*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

Public Health Perspective Journal. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Praktik PSN-DBD Keluarga di Kelurahan Mulyoharjo

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN KRAMAS KOTA SEMARANG

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui

Keywords : Mosquito breeding eradication measures, presence of Aedes sp. larvae.

Fajarina Lathu INTISARI

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tingkat Pendidikan, Dukungan Petugas Kesehatan, Tindakan Pencegahan Rabies

BAB I PENDAHULUAN. dengue, yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditemukan di daerah

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK AEDES AEGYPTI DENGAN KEBERADAAN LARVA DI KELURAHAN KASSI-KASSI KOTA MAKASSAR

Ni Luh Puspareni¹, I Made Patra², Ni Ketut Rusminingsih³

HUBUNGAN SIKAP DAN UPAYA PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG

HUBUNGAN ANTARA TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK AEDES

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I LATAR BELAKANG

HUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG

GAMBARAN FAKTOR KEBERHASILAN KELURAHAN KRAMAS KOTA SEMARANG DALAM PROGRAM KAWASAN BEBAS JENTIK

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Rezki Putri, 1 Zaira Naftassa. 1. Abstrak

HUBUNGAN PERILAKU 3M DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK DI DUSUN TEGAL TANDAN, KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, dengan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang menyebar

13 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,

ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum

Hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat dengan tindakan pencegahan penyakit demam berdarah dengue di Kelurahan Tuminting

THE RELATIONSHIP BETWEEN COMMUNITY KNOWLEDGE AND ATTITUDE IN PREVENTING DENGUE FEVER (DF) AT LAMBRO BILEU VILLAGE, KUTA BARO-ACEH BESAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAWANGKO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKUDENGAN KEJADIAN CHIKUNGUNYA DI DUSUNPRINGWULUNG, CONDONG CATURDEPOK SLEMAN.

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

IQBAL OCTARI PURBA /IKM

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar. Keadaan rumah yang bersih dapat mencegah penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. misalnya akibat gigitan nyamuk dapat menyebabkan dermatitis, alergika dan

PENDAHULUAN. Ratna Sari Dewi STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS GOGAGOMAN KOTA KOTAMOBAGU.

Ni Nyoman Yunita Kusuma Bakta 1, I Made Bakta 2 ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN ABIANBASE KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG TAHUN 2012

Al-Sihah : Public Health Science Journal. Sulaemana Engkeng 1, Roy Max Dotulong Mewengkang 2

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI BAB I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) dan ditularkan oleh nyamuk

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KEPALA KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA SENDANGMULYO KABUPATEN BLORA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING TAHUN Ronald Imanuel Ottay

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak

Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: HAFSHAH RIZA FAWZIA J

BAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN TINDAKAN 3M PLUS TERHADAP KEJADIAN DBD

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

PERILAKU 3M, ABATISASI DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

ABSTRAK. Pembimbing I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes Pembimbing II : Budi Widyarto L, dr., MH

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai

HUBUNGAN PELAKSANAAN PSN 3M DENGAN DENSITAS LARVA Aedes aegypti DI WILAYAH ENDEMIS DBD MAKASSAR

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH KADER JUMANTIK DI PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG

PERBEDAAN PENGETAHUAN PEMANTAUAN JENTIK SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN (Studi Pada Siswa Kelas V SDN Karsamenak Kota Tasikmalaya Tahun 2017)

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Padukuhan VI Sonosewu

ABSTRACT. Tuti Restuastuti 1, Yuliawati 2, Suri Dwi Lesmana 3

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI IBU RUMAH TANGGA DALAM PENCEGAHAN WABAH DBD DI KECAMATAN KUTA ALAM BANDA ACEH

Dinas Kesehatan Provinsi Bali 2) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar 3) Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Denpasar *)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINDAKAN IBU DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA DI DESA SORIK KECAMATAN BATANG ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: INDRIANI KUSWANDARI

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagianpersyaratan guna mencapai derajat sarjana strata 1 kedokteran umum

SURVEI ENTOMOLOGI, MAYA INDEX DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK TERHADAP KEPADATAN LARVA

BAB I PENDAHULUAN. Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes

Oleh: Roy Marchel Rooroh Dosen Pembimbing : Prof. dr. Jootje M. L Umboh, MS dr. Budi Ratag, MPH

HUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK

PERAN KELUARGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DBD DI KELURAHAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU PSN-DBD DI KELURAHAN SUNGAI JAWI PONTIANAK TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN PERILAKU 3M PLUS DI DESA SUMBERMULYO KABUPATEN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan berkelanjutan 2030/Suistainable Development Goals (SDGs)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE MASYARAKAT DI KELURAHAN MALALAYANG I KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Willy L. Lasut*, Wulan.P.J. Kaunang*, Budi T. Ratag* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah masyarakat di indonesia dan juga di dunia. Infeksi virus dengue menyebabkan kematian dan kesakitan yang tinggi di seluruh dunia. Upaya pencegahan merupakan salah satu metode untuk pemberantasan saran nyamuk penular demam berdarah dengue, yakni dengan melakukan praktik pemberantasan sarang nyamuk (PSN) demam berdarah dengue melalui program 3M Plus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan dukungan petugas kesehatan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 93 responden, diambil secara simple random sampling. Instrumen peneltian yang digunakan adalah kuesioner dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang terdapat hubungan dengan praktik PSN DBD adalah pekerjaan (p value = 0,019), pengetahuan (p value = 0,023) dan dukungan petugas kesehatan (p value = 0,043). Sedangkan variabel yang tidak terdapat hubungan dengan PSN DBD adalah pendidikan (p value = 0,247). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pekerjaan, pengetahuan, dukungan petugas kesehatan dengan praktik PSN DBD masyarakat di Kelurahan Malalayang Kota Manado. Kata Kunci : DBD, PSN ABSTRACT Dengue hemorrhagic fever (DHF) is one of the diseases that are still a problem of society in Indonesia and also in the world. Dengue virus infection causes death and high morbidity worldwide. Prevention effort is one method to eradicate mosquito nest dengue fever transmitter, that is by doing the practice of mosquito nest eradication program (PSN) through 3M Plus program.the purpose of this research was to understand the relationship between education, occupation, knowledge and support from health workers with the community practice of eradicating mosquito dengue hemorrhagic fever nest in Malalayang I village of Subdistrict Malalayang, Manado city. The research design used was analytical survey with cross sectional study approach. The sample in this study were 93 respondents, taken by simple random sampling. The research instrument used was questionnaire by using data collection method through interview. The result of the research showed that the variables associated with the practice of PSN BDB are occupation (p value = 0,019), knowledge (p value = 0,023) and health workers support (p value = 0,043). While the variable that did not associated with PSN DBD is education (p value = 0,247). The conclusion of this research is there was relationship between work, knowledge, support from health workers with community practice of PSN DBD in Malalayang I Village of Manado City. Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), PSN DBD 1

PENDAHULUAN Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan di seluruh dunia. Infeksi virus dengue menyebabkan kematian dan kesakitan yang tinggi di seluruh dunia. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa insiden DBD di dunia mengalami perkembangan yang sangat pesat karena diperkirakan 390 juta terinfeksi oleh virus dengue per tahun. Kasus DBD di Amerika, Asia Tenggara dan Pasifik Barat diperkirakan lebih dari 3,2 juta terjangkit DBD pada tahun 2015 (WHO, 2016). Jumlah penderita DBD di Indonesia berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016 menunjukkan bahwa jumlah kasus DBD yang dilaporkan pada tahun 2016 adalah 201.885 kasus (IR= 77,96/.000 penduduk, CFR= 0,79%), telah mengalami peningkatan kasus dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah kasus DBD tahun 2015 sebanyak 129.650 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 1.071 orang (IR/Angka Kesakitan = 50,75 per.000 penduduk dan CFR / angka kematian = 0,83%) (Kemenkes RI, 2015). Tahun 2014 jumlah kasus DBD sebanyak.347 kasus dengan IR sebesar 39,80 per.000 penduduk. Target Renstra (Rencana Strategis) Kementrian Kesehatan untuk angka kesakitan DBD tahun 2016 adalah < 49 per.000 penduduk, sehingga indonesia belum mencapai target Renstra 2016 (Kemenkes RI, 2016). Kasus DBD di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2016 berdasarakan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara yaitu sebanyak 2.217 kasus dengan kematian sebanyak 17 kasus, mengalami peningkatan kasus dibandingkan dengan tahun 2015 yakni 1.529 kasus dengan 21 kematian. Angka kesakitan (IR) sebesar 91,9 per.000 penduduk, meningkat dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu sebesar 67,92 per.000 penduduk, sedangkan angka kematian DBD sebesar 0,8%, menurun dibandingkan tahun 2015 yakni sebesar 1,36%. Berdasarkan distribusi kasus DBD kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Utara tahun 2016, Kota Manado berada di urutan teratas penyumbang kasus DBD terbanyak. Data dari Dinas Kesehatan Kota Manado menunjukkan jumlah kasus DBD di Kota Manado tahun 2016 sebanyak 567 kasus dengan 6 kasus kematian. Telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2015 yakni sebanyak 403 kasus dengan 7 kasus kematian. Distribusi kasus DBD berdasarkan sebelas kecamatan di Kota Manado menunjukkan bahwa Kecamatan Malalayang merupakan 2

penyumbang kasus DBD tertinggi yaitu sebanyak 93 kasus (Dinkes Kota Manado, 2017). Distribusi jumlah kasus DBD di Kecamatan Malalayang tahun 2016 menunjukkan bahwa dari sembilan kelurahan yang ada di Kecamatan Malalayang, Kelurahan Malalayang I merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kelurahan lainnya. Data dari Puskesmas Minanga menunjukkan bahwa Jumlah kasus DBD di Kelurahan Malalayang I untuk tiga tahun terakhir telah mengalami peningkatan. Jumlah kasus DBD di Kelurahan Malalayang satu tahun 2014 sebanyak 13 kasus, meningkat sebanyak 21 kasus pada tahun 2015, dan pada tahun 2016 dari 66 kasus yang terjadi di empat kelurahan wilayah kerja Puskesmas Minanga, 24 kasus dengan 1 kasus kematian terjadi di wilayah Kelurahan Malalayang I dan merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kelurahan lainnya (Puskesmas Minanga, 2017). Kelurahan Malalayang I merupakan salah satu kelurahan yang endemi penyakit DBD karena tiap tahunnya menyumbang kasus DBD. Kelurahan Malalayang I memiliki luas wilayah 900 ha/m2. Keberadaan tempat-tempat umum yang menjadi tempat berkumpulnya orang-orang banyak, seperti hotel, rumah makan, sekolah, tempat ibadah, toko dan bengkel membuat Kelurahan Malalayang I berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit DBD. Penelitian survei yang dilakukan oleh Barnadus (2010) tentang kepadatan nyamuk dewasa Aedes sp di Kelurahan Malalayang I ditemukan spesies nyamuk Aedes yang paling banyak yaitu nyamuk Aedes aegypti sebanyak 42,25% dan Aedes albopictus sebanyak 30,99%. Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi kejadian penyakit DBD. Hasil observasi awal yang dilakukan di Kelurahan Malalayang I menunjukkan bahwa masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan. Masih banyak sampah-sampah dan barang-barang bekas yang berisiko menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD masih berserakan di lingkungan rumah warga. Hasil wawancara dengan salah satu petugas kesehatan Puskesmas Minanga, diperoleh bahwa Puskemas sudah melakukan upaya promosi kesehatan dengan melakukan penyuluhan dan memberikan poster dan stiker terkait dengan PSN DBD ke rumah-rumah warga, tetapi respon dari masyarakat masih sangat kurang dan tidak peduli. Hasil survei awal yang dilakukan di Kelurahan Malalayang I terkait dengan tingkat pendidikan, sebagian besar masyarakat di Kelurahan Malalayang I 3

memiliki tingkat pendidikan SMA. Sidabutar (2016) menyatakan bahwa pendidikan itu sangat mempunyai hubungan dengan tindakan PSN karena masyarakat yang memiliki pendidikan yang tinggi, mereka akan memperoleh pengetahuan yang lebih baik, yang secara otomatis akan membuat tindakannya baik. Pekerjaan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2010). Data Profil Kelurahan Malalayang I menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Kelurahan Malalayang I adalah pembantu rumah tangga atau tidak memiliki pekerjaan. Lingkungan pekerjaan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman yang baik (Notoatmodjo, 2010). Hasil wawancara dengan beberapa orang masyarakat Kelurahan malalayang I dalam survei awal diperoleh bahwa sebagian besar masih belum tahu tentang cara melakukan PSN DBD dengan baik dan benar. Riyanto (2010) menyatakan bahwa tingkat pengetahuan yang kurang akan mengurangi perilaku masyarakat terhadap upaya pencegahan DBD. Dukungan Petugas Kesehatan juga dapat mempengaruhi perilaku sehat seseorang (Notoatmodjo, 2012). Saat wawancara dengan beberapa orang masyarakat Kelurahan Malalayang I, sebagian besar mengatakan bahwa petugas kehatan setempat kurang aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya promosi kesehatan tentang DBD. Dukungan petugas kesehatan merupakan faktor pendorong dalam mengubah perilaku sehat masyarakat. Penelitian dari Sidabutar (2016) menyatakan bahwa ada hubungan pendidikan dengan tindakan PSN DBD. Harmani dan Hamal (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa ada hubungan antara pekerjaan degan perilaku pencegahan penyakit DBD. Hasil Penelitian Budi (2015) menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan warga tentang DBD dengan upaya pencegahan demam berdarah dengue. Penelitian oleh Dewi (2015) menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan PSN DBD. Terkait dengan latar belakang ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik PSN DBD masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado, dengan variabel yang akan di teliti yaitu pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dukungan petugas kesehatan dengan praktik PSN DBD. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD di 4

Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado pada bulan Maret-Juni 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KK yang ada di Kelurahan Malalayang I. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 93 responden dengan metode pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis data bivariat menggunakan uji chisquare dengan nilai α=0,05. Jika nilai p value > nilai α (0,05), artinya tidak terdapat hubungan, sedangkan jika nilai p value nilai α (0,05) maka terdapat hubungan. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Tabel.1 Karakteristik Responden Karakteristik n % Umur 20-30 31-40 >40 Pendidikan SD SMP SMA PT Pekerjaan Tidak Bekerja Bekerja Total 27 15 51 9 3 54 27 63 30 93 29 16 55 10 3 58 29 68 32 Analisis Univariat Tabel 2. Analisis Univariat Pengetahuan Kurang Baik Dukungan Petugas Kesehatan Kurang Baik Baik PSN DBD Kurang Baik Baik Variable n % 31 33 62 67 Total 93 35 58 62 31 38 62 67 33 Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa untuk variabel pengetahuan, dari 93 responden terdapat 58 (62%) responden yang berpengetahuan baik dan 35 (38%) responden yang berpengetahuan kurang. Analisis 5

variabel dukungan petugas kesehatan menunjukkan bahwa dari 93 responden terdapat 62 (67%) responden yang menyatakan bahwa dukungan petugas kesehatan kurang baik, dan 31 (33%) responden menyatakan dukungan petugas kesehatan baik. Hasil analisis univariat untuk variable PSN DBD diperoleh bahwa dari 93 responden terdapat 31 (33%) responden yang melakukan PSN dengan kurang baik, dan 62 (67%) responden melakukan PSN dengan baik. Analisis Bivariat Tabel 3. Analisis Bivariat Pendidikan Rendah Tinggi Pekerjaan Tidak Bekerja Bekerja Pengetahuan Kurang Baik Dukungan Petugas Kesehatan Kurang Baik Baik Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa dari 68 responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah, terdapat 43 responden yang melakukan PSN DBD dengan baik. Hasil analisis statsitik menggunakan uji chi square, didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,247. Karena nilai p > 0,05 maka Hₒ diterima atau tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan praktik PSN DBD Masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. Hubungan pekerjaan dengan PSN DBD diperoleh bahwa dari 30 responden Praktik PSN DBD Total Kurang Baik Baik n % n % N % 25 6 26 5 17 14 25 6 37 24 41 17 49 24 43 19 37 25 18 44 63 76 59 83 51 76 68 25 63 30 35 58 36 33 37 25 64 67 62 31 yang bekerja terdapat 25 responden yang melakukan PSN DBD dengan baik. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa nilai p =0,019, yang berarti terdapat hubungan antara pekerjaan dengan praktik PSN DBD masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. Analisis hubungan antara pengetahuan dengan PSN DBD diperoleh bahwa dari 58 responden yang berpengetahuan baik terdapat 44 responden yang melakukan PSN DBD dengan baik. Hasil analisis statistik P Value 0,247 0,019 0,015 0,043 6

dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p= 0,015 α (0,05), yaitu terdapat hubungan antara pengetahuan dengan PSN DBD masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. Hasil analisis hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan PSN DBD diperoleh bahwa dari 31 responden yang menyatakan bahwa dukungan petugas kesehatan baik terdapat 25 responden yang melakukan PSN DBD dengan baik. Hasil uji chi square menunjukkan nilai p=0,043 α (0,05), yang berarti terdapat hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan PSN DBD. Hubungan Pendidikan dengan PSN DBD Pendidikan memiliki hubungan dengan tingkat pengetahuan seseorang. Seseorang yang memiliki pendidikan yang tinggi memiliki kesadaran yang dalam menerima informasi, mengakses informasi dengan mudah dan lebih cepat dalam memahami informasi yang diterima (Uematsu dan Mazier, 2016) Analisis statistik dengan menggunakan uji chi square, didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD pada masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dari 68 responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah (SD-SMA) terdapat 43(63%) responden yang melakukan praktik PSN dengan baik. Hasil ini bertolak belakang dengan asumsi peneliti bahwa pendidikan berhubungan dengan praktik PSN DBD. Hasil dari penelitian ini membuat peneliti berpendapat bahwa tinggi rendahnya tingkat pendidikan seseorang bukanlah jaminan untuk berperilaku sebagaimana yang diharapkan. Sebagian besar responden berpendidikan rendah tetapi tidak mempengaruhi perilakunya untuk melakukan praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD dengan baik. Hal ini bisa saja disebabkan oleh media informasi yang sudah semakin modern, baik itu media cetak atau media elektronik yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat terkait dengan tindakan PSN DBD. Hal yang serupa juga terjadi pada responden yang berpendidikan tinggi tetapi memiliki perilaku yang kurang baik dalam memberantas sarang nyamuk DBD, hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar yang dapat menimbulkan masalah kesehatan, meskipun mereka berpendidikan tinggi yang seharusnya dapat lebih memahami dan menyerap informasi yang 7

diterimanya. Informasi akan mempengaruhi terhadapn pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang berpendidikan rendah tetapi jika memperoleh informasi yang baik dari berbagai media seperti TV, radio, atau surat kabar maka hal itu akan meningkatkan pengetahuan seseorang (Wied Hary, 1996). Hasil penelitian tersebut seiring dengan hasil penelitian oleh Dewi (2015) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD. Lamanya seseorang dalam menempuh pendidikan bukanlah jaminan untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan (Dewi, 2015). Hal yang sama juga disampaikan oleh Maulida et al (2016) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku pencegahan DBD di Pakijangan Brebes. Hasil penelitian tersebut tidak sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kusuma dan Bakta (2015) yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan berhubungan dengan perilaku PSN. Kusuma dan Bakta (2015) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin baik pengetahuan tentang demam berdarah dan dengan sikap yang mendukung PSN, maka akan dilakukan perilaku PSN yang benar. Pradono dan Sulistyowati (2013) juga menyatakan bahwa semakin lama seseorang menempuh pendidikan maka akan meningkatkan pengetahuan dibandingkan dengan mereka yang lebih pendek menempuh pendidikan. Pendidikan bertujuan untuk memerangi kebodohan, dan juga dapat berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berusaha dan bekerja, sehingga dapat meningkatkan pendapatan (ekonomi). Pendidikan juga dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam mencegah, memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Seseorang dengan pendidikan yang tinggi akan mudah memahami cara untuk memelihara kesehatannya dengan melakukan pencegahan terhadap berbagai penyakit, misalnya praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (Notoatmodjo, 2012). Hubungan Pekerjaan dengan PSN DBD Pekerjaan berpengaruh pada tingkat pengetahuan seseorang. Lingkungan pekerjaan dapat memberikan pengalaman bagi seseorang dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung (Notoatmodjo, 2010). Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square 8

menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pekerjaan dengan PSN DBD pada masyarakat Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. Hal ini dikarenakan dari 30 responden yang bekerja terdapat 25 responden yang melakukan praktik pemberantasan sarang nyamuk dengan baik. Hal ini sejalan dengan asumsi peneliti bahwa terdapat hubungan antara pekerjaan dengan praktik PSN DBD masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kota Manado. Penelitian ini juga diperkuat dengan hasil yang menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik lebih banyak terdapat pada jenis pekerjaan PNS dan pegawai swasta sebanyak 27 responden dari 58 responden yang berpengetahuan baik, yakni 8 responden adalah PNS dan 19 responden merupakan pegawai swasta. Hal ini membuat peneliti berpendapat bahwa seseorang yang memiliki jenis pekerjaan PNS dan pegawai swasta akan lebih tinggi tingkat pengetahuannya dibandingkan dengan mereka yang hanya memilki pekerjaan sebagai wiraswasta, pedagang dan buruh. PNS dan pegawai swasta cenderung memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan sudah ada pengalaman di dunia kerja, sehingga dapat mempengaruhi pengetahuan, sikap dan tindakannya. Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa pekerjaan berpengaruh pada tingkat pengetahuan seseorang. Lingkungan pekerjaan dapat memberikan pengalaman bagi seseorang dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Hasil penelitian ini seiring dengan penelitian oleh Rahmasari et al (2016) yang menyatakan bahwa ada hubungan pekerjaan dengan pencegahan demam berdarah dengue. Pekerjaan berperan dalam menentukan angka bebas jentik, dan juga sebagai indikator pencegahan demam berdarah dengue (Rahmasari et al, 2016). Hasil penelitian ini tidak seiring dengan hasil penelitian oleh Maulida et al (2016) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan perilaku pencegahan DBD. Responden yang bekerja dan yang tidak bekerja memiliki peluang yang sama untuk melakukan pencegahan DBD (Maulida et al, 2016). Lingkungan pekerjaan tidak hanya mempengaruhi perilaku menjadi positif tetapi juga bisa sebaliknya. Orang yang tidak memilki pekerjaan, walaupun waktu luang lebih banyak namun terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pencegahan DBD yang benar (Harmani dan Hamal, 2013). Hubungan Pengetahuan dengan PSN DBD 9

Teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2012) dijelaskan bahwa pengetahuan merupakan salah satu faktor predisposisi untuk perubahan suatu perilaku seseorang, khususnya perilaku yang berhubungan dengan kesehatan. Analisis statistik menggunakan uji chi square, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. Hasil ini juga didukung oleh analisis bivariat dalam tabel 8 antara pengetahuan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD menunjukkan bahwa dari 58 responden yang berpengetahuan baik terdapat 44 responden yang melakukan praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik akan berpengaruh pada tindakan-tindakan yang positif. Hasil dalam penelitian tersebut seiring dengan penelitian yang dilakukan oleh Listyorini (2016) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pemberantasan sarang nyamuk DBD. Pengetahuan responden yang baik tentang pemberantasan sarang nyamuk DBD mempunyai dua kali kemungkinan akan berperilaku baik dalam memberantas sarang nyamuk, dibandingkan dengan responden yang mempunyai pengetahuan yang kurang (Listyorini, 2016). Paendong (2015) juga menyatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan pencegahan penyakit demam berdarah dengue. Semakin baik tingkat pengetahuan masyarakat maka akan semakin baik juga pemahaman masyarakat tentang pencegahan DBD (Paendong, 2015). Memiliki pengetahuan yang baik akan mempengaruhi pola pikir untuk memperoleh informasi terkait dengan pencegahan DBD. Sehinggah, dengan adanya program peningkatan pengetahuan cenderung memiliki dampak untuk menurunkan kejadian demam berdarah (Kesetyaningsih & Ulfabriana, 2016). Hasil dalam penelitian tersebut tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anshori (2017) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan praktik PSN DBD ibu di Kelurahan Karangjati Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Hasil penelitian dari Pantaouw (2015) juga menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan tindakan pencegahan DBD. Pengetahuan yang baik belumlah mempunyai peranan penting untuk 10

tindakan yang baik, karena sangat sulit untuk merubah perilaku seseorang (Pantaouw, 2015). Hubungan Dukungan Petugas Kesehatan dengan PSN DBD Dukungan petugas Kesehatan merupakan salah satu faktor pendorong dalam perubahan perilaku seseorang. Teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2012) menjelaskan bahwa dukungan petugas kesehatan merupakan faktor pendorong (Reinforcing factors) perilaku sehat seseorang. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan petugas kesehatan dengan praktik PSN DBD di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. Hasil analisis hubungan pada tabel 3 menunjukkan bahwa dari 31 responden yang menyatakan bahwa petugas kesehatan mendukung, terdapat 25 responden yang melakukan praktik PSN DBD dengan baik, dan 6 responden tidak melakukan praktik PSN dengan baik. Hasil ini sesuai dengan asumsi peneliti bahwa terdapat hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan PSN DBD. Hasil penelitian tersebut seiring dengan hasil penelitian dari Harahap (2012) yang menyatakan bahwa dukungan petugas kesehatan memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk. Penelitian oleh Dewi (2015) juga menyatakan bahwa terdapat hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD. Dukungan petugas kesehatan merupakan faktor penguat dalam perubahan suatu perilaku. Penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan kepada masyarakat akan mempengaruhi pengetahuan baik dan sikap positif yang akhirnya akan terbentuk perilaku pemberantasan sarang nyamuk DBD (Dewi,2015). Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan jawaban responden ketika di tanya tentang apakah ada petugas kesehatan atau tidak di wilayah Kelurahan Malalayang I, semua responden menjawab ada petugas kesehatan. Tetapi, ketika di tanya tentang apakah petugas kesehatan memberikan sosialisasi atau penyuluhan, sebagian responden menjawab tidak. Hal ini menunjukkan bahwa petugas kesehatan belum maksimal dalam memberikan pelayananan kesehatan kepada masyarakat khususnya dalam melakukan promosi kesehatan, sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat untuk melakukan PSN DBD. 11

Adanya dukungan petugas kesehatan akan mempengaruhi perubahan perilaku seseorang. Dengan adanya penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD akan mempengaruhi terjadinya perubahan perilaku masyarakat dalam melakukan PSN DBD (Notoatmodjo, 2012). KESIMPULAN 1. Tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. 2. Terdapat hubungan antara pekerjaan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado 3. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. 4. Terdapat hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue masyarakat di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado. SARAN 1. Berhubungan dengan tidak aktifnya petugas kesehatan dan kader kesehatan dalam melakukan pencegahan penyakit DBD, maka pemerintah dan seluruh instansi terkait harus bertindak lebih tegas lagi dalam membuat kebijakan. 2. Pemerintah Kelurahan harus lebih tegas lagi dalam membuat kebijakan terkait dengan PSN DBD. Mengaktifkan kembali kader-kader kesehatan (JUMANTIK) merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Kesehatan. 3. Petugas Kesehatan Puskesmas harus lebih meningkatkan upaya Promosi Kesehatan terkait dengan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue, baik itu lewat media informasi (poster, stiker,dll) atau lewat penyuluhan langsung ke masyarakat. 4. Masyarakat harus berperan aktif dalam melakukan tindakan pemberantasan sarang nyamuk DBD karena PSN DBD bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja tetapi tanggung jawab semua pihak tanpa terkecuali. 12

5. Bagi peneliti selanjutnya agar meneliti variabel yang belum sempat diteliti seperti peraturan danregulasi, dukungan kader kesehatan (Jumantik), dukungan tokoh-tokoh masyarakat dan promosi kesehatan. DAFTAR PUSTAKA Anshori, M.I. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dengan Praktik PSN di Kelurahan Karangjati Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. (online : http://perpusnwu.web.id/karyailmi ah/documents/5450.pdf, diakses pada 29 Mei 2017) Bakta, N. N. Y. K., & Bakta, I. M. (2015). Hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagai pencegahan demam berdarah dengue (DBD) di Banjar Badung, Desa Melinggih, wilayah Puskesmas Payangan tahun 2014. E-Jurnal Medika Udayana, 4(6).(online:https://ojs.unud.ac.id/i ndex.php/eum/article/view/13855, diakses pada 21 Juni 2017). Bernadus J. B. 2010. Kepadatan nyamuk dewasa Aedes sp. Di Kelurahan Malalayang I Kecamatan Malalayang Kota Manado periode januari-februari 2010. Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Budi, H. 2015. Hubungan Tingkat Pengetahuan Warga Tentang Demam Berdarah Dengan Upaya Pencegahan Demam Berdarah di Dukuh Gunung RT 01 RW 12 Desa Puncangan KecamatanKartasurya KabupatenSukoharjo. Kosala JIK.Vol.3,No.2,p63.(online:http://ejur nal.akperpantikosala.ac.id/index.p hp/jik/article/view/73/47, diakses pada 21 Maret 2017) Dinkes Sulut. 2017. Seksi Surveilans dan Imunisasi. Manado. Bidang P2P Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Dinkes Kota Manado. 2017. Seksi Surveilans dan Imunisasi. Manado. Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Manado. Dewi, Prastiana. 2015. Faktor-Faktor ynag Berhubungan dengan Praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Demam Berdarah Dengue Keluarga di Kelurahan Mulyoharjo Kecamatan Jepara KabupatenJepara. (online:http://lib.unnes.ac.id/2043 4/1/6411481%2DS.pdf, Diaskses pada 29 Juni 2017). Harmani, N., Hamal, D.K., 2013. Hubungan antara Karakteristik 13

Ibu dengan Perilaku Pencegahan Penyakit DBD di Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat Tahun 2013. (Online:http://lemlit.uhamka.ac.id/ f iles/dbd.pdf. Diakses pada tanggal 29 Juni 2017). Harahap, Liswati. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Sarana Dan Prasarana Serta Dukungan Petugas Kesehatan Dengan PencegahanPenyakit Chikungunya Menggunakan Metode Pemberantasan Sarang Nyamuk (Psn) Oleh Kepala Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Nurussalam Kabupaten Aceh Timur. MS thesis. 2012. (online:https://scholar.google.co.id /scholar?q=related:wbkw1b7ihx YJ:scholar.google.com/&hl=id&a s_sdt=0,5 Kesetyaningsih, T.W. and Ulfabriana, A., 2016, June. Knowledge, behavior and socio-economic status of community in dengue endemic areas with increase and stable trends in Sleman district, Yogyakarta, Indonesia. In AIP Conference Proceedings (Vol. 1744, No.1, p.-020059). AIPPublishing.(online:http://aip.sc itation.org/doi/pdf/10.1063/1.4953 533, diakses pada 29 Juni 2017). Kemenkes RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia. Ditjen P2P Kemenkes RI. Kemenkes RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia. Ditjen P2P Kemenkes RI. Maulida, I., Prastiwi, R.S. and Hapsari, L.H., 2016. Analisis Hubungan Karakteristik Kepala Keluarga Dengan Perilaku Pencegahan Demam Berdarah Di Pakijangan Brebes. Jurnal Infokes Apikes Citra Medika Surakarta, 6(1).(online:http://www.apikescm. ac.id/ejurnalinfokes/index.php/inf okes/article/viewfile/97/95, diakses pada 29 Juni 2017). Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Paendong, C., 2015. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Dengan Pencegahan Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Wilayah Kerja Puskesmas Taratara Kecamatan Tomohon Barat. E-Jurnal UNSRIT, 2(2). (Online:http://jurnal.unsrittomoho n.ac.id/index.php/ejurnal/article/vi ewfile/7 0/61, diakses pada 15 Juni 2017). 14

Pantouw, R.G., Siagian, I.E. and Lampus, B.S., 2017. Hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat dengan tindakan pencegahan penyakit demam berdarah dengue di Kelurahan Tuminting. Jurnal Kedokteran KomunitasDanTropik,5(1).(online :https://ejournal.unsrat.ac.id/index. php/jkkt/article/viewfile/14832/ 14402, diakses pada 15 Juni 2017). Puskesmas Minanga. 2017. Data Kasus Demam Berdarah Dengue Tahun 2016. Manado: Seksi Surveilans Penyakit Menular Puskesmas Minanga. Sidabutar, I.M., Kalesaran, A.F. and Kepel, B.J., 2016. Hubungan Antara Pendidikan Dan Pengetahuan Dengan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (Psn) Dbd Masyarakat Di Desa Watutumou Kecamatan Kalawat Kabupaten MinahasaUtara.Ikmas. (online:https://ejournalhealth.com/ index.php/ikmas/article/view/57,di akses pada 18 Maret 2017) Rahmasari, F.V., Kesetyaningsih, T.W. and Kartikasari,D.,2016,May. Socioeconom ic Factors, Attitude And Behavior As Critical Determinants For Degree Dengue Prevention Program In Sleman, Indonesia. In ASEAN/Asian Academic Society International ConferenceProceedingSeries. (online:http://aasic.org/proc/aasic/ article/download/157/154, diakses pada 29 Juni 2017). Riyanto, B. C. 2010. Hubungan Tingkat Pendidikan, Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Kegiatan 3M Demam Berdarah Dengue di Puskesmas Loa Ipuh Kabupaten Kutai Kartanegara. Tesis, Surakarta : Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. (online: http//:uns.ac.id, diakses pada 21 Juni 2017). World Health Organization. 2016. Dengue and severe dengue. (online :http://www.who.int, diakses pada 29 Maret 2017) 15

16