BAB I PENDAHULUAN. kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya (idx.co.id)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS JANUARY EFFECT PADA PERUSAHAAN INFRASTRUKTUR YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN A R T I K E L I L M I A H

BAB I PENDAHULUAN. merupakan surat berharga yang banyak diperdagangkan di pasar modal. Faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Martalena dan Malinda; 2011:2 )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. January effect merupakan kecenderungan terjadinya lonjakan harga saham pada

BAB I PENDAHULUAN. naik secara signifikan melainkan return saham pun ikut naik secara signifikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pula minat masyarakat untuk berinvestasi, pasar modal menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. bisa diperjualbelikan dalam bentuk surat hutang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana dan

I. PENDAHULUAN. Secara perlahan namun pasti pasar modal Indonesia tumbuh menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. fungsi ekonomi karena pasar modal adalah tempat penyaluran dana dari (lenders)

BAB I PENDAHULUAN. waktu lebih dari 1 tahun) dan dapat diperjual belikan, baik ekuiti (saham), Surat

BAB I PENDAHULUAN. Guna memahami suatu proses investasi, seorang pemodal (investor) harus

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta. Sebagaimana pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian telah melakukan uji pengaruh January Effect terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang pembiayaan pembangunan nasional (Ahmad, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. pintu gerbang masuk ke industri terus digemari kalangan investor.

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai jenis instrumen investasi yang berada di pasar modal berbentuk financial

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan terkait lainnya. (Tjiptono Darmadji dan Fakhruddin, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. semakin tingginya volume perdagangan saham.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh kalangan-kalangan tertentu yang mahir dan mengetahui trend

Bab V SIMPULAN DAN SARAN. diperoleh suatu kesimpulan. Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepat informasi baru sebagaimana informasi tersebut menjadi tersedia. Teori

BAB I PENDAHULUAN. memajukan pasar modal di Indonesia. Menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian, pasar modal diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan

RISET BERKENAAN PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. modal dalam perekonomian suatu negara berperan sebagai sumber dana segar

BAB 1 PENDAHULUAN. terus meningkat. Akan tetapi kenaikan kebutuhan hidup manusia tidak sebanding

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

BAB I PENDAHULUAN. banyak diperjualbelikan dengan tujuan mendapatkan return dan capital gain,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bulan Januari yang dikenal dengan istilah January effect. January effect merupakan anomali yang

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. menerbitkan surat utang, sedangkan investor sebagi pihak yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. dana yang pernah digunakan untuk kegiatan investasi tersebut. Menurut Kamus

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

BAB I PENDAHULUAAN. Perkembangan Perdagangan terhadap dunia usaha yang kini

BAB I PENDAHULUAN. disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu. Berikut ini uraian dari beberapa penelitian terdahulu, berikut

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana atau tambahan modal. Pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. dimana pada waktu itu terjadi di era perang dunia ke II. Seiring berjalannya waktu pasar

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,23% sedikit turun dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 6,5%. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN dalam bidang keuangan telah mengizinkan pemodal asing untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat pada awalnya hanya membagi pengeluaran mereka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. B. Implikasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan investasi. Pasar modal juga berperan sebagai sumber pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dari skala kecil dan besar.

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Tandelilin, 2010:339).

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. dana dari investor. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai objek keuangan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diperjualbelikan dimana efek-efek di perdagangkan. Dalam beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Jepang, Singapura, dan Malaysia (bisnis.news.viva.co.id). Perkembangan pasar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah dikedepankannya hipotesis pasar efisien (Efficient Market

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAH ULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun dana yang tersedia di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akurat dan segera tentang harga dan volume transaksi yang

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. adanya abnormal return adalah efek akhir pekan. Kebutuhan akan likuiditas suatu

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian yang akan diperoleh (expected return) untuk suatu periode tertentu

PENGARUH CURRENT RATIO

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam jangka pendek biasanya memiliki risiko yang lebih tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah tempat yang mempertemukan pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadinya penurunan perekonomian di suatu negara. Menurut Tandelilin (2010:26) pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB I PENDAHULUAN. aset-aset finansial dan ada yang melakukan investasi pada aset-aset riil. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atas saham-saham yang dimiliki oleh investor tersebut. Para investor

BAB I PENDAHULUAN. Industri otomotif menjadi salah satu industri yang diunggulkan di

BAB I PENDAHULUAN. masa datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan

II. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Efek merupakan sebuah pasar yang terorganisasi dimana

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai jenis sekuritas yang menawarkan tingkat return dengan risiko

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Karakteristik Objek Penelitian A. Kriteria Pemilihan Saham Indeks Kompas 100

BAB 1 PENDAHULUAN. atau perusahaan. Pasar saham adalah instrumen bisnis trading jangka pendek dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi keduanya.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. permintaan atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam

BAB II. Kajian Pustaka. perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya (idx.co.id) Dalam satu tahun masa perdagangan (12 bulan), terdapat beberapa siklus yang biasanya terjadi di mana tidak selamanya harga-harga saham akan secara terus menerus naik atau secara terus menerus turun.ada siklus bulanan di mana biasanya di bulan-bulan tersebut harga-harga saham naik dan ada bulan-bulan dimana di bulan tersebut biasanya harga-harga saham turun. Siklus ini terus berulang selama bertahun-tahun walaupun tidak selalu pasti terjadi. Saat di pasar modal suatu saham bereaksi atas hal yang tidak termasuk dalam konsep yang ada dalam pasar efisien, hal itulah yang disebut anomali atau gangguan. Menurut Indah Fitriani dan Mari M. Ratna Sari, ada beberapa bentuk anomali yang cukup sering mengganggu efektifitas pasar modal, di antaranya adalah efek kalender. Anomali kalender adalah kecenderungan terjadinya keadaan yang sama di saat-saat tertentu, misalnya kecenderungan perbedaan keadaan pasar modal di bulan Januari dan di bulan selain Januari 1

2 (January effect), juga kecenderungan perbedaan keadaan pasar di awal dan akhir pekan (weekend effect). Kejadian ini kemudian menimbulkan pola - pola pada saat tertentu yang dapat dibaca pergerakannya. January effect adalah fenomena anomali pasar modal di mana harga-harga saham cenderung mengalami kenaikan pada dua pekan pertama di bulan Januari. Fenomena melonjaknya harga-harga saham ini disebabkan pada akhir tahun para investor maupun para fund manager cenderung menjual saham-sahamnya untuk mengamankan dana atau merealisasikan capital gain serta untuk mengurangi beban pajak mereka, May detikfinance (18 Januari 2013). Memasuki awal tahun, para investor, maupun para fund manager akan kembali lagi ke market dengan dana, optimisme, serta analisis outlook terbaru mereka. Analisis tersebut tentunya sudah memproyeksikan harga saham yang sudah tidak lagi memakai data tahun lalu dan biasanya proyeksi harga saham cenderung akan lebih tinggi lagi. Pada momen ini biasanya para investor mulai kembali melakukan aksi pembelian. Pada pekan pertama hingga ketiga bulan Januari, biasanya rally cukup tinggi. Namun pada pekan keempat Januari, para investor mulai melakukan profit taking sehingga biasanya indeks mengalami koreksi hingga pertengahan Februari. Pada awal tahun 2015 diprediksi January effect atau fenomena anomali pasar modal akan kembali terjadi. Pada momen tersebut harga saham akan mengalami kenaikan pada dua pekan pertama di bulan Januari, seperti yang telah dilansir dalam Suara Merdeka (31 Desember 2014).

3 Para investor akan bersiap menghadapi fenomena itu, terutama investor asing. Mereka akan melihat sektor mana yang bagus di tahun 2015. Kemudian mereka akan mulai melakukan aksi beli sehingga harga saham diperkirakan mengalami kenaikan, ungkap Kepala Cabang PT Danareksa Sekuritas Semarang, Melcy Rulandy S Makarawung, Dengan pertumbuhan di sejumlah sektor saham tersebut dapat diprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mencapai level 6.000. Dengan kondisi tersebut pihak sekuritas menyarankan agar investor lebih banyak melakukan aksi beli. Sebab, dengan bursa saham yang semakin menguat, maka rupiah juga akan menguat. Kemudian,menyusul fenomena investorasing melakukan aksi jual dolaramerika Serikat (AS) dan selanjutnyaditukarkan ke rupiahuntuk membeli saham IHSG.Sementara itu, pada akhirtahun ini momentum positifuntuk sektor infrastruktur mulaiterlihat. Bahkan, dengan adanyapelemahan harga minyak mentahsecara berkesinambungan,maka semen dan maskapai penerbanganakan menikmati katalispositif. Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih alami koreksi pada perdagangan saham selasa pekan ini. Sentimen bursa global dan harga minyak masih mempengaruhi laju IHSG. Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, IHSG berpotensi melemah dengan kisaran 4.752 4.810. Satrio menilai, pergerakan arah bursa saham global belum jelas sehingga mempengaruhi laju IHSG. Selain itu, harga minyak global yang masih akan tertekan juga memberikan sentimen ke IHSG. Dari internal sektor saham barang konsumsi masih akan tertekan pada selasa pekan ini, Liputan6.com, Selasa (29/3/2016).

4 Anomali adalah kejadian atau peristiwa yang tidak diantisipasi dan yang menawarkan investor peluang untuk memperoleh abnormal return. Abnormal return adalah return yang tidak sesuai dengan pengharapan. Abnormal return adalah selisih antara return yang diharapkan dengan return yang didapatkan. Selisih return akan positif jika return yang didapatkan lebih besar dari return yang diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan return akan negatif jika return yang didapat lebih kecil dari return yang diharapkan atau return yang dihitung. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang menjadi bahan acuan saya dalam penelitian terdapat perbedaan penelitian hasil yaitu bahwa fenomena January Effect yang terjadi di Indonesia tidak selalu terjadi. Dimana hasil penelitaian yang dilakukan (1) Sari dan Sisdyani (2014) tidak terjadi fenomena January Effect di pasar modal Indonesia dengan hasil 0,404 yang berarti memiliki hasil yang lebih besar dari 0,05 atau tidak signifikan (2) Fitriani dan Sari (2013) terjadi fenomena January Effect pada Kelompok Saham Indeks LQ-45 pada Bursa Efek Indonesia dengan hasil Return saham memiliki hasil 0,00 atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti signifikan, Abnormal Return memiliki hasil 0,011 atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti signifikan, Trading Volume Activity memiliki hasil 0,882 atau lebih besar sehingga tidak signifikan, sedangkan (3) Yoga (2010) fenomena January Effect terjadi di sektor konsumsi. Terdapat tiga penyebab terjadinya January Effect, yaitu : 1) tax-loss selling, 2) window dressing, 3) small stock s beta. Tax-loss selling merupakan suatu fenomena dengan menjual saham-saham yang hasilnya buruk dengan tujuan untuk

5 memperbaiki laporan keuangannya yang nantinya berdampak kepada pengurangan pajak pada akhir tahun. Sedangkan pada window dressing tidak jauh berbeda dengan tax-loss selling pada dasarnya hal yang dilakukannya adalah sama yaitu dengan menjual saham-saham dengan kerugian besar, namun letak perbedannya adalah hal ini dilakukan bukan untuk tujuan penguranagn pajak melainkan memperbaiki portofolio akhir tahun yang dimiliki perusahaan agar terlihat baik. Untuk stock s beta itu sendiri adalah kecenderungan yng terjadi ketika pada bulan Januari, perusahaan kecil lebih memberikan tingkat return yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan besar. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah fenomena January Effect terjadi pada perusahaan infrastruktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015 melalui return saham dan abnormal return. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat perbedaan return saham pada bulan Januari dengan bulan selain januari pada sub sector infrastruktur di Bursa Efek Indonesia? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui perbedaan return saham pada bulan Januari dengan bulan selain Januari pada sub sektor infrastruktur di Bursa Efek Indonesia

6 1.4. Manfaat Penelitian Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan berpikir mengenai permasalahan yang diteliti serta penerpan teori yang penulis dapatkan selama perkuliahan dan penerapannya dalam praktik seharihari. 2. Bagi para pembaca, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan atau referensi dalam melakukan penelitian sejenis. 1.5. Sistematika Penulisan Dalam memberikan gambaran singkat mengenai penelitian ini maka akan diuraikan secara singkat bab demi bab dari penelitian ini yang menerangkan topik pembahasan penelitian ini dalam bentuk sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang maslah, identifikasimasalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan penelitian BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas mengenai landasan teori yang berkaitan dan berhubungan dengan penelitian, bahasan dan hasil dari penelitian terdahulu, serta kerangka pemikiran hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN

7 Di dalam bab ini diterangkan mengenai rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional, jenis dan sumber data, metode penelitian dan teknik analisa data yang akan digunakan dalam penelitian. BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Di dalam bab ini diterangkan mengenai populasi penelitian yang dianalisis, analisis data dan pembahasan dari analisis data yang dilakukan. BAB V : PENUTUP Di dalam bab ini diterangkan mengenai jawaban dari rumusan masalah dan pembuktian hipotesis. Kemudian berisis tentang keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya sehingga dapat dilakukan penyempurnaan pada penelitian selanjutnya.