BAB V PEMBAHASAN. A. Tingkat kesehatan PT Bank Syariah Bukopin ditinjau dari analisis rasio

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

BAB IV ANALISIS DATA

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

ANALISIS KINERJA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi Empiris Bank Umum Syariah)

diteliti yaitu Bank BNI Syariah. Selanjutnya akan dibahas mengenai Sumber Data yaitu

Sania Intan Rizkita, Analisis Tingkat Kesehatan Bank PT Perkreditan Rakyat Syariah Formes Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (Yogyakarta: Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB II TEORI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK. bank, maupun OJK selaku pemilik otoritas dalam mengawasi bank. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan memegang peranan yang penting dalam kehidupan

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan, baik bagi manusia maupun perusahaan. Kondisi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL PADA KELOMPOK BANK PERSERO BUDY UTAMA JURUSAN MANAJEMEN 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Kesatuan yuridis merupakan badan usaha yang umumnya berbadan

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. intermediary) antara pihak yang mempunyai dana (surplus unit) dengan pihak

DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. bank. Uang sebagai salah satu produk bank setiap hari di gunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

I. Pendahuluan. optimal dalam industri perbankan nasional. Paska terbitnya Undang-Undang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BNI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap profitabilitas PT. Bank Muamalat. Tbk periode 2006 sampai dengan 2014

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB IV ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG JOMBANG BERDASARKAN METODE CAMEL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KESEHATAN BANK (Studi Kasus PT. BNI (Persero), Tbk)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip. 1. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas ekonomi. Bank untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat, maka harus

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PERBANDINGAN KENERJA KEUANGAN BANK DKI KONVENSIONAL DAN BANK DKI SYARIAH

Menurut Marrie Muhamad Mantan Menteri Keuangan mengatakan bahwa ada dua pihak yang kontra-privatisasi, dan pihak yang pro-privatisasi. Pihak yang kont

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT NARIBI PERKASA (PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread,

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah singkat PT Bank Syariah Bukopin Tbk. mengakuisisi PT Bank Persyarikatan Indonesi, yakni sebuah bank

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BPR BKK KARANGMALANG CABANG KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tentang bagaimana perbandingan antara kinerja perbankan syariah

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

A. KESEHATAN BANK 1. Pengertian 2. Dasar Hukum Penilaian Tingkat Kesehatan Bank 3. Pentingnya Tingkat Kesehatan Bank

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN A. Tingkat kesehatan PT Bank Syariah Bukopin ditinjau dari analisis rasio permodalan (Capital) pada tahun 2008-2015. Modal (Capital) merupakan analisis yang digunakan untuk mengukur kewajiban penyediaan modal minimum bank maupun dalam memenuhi kewajiban jangka panjang atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajibankewajiban jika terjadi likuidasi. 94 Masalah kecukupan modal merupakan hal penting dalam bisnis perbankan, bank yang memiliki tingkat kecukupan modal baik menujukkan indikator sebagai bank yang sehat. 95 Rasio ini digunakan untuk menilai keamanan dan kesehatan bank dari sisi modal pemiliknya, semakin tinggi rasio CAR, maka semakin baik kinerja bank tersebut. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank, faktor permodalan dikatakan sangat baik bila nilai mencapai CAR lebih dari dua belas persen, bank tergolong baik kurang dari dua belas persen sampai kurang dari dua belas persen, cukup baik nilai delapan persen dan kurang dari Sembilan persen dan dikatakan kurang jika nilai enam persen dan kurang dari delapan persen, tidak baik CAR kurang dari enam persen. 96 94 Rivai Veithzal, Islamic Banking...,hal 850 95 Muhammad, Manajemen Bank Syariah.hal 247 96 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007 tanggal 24 Januari 2007 100

101 Dari hasil analisis pengukuran kesehatan bank berdasarkan faktor permodalan pada PT Bank Syariah Bukopin memperlihatkan bahwa bank berada dalam posisi yang sangat baik Berdasarkan hasil perhitungan rasio permodalan (CAR) pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2015 menujukkan nilai rata-rata kredit CAR lebih besar dari criteria penilaian tingkat kesehatan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia maka rasio yang dicapai Bank Syariah Bukopin dikategorikan dalam kelompok Sangat Baik dan bank mampu menyediakan dana sehingga apabila bank dilikuidasi, bank akan mampu untuk memenuhi kewajibannya, indikator bank tergolong komposit peringkat satu yaitu sangat baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kharunnisa Said 97 yang meneliti mengenai analisis tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode camel pada PT Bank Syariah Mandiri. Hasil penelitian menunjuukan bahwa nilai kredit CAR menujukkan nilai lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka rasio yang dicapai Bank Syariah Mandiri dikategorikan dalam kelompok sehat. Penelitian ini juga sejalalan dengan penelitian yang dilakukan Fitri Ruwaida 98 yang meneliti mengenai analisis laporan keuangan untuk menilai tingkat kesehatan keuangan pada PD BPR Bank Klaten. Hasil penelitian 97 Khaerunnisa Said, Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Mengunakan Metode CAMEL Pada PT Bank Syariah Mandiri hal 83 98 Fitri Ruwaida, Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PD Bank Perkreditan Rkyat Syariah Klaten hal 65

102 menujukkan bahwa nilai kredit CAR menujukkan nilai lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka rasio yang dicapai dikategorikan dalam kelompok PD BPR Bank Klaten sehat. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Muhammad tentang kecukupan modal bank syariah, yaitu bank yang memiliki tingkat kecukupan modal yang baik menujukkan indikator sebagai bank yang sehat, sebab kecukupan modal bank menujukkan keadaan yang dinyatakan dengan suatu rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR). 99 B. Tingkat kesehatan PT Bank Syariah Bukopin ditinjau dari analisis rasio Assets pada tahun 2008-2015. Assets adalah menilai jenis-kenis asset yang dimiliki oleh bank, agar sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan membandingkan antara Kualitas Aktiva Produktif (KAP) yang diklarifikasikan terhadap total aktiva produktif sehingga dapat diketahui tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang telah ditanamkan pada suatu investasi/pembiayaan. Semakin kecil KAP, maka semakin besar tingkat diterimanya kembali dana yang telah ditanamkan. 100 Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank, faktor kualitas aktiva produktif rasio KAP dikatakan sangat baik KAP lebih dari nol koma Sembilan puluh Sembilan persen, bank tergolong baik nol koma Sembilan puluh enam persen sampai dengan Sembilan puluh Sembilan persen, tergong cukup baik jika nilai nol koma Sembilan puluh tiga persen 99 Muhammad, Manajemen Bank Syariah.hal 247 100 Rivai Veithzal, Islamic Banking...,hal 857

103 sampai dengan nol koma Sembilan puluh enam persen, bank tergolong kurang baik nol koma Sembilan puluh persen sampai dengan nol koma Sembilan puluh tiga persen, dan bank tergolong tidak baik KAP nilai kuran dari nol koma Sembilan puluh tiga persen. 101 Dari hasil Dari hasil analisis pengukuran kesehatan bank berdasarkan faktor rasio assets pada PT Bank Syariah Bukopin. Berdasarkan hasil perhitungan kualitas aktiva produktif (KAP) pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2015 menujukkan nilai rata-rata kredit KAP menujukkan nilai lebih besar dari criteria tingkat kesehatan Bank Indonesia semakin tinggi nilai rasio ini menujukkan semakin baik kualitas aktiva produktif. Jadi rasio yang dicapai Bank Syariah Bukopin pada tahun tersebut dikategorikan dalam komposit 1 yaitu Sangat Baik dimana indikator bank tergolong sangat baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nur Fitri Karim 102 yang meneliti mengenai analisis kinerja keuangan dengan mengunakan metode camels pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, hasil penelitian menujukkan KAP dalam kondisi sehat, ini merupakan tolak ukur untuk menilai tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva produktif dalam kriteria tertentu. 101 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007 tanggal 24 Januari 2007 102 Nur Fitri Karim, Analisis Kinerja Keuangan Menggunkan Metode CAMELS pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk,..hal 54

104 Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kharunnisa Said 103 yang meneliti mengenai analisis tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode camel pada PT Bank Syariah Mandiri. Hasil penelitian menunjuukan bahwa nilai kredit KAP dikelompokkan dalam kategori sehat. Hal ini sejalan dengan teori Veithzal Rivai tentang kualitas aktiva produktif yang sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dengan membandingkan antara Kualitas Aktiva Produktif (KAP) yang diklarifikasikan terhadap total aktiva produktif sehingga dapat diketahui tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang telah ditanamkan pada suatu investasi/pembiayaan. Semakin kecil KAP, maka semakin besar tingkat diterimanya kembali dana yang telah ditanamkan. 104 C. Tingkat kesehatan PT Bank Syariah Bukopin ditinjau dari analisis rasio Earning pada tahun 2008-2015. Earning merupakan penilaian didasarkan kepada rentabilitas suatu bank yang dilihat kemampuan suatu bank dalam menciptakan laba yang dapat diukur melalui Renturn on Total Assets (ROA) Rasio ini mengukur keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba secara keseluruham dengan cara membandingkan laba sebelum pajak dengan total aset. 105 Earning mengambarkan kemampuan bank dalam meningkatkan labanya melalui semua kemampuan dan sumber yang ada sehingga diketahui mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank tersebut. Pendekatan 103 Khaerunnisa Said, Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Mengunakan Metode CAMEL Pada PT Bank Syariah Mandiri hal 83 104 Rivai Veithzal, Islamic Banking...,hal 857 105 Kasmir, Manajemen Perbankan...,hal 260

105 penilaian kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas salah satunya dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen diataranya adalah ROA (Return on Total Assets) rasio ini mengukur keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba sebelum pajak dengan total asset. 106 ROA juga menggambarkan perputaran aktiva yang diukur dari volume penjualan, semakin besar ROA suatu bank maka semakin besar pula tingkat keuntutungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari penggunaan asset. 107 Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank, penilaian rentabilitas merupakan penilaian terhadap kondisi dan kemampuan Bank dan UUS untuk menghasilkan keuntungan dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan permodalan, faktor kualitas rentabilitas (earning) rasio ROA dikatakan sangat baik jika ROA lebih dari satu koma lima persen, bank tergolong baik nilai lebih dari satu koma dua puluh lima persen kurang dari satu koma lima persen, bank tergong cukup baik jika nilai lebih dari nol koma lima persen dan kurang dari satu koma dua puluh lima persen, bank tergolong kurang baik lebih dari nol persen dan kuran dari nol koma lima persen, dan bank tergolong tidak baik ROAnol persen. 108 Dari hasil Dari hasil analisis pengukuran kesehatan bank berdasarkan faktor rasio Earning pada PT Bank Syariah Bukopin. Berdasarkan hasil 106 Rivai Veithzal, Islamic Banking...,hal 865 107 Ibid hal..866 108 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007 tanggal 24 Januari 2007

106 perhitungan rasio ROA pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2015 menujukkan nilai kredit ROA untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba, semakin kecil rasio ini mengidentifikasikan kurangnya kemampuan manajemen dalam hal mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya, dalam hal ini ROA dalam kategori Kurang Baik dengan nilai rata-rata sesuai dengan standar Bank Indonesia Kriteria penilaian ROA komposit peringkat 4 yaitu ROA Bank tergolong kurang baik dan sangat sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan atau bank memiliki kelemahan keuangan yang serius atau kombinasi dari kondisi beberapa faktor yang tidak memuaskan, yang apabila tidak dilakukan tindakan korektif yang efektif berpotensi mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Nur Fitri Karim 109 yang meneliti mengenai analisis kinerja keuangan dengan mengunakan metode camels pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, hasil penelitian menujukkan ROA dalam kondisi sehat ini menunjukkan keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Lis Fitriyaningsih tentang analisis tingkat kesehatan bank syariah dengan metode camels pada PT Bank Muamalat Indonesia hasil penelitian menujukkan bahwa rasio ROA dalam kondisi cukup baik karena nilai ROA mengalami naik turun. Hal ini menujukkan bahwa semakin kecil presentase nilai suatu ROA maka 109 Nur Fitri Karim, Analisis Kinerja Keuangan Menggunkan Metode CAMELS pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk,.. hal 58

107 akan semakin buruk keadaan suatu bank, hal ini dikarenakan biaya operasional yang digunakan semakin besar. Menurut teori Dwi Suwiknyo ROA adalah rasio yang mengambarkan kemampuan bank dalam mengelola dana yang diinvestasikan dalam keseluruhan asset yang menghasilkan keuntungan, ROA juga gambaran produktivitas bank dalam mengelola dana sehingga menghasilkan keuntungan, 110 semakin kecil rasio ini mengidentifikasikan kurangnya kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya. D. Tingkat kesehatan PT Bank Syariah Bukopin ditinjau dari analisis rasio Liquidity pada tahun 2008-2015. Komponen faktor likuiditas meliputi kewajiban bersih antara bank, yaitu selisih antara kewajiban bank dengan tagihan kepada bank lain dan modal inti bank. 111 Penilaian likuiditas terhadap kemampuan bank dalam memelihara dan memenuhi kebutuhan likuiditas yang memadai dan kecukupan manajemen risiko likuiditas. Bank dikatakan likuid apabila mempunyai alat pembayaran berupa harta lancar lebih besar dibanding seluruh kewajibannya sehingga dapat memenuhi semua utang-utangnya. 112 Liquidity menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih, perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut liquid. Pendekatan penilaian 110 Dwi Swiknyo, Analisis laporan keuangan perbankan syariah.hal 149 111 Slamet Riadi, Banking Assets and Liability Management.. hal 173 112 Rivai Veithzal, Islamic Banking...,hal 870

108 kuantitatif terhadap faktor likuiditas antara lain adalah Financing to Deposit Ratio (FDR). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank, penilaian likuiditas merupakan penilaian terhadap kondisi dan kemampuan Bank dan UUS untuk menghasilkan keuntungan dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan permodalan, faktor kualitas likuiditas rasio FDR dikatakan sangat baik jika lebih dari lima puluh persen dan kurang dari tujuh puluh lima persen, bank tergolong baik lebih dari tujuh puluh lima persen dan kurang dari delapan puluh lima persen, bank tergolong cukup baik jika nilai lebih dari delpan puluh lima persen dan kurang dari seratus persen, bank tergolong kurang baik lebih dari seratus persen kurang dari seratus dua puluh persen, dan bank tergolong tidak baik FDR lebih dari seratus dua puluh persen. 113 Dari hasil Dari hasil analisis pengukuran kesehatan bank berdasarkan faktor rasio Liquidity pada PT Bank Syariah Bukopin. Berdasarkan hasil perhitungan rasio FDR pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2015 menujukkan nilai kredit FDR, semakin besar rasio ini mengidentifikasikan semakin buruk karena menujukan perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya. Dalam hal ini bank masuk kategori Cukup Baik dengan hasil nilai rata-rata sebesar sesuai dengan standar Bank Indonesia Kriteria penilaian FDR komposit peringkat 3 yaitu Bank tergolong cukup baik, namun terdapat 113 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/1/PBI/2007 tanggal 24 Januari 2007

109 beberapa kelemahan yang dapat menyebabkan peringkat kompositnya memburuk apabila bank tidak segera melakukan korektif. Penelitian ini juga sejalalan dengan penelitian yang dilakukan Fitri Ruwaida 114 yang meneliti mengenai analisis laporan keuangan untuk menilai tingkat kesehatan keuangan pada PD BPR Bank Klaten. Hasil penelitian menujukkan bahwa nilai kredit LDR menujukkan dalam kategori sehat, maka rasio yang dicapai dikategorikan dalam kelompok PD BPR Bank Klaten sehat. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Kharunnisa Said 115 yang meneliti mengenai analisis tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode camel pada PT Bank Syariah Mandiri. Hasil penelitian menunjuukan bahwa nilai kredit LDR dikategorikan dalam golongan tidak sehat. Hal ini menujukkan kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada nasabah yang telah menanamkan dananya dengan kreditkredit yang telah diberikan kepada para debitur, semakin tinggi rasio semakin tinggi tingkat likuiditasnya. 114 Fitri Ruwaida, Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Keuangan Pada PD Bank Perkreditan Rkyat Syariah Klaten hal 74 115 Khaerunnisa Said, Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Mengunakan Metode CAMEL Pada PT Bank Syariah Mandiri hal 81