PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL PLANETARIUM JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 KONSEP DESAIN. Berikut adalah identifikasi masalah yang bisa diselesaikan dengan cara menerapkan ilmuilmu Desain Komunikasi Visual :

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain :

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN PLANETARIUM TIM JAKARTA

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Mari Menjelajah Mars, Fakta Paling Top - Alam Semesta,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PLANETARIUM SEMARANG TA 118 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. PLANETARIUM SEMARANG Bentara Alam Gumilang / L2B LATAR BELAKANG

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB 2 DATA DAN ANALISA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM

BAB 4 KONSEP DESAIN. sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum,

BAB I PENDAHULUAN. Museum Indonesia mempunyai banyak tempat bersejarah dan banyak sekali

PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Perancangan Ulang Identitas Visual untuk SeaWorld Indonesia

SOAL PILIHAN GANDA ASTRONOMI 2008/2009 Bobot nilai masing-masing soal : 1

BAB I PENDAHULUAN. dari museum ini telah dilengkapi dengan fasilitas planetarium. Tujuan awal

Gambar 3.1 Proses pembagian kuesioner di sekolah Sumber : Dokumentasi pribadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kondisi geografis Indonesia menyebabkan adanya keanekaragaman,

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. makna atau pesan atau yang disebut juga Komunikasi Visual. 2 Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANGKUMAN PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL GARDEN RESTO OREGANO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL FESYEN BRAND DUA CANTING TUGAS AKHIR. Oleh. Henny Maurien Kelas 08PAU

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL SENTRA BUNGA

BAB 2 DATA & ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KELOMPOK 1 Anggi Juliansa ( ) Reza AlFajri ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi

DAFTAR GAMBAR. Halaman

Astronomi Sabar Nurohman, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. beragam akibat adanya trend kuliner yang kemudian mendorong pengusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Amir dalam bukunya yang berjudul Sukses Memiliki Restoran Tanpa Modal

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN W ALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 66 TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENDUKUNG PROMOSI PUSAT PRIMATA SCHMUTZER. Eric Rachmat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 KONSEP DESAIN Fakta Kunci. Fakta kunci mengenai Animasi Edukasi Exploring Space :

BAB I PENDAHULUAN. sehingga untuk memenuhi sifat dasar manusia ini dibutuhkan faktor

Kenalkan Anak dengan Science Fiction Redaksi Sebagai satu-satunya astronot terpilih dari Indonesia, kehidupan Dr Pratiwi Puji Lestari Sudarmono Phd

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang merupakan ibukota Jawa Tengah yang memiliki daya tarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENDUKUNG PROMOSI FESTIVAL MENDONGENG ANAK INDONESIA.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Perancangan Ulang Identitas Visual Museum Serangga Dan Taman Kupu Taman Mini Indonesia Indah

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL RESTORAN CUT THE CRAB

BAB I PENDAHULUAN. yang diresmikan pada tanggal 20 Mei 2006 bertepatan dengan hari. Shopping Center di jalan Panembahan Senopati Yogyakarta.

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Branding. Corporate Identity merupakan identitas brand sebuah perusahaan,

MUSEUM ANTARIKSA INDONESIA

Museum Antariksa Indonesia

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha - 1

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung Proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari. c. Angket kepada masyarakat umum secara acak.

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB II METODE PERANCANGAN. Adapun maksud dan tujuan perancangan Multimedia Interaktif ini

IPA TERPADU KLAS VIII BAB 14 BUMI, BULAN, DAN MATAHARI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA. berasal dari buku dan sebagian lagi diambil dari website-website. c. Survey lapangan yang dilakukan di Dunia Fantasi

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. kaya akan kekayaan alam yang indah dan keanekaragaman jenis flora dan fauna

EVALUASI WISATA TIRTA DAN SEJARAH KARANG SETRA WATERLAND BANDUNG

BAB II LANDASAN TEORI

Materi Bumi dan Antariksa)

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Taman Pintar Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Kota Yogyakarta adalah kota yang relatif aman, stabil dan mempunyai

HEMA berdiri sejak tahun 2000, awalnya HEMA berdiri di dekat Sekolah Marsudirini, di daerah Kemang Pratama, Bekasi. Hingga saat ini HEMA sudah mempuny

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata budaya diyakini memiliki manfaat positif secara ekonomi dan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Dengan berolahraga, maka hidup

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. nantinya disampaikan melalui media poster. Perancangan yang lebih

PEKERJAAN RUMAH SAS PERTEMUAN-1 DAN PERTEMUAN-2 A.Pilihan Ganda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Cladius Ptolemaus (abad 2) Geosentris

Perancangan Environmental Graphic Design Kebun Binatang Surabaya dengan Konsep Uniquely Playful

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL PLANETARIUM JAKARTA Mochamad Rifqi Fairus Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Planetarium Jakarta merupakan tempat wisata dibidang astronomi, Planetarium Jakarta merupakan sarana wisata pendidikan yang dapat menyajikan peragaan simulasi perbintangan atau benda-benda langit. Dalam kiprahnya Planetarium Jakarta menyelenggarakan acara pertunjukan untuk rombongan siswa sekolah khususnya untuk siswa tingkat Dasar maupun masyarakat umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan identitas visual dan promosi pada Planetarium Jakarta terhadap target audience serta meningkatkan value dari Planetarium Jakarta sebagai tempat wisata yang memiliki nilai edukasi tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan wawancara dari narasumber pihak terkait, survey dari berbagai sumber tertulis dan target audience, lalu mengembangkan sebuah identitas visual dan promosi yang menarik. Hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini adalah suatu bentuk identitas visual serta promosi kepada target audience untuk meningkatkan nilai keberadaan Planetarium Jakarta. Simpulan yang diperoleh dari perancangan identitas visual Planetarium Jakarta ini adalah untuk meningkatkan ekspektasi target audience dan value secara luas. Kata Kunci : Perancangan identitas visual, tempat wisata, astronomi

1. Pendahuluan Pusat edukasi dan informasi yang menarik sekaligus murah meriah memang sulit ditemui sekarang ini. Salah satunya, di pusat keramaian Jakarta yang senantiasa bising dan ramai, berdiri sebuah bangunan unik yang bergerak di bidang wisata pendidikan astronomi dan dikelilingi nuansa kesenian. Planetarium Jakarta, adalah tempat wisata yang mendukung kemajuan Astronomi sebagai salah satu cabang ilmu yang berperan penting dalam kehidupan masyarakat dewasa ini. Planetarium Jakarta merupakan sumber hiburan sekaligus pendidikan, berlokasi di Taman Ismail Marzuki, Cikini, dan telah berdiri sejak 1 Maret 1969. Tujuan tempat wisata pendidikan Planetarium dan Observatorium Jakarta bukan sekedar memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) semata kepada masyarakat. Lebih dari itu Planetarium dan Observatorium Jakarta harus juga membimbing masyakat agar menjadi masyarakat yang memiliki iman dan takwa (imtak) kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dari segi visual, bangunan ini mempunyai daya tarik tersendiri karena bangunannya yang unik dan futuristik. Dengan konsep perancangan tata ruang yang menceritakan tentang teori Big Bang, teori mengenai terbentuknya alam semesta, maka diharapkan tercipta ruangan yang menarik, suasana yang berbeda antar ruang, namun tetap menjadi media yang nyaman untuk menjalankan tujuan utamanya yaitu sebagai sarana pendidikan (Edutainment). Dengan menggunakan proyektor Universarium model M XI buatan pabrik Carl Zeiss Jerman. Sambil menunggu jadwal pertunjukan, kita dapat melihat-lihat museum kecil yang memberikan penjelasan mengenai antariksa. Bahkan ada patung astronot yang lengkap dengan atribut yang digunakan untuk ke ruang angkasa. Sebenarnya planetarium ini sangat berpotensi menjadi tempat wisata pilihan, namun terlihat kurang terawat. Hal tersebut diduga dari

kurangnya perhatian pemerintah terhadap tempat wisata pendidikan ini. Studio pertunjukan teater bintang ini berada di lantai dua gedung yang berbentuk seperti lazimnya bioskop film biasa, hanya saja layarnya berada di atas, bukan di depan. Sehingga, jika ingin menikmati pertunjukan yang berdurasi hampir sejam ini, kursi yang diduduki harus direbahkan agar semua angle dapat dilihat dengan nyaman. Tiket masuk seharga Rp 7.000 untuk dewasa dan separuhnya untuk anak-anak. Harga ini bahkan masih bisa turun jika pengunjung membawa rombongan. Sayangnya, meskipun cukup diminati terutama oleh kalangan menengah bawah yang haus akan hiburan, tempat ini terlihat kurang terawat. Lantainya kotor, apalagi jika pengunjung membludak di akhir Minggu. Selain itu, tidak adanya jalur antrean membuat tangga masuk ke dalam menjadi sedikit ricuh ketika jadwal pertunjukan sudah hampir dimulai. Hal ini terjadi karena tidak ada penomoran tempat duduk di dalam Planetarium, sehingga pengunjung selalu berebut mencari kursi yang sayangnya sudah banyak yang rusak. Pertunjukan yang diputar pun itu-itu saja, tidak lebih tidak kurang. Satu macam untuk setiap hari, dari dulu sekali. Padahal seharusnya, isi pertunjukan yang beragam bisa menarik lebih banyak lagi pengunjung, terutama bagi yang sudah beberapa kali datang dan merasa bosan karena tidak ada perubahan. Terlepas dari berbagai kekurangan yang ada, usaha pemerintah untuk mempertahankan Planetarium sebagai tempat rekreasi yang edukatif patut diacungi jempol. Tempat ini tentu saja bisa menjadi alternatif bagi kita yang ingin mengajak anak, adik, atau keponakan yang masih kecil untuk berlibur sekaligus belajar.

2. Pedoman Umum Ruang lingkup dari penelitian mencakup data analisa, konsep desain dan pembahasan desain pada identitas visual Planetarium Jakarta. Adapun pembahasan yang dilakukan meliputi sebagai berikut: 2.1. Data Planetarium Jakarta Planetarium dan Observatorium Jakarta adalah satu dari tiga wahana simulasi langit di Indonesia selain di Kutai, Kalimantan Timur, dan Surabaya, Jawa Timur. Planetarium tertua ini letaknya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Planetarium Jakarta merupakan sarana wisata pendidikan yang dapat menyajikan pertunjukan / peragaan simulasi perbintangan atau benda-benda langit. Pengunjung diajak mengembara di jagat raya untuk memahami konsepsi tentang alam semesta melalui acara demi acara. Planetarium Jakarta berdiri tahun 1964 diprakarsai Presiden Soekarno dan diserahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 1969. Di tempat ini juga tersedia ruang pameran benda- benda angkasa yang menyuguhkan berbagai foto serta keterangan lengkap dari berbagai bentuk galaksi, teori-teori pembentukan galaksi disertai pengenalan tokoh-tokoh di balik munculnya teori. Di ruang pameran ini, ada juga pajangan baju antariksa yang digunakan mengarungi angkasa, termasuk mendarat di bulan. Beberapa peralatan lain untuk pengamatan antariksa turut dipamerkan. Selain pertunjukan Teater Bintang dan multimedia / citra ganda, Planetarium & Observatorium Jakarta juga menyediakan sarana prasarana observasi benda-benda langit melalui peneropongan secara langsung, untuk menyaksikan fenomena / kejadian-kejadian alam lainnya, seperti

gerhana bulan, gerhana matahari, komet dan lain-lain. Gambar 1 - Logo Planetarium Jakarta Arti Logo yang digunakan Planetarium Jakarta adalah perpaduan antara jalur ekliptika dan ekuator langit dari ibu kota Jakarta. Sebagaimana maksud dari jalur ekliptika dan ekuator langit adalah: Ekliptika adalah jalur yang dilalui oleh suatu benda dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem koordinat tertentu. Ekliptika pada benda langit merupakan suatu bidang edar berupa garis khayal yang menjadi jalur lintasan benda-benda langit dalam mengelilingi suatu titik pusat sistem tata surya. Seandainya bumi dijadikan sebagai titik pusat sistem koordinat, maka ekliptika merupakan bidang edar yang dilalui oleh benda-benda langit seperti planet dan matahari untuk mengelilingi bumi. Dan bila matahari dijadikan sebagai titik pusat sistem koordinat, maka ekliptika merupakan bidang yang terbentuk sebagai lintasan orbit bumi yang berbentuk elips dengan matahari berada pada titik pusat elips tersebut. Sedangkan ekuator langit adalah suatu lingkaran besar semu, yang dapat dibuat dengan membesarkan ekuator Bumi sampai berpotongan dengan bola langit. Ekuator langit mempunyai inklinasi sebesar -23.5, terhadap bidang ekliptika; sebagai hasil

dari kemiringan sumbu. Visi Terwujudnya Planetarium & Observatorium Jakarta sebagai sarana pengayaan sains dan teknologi dunia antariksa, sekaligus obyek wisata ilmiah (edutainment) yang menarik, menakjubkan, dan mencerdaskan. Misi 1. Peningkatan kualitas SDM pengelola. 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pertunjukan & observatorium. 3. Peningkatan kualitas & kuantitas materi pertunjukan. 4. Peningkatan kualitas pengamatan benda langit dan pendokumentasian. 5. Peningkatan kualitas layanan pendidikan astronomi kepada guru, pelajar, dan masyarakat umum. 2.2. Analisa SWOT Strength (Kekuatan) 1. Makna logo sangat erat dengan dunia astronomi. 2. Bentuk logo bermakna dalam. 3. Bentuk logo simple dan mudah diingat. Weakness (Kelemahan)

Bentuk logo masih terlalu abstrak dan sulit dimengerti. Pengaplikasian logo terhadap media, belum konsisten. Desain logo tidak sesuai dengan target audience utama Planetarium Jakarta. Opportunity (Peluang) Banyak masyarakat yang belum mengetahui logo Planetarium Jakarta secara pasti. Belum adanya logo di semua Planetarium di Indonesia. Threat (Ancaman) Banyak tempat wisata lain dengan logo yang lebih menarik yang dapat meyakinkan masyarakat untuk datang. Banyak landmark lain yang menawarkan excitement yang lebih dapat diterima oleh masyarakat umum. Keyfact Planetarium Jakarta adalah tempat wisata edukasi yang memberikan sarana pengayaan sains dan teknologi dunia antariksa, sekaligus obyek wisata ilmiah (edutainment) yang menarik, menakjubkan, dan mencerdaskan. Moods Fun, Scientific, Educational

Target Audience Target Primer/Utama 1. Demografi a. Pria dan wanita b. Usia 6-11 tahun c. Tingkat sosial C-B 2. Geografi Masyarakat kota Jakarta, mayoritas tinggal di daerah Jakarta Pusat. 3. Psikografi Anak-anak SD yang menyukai dan tertarik pada visual yang bagus dalam suatu bentuk dan bangunan. 4. Behavioral Anak SD yang menyukai astronomi dan hobi membaca buku-buku scifi Target Sekunder/lainnya 1. Demografi a. Pria dan wanita b. Usia 12 tahun keatas c. Tingkat sosial C-B 2. Geografi Masyarakat kota Jakarta, mayoritas tinggal di daerah Jakarta Pusat. 3. Psikografi Masyarakat umum yang memliki ketertarikan tentang berbagai macam hal

yang berhubungan dengan benda benda di jagat raya antara lain Tata Surya, gugusan bintang dan segala macam aspeknya yang mempengaruhi kehidupan manusia di Bumi. 4. Behavioral Tertarik dengan teknologi dan informasi, hobi membaca, kritis terhadap sesuatu, suka menonton film-film yang ber-genre Sci-Fi. Strategi Media Pembuatan media-media yang digunakan untuk mendukung identitas visual dari Planetarium Jakarta adalah: 1. Graphic Standard Manual 2. Stationery 3. Poster 4. Enviromental Graphic Design 5. Flyer 6. Tiket masuk 7. Pakaian Seragam 8. Gifts 2.3. Konsep Visual Visual

Gaya illustrasi yang dipakai adalah gaya illustrasi yang bersifat fun dengan penggunaan vector tools, khususnya karena target audience utama adalah siswa sekolah tingkat dasar yang memiliki mata pelajaran yang berhubungan dengan astronomi. Objek visual diambil dari objek-objek yang terdapat di luar angkasa, seperti planet-planet, bintang, komet, roket, antariksawan dan lain-lain. Pengunaan stroke yang tebal pada logo merupakan cara untuk mengungkapkan suasana yang mengasyikkan di setiap kegiatannya dalam memberikan edukasi astronomi kepada anak-anak. Logo Untuk logo Planetarium Jakarta ditampilkan logo membentuk planet Saturnus dengan berbagai visual yang berhubungan dengan antariksa. Objek Planet Saturnus diambil karena Saturnus merupakan planet yang paling unik di bimasakti, karena memiliki cincin yang menarik dan bentuknya mudah dikenal oleh anak-anak. Gambar 2 Planet Saturnus Selain itu juga ditampilkan bintang dan komet yang menggambarkan pertunjukan di Planetarium Jakarta adalah pertunjukan pendidikan astronomi yang interaktif dan

menyenangkan atau bersifat edutainment. Gambar 3 Logo baru Planetarium Jakarta 3. Kesimpulan Di dalam suatu tempat wisata, identitas visual dan promosi merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tempat wisata itu sendiri secara keseluruhan hal tersebut dapat terjadi karena sebuah identitas visual suatu tempat wisata adalah merupakan suatu komponen dasar dari pembentukan citra tempat wisata tersebut di mata khalayak umum, sehingga penerapannya yang konsisten harus tetap dijaga meskipun tempat wisata tersebut tidak bergerak demi komersialitas semata. Identitas visual dirancang berdasarkan konsep yang ingin dibangun dan disesuaikan juga dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Perwujudan konsep tersebut dibangun oleh unsurunsur desain (ilustrasi, tipografi, warna, dll) yang saling mendukung satu dengan yang lainnya. Dengan pembuatan identitas visual dan promosi untuk Planetarium Jakarta yang baru, diharapkan akan lebih mengarahkan pandangan khalayak umum terhadap Planetarium Jakarta dan dapat membantu dalam mencapai sasaran-sasaran yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Daftar Pustaka

[1] Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. (2009). Planetarium & Observatorium Jakarta (Sarana Pendidikan & Wisata Ilmiah). Jakarta: Planetarium & Observatorium Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. [2] Rustan, Surianto. S.Sn. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. [3] Eiseman, Leatrice. (2000). Pantone Guide to Communicating With Color. Grafix Press, Ltd., Sarasota. [4] Glaser, Milton. (2003). Designing Brand identity : A Complete Guide to Creating, Building, Maintaining Strong Brands. John Wiley and Sons, Inc. [5] Wheeler, Alina. (2003). Designing Brand Identity : A Complete Guide to Creating, Building, Maintaining Strong Brands. John Wiley and Sons, Inc., Hoboken. [6] Wikipedia, 2011, Planetarium dan Observatorium Jakarta, http://id.wikipedia.org/wiki/planetarium_dan_observatorium_jakarta [7] Binsar, 2011, Kondisi Planetarium Begitu Menyedihkan, http://www.poskota.co.id/tag/planetarium [8] Muhammad Zamroni, 2011, Belajar Astronomi di Planetarium, Jakarta, http://jengjeng.matriphe.com/belajar-astronomi-di-planetarium-jakarta.html [9] Pramesti, 2009, Sejarah Planetarium dan Observatorium Jakarta, http://langitselatan.com/2009/04/06/sejarah-planetarium-dan-observatorium-jakarta