FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MATARAM

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE

KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN PENYULUHAN DALAM UPSUS PADI, JAGUNG DAN KEDELAI TAHUN 2015

FOKUS KEGIATAN PPM. 1. Kuliah kerja nyata_tematik (KKN-T)

1. Penjabaran Nawacita di dalam program dan kegiatan

Oleh : SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN. Menghaadapi tahun sektor pertanian masih dihadapkan pada

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENYERAHAN BANTUAN ALAT MESIN PERTANIAN DARI KEMENTERIAN PERTANIAN RI

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAMPINGAN MAHASISWA DALAM UPAYA KHUSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI.

RENCANA KERJA BADAN PPSDMP DAN EVALUASI E-PROPOSAL TAHUN 2016

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

BUPATI POLEWALI MANDAR

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD): Rekomendasi Kebijakan Penyempurnaan Pelaksanaan Program UPSUS Pajale ke Depan: Evaluasi UPSUS Pajale 2015

JUDUL KEGIATAN: KAJIAN MODEL PTT DALAM BUDIDAYA JAGUNG LOKAL DAN POTENSI PENGEMBANGAN JAGUNG QPM SEBAGAI SUMBER PANGAN ALTERNATIF

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

BUPATI POLEWALI MANDAR

PENDAMPINGAN SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN BULUKUMBA

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

I. EVALUASI UPSUS 2015

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

Penyuluh pertanian ke depan adalah penyuluh pertanian yang dapat menciptakan dirinya sebagai mitra dan fasilitator petani dengan melakukan peranan

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

PERAN KOMPONEN TEKNOLOGI DALAM PERCEPATAN SWASEMBADA PANGAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IKU TAHUN 2017 SEKRETARIAT DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG. Indikator Kinerja Formulasi Penghitungan/Penjelasan Sumber Data

Pedoman Teknis. PENDAMpINGAN PENYULUHAN. PADA PROGRAM PERCEpATAN OpTIMALISASI LAHAN

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

KAJIAN DAYA TAHAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP GANGGUAN FAKTOR EKSTERNAL DAN KEBIJAKAN YANG DIPERLUKAN. Bambang Sayaka

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

PROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

6. RENCANA AKSI KINERJA (RAK) TAHUN 2015 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN KELOMPOKTANI DI LOKASI SENTRA PANGAN TAHUN 2016

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGGARA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KAJIAN POLA PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN

PENGUMUMAN (TAHAP I) RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM TENTANG

11. HASIL EVALUASI (MONITORING) RENCANA AKSI KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

BERITA RESMI STATISTIK

Abstrak

-1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN PANGAN)

Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Mendukung Pertanian Berkelanjutan di Kalimantan Selatan

Realisasi (Rp) Tidak Langsung A PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN ,00-0,00 0,

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP TAHUN 2015)

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG

Realisasi (Rp) Belanja (Rp) Tidak Langsung

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RUMUSAN SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN SPESIFIK LOKASI "Inovasi Pertanian Spesifik Lokasi Mendukung Kedaulatan Pangan Berkelanjutan"

TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA (IKK)

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 13 TAHUN 2012

Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (m-p3mi) Berbasis Padi Palawija

tersebut hanya ¼ dari luas lahan yang dimiliki Thailand yang mencapai 31,84 juta ha dengan populasi 61 juta orang.

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PERAN PENYULUH DAN MAHASISWA DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PADI JAGUNG DAN KEDELAI

POHON KINERJA DINAS PERTANIAN

DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA. Halaman 358

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PENYULUHAN DAN SDM PERTANIAN TAHUN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2015 Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dr. Ir. Winny Dian Wibawa, M.Sc NIP

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

3.a.2 PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2015 (SEKRETARIS DAN KABID)

RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

MATRIK USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

RENCANA STRATEJIK (RS) TAHUN

PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN 2017

ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN MENDUKUNG SWASEMBADA PANGAN

PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR. RKPD: DINAS PERTANIAN DAN PANGAN hal 1 dari 10

Abstrak. Kata kunci : inovasi, padi sawah, peningkatan, produktivitas. Pendahuluan

STRATEGI PENCAPAIAN UPAYA KHUSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI SUKOHARJO (STUDI KASUS DI DALANGAN TAWANGSARI)

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU. 2. TUGAS : melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan strategis, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan

ARAHAN MENTERI PERTANIAN PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL (MUSRENBANGTANNAS) 2015 JAKARTA, 3-4 JUNI 2005

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kerangka Pemikiran

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SIAK. Tahun Anggaran 2014

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU. 2. TUGAS : melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan strategis, koordinasi, pembinaan,

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN PENDAMPINGAN PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN DI SULAWESI SELATAN:

Transkripsi:

KEGIATAN PENDAMPINGAN MAHASISWA/ALUMNI DALAM UPAYA KHUSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG,KEDELAI, BAWANG MERAH, ANEKA CABAI, DAN DAGING DI PROPINSI NTB TAHUN 2016 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MATARAM

TUJUAN Meningkatkan efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan percepatan pencapaian swasembada padi, jagung, kedelai, dan juga bawang merah, aneka cabai, dan daging di sentrasentra produksi dengan melibatkan Mahasiswa/ Alum-ni, Dosen serta Tenaga Pemantau /Supervisor

Kegiatan pendampingan meliputi : 1. Koordinasi dan sinkronisasi program 2. Pembekalan bagi Dosen dan Mahasiswa/Alumni. 3. Pendampingan petani (perencanaan, pelaksanaan, introduksi teknologi dan kelembagaan petani). 4. Pengujian Teknologi ml Demplot. 5. Monitoring, evaluasi dan pelaporan. 3

KEGIATAN YG TELAH DILAKUKAN No. Kegiatan Tanggal Jumlah 1 Perekrutan Mahasiswa/alumni Pendamping 5-31 Maret 2016 79 2 Perekrutan Pembimbing 5-31 Maret 2016 8 3 Perekrutan Supervisor 5-31 Maret 2016 8 4 TOT Dosen Pembimbing 7 9 April 2016 8 5 6 7 8 Bimbingan Teknis (BIMTEK)Mhs/Alumni Pendamping Pelepasan Tenaga Pendamping Mhs/Alumni oleh Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian RI Tenaga Pendamping Mhs/Alumni diterima oleh Bupati, Kadis Pertanian Kabupaten/Kota, BP4K dan BP3K Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Kelompok Kerja Pendampingan 11 15 April 2016 15 April 2016 20 April 2016 79 79 79 20 April 2016 10 Kab/ Kota 9 Pengujian Teknologi April 2016 20 unit

LOKASI PENDAMPINGAN Lokasi pendampingan pd 2 pulau: Lombok dan Sumbawa Pendampingan dilaksanakan di 8 Kabupaten dan 2 Kota, 61 wilayah BP3K di NTB pada wilayah sentra produksi padi, jagung, kedelai, bawang merah, aneka cabai yang mendapatkan bantuan dana dekon. 5

Jumlah WILAYAH PENDAMPINGAN OLEH MAHASISWA No Kabupaten Jumlah BP3K Jumlah Penda mp Pembimbing 1 Lombok Utara 3 3 Ir. R. Sutriono, MP Suhardi, S.Adm 2 Lombok Barat 6 10 Ir. R. Sutriono, MP Halifah, SP. 3 Kota Mataram 3 3 Ir. R. Sutriono, MP Halifah, SP. 4 Lombok Tengah 7 10 Dr. Ir. Halimatus Sa'diyah, M.Sc Sabri M. Amin Supervisor 5 Lombok Timur 12 15 Dr. Ir. Broto Handoko, SU Ir. Hairil Anwar 6 Sumbawa Barat 5 5 Dr. Ir. Wahyu Astiko, MP Arkamuddin, SP. 7. Sumbawa 12 20 1. Ir. Uyek Malik Yakop, M.Sc., Ph. D. 2. Ir. Hery Haiyanto, M.Si. Drs. H. Jaya Muis 8 Dompu 5 5 Ir. Anwar, MP Ir. Mansyur AH Wahab 9 Kota Bima 3 3 Zainal Arifin, SP, MSc H. Sirajuddin, SH 10 Bima 5 5 Zainal Arifin, SP, MSc H. Sirajuddin, SH

PENGUJIAN TEKNOLOGI MELALUI DEMPLOT Pengujian Teknologi oleh Mahasiswa/Alumni : - Demplot dilaksanakan secara kolektif oleh Mahasiswa. - Dikawal oleh Penyuluh dan Pembimbing. - Setiap Kabupaten /Kota sebanyak 2 demplot (total 20 demplot) dgn luas masing-masing are, dana maksimum 8 juta per demplot. Persyaratan Lokasi Demplot - Lahan sawah di desa Sentra produksi yang tidak menerima program. - Tersedia air dengan baik dan cukup. - Serangan Hama dan Penyakit kurang. - Mudah dijangkau, baik dengan kaki maupun kendaraan. - Mudah dilihat oleh masyarakat. 7

PAKET TEKNOLOGI YG DIUJIKAN PENGUJIAN VARIETAS, SISTEM TANAM, DAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK (PUPUK SILIKAT) PENGENDALIAN OPT (PHT) DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, BAWANG MERAH, CABAI

Luas No. Kabupaten/Kota Tanaman Teknologi Lokasi (Are) 1. Kota Mataram Padi VUB, Jarwo 2:1 Mataram 2. Kabupaten Lombok Barat a. Padi b. Cabai VUB, Jarwo 2:1 Pupuk Lengkap Narmada Kediri 3. Kabupaten Lombok Utara a. Padi b. Padi VUB, Jarwo 2:1 VUB, jarak Tanam Tanjung Gangga 4. Kabupaten Lombok a. Padi VUB, Jarwo 2:1 Jonggat Tengah b. Kedelai VUB, TUGAL Mujur 5. Kabupaten Lombok a. Padi VUB, Jarwo Sikur Timur b. Jagung VUB, Jarwo Aikmel 6. a. Padi VUB, Jarwo Taliwang Kabupaten Sumbawa b. Jagung 2:1,PRL Jereweh Barat VUB, PRL 7. Kabupaten Sumbawa a. Padi VUB, Jarwo Alas b. Jagung VUB, TUGAL Mapin c. Cabai Pupuk Lengkap + Beru PHT Alas 8. Kabupaten Dompu a. Padi VUB, Jarwo Woja b. Jagung VUB, TUGAL Hu u 9. Kota Bima Padi VUB, Jarwo 2:1 Raba 10. Kabupaten Bima a. Padi VUB, Jarwo 2:1 Madapan b. Kedelai VUB, Jarak Tanam gga c. Bawang Merah Pupuk Lengkap Woha

HASIL EVALUASI KEGIATAN PENDAMPINGAN Kegiatan pendampingan oleh mahasiswa/alumni sangat membantu penyuluh dan petani dalam peningkatan produksi padi, jagung, kedelai, bawang merah, aneka cabai. Keberadaan pendamping adalah sebagai innovator dan motivator bagi petani dan kelompok tani untuk mau menerapkan inovasi teknologi pertanian terkini yang juga dapat menjadi pemicu serta pemacu bagi para penyuluh dan petugas pertanian di lapangan. Keterlibatan berbagai kelembagaan baik kelembagaan di Kementerian Pertanian, Perguruan Tinggi, Lembaga yang ada di Pemerintahan, maupun kelembagaan yang ada di masyarakat sangat diperlukan dalam mensukseskan program swasembada pangan. Koordinasi antar lembaga perlu ditingkatkan. Bantuan sarana dan prasarana baik berupa alat dan mesin pertanian, sarana produksi, pembangunan jaringan irigasi oleh pemerintah dapat membantu petani dalam usaha tanimya. Bantuan berupa alsintan dan dan saprodi lebih diminati petani dibanding jaringan irigasi. Bantuan alsintan dan yang paling diminati petani dan mempunyai peranan penting dalam peningkatan produksi pajale adalah traktor dan pompa air. Bantuan Saprodi sering tidak tepat waktu.

Petani sudah mulai terbiasa menggunakan vaietas unggul dalam sistem budidayanya. Penerapan sistem tanam Legowo dan SRI masih banyak mengalami kendala. Teknologi budidaya yang dilakukan petani masih menerapkan praktek managemen kesuburan yang tidak berkelanjutan serta sangat bergantung pada penggunaan pupuk kimiawa (anorganik) dan pestisida kimiawai. Peningkatan kapasitas pengetahuan petani melalui kegiatan penyuluhan pertanian dalam kegiatan pendampingan alumni sebelum kegiatan pendampingan dibandingkan setelah pendampingan meningkat hingga 20%. Peningkatan kapasitas keterampilan petani melalui kegiatan penyuluhan pertanian dalam kegiatan pendampingan alumni jumlah luas tanam sebelum kegiatan pendampingan dibandingkan setelah pendampingan meningkat antara 5 20%. Serapan gabah hasil panen petani oleh bulog di wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat hingga 22 Agustus 2016 baru mencapai 45,38 %

Uji teknologi melalui demonstrasi plot (demplot) dengan menerapkan paket teknologi penggunaan varietas unggul, penggunaan pupuk ramah lingkungan, dan sistem budidaya Jarwo dan Sri telah berhasil dilaksanakan dan terjadi desiminasi informasi yang baik ke petani maupun Dinas terkait terutama pada pelaksanaan temu lapang petani (Farmer Field Day) baik untuk tanaman padi, jagung, kedelai, bawang merah, dan cabai. Produksi hasil demplot adalah lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi petani dengan rata-rata peningkatan hasil mencapai 5% smpai 17%. Kegiatan pendampingan alumni bersama dengan penyuluh pertanian mampu meningkatkan keinginan petani untuk menerapkan sistim Jarwo 2:1 sebelum pendampingan dibandingkan setelah pendampingan antara 20-30% Peningkatan luas tambah tanam di Kabupaten Lombok Timur seluas 1141,44 ha (Kecamatan Aikmel 459,44 ha, Montong Gading 671 ha, Suralaga 11 ha), di Kabupaten Sumbawa seluas 1899 ha dan cetak sawah baru di Kecamatan Utan seluas 316 ha.

HAMBATAN/KENDALA Untuk di beberapa daerah awal kegiatan pendampingan tidak sesuai dengan musim tanam. Pada saat kegiatan pendampingan dimulai pada bulan April 2016, beberapa petani sudah tanam, sehingga mahasiswa/alumni tidak bisa mendampingi sejak perencanaan Kegiatan-kegiatan sudah harus jalan, tetapi anggaran belum bisa dicairkan, misalnya kegiatan Dosen pembimbing yang harus turun ke lapang tetapi anggaran belum ada, kegiatan koordinasi, monitoring dan evaluasi anggaran belum bisa dicairkan. Waktu pendampingan yang hanya 3 bulan menyulitkan dalam pelaksanaan pengujian teknologi karena dalam pengujian teknologi perlu persiapan baik dalam penetapan lokasi maupun dalam penyusunan proposal Kurangnya pengalaman pendamping dalam menyelesaikan administrasi keuangan dalam pengujian teknologi

Saran utk Kegiatan Pendampingan Selanjutnya Awal kegiatan pendampingan sebaiknya dimulai pada awal musim tanam,, sehingga mahasiswa/alumni dapat mendampingi sejak perencanaan, tahap persiapan, dan tahap pelaksanaan. Perlu anggaran talangan yang cukup agar kegiatan-kegiatan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Perlunya penambahan waktu terutama dalam pengujian teknologi Perlunya penambahan bahan Bimbingan Teknis untuk administrasi keuangan khususnya dalam pengujian teknologi Tenaga Pendamping dapat dipertimbangkan sebagai tenaga penyuluh apabila program upsus pajale sudah tidak ada..

PENGGUNAAN ANGGARAN HINGGA AKHIR KEGIATAN Komponen Anggaran Diperlukan Realisasi PENDAMPINGAN MAHASISWA (TOT Dosen, Rekrutmen Mhsw dan Alumni, Bimtek Mhsw dan Alumni) Serapan (%) a. TOT Dosen 41500000 35017800 84.4 b. Rekrutmen Mahasiswa dan Alumni 11518000 11138000 96.7 c. Bimtek Mahasiswa dan Alumni 104940000 971640 92.6 PENGAWALAN MAHASISWA a. Tunjangan Kesehatan Mahasiswa dan Dosen 8700000 8700000 100.0 b. Pengawalan Mahasiswa (Honor dan Transport) 474000000 474000000 100.0 c. Supervisi Dosen 175680000 132039000 75.2 d. Modul, Peralatan dan Seragam 35500000 Koordinasi PT, Petani, Bakorluh, Bapeluh, Demfarm a. Koordinasi PT 72000000 67793500 94.2 b. Koordinasi Petani 47400000 18195000 38.4 c. Koordinasi Bakorluh dan Bapeluh 132000000 107490900 81.4 d. Demplot 160000000 141244400 88.3 Supervisi Petugas (Supervisor) 60000000 60000000 100.0 ATK dan Honor Keuangan a. ATK 9500000 9500000 100.0 b. Honor Keuangan 7940000 7940000 100.0 Total 1340678000 1,170,222,850 87.3 Serapan Anggaran 87,3 %

Gambar Acara Kegiatan Training of Trainer (ToT) UPSUS PAJALE 2016

Gambar Acara Kegiatan Bimbingan Teknis (BIMTEK) UPSUS PAJALE

Pelepasan Mhs/Alumni Pendamping Oleh Bpk Kepala BPPSDMP Kementan RI

Pelepasan Mhs/Alumni Pendamping Oleh Bpk Kepala BPPSDMP Kementan RI

KOORDINASI

PENGUJIAN TEKNOLOGI

KEGIATAN PENDAMPINGAN