BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan, banyak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta, agama yang berarti "tradisi".

INTERPRETASI BENTUK PADA ARSITEKTUR GRAHA MARIA ANNAI VELANGKANNI SKRIPSI OLEH YUNI SYARAH

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kewajiban umat Islam untuk melaksanakan shalat, rukun kedua dari agama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif,

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Perpaduan Unsur Arsitektur Islam dan Gaya Arsitektur Kolonial pada Masjid Cut Meutia Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. semuanya memberikan nuansa tersendiri dan mampu memunculkan nilai estetis

BAB I PENDAHULUAN. tradisional, dengan karakter dan gaya seni masing-masing. kepentingan dan fungsi-fungsi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa memiliki ciri khas arsitektur bangunan yang berbeda-beda, baik

Kerukunan Rumah Ibadah di. Mylapore

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli

PERPADUAN GAYA ARSITEKTUR PADA GEREJA KATOLIK DI BALI

BAB I PENDAHULUAN. yang popular ialah buku Indonesische siermotieven yang disusun oleh Van Der

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa-bangsa asing yang datang ke Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Adat merupakan ciri khas bangunan suatu etnik di suatu wilayah

BAB I PENDAHULUAN. dan diwujudkan dalam berbagai karya relief. Karya relief merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

Elemen Fisik Masjid Baiturrahman Banda Aceh sebagai Pembentuk Karakter Visual Bangunan

BAB IV PERBANDINGAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN GAYA KALIGRAFI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Gereja Katolik Paroki Rasul Barnabas di Tangerang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dunia ini banyak hal yang tidak terbaca karena selalu ada sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. dimana arsitektur itu berada (Rapoport, 1969). Rapoport membagi arsitektur menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota Negara

BAB I PENDAHULUAN. berkembang akan berbagai hal. Salah satu contoh kemajuan teknologi dan

mereka sebagai satu-satunya masa yang membawa perubahan mendasar bagi umat manusia. Pengaruh masa lampau diperkuat oleh kenyataan bahwa Renaissance

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Masjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja

BAB I PENDAHULUAN. oleh situasi politik di wilayah kerajaan-kerajaan yang didatangi (I G.N. Anom,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara memiliki beberapa Kesultanan pada masanya, yang

Griya Asri The Arsana Estate Edition 2008


BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

Unsur-Unsur Budaya pada Arsitektur Masjid Agung Darussalam, Bojonegoro

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Bntuk dan..., Albertus Napitupulu, FIB UI, 2009

Peninggalan Islam.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara yang sejarah kebudayaannya

BAB I Pendahuluan. A. Latar belakang permasalahan

BAB IV ANALISIS AKULTURASI BUDAYA CHINA DAN JAWA TERHADAP MASJID CHENG HOO

GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI PRINGGOLAYAN, BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan yang kedua, Gereja adalah umat Katolik itu sendiri. Perkembangan

WALIKOTA PALANGKA RAYA

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tradisional di Sumatera Utara adalah seni tradisional etnis Batak Karo.

KATA PENGANTAR. Penyusun

BAB 2 GEREJA KRISTEN INDONESIA (GKI ) SUMUT MEDAN

Rumah Tinggal Dengan Gaya Arsitektur Bali Modern Di Denpasar

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Ciputra News, 21 November Sumantri, Y, SJ. Akar dan Sayap, hal. 11, Kanisius Yogyakarta, 2002.

ARSITEKTUR KRISTEN AWAL

TUGAS AKHIR 135. Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo-Vernakular

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ABSTRACTION... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ide Gagasan Rumusan Masalah 4

SEJARAH ARSITEKTUR GOTHIC

BAB I PENDAHULUAN. Dalam budaya Batak Toba terdapat jenis Ragam Hias (Ornamen) yang

PENGEMBANGAN KAWASAN ZIARAH CANDI HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN DI BANTUL

BAB 3 METODE PENELITIAN

TIPOLOGI GEREJA IMMANUEL DI DESA MANDOMAI. Abstraksi

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. di Bengkalis, Indragiri Hulu, Kampar, dan wilayah Pekanbaruyang merupakan kekuatan

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang

PERANCANGAN BUKU ESAI FOTOGRAFI GEREJA TUA DI KOTA MALANG. Widiawati Limanto. Program Studi Desain Komunikasi Visual Seni dan Desain,

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan kebudayaan mulai dari

Kitab suci Qur an menunjukan sebuah kelompok yang disebut Ahli Kitab. Pembaca diundang untuk mempelajari Surah ke-3: Ali Imran.

Rumah Retret Kaum Muda di Tuntang

DOKUMENTASI MASJID SALMAN DAN PUSDAI

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

INTERAKSI KEBUDAYAAN

BAB Il TINJAUAN UMUM. : 6,5 dari tepi jalan alam sentosa di hadapan tapak. : Gereja dan Hunian terdiri dari Imam lanjut usia,

BAB I PENDAHULUAN. Negara Jepang dikenal dengan kepercayaan Shintonya. Walaupun ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gejala Pariwisata telah ada semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman Suku, Agama, Ras dan Antar

ARSITEKTUR ABAD PERTENGAHAN (MEDIAFAL) ARSITEKTUR BIZANTIUM

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1. Serambi dan Badan Gereja Badan gereja merupakan tempat dimana umat Gereja mengikuti Misa dan kegiatan yang berhubungan dengan acara di Gereja St. M

PENERAPAN UNSUR BUDAYA LOKAL PADA INTERIOR GEREJA PALASARI DI BALI DAN GEREJA PUH SARANG DI KEDIRI. Salma Prihati

BAB I PENDAHULUAN. daerah atau suku- suku yang telah membudaya berabad- abad. Berbagai ragam

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

87 Universitas Indonesia

E-SUMUTSIANA RELIEF. Abstrak. Abstract

Gambar 1.1 Tampak samping Rumah Tongkonan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993)

GEREJA KATOLIK IBU TERESA DI LIPPO CIKARANG

1. ASPEK PENAMPAKAN SIMBOL KULTURAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suku Batak merupakan salah satu suku yang tersebar luas dibeberapa

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda-tangan di bawah ini, saya: Nama : Elka Desty Ariandy NPM :

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

Rumah Tinggal Dengan Gaya Bali Modern Di Ubud. Oleh: I Made Cahyendra Putra Mahasiswa Desain Interior FSRD ISI Denpasar ABSTRAK

ABSTRAK KAJIAN AKULTURATIF INTERIOR ISTANA MAIMUN DI MEDAN-SUMATERA UTARA (Periode Sultan Makmun Alrasyid Perkasa Alamsyah, )

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

Masjid Cipari, Masjid Tertua dan Unik di Garut

AKULTURASI BUDAYA PADA INTERIOR MASJID INDRAPURI DI ACEH BESAR

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan, banyak bangunan-bangunan megah yang sengaja dibangun oleh tangan-tangan manusia sebagai wujud berdiamnya Tuhan Yang Maha Esa di tempat yang mereka bangun. Masyarakat beragama Kristen membangun gereja sebagai wujud dari pengungkapan rasa keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Banyak bangunan gereja-gereja dibangun dengan memanfaatkan nilai-nilai filosofi budaya sebagai wujud masyarakat yang agraris. Di kota Medan terdapat sebuah gereja yang dibangun oleh masyarakat India, jika dilihat sekilas gereja ini menyerupai kuil umat Hindu karena gereja dibangun dengan memadukan kebudayaan India sehingga gereja terlihat seperti kuil. Gereja ini dinamakan dengan Graha Maria Annai Velangkanni. Gereja ini dibangun untuk menghormati Santa Maria Bunda Penyembuh yang lazimnya dikenal sebagai Annai Velangkanni. Masyarakat kota Medan mengenal dan menyebutkan Gereja Graha Maria Annai Velangkanni sebagai replika dari gedung Basilika Annai Velangkanni yang terdapat di India. Bangunan gereja ini sangat unik karena gereja ini dibangun dengan keaslian arsitektur Indo-Mongulnya. Dalam setiap ornamen dan pewarnaannya memiliki makna dari kitap suci. Bangunan gereja ini menjulang tinggi sehingga 1

2 terlihat seperti menara candi dimana bangunan ini terdiri dari dua tingkat, gedung pertemuan pada lantai dasar dan tempat ibadah (gereja) di lantai dua, dilengkapi dengan dengan balkon dan tujuh tingkat menara dengan tiga kubah pada bagian depan dan satu kubah terletak di bagian belakang. Di depan bangunan gereja terdapat air mancur. Di sebelah kiri bangunan gereja terdapat sebuah kapel dan di depan kapel terdapat taman anak-anak. Gereja juga terdapat jalan aspal yang menuju ke Graha dan jalan layang yang menuju ke gereja, jalan layang ini dihiasi oleh lampu, pada setiap dinding bagian luar jalan ini juga terdapat relief yang menceritakan kisah-kisah yang terdapat pada Alkitab dan jalan layang ini juga memiliki makna dari kitab suci. Dan pintu gerbang Graha ini terdapat gapura dihiasi dengan bangunan inkulturatif Sumatera Utara dengan rumah tradisional Batak dalam bentuk miniatur. Gereja ini juga didekorasi oleh dekorasi dua dimensi dan dekorasi tiga dimensi. Dimana dekorasi dua dimensi yang menghiasi bangunan gereja ini adalah ornamen, hampir setiap sisi bangunan gereja dihiasi oleh ornamen, dimana ornamen-ornamen yang menghiasi gereja ini memiliki makna dari kitab suci. Jendela sekitar balkon juga dihiasi dengan gambar-gambar jalan salib ala seni Gril (jerjak). Selain dekorasi dua dimensi dekorasi tiga dimensi juga menghiasi Graha ini seperti patung yang terdapat dibeberapa bagian gereja. Selain patung graha juga dihiasi oleh relief yang menceritakan kisah-kisah yang terdapat pada Alkitab.

3 Pada dekorsi yang terdapat pada graha ada beberapa yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip desain seperti kubah, peletakan kubah tidak seimbang atara kubah bagian depan dengan kubah bagian belakang. Selain kubah peletakan air mancur yang terdapat pada bagian depan bangunan gereja juga tidak sesuai karena peletakan air mancur dengan pintu depan gedung pertemuan terlalu dekat sehingga menghalangi jalan masuk. Dekorasi taman juga kurang tertata dengan baik, penempatan tanaman yang menghiasi taman tidak ditata sesuai dengan tinggi-rendahnya tanaman sehingga taman terlihat tidak rapi. Selain penempatan tanaman penempatan elemen penghias taman juga tidak tertata dengan baik, baik secara penempatan bentuk maupun penempatan warna. Dekorasi yang menghiasi Graha Maria Annai Velangkanni memiliki komponen dan unsur-unsur bentuk yang mempunyai dan memiliki sifat masingmasing. Masing-masing sifat memiliki karakteristik tersendiri. Untuk menyatukan komponen dan unsur tersebut haruslah berdasarkan dengan prinsip-prinsip desain. Dekorasi eksterior di lokasi gereja ini adalah latar belakang yang melandasi peneliti terhadap gereja ini. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengajukan proposal penelitian dengan judul: Tinjauan Dekorasi Taman Gereja Graha Maria Annai Velangkanni Berdasarkan Prinsip-prinsip Desain.

4 B. Identifikasi Masalah Untuk membahas masalah yang ingin diteliti serta sebagai pedoman penulis dalam melakukan penelitian dengan latar belakang, makna identifikasi masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah penerapan prinsip-prinsip desain pada jalan layang dan dekorasi Taman bagian depan aula St.Anna pada Graha Maria Annai Velangkanni. 2. Ada berapa jenis dekorasi yang diterapkan pada Jalan Layang dan Taman bagian depan Aula St.Anna pada Graha Maria Annai Velangkanni. 3. Apa saja elemen-elemen taman yang menghiasi Taman bagian depan St.Anna pada Graha Maria Annai Velangkanni. 4. Apa makna Jalan Layang dan makna taman bagian depan St.Anna yang menghiasi Graha Maria Annai Velangkanni. C. Pembatasan Masalah Dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas, peneliti membatasi masalah pada: 1. Jalan layang dan dekorasi taman bagian depan aula St.Anna Graha Maria Annai Velangkanni sesuai dengan prinsip-prinsip desain. 2. Jenis-jenis dekorasi eksterior yang diterapkan pada jalan layang dan dekorasi taman bagian depan aula St. Anna Graha Maria Annai Velangkanni.

5 3. Pewarnaan jalan layang dan dekorasi taman bagian depan aula St.Anna pada Graha Maria Annai Velangkanni berdasarkan prinsip-prinsip dekorasi eksterior. 4. Makna simbolik jalan layang dan dekorasi taman bagian depan aula St.Anna pada Graha Maria Annai Velangkanni. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Apakah Jalan Layang dan dekorasi taman bagian depan aula St.Anna pada Graha Maria Annai Velangkanni sesuai dengan prinsip-prinsip desain? 2. Ada berapa jenis dekorasi Eksterior yang diterapkan pada Jalan Layang dan taman bagian depan St.Anna dan apa makna simbolik bagi Graha Maria Annai Velangkanni? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk : 1. Untuk mengetahui apakah jalan layang dan taman bagian depan Aula St.Anna pada Graha Maria Annai Velangkanni sesuai dengan prinsip-prinsip desain. 2. Untuk mengetahui ada berapa jenis dekorasi yang diterapkan pada jalan layang dan taman bagian depan aula St.Anna pada Graha Maria Annai Velangkanni.

6 F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut : 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk aktifitas akademik pembaca pada umumnya yang berkepentingan. 2. Sebagai tambahan literature bagi jurusan seni rupa. 3. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi penelitian yang bertujuan menjadikan penelitian pada permasalahan yang sama. 4. Masyarakat kota medan mengetahui keberadaan situs budaya dan seni rupa India pada Gereja Katolik Annai Velangkanni di kota Medan 5. Para pemerhati seni lebih memahami bagian-bagian Seni rupa India pada Gereja Katolik Graha Maria Annai Velangkanni.