BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN. Kelurahan Pekauman merupakan salah satu dari beberapa kelurahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara Demokrasi yang berasas Pancasila.

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) Capres & Cawapres secara langsung yaitu pada tahun

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Way Petai yang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang telah menggunakan hak

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Yayasan Taruna Surabaya. Perguruan Tinggi bahkan Pascasarjana.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Jenis Iklan politik dalam Media Massa yang digunakan oleh pasangan calon

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Bentuk-Bentuk Money Politic Yang Ada Pada Masyarakat Kecamatan Candi

BAB V PENUTUP. Penelitian hubungan antara karakteristik pemilih, konsumsi media, interaksi peergroup dan

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

BAB IV ANALISIS DATA. valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. 27. Tabel 4.1 Uji Validitas Variabel kekayaan (X 1 ) dan Moral (X 2 )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. bantu SPSS. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan pada

BAB III METODE PENELITIAN. tidaknya seorang peneliti dalam memilih metode penelitian yang akan digunakan dalam

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

BAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Di bawah ini akan disajikan penilaian-penilaian terhadap data penelitian yang terdapat

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG

DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA WACANA IKLAN KARTU PERDANA PADA BROSUR KARTU CELLULAR

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

xiv digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

Pengaruh Pola Asuh Demokratis Orang Tua terhadap Kemampuan Mengemukakan Pendapat Anak di Dusun Losari Randusari Argomulyo Cangkringan Sleman

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS DATA. menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas X SMA Negeri 11 Kota

BAB IV PEMBAHASAN. mengenai gambaran sampel berdasarkan usia, intensitas membeli dan jenis. a. Pengelompokan Subyek Berdasarkan Usia

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BIAYA PROMOSI GUDANG GARAM. TBK JEKSON TUA

memberikan kepuasan konsumen jangka panjang.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV ANALISIS DATA. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Berdirinya SMAN 1 Trenggalek. dengan nama SMA Negeri Trenggalek yang merupakan satu-satunya SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden

terikat. Variabel bebas dalam penelitian adalah pengaruh iklan kartu as di media masa, dan variabel terikatnya minat beli para remaja.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran angket adalah melakukan perhitungan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif merupakan metode penelitian yang berupa angka-angka

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan variabel yang ada dalam penelitian ini, maka hipotesisyang diajukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didirikan oleh Bapak Yoce Pateda pada bulan Mei tahun 2008 yang beralamat di

BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE

Transkripsi:

109 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Bentuk- Bentuk Kampanye Massa Yang Digunakan Di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik Dalam Pemilu Presiden 2014 Pemilu Presiden merupakan salah satu indikator sejauh mana negara tersebut menerapkan Demokrasi. Sebuah pesta Demokrasi yang di laksanakan setiap 5 tahun sekali, dimana warga Negara Indonesia secara bebas menentukan pilihannya kepada kandidat yang dianggap pantas menjadi seorang Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, dengan harapan Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih nanti mampu mengemban amanah dan tugasnya menjadi pemimpin bangsa dalam 5 tahun kedepan, dan tentunya juga bisa memajukan bangsa Indonesia di wilayah Internasional. Berbagai macam cara ditempuh oleh kedua pasangan Capres dan Cawapres sebagai upaya untuk mendapatkan suara serta dipilih oleh seluruh masyarakat Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan oleh kedua pasangan Capres dan Cawapres untuk mempengaruhi perilaku pemilih masyarakat Indonesia adalah dengan melakukan kampanye. Dengan menggunakan strategi tertentu melalui kampanye tersebut kedua pasangan Capres dan Cawapres bisa menyampaikan berbagai informasi dan pesan- pesan politik seperti visi, misi dan program yang ditawarkan dengan tujuan untuk membangun dan mempengaruhi opini, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia, sehingga mereka mau memberikan dukungan dan suara kepada kedua pasangan tersebut.

110 Kampanye massa merupakan saluran komunikasi massa dalam kampanye pemilihan. Kampanye massa digunakan sebagai saluran persuasif yang digunakan dalam kampanye untuk pemilihan jabatan. 68 Kampanye massa adalah sebuah bentuk persuasi massa dimana seorang komunikator politik memberikan himbauan kepada massa baik melalui hubungan tatap muka ataupun melaui jenis media beperantara yaitu media elektronik, media cetak, atau poster. 69 Bentuk- bentuk kampanye massa diantaranya yaitu pertama, kampanye tatap muka. Kampanye tatap muka yaitu kampanye yang biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan massa dilapangan, dan kemudian kandidat menyampaikan visi, misi, dan program yang ditawarkannya, atau sering disebut dengan orasi kandidat. Kampanye tatap muka juga bisa dilakukan dengan cara terjun lapangan langsung atau seringkali disebut dengan blusukan. Blusukan merupakan kegiatan dimana kandidat terjun langsung kemasyarakat, guna untuk lebih dekat dengan masyarakat, sehingga bisa mendekatkan emosional masyarakat secara langsung dengan kandidat. Kampanye tatap muka juga bisa berupa debat kandidat, dimana para kandidat melakukan debat dengan saling mengadu argumen, pengetahuan, serta kemampuan masing- masing kandidat, dan tentunya disaksikan langsung oleh masyarakat terutama para pemilih pemula, ataupun bisa disiarkan langsung lewat televisi. Sehingga masyarakat bisa menilai secara langsung kemampuan dan pengetahuan para kandidat, untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan pilihan kandidat. 68 Dan Nimmo, KOMUNIKASI POLITIK Komunikator, Pesan, dan Media, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Hlm. 192 69 Dan Nimmo, KOMUNIKASI POLITIK Komunikator, Pesan, dan Media, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Hlm. 195

111 Kedua, kampanye elektronik. Kampanye elektronik yaitu kampanye dengan menggunakan media elektronik seperti radio, televisi, handphone atau telepon (mendapatkan pesan kampanye), serta yang paling terbaru adalah lewat internet dengan kemudahan aksesnya. Bentuk kampanye elektronik bisa berupa seorang kandidat merekam suatu pesan, kemudian pesan tersebut diputar pada setiap pesawat penerima telepon setelah terjadi sambungan melalui pemutaran nomor otomatis. Kampanye elektronik dengan media telepon atau handphone bisa juga berupa mendapat pesan kampanye dari kandidat, dimana isi pesan adalah untuk mempengaruhi masyarakat agar memilih kandidat tertentu. Kampanye elektronik dengan media handphone baik versi Android atau BBM, tablet, serta laptop kini bisa mengakses dunia internet. Dimana masyarakat semakin dipermudah oleh jaringan internet untuk mengakses seluruh informasi terkait Pemilu Presiden. Masyarakat bisa mengetahui profil kandidat, visi, misi, program yang ditawarkan, serta trackrecord para kandidat tentunya dengan sangat mudah. Disisi lain, kemudahan tersebut juga ditunjang dengan penggunaan Android maupun BBM yang mempunyai fasilitas mengirim ke semua contak atau dalam hal ini lebih dikenal dengan BC (Broadcast). Televisi juga digunakan para kandidat sebagai media kampanye, dengan membuat iklan- iklan kampanye yang durasinya cepat dengan menggunakan kata- kata dan gambar yang menarik, yang mudah dipahami, serta diingat oleh masyarakat. Selanjutnya media elektronik yang digunakan sebagai media kampanye massa yaitu radio. Dimana radio merupakan media yangmana kandidat bisa membuat iklan kampanye dengan durasi waktu yang lebih lama daripada televisi, dan bisa iklankan (diputar/ disiarkan) berkali-

112 kali, hal tersebut dikarenakan harga iklan di radio yang lebih murah daripada iklan di televisi. Dan tentunya iklan yang diputar atau disiarkan oleh kandidat harus menggunakan kata- kata yang sangat menarik, yang sangat mudah dipahami, serta sangat mudah diingat oleh masyarakat di bandingkan televisi, karena di radio kandidat tidak bisa memuat gambar seperti ditelevisi. Ketiga, kampanye cetak. Kampanye cetak yaitu kampanye massa dengan menggunakan media cetak sebagai alat atau saluran kampanye. Bentuk kampanye cetak bisa berupa, brosur, iklan di majalah, dan iklan di koran. Keempat, kampanye poster. Kampanye poster yaitu kampanye massa dengan menggunakan media poster sebagai alat atau saluran kampanye. Bentuk kampanye poster bisa berupa, pamflet, baliho, poster, dan lanskap. Keempat bentuk kampanye massa tersebut juga ditemui di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik dalam Pemilu Presiden 2014. Hal tersebut dapat dilihat pada pertanyaan no.1 tentang dari bentuk kampanye massa mana sajakah responden mengenal calon kandidat Pemilu Presiden 2014. Gambar 5.1 Responden Mengenal Calon Kandidat Dari Berbagai Bentuk Kampanye Massa 120 100 80 60 40 20 0 Blusu Debat kan Kandi Kandi dat dat Radio Televi si Telep on Baliho Poste r Koran Majal ah Intern et Ya 38 79 26 106 5 71 84 72 28 85 Tidak 71 30 83 3 104 38 25 37 81 24 Sumber : Hasil Kuesioner

113 Gambar diatas menunjukkan, dari 109 responden yang menjawab mengenal dari Blusukan Kandidat sebanyak 38 orang (34.9%) mengatakan Ya dan 71 (65.1%) orang mengatakan Tidak. Yang menjawab mengenal dari Debat Kandidat sebanyak 79 orang (72.5%) mengatakan Ya dan 30 orang 27.5%) mengatakan Tidak. Yang menjawab mengenal dari Radio sebanyak 26 orang (23.9%) mengatakan Ya dan 83 orang (76.1%) mengatakan Tidak. Yang menjawab mengenal dari Televisi sebanyak 106 orang (97.2%) mengatakan Ya dan 3 orang (2.8%) mengatakan Tidak. Yang menjawab mengenal dari Telepon sebanyak 5 orang (4.6%) mengatakan Ya dan 104 orang (95.4%) mengatakan Tidak. Yang menjawab mengenal dari Baliho sebanyak 71 orang (65.1%) mengatakan Ya dan 38 orang (34.9%) mengatakan Tidak. Yang menjawab mengenal dari Poster sebanyak 84 orang (77.1%) mengatakan Ya dan 25 orang (22.9%) mengatakan Tidak. Yang menjawab mengenal dari Koran sebanyak 72 orang (66.1%) mengatakan Ya dan 37 orang (33.9%) mengatakan Tidak. Yang menjawab mengenal dari Majalah sebanyak 28 orang (25.7%) mengatakan Ya dan 81 orang (74.3%) mengatakan Tidak. Dan yang menjawab mengenal dari Internet sebanyak 85 orang (78%) mengatakan Ya dan 24 orang (22%) mengatakan Tidak. Pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik tidak dengan mudah menjatuhkan pilihan Presiden dan Wakil Presiden, semuanya itu membutuhkan proses yang cukup panjang. Tentunya terlebih dahulu mereka membandingkan dan mempertimbangkan para kandidat dengan melihat citra kandidat, visi dan misi kandidat, serta program- program yang dimiliki dan ditawarkan oleh kandidat Capres dan Cawapres untuk memperbaiki Indonesia 5

114 tahun kedepan. pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik mendapatkan beberapa informasi tersebut dari berbagai saluran komunikasi politik yang digunakan oleh para kandidat dan tim suksesnya seperti yang sudah disebutkan dan dijelaskan diatas tersebut untuk kampanye massa. Disinilah kampanye massa berperan aktif atau ambil bagian dalam mempengaruhi warga Negara Indonesia dalam menjatuhkan pilihan Presidennya, khususnya pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Gresik. Pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik dalam kehidupan sehari- harinya lebih sering berinteraksi dengan media televisi, oleh sebab itu banyak para pemilih pemula yang mengenal kandidat Capres dan Cawapres 2014 dari bentuk kampanye massa televisi. Hal tersebut bisa dilihat dari hasil pada pertanyaan no.1 yang meunjukkan dari 109 responden, yang menjawab mengenal kandidat Capres dan Cawapres 2014 dari televisi sebanyak 106 orang (97,2 %) mengatakan Ya dan hanya 3 orang (2,8 %) yang mengatakan Tidak. Tetapi, tidak sedikit juga pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik yang mengenal kandidat Capres dan Cawapres 2014 dari bentuk kampanye massa debat kandidat, baliho, poster, koran, dan internet. Hal tersebut bisa dilihat dari hasil kuesioner yang meunjukkan dari 109 responden, yang menjawab mengenal kandidat Capres dan Cawapres 2014 dari Debat Kandidat sebanyak 79 orang (72.5%) mengatakan Ya dan 30 orang 27.5%) mengatakan Tidak. Yang menjawab mengenal dari Baliho sebanyak 71 orang (65.1%) mengatakan Ya dan 38 orang (34.9%) mengatakan Tidak. Yang menjawab mengenal dari Poster sebanyak 84 orang (77.1%) mengatakan Ya dan

115 25 orang (22.9%) mengatakan Tidak. Yang menjawab mengenal dari Koran sebanyak 72 orang (66.1%) mengatakan Ya dan 37 orang (33.9%) mengatakan Tidak. Dan yang menjawab mengenal dari Internet sebanyak 85 orang (78%) mengatakan Ya dan 24 orang (22%) mengatakan Tidak. Karena sebagian dari pemilih pemula memiliki laptop, tablet atau handphone dengan kemudahan dalam mengakses internet yang digunakan sebagai media informasi pada saat kampanye Pemilu Presiden 2014. Para pemilih Pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik bisa dengan mudah mengakses visi dan misi, serta program dari masingmasing kandidat. Pemilih Pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik juga tergolong aktif membaca Koran, sehingga banyak informasi yang didapat tentang kandidat Capres dan Cawapres 2014, seperti visi dan misi, serta program yang ditawarkan. Namun, hanya sedikit para pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik yang mengenal kandidat Capres dan Cawapres 2014 dari bentuk kampanye massa blusukan kandidat, radio, telepon (mendapat pesan kampanye),serta majalah. Hal tersebut bisa dilihat dari hasil pada pertanyaan no.1 yang meunjukkan dari 109 responden, yang menjawab mengenal kandidat Capres dan Cawapres 2014 dari Blusukan Kandidat sebanyak 38 orang (34.9%) mengatakan Ya dan 71 (65.1%) orang mengatakan Tidak. Yang menjawab mengenal dari Radio sebanyak 26 orang (23.9%) mengatakan Ya dan 83 orang (76.1%) mengatakan Tidak. Yang menjawab mengenal dari Telepon sebanyak 5 orang (4.6%) mengatakan Ya dan 104 orang (95.4%) mengatakan Tidak. Dan

116 yang menjawab mengenal dari Majalah sebanyak 28 orang (25.7%) mengatakan Ya dan 81 orang (74.3%) mengatakan Tidak. Berdasarkan hasil pemaparan diatas tersebut menunjukkan bahwasannya mayoritas masyarakat mengenal kandidat Capres dan Cawapres Pemilu Presiden 2014 dari bentuk kampanye massa televisi. Gambar 5.2 Bentuk Kampanye Massa Yang Sering Dijumpai Responden Pada Saat Kampanye Pemilu Presiden 2014 Majalah 0% Koran 1.8% Poster 11% Internet 10.1% Debat Kandidat 15.6% Blusukan Kandidat 0.9% Radio 0% Baliho 8.3% Telepon 0% Televisi 52.3% Sumber : Hasil Kuesioner Pada pertanyaan no.2 tentang bentuk kampanye massa apa yang sering responden jumpai pada saat kampanye Pemilu Presiden 2014, dari 109 responden yang menjawab bentuk kampanye massa Blusukan Kandidat sebanyak 1 orang (0.9%), yang menjawab bentuk kampanye massa Debat Kandidat sebanyak 17 orang (15.6%), yang menjawab bentuk kampanye massa Radio tidak ada (0%), yang menjawab bentuk kampanye massa Televisi sebanyak 57 orang (52.3%), yang menjawab bentuk kampanye massa Telepon (mendapat pesan kampanye)

117 tidak ada (0%), yang menjawab bentuk kampanye massa Baliho sebanyak 9 orang (8.3%), yang menjawab bentuk kampanye massa Poster sebanyak 12 orang (11%), yang menjawab bentuk kampanye massa Koran sebanyak 2 orang (1.8%), yang menjawab bentuk kampanye massa Majalah tidak ada (0%), dan yang menjawab bentuk kampanye massa Internet sebanyak 11 orang (10.1%). Berdasarkan hasil pemaparan diatas tersebut menunjukkan bahwasannya televisi adalah bentuk kampanye massa yang sering dijumpai oleh pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik pada saat Kampanye Pemilu Presiden 2014. Hal tersebut dikarenakan bentuk kampanye massa Televisi merupakan bentuk kampanye massa yang paling mudah diakses oleh pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik, disamping harga televisi yang terjangkau dan tidak menggunakan biaya dalam mengaksesnya. Dari televisi banyak informasi- informasi yang didapat seperti visi, misi dan program yang ditawarkan oleh masing- masing kandidat Capres dan Cawapres 2014. Serta dengan televisi pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik menyaksikan debat kandidat yang disiarkan langsung di televisi.

118 Tabel 5.3 Bentuk Kampanye Massa Yang Paling Ampuh Digunakan Pada Saat Kampanye Pemilu Presiden 2014 Baliho Telepon 0.9 0% Poster 1.8% Televisi 28.4% Koran Majalah 0% 0% Internet 8.3% Blusukan Kandidat 25.7% Debat Kandidat 33.9% Radio 0.9% Sumber : Hasil Kuesioner Pada pertanyaan no.3 tentang bentuk kampanye massa apa yang menurut anda paling ampuh digunakan pada saat kampanye Pemilu Presiden 2014, dari 109 responden yang menjawab bentuk kampanye massa Blusukan Kandidat sebanyak 28 orang (25.7%), yang menjawab bentuk kampanye massa Debat Kandidat sebanyak 37 orang (33.9%), yang menjawab bentuk kampanye massa Radio sebanyak 1 orang (0.9%), yang menjawab bentuk kampanye massa Televisi sebanyak 31 orang (28.4%), yang menjawab bentuk kampanye massa Telepon (mendapat pesan kampanye) tidak ada (0%), yang menjawab bentuk kampanye massa Baliho sebanyak 1 orang (0.9%), yang menjawab bentuk kampanye massa Poster sebanyak 2 orang (1.8%), yang menjawab bentuk kampanye massa Koran tidak ada (0%), yang menjawab bentuk kampanye massa Majalah tidak ada (0%), dan yang menjawab bentuk kampanye massa Internet sebanyak 9 orang (8.3%).

119 Berdasarkan hasil pemaparan diatas tersebut menunjukkan bahwasannya mayoritas pemilih pemula memilih debat kandidat sebagai bentuk kampanye massa paling ampuh yang seharusnya digunakan oleh para kandidat Capres dan Cawapres dalam Pemilu Presiden 2014. Hal tersebut dikarena menurut pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik, dengan debat kandidat yang dilakukan oleh kandidat Capres dan Cawapres 2014 yang langsung disiarkan lewat televisi, para kandidat bisa saling mengadu argumen, pengetahuan, serta kemampuan masing- masing kandidat. Sehingga para pemilih pemula bisa menilai secara langsung kemampuan dan pengetahuan para kandidat Pemilu Presiden 2014, untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan pilihan kandidat. Mengingat juga sebagian besar responden pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Gresik berusia 19 tahun dan berstatus sebagai Mahasiswa di Perguruan Tinggi, sehingga pola pikir para pemilih pemula sudah mulai kritis. Meskipun memang kondisi psikologi yang dimiliki oleh pemilih pemula yaitu masih labil keadaan kejiwaannya, mereka umumnya juga mudah untuk dipengaruhi oleh orang lain, baik berupa pengaruh positif maupun negatif. Hal tersebut bisa dilihat dari hasil kuesioner pada petanyaan no. 5 yang menunjukkan bahwa dari 109 responden yang berusia 17 tahun sebanyak 12 orang (11.0%), yang berusia 18 tahun sebanyak 22 orang (20.2%), yang berusia 19 tahun sebanyak 28 orang (25.7%), yang berusia 20 tahun sebanyak 28 orang (11.0%), dan yang berusia 21 tahun sebanyak 19 orang (17.4%). Dan yang berstatus / berprofesi sebagai Siswa sebanyak 19 orang (17.4%), yang berstatus / berprofesi sebagai Mahasiswa

120 sebanyak 40 orang (36.7%), yang berstatus / berprofesi sebagai Karyawan Swasta sebanyak 42 orang (38.5%), yang berstatus / berprofesi sebagai Pedagang sebanyak 3 orang (2.8%), dan yang berstatus / berprofesi lain- lain sebanyak 5 orang (4.6%). B. Tingkat Partisipasi Politik Pemilih Pemula Di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik Dalam Pemilu Presiden 2014 Setelah proses kampaanye massa dilakukan oleh para kandidat Capres dan Cawapres dengan tujuan utama yaitu untuk persuasi masa, maka dari proses tersebut akan menghasilkan sesuatu. Sesuatu tersebut adalah akibat dari kampanye massa yang biasanya disebut dengan partisipasi politik. Partisipasi merupakan salah satu aspek terpenting demokrasi. Asumsi yang mendasari demokrasi (dan partisipasi) adalah orang yang paling tahu tentang apa yang baik bagi dirinya adalah orang itu sendiri. Karena keputusan politik yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah menyangkut dan memengaruhi kehidupan warga negara biasa dalam mentukan segala keputusan yang menyangkut atau memengaruhi hidupnya.pemilihan Presiden secara langsung. Partisipasi politik merupakan proses lanjutan dari kampanye massa. Dimana setelah proses kampaanye massa dilakukan oleh para kandidat Capres dan Cawapres dengan tujuan utama yaitu untuk persuasi masa, maka dari proses tersebut akan menghasilkan sesuatu. Sesuatu tersebut adalah akibat dari kampanye massa yang biasanya disebut dengan partisipasi politik. Partisipasi politik merupakan kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara lain dengan jalan memilih pimpinan negara dan,

121 secara langsung atau tidak langsung memengaruhi kebijakan pemerintah (public policy). 70 Dari partisipasi politik kita bisa melihat sejauh mana dan sampai mana proses kampanye massa dapat mempengaruhi pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Gresik dalam menentukan pilihan kndidatnya pada Pemilu Presiden 2014. Partisipasi politik yang dimaksudkan dalam penelitian yaitu partisipasi politik dalam bentuk kegiatan mencoblos atau menggunkan hak pilih dengan jalan memilih pimpinan negara. Hal tersebut dapat dilihat dari pertanyaan no. 1, tentang kegiatan saudara dalam memilih (mencoblos) pada Pemilu Presiden 2014 merupakan bentuk dari partisipasi politik dengan jalan memilih pimpinan negara. Gambar 5.4 Kegiatan Memilih (Mencoblos) Pada Pemilu Presdiden 2014 Merupakan Bentuk Dari Partisipasi Politik Sangat Tidak Setuju 1% Tidak Setuju 0% Sangat Setuju 40% Setuju 59% Sumber : Hasil Kuesioner Gambar diatas menunjukkan, dari 109 responden yang memilih sangat setuju sebanyak 44 orang (40.4%), yang memilih setuju sebanyak 64 orang (58.7%), yang memilih tidak setuju tidak ada (0%), dan yang memilih sangat 70 Ibid., Miriam Budiardjo, Dasar- Dasar Ilmu Politik, Hlm. 367

122 tidak setuju sebanyak 1 orang (0.9%). Dari paparan data diatas tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa para pemilih Pemula Di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik paham tentang kegiatan mereka dalam memilih (mencoblos) pada Pemilu Presiden 2014 merupakan bentuk dari partisipasi politik dengan jalan memilih pimpinan negara. Pemilih Pemula merupakan kelompok pemilih dengan kondisi psikologi yang masih labil keadaan kejiwaannya, mereka umumnya juga mudah untuk dipengaruhi oleh orang lain, baik berupa pengaruh positif maupun negatif. Hal tersebut menggambarkan kondisi pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik. Berdasarkan dari Daftar Pemilih Pemula (DPT) Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik jumlah pemilih yang terdaftar sebanyak 1.433 pemilih. Dan dari hasil rekapitulasi suara menunjukkan sebanyak 1038 suara (72.43%) diantaranya dinyatakan sah, sebanyak 17 suara (1.19%) diantaranya dinyatakan tidak sah, dan sebanyak 378 suara (26.38%) pemilih tidak menggunakan hak pilihnya atau yang biasa disebut dengan golongan putih (golput). Sebagian besar masyarakat di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik menggunakan hak pilihnya, tidak terkecuali para pemilih pemula yang berada di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik turut berpartisipasi memberikan suaranya kepada salah satu dari kandidat peserta Pemilu Presiden 2014 yang mereka ketahui.

123 Dibawah ini akan disajikan data analisis tingkat partisipasi politik pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik dalam Pemilu Presdiden 2014 dari hasil penelitian yaitu sebagai berikut : Gambar 5.5 Penggunaan Hak Pilih Pada Pemilu Presiden 2014 Tidak 11% Ya 89% Sumber : Hasil Kuesioner Pada pertanyaan no.8 tentang apakah responden menggunakan hak pilih pada Pemilu Presiden 2014. Dari 109 responden yang menjawab menggunakan hak pilih sebanyak 97 orang (89.0%), dan yang tidak menggunakan hak pilih sebanyak 12 orang (11.0%). Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan keberagaman pilihan serta tujuan yang ingin dicapai dengan melakukan pengambilan suara melalui surat suara, tingkat partisipasi politik pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik cukup tinggi. Menurut Miriam Budiarjo dalam bukunya Dasar- Dasar Ilmu Politik berpendapat bahwa, masyarakat yang berpartisipasi dalam proses politik, misalnya melalui pemberian suara atau

124 kegiatan yang lainnya, terdorong oleh keyakinan bahwa melalui kegiatan tersebut kepentingan mereka akan tersalur atau sekurang- kurangnya diperhatikan, dan bahwa mereka sedikit banyak dapat memengaruhi tindakan dari mereka yang berwenang untuk membuat keputusan yang mengikat. 71 Melihat tingkat partisipasi politik yang cukup tinggi, tentunya banyak faktor yang mempengaruhi para pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Gresik dalam menggunakan hak pilihnya. Seperti halnya juga disampaikna oleh Mariam Budiarjo bahwa seseorang berpartisipasi atau kurang berpartisipasi dalam proses politik tentunya karena beberapa faktor. Dan faktor- faktor yang diperkirakan mempengaruhi tinggi rendahnya partisipasi politik seseorang adalah kesadaran politik dan Kepercayaan kepada Pemerintah. 72 Gambar 5.6 Menggunakan Hak Pilih Pada Pemilu Presiden 2014 Karena Kesadaran Sangat Tidak Setuju 1% Sangat Setuju 48% Tidak Setuju 4% Setuju 47% Sumber : Hasil Kuesioner 71 Miriam Budiardjo, Partisipasi Dan Partai Politik, (Jakarta : PT Gramedia, 1982), Hlm. 368-369 72 Ibid., Hlm. 184

125 Berdasarkan hasil kuesioner pada pertanyaan no. 2 tentang menggunakan hak pilih pada Pemilu Presiden 2014, karena faktor kesadaran sendiri. Dari 109 responden yang memilih sangat setuju sebanyak 53 orang (48.6%), yang memilih setuju sebanyak 51 orang (46.8%), yang memilih tidak setuju sebanyak 4 orang (3.7%), dan yang memilih sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (0.9%). Dengan demikian hampir seluruh pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik menggunakan hak pilih Pada Pemilu Presiden karena faktor kesadaran sendiri. Gambar 5.7 Menggunakan Hak Pilih Pada Pemilu Presiden 2014 Karena Kewajiban Sangat Tidak Setuju 1% Tidak Setuju 4% Sangat Setuju 49% Setuju 46% Sumber : Hasil Kuesioner Berdasarkan hasil kuesioner pada pertanyaan no. 3 tentang menggunakan hak pilih pada Pemilu Presiden 2014, karena kewajiban saudara sebagai warga negara Indonesia yang baik. Dari 109 responden yang memilih sangat setuju sebanyak 54 orang (49.5%), yang memilih setuju sebanyak 50 orang (45.9%),

126 yang memilih tidak setuju sebanyak 4 orang (3.7%), dan yang memilih sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (0.9%). Dengan demikian hampir seluruh pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik menggunakan hak pilih Pada Pemilu Presiden karena faktor kewajiban mereka sebagai warga negara Indonesia yang baik. Gambar 5.8 Menggunakan Hak Pilih Pada Pemilu Presiden 2014 Karena Penasaran Setuju 14% Sangat Setuju 3% Sangat Tidak Setuju 26% Tidak Setuju 57% Sumber : Hasil Kuesioner Berdasarkan hasil kuesioner pada pertanyaan no.4 tentang menggunakan hak pilih pada Pemilu Presiden 2014, karena penasaran atau sekedar ingin tahu rasanya mencoblos. Dari 109 responden yang memilih sangat setuju sebanyak 3 orang (2.8%), yang memilih setuju sebanyak 15 orang (13.8%), yang memilih tidak setuju sebanyak 62 orang (56.%), dan yang memilih sangat tidak setuju sebanyak 29 orang (26.6%). Dengan demikian sebagian besar pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik menggunakan hak pilih Pada Pemilu Presiden bukan karena faktor penasaran atau sekedar ingin tahu rasanya mencoblos.

127

128 Gambar 5.9 Menggunakan Hak Pilih Pada Pemilu Presiden2014 Karena Ajakan Sangat Setuju 2% Setuju 11% Sangat Tidak Setuju 28% Tidak Setuju 59% Sumber : Hasil Kuesioner Berdasarkan hasil kuesioner pada pertanyaan no.5 tentang menggunakan hak pilih pada Pemilu Presiden 2014, karena diajak teman atau orangtua. Dari 109 responden yang memilih sangat setuju sebanyak 2 orang (1.8%), yang memilih setuju sebanyak 12 orang (11.0%), yang memilih tidak setuju sebanyak 64 orang (58.7%), dan yang memilih sangat tidak setuju sebanyak 31 orang (28.4%). Dengan demikian sebagian besar pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik menggunakan hak pilih pada Pemilu Presiden 2014, bukan karena diajak teman atau orangtua. Dari pemaparan data diatas tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa para pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik mayoritas menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Presiden 2014 karena dua faktor yaitu, faktor kesadaran diri sendiri dan faktor kewajiban sebagai warga negara Indonesia yang baik. Sedangkan hanya sedikit sekali yang menggunakan hak pilihnya pada

129 Pemilu Presiden 2014 karena faktor penasaran atau sekedar ingin tahu rasanya mencoblos dan faktor ajakan teman atau orang tua. Gambar 5.10 Waktu Penentuan Pilihan Kandidat Pada Pemilu Presiden 2014 Lain- lain 0% Hari H 35% Sebelum Kampanye 27% Minggu Tenang 14% Saat Kampanye 24% Sumber : Hasil Kuesioner Pada pertanyaan no.10 tentang pada saat kapan responden menentukan pilihan pasti kandidat Capres dan Cawapres yang dipilih pada Pemilu Presiden 2014. Dari 97 responden yang menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Presiden 2014, yang menentukan pilihannya sebelum kampanye sebanyak 26 orang (26.8%), yang menentukan pilihannya saat kampanye sebanyak 23 orang (23.7%), yang menentukan pilihannya pada hari tenang sebanyak 14 orang (14.4%), dan yang menentukan pilihannya pada hari- H sebanyak 34 orang (35.1%). Berdasarkan uraian diatas, menunjukkan bahwa waktu penentuan pilihan kandidat Capres dan Cawapres dalam Pemilu Presiden oleh pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik mayoritas yaitu pada hari H.

130 C. Seberapa Besar Pengaruh Kampanye Massa Terhadap Tingkat Partisipasi Politik Pemilih Pemula Di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik Dalam Pemilu Presiden 2014 Pemilu Presiden yang di selenggarakan pada tanggal 09 Juli 2014 kemaren merupakan sebuah bentuk demokrasi di tingkat negara dan merupakan salah satu indikator sejauh mana negara tersebut menerapkan Demokrasi. Karena Pemilu (Pemilihan Umum) sendiri telah dianggap sebagai lambang dan sekaligus sebagai tolak ukur dari sebuah demokrasi itu sendiri. Dimana warga negara Indonesia secara bebeas menentukan pilihannya kepada kandidat yang dianggap pastas menjadi seorang Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, dengan harapan Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih nanti mampu mengemban amanah dan tugasnya menjadi pemimpin bangsa dalam 5 tahun kedepan, dan tentunya juga bisa memajukan bangsa Indonesia di wilayah Internasional. Kedua pasangan Capres dan Cawapres menggunakan berbagai macam cara sebagai upaya untuk mendapatkan suara serta dipilih oleh seluruh masyarakat Indonesia. Kampanye massa merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh kedua pasangan Capres dan Cawapres untuk mempengaruhi perilaku pemilih masyarakat Indonesia. Dengan menggunakan strategi tertentu melalui kampanye massa tersebut kedua pasangan Capres dan Cawapres bisa menyampaikan berbagai informasi dan pesan- pesan politik seperti visi, misi dan program yang ditawarkan dengan tujuan untuk membangun dan mempengaruhi opini, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia, sehingga mereka mau memberikan dukungan dan suara kepada kedua pasangan tersebut. Visi, misi serta program yang dimiliki atau

131 ditawarkan dari masing- masing pasangan kandidat pada umumnya memiliki kesamaan yang mendasar yaitu sama- sama berusaha menarik simpati masyarakat dengan cara mengatas namakan kepentingan rakyat, dan memperbaiki siklus bangsa kearah yang lebih baik. Setelah proses kampaanye massa dilakukan oleh para kandidat Capres dan Cawapres dengan tujuan utama yaitu untuk persuasi masa, maka dari proses tersebut akan menghasilkan sesuatu. Sesuatu tersebut adalah akibat dari kampanye massa yaitu partisipasi politik. Dari partisipasi politik kita bisa melihat sejauh mana dan sampai mana proses kampanye massa dapat mempengaruhi perilaku pemilih pemula pada Pemilu Presiden 2014. Partisipasi politik pemilih pemula yaitu partisipasi politik para remaja yang baru memilih karena umur mereka yang baru mencukupi pada hari pemilihan, pemilih tersebut benar- benar baru pertama kali memilih atau mencoblos pada Pemilu Presiden 2014. Pemilih pemula tersebut sama sekali tidak memiliki pengalaman dalam memilih atau mencoblos, dan rata- rata tingkat kesadaran politik para pemilih pemula dalam Pemilu Presiden 2014 sangatlah rendah, hal tersebut dikarenakan kurangnya pengalaman dan pemahaman belajar berpolitik bagi pemilih pemula. Sehingga ada pemilih pemula yang menggunakan hak pilih mereka untuk berpartisipasi pada Pemilu Presiden 2014, namun ada juga sebagian pemilih pemula mengambil jalan untuk tidak memilih atau golongan putih karena bagi mereka pribadi, nasib mereka di tanggung mereka sendiri. Disinilah kampanye massa berperan aktif atau ambil bagian dalam mempengaruhi warga Negara Indonesia khususnya pemilih pemula dalam menentukan apakah akan ikut

132 berpartisipasi atau tidak dalam Pemilu Presiden serta kepada siapa akan menjatuhkan pilihan Presidennya. Untuk melihat seberapa besar pengaruh kampanye massa terhadap partisipasi politik pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik Dalam Pemilu Presiden 2014 dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang sudah dijelaskan dibab sebelumnya. Dalam pengujian hipotesis, terdapat ketentuan untuk mengetahui apakah variable X mempengaruhi varibel Y. Adapun ketentuan tersebut adalah bila t hitung lebih kecil dari t tabel (t hitung < t tabel), maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tetapi jika t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung> t tabel) maka Ha diterima, dan Ho ditolak. 73 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara dua variable ini, dari dua tabel tabulasi hasil angket tentang kampanye massa dan partisipasi politik pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik 2014, kemudian dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan bantuan SPSS. Hasil output SPSS diketahui bahwa Rata- rata (mean) partisipasi politik pemilih pemula (dengan jumlah data (N) 109 subjek) adalah 25.78,dengan standar deviasi 3.417, sedangkan Rata- rata (mean) kampanye massa (dengan jumlah data (N) 109 subjek) adalah 29.69, dengan standar deviasi 3.698. Dari data ini selanjutnya dikorelasikanantara variable X dan variable Y untuk mengetahui berapa besar r hitungnya, setelah dikorelasikan diketahui besarnya korelasi (r hitung) = 0.526. Hasil selanjutnya diperbandingkan dengan r tabel pada taraf kesalahan yang telah ditentukan sejak awal oleh peneliti sebesar 5 % (taraf 73 Abdul Muhid, ANALISIS STATISTIK 5 Langkah Praktis Analisis StatistikDengan SPSS For Windows, (Sidoarjo: Zitama, 2012), Hlm. 128

133 kepercayaan 95%) dan nilai N= 109, maka harga r tabel = 0.195. Harga r hitung ditentukan sebagai berikut : Ketentuannya jika r hitung < r tabel, maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya jika r hitung > r tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan ketentuan yang dijelaskan diatas, ternyata harga r hitung > r tabel, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya terdapat pengaruh antara kampanye massa terhadap perilaku memilih pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik pada Pemilu Presiden 2014. Artinya ada pengaruh yang signifikan antara Kampanye Massa Terhadap Partisipasi Politik Pemilih Pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik Dalam Pemilu Presiden 2014. Langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan harga r hitung dengan pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi. Langkah ini bertujuan untuk mengetahui tingkat hubungan yang ada. Berdasarkan tabel pedoman, maka koefisiensi korelasi yang ditemukan sebesar 0.526 termasuk pada kategori Cukup Kuat. Jadi terdapat pengaruh yang cukup kuat antara Kampanye Massa Terhadap Partisipasi Politik Pemilih Pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik Pada Pemilu Presiden 2014. Akan tetapi, pengaruh tersebut baru berlaku untuk sampel yang berjumlah 109 orang, jika ingin mengetahui apakah pengaruh ini dapat di berlakukan pada semua populasi, maka harus dilakukan uji lagi dengan mencari t hitung atau mencari Coefisient, diperoleh model regresi yaitu sebagai berikut :

134 Y = 11.342 + 0.486 X Y = Partisipasi Politik Pemilih Pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik X = Kampanye Massa Atau dengan kata lain : Partisipsi Politik Pemilih Pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik 11.342 + 0.486 Kampanye Massa. Konstanta sebesar 11.342 menyatakan bahwa jika tidak ada kampanye massa, maka partisipasi politik pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik adalah 11.342. Koefisien regresi sebesar 0.486 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena positif (+)) 1 skor kampanye massa akan meingkatkan partisipasi politik pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik sebesar 0.486. Untuk analisis regresi linear sederhana, harga koefisien korelasi (0.526) adalah juga harga Standardized Coefficients (beta). Uji-t digunakan untuk menguji signifikanan koefisien regresi Hipotesis: Ho Ha : Koefisien regresi tidak signifikan : Koefisien regresi signifikan Untuk Constant (tetap/ ketetapan), berdasarkan data tersebut diatas maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan dua cara sebagai berikut : dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Pengujian : Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima Untuk melihat harga t tabel, maka didasarkan pada derajat kebebasan (dk) atau degree of freedom (df), yang besarnya adalah n-2, yaitu 109 2 = 107. Jika taraf signifikansi (α) ditetapkan 0.05 (5 %), sedangkan pengujian

135 dilakukan dengan menggunakan uji dua fihak/ arah (Sig. 2- tailed), maka harga t tabel diperoleh 1.980. Berdasarkan hasil analisis diperoleh t hitung sebesar 4.989, maka t hitung > t tabel (4.989 > 1.980), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien regresi Constant signifikan. Dengan membandingkan taraf signifikansi (p- value) dengan galat- nya. Jika signifikansi > 0.05, maka Ho diterima Jika signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak Berdasarkan harga signifikansi 0.000. karena signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti Ha diterima. Artinya koefisien regresi Constant signifikan. Untuk variable kampanye massa, berdasarkan data tersebut diatas maka dapat dilakukan hipotesis dengan dua cara sebagai berikut : dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Pengujian : Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima Untuk melihat harga t tabel, maka didasarkan pada derajat kebebasan (dk) atau degree of freedom (df), yang besarnya adalah n-2, yaitu 109 2 = 107. Jika taraf signifikansi (α) ditetapkan 0.05 (5 %), sedangkan pengujian dilakukan dengan menggunakan uji dua fihak/ arah (Sig. 2- tailed), maka harga t tabel diperoleh 1.980. Berdasarkan hasil analisis diperoleh t hitung sebesar 6.399, maka t hitung > t tabel (6.399 > 1.980), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

136 koefisien regresi kampanye massa signifikan. dengan membandingkan taraf signifikansi (p- value) dengan galat- nya. Jika signifikansi > 0.05, maka Ho diterima Jika signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak Berdasarkan harga signifikansi 0.000. karena signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti Ha diterima. Artinya koefisien regresi Kampanye Massa signifikan. Selanjutnya yaitu pada tabel Model Summary, diperoleh hasil R Square sebesar 0.277, angka ini adalah hasil pengkuadratan dari harga koefisien korelasi, atau 0.526 x 0.526 = 0.277. R Square disebut juga dengan koefisien determinansi, yang berarti 27.7 % variabel partisipasi politik dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel kampanye massa, sisanya sebesar 72.3 % oleh variabel lainnya. R Square berkisar dalam rentang antara 0 sampai 1, semakin besar harga R Square maka semakin kuat hubungan kedua variabel. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan SPSS versi 16.0 diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara kampanye massa terhadap partisipasi politik pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik pada Pemilu Presiden 2014, artinya 27.7% partisipasi politik pemilih pemula di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik pada Pemilu Presiden 2014 dipengaruhi oleh kampanye massa, sisanya sebesar 72.3% dipengaruhi oleh faktor lain.