Niluh Sri Murdiani 1 ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

Ni Made Susanti 1 ABSTRAK

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

Ni Luh Gede Sudewiyani 1 ABSTRAK

PENINGKATAN KREATIVITAS MEWARNAI GAMBAR MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B1 TK NEGERI PEMBINA PALU UTARA

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU. Ari Okta Pratiwi 1

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B TK PEMBINA PALU

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI TK PKK OTI KECAMATAN SINDUE TOBATA KABUPATEN DONGGALA

PERANAN FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP WARNA DI KELOMPOK B TK NURUL ISLAM LAMBARA KECAMATAN TAWAELI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

PENGARUH KEGIATANMEWARNAI GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B2 TK BUSTANUL ATHFAL AISYIYAH III PALU

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B3 TK AISYIYAH V PALU

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEMBUTSIR DENGAN MENGGUNAKAN PLAYDOUGH DI PAUD KAMBOJA KOTA GORONTALO JURNAL OLEH

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU

BAB I PENDAHULUAN. l.1 Latar Belakang. Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

MENINGKATKAN PERILAKU MORAL ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT I KALEKE KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tiarah, 2015 Meningkatkan keterampilan motorik halus anak aspek menulis melalui media lilin

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan untuk anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL ANGKA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK GENERASI BANGSA PALOLO

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan dari anak-anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan anak usia dini adalah peletak dasar pada masa keemasan inilah

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

Nyoman Deni Setia Andari 1 ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

PERANAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN NILAI MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH V PALU

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGISI POLA GAMBAR DENGAN DAUN KERING DI TK ANDESSA PARIAMAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini. kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi.

PERANAN MEDIA GAMBAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK DI KELOMPOK B TK MELATI BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG. Oleh FENI TOHEBA 1

Artikel Penelitian. Disusun oleh MAHMUDAH NPM:

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

PERANAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI KELOMPOK B TK PGRI BAIYA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING GAMBAR PADA KELOMPOK B TK PERINTIS MONGKRONG WONOSEGORO

BAB I PENDAHULUAN. lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB I PENDAHULUAN. Ea Siti Julaeha, 2014 Meningkatkan keterampilan motorik halus dengan alat peraga edukatip (APE) berbasis bahan lingkungan sekitar

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neneng Nurhayati, 2014

KREATIF LEWAT MENGGUNTING DAN MENEMPEL

Pengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Menjahit Untuk Anak Usia Dini *

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK PKK KAVAYA MARANA KEC. SINDUE

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

ARTIKEL PENELITIHAN OLEH: PENI REJEKI NPM:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

SRI LESTARI A53B111014

BAB I PENDAHULUAN. Kita tidak dapat memungkiri bahwa pendidikan anak usia dini (TK) perlu mendapat perhatian yang sangat serius dari semua pihak baik,

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ELMI SUSRIANTI NIM / 10127

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI SINGING GAME DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

METODE PENELITIAN. untuk umum dan generalisasi (Sugiyono, 2012:199).

Transkripsi:

PENGARUH KEGIATAN MEWARNAI GAMBAR DALAMMENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI KECAMATANBALINGGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG Niluh Sri Murdiani 1 ABSTRAK Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh kegiatan mewarnai gambar dalam meningkatkan motorik halus anak. Sehubungan dengan permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiapakah ada pengaruh kegiatan mewarnai gambar dalam meningkatkan motorik halus anak. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk menggambarkan keadaan sesungguhnya, kemudian ditarik kesimpulan. Adapun subjek penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B TK Jaya Kumara Desa Balinggi Jati Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong yang berjumlah 25 anak. Teknikpengumpulandatadilakukanmelalui observasi, dokumentasi, dan pemberian tugas. Pengolahan data dilakukan dengan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh kegiatan mewarnai gambar dalam meningkatkan motorik halus anak di kelompok B TK Jaya Kumara Desa Balinggi Jati Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong, dimana terdapat 80% anak yang memiliki kemampuan motorik halusyang baik, ada 16% anak yang memiliki kemampuan motorik halus cukup, dan ada 4%anak yang memiliki kemampuan morik haluskurang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motorik halus anak meningkat melalui kegiatan mewarnai gambar sebagai kegiatan pembelajaran dengan cara memberikan gambar dan menugaskan anak untuk mewarnai gambar tersebut. Oleh karena itu, sesungguhnya adapengaruh kegiatan mewarnai gambar terhadap motorik halus anak. Kata Kunci: Mewarnai Gambar, Motorik Halus PENDAHULUAN Setiap orang tua menyadari bahwa pada hakikatnya, anak adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang dipercayakan pada mereka. Untuk menjaga amanah itu dengan baik, maka setiap orang tua wajib mengasuh dan mendidik anak-anaknyadengan baik dan benar agar mereka menjadi generasi yang berakhlak mulia, generasi penerus yang dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa, serta menjunjung tinggi nilai agama. 1 Mahasiswa Program Studi PG-PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. No. Stambuk A 411 09 039. 106

Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan salah satu tahapan pendidikan yang tidak dapat diabaikan karena ikut menentukan perkembangan dan keberhasilan anak. Seiring perkembangan pemikiran tersebut,tuntutan, dan kebutuhan layanan pendidikan anak usia dini yang cenderung semakin meningkatdan berpengaruh pada kualitas penyelenggaraan lembaga pendidikan anak usia dini, termasuk lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak (TK). Peran pendidik sangat diperlukan dalam upaya pengembangan potensi anak 4-6 tahun. Kegiatan pembelajaran di TK dilakukan dengan menggunakan berbagai macam metode maupun strategi, tentunya diharapkan dapat mengembangkan sikap senang, rela, dan mau melaksanakan kegiatan belajar sehingga kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan ataupun informasi pengetahuan yang ingin disampaikan dapat dengan mudah diserap oleh anak didik secara optimal.untuk itu, dibutuhkan kemampuan kreatif dari seorang guru untuk menciptakan suatu kegiatan yang bisa menyenangkan anak, salah satu kegiatan itu ialah kegiatan mewarnai gambar. Warna adalah sebuah sensasi yang terjadi didalam otak ketika cahaya memasuki retina mata, warna yang sering dimanfaatkan anak mempunyai arti simbolis maupun arti ekspresi. Simbolis berarti warna yang dimanfaatkan menggambarkan keinginan anak saat menyatakan kehendak, sedangkan warna ekspresi merupakan warna yang memberi gambaran tentang kondisi anak. Menurut HajarPamadhi ( 2010: 70) menyatakan bahwa: Warna merupakan pigmen atau serbuk yang dipadatkan menjadi batangan maupun serbuk yang dibuat berbentuk pasta serta dicairkan. Serbuk yang dipadatkan seperti: pensil, patel dan batangan cat air. Pewarna pastel terdapat 3 macam, yaitu: pastel kapur yang mudah dihapus dengan kain atau tangan langsun. Pewarna yang paling cocok untuk anak adalah bahan yang memudahkan anak menggores serta membuat ketahanan menggambar lama, disamping itu, pewarna tidak mengandung racun (antioksin), karena anak sering lupa menggigit-gigit ketika memegang pewarna. Anak sangat suka membubuhkan warna melalui berbagai media, baik saat anak sedang menggambar atau meletakkan warna pada saat mengisi bidang-bidang gambar yang harus diwarnai. Kegiatan mewarnai ini akan mengajak kepada anak bagaimana mengarahkan kebiasaan-kebiasaan anak dalam mewarnai dengan spontan menjadi kebiasaan-kebiasaan menuangkan warna yang mempunyai nilai-nilai pendidikan. Kegiatan mewarnai merupakan kegiatan yang cukup favorit bagi anak-anak, terutama bagi anak yang baru belajar mengenal warna. Dalam kegiatan ini, anak-anak diberi kebebasan memilih warna dan memadukan warna. Hampir setiap anak gemar mewarnai, karena pada usia 3-4 tahun, anak mulai mengekspresikan dunianya melalui kata-kata dan gambar-gambar, karena 107

kata-kata dan gambar menunjukkan adanya peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi sensor dan tindakan fisik. Mewarnai merupakan sebuah keterampilan yang disukai oleh anak. Mewarnai juga menjadi media bagi mereka untuk menuangkan segala imajinasi dan inspirasi tentang segala hal yang mungkin pernah disentuh atau yang mereka alami. Artinya, wajar saja apabila banyak orang tua senantiasa berusaha untuk memberikan rangsangan bagi buah hatinya untuk senang mewarnai sejak usia sedini mungkin. Gerakan yang dilakukan oleh anak secara sadar dipengaruhi oleh stimulus dari lingkungannya (informasi verbal atau lisan, gambar, dan alat lainnya) yang dapat direspon oleh anak. Perkembangan motorik merupakan cara tubuh untuk meningkatkan kemampuan sehingga performanya menjadi lebih kompleks. Perubahan ini terjadi terus menerus sepanjang siklus kehidupan. Perkembangan motorik mencakup dua klasifikasi, yaitu kemampuan motorik kasar dan kemampuan motorik halus. Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Syaraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan yang kontinyu secara rutin.aktivitas ini termasuk memegang benda kecil, seperti manik-manik, butiran kalung, memegang sendok, memegang pensil dengan benar, menggunting, melipat kertas, mengikat tali sepatu, mengancing, dan menarik ritsleting. Aktivitas tersebut terlihat mudah, namun ternyata memerlukan latihan dan bimbingan agar anak dapat melakukannya secara baik dan benar. Menurut Meggit (2002), Motorik merupakan terjemahan dari kata motor, yaitu: Motor artinya dasar mekanika yang menyebabkan terjadinya suatu gerak. Gerak (movement) adalah suatu aktivitas yang didasari oleh proses motorik. Proses motorik ini melibatkan sebuah sistem pola gerakan yang terkoordinasi (otak, syaraf, otot, dan rangka) dengan proses mental yang sangat kompleks, disebut sebagai proses cipta gerak. Keempat unsur tersebut tidak bisa bekerja secara sendiri-sendiri, melainkan selalu terkoordinasi. Hirmaningsih (2010:1) menyatakan bahwa Kemampuan motorik halus anak adalah kemampuan seorang anak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian gerak dan kemampuan memusatkan perhatian. Kegiatan motorik halus merupakan komponen yang mendukung pengembangan kognitif, sosial, dan emosi anak. Pengembangan kemampuan motorik yang benar dan bertahap akan mengembangkan kemampuan kognitif anak sehingga dapat berbentuk kemampuan kognitif yang optimal. Kegiatan mewarnai gambar adalah kegiatan yang memberikan kesempatan kepada anak didik melaksanakan tugas mewarnai gambar berdasarkan petunjuk langsung dari guru. Metode 108

pemberian tugas mewarnai gambar sangat berguna bagi peningkatan kemampuan fisik motorik halus anak. Hal ini dikarenakan melalui kegiatan mewarnai gambar, akan melatih otot-otot jemari anak dan meningkatkan konsentrasi anak terhadap suatu objek yang sedang diperhatikan oleh anak.menurut Moeslichatoen (2004:187-188), bahwa Pemberian tugas merupakan salah satu cara pemberian pengalaman belajar yang cocok untuk mengembangkan keterampilan motorik. Keterampilan motorik itu, terdiri atas keterampilan motorik kasar dan keterampilan motorik halus. Adanya permainan-permainan modern, seperti video game (plasystation) atau komputer telah menyebabkan anak-anak kurang menggunakan waktu mereka untuk permainan yang meningkatkan kemampuan motorik halus. Hal ini tentu saja, dapat menyebabkan otot-otot halus pada tangan mereka kurang berkembang. Keterlambatan perkembangan otot-otot ini berdampak pada anak yang mengalami kesulitan menulis ketika mereka mulai masuk sekolah atau pendidikan selanjutnya, yaitu Sekolah Dasar (SD). Berdasarkan hasil studi pengamatan pada anak di Kelompok B TK Jaya Kumara, Desa Balinggi Jati, Kecamatan Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong, peneliti menyimpulkan bahwa cukup banyak anak yang kurang kreatif dan belum terampil dalam memegang pensil warna disaat mewarnai gambar. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji masalah ini dengan judul pengaruh metode pemberian tugas mewarnai gambar dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak di Kelompok B TK Jaya Kumara, Desa Balinggi Jati, kecamatan balinggi, kabupaten parigimoutong. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada adalah apakah ada pengaruh kegiatanmewarnai gambar dalam meningkatkan motorik halus anak di Kelompok B TK Jaya Kumara Desa Balinggi Jati, kecamatan balinggi, kabupaten parigimoutong?berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dikemukakan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai gambar di Kelompok B TK Jaya Kumara, Desa Balinggi Jati. METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskritif kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah metode observasi, dokumentasi dan pemberian tugas. Peneliti dalam penelitian ini bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data di lapangan. Peneliti berperan sebagai pengamat penuh dan kehadiran peneliti diketahui oleh anak yang 109

menjadi subyek penelitian. Penelitian ini memilih lokasi pada kelompok B TK Jaya Kumara Desa Balinggi Jatikecamatan balinggi, kabupaten parigimoutong dengan melakukan pengamatan terhadap keadaan anak didik yang berhubungan dengan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai gambar. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 Februari sampai selesai. Aspek-aspek yang diamati dalam penelitian ini yaitu memegang pensil warna, gerakan mengoles warna, dan koordinasi gerakan mata dan gerakan tangan saat mewarnai. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu kegiatan mewarnai gambar dan kemampuan motorik halus anak. Dalam memperoleh data yang akurat, peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian seperti lembar observasi dan foto-foto. Adapun subyek penelitian yang diambil oleh peneliti adalah seluruh anak didik di Kelompok B TK Jaya Kumara yang berjumlah 25 anak, terdiri dari 13 anak laki-laki dan 12 anak perempuan. Cara untuk mengumpulkan sejumlah data di lapangan, digunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi dan dokumentasi. Alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu gambar-gambar, kamera, lembar observasi, Analisis data yang digunakan adalah secara deskriptif kualitatif dengan rumus persentase, sebagai berikut: Anas Sudjiono(1997:40), bahwa rumusan yang digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan secara persentase, sebagai berikut: p = f x 100% N Keterangan : p = Persentase HASIL PENELITIAN Rekapitulasi Hasil Pengamatan No f = Jumlah jawaban dari masing-masing alternatif N = Jumlah responden Tabel 1 Hasil Rekapitulasi Hasil Pengamatan Kategori Aspek yang diamati A B C F % F % F % Rata-rata 1 Baik 22 88 20 80 18 72 80 2 Cukup 3 12 4 16 5 20 16 3 Kurang 0 0 1 4 2 8 4 Jumlah 25 100 25 100 25 100 100 % 110

Keterangan : A: Motorik Halus dalam Aspek Memegang Pensil B: Motorik Halus dalam Aspek Gerakan Mengoles Warna. C: Motorik halus dalam Aspek Koordinasi Gerakan Mata dan Gerakan Tangan Saat Mewarnai Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 25 anak yang menjadi subyek penelitian yang memiliki kemampuan motorik halus berdasarkan aspek memegang pensil warna, yang masuk dalam kategori Baik sebanyak 22 anak (88%), kategori Cukup sebanyak 3 anak (12%), dan tidak ada anak dalam kategori kurang. Berdasarkan aspek gerakan mengoles warna, yang masuk dalam kategori Baik sebanyak 20 anak (80%), kategori Cukup sebanyak 4 anak (16%), dan kategori Kurang sebanyak 1 anak (4%). Berdasarkan aspek Koordinasi gerakan mata dan gerakan tangan saat mewarnai, yang masuk dalam kategori Baik sebanyak 18 anak (72%), kategori Cukup sebanyak anak (20%), dan kategori Kurang sebanyak 2 anak (8%). Jumlah ratarata untuk kategori Baik 80%, kategori Cukup 16%, dan kategori Kurang 4%. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada anak-anak di Kelompok B TK Jaya Kumara Desa Balinggi Jati, ada 3 aspek yang diamati melalui kegiatan mewanai gambar dalam meningkatkan motorik halus anak, sebagai berikut: 1. Aspek Memegang Pensil Warna Warna adalah sebuah spectrum tertentu yang terdapat di dalam sebuah cahaya yangsempurna/putih. Pensil warna merupakan alat sederhana yang dapat dipakai untuk mewarnai gambar. Menurut Muh Tang (2009:9) pensil warna tidak diproduksi berdasarkan tingkat kepekatannya tetapi berdasarkan jumlah warnanya. Dari hasil pengamatan selama penelitian berlangsung menunjukkan metode pemberian tugas semakin berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan motorik halus dalam aspek memegang pensil warna. Dimana dalam aspek ini ada tiga indikator yang diamati, yaitu Anak mampu memegang pensil warna dengan lentur/tidak kaku, Anak harus merasa nyaman saat memegang pensilnya sehingga hasil karyanya lebih indah dan memuaskan/menyenangkan hati anak (tidak memaksakan anak kidal menggunakan tangan kanan), Anak memegang pensil dengan cara yang benar. Hal ini dapat dilihat pada saat pengamatan dari 25 anak yang menjadi subjek penelitian, pada aspek kemampuan motorik halus dalam memegang pensil warna, terdapat 22 anak (88%) dalam kategori Baik, ada 3 anak (12%) dalam kategori Cukup, dan tidak ada anak dalam kategori Kurang. Data tersebut menunjukkan semakin meningkatnya motorik halus anak dalam memegang pensil warna. Selanjutnya, setelah peneliti mengadakan pengamatan 111

ternyata diperoleh hasil yang baik, dengan metode pemberian tugas motorik halus anak dalam memengang pensil dapat meningkat. Sehingga metode pemberian tugas mewarnai gambar berpengaruh dalam meningkatkan motorik halus anak. 2. Aspek Gerakan Mengoles Warna Mewarnai gambar melatih anak selain kemampuan motoriknya juga melatih keterampilan, kerapian dan kesabaran. Kemampuan motorik didapatkan karena anak selalu berusaha untuk menggerakan fisiknya secara terkendali dan terarah dengan aturan-aturan baik yang ada pada diri anak itu sendiri atau aturan-aturan pada umumnya dalam tata cara mengoles warna. Keterampilan didapatkan dari olah tangan yang berulang-ulang, sehingga semakin lama anak akan mampu mengendalikannya, mengarahkan, sehingga apa yang dihasilkan oleh tangan mereka sesuai dengan yang dikehendaki. Kerapian didapatkan dari bagaimana anak membubuhkan warna-warna di tempat yang telah ditentukan. Semakin lama anak akan semakin tepat dalam meletakan warnanya, karena semakin terampil dalam mengoleskan media pewarnanya. Kesabaran dapat diperoleh dari bagaimana anak memilih, menentukan komposisinya agar tepat menurutnnya. Kegiatan mewarnai akan mengajak anak bagaimana mengarahkan kebiasaan-kebiasaan anak dalam mewarnai dengan spontan menjadi kebiasaan-kebiasaan menuangkan warna yang mempunyai nilai-nilai pendidikan. Dari hasil pengamatan selama penelitian berlangsung menunjukkan metode pemberian tugas semakin berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan motorik halus dalam gerakan mengoles warna. Dimana dalam aspek ini ada tida indicator yang di amati, yaitu, Anak mampu mengoles warna dengan benar dan rapi, Saat anak menggerakkan pensil, warna yang dihasilkan tidak keluar dari garis/gambarnya (buah apel, pisang, jeruk), pada saat anak mewarnai gambar anak mampu menggerakkan tangannya dengan lentur dan tidak kaku. Hal ini dapat dilihat pada saat pengamatan dari 25 anak yang menjadi subjek penelitian, pada aspek gerakan menggoles warna, terdapat 20 anak (80%) dalam kategori Baik, ada 4 anak (16%) dalam kategori Cukup, dan ada 1 anak (4%)dalam kategori Kurang. Data tersebut menunjukkan semakin meningkatnya motorik halus anak dalam mengoles warna. Selanjutnya, setelah peneliti mengadakan pengamatan ternyata diperoleh hasil yang baik, dengan metode pemberian tugas motorik halus anak dalam gerakan mengoles warna dapat meningkat. Sehingga metode pemberian tugas mewarnai gambar berpengaruh dalam meningkatkan motorik halus anak. 112

3. Aspek Koordinasi Gerakan Mata dan Gerakan Tangan Saat Mewarnai Koordinasi (coordination) merupakan salah satu elemen kondisi fisik yang relatif sulit didefenisikan secara tepat karena fungsinya sangat terkait dengan elemen elemen kondisi fisik yang lain dan sangat ditentukan oleh kemampuan anak ( Syafruddin,2011:118-119). Menurut G.R Terry koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan. Dari hasil pengamatan selama penelitian berlangsung menunjukkan metode pemberian tugas semakin berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan motorik halus dalam aspek koordinasi gerakan mata dan gerakan tangan saat mewarnai. Dimana dalam aspek ini ada tiga indikator yang diamati, yaitu Gerak tangan diikuti oleh gerakan mata anak sehingga menghasilkan karya yang indah. (mata anak hanya tertuju pada gambar/tidak melihat hal lain disekitarnya), Anak mampu melihat/memadukan warna pada gambarnya sehingga menghasilkan karya yang menarik, Anak mampu menempatkan warna yang tepat pada setiap bagian-bagian gambar (misalnya pada bagian daun akan berbeda warna dengan bagian buah, tangkai dan bagian isi/biji buah). Hal ini dapat dilihat pada saat pengamatan dari 25 anak yang menjadi subjek penelitian, pada aspek koordinasi gerakan mata dan gerakan tangan pada saat mewarnai, terdapat 18 anak (72%) dalam kategori Baik, ada 5 anak (20%) dalam kategori Cukup, dan ada 2 anak (8%) dalam kategori Kurang. Data tersebut menunjukkan semakin meningkatnya motorik halus anak dalam aspek koordinasi gerakan mata dan gerakan tangan saat mewarnai. Selanjutnya, setelah peneliti mengadakan pengamatan ternyata diperoleh hasil yang baik, dengan metode pemberian tugas motorik halus anak dalam memengang pensil dapat meningkat. Sehingga metode pemberian tugas mewarnai gambar berpengaruh dalam meningkatkan motorik halus anak. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang termuat dalam bab sebelumnya, tentang pengaruh metode pemberian tugas mewarnai gambar dalam meningkatkan motorik halus anak, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh metode pemberian tugas mewarnai gambar dalam meningkatkan motorik halus anak, hal ini dapat dilihat setelah diberi lembar kerja, berupa gambar yang diberikan kepada anak sehingga terlihat adanya peningkatan motorik halus pada setiap kategori untuk masing-masing aspek yang diamati. Dari pernyataan di atas maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut: 113

1. Dalam proses kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, hendaknya guru TK dapat memberikan media pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan motorik halus anak, salah satunya adalah melalui penggunaan metode pemberian tugas mewarnai gambar. 2. Peran serta dan dukungan Kepala TK sebagai pihak yang dianggap paling dekat dan berpengaruh untuk mengembangkan dan mengevaluasi kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. 3. Peran orang tua sangat berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak, dalam meningkatkan motorik halus anak orang tua bisa selalu melatih anak saat berada dirumah, dengan memberi latihan-latihan seperti mengajak anak untuk mewarnai gambar. 4. Pada para peneliti lain untuk menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan acuan atau pertimbangan dalam merancang penelitian yang sama atau berbeda. DAFTAR PUSTAKA H. B.,Usman. 2005. Pedoman Penyusunan dan Penilaian Karya Ilmiah. Palu: FKIP Universitas Tadulako. Henny, Novayanti. 2011. Meningkatkan Fisik Motorik Halus Anak Melalui Media Meronce dan Plastisin di kelompok B TK AlKhairaatToribulu.Skripsi (tidak diterbitkan). Palu: FKIP Universitas Tadulako. Hirmaningsih. 2010. Motorik Halus: Http:// bintangbangsaku.com/ artikel/ 2010/02/ motorikhalus.html. Pekan Baru: Pusat PAUD. Mappatola, Tang. 2009. Menggambar 1. Palu. Departemen Pendidikan Nasional RI. Moeslichatoen R. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Bandung: PT Rineka Cipta. Pamadhi, Hajar, dkk. 2010. Seni Keterampilan Anak. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka. Syafruddin. And Terry G.R. (2009). Pemgertian Koordinasi. [Online]. Tersedia: Wordpress.com/tag/koordinasi-gerakan. 114