PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT. CITRA BUMI SUMATERA PALEMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak


BAB II TINJAUAN TEORI

ANALISIS PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PIUTANG SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN INTERN PADA KSU SRI LESTARI BLITAR SKRIPSI

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dapat digunakan untuk menilai kemajuan yang telah dicapai perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Infomasi Akuntansi. pengguna (James A. Hall, 2011 : 9).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGELOLAAN ADMINISTRASI DANA KAS KECIL. 1. Kas berarti tempat menyimpan uang. 2. Kas berarti uang ( uang tunai )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA P.T. SARANA HACHERY ABADI

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. dikordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi demi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Prosedur pengendalian persediaan yang ada di perusahaan terdiri dari: a. Prosedur penerimaan pesanan pembeli

BAB II LANDASAN TEORI. dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan. Adanya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5 SIMPULAN dan SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT BABA RAFI INDONESIA DI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

PENERAPAN SISTEM PENGELUARAN KAS PADA RUMAH SAKIT SRI PAMELA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

M. Setiadi. Hartoko, SE.MM ProDi Komputerisasi Akuntansi Politeknik LP3I Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. SINAR GALUH PRATAMA. Oleh : Suroso. SE.,M.Si., Ak. Ca

Sistem Pengelolaan Dana Kas Kecil Pada PT. X

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PT. YAMAHA SURYA PUTRA SUMATERA RAYA II PASIR PENGARAIAN

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI KAS KECIL PADA PT. PAIAN GLOBAL PERKASA

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas

BAB II TINJAUN PUSTAKA

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS dengan CEK. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

JURNAL ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM MENUNJANG PENGENDALIAN INTERN CV. SUMBER TANI

PERTEMUAN 14 BUKU BESAR DAN PELAPORAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. manajemen untuk mengambil keputusan dalam mendapatkan informasi yang akurat, maka

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang pendistribusian consumer goods kepada para konsumen. Transaksi

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TECOM TECHNOLOGY PASIR PENGARAIAN. Nurhamidah Fakulatas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menuntut Indonesia sebagai

BAB II BAHAN RUJUKAN

Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas Dan Pengendalian Intern Pengeluaran Kas : Studi Deskriptif Pada UKM di Kota Bandung

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN DALAM MENUNJANG KETEPATAN PEMBERIAN GAJI KARYAWAN PADA PT

pengertian sistem pengendalian intern ada

FAKULTAS EKONOMI (FE) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: Devi Octavia. Alumni Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Kadiri Kediri Jl. Sersan Suharmaji No. 38 Kediri ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

SISTEM PENJUALAN TUNAI PADA TOKO PAKAN TERNAK VITACHICKS DI WONOSOBO Oleh: PRIYO PUJI LAKSONO (B )

Lampiran 2. Hasil Internal Control Questionnaires DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM BULOG SURABAYA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akurat, dan berdaya guna maka didesain suatu sistem akuntansi. Sistem akuntansi

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB V PENUTUP. menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi MP3 CV Vyto Global Media belum

ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENGELUARAN KAS PADA PT. LESTARI BERKAT SEJAHTERA DI SAMARINDA. Septian Firma Yandi 1

BAB V PENUTUP. perusahaan khususnya pada PT. Dian Mega Kurnia Surabaya.Dari hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem

DAFTAR PUSTAKA. Baridwan, Zaki, (2002), Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 2. Cetakan Pertama. Yogyakarta : BPFE.

BAB II KAJUAN PUSTAKA

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Transkripsi:

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT. CITRA BUMI SUMATERA PALEMBANG Sri Hartati, S.E., M.Si., Ak. CA 1 Maulan Irwadi, S.E., M.Si., Ak.,CA 2 Ida Damayanti 3 1 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya,2 Program Studi Akuntansi Politeknik AnikaPalembang 3 Jurusan Akuntansi Universitas Indo Global Mandiri Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi pengeluaran kas pada PT. Citra Bumi Sumatera. Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah data primer yaitu dengan wawancara dan observasi guna mendapatkan data yang dibutuhkan serta menggunakan metode dokumentasi berupa data pengeluaran kas dan arsip kasir. Berdasarkan teori dan data yang diperoleh, peneliti menemukan kendala-kendala yang dihadapi oleh PT. Citra Bumi Sumatera yaitu bukti pendukung belum terarsip dengan baik dan adanya perangkapan tugas yang dilakukan oleh PT. Citra Bumi Sumatera. Dari kendala tersebut, peneliti bermaksud memberikan masukan dalam prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran kas yang efektif dan efisien sehingga kendala tersebut dapat diminimalisir. Kata Kunci: Sistem, Prosedur, Pengeluaran Kas A. PENDAHULUAN A.1. Latar belakang penelitian Didalam dunia usaha, keuangan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menunjang proses berjalannya suatu perusahaan. Oleh karena itu, keuangan merupakan ujung tombak perusahaan. Dimana proses keluar masuknya uang di kelola oleh bagian keuangan. Perusahaan memenuhi kebutuhannya dengan melakukan berbagai proses, Baik dalam hal pembelian barang untuk kebutuhan kerja maupun membayar biaya-biaya yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Dari hal tersebut maka dapat dipastikan adanya proses pengeluaran kas dalam perusahaan. Pada perusahaan yang besar, banyak faktor yang harus diperhatikan dalam proses pengeluaran kas seperti kelengkapan dokumen, kebenaran isi baik tulisan maupun angka dalam dokumen, tujuan pengeluaran kas, kapan terjadinya suatu transaksi, dan lain-lain. Tidak hanya dalam pengeluaran kas, catatan atas aktiva tak berwujud juga harus diperhatikan sehingga pencatatan dan uang yang dikeluarkan tidak terdapat selisih. PT. Citra Bumi Sumatera merupakan salah satu perusahaan besar yang bergerak dibidang percetakan, didirikan pada tanggal 01 juni 1995. Perusahaan ini mengelola berbagai surat kabar di Sumatera Selatan. selain itu, perusahaan ini juga memiliki portal media online untuk masing-masing surat kabar yang dibawahinya. Dalam menjalankan operasionalnya, PT. Citra Bumi Sumatera mengeluarkan aktiva lancar dalam bentuk kas, baik pengeluaran rutin maupun non-rutin. Namun, terkadang dalam pengendalian pengeluaran tersebut sering menemui masalah seperti adanya rangkap tugas, dimana bagian kasir merangkap sebagai pemegang bukti pengeluaran kas dan pemegang dana serta adanya kesalahan pencatatan yang menyebabkan selisih hal ini dikarenakan tidak adanya nomor urut tercetak pada bukti pengeluaran kas pada perusahaan tersebut. Mengingat pentingnya pengendalian pengeluaran kas dalam memenuhi kebutuhan perusahaan, maka peneliti tertarik untuk menulis 14

Analisis penerapan sistem informasi akuntansi pengeluaran kas A.2. Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti merumuskan permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi atas prosedur pengeluaran kas yang ada di PT. Citra Bumi Sumatera. A.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi pengeluaran kas pada PT. Citra Bumi Sumatera. B. LANDASAN TEORI B.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut para Ahli Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:3) Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya kedalam informasi. Menurut Mulyadi (2008:3) mendefinisikan Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Menurut Rama dan Frederick (2011:17) Sistem Informasi Akuntansi adalah subsistem sistem informasi manajemen (MIS) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan seperti halnya informasi lain yang diperoleh dari pengolahan transaksi akuntansi. Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah seperangkat sistem yang memberikan manfaat kepada manajemen untuk pengambilan keputusan serta pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. B.2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Diana & Setiawati (2011:5) Tujuan Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut: 1. Mengamankan harta/kekayaan perusahaan; 2. Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan; 3. Menghasilkan informasi untuk pihak eksternal; 4. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau divisi; 5. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit (pemeriksaan) 6. Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran perusahaan; 7. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. B.3. Komponen Sistem Informasi Akuntansi Menurut Romney & Steinbart (2003:3) Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari lima komponen, yaitu: a. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi. b. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi. c. Data tentang proses-proses bisnis organisasi. d. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi. e. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung (peripheral device), dan peralatan untuk komunikasi jaringan. Kelima komponen ini secara bersamasama memungkinkan suatu SIA memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu: 1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) 15

hal-hal yang telah terjadi. 2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. 3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan andal. B.4. Pengertian Kas Menurut Soemarsono (2009:296) Kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya. Kas terbagi menjadi dua jenis, yaitu kas besar dan kas kecil (petty cash). Kas besar adalah kas yang dikeluarkan dengan nominal tertentu, biasanya dengan menggunakan cek. Sedangkan kas kecil ialah uang yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. Menurut Mulyadi (2008:529) Penyelenggaran dana kas kecil untuk memungkinkan pengeluaran kas dengan uang tunai dapat diselenggarakan dengan dua cara: (1) sistem saldo fluktuasi (Fluctuating fund balance system) dan (2) imprest system. Fluctuating fund balance system adalah sistem dana berubah, sistem ini menghendaki bahwa jumlah nominal kas kecil tidak ditetapkan, akan tetapi sesuai dengan kebutuhan. Dalam sistem saldo berfluktuasi, penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1. Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil. 2. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening Dana Kas Kecil sehingga setiap saldo rekening ini berfluktuasi. 3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah yang sesuai dengan keperluan dan dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil. Dalam hal ini Dana Kas Kecil berfluktuasi dari waktu ke waktu. 4. Dengan demikian, dalam sistem saldo berfluktuasi catatan kas perusahaan tidak dapat direkonsilisasi dengan catatan bank, oleh karena itu rekonsiliasi bank bukan merupakan alat pengendalian bagi catatan kas perusahaan. Dalam imprest system, penyelenggaraan kas kecil dilakukan sebagai berikut: 1. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil. Saldo rekening Dana Kas Kecil ini tidak boleh berubah dari yang telah ditetapkan sebelumnya, kecuali jika saldo yang telah ditetapkan tersebut dinaikkan atau dikurangi. 2. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal (sehingga tidak mengkredit rekening Dana Kas Kecil). Bukti-bukti pengeluaran kas kecil dikumpulkan saja dalam arsip sementara yang diselenggarakan oleh pemegang dana kas kecil. 3. Pengisian kembali Dana Kas Kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Pengisian kembali dana kas kecil ini dilakukan dengan cek dan dicatatn dengan mendebit rekening biaya dan mengkredit rekening kas. B.5. Prosedur Pengeluaran Kas Menurut Soemarsono (2009:297), prosedur pengeluaran kas harus memerhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Semua pengeluaran dilakukan dengan cek. Pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil dilakukan melalui dana kas kecil. 16

b. Semua pengeluaran kas harus memperoleh persetujuan dari yang berwenang terlebih dahulu. c. Terdapat pemisahan tugas antara yang berhak menyetujui pengeluaran kas, yang menyimpan uang kas dan melakukan pengeluaran serta yang mencatat pengeluaran kas. B.6. Pengendalian Internal Menurut Rama dan Frederick (2011:8) suatu sistem informasi diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian yang mencakup kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi asetaset perusahaan dari kerugian atau korupsi, dan untuk memelihara keakuratan data keuangan. Berdasarkan laporan COSO (Committee of Sponsoring Organizations), ada lima komponen pengendalian internal yang berpengaruh terhadap kemampuan organisasi dalam mencapai sasaran pengendalian internal. Salah satunya aktivitas pengendalian. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh organisasi untuk menghadapi resiko yang meliputi pemisahan tugas. Pemisahan tugas tersebut mencakup pembebanan tanggung jawab untuk otorisasi transaksi, pelaksanaan transaksi, pencatatan transaksi, dan pemeliharaan aset kepada karyawan yang berbeda-beda. C. METODOLOGI PEBELITIAN C.1. Jenis Data Dalam penelitian ini data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Data primer Dalam hal ini peneliti menggunakan metode wawancara langsung dan metode observasi guna mendapatkan data yang dibutuhkan untuk penelitian secara langsung. 2. Data sekunder Adapun data sekunder yang peneliti gunakan adalah buku-buku dan sumber data lainnya di perpustakaan serta literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode studi dokumentasi yaitu dengan mempelajari dokumen perusahaan yang dibutuhkan untuk penelitian seperti data pengeluaran kas, arsip kasir dan lain sebagainya. C.2. Sumber Data Menurut Sanusi (2011:104) adapun sumber data cenderung pada pengertian darimana (sumbernya) data itu berasal. Jika peneliti menggunakan kuisioner atau wawancara didalam pengumpulan datanya maka sumber data itu berasal dari responden, yakni orang yang menjawab pertanyaan peneliti. Data dari penelitian ini bersumber dari PT. Citra Bumi Sumatera yang beralamat di jalan Kol. H. Burlian No 773/2 Km 6,5 Samping Punti Kayu Palembang, Telp. (0711) 411768 (Hunting) Fax. (0711) 415266/420066 C.3. Teknik Pengumpulan Data Menurut Fathoni (2011:104) ada bermacam-macam teknik pengumpulan data antara lain: 1. Wawancara Adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh objek yang diwawancarai. 2. Observasi Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, disertai dengan pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran. 3. Dokumentasi Adalah metode pengumpulan data melalui dokumen-dokumen yang ada pada perusahaan atau instansi misalnya arsip-arsip, berrkasberkas yang berhubungan dengan penelitian. 4. Studi pustaka Adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan judul dan masalah yang dibahas didalam penelitian untuk memperoleh data yang dapat dipergunakan sebagai perlengkapan isi penelitian. 17

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada narasumber bagian keuangan PT. Citra Bumi Sumatera observasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan yang ada pada perusahaan, dalam hal ini peneliti melakukan praktik kerja selama beberapa bulan, diperusahaan tersebut peneliti menemukan beberapa masalah yang saat ini dihadapi oleh perusahaan seperti adanya rangkap pekerjaan yang dapat menyebabkan kecurangan dan lainnya, dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajarui arsip-arsip serta berkas yang ada pada PT. Citra Bumi Sumatera, dan studi pustaka yaitu pengumpulan data dengan cara membaca, mengutip, mempelajari, serta membandingkan informasi yang ada didalam buku berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. C.4. Teknik Analisis Data Menurut Fathoni (2011:113), metode analisis data dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif dilakukan terhadap data yang berupa informasi, uraian dalam bentuk bahasa prosa atau bahasa baku, kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya, sehingga memperoleh gambaran baru maupun menguatkan suatu gambaran yang sudah ada dan sebaliknya. Jadi bentuk analisa ini dilakukan dengan penjelasan-penjelasan, bukan berupa angka-angka statistik atau bentuk angka lainnya. 2. Analisis Kuantitatif Merupakan analisis yang dilakukan terhadap data kuantitatif yaitu data dalam bentuk jumlah yang dituangkan untuk menerangkan suatu penjelasan dari angka-angka atau membandingkan dari beberapa gambaran sehingga memperoleh gambaran baru, kemudian dijelaskan kembali dalam bentuk kalimat atau uraian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Dimana analisis dilakukan dengan menggunakan data yang berupa yang berupa informasi, uraian dalam bentuk bahasa prosa atau bahasa baku, kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya, sehingga memperoleh gambaran baru ataupun menguatkan suatu gambaran yang sudah ada dan sebaliknya. D. PEMBAHASAN D.1. Analisis Prosedur Permintaan dan Pertanggung Jawaban Pengeluaran Kas Kecil yang Efektif dan Efisien Berdasarkan penerapan sistem informasi akuntansi atas prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran kas kecil di PT. Citra Bumi Sumatera masih terdapat beberapa kelemahan diantaranya sebagai berikut: 1. Bukti pendukung yang telah diserahkan oleh peminta dana kas kecil tidak digolongkan, dikategorikan dan dipisahkan berdasarkan jenis transaksi sehingga bukti pendukung tidak terarsip dengan baik yang menyebabkan kesalahan dalam pencatatan nomor urut seperti hilangnya nomor urut bukti pendukung dan nomor urut tercetak double. Hal ini juga menyebabkan kesalahan pencatatan transaksitransaksi kas kecil sehingga bagian accounting harus melakukan pencocokan bukti realisasi dengan sisa saldo dalam petty cash. 2. Dalam melaporkan catatan pengeluaran kas kecil, bagian kasir tidak melampirkan bukti pendukung yang telah diserahkan oleh peminta dana kas kecil. Sehingga bagian accounting hanya merekap catatan kasir tanpa mengecek bukti pendukung terlebih dahulu. Pengecekan hanya dilakukan saat terjadinya selisih antara realisasi dengan sisa saldo yang ada di dalam petty cash. Berdasarkan beberapa kelemahan diatas maka dari itu peneliti mencoba mengembangkan 18

prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran kas yang ada di perusahaan tersebut dan diharapkan prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran kas yang peneliti kembangkan dapat diterapkan di PT. Citra Bumi Sumatera sehingga dapat meminimalisir beberapa kelemahan yang ada. Seperti terlihat pada prosedur 2 berikut ini. 1. Peminta dana kas kecil membuat daftar permintaan dana kas kecil dalam dua rangkap. Rangkap yang per-1 disimpan oleh peminta dana kas kecil untuk keperluan mendatang, sedangkan rangkap yang ke-2 diberikan kepada manager untuk ditindaklanjuti. 2. Kemudian manager memeriksa daftar permintaan dana kas kecil, hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah permintaan dana kas kacil benar-benar diperlukan. Jika disetujui oleh manager maka daftar permintaan dana kas kecil dibubuhi stempel dan tanda tangan manager. Namun jika yang tercantum di daftar permintaan dana kas kecil belum benar-benar dibutuhkan maka akan dikembalikan kepada peminta dana kas kecil untuk dikoreksi kembali. 3. Daftar permintaan dana kas kecil yang telah dibubuhi stempel dan tanda tangan manager diberikan kepada bagian kasir. Kemudian daftar permintaan dana kas kecil di proses hingga dana kas kecil dikeluarkan. 4. Setelah dana dicairkan, peminta dana kas kecil wajib merealisasikan dana tersebut sesuai dengan daftar permintaan dana kas kecil. Dalam merealisasikan dana tersebut, peminta dana kas kecil harus memiliki bukti pengeluaran sehingga dapat dilaporkan kembali ke bagian kasir. 5. Bagian kasir melakukan penggolongan, pengkategorian, dan pemisahan bukti pendukung berdasarkan jenis transaksi sehingga bukti pendukung dapat terarsip dengan baik. Kemudian bagian kasir mencatat transaksitransaksi kas keluar berdasarkan bukti pendukung yang telah dilaporkan oleh peminta dana kas kecil.dan mengarsipkan sementara catatan kas keluar tersebut. 6. Bagian kasir wajib melaporkan transaksi kas keluar kepada bagian accounting. Kemudian bagian accounting menjurnal transaksi-transaksi tersebut. Bagian accounting juga bertanggung jawab dalam pengarsipan catatan kas keluar. D.2. Analisis Pengendalian Internal Pada PT. Citra Bumi Sumatera Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, dalam pengendalian internal otorisasi pengeluaran kas sudah berjalan dengan cukup baik. Dimana dalam pengeluaran kas, daftar permintaan dana kas kecil harus dibubuhi cap stempel dan tanda tangan manager bagian masing-masing hal tersebut bertujuan agar dana kas kecil yang dikeluarkan benar-benar untuk kebutuhan yang diperlukan. Daftar permintaan kas kecil yang telah dibubuhi cap stempel dan tanda tangan manager kembali diperiksa keasliannya oleh bagian keuangan, jika terbuti asli maka dana kas kecil dapat dicairkan di bagian kasir. Bagian kasir bertanggung jawab dalam mengumpulkan nota bukti pengeluaran dana kas kecil. Namun berbagai kendala yang dihadapi oleh bagian kasir seperti: 1. Bukti pendukung tidak terarsip dengan baik dikarenakan tidak adanya nomor urut pada bukti pendukung sehingga adanya kemungkinan terjadinya kesalahan pencatatan dan harus kembali melakukan pencocokan bukti, realisasi dan sisa saldo petty cash. Hal ini mungkin saja terjadi dikarenakan bagian kasir kewalahan dalam mengumpulkan nota bukti, karena pada bagian kasir hanya terdiri dari satu orang yang memegang nota bukti dan yang juga merangkap tugas sebagai 19

pemegang dana. 2. Dalam teori yang peneliti pelajari, perusahaan tidak dianjurkan melakukan perangkapan tugas. Bagian pemegang dana, pemegang nota bukti, bagian yang mengeluarkan dana dan bagian pencatatan tidak dapat dirangkap. Hal ini untuk menghindari terjadinya kecurangan. Tetapi peneliti tidak dapat menyimpulkan apakah di PT. Citra Bumi Sumatera terjadi kecurangan atau murni kesalahan dalam selisih pencatatan tersebut. namun, sebaiknya PT. Citra Bumi Sumatera melakukan pemisahan tugas sehingga dalam melaksanakan tugas dapat lebih efektif. berdasarkan bukti pendukung yang terlampir. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kesalahan pencatatan yang dilakukan oleh bagian accounting serta pertanggungjawaban dalam pengeluaran kas dapat lebih jelas. 2. Bukti pendukung sebaiknya digolongkan, dikategorikan, dan dipisahkan sesuai dengan jenis transaksi sehingga dapat meminimalisir nomor urut tercetak double maupun bukti pendukung yang hilang/tidak ada. 3. Sebaiknya dilakukan perekrutan karyawan baru sehingga dapat mengurangi resiko perangkapan tugas. E. KESIMPULAN DAN SARAN E.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta analisis dan pembahasan mengenai Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas Pada PT. Citra Bumi Sumatera yang telah dikemukakan pada bab terdahulu, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran kas di PT. Citra Bumi Sumatera masih terdapat beberapa kelemahan. 2. Bukti pendukung belum terarsip dengan baik serta sering terjadinya kesalahan pencatatan yang dilakukan oleh bagian accounting. 3. Adanya perangkapan tugas yang dilakukan oleh bagian kasir. E.2. Saran Dari kesimpulan diatas maka peneliti bermaksud memberikan masukan kepada PT. Citra Bumi Sumatera yaitu sebagai berikut: 1. Pada prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran kas di PT. Citra Bumi Sumatera sebaiknya dilampirkan bukti pendukung sehingga bagian accounting dapat mengecek kembali catatan tersebut 20

DAFTAR PUSTAKA Bodnar, George H & William S. Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 9. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Diana, Anastasya & Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta. Hall, James A. 2009. Accounting Information Systems Edisi 4. Jakarta: Hery. 2013. Akuntansi Dasar 1 dan 2. Jakarta: Grasindo. Jusup, Al Haryono. 2003. Dasar-dasar Akuntansi Jilid 1 Edisi 6. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Widyatama. http://repository.widyatama.ac.id Romney, Marshal B & Paul John Steinbart. 2003. Accounting Information System. Jakarta: Romney, Marshal B & Paul John Steinbart. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Suryabrata, Sumadi. 2012. Metodologi Penelitian. Depok: PT. Raja Grafindo Persada. Soemarsono. 2009. Revisi Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1 Edisi 5. Jakarta: Warren, Carl S Dkk. 2006. Accounting Pengantar Akuntansi Buku 1 Edisi 21. Jakarta: McLeod, Raymond Jr & Schell George. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Novita Safitri, Dewi. 2010. Sistem Pengawasan Intern Atas Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Perum Jamkrindo Medan. Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id. Octavia, Mira. 2008. Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Atas Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT. Indosat, Tbk Sumatera Regional Office Medan. Skripsi. Medan : Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id Rama, Dasaratha V & Frederick L. Jone. 2011. Sistem Insormasi Akuntansi Buku 1. Jakarta: Rustandi, Doni. 2010. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas Dalam Menunjang Pengendalian Dokumen Pengeluaran Kas Pada PT. Telekomunikasi Seluler Regional IV Jawa Barat. Skripsi. Bandung: Fakultas Ekonomi akuntansi Universitas 21