Program Penanggulangan Kemiskinan Bukan Sekedar Bussiness As Usual Perencanaan Kesehatan Berbasis Data di Kabupaten Minahasa Utara

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas. berbunga dan berbuah sepanjang tahun, sehingga dapat menjadi sumber

VISITOR FARM DAN UKT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Agustus 2013 Upaya Menumbuhkan Semangat Wirausaha pada Petani

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara

RENCANA OPERASI PENYINGKIR HALANGAN (BROP) PEMBUATAN DEMPLOT KEBUN TERPADU

Pembuatan Pembibitan Tanaman

Memperkuat Industri Kopi Indonesia melalui Pertanian Kopi Berkelanjutan dan (Pengolahan) Pascapanen

TEKNOLOGI SAMBUNG SAMPING UNTUK REHABILITASI TANAMAN KAKAO DEWASA. Oleh: Irwanto BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI I. PENDAHULUAN

AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN

LESTARI BRIEF MENGEMBALIKAN KEJAYAAN KOMODITAS PALA USAID LESTARI PENGANTAR. Penulis: Suhardi Suryadi Editor: Erlinda Ekaputri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dampak Pendampingan Terhadap Penghidupan Petani Agroforestri di Sulawesi Selatan

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

KUALITAS, KUANTITAS DAN PEMASARAN KOPI ARABIKA DARI KEBUN AGROFORESTRI DI KABUPATEN BANTAENG, SULAWESI SELATAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. potensi sumberdaya lahan dan dan sumber daya manusia yang ada di wilayah

Bab 5 H O R T I K U L T U R A

Disusun oleh A. Rahman, A. Purwanti, A. W. Ritonga, B. D. Puspita, R. K. Dewi, R. Ernawan i., Y. Sari BAB 1 PENDAHULUAN

[ nama lembaga ] 2012

Dampak Pendampingan Terhadap Penghidupan Petani Agroforestri di Sulawesi Tenggara

I. PENDAHULUAN. Untuk tingkat produktivitas rata-rata kopi Indonesia saat ini sebesar 792 kg/ha

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan berperan penting dalam perekonomian bangsa dan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM

ANALISIS USAHATANI KOPI DI DESA PIRIAN TAPIKO KECAMATAN TUTAR KAB.POLEWALI MANDAR. Rahmaniah HM.,SP, M.Si

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang di dalamnya terdapat

Boks 1 PELAKSANAAN PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN KAKAO DI SULAWESI TENGGARA

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

CENGKEH DAN KELAPA TAHUN 2014

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERTUMBUHAN TANAMAN KAKAO HASIL SAMBUNG SAMPING (SIDE GRAFTING) PADA JUMLAH SAMBUNGAN DAN LINGKAR BATANG YANG BERBEDA

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Petani rumput laut yang kompeten merupakan petani yang mampu dan menguasai

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan peremajaan, dan penanaman ulang. Namun, petani lebih tertarik BAB II TUJUAN

TEMU INFORMASI TEKNOLOGI LAHAN KERING MENDUKUNG INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN DAN DISEMINASI

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perkebunan kakao merupakan kegiatan ekonomi yang dapat dijadikan andalan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA TANAMAN BUAH SIRSAK

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

IKU TAHUN 2017 SEKRETARIAT DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG. Indikator Kinerja Formulasi Penghitungan/Penjelasan Sumber Data

2. Kabupaten Pontianak

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013

POTENSI PENGEMBANGAN KEDELAI DI KAWASAN HUTAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia menjadi produsen kakao terbesar ke-2 di dunia dengan produksi

I. PENDAHULUAN. kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak

PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH

LAPORAN KEMAJUAN KAJIAN INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI MENDUKUNG SISTEM DAN MODEL PENGEMBANGAN GOOD AGRICULTURAL PRACTISE DI WILAYAH GERNAS KAKAO

POLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas. berbunga dan berbuah sepanjang tahun, sehingga dapat menjadi sumber

MOTIVASI PETANI DALAM KEGIATAN PENYULUHAN PENGELOLAAN KEBUN AGROFORESTRY : PEMBELAJARAN DARI KABUPATEN BANTAENG DAN BULUKUMBA, SULAWESI

BUDI DAYA PADI SRI - ORGANIK

FAKTOR YANG MENYEBABKAN PETANI KEMIRI BERUBAH MENJADI PETANI KAKAO DI DESA KUBU KECAMATAN LAWE ALAS KABUPATEN ACEH TENGGARA

KATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

PENDAHULUAN. Salah satu keunikan dan keunggulan makanan dari bahan cokelat karena kandungan

KAKAO Pengenalan Klon, Rehabilitasi, Peremajaan dan Intensifikasi. Nasaruddin

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

DAFTAR LAMPIRAN. No Lampiran Halaman

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

POTENSI DAN PELUANG EKSPOR PRODUK PERKEBUNAN UNGGULAN DI SULAWESI SELATAN

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian, salah satu sub sektor dari sektor pertanian adalah sektor

PEDOMAN Budi Daya Durian dan Rambutan di Kebun Campur

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PANEN JAGUNG DILAHAN PERUM PERHUTANI DESA PENAWANGAN

I. PENDAHULUAN. karet dunia dengan mengungguli hasil dari negara-negara lain dan negara asal

Pengelolaan Kakao di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl.PB.Sudirman 90 Jember 68118

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. desa yang amat kecil dan terpencil dari desa-desa lain yang ada di Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perwakilan Pemerintah Kanada Menyaksikan Perkembangan AgFor Sulawesi

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA

LEMBAR INFORMASI. Panduan Budidaya Kakao (Cokelat) untuk Petani Skala Kecil. 1. Sejarah singkat kakao. 2. Teknik perbanyakan dan pembibitan

BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO

Setelah pembahasan pada Bab sebelumnya mengenai produksi, pemasaran dan. pendapatan petani kakao di Desa Peleru Kecamatan Mori Utara Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Pe n g e m b a n g a n

ANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

ANGKA RAMALAN III (ARAM III) 2010 VS ANGKA TETAP (ATAP) 2009 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan

Transkripsi:

No. 107 November - Desember 2014 www.bakti.or.id Nurman Sang Penebar Benih Harapan Mendekatkan Parlemen dengan Rakyat Program Penanggulangan Kemiskinan Bukan Sekedar Bussiness As Usual Perencanaan Kesehatan Berbasis Data di Kabupaten Minahasa Utara

Daftar Isi November- Desember 2014 No. 107 1 6 9 14 17 21 Program Mitra - AgFor Nurman Sang Penebar Benih Harapan Oleh Enggar Paramita Program Mampu-BaKTI Mendekatkan Parlemen dengan Rakyat Oleh M. Ghufran H. Kordi K Papua Cerita Kelaparan Massal di Papua (Bagian II) A story of mass starvation in Papua (Part II) Oleh Bobby Anderson Program Mitra - BASICS Perencanaan Kesehatan Berbasis Data Di Kabupaten Minahasa Utara KM BaKTI-AIPD Peluncuran Paket Buku Panduan Pendukung Pelaksanaan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender di Daerah Oleh Junaedi Uko Mengapa Korban Napza Harus Didukung Bukan Dihukum Oleh Farid Satria 24 28 30 32 34 38 40 41 Policy Brief - JiKTI Program Penanggulangan Kemiskinan Bukan Sekedar Bussiness As Usual Oleh Dr. Ahmad Zaini & Moh. Taqiuddin, S.Pt, M.Si Program Update UNICEF BaKTI Program Mitra - Wahana Visi Indonesia Air Bersih Membawa Harapan ke Mangu Clean Water Brings Hope to Mangu Oleh Rena Tanjung Sharing Pengalaman : Forum Belajar Lembaga Layanan Kawasan Timur Oleh Sarni Mawarni Program KINERJA - USAID Papua Strategi Memperkuat Sistem Kesehatan Papua Oleh Luna Vidya Praktik Cerdas Upayakan Pelayanan Berkualitas Kegiatan di BaKTI Info Buku Sekitar 2,2 juta petani skala kecil di Sulawesi membudidayakan kakao di lahan seluas 1,5 juta hektar, berkontribusi hingga 67% dari produksi kakao Indonesia. Para petani kecil ini, berperan besar membawa negeri ini menjadi produsen kakao ketiga terbesar di dunia. Foto : AgFOR/Yusuf Achmad

Program Mitra - AgFor N m Sang Penebar Benih Harapan Oleh Enggar Paramita Foto Yusuf Achmad akao (Theobroma cacao), atau yang sering Kdisebut sebagai makanan para dewa adalah salah satu komoditas penunjang hidup utama bagi petani di Sulawesi. Sekitar 2,2 juta petani skala kecil di Sulawesi membudidayakan kakao di lahan seluas 1,5 juta hektar, berkontribusi hingga 67% dari produksi kakao Indonesia yang notabene merupakan negara ketiga penghasil kakao terbesar di dunia. Beberapa tahun belakangan, serangan hama penyakit, disertai dengan usia pohon yang telah lanjut mengakibatkan menurunnya hasil panen. Hal ini tidak hanya merugikan, namun sanggup membuat petani frustasi, hingga memutuskan untuk beralih p a d a t a n a m a n l a i n y a n g d i a n g g a p l e b i h menguntungkan seperti cengkeh dan merica. Namun tidak begitu dengan Nurman, seorang petani kakao asal Gantarangkeke, Bantaeng, yang justru semakin giat bekerja di kebun kakaonya. Sempat berprofesi sebagai sopir pete-pete jurusan Bantaeng-Banyorang, Nurman terlebih dulu mencoba peruntungan dengan bertani jagung, sebelum akhirnya berfokus pada kakao. 1 BaKTINews No. 107 November - Desember 2014

Setiap hari, Nurman mencurahkan sebagian besar waktunya untuk bekerja di kebun. Ia memantau kondisi tanaman dan melakukan tindakan pencegahan terhadap gejala awal serangan hama dan penyakit. BaKTINews No. 107 November - Desember 2

Di Bantaeng, harga biji kakao yang telah dikeringkan dan difermentasi dengan kadar air 8 8.5% mencapai Rp 32.000,-/kg (data bulan Juni 2014). Ta h u n 2 0 1 0, i a b e r ke s e m p at a n memperdalam budi daya kakao di Pusat Pengembangan Kakao Mars di Palopo. Berbekal pengetahuan dan entris bibit unggul yang diperoleh, ia melakukan s a m b u n g s a m p i n g p a d a t a n a m a n kakaonya. Setiap hari mulai pukul 7 pagi hingga 4 sore, Nurman bekerja di kebun. Ia memeriksa kondisi tanaman, menyiangi r u m p u t, m e m a n g k a s, m e n g a m a t i perubahan, mencatatnya, dan memastikan tanaman berada dalam kondisi prima. Ia menerapkan 'Praktik Pertanian yang Baik' dan metode 'Pemangkasan, Sanitasi, Panen sering, Pemupukan (PSPsP)' sehingga hasil kebun pun maksimal. Dari lahan seluas 0,5 hektar yang ditanami 320 pohon kakao, Nurman mampu menghasilkan sekitar 1 ton kakao. B a h k a n, i a p e r n a h m e n d a p a t i 1 tanamannya memproduksi hingga 175 buah dalam kurun waktu 1 tahun. Di kebun tersebut, Nurman juga menanam gamal, petai, cengkeh, lempuyang, serai, pisang 3 BaKTINews No. 107 November - Desember 2014

Agroforestry Specialist AgFor, Andi Prahmono (kiri) dan Nurman belajar bersama tentang okulasi. sehingga ia memperoleh penghasilan tambahan dari tanaman-tanaman ini. Ia pun mengembangkan usaha pembibitan yang selalu ramai mendapat pesanan. Tahun 2012, Nurman resmi menjadi kelompok binaan AgFor Sulawesi. Ia yang haus ilmu pengetahuan merasa beruntung dapat bergabung dengan AgFor, karena mendapat kesempatan belajar. Melalui AgFor, Nurman mengaku banyak mendapat pengetahuan baru, misalnya tentang cara penanggulangan hama dan penyakit secara alami, teknik susuan, okulasi pada kakao, penyemaian yang baik, dan budi daya tanaman buah-buahan. Kini kebun Nurman kerap menjadi tujuan utama studi banding berbagai lembaga dan petani, termasuk petani BaKTINews Karena perawatan yang optimal, tanaman kakao Nurman dapat terus-menerus berproduksi sepanjang tahun, tidak terbatas hanya di musim panen. No. 107 November - Desember 4

Kebun Nurman juga ditanami dengan jenis tanaman lainnya seperti gamal, petai, cengkeh, lempuyang, serai, dan pisang. Terlihat tanaman cengkeh Nurman mulai berbunga. Tanaman kakao Nurman berbuah subur berkat penerapan teknik 'Praktik Pertanian yang Baik' dan metode PSPsP binaan AgFor dari desa dan kabupaten lain. Ia menjadi penyuluh swadaya, dan tidak pernah segan berbagi ilmu kepada siapa saja. Bagi saya, memberi pengetahuan kepada sesama adalah ibadah. Saya ikhlas, dan tidak mengharap imbalan apa-apa, kata Nurman. Selain membudidayakan klon unggulan M01 dan M04, Nurman juga mengembangkan beberapa klon unggulan lokal yang diberi nama N21, N22, dan GTB. 'N' diambil dari inisial namanya 'Nurman',sedangkan 'GTB' adalah singkatan dari 'Gantarangkeke Bantaeng' Semoga apa yang saya sampaikan bisa menjadi semangat bagi petani lain, bahwa kakao ini jika kita rawat, maka hasilnya pasti bagus. Mudah-mudahan bisa jadi motivasi, agar teman-teman petani dapat bangkit kembali untuk menanam kakao, katanya. Nurman tak akan berhenti menebar benih harapan, karena ia percaya, masih ada masa depan untuk kakao. INFORMASI LEBIH LANJUT Penulis adalah Communication Officer untuk Proyek AgFor Sulawesi - World Agroforestry Center dan dapat dihubungi melalui email e.paramita@cgiar.org 5 BaKTINews No. 107 Nove mber - Desember 2014