METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan.

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium UPT BBI (Balai Benih Induk) Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan dari 2 Juni dan 20 Juni 2014, di Balai Laboraturium

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan sukrosa dalam media kultur in vitro yang terdiri atas 5 variasi

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

LAMPIRAN 1 CARA KERJA PEMBUATAN INOKULUM

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In vitro Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Desember 2016 April 2017 di

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Fakultas Kedokteran, Universiras Muhammadiyah Yogyakarta, Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III MATERI DAN METODE. Penilitian dilaksanakan selama bulan Mei sampai Juli 2017 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, yaitu penambahan konsentrasi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Karakterisasi Isolat L. plantarum dan Bakteri Indikator

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan Tanaman dan Media

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. selama 3 bulan mulai tanggal 1 Februari 31 April 2017.

BAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III METODE PERCOBAAN. Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu perlakuan jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus Uji potensi

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan RAL (Rancangan acak lengkap) dengan 1 media pembanding

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh dipping puting sapi perah yang terindikasi

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Pelaksanaan Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juli 2014 di

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Pengaruh Vitamin E (α-tocoferol) Terhadap Kerusakan,

BAB III METODE PENELITIAN. Rancanngan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Pada penelitian ini digunakan 2

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September - Desember 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan. 3.2 Bahan dan Alat 3.2.1 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sputum positif Mycobacterium tuberculosis, media Lowenstein-Jenssen, larutan NaOH 4%, dan larutan PBS. 3.2.2 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Biosafety Cabinet Class II, tabung sentrifus 50 ml, ph meter, rak tabung, tabung erlenmeyer, beakerglass, vortex, sentrifus, timer, neraca analitik, bunsen, pipet automatis, tip mikropipet dan inkubator. 3.3 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 1 faktor yaitu waktu pemaparan NaOH 4% (T) yang terdiri atas 6 perlakuan yaitu : T 1 = 5 menit T 2 = 10 menit T 3 = 15 menit T 4 = 20 menit T 5 = 25 menit T 6 =30 menit Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali 16

Data hasil penelitian dianalisis dengan sidik ragam model linier sebagai berikut: Yij = µ + αi + єij i = 1, 2,3,4,5,6 j= 1, 2, 3, 4 Dimana: Yijk = Hasil pengamatan jumlah koloni pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah rata-rata αi εij = Efek faktor waktu pemaparan NaOH ke-i = Efek galat yang disebabkan oleh faktor waktu pemaparan NaOH ke-i dan pada ulangan ke-j Jika dari hasil sidik ragam diperoleh pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5% (Steel and Torrie, 1993). 3.4 Prosedur Kerja 3.4.1 Metode Pengujian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Petroff yaitu dengan mencampurkan 1 bagian NaOH 4% dengan 1 bagian sputum kemudian di homogenkan dengan vortex dan ditunggu selama 15 menit lalu di netralkan dengan larutan PBS lalu diputar dengan sentrifus dengan kecepatan 3000 g selama 15 menit (Lestari,2005). 17

3.4.2 Pembuatan sediaan sputum Diambil contoh uji sputum pada bagian yang purulen dengan lidi kemudian diapuskan sputum diatas kaca, setelah sediaan kering lalu dilakukan fiksasi diatas api. 3.4.3 Pewarnaan sediaan dengan metode Ziehl-Neelsen Sediaan yang telah dibuat tersebut kemudian diletakkan pada rak yang ditempatkan diatas bak cuci lalu digenangi dengan carbol fuchsin, HCl alkohol dan metilen blue. Setelah itu dikeringkan sediaan dan dibaca pada mikroskop dengan pembesaran 10x dan 100x. 3.4.4 Pembuatan larutan NaOH 4% NaOH ditimbang sebanyak 40 gr kemudian dilarutkan dengan 1000 ml aquadest setelah larut, larutan NaOH tersebut di alikuot kedalam botol botol kecil lalu disterilkan pada autoclave dengan suhu 121ºC selama 15 menit. 3.4.5 Pembuatan larutan Phosphate Buffer Solution 0,067 M ph 6,8 Langkah I pembuatan larutan stok (10x) Larutan A Disodium hydrogen phosphate (Na 2 HPO 4 ) ditimbang sebanyak 94,7 gr kemudian dilarutkan dengan 1000 ml aquadest Larutan B Monophotasium hydrogen phosphate (KH 2 PO 4 ) ditimbang sebanyak 90,7 gr kemudian dilarutkan dengan 1000 ml aquadest. Setelah kedua larutan tersebut dibuat lalu larutan B dimasukkan kedalam beakerglass sebanyak 200 ml kemudian ditambahkan dengan larutan A sedikit 18

demi sedikit sambil diatur dengan ph meter sampai mendapatkan ph 6,8. Kemudian disterilkan pada autoclave dengan suhu 121ºC selama 15 menit. Langkah II pembuatan larutan kerja (1x) Larutan stok dimasukkan sebanyak 100 ml ke dalam beaker glass lalu ditambahkan dengan 900 ml aquadest kemudian larutan tersebut dialikuot kedalam botol botol kecil 100 ml dan disterilkan pada autoclave dengan suhu 121ºC selama 15 menit. 3.4.6 Pembuatan media Lowenstein Jensen Telur bebek yang sudah bersih dan kering direndam dalam alkohol 70% selama 15 menit kemudian pecahkan telur dan tampung langsung telur tersebut pada blender yang sudah disterilisasi lalu blender kurang lebih 2 detik atau sampai terlihat homogen tetapi jangan sampai terjadi gelembung lalu saring dan diukur sebanyak 1 liter. Media garam LJ base ditimbang sebanyak 37,7 gr lalu dilarutkan dalam 600 ml aquades steril kemudian tambahkan 12 ml gliserol dan aduk sampai homogen setelah itu disterilkan dalam autoklaf dengan suhu 121ºC selama 15 menit dan larutan biarkan dingin hingga suhu 50ºC. Setelah dingin massa telur homogen dan larutan garam LJ dicampurkan dengan perbandingan 10 : 6 dan diaduk sampai homogen yang ditandai dengan warna hijau malasit yang merata kemudian media dituang ke dalam botol Mc.Cartney sebanyak 6 8 ml lalu media di koagulasi didalam hot air oven pada suhu 85ºC selama 45 menit dengan kemiringan 30ºC. Setelah selesai media dikeluarkan dan didinginkan pada suhu ruang. 19

3.4.7 Inokulasi pada media Lowenstein Jensen Sputum dituangkan kedalam 7 tabung sentrifus masing masing sebanyak 5 ml lalu ditambahkan larutan NaOH 4% dengan perbandingan 1:1. Setelah itu dicampur dengan vortex sampai homogen, kemudian didiamkan pada suhu ruang dengan waktu tabung I: 5 menit, tabung II: 10 menit, tabung III: 15 menit, tabung IV: 20 menit, tabung V: 25 menit, tabung VI: 30 menit kemudian larutan PBS ditambahkan sampai volume 45 ml dengan menggunakan pipet lalu sentrifus dengan kecepatan 3000 g selama 15 menit. Cairan supernatan dibuang ke dalam wadah berisi desinfektan lalu larutan PBS ditambahkan sebanyak 1 ml ke dalam sedimen dan kocok hingga homogen. Sedimen diambil 100 µl lalu masukkan ke media LJ dan diratakan ke seluruh media kemudian longgarkan tutup media lalu dimiringkan 30º dan disimpan ke dalam inkubator dengan suhu 37ºC. Setelah 24 jam diamati permukaan media lalu tutup media dieratkan, letakkan diposisi vertikal, dan disimpan di dalam inkubator kembali. Pengamatan dilakukan disetiap satu minggu sampai minggu ke-8. 20