BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh hampir setiap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ

BAB I PENDAHULUAN. adalah saat yang paling menggembirakan dan ditunggu-tunggu setiap. perubahan tersebut mungkin relatif pada tiap-tiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita

BAB 1 PENDAHULUAN. Periode postpartum merupakan masa transisi dan perubahan peran pada ibu baru

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh : HIDAYATUL MUNAWAROH J.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan terhadap wanita usia produktif. AKI merupakan jumlah kematian

tingkat emosional. Tekanan psikologis setelah melahirkan merupakan gejala

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalan lahir dengan melewati beberapa tahapan (Bahiyatun, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama mortalitas (Saefudin, 2002). AKI ini menggambarkan jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. postpartum yang terdiri dari tiga fase yaitu fase dependen (taking in), fase

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gangguan postpartum depression. Depresi postpartum keadaan emosi

GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG T.A 2012/2013

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan selanjutnya. (Manuaba,1998). dalam kehidupannya. Pengalaman baru ini memberikan perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dialami oleh perempuan daripada laki-laki, khususnya pada awal melahirkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dunia luar. Beberapa kasus seperti plasenta previa, preeklamsia, gawat janin,

PERBEDAAN RISIKO DEPRESI POST PARTUM ANTARA IBU PRIMIPARA DENGAN IBU MULTIPARA DI RSIA AISYIYAH KLATEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Pustaka. 1. Konsep Pendidikan. Menurut Suhartono (2007) pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

BAB I PENDAHULUAN. dengan masa nifas (Sulistyawati, 2009). Periode masa nifas meliputi masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dukungan sosial merupakan keberadaan, kesediaan, keperdulian dari

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Rheumatoid arthritis adalah penyakit kronis, yang berarti dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. saat menghadapi berbagai ancaman bagi kelangsungan hidupnya seperti kesakitan. dan kematian akibat berbagai masalah kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada awal kehamilan (trimester pertama), seperti berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sejak dilahirkan akan berhadapan dengan lingkungan yang

kelahiran hidup. Di Yogyakarta pada

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

STUDI DISKRIPTIF TINGKAT DEPRESI POSTPARTUM PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATEN SELATAN TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Perawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar, anak sebagai

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR DETERMINAN DEPRESI POSTPARTUM DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Determinants Factors of Postpartum Depression in East Lombok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perlunya kesehatan dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya serta dilindungi dari

EFEKTIVITAS PSIKOEDUKASI TERHADAP DEPRESI POSTPARTUM DI RSIA SITTI FATIMAH DAN RSIA PERTIWI MAKASSAR TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan proses kelahiran. Pengertian lainnya yaitu masa nifas yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi,

BAB I PENDAHULUAN. perilaku, komunikasi dan interaksi sosial (Mardiyono, 2010). Autisme adalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di suatu negara, di Indonesia ternyata masih tergolong tinggi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Marmi (2012), postpartum adalah masa beberapa jam sesudah

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. seperti semula dan berlangsung kira-kira 6 minggu. 1. dibagi menjadi periode pasca persalinan (immediate postpartum), periode

BAB I PENDAHULUAN. adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap

BAB I PENDAHULUAN. masa nifas dini (early postpartum) adalah periode kepulihan dimana ibu telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. Remaja

BAB I PENDAHULUAN. Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki

Devi Kurniasari 1, Yetti Amir Astuti 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yaitu meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat antara lain dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan persalinan adalah suatu peristiwa yang

Perbedaan Depresi Pasca Melahirkan pada Ibu Primipara Ditinjau dari Usia Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. persalinan (WHO, 2008) merupakan periode penting bagi ibu dan bayi baru lahir

TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA WANITA PRIMIGRAVIDA DIBANDING MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN DAN KLINIK MITRA IBU TEGAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

KETENANGAN IBU MEMPENGARUHI RASA NYAMAN BAGI BAYI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadi dalam minggu pertama atau lebih sesudah melahirkan (Marshal, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. memperlancarkan darah dari zat toksin dan berbagai zat sisa. mengatur keseimbangan asam basa, mempertahankan volume dan

BAB I PENDAHULUAN. timbul yang disertai rasa gatal pada kulit. Kelainan ini terutama terjadi pada masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimana terjadi penurunan hemoglobin (Hb) atau sel darah merah <11 gr/dl selama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. secara progresif dan ireversibel, saat ini angka kejadian gagal ginjal kronik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. B DENGAN POST OP HEMOROIDECTOMI DI RUANG MELATI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING TERHADAP DEPRESI POST PARTUM DI PUSKESMAS II DAN IV DENPASAR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa sedih apabila anak yang dimiliki lahir dengan kondisi fisik yang tidak. sempurna atau mengalami hambatan perkembangan.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara berkembang. Berdasarkan angka tersebut, diperkirakan bahwa

HUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Di seluruh dunia, diperkirakan ibu meninggal karena komplikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. yang besar dan persebaran penduduk yang belum merata. Berdasarkan data

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi beberapa faktor fisik, psikologis, lingkungan, sosial budaya serta

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan

DEPRESI POSTPARTUM DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN PERAN PADA IBU NIFAS Dewi Susilowati Dosen Poltekkes Kemenkes Surakarta Jurusan Kebidanan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh hampir setiap perempuan.peristiwa tersebut merupakan peristiwa penting dalam kehidupan ibu dan keluarganya, dimana ibu akan memberikan kebahagiaan dengan lahirnya seorang bayi, baik untuk dirinya maupun anggota keluarga lainnya. Disamping itu juga ibu dapat mengalami kebahagiaan tersendiri karena telah berhasil menjalani masa kehamilan dengan berbagai perubahan yang dialami serta usaha melahirkan dengan baik (Nicholas, 2000). Periode awal setelah melahirkan biasanya menjadi saat paling membahagiakan apalagi bila anak yang dilahirkan sesuai dengan harapan. Akan tetapi, tidak semua ibu baru diliputi perasaan serupa itu. Sebagian perempuan justeru bersedih, cemas, dan gampang marah sesudah bersalin (Yunitasari, 2005). Masa setelah persalinan disebut juga periode pascasalin yaitu waktu antara persalinan sampai kembalinya keadaan organ seperti sebelum hamil yang berlangsung dalam enam minggu (Pillitteri, 2003). Periode pascasalin merupakan masa transisi di mana terjadi perubahan secarafisik dan psikologis yang merupakan tantangan untuk ibu dan keluarga (Fowles, 1998). Perubahan tersebut memerlukan proses adaptasi atau penyesuaian sehingga sering menimbulkan berbagai gangguan 1

emosional dan psikologis pada periode setelah melahirkan, terutama bagi para perempuan yang baru pertama kali melahirkan. Depresi merupakan salah satu bentuk gangguan jiwa yang dilatarbelakangi oleh berbagai permasalahan kehidupan yang dihadapi oleh setiap individu. Salah satu bentuk depresi tersebut adalah depresi postpartum yaitu depresi pasca persalinan. Depresi pada ibu postpartum biasanya diawali dengan postpartum blues atau baby blues. Apabila baby blues tidak dapat diatasi dengan tepat berkembang menjadi depresi postpartum atau bahkan gejala yang lebih berat yaitu psikosis postpartum. Depresi postpartum dapat terjadi pada wanita manapun tanpa mempertimbangkan usia, ras, agama, tingkat pendidikan, maupun latar belakang sosial ekonomi dan dapat dialami lagi pada kehamilan selanjutnya (Barsky, 2006). Dapat terjadi pada ibu primipara maupun multipara yang mana ibu primipara merupakan kelompok yang paling rentan mengalami depresi postpartum dibanding ibu multipara atau grande multipara. Depresi postpartum juga dapat terjadi diberbagai daerah di dunia maupun Indonesia. Prevalensi gangguan depresi pada populasi dunia adalah 3-8% dengan 50% kasus terjadi pada usia produktif yaitu 20-50 tahun.world Health Organization(WHO) (2008) menyatakan bahwa gangguan depresi postpartum adalah 20% berada pada urutan keempat penyakit di dunia. Hasil penelitian O Hara dan Swain (1996) menemukan kejadian depresi postpartum di Belanda sekitar 2%-

10%, di Amerika Serikat 8%-26%, di Kanada 50%-70% dan sekitar 13% wanita primipara mengalami depresi postpartum pada periode tahun pertama pasca melahirkan. Berdasarkan hasil dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) prevalensi depresi postpartum berkisar antara 11,7%-20,4% pada tahun 2004-2005 (Barclay, 2008). Pada suatu penelitian yang dilakukan di Osaka, Jepang, pada tahun 2010 dengan jumlah responden sebanyak 771 orang yang menghubungkan pekerjaan, penghasilan dan pendidikan dengan kejadian depresi postpartum mendapat hasil prevalensi postpartum sebanyak 13,8% (Miyake, dkk, 2010). Di Malaysia pada tahun 1995, diketahui bahwa ibu mengalami depresi pasca persalinan sebanyak 3,9%. Singapura angka kejadiannya hanya 1% (Saleha, 2009). Di Indonesia semula diperkirakan bahwa angka kejadiannya rendah atau setidaknya lebih rendah dari negara lain atau masyarakat di tempat lain. Ternyata di Indonesia tahun 1998-2001, seperti di Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya ditemukan bahwa angka kejadiannya 11-30% (Elvira, 2007). Namun untuk saat ini angka kejadian depresi postpartum di Indonesia belum diketahui secara pasti mengingat belum adanya lembaga terkait yang melakukan penelitian terhadap kasus tersebut (Saleha, 2009). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tahun 2009 pada 50 orang ibu postpartum spontan dibangsal rawat inap RSUP. Haji Adam Malik Medan didapatkan hasil, wanita postpartum yang mengalami depresi postpartum sebanyak 16% dan yang tidak mengalami depresi postpartum sebanyak 84% (Sari, 2009).

Hasil penelitian yang dilakukan Wratsangka (1996) di RS Hasan Sadikin Bandung mencatat 33% ibu setelah melahirkan mengalami depresi postpartum. Hasil penelitian yang dilakukan Alfiben (2000) di RSUD Cipto Mangunkusumo mencatat 33% ibu setelah melahirkan mengalami depresi postpartum. Hasil penelitian yang dilakukan Sylvia (2002) di RSUD Serang mencatat 30% ibu setelah melahirkan mengalami depresi postpartum. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Soep (2009) di RSUD dr Pirngadi Medan tahun 2009 tentang pengaruh intervensi psikoedukasi dalam mengatasi depresi postpartumbahwa ada sebesar 51,6% ibu postpartum yang mengalami depresi tetapi setelah dilakukan intervensi psikoedukasi terhadap ibu tersebut terjadi penurunan depresi postpartum sebesar 65%. Depresi postpartum adalah suatu perasaan sendu atau sedih yang biasanya disertai dengan diperlambatnya gerak dan fungsi tubuh mulai dari perasaan murung sedikit sampai pada keadaan tidak berdaya (Hadi, 2004).Faktor hormonal sering disebut sebagai faktor utama yang dapat memicu timbulnya depresi postpartum. Faktor ini melibatkan terjadinya perubahan kadar sejumlah hormon progesteron dan estrogen. Walaupun demikian masih banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam terjadinya depresi postpartum seperti harapan persalinan yang tidak sesuai dengan kenyataan, adanya perasaan kecewa dengan fisik dirinya dan juga bayinya, kelelahan akibat proses persalinan yang baru dilaluinya, kesibukan mengurus bayi dan perasaan ibu yang merasa tidak mampu atau khawatir akan tanggung jawab barunya sebagai ibu, kurangnya dukungan dari suami dan orang-orang sekitar,

terganggu dengan penampilannya yang masih tampak gemuk dan kekhawatiran pada keadaan sosial ekonomi yang membuat ibu harus kembali bekerja setelah melahirkan (Kasdu, 2005). Hal lain yang dapat memicu terjadinya depresi pascasalin adalah nyeri setelah persalinan, termasuk kelelahan, kurang tidur, asupan nutrisi yang menurun, kecemasan dan rasa takut, konflik marital, tindakan yang salah terhadap anak, gangguan hubungan ibu dan anak termasuk gangguan peran sebagai orang tuadan masalah perilaku bayi; dukungan keluarga terutama suami, dan anggota keluarga dekat lainnya, komplikasi kehamilan dan persalinan, keadaan lingkungan, gangguan jiwa sebelum hamil, dan latar belakang budaya (Alfiben, 2000). Cara pandang individu terhadap dirinya akan membentuk suatu konsep tentang diri sendiri (Calhoun&Acoxella, 1990). Konsep diri dianggap sebagai pemegang peranan kunci dalam pengintegrasian kepribadian individu, di dalam memotivasi tingkah laku serta di dalam pencapaian kesehatan mental (Burns, 1993). Pengharapan mengenai diri akan menentukan bagaimana individu akan bertindak dalam hidup. Apabila seorang individu berfikir bahwa dirinya bisa, maka cenderung berhasil, dan bila individu tersebut berfikir bahwa dirinya akan gagal maka sebenarnya telah menyiapkan dirinya untuk gagal. Dapat dikatakan bahwa konsep diri sebagai gambaran mental individu yang terdiri dari pengetahuan tentang diri sendiri, pengharapan bagi diri sendiri dan penilaian terhadap diri sendiri dan konsep diri merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pengintegrasian

kepribadian, memotivasi tingkah laku sehingga pada akhirnya akan tercapainya kesehatan mental (Calhoun dan Acocella, 1990). Ibu postpartum yang memiliki konsep diri positif berarti memiliki penerimaan diri dan harga diri yang positif, menganggap dirinya berharga dan cenderung menerima diri sendiri dan sebagaimana adanya. Sebaliknya ibu postpartum yang memiliki konsep diri negatif menunjukkan penerimaan diri yang negatif pula. Keseimbangan konsep diri sangat mempengaruhi kesehatan individu, karena individu dengan konsep diri yang baik akan memiliki keseimbangan dalam kehidupan (Salbiah, 2003). Konsep diri merupakan suatu gagasan kompleks yang mempengaruhi cara seseorang dalam berfikir, berbicara, bertindak, cara seseorang dalam memandang dan memperlakukan orang lain, pilihan yang harus diambil seseorang, kemampuan untuk bertindak dan mengubah sesuatu. Rumah Sakit Umum (RSU) Dr. Pirngadi Medan merupakan rumah sakit tipe B pendidikan dan merupakan salah satu rumah sakit rujukan. RSU Dr.Pirngadi merupakan salah satu RSU di kota Medan yang mempunyai kunjungan persalinan terbanyak. Data dari rekam Medik pada tahun 2012 diketahui bahwa jumlah persalinan tahun tersebut adalah sebanyak 759 orang. Pada saat peneliti melakukan survey awal yaitu dengan melakukan wawancara kepada beberapa pegawai RS Pirngadi di ruang V diketahui bahwa ada beberapa dijumpai ibu nifas yang menangis tanpa sebab, sering termenung dan bahkan ada juga ibu yang tidak mau menyususi bayinya, tidak menyentuh bayinya

bahkan menjerit-jerit oleh karena bayi tersebut berjenis kelamin perempuan. Namun tidak ada data pasti yang dapat diambil peneliti dari bidang Rekam Medik berapa jumlah ibu postpartum yang mengalami depresi postpartum. Dengan dijumpainya tanda gejala yang mengarah ke depresi postpartum di RSU Dr Pirngadi Medan yang diduga hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman ibu tentang penerimaan kondisi fisik, psikologis, sosial dan emosional ibu yang mana konsep diri mencakup citra fisik dan psikologis diri. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh konsep diri negatif terhadap depresi postpartum di RSUD Dr Pirngadi Medan tahun 2013. 1.2. Permasalahan Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang akan diteliti adalah apakah ada pengaruh konsep diri negatif terhadap depresi postpartum di RSUD Dr Pirngadi Medan tahun 2013. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh konsep diri negatif terhadap depresi postpartum di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2013. 1.4. Hipotesis postpartum. Ibu postpartum dengan konsep diri negatif beresiko mengalami depresi

1.5. Manfaat Penelitian a. Sebagai bahan masukan bagi Rumah sakit dan bidan untuk mengurangi faktor pencetus terjadinya depresi postpartum mengingat bahwa setiap ibu postpartum mempunyai resiko untuk terjadinya depresi postpartum. b. Manfaat bagi ilmu pengetahuan sebagai bahan kajian dalam menerapkan program kesehatan psikologis khususnya ibu yang mengalami depresi postpartum.