MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION

dokumen-dokumen yang mirip
Nadirah ABSTRAK. Kata Kunci : Hasil Belajar Siswa, Kooperatif tipe NHT, PKn

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH KELAS V SDN 1 BANGGA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SIBONU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN NO. 4 TONDO KEC.

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SDN 12 Biau

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievment Division

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS V MELALUI METODE DISKUSI DI SDN NO 1 LOLI DONDO

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELALAJARAN IPS MELALUI METODE PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS IV SDN NO.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

Meningkatkan Hasil Blajar Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas III SDN 1 Laemanta

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

Dewilis Setianingsih, Achmad Ramadhan, dan Yusdin Gagaramusu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

ABSTRACT. Candra Rian Irawan 1 & Slamet Priyanto 2 1 & 2

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Media Benda Asli Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Tingkulang Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Prakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru

Nanang Nurudin SMA Negeri 2 Kandangan Abstract

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BATANG DAN FUNGSINYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN 1 Balukang

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

Tilka Masoyang, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE WRITE A ROUND TO IMPROVE THE CAPABILITIES OF WRITING STUDENTS CLASS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IV SDN 01 LUHAK NAN DUO

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

Pendahuluan. Putri et al., Penerapan Model Cooperative Learning tipe... 1

Dita Tria Putri, Made Sukaryawan, Bety Lesmini Universitas Sriwijaya

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Briandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd., MM. Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN

Arif Darmawan* Tarto Sentono** ABSTRAK

Rusdel Syam, Rini Dian Anggraini, Jalinus No. HP.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN I Tonggolobibi

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES BTN IKIP II MAKASSAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION) DI KELAS IV SDN NO. 1 NUPABOMBA Rohani ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Terdiri beberapa aspek perlakuan dan pengamatan utama yaitu peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran PKn dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN No. 1 Nupabomba? Penelitian dilaksanakan di SDN No. 1 Nupabomba, melibatkan 22 orang siswa terdiri atas 10 orang laki-laki dan 12 orang perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan McTaggart yang terdiri atas dua siklus. Di mana pada setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan di kelas dan setiap siklus terdiri empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian Pra tindakan KBK mencapai 36,36%, kemudian DSK mencapai 50,45%. Pada tindakan siklus I KBK 68,18% DSK 75,45%. Pada tindakan siklus II KBK 90,90% dan DSK 92,27%. Berdasarkan hasil di atas terlihat peningkatan hasil belajar pada setiap pelaksanaan tindakan. Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan nilai daya serap klasikal minimal 65% dan ketuntasan belajar klasikal minimal 80%. Berdasarkan nilai rata-rata daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal pada kegiatan pembelajaran siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran PKn di SDN No. 1 Nupabomba. A 441 11 029 Kata Kunci : Hasil Belajar Siswa, Model Kooperatif tipe STAD, PKn Program Kualifikasi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako 1

RESULTS IMPROVE STUDENT LEARNING THROUGH THE SUBJECT PKN COOPERATIVE LEARNING MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) IN CLASS IV SDN NO. 1 NUPABOMBA Rohani ABSTRACT This research is a class act. Comprising some of the main aspects of treatment and observation are improving student learning outcomes using STAD cooperative models. The problem in this study is whether the implementation of STAD cooperative learning model Civics learning can improve student learning outcomes SDN No. fourth grade. 1 Nupabomba? The experiment was conducted at No. SDN. 1 Nupabomba, involving 22 students consisting of 10 men and 12 women enrolled in the academic year 2012/2013. The design of this research study Kemmis and McTaggart consisting of two cycles. Where on each cycle of two meetings held in the classroom and each cycle consists of four stages: planning, implementation, observation, and reflection. Pre CBC action research results reach 36.36%, and 50.45% DSK reached. In the first cycle of action KBK 68.18% 75.45% DSK. In the second cycle of the CBC 90.90% and 92.27% DSK. Based on the above results visible improvement of learning outcomes at each execution of the action. This means learning the second cycle has met with success indicators classical absorption value of at least 65% and completeness of classical study at least 80%. Based on the average value of the classical absorption and completeness of classical learning in the learning activities of the second cycle, it can be concluded that the improvement of learning by using STAD cooperative learning model to improve learning outcomes of students in the fourth grade at SDN No. civics lesson. 1 Nupabomba. A 441 11 029 Keywords: Student Results, Model STAD Cooperative, Civics Qualification Programme Primary School Teacher Education, Department of Education, Faculty of Teacher Training and Education, Tadulako University. 2 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia sepanjang masa, atau disebut pendidikan seumur hidup (life long education). Karena pendidikan mempunyai peranan dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya, sebagaiman yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dalam undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) tersebut, pendidikan nasional berakar dari kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk mencapai tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran pada khususnya, guru senantiasa dituntut untuk mampu mengembangkan proses pembelajaran sesuai dengan profesi dan kompetensi yang dimilikinya.

3 Seorang guru PKn dituntut mampu dan terampil dalam menciptakan suasana belajar yang mendukung dan menciptakan pembelajaran siswa aktif untuk mendorong keberasilan belajar siswa. Pembelajaran siswa yang aktif serta menciptakan suasana belajar yang sehat dan menyenangkan, perlu membutuhkan profesionalisme seorang guru. Guru harus mempunyai keterampilan dan kemampuan dalam merancang suatu pembelajaran dan cara mengajarkannya kepada siswa. Pembelajaran siswa aktif dalam hal ini adalah pembelajaran yang dapat mewujudkan keaktifan peserta didik dalam suatu pembelajaran. Mewujudkan hal tersebut, maka seorang guru harus dapat membangkitkan minat murid dalam memplajari sesuatu, guru harus mampu menciptakan suasana/situasi dan kondisi yang memungkinkan siswa untuk melakukan proses belajar, serta guru harus mengetahui kesulitankesulitan yang dihadapi oleh siswa sehinga guru dapat memberikan bimbingan untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah Model Pembelajaran Tipe STAD. Dengan kata lain, melalui Model Pembelajaran Tipe STAD, siswa akan merasa materi yang diberikannya lebih jelas bila dibandingkan hanya dengan membaca buku atau mendengarkan penjelasan guru. Di SDN No 1 Nupabomba, Siswa Kelas IV khususnya mata pelajaran PKn masih banyak ditemukan mengalami kesulitan belajar, sehingga mengerjakan tugas, baik tugas (latihan) disekolah maupun tugas PR (Pekerjaan Rumah) tidak terselesaikan yang akan berdampak pada hasil belajar siswa tidak maksimal seperti apa yang diharapkan. berdasarkan hasil belajar PKn siswa kelas IV diperoleh data nilai rata-rata kelas, pada mata pelajaran PKn adalah 59. Berdasarkan pengalam penulis dapat mengambil satu kesimpulan bahwa pembelajaran PKn di kelas IV SDN No 1 Nupabomba masih sangat jauh tingkat keberhasilannya, maka dari itu penulis memilih salah satu metode belajar, yaitu metode Pembelajaran Tipe STAD. yang diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Sehingga penulis memilih judul penelitian, Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn melalui metode Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD siswa kelas IV SDN No1 Nupabomba. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah hasil belajar siswa kelas IV SDN No 1 Nupabomba dapat ditingkatkan melalui penerapan Model Pembelajaran Tipe STAD.

4 Hal yang menjadi tujuan dari penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SDN No 1 Nupabomba. Hasil belajar siswa di sekolah, pada umumnya dinyatakan dengan nilai-nilai berupa angka-angka, hal ini didukung oleh pendapat Hasibuan (2011: 28) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari di sekolah yang dnyatakan dalam bentuk skor, yang diperleh dari hasil teks atau final mengenai jumlah tertentu, sehingga dapat dikatakan bahwa hasil yang dicapai setelah seseorang melakukan kegiatan langsung dengan menggunakan teks. Menurut Pramono Ahmadi dalam Sutarto, (2010:9) bahwa: hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor (nilai) yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Muhtar (2007: 76), berpendapat bahwa metode kooperatif merupakan interaksi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis, menggali, atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKN di kelas IV SDN No 1 Nupabomba. METODE PENELITIAN Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti tahap tindakan yang bersiklus. Model penelitian ini mengacu pada modifikasi spiral yang dicantumkan Kemmis dan McTaggart (Depdiknas, 2005:6). Tiap siklus dilakukan beberapa tahap, yaitu 1) Perencanaan tindakan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Tahap-tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

5 Gambar 1: Diagram alur desain penelitian diadaptasi dari model Kemmis & McTaggart (Dahlia, 2012). Penelitian ini dilaksanakan di SDN No 1 Nupabomba. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV berjumlah 22 orang siswa, terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini direncanakan minimal dua siklus dimana setiap siklus memiliki tahapan sebagai berikutt; 1) perencanaan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, 4) Refleksi. Jenis data dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif dan data kualitatif: 1. Data kuantitatif yaitu berupa kemampuan siswa menyelesaikan soal tentang materi pelajaran PKN yang diajarkan yang terdiri dari hasil tugas siswa, hasil tes awal dan tes akhir. 2. Data kualitatif yaitu data aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran PKN serta data kesulitan siswa dalam memahami materi. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1. Pemberian tes awal dan tes pada setiap akhir tindakan. Tes awal diberikan sebelum tindakan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi tentang pemahaman awal siswa pada pengenalan materi pelajaran PKN, sedangkan tes pada akhir tindakan dilakukan untuk memperoleh data tentang peningkatan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Keterangan 0 : pra tindakan 1 : Rencana 2 : Pelaksanaan 3 : Observasi 4 : Refleksi 5 : Rencana 6 : Pelaksanaan 7 : Observasi 8 : Refleksi A. : Siklus 1 B. : Siklus 2

6 2. Observasi Observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Tujuannya untuk mengamati aktivitas guru (peneliti ) dan siswa, yang melakukan observasi atau observer adalah teman sejawat. 3. Catatan Lapangan Catatan ini bersifat lebih umum, yang menyangkut tempat penelitian, baik dari jumlah siswa, guru, sarana dan prasarana yang tersedia pada lokasi penelitian dan hal-hal lain yang terjadi dalam proses pelaksanaan tindakan Data kuntitatif diperoleh dari tes awal dan tes akhir Data tersebut kemudian diolah dan dinyatakan dalam bentuk persentase yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sumber: KKM SDN No 1 Nupabomba). 1. Persentase daya serap individu = x 100% Siswa dikatakan tuntas belajar secara individu jika persentase daya serap individu > 65%. 2. Ketuntasan belajar secara Klasikal = x100% Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar secara klasikal jika > 70% siswa yang telah tuntas. Data yang dikumpulkan kemudian diolah, dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari hasil observasi catatan lapangan dan pemberian tes. Adapun tahap-tahap analisis data adalah sebagai berikut: 1. Mereduksi Data Mereduksi data adalah proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh, mulai dari awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian. 2. Penyajian Data Penyajian data dilakukan dengan menyusun data secara sederhana ke dalam tabel dan diberi nama kualitatif. Sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. 3. Verifikasi/Penyimpulan Penyimpulan adalah proses penampilan intisari, dari sajian yang telah terorganisir tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat atau informasi yang singkat dan jelas.

7 Pengelolaan data kualitatif diambil dari data hasil aktivitas guru dengan siswa yang diperoleh melalui lembar observasi dianalisis dan dinyatakan dalam bentuk persentase (Depdiknas, 2004: 37), yang dihitung dengan menggunakan rumus: Persentase nilai rata-rata = x 100% >NR 90% sangat baik <NR 90% - 70% baik <NR 70% - 50% cukup <NR 50% - 30% kurang <NR 30% -10% sangat kurang Indikator keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah apabila hasil belajar siswa Kelas IV SDN No 1 Nupabomba selama proses pembelajaran mengalami peningkatan. Hal ini akan ditandai dengan daya serap individu minimal 65% dan ketuntasan belajar klasikal minimal 70% dari jumlah siswa yang ada. Ketentuan ini sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diberlakukan di SDN 1 Nupabomba. Prosedur Penelitian Kegiatan penelitian ini terdiri dalam dua tahap, yaitu tahap pra tindakan dan tahap pelaksanaan tindakan. 1. Tahap pra tindakan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu: 1) Mengkonfirmasi teman sejawat (Observer) dan memastikan kesediaannya mendampingi peneliti. 2) Melakukan konsultasi ke dosen pembimbing untuk pemantapan pelaksanaan tindakan. 3) Melaksanakan tes awal. 2. Tahap pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan secara bersiklus dan terdiri dari empat fase: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi, 4) Refleksi. Adapun kegiatan-kegiatan dalam setiap siklus terdiri dari empat tahap sebagai berikut: 1. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

8 a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PKN materi yang akan diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipa STAD. b. Membuat lembar observasi terhadap guru dan siswa selama proses belajar mengajar di kelas. c. Membuat lembar kegiatan dan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran. d. Menyiapkan tes akhir tindakan. 2. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang diiaksanakan pada tahap ini didasarkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 3. Observasi Pada tahap ini diiaksanakan proses kegiatan pembelajaran di kelas dengan menggunakan lembar observasi untuk mengamati kegiatan siswa maupun peneliti yang akan dilakukan oleh teman sejawat dari SDN No 1 Nupabomba. 4. Refleksi Pada tahap ini seluruh hasil dan data yang diperoleh dari beberapa sumber dianalisis dan direfleksikan, apakah kegiatan yang dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKN di kelas IV SDN No 1 Nupabomba. Hasil refleksi akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan tindakan yang lebih efektif pada siklus berikutnya. HASIL PENELITIAN Sebelum melakukan proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Terlebih dahulu peneliti membentuk kelompok belajar siswa sesuai kriteria pembentukan kelompok pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembentukan kelompok belajar ini dilakukan menggunakan tes awal. 1. Hasil Pra Tindakan Dalam pra tindakan, peneliti melalukan observasi awal guna mengamati proses pembelajaran yang dilakukan guru serta memberikan tes awal untuk mengukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang akan dipelajari, adapun hasil tes awal yaitu sebagai berikut pada tabel 1.

9 Tabel 1. Analisis Hasil Pra Tindakan No Aspek perolehan Hasil 1 Skor tertinggi 100 (1 orang) 2 Skor terendah 20 (7 orang) 3 Jumlah siswa 22 orang 4 Banyaknya siswa yang tuntas 8 orang 5 Presentase Daya Serap Klasikal 50,45% 6 Presentase Ketuntasan klasikal 36,36% Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa skor tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 80 dan skor terendah yaitu 20. Dari 22 orang siswa hanya 8 orang siswa yang tuntas sehingga presentase ketuntasan klasikal mencapai 36,36% dan daya serap klasikal mencapai 50,45%. Sehingga perlu dilakukan penelitian tindakan kelas. 2. Hasil Tindakan Siklus I Hasil observasi pelaksanaan tindakan 1) Aktivitas Siswa Aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas dilakukan dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Analisis Aktivitas Siswa Siklus I No Aspek yang dinilai Skor (Pertemuan) 1 2 1 Penyampaian tujuan dan motivasi Siswa telah siap untuk mengikuti pembelajaran Memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Termotivasi mengikuti pembelajaran Terlibat aktif dalam pembelajaran 2 3 2 Pembagian kelompok Antusias saat pembagian kelompok Mau menerima dengan senang hati siapa saja yang menjadi teman kelompoknya 2 3 Siap untuk bekerja sama dalam kelompok Tenang saat pembagian kelompok 3 Presentasi dari guru 3 2

10 Memperhatikan penjelasan guru Mencatat hal-hal penting dari penjelasan guru Tenang saat guru menjelaskan Menanyakan hal-hal yang kurang dipahami dari penjelasan guru 4 Kegiatan belajar dalam tim (kerja tim) Bekerja sama dalam kelompok Berdiskusi untuk memecahkan bersama masalah yang didapatkan Terlibat aktif dalam kegiatan belajar tim Melaporkan hasil kerja tim/presentasi 2 2 5 Kuis (Evaluasi) Mengerjakan tes evaluasi Bekerja secara individu Tenang saat mengerjakan tes Mengerjakan tes tepat waktu 2 3 6 Penghargaan prestasi tim Gembira saat diberi penghargaan Menerima dengan senang hati penghargaan yang diberikan 2 2 Memberi semangat kepada kelompok lain yang kurang baik Memberi pujian kepada kelompok yang baik Jumlah skor yang diperoleh 13 15 Skor Maksimal 24 24 Persentase 54,16% 62,5% Kategori Kurang Cukup 2) Aktivitas Guru Tabel 3. Hasil Analisis Aktivitas Guru Siklus I No Aspek yang dinilai Skor (Pertemuan) 1 2 1 Penyampaian tujuan dan motivasi Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Memotivasi siswa Meminta siswa untuk terlibat akktif dalam pembelajaran 2 3 2 Pembagian kelompok Membagi siswa kedalam kelompok belajar Pembagian kelompok secara heterogen Meminta siswa untuk bekerja sama 2 3 Mengarahkan siswa untuk melakukan transisi dalam kelompok dengan tenang 3 Presentasi dari guru 2 2

11 Secara klasikal menjelaskan materi ajar Mendemonstrasikan materi yang diajarkan Menggunakan media pembelajaran Bahasa yang disampaikan jelas dan dapat dipahami siswa 4 Kegiatan belajar dalam tim (kerja tim) Mengarahkan siswa untuk bekerja sama Mengawasi kerja kelompok siswa Membimbing kelompok yang kesulitan dalam bekerja Memberikan penjelasan jika ada kelompok yang bertanya 3 3 5 Kuis (Evaluasi) Memberi tes evaluasi kepada siswa Tes yang diberikan secara individu Mengarahkan siswa untuk mengerjakan tes secara individu Mengawasi siswa saat mengerjakan tes 3 3 6 Penghargaan prestasi tim Memberi penghargaan tim Penghargaan yang diberikan minimal berupa pujian Memotivasi tim terbaik untuk 2 2 mempertahankan posisinya Memberi penguatan kepada tim yang kurang baik agar mau bekerja lebih baik Jumlah skor yang diperoleh 14 16 Skor Maksimal 24 24 Persentase 58,33% 66,66% Kategori Kurang Cukup Hasil Analisis Tes Tindakan Siklus I Tabel 4. Hasil Analisis Tes Akhir Tindakan Siklus I No Aspek perolehan Hasil 1 Skor tertinggi 100 (5 orang) 2 Skor terendah 30 (1 orang) 3 Jumlah siswa 22 orang 4 Banyaknya siswa yang tuntas 15 orang 5 Presentase Daya Serap Klasikal 75,45% 6 Presentase Ketuntasan klasikal 68,16% Dari hasil tes akhir tindakan siklus I memperlihatkan bahwa nilai rata-rata daya serap klasikal 75,45% belum mencapai kriteria yang ditetapkan yaitu DSK minimal 65%.

12 Ketuntasan belajar klasikal 68,16%, ini berarti ketuntasan belajar pada siklus I belum mencapai standar yang ingin dicapai yaitu 80%. Hasil yang diperoleh siswa itu sangat jauh dari harapan. 3. Hasil Tindakan Siklus II Hasil observasi pelaksanaan tindakan Ada 2 (dua) hal yang menjadi fokus observasi yaitu observasi aktivitas siswa dan observasi aktivitas guru/peneliti pada saat proses pembelajaran berlangsung yang menjadi observer aktivitas guru yaitu teman sejawat yang merupakan guru di SDN No. 1 Nupabomba dan Peneliti mengamati aktivitas siswa. 1) Aktivitas Siswa Aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas dilakukan dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Hasil Analisis Aktivitas Siswa Siklus II No Aspek yang dinilai 1 Penyampaian tujuan dan motivasi Siswa telah siap untuk mengikuti pembelajaran Memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Termotivasi mengikuti pembelajaran Terlibat aktif dalam pembelajaran 2 Pembagian kelompok Antusias saat pembagian kelompok Mau menerima dengan senang hati siapa saja yang menjadi teman kelompoknya Siap untuk bekerja sama dalam kelompok Tenang saat pembagian kelompok 3 Presentasi dari guru Memperhatikan penjelasan guru Mencatat hal-hal penting dari penjelasan guru Tenang saat guru menjelaskan Menanyakan hal-hal yang kurang dipahami dari penjelasan guru 4 Kegiatan belajar dalam tim (kerja tim) Bekerja sama dalam kelompok Berdiskusi untuk memecahkan bersama masalah yang didapatkan Terlibat aktif dalam kegiatan belajar tim Melaporkan hasil kerja tim/presentasi Skor (Pertemuan) 1 2 4 4 4 4 4 4 3 4

5 Kuis (Evaluasi) Mengerjakan tes evaluasi Bekerja secara individu Tenang saat mengerjakan tes Mengerjakan tes tepat waktu 3 4 6 Penghargaan prestasi tim Gembira saat diberi penghargaan Menerima dengan senang hati penghargaan yang diberikan 3 3 Memberi semangat kepada kelompok lain yang kurang baik Memberi pujian kepada kelompok yang baik Jumlah skor yang diperoleh 21 23 Skor Maksimal 24 24 Persentase 87,5% 95,83% Kategori Baik Sangat Baik 13 2) Aktivitas Guru Lembar observasi aktifitas guru digunakan dengan tujuan untuk melihat kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hasil observasi aktivitas guru dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Analisis Aktivitas Guru Siklus II No Aspek yang dinilai 1 Penyampaian tujuan dan motivasi Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Memotivasi siswa Meminta siswa untuk terlibat akktif dalam pembelajaran 2 Pembagian kelompok Membagi siswa kedalam kelompok belajar Pembagian kelompok secara heterogen Meminta siswa untuk bekerja sama Mengarahkan siswa untuk melakukan transisi dalam kelompok dengan tenang 3 Presentasi dari guru Secara klasikal menjelaskan materi ajar Mendemonstrasikan materi yang diajarkan Menggunakan media pembelajaran Bahasa yang disampaikan jelas dan dapat dipahami siswa 4 Kegiatan belajar dalam tim (kerja tim) Mengarahkan siswa untuk bekerja sama Skor (Pertemuan) 1 2 3 4 3 4 3 3 4 4

14 Mengawasi kerja kelompok siswa Membimbing kelompok yang kesulitan dalam bekerja Memberikan penjelasan jika ada kelompok yang bertanya 5 Kuis (Evaluasi) Memberi tes evaluasi kepada siswa Tes yang diberikan secara individu Mengarahkan siswa untuk mengerjakan tes secara individu Mengawasi siswa saat mengerjakan tes 4 4 6 Penghargaan prestasi tim Memberi penghargaan tim Penghargaan yang diberikan minimal berupa pujian Memotivasi tim terbaik untuk 3 3 mempertahankan posisinya Memberi penguatan kepada tim yang kurang baik agar mau bekerja lebih baik Jumlah skor yang diperoleh 20 22 Skor Maksimal 24 24 Persentase 83,33% 91,66% Kategori Baik Sangat Baik Hasil tes analisis tindakan siklus II Tabel 9 Hasil Analisis Tes Akhir Tindakan Siklus II No Aspek perolehan Hasil 1 Skor tertinggi 100 (15 orang) 2 Skor terendah 60 (2 orang) 3 Jumlah siswa 22 orang 4 Banyaknya siswa yang tuntas 20 orang 5 Presentase Daya Serap Klasikal 92,27% 6 Presentase Ketuntasan klasikal 90,90% Dari hasil tes akhir tindakan siklus II terlihat bahwa adanya peningkatan daya serap klasikal yang diperoleh siswa yaitu 92,27% dan ketuntasan belajar kla yaitu 90,90% dibandingkan pada siklus sebelumnya. Dan secara kelseluruhan siswa sudah menjawab soal dengan baik, sehingga secara klasikal sudah mencapai target indikator kinerja yaitu melebihi 80%.

15 PEMBAHASAN 1. Kondisi awal Hasil belajar siswa sebelum pembelajaran belum mencapai indikator ketuntasan yang ditentukan yaitu 36,36%. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa belum mampu mencapai ketuntasan belajar dengan indikator sesuai tindakan yang ditentukan. Berdasarkan hasil observasi awal terhadap siswa dan guru cenderung menerapkan model pembelajaran yang kurang bervariasi di dalam proses pembelajaran. Hal ini berpengaruh terhadap aktivitas siswa di dalam kelas sehingga siswa bersifat pasif. Pada tahap ini peneliti membentuk kelompok belajar siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa dengan kemampuan tinggi, sedang dan rendah serta jenis kelamin, agama dan tingkat ekonomi. 2. Pelaksanaan tindakan 1) aktivitas siswa dan guru Berdasarkan data hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran di tiap siklus, bahwa aktivitas siswa dan guru selama siklus I masih berada pada kriteria cukup yaitu aktivitas siswa pada pertemuan pertama 54,16% dan pada pertemuan kedua meningkat menjadi 62,5% sedangkan aktivitas guru pada pertemuan pertama 58,33% dan pada pertemuan kedua 66,66%. dan siklus II menurut pengamatan sudah sangat baik. Dengan presentase aktivitas siswa pada pertemuan pertama 87,5% dan pada pertemuan kedua 95,83% sedangkan aktivitas guru pada pertemuan pertama 83,33% dan pada pertemuan kedua 91,66%. Presentase aktivitas guru dan siswa terus mengalami peningkatan pada setiap pertemuannya. Penekanan guru pada setiap tahap pembelajaran berpengaruh terhadap aktivitas siswa. Guru berusaha mendorong siswa agar lebih aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran karena dari kegiatan ini mereka diharapkan lebih aktif dalam mencari dan memahami materi yang diajarkan. 2) Penilaian kinerja individu Keaktifan siswa baik dalam mengerjakan tugas maupun berdiskusi kelompok dari siklus I ke siklus II relativ mengalami peningkatan. Peningkatan ini terjadi karena kekurangan-kekurangan pada siklus I dapat diminimalisir. Adapun kekurangan pada siklus I adalah masih banyak siswa yang kurang aktif dalam pemecahan masalah ketika proses diskusi dan siswa kurang bisa menyelesaikan masalah atau tugas dengan baik. Selain itu

16 sebagian siswa masih takut dalam mengeluarkan pendapatnya dalam diskusi kelompok. Untuk mengatasi masalah tersebut rekomendasi yang dilakukan peneliti adalah memberikan arahan agar siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Lebih banyak memberikan pertanyaan- pertanyaan pada saat proses pembelajaran dan diskusi kelompok, membimbing siswa bekerja sama dalam kelompoknya. Karena dengan adanya kerja sama dan saling berinteraksi dalam kelompok menuntut siswa saling menghargai pendapat dan berdiskusi untuk menyelesaikan pemecahan masalah atau tugas yang diberikan oleh guru. Sehingga siswa lebuh mudah menyelesaikan masalah atau tugas yang diberikan oleh guru tersebut. 3) Aktivitas dan penilaian kerja kelompok Aktivitas kinerja kelompok dari ketiga kelompok setiap pertemuannya pada siklus I cukup baik dan pada siklus II lebih meningkat lagi pada siklus pertemuannya. Berarti dalam kinerja kelompok, peserta didik melakukan tugas-tugas kelompok dengan baik. Adanya kerja sama, saling berinteraksi menuntut mereka saling menghargai pendapat dean berdiskusi untuk menyelesaikan pemecahan masalah atau suatu soal yang diberikan oleh guru. 4) Peningkatan hasil belajar siswa Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, memberikan informasi bahwa model pembelajaran yang digunakan merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar PKN. Dari hasil penelitian yang dilakukan presentase ketuntasan belajar kasikal pada siklus I hanya mencapai 68,16% dari standar ketuntasan belajar klasikal yang telah ditentukan yaitu 80%. Jumlah siswa yang tidak tuntas berjumlah 7 orang, ini berarti bahwa hasil yang diperoleh siswa tidak sesuai dengan yang diharapkan. Keadaan tersebut dikarenakan pada tes akhir tindakan, ada beberapa siswa yang salah dalam beberapa tes yang diberikan. Pada siklus II ketuntasan belajar klasikal mecapai 90,90%. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa mencapai target yang ditetapkan. Dari pembahasan yang telah diuraikan, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar, sikap dan kinerja siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Dari aspek hasil belajar, terlihat meningkatnya pemahaman siswa pada materi pelajaran yang dipelajari, ini dibuktikan bahwa berkurangnya siswa yang tidak tuntas dalam proses pembelajaran. Selanjutnya dalam aspek sikap siswa selama mengikuti pembelajaran, terlihat beberapa peningkatan diantaranya terjadi kerjasama siswa yang baik dalam mengerjakan tugas kelompok, menjadi pendengar yang baik selama proses pembelajaran terutama pada diskusi

17 kelompok. Kemudian dari aspek kinerja siswa selama proses pembelajaran, terlihat dari aktivitas siswa yang baik selama melakukan pengamatan, percobaan maupun pada diskusi kelompok. Terjadi peningkatan hasil belajar, sikap dan kinerja siswa, ini dapat diartikan bahwa siswa memperoleh tingkah laku baru selama proses pembelajaran. Sehingga hal ini sesuai dengan pendapat ahli yang telah diuraikan pada kajian pustaka yang secara umum menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan proses unsaha seseorang untuk memperoleh tingkah laku baru maupun oerubahan tingkah laku menjadi lebih baik dari hasil proses pembelajaran yang dilakukan siswa. Berdasarkan uraian diatas, bahwa penelitian tinndakan kelas ini secara keseluruhan semua kriteria aktivitas guru dan siswa berupa lembar observasi serta analisis tes hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dan telah mencapai indikator kinerja. Sehingga dapat dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas V SDN No. 1 Nupabomba. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN No. 1 Nupabomba pada mata pelajaran PKn. 1. Hasil Pra tindakan menunjukkan bahwa KBK 36,36% dan DSK 50,45% 2. Hasil tindakan siklus I menunjukkan bahwa KBK mencapai 68,16% dan DSK mencapai 75,45% 3. Hasil tindakan siklus II menunjukkan bahwa KBK mencapai 90,90% dan DSK mencapai 92,27%. Sesuai dengan hasil penelitian dan analisis data serta simpulan, maka peneliti menyarankan sebagai berikut : 1. Memilih materi yang sesuai dengan model pembelajaran 2. Pengelolaan waktu perlu dipertimbangkan dalam setiap pelaksanaan model pembelajaran, sehingga semua aktivitas siswa diharapkan dapat dikembangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

18 3. Kepada tenaga pendidik/guru kiranya dapat memilih model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam kegiatan pembelajaran sebagai alternatif model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Abin, Syamsudin, 2006 Profesi Keguruan 2, Jakarta: Universitas Terbuka. Abu Ahmadi, 2007. Psikologi Sosial, Semarang : Rineka Cipta. Ahmad 1980. Teknik Belajar Yang Tepat Mutiara Permata Widya. Semarang Depdiknas. 2005. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Dirjen Dikdasmen. Depdiknas. 2004. Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta. Depdikbud, 1999.Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan. Dirjen Dikdasmen. Jakarta Depdiknas, 2004.Pembelajaran Kooperatif. Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Umum. Jakarta. Hasibuan. A. 2011. Startegi Belajar Mengajar. Jakarta. Remaja Karya. Hamalik 2001.Prestasi Belajar Mengajar. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Holton G. and Roller.D Foundation of Moder Psysic /Science. Addison Wesley Publ. Co. inc Reading Massarchusetts 1958. Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI), 1992.Jurnal Pendidikan, Jakarta : Depdiknas. Kemmis, S., dan McTanggart, R., 1998. The Action Research Planner, Victoria : Deakin University. Joyse dan Will Dalam Winatapura 1995: 34.Kemis dan Tegar (1992 Dalam Depdiknas 2004) Tahap Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Masud Kasum 1982. Prestasi Belajar. Bandung. Sinar Baru. Miles dan Huderman 1992. Teknik dan Penelitian. National Science Teacher Association Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Rosdakarya. Bandung: Remaja Nurkencana. 2005. Evaluasi Hasil Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional. Purwanto Ngalim. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Roestiyah. 1989. Sirategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

19 Roestiyah. 2001. Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Rusman. 2008. Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta: PT Raja Grafindo. Sutarto 2010. Hasil Belajar. Jakarta Berdasarkan Kurikulum. Sutarno. 2004. Pembelajaran PKn di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Sudjana 1991. Penelitian Proses Hasil Belajar mengajar.pt. Remaja Rosdakarya Bandung.