BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu: yang akan dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. (dependent variabel) dan variabel bebas (independent variabel).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (2003), penelitian korelasioanal merupakan penelitian untuk mengetahui ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pola asuh otoriter) dan variabel terikat (perilaku bullying) sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel kriterium: Penyesuaian diri terhadap lawan jenis. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala psikologis, istrumen skala psikologis ini berjumlah tiga skala. Subyek penelitian adalah mahasiswa S 1 (strata satu) angkatan 2012 Fakultas Psikologi di UKSW. Seleksi aitem menggunakan korelasi product moment, analisis data dan analisis varians (anova) serta seluruh pengolahan data menggunakan program SPSS versi 17. 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas Emotional Intellegence (X1) dan Self- Concept (X2) sebagai variablel bebas dan perilaku asertif sebagai variabel terikat (Y). 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian Pada penelitian ini dirumuskan batasan operasional untuk masing-masing variabel. Hal ini bertujuan untuk memperoleh pengertian yang jelas mengenai variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian ini serta menghindari salah pengertian dan penafsiran. Adapun rumusan batasan operasional untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

2 3.2.1 Perilaku Asertif Perilaku asertif dalam penelitian ini diukur dengan angket perilaku asertif, aspek-aspek dalam perilaku asertif menurut Rakos (1991) yaitu ; content (isi), paralinguistic, perilaku non verbal, dan kemampuan berinteraksi yang baik dengan lingkungan. Menurut Rakos (1991) aspek-aspek perilaku asertif dapat dibagi dalam 4 kategori yaitu: a. Isi (Content), b. Paralinguistic, c. Perilaku non verbal, d. Kemampuan berinteraksi yang baik dengan lingkungan. Penulis menggunakan aspek-aspek perilaku asertif menurut Rakos (1991), yaitu: isi (content), paralinguistic, perilaku non verbal, kemampuan berinteraksi yang baik dengan lingkungan. 3.2.2 Emotional Intellegence Komponen-komponen kecerdasan emosional menurut Tsaosis, (2008) yaitu; a. Mengenali emosi diri (use of emotion for facilitating thinking) b. Mengelola emosi (control of emotions) c. Memotivasi diri sendiri (expression & recognition of emotions)

3 d. Mengenali emosi orang lain atau empati (caring & empathy) Penulis menggunakan aspek-aspek dari emosional intellegence menurut Tsaosis, (2008): mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain atau empati. Sedangkan, indikator dan questionnaire diadaptasi dari Greek Emotional Intelligence Scale (GEIS) yang digunakan dalam pengambilan data penelitian yaitu yang peneliti lakukan. 3.2.3 Self- Concept Penulis menggunakan aspek-aspek dari konsep diri menurut Ishak., dkk (2010) yaitu: a. Aspek fisik (physical self-concept). b. Aspek akademik (academic self-concept). c. Aspek sosial (social self-concept). Penulis menggunakan aspek-aspek dari Ishak., dkk (2010) yaitu; aspek fisik,akademik dan sosial. Sedangkan, indikator dan questionnaire diadaptasi dari various selfconcept scales and CoPs (Cognitive Psycho-social profile of the Malaysian Instruments) yang digunakan dalam pengambilan data penelitian yaitu yang peneliti lakukan. 3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian Populasi adalah suatu kelompok yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

4 tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2013 di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang yang terbagi dalam 4 kelas paralel mata kuliah statistika lanjutan (II) semester antara 2013-2014 berjumlah 177 orang (Populasi; 57 laki-laki dan 120 perempuan) dan terbagi Sampel yang digunakan menggunakan Cluster Sampling. Menurut Zainal, (2012) cluster sampling adalah cara pengambilan sampel berdasarkan sekelompok individu atau perseorangan. Jika populasi terdiri dari cluster - cluster maka pemilihan sampel penelitian di dasarkan atas cluster - cluster yang disebut cluster sampling. Oleh karena itu, sampel penelitiannya diambil dari 2 kelas paralel mata kuliah statistika lanjutan (II) semester antara 2013-2014 berjumlah 55 orang (sampel; 19 laki-laki dan 36 perempuan). 3.4 Instrumen Pengumpulan Data Ada tiga macam skala yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu Skala Perilaku Asertif, kecerdasan emosi (emotional intellegence) dan Skala Konsep Diri (Self- Concept). 3.4.1 Perilaku Asertif Perilaku asertif dalam penelitian ini diukur dengan angket Perilaku Asertif di Lingkungan Akademis. Aspek-

5 aspek dalam perilaku asertif menurut Rakos (1991) yaitu ; content (isi), paralinguistic, perilaku non verbal, dan kemampuan berinteraksi yang baik dengan lingkungan. Alasan pemilihan karena hasil pengukuran skala Rakos (1991): r it antara 0,312 0,629 dan reliabilitas α =0,918. Skala Perilaku Asertif ini memiliki empat alternatif jawaban yaitu, Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Kriteria penilaian untuk aitem favorabel adalah untuk jawaban Sangat Sesuai (SS) akan mendapat skor 4. Sesuai (S) mendapat skor 3, Tidak Sesuai (TS) mendapat skor 2, dan untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS) akan mendapat skor 1. Kriteria penilaian untuk aitem unfavorabel adalah untuk jawaban Sangat Sesuai (SS) akan mendapat skor 1, jawaban Sesuai (S) akan mendapat skor 2. Tidak Sesuai (TS) mendapat skor 3, dan Sangat Tidak Sesuai (STS) akan mendapat skor 4. Tabel 3.1 Blue Print Skala Perilaku Asertif No Aspek Jumlah Item Total Favorabel Unfavorabel 1 content (isi) 4 3 7 2 Paralinguistic 4 3 7 3 perilaku non verbal 4 3 7 4 kemampuan berinteraksi yang 4 3 7 baik dengan lingkungan. TOTAL 16 12 28

6 Isi Aspek Paralinguist ic perilaku non verbal Tabel 3.2 Indikator skala Perilaku Asertif Item 1. Saya bertanya kepada dosen dengan penuh hormat (f) 2. Saya akan berkata tidak jika teman-teman meminta saya melakukan hal-hal yang tidak penting di kelas (f) 3. Saya memberikan pujian kepada teman-teman yang sukses memberikan presentasi dengan menarik (f) 4. Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan pada teman-teman (f) 5. berbicara jelas terhadap teman-teman tidak saya lakukan di kelas (u) 6. saya mudah berkomentar negatif kepada dosen di kelas (u) 7. saya menyampaikan kritik-kritik tentang persentasi dosen, tanpa peduli dengan dosen (u) 1. saya memakai tata krama yang sopan jika bertemu dengan teman-teman baru saya kenal pada awal masuk kelas (f) 2. saya bicara dengan jelas kepada teman dalam kelompok tugas (f) 3. saya berbicara dengan tenang kepada dosen bila ada yang belum jelas dalam pelajaran (f) 4. saya selalu sopan ketika bicara dengan teman teman (f) 5. saya mengkritik dengan nada yang tinggi terhadap temanteman jika mereka bersalah dalam kelompok walaupun menyakiti hati mereka (u) 6. saya hanya berbicara dengan singkat (ya atau tidak), tampa peduli apakah teman-teman mengerti atau tidak bila saya bicara dengan singkat dalam diskusi dengan mereka (u) 7. saya berbicara dengan suara yang kasar pada teman teman dalam diskusi ilmiah (u) 1. saya merupakan orang yang percaya diri dalam menghadapi teman-teman dalam berdiskusi dengan mereka (f)

7 kemampuan berinteraksi yang baik dengan lingkungan. 2. saya berkomunikasi dengan ekspresi wajah yang senang terhadap semua teman-teman di kampus (f) 3. saya memiliki sikap yang sopan dalam menyanggah dosen di kelas (f) 4. saya melihat mata teman-teman ketika sedang berdiskusi ilmiah (f) 5. saya menunduk ketika sedang berbicara dengan dosen di kelas (u) 6. saya suka cemberut ketika mengkritik dosen tentang kesalahan mereka (u) 7. teman-teman tidak mengerti bahasa isyarat yang saya pakai dalam kelas (u) 1. saya mudah untuk berhubungan baik dengan teman-teman yang baru saya kenal di dalam kelompok ilmiah (f) 2. saya dapat memberikan respon satu dua kata yang efektif sesuai dengan situasi pada saat saya berinteraksi dengan teman-teman di kampus (f) 3. saya memiliki kemampuan mengontrol tindakan saya sendiri terhadap teman maupun dosen di lingkungan perkuliahan (f) 4. Saya dapat membaur dengan teman-teman yang baru saya kenal di kelas (f) 5. saya tidak percaya diri jika bertanya kepada teman-teman yang baru saya temui di kelas (u) 6. sering kali saya tidak dapat mengontrol tindakan yang saya lakukan kepada teman-teman di kampus (u) 7. saya hanya mau berbicara dengan teman-teman kuliah yang sudah dikenal saja (u) 3.4.2 Emotional Intellegence Penulis menggunakan aspek-aspek dari emosional intellegence menurut Tsaosis, (2008: 217): mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali

8 Scale Memotivasi diri sendiri Mengelola emosi Mengenali emosi diri emosi orang lain atau empati, keterampilan sosial. Sementara itu, indikator dan questionnaire diadaptasi dari Greek Emotional Intelligence Scale (GEIS) yang digunakan dalam pengambilan data penelitian yaitu yang peneliti lakukan. Alasan pemilihan karena hasil pengukuran skala Greek Emotional Intelligence Scale GEIS ; untuk skala ER α = 0.80, skala CE α = 0.83, skala UF α = 0.92, dan skala CEmp α = 0.83. Sedangkan total reliabilitas GEIS: tinggi (0.90). Tabel 3.3 Indikator Skala Emotional Intellegence Items 1. Saya beranggapan kebanyakan orang merasa sulit memahami apa yang benar-benar saya rasakan 2. Saya merasa sulit untuk mengungkapkan perasaan saya 3. Saya jarang menganalisis perasaan saya (f) 4. Saya cenderung mengabaikan perasaan saya (f) 5. Orang biasanya dapat memahami perasaan saya hanya dengan melihat wajah saya (f) 1. Saya marah dengan mudah tapi tidak berlangsung lama.(f) 2. Saya biasanya dapat mengendalikan amarah (f) 3. Ketika saya dalam situasi darurat, saya biasanya kehilangan kontrol diri 4. Ketika saya mengalami emosi yang tidak menyenangkan, saya biasanya bereaksi secara intensif 5. Sebelum peristiwa penting, saya biasanya merasa tegang 1. Sangat sulit bagi saya untuk bersikap optimis 2. Saya cenderung untuk fokus pada sisi negatif dari sebuah situasi 3. Saya dengan mudah menemukan alternatif ketika hal-hal yang buruk terjadi (f) 4. Sebagian besar waktu masalah saya tidak mempengaruhi kinerja saya (f) 5. Saya merasa percaya diri bahkan sebelum peristiwa penting

9 Mengenali emosi orang lain atau empati tentang kehidupan terjadi (f) 1. Saya percaya bahwa saya orang yang peduli dengan orang lain (f) 2. Saya ingin berbicara dengan orang lain atas masalah mereka (f) 3. Saya menghormati perasaan orang lain (f) 4. Saya tidak peduli tentang masalah orang lain 5. Saya tertarik pada motivasi orang lain (f) Scale Konsep diri fisik 3.4.3 Self- Concept Penulis menggunakan aspek-aspek dari konsep diri menurut Ishak., dkk (2010;787): physical self-concept, academic self-concept, social self-concept. Sementara itu, indikator dan questionnaire diadaptasi dari various selfconcept scales and CoPs (Cognitive Psycho-social profile of the Malaysian Instruments) yang digunakan dalam pengambilan data penelitian yaitu yang peneliti lakukan. Alasan pemilihan karena hasil pengukuran skala CoPs (Cognitive Psycho-social profile of the Malaysian Instruments): skala academic self-concept 0.598 to 0.747 dan reliabilitas α= 0.807. Physical self-concept 0.548 to 0.704 dan reliabilitas α = 0.750. Social self-concept 0.685 to 0.862 dan reliabilitas α = 0.789. Tabel 3.4 Indikator Skala Self-Concept Items 1. Saya orang yang menarik 2. Saya orang yang pintar 3. Saya dapat merawat penampilan fisik saya 4. Saya memiliki penampilan fisik yang menarik 5. Saya ingin dilihat sebagai rapih sepanjang waktu

10 Konsep diri akademik Konsep diri sosial 6. Saya suka diri sendiri apa adanya 1. Saya yakin prestasi akademis saya 2. Saya termasuk siswa terbaik dalam prestasi akademis 3. Prestasi akademik saya setara dengan orang lain 4. Saya yakin untuk unggul dalam seluruh ujian 5. Saya suka belajar pengetahuan baru tentang akademik di sekolah 6. Saya senang berada di sekitar lingkungan akademik sekolah saya 7. Saya suka membeli buku-buku yang berkaitan dengan akademik 1. Saya dapat dengan mudah bersosialisasi dengan orang lain 2. Saya dapat dengan mudah bersosialisasi dengan teman-teman yang berbeda jenis kelamin 3. Saya dapat dengan mudah berbicara dengan orang lain meskipun saya tidak pernah bertemu sebelumnya dengan mereka 4. Saya dapat dengan mudah bersosialisasi dengan orang lain meskipun saya belum pernah bertemu sebelumnya dengan mereka 3.5 Analisa Data 3.5.1 Validitas Aitem Pada suatu kesempatan, Azwar (2012; 95) menjelaskan bahwa item-item yang memiliki item total correlation kurang dari 0,3 dianggap kurang valid sehingga harus dikeluarkan atau gugur, sementara item-item yang memiliki item total correlation yang lebih besar dari 0,3 dianggap valid atau sebagai aitem yang validitasnya memuaskan. Analisa koefisien korelasi aitem total dalam penelitian ini dicari dengan criteria internal yaitu mengkorelasikan skor

11 masing-masing dengan skor totalnya. Cara yang digunakan untuk menghitung korelasi skor masing-masing item dengan skor totalnya adalah dengan program SPSS versi 17 memakai teknik korelasi product moment. Dalam penelitian ini, validitas masih terbatas pada vaiditas isi dan bukan validitas alat ukur. Analisis korelasi product moment merupakan analisis untuk menguji validitas instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data penelitian yang dimaksud (Azwar, 2012; 81). Uji asumsi dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson. 3.5.2 Reliabilitas Alat ukur dikatakan reliabel bila mampu menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan metode internal consistency yang merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menguji sampai sejauh mana pengukuran memberikan hasil yang relatif tidak beda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama, salah satu formulanya yang popular adalah formula koefisien alpha ( ) yang diperoleh melalui sekali penyajian data pada sekelompok responden, (Azwar, 2012: 115). Dalam penelitian ini, perhitungan reliabilitas menggunakan SPSS versi 17.

12 3.6 Metode Analisis Data 3.6.1 Uji Normalitas Dalam penelitian ini pengujian normalitas dilakukan dengan melihat grafik P-P Plot. Normalitas dideteksi dengan melihat titik-titik yang mendekati garis linear yang bergerak dari kiri ke bawah ke kanan atas. Bila titik-titik tersebut mengikuti garis linear, berarti data terdistribusi secara normal dan analisa dapat dilanjutkan oleh (Santoso, 2000). Uji normalitas diperlukan untuk menjawab pertanyaan apakah syarat sampel yang representative terpenuhi atau tidak, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasi pada populasi oleh (Yulius, 2010: 142). Data akan dikatakan normal jika nilai p > 0,05. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan tehnik One Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test dengan menggunakan aplikasi SPSS 17 oleh (Yulius, 2010: 127). 3.6.2 Uji Linieritas Pengujian linieritas dimaksudkan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, selain itu uji linieritas ini juga diharapkan dapat mengetahui taraf signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Apabila penyimpangan yang ditemukan tidak signifikan, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung adalah linier (Hadi, 2000).

13 3.6.3 Uji Korelasi Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel kecerdasan emosi (X1), Konsep diri (X2) dan perilaku asertif (Y). Maka, penelitian ini menggunakan analisis korelasi ganda (multiple correlation). Korelasi ganda merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen, jika (r > 0.05) semakin mendekati 1 maka korelasi semakin kuat, oleh Sugiono (2010: 231-232). 3.6.4 Uji t 2 Sampel Bebas Hubungan variabel independen secara parsial dengan variabel dependen, akan diuji dengan uji t dengan membandingkan t tabel dengan t hitung, oleh Sugiyono (2010 : 250). Setelah dilakukan uji hipotesis (uji t) maka kriteria yang ditetapkan, yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel yang diperoleh berdasarkan tingkat signifikansi ( ) tertentu dan derajat kebebasan (df) = n-k Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut : Ho diterima jika t hitung t tabel Ho ditolak jika t hitung > t tabel Apabila Ho diterima, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel independen tidak mempunyai hubungan yang

14 signifikan dengan variabel dependen dan sebaliknya Apabila Ho ditolak, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel independen mempunyai hubunhan yang signifikan dengan variabel dependen. Dalam memudahkan dan mempercepat proses pengolahan data, penulis mengunakan komputerisasi dengan menggunakan program software SPSS versi 17. 3.7 Analisis Varians (Anova) Analisis varians dalam penelitian ini menggunakan anova 2 arah. Anova dua arah ini digunakan untuk mengetahui pengauh utama (main effect) dan pengaruh interaksi (interaction effect) dari variabel independen kategorial terhadap variabel dependen. Pengaruh utama adalah pengaruh langsung variabel independen terhadap variabel dependen. Sedangkan pengaruh interaksi adalah pengaruh bersama (joint effect) dua atau lebih variabel independen terhadap dependen dan pengaruh interaksi nilai signifikan < 0.05 (Ghozali, 2011). Penulis mengunakan komputerisasi dengan menggunakan program software SPSS versi 17.