REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUMDAN HAK ASASI MANUSIA. SERtIFlKAT'1> A.TEN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk

I. PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk dari buah sawit. Tahun 2008 total luas areal

Bab I Pengantar. A. Latar Belakang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. PERKEBUANAN NUSANTARA VII (Persero) UNIT BEKRI KAB. LAMPUNG TENGAH PROV. LAMPUNG. Oleh :

I. PENDAHULUAN. Potensi PKO di Indonesia sangat menunjang bagi perkembangan industri kelapa

VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 11,4 juta ton dan 8 juta ton sehingga memiliki kontribusi dalam

LAPORAN PENELITIAN PEMBUATAN MONO DAN DIACYLGLYCEROL DARI MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN PROSES GLISEROLISIS

Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi p-issn: Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017 e-issn:

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan salah satu tanaman perkebunan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR A. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO. 1 B. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO...6 KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA...

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lemaknya, minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat-linolenat. Minyak

KARYA ILMIAH DARWIS SYARIFUDDIN HUTAPEA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Bagian buah dan biji jarak pagar.

I. PENDAHULUAN (Ditjen Perkebunan, 2012). Harga minyak sawit mentah (Crude Palm

BAB 3 METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Mempelajari Pengaruh Konsentrasi Enzim dan Rasio Mol Substrat terhadap Kecepatan Reaksi. Oleh DAVID ARDHIAN F

OUTLINE. PERLAKUAN AWAL Tujuan: TEKNOLOGI PENGOLAHAN MINYAK DAN LEMAK PANGAN PENDAHULUAN. Video: Sustainable Palm Oil Production PERLAKUAN AWAL

BAB I SOLVENT EXTRACTION

BAB I PENDAHULUAN. Industri dunia menganalisa peningkatan pasar emulsifier. Penggunaan

STUD1 KlNETlKA KONVERSI DISTILAT ASAM LEMAK KELAPA MENJADI PENGEMULSI MENGGUNAKAN ENZlM LIPASE Rhizomucor meihei DALAM REAKTOR TANGKI KONTINYU 1)

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Alat dan Bahan Alat-alat - Beaker glass 50 ml. - Cawan porselin. - Neraca analitis. - Pipet tetes.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Model Penilaian Cepat untuk Kinerja Industri Kelapa Sawit (Rapid Appraisal for Palm Oil Industrial Performance)

II. TINJAUAN PUSTAKA

KELAPA SAWIT dan MANFAATNYA

Formulir Permohonan Paten

PENDAHULUAN. untuk bisa menghasilkan kontribusi yang optimal. Indonesia, khususnya pengembangan agroindustri.

ANALISA KEBUTUHAN UAP PADA STERILIZER PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN LAMA PEREBUSAN 90 MENIT

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut

I. PENDAHULUAN. Indonesia dan kontribusinya terhadap ekspor non migas nasional cukup besar.

BAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESJA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 30/PMK.05/2016 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun

METODOLOGI PENELITIAN

Formulir Permohonan Paten

I. PENDAHULUAN. Minyak kelapa sawit merupakan salah satu komoditas pertanian utama dan

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakterisasi Sifat Fisikokimia Bahan Baku

Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen. Tujuan Intruksional Khusus:

EFISIENSI PROSES BASAH DAN KERING PADA PEMBUATAN MINYAK DAN TEPUNG KELAPA DARI BUAH KELAPA SEGAR

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT AGROWIYANA, TUNGKAL ULU, TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI

BAB I PENGANTAR. Lipase merupakan enzim yang berperan sebagai katalis dalam proses

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS BEBERAPA PARAMETER MUTU PADA CRUDE PALM OLEIN YANG DIPEROLEH DARI PENCAMPURAN CPO DAN RBD PALM OLEIN TERHADAP TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. minyak adalah kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack) adalah

Kualitas Minyak Kelapa Sawit Kaya Karoten dari Brondolan Kelapa Sawit. Hajar Setyaji Fakultas Pertanian Universitas Jambi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP KADAR AIR DALAM INTI SAWIT PADA UNIT KERNEL SILO DI STASIUN KERNEL DI PKS PT. MULTIMAS NABATI ASAHAN KUALA TANJUNG

TUGAS AKHIR WINDA WAHYUNI SILITONGA

SISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI CPO DI PKS TANAH PUTIH. Oleh AHMAD FAUZI LUBIS

SINTESIS MONO-DIASILGLISEROL ( M-DAG ) DARI DESTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) MELALUI ESTERIFIKASI ENZIMATIS FARIDA NURAENI

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon

BAB III. DESKRIPSI SOLVENT EXTRACTION PILOT PLANT, ALAT PENY ANGRAI DAN BOILER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS OIL LOSSES PADA FIBER DAN BROKEN NUT DI UNIT SCREW PRESS DENGAN VARIASI TEKANAN

4 Pembahasan Degumming

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai tempat. penyimpanan dana, membantu pembiayaan dalam bentuk kredit, serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

disterilisasi kemudian dituang ke dalam cawan petri yang sudah steril. Media yang sudah dingin siap untuk ditanam inokulum.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penelitian Pendahuluan (Pembuatan Biodiesel)

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

V. GAMBARAN UMUM INDUSTRI KELAPA SAWIT INDONESIA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

PENENTUAN ASAM LEMAK BEBAS (ALB) DAN KADAR AIR PADA PALM KERNEL OIL (PKO) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) PABATU KARYA ILMIAH

I. PENDAHULUAN. Potensi Indonesia sebagai produsen surfaktan dari minyak inti sawit sangat besar.

BAB2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dari tempurung dan serabut (NOS= Non Oil Solid).

PENETAPAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS PADA CPO (CRUDE PALM OIL) TUGAS AKHIR

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Deskripsi ASAM LAURAT DARI BUAH KELAPA SEBAGAI ANTI BAKTERI HASIL HIDROLISIS ENZIMATIS MENGGUNAKAN LIPASE

I. PENDAHULUAN. minyak goreng, margarine, shortening, food emulsifier, coffee whitener, filled

Bab II Tinjauan Pustaka

III. METODOLOGI A. Bahan dan Alat 1. Alat 2. Bahan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dalam persaingan maka perlu diterapkan kebijakan-kebijakan dalam

TUGAS AKHIR MESTIKA Y. D. OPPUSUNGGU

STUD1 PEMURNIAN DAN KARAKTERISASI EMULSlFAlER CAMPURAN MONO- DAN DlASlLGLlSEROL YANG DlPRODUKSl DARl DISTILAT ASAM LEMAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

.-.... 001.. '".................... "....... to ~ ;0 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUMDAN HAK ASASI MANUSIA SERtIFlKAT'1> A.TEN Menteri Hukum d(in Hak Asasi Manusia atas nama Negara Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nom6r 14 Tahl,lu 2,001 tentahg Paten, memberikan}$'ateh kepada: Nama dan Alamat Pemegang Paten untuk Invensi dengan : Judul Inventor KANTORHKlbAN ALIHTEKNOLOGI INDUSTRI LEMR~\OA : PENELittAN IPS GeduntfR~kto(atIPB Lt. 3 KampllslpBPaI~aga Bogor" INDONESiA, PRODUKSIMONO- DANDIASIL GLISEROL (M-DAG) DARI TANDANBUA.tIS~GAR ' (TBS.) ' KELAPA SAWIT YANG TIDAK SEGARDENGANEN,ZUv1LIPASE in SITU. - - - ' ~.: - -.'.. ". 'Dr. Ir.$larn~t:t?1J~ijanto, tvlagr.; Dr. Ir. Purwi')ratl'lo ', -. - '''-.' I HW-iyadi,MXSc. Tanggal Penerimaan Nomor Paten Tanggal Pemberian., ~,. "",,.'" 'IDPd'b'32,602 '.',",. "J "' _\', ~ -"'i '.,~~:""c~;.'- ':.'f,",. '.. ' _ ;1. ", I~ '-. "'. i:~ ; -,'"... y: " 1, ~{;~,~~b. :i~ '?8~:*,,;,/...,',,.~..;. -":'..;.',~," -, ~., or;:,':',. ',,_,, I.,..., _ ::-'.. -.'f:'., 11 ::. :.'::...::.t ' ::_\. _...\.',:"\,:.,.).', Perlindungan Paten tintgk 1nv:ep:si ; teis' 1?'tit ~ diberi~~lr"'@tuk : s~lama 20 tahun terhitung sejak Tanggal Penerimaan (P~&aC8~;i,' ;:' :,~,:<: ',: " ~ : ", ':: ~,~;...;,"<."":..' ; '. (.r,: 'r' ;. <,. :i:.~i i; ~'~:! ;:/,:;. ~, "': ':'fi~'.. > : :f-,~. ~.. <_:J.;r.~;.. )\:..: ~.. Se11ifikat Paten ini dilail1pirr'dengatcdeskripg,i\ ' k,l:i.ilnf~,. ab~tf~k dan gambar Gika ada) dari invensi yang tidak terpisall:k,<iqdar.i ;s~,ftif{t<*tf»j '. ', '" ;':, " "...... ;.,,;";'. :,~:::~ : ~. :cie~i~rl~tj~0mdan HAK ASASI MANUSIA, :':,: : 6:t~K:r{j!R:']~~AAJ~11AKKEKA YAAN INTELEKTUAL :, :." J. J\I~ ~,_~ ~t _ ',.. :. \,.::.\~J\~. :'li.h. Corrie Naryati, S.H. NIP. 195501231984032001

...,:-t.. ". (12) PATEN INDONESIA (19) DIREKTORA T JENDERAL HAK KEKA Y AAN INTELEKTUAL.-.................. (11) ID P0032602 B (45) 21 Desember 20 12 (51) Klasifikasi,IPC s : Cll C 3/ 12 (21) Nomor Permohonan: P00200 1 00571 (22) Tanggal Penerimaan: 24 Ju li 2001 (30) Data Prioritas: (31) - (32) - (33) - (43) Tanggal Pengumuman: - (56) Dokumen Pembanding: GR-0-870-393 (71) Nama dan Alamat Pemohon: KANTOR HKI DAN ALIH TEKNOLOGI INDUSTRI LEMBAGA PENELITIAN IPB Gedung Rektorat IPB Lt. 3 Kampus IPB Darmaga Bogor, INDONESIA (72) Nama Inventor: Dr. Ir. Slamet Budijanto, M.Agr., ID Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, M.Sc., ID (74) Nama dan Alamat Konsultan HKI: Pemeriksa Paten: Anani Darajati, S.Si., M.Si. Jumlah Klaim: 1 Klaim (54) JudulInvensi: PRODUKSI MONO- DAN DIASIL GLISEROL (M-DAG) DAR! TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELA_P A SA WIT YANG TIDAK SEGAR DENGAN ENZIM LIPASE IN SITU (57) Abstrak: Penemuan ini mengungkapkan proses pembuatan mon'(!) dan diasil gliserol (M-DAG) dari TBS yang tidak segar yang terdiri dari tahapan:memipil TBS fraksi 3 dan 4; menyimpan TBS ; memanaskan; mengepres dengan pengepres hidraulik; mengekstrak mono dan diasil gliserol (M-DAG) dengan menggunakan pelarut heksana; menyaring mono dan diasil gliserol (M-DAG); dan menguapkan sisa heksana. Dengan proses ini akan dihasilkan produk mono dan diasil gliserol (M-DAG) yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. TBS Tidak Seear Pemipilan res traksi 3 dan 4 Penyimpanan "TBS 1-7 hari pada suhu ruang atau pada suhu 40-60 o C Pemanasan dengan uap (T - 121 C) s elama 30 menit Pengepresan dengan pengepres hidroulik pad a tekanan hidraulik 400kg/ cm 2 atau sampai mengeluar)can minyak Pengekstrakan mono-dan diasilg1isero! menggunakan pelarut heksana dengan perbandingan minyak dan hell.::iana adalah 1: 5 pada suhu refrigerasi (4-10 0el Penyaringan CPO kaya M-DAG yang berbentuk kristal 1 : 5 pad a suhu refrigera.,i (4-10 'C) Penguapan sisa campuran CPO

1 Deskripsi :::: ".( 00' (/'-................. 5 PRODUKSI MONO- DAN DIASIL GLISEROL (M-DAG) DARI TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT YANG TIDAK SEGAR DENGAN ENZIM LIPASE IN SITU Bidang Teknik Penemuan Penemuan ini berkaitan dengan proses menghasilkan mono- dan diasil gliserol (M-DAG) dari TBS kelapa sawi t yang tidak segar, 10 dengan memanfaatkan aktivitas enzim lipase yang secara alami yang terdapat pada buah kelapa sawit. Latar Belakang Penemuan Mono-. dan diasil gliserol (M-DAG) adalah emulsifier yang 15 berfungsi untuk menurunkan tegangan p.ermukaan pada interfasial dua fase yang pada keadaan normal tidak bercampur, sehingga menyebabkan keduanya bisa bercampur dan membentuk emulsi. Pada saat ini sebagian besar emulsifier yang digunakan di Indonesia masih diimpor. Oleh karena itu, usaha untuk 20 memproduksi emulsifier dalam negeri penting artinya. Emuls ifier dapat dibuat dengan cara menghidrolisis trigliserida pada minyak sawit me~1jadi mono- dan digliserida (M-DAG). Buah kelapa sawit merupakan salah satu sumber utama minyak nabati. Pengolahan buah kelapa sawit dapat menghasilkan dua 25 macam minyak yaitu Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO). Kadar minyak sawit mencapai tertinggi pada saat buah sawit berumur 16 minggu. Dalam proses pengolahan buah kelapa sawit, aspek pemanenan buah merupakan salah satu tahap paling kri tis. Kehilangan kontrol pada tahap ini mengakibatkan tandan 30 buah segar (TBS) yang dipanen tidak dapat diolah karena kandungan asam lemak bebas di atas batas toleransi (5%). Hal ini disebabkan karena pada buah kelapa sawi tterdapat enzim lipase indigienus yang dapat menguraikan triasilgliserol (TAG) menjadi a sam lemak bebas, sehingga semakin lama tenggang waktu antara 35 proses pengolahannya maka semakin tinggi pula kandungan asam ~!

2.................. l ema k bebasnya. Hal ini me ma ksa produsen untuk me mbangun p abrik berdekatan dengan lokasi perkebunan. Terbatasnya sarana dan prasarana perkebun~~ kelapa sawit di Indone sia yang dibarengi denga n kontur d aerah p e rkebuna n yang 5 bergelombang mengakibatkan banyak TBS ke lapa sawit yang dipanen memiliki kandungan asam lemak beb a s d i atas batas toleransi sehingga ditolak oleh pihak pabrik dan menjadi sangat rendah nilai ekonominya. Saat ini, sebagian b e sar TBS kelapa sawit yang ditolak oleh pabrik pengolahan CPO dibuang. 10 Penemuan ini menyangkut pemanfaatan TBS kelapa sawit bermutu rendah untuk produksi emulsifier. Penemuan ini bermanfaat dalam meningkatkan nilai ekonomi kelapa sawit khususnya yang ditolak oleh pabrik pengolahan CPO karena kandungan asam lemak bebasnya di atas t oleransi. 15 Pada dokumen paten EP-O-S2 6-98 0 B1, diketahui bahwa enzim lipase dari genus Rhizopus, Aspergillus dan Mucor digunakan untuk menghasilkan minyak kelapa sawi t, minyak kelapa, minyak babassu yang berasal dari tanaman kelapa sawi t, kelapa dan babassu, dimana enzim yang digunakan berasa l dari luar tanaman 20 dimaksud. Pada penemuan ini enzim yang digunakan tidak menggunakan enzim dari luar akan tetapi mengaktifkan enzim yang sudah ada yang terdapat dalam TBS kelapa sawit. 25 Ringkasan Penemuan Penemuan ini bertujuan untuk menghasilkan mono dan diasil gliserol (M-DAG) dari TBS tidak segar yang terdiri dari tahapan: a) memipil TBS fraksi 3 dan 4; b) menyimpan TBS 1-7 hari pada suhu ruang sampai dengan 40-30 60 C; c) memanaskan hasil point b) dengan uap pada suhu 121 C selama 30 menit; d) mengepres hasil c) dengan pengepres hidroulik pada tekanan hidraulik dengan tekanan 400kg/cm 2 atau sampai mengeluarkan 35 minyak;

r 3................. oil........... e) mengekstrak mono-dan diasilgliserol yang terkandung pada hasil butir d) menggunakan pelarut heksana dengan perbandingan minyak dan heksana adala~ 1:5 pada suhu refrigerasi(4-10oc) ; 5 f) menyaringan CPO kaya mono dan diasil gliserol (M-DAG) yang berbentuk kristal; g) menguapkan residu heksana dengan vakum atau menggunakan rotari evaporator sehingga dihasilkan mono dan diasil gliserol (M-DAG). 10 Uraian Singkat Gambar Gamba:r 1 menunjukkan diagram alir pembuatan M-DAG dari TBS yang tidak segar. 15 Uraian Lengkap Penemuan Penemuan ini menyangkut pemanfaatan TBS tidak segar yai tu TBS kelapa sawit bermutu rendah (atau yang berumur lebih dari 24 jam setelah panen) untuk produksi CPO kaya campuran mono-dan diasilgliserol yang dapat digunakan sebagai emulsifier. Prinsip 20 penemuan ini adalah mengeksploitasi aktivitas enzim lipase yang terdapat secara alami pada buah sawit untuk memecah trigliserida sehingg9 menghasilkan produk berupa campuran antara monoasilgliserol (MAG), diasilgliserol (DAG), gliserol dan dan asam lemak bebas. 25 Proses produksi mono dan diasil gliserol (M-DAG) diawali dengan pemipilan buah kelapa sawit matang atau lewat matang yang biasa disebut fraksi 3 dan 4 untuk mendapatkan buah sawit brondolan. Yang dimaksud dari fraksi 3 dan 4 ini adalah tingkat kematangan buah sawit. Dimana pada proses pengolahan CPO 30 biasanya menggunakan TBS fraksi 1 sampai dengan fraksi 5. Proses dilanjutkan dengan menyimpan TBS brondolan tidak segar selama 1 sampai 7 hari pada suhu ruang. Proses pemeraman pada suhu dapat mempercepat proses hidrolisis. Penyimpanan ini bertujuan untuk memberi kesempatan bagi enzim 35 lipase untuk memecah trigliserida yang terkandung pada CPO.

4........................... Peningkatan rendemen mono dan diasil gliserol (M-DAG) bisa didapat dengan melakukan penyimpanan buah sampai 7 hari pada suhu 4 0-60 o C. Hal ini dikarenakan enzim lipas, ~ bekerj a optimum pada suhu 40-60 o C. 5 Proses selanjutnya dengan memanaskan TBS brondolan yang 10 telah diperam pada suhu 121 C selama 30 meni t. Pemanasan ini berfungsi untuk memudahkan pengupasan bua h sawit, untuk memisahkan biji sawit dari serabut. Proses ini dilakukan dengan menggunakan uap panas. Proses selanjutnya dilakukan tekanan hidraulik dengan tekanan pengepresan 400kg/cm 2 menggunakan at au sampai mengeluarkan minyak guna mengeluarkan minyak sawit. Minyak yang keluar dipisahkan dari ampasnya. Selain menggunakan hidraulik pres pada skala besar dapat dilakukan dengan menggunakan 15 pengepres berulir. Campuran mono dan diasil gliserol (M-DAG) yang terkandung pada minyak sawit diekstraksi menggunakan pelarut heksana dengan perbandingan 1: 5 pada suhu refrigerasi (4-10 o C). Pada suhu refrigerasi mono dan diasil gliserol (M-DAG) akan membentuk 20 kristal. Untuk memisahkan kristal mono dan diasil gliserol (M- DAG) yang bersifat polar dengan pelarut heksana bersifat nonpola~ menggunakan prinsip pemisahan dengan cara mengendapkan. Selanjutnya, pemisahan mono dan diasil gliserol (M-DAG) dari fraksi lain menggunakan teknik penyaringan dengan menggunakan 25 filter. Kristal mono dan diasil gliserol (M-DAG) hasil penyaringan masih mengandung pelarut heksana, oleh karena itu perlu dihilangkan. Untuk menghilangkan residu heksana dilakukan dengan cara menguapkan dengan teknik penguapan vakum at au menggunakan 30 rotari evaporator. 35

5 ;,.... "'............... Klaim 1. Proses produksi mono dan diasil gliserol (M-DAG) dari TBS 5 lebih dari 24 jam (pasca panen) yang terdiri dari tahapan: a. memipil TBS fraksi 3 dan 4; b. menyimpan TBS 1-7 hari pada suhu ruang sampai dengan 40-60 D C ; 10 15 20 c. rnemanaskan hasil butir b) dengan uap pada suhu 121 DC selama 30 menit; d. mengepres hasil butir c) dengan pengepres hidroulik pada tekanan hidraulik dengan tekanan 400kg/cm 2 atau sampai mengeluarkan minyak; e. mengekstrak mono dan diasil gliserol (M-DAG) yang t erkandung pada hasil butir d) menggunakan pelarut heksana dengan perbandingan ininyak dan heksana adalah 1:5 pada suhu refrigerasi(4-10 C); f. menyaring mono dan diasil gliserol (M-DAG) yang berbentuk kristal; g. menguapkan residu heksana dengan vakum atau menggunakan rotari evaporator sehingga menghasilkan mono dan diasil gliserol (M-DAG). 25 30 35

6. -...... -........". II....... ~... Abstrak PRODUKSI MONO- DAN DIASIL GLISEROL (M-DAG) DARI TANDAN BUAH 5 SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT YANG TIDAK SEGAR DENGAN ENZIM LIPASE IN SITU Penemuan ini mengungkapkan proses pembuatan mono dan diasil gliserol (M-DAG) dari TBS yang tidak segar yang terdiri dari 10 tahapan:memipil TBS fraksi 3 dan 4; menyimpan TBS ; memanaskan; mengepres dengan pengepres hidraulik; mengekstrak mono dan diasil gliserol (M-DAG) dengan menggunakan pelarut heksana; menyaring mono dan diasil gliserol (M-DAG); dan menguapkan sisa heksana. Dengan proses ini akan dihasilkan produk mono dan 15 diaril gliserol (M-DAG) yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. 20 25 30 35 40

I...". ;... ~... jj,'.'.. it tj"....,.......... "... / TBS Tidak Segar / i Pemipilan TBS fraksi 3 d an 4,. I I Penyimpanan TBS 1-7 hari pada suhu ruang atau pada suhu 40-60 o C Pemanasan dengan uap (T= 1 21 C) selama 30 menit Pengepresan dengan pengepres hidroulik pada tekanan hidraulik 4 OOkg/ cm 2 atau sampai mengeluarkan minyak 1 Pengekstrakan mono-dan diasilgliserol menggunakan pelarut heksana dengan perbandingan minyak dan heksana adalah 1:5 pada suhu refrigeras i (4-10 DC) 1 Penyaringan CPO kaya M-DAG yang berbentuk kristal 1: 5 pada suhu refrigeras i (4-10 DC) ~ Penguapan sisa campuran CPO ~ Emulsifier CPO kava M-DAG Gambar 1.