DIVERSION ONTO LOCAL STREETS FROM THE TOLL HIGHWAY SERVING SOEKARNO-HATTA AIRPORT, JAKARTA

DIVERSION ONTO LOCAL STREETS FROM THE TOLL HIGHWAY SERVING SOEKARNO-HATTA AIRPORT, JAKARTA

T338.312GIR

SUMMARY DIVERSION ONTO LOCAL STREETS FROM THE TOLL HIGHWAY SERVING SOEKARNO-HATTA AIRPORT, JAKARTA, Girianna, Montty, 1990, Program Sistem dan Teknik Jalan Raya, Fakultas Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung. This thesis deals with an assessment of airport ground traffic behaviour in choosing a route for access to the Soekarno- Hatta airport at Jakarta, Indonesia. Data from July-August 1989 surveys of departing and arriving automobile and bus traffic that used the two available access routes--the toll highway operated by PT Jasa Marga or free local streets, enabled study of the characteristics of route choice. The surveys included roadside interviews both on the toll highway and the local street. From the interviews, origin and destination information was obtained. Travel time and delay data were obtained from floating-car field observations along pertinent local streets and the toll highway which serves the airport. The analysis demonstrated that most airport traffio served air passengers (typically 70 percent of total trips), about 20 percent served airport employees. The remainder were uncertain in purpose, likely to be of trips to visit airport or trips related to the airport-extension construction project. About 75 percent of the total number of ground trips serving air passengers inbound to the airport used the toll highway; only 62 percent of the analogous outbound trips used the toll highway. The toll highway was used by 48 percent of the inbound trips serving airport employees; 55 percent of the outbound work trips used the toll highway. Two separate route choice models were developed and implied for air passenger trips and for airport employee trips. The models used were multinomial logit and multiplicative regression models. The independent variables used in the first-model were the difference in travel cost, and the difference in travel time between the two alternative routes. Time difference was found to be significant in determining route choice; travel cost was found to be not significant. The results of the second model indicated that route choice can be well expressed by the independent variable: the ratio of toll charged to time saved. This was statistically significant (at 0.10 confidence level, two-tailed test), reasonable, and capable of adequately describing the route choice of airport traffic. Further analysis using the multiplicative model indicated that trips serving air passengers were less sensitive to the ratio of toll charged to time saved than were work trips by airport-based employees. The results of the present research indicate opportunity for further study of the characteristics of route choice where high-design, high-capacity toll highway compete with free local streets of considerably lower operational standards. iv

RINGKASAN DIVERSION ONTO LOCAL STREETS FROM THE TOLL HIGHWAY SERVING SOEKARNO-HATTA AIRPORT, JAKARTA, Girianna, Montty, 1990, Program Sistem dan Teknik Jalan Raya, Fakultas Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung. Tesis membahas pengkajian tingkah-laku dari lalu-lintas darat pelabuhan udara dalam memilih rute akses ke pelabuhan udara Soekarno-Hatta di Jakarta, Indonesia. Data dari survey bulan Juli-Agustus 1989 dari lalu-lintas kendaraan masuk dan keluar pelabuhan udara yang meggunakan dua jalan akses, jalan tol yang dikelola oleh PT Jasa Marga dan jalan lokal, digunakan untuk mempelajari sifat-sifat pemilihan rute. Survey tersebut encakup wawancara di pinggir jalan di kedua jalan akses, jalan tol dan jalan lokal. Dari wawancara diperoleh informasi asaltujuan. Waktu tempuh dan keterlambatan didapat dari pengukuran lapangan dengan menggunakan teknik 'floating-car" di sepanjang jalan lokal and jalan tol. Analisa memperlihatkan bahwa hampir semua lalu-lintas darat pelabuhan udara melayani penumpang pesawat (kurang-lebih 70 persen dari total jumlah perjalanan), kurang-lebih 20 persen m elayani pekerja pelabuhan udara. Sisanya mempunyai tujuan yang tidak tentu, kemungkinan ada kaitannya dengan pekerjaan konstruksi dari perluasan pelabuhan udara. Kurang-lebih 75 persen dari total perjalanan yang melayani penumpang pesawat yang menuju pelabuhan udara melewati jalan tol; hanya 62 persen dari jenis perjalanan yang sama, keluar dari pelabuhan, menggunakan jalan tol. Jalan tol juga digunakan oleh 48 persen perjalanan pekerja pelabuhan udara yang menuju pelabuhan, sedangkan yang keluar berkisar 55 persen. Dua model pemilihan rute telah dikembangkan dan diterapkan untuk perjalanan penumpang pesawat dan perjalanan pekerja pelabuhan udara. Kedua model tersebut adalah model multinomial logit dan model multiplicative regression. Perubah-perubah babas yang digunakan dalam model pertama adalah perbedaan biaya perjalanan, dan perbedaan waktu tempuh antara kedua rute alternatif. Ditemukan bahwa waktu tempuh merupakan perubah yang berarti dalam model pemilihan rute, sedangkan biaya perjalanan bukan faktor yang berarti. Hasil-hasil dari model yang kedua menunjukkan bahwa pemilihan rute dapat diterangkan oleh perubah bebas: perbandingan tarif tol terhadap penghematan waktu tempuh. Secara statistic model ini dianggap berarti (tingkat kepercayaan 0.10, 'two-tailed test"), wajar, dan bisa menerangkan sifat pemilihan rute dari lalu-lintas darat pelabuhan udara. Hasil-hasil dari riset ini menunjukkan adanya kesempatan, untuk mengenali lebih jauh sifat-sifat pemilihan rute dimana jalan tol dengan disain standard yang tinggi, kapasitas yang besar berkompetisi dengan jalan lokal tanpa tarif tol yang mempunyai standar operasi yang jauh lebih rendah v