BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suplemen berenergi adalah jenis minuman yang ditujukan untuk. stamina tubuh seseorang yang meminumnya. (

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengue dan ditandai empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi merupakan minuman psikostimulant yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merah kecoklatan yang memiliki berat sekitar 1,4 kg atau sekitar 2,5% dari massa

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. primer manusia yang tidak dapat ditinggalkan. Setiap hari manusia membutuhkan makanan dan

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pekerja berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 3. UU No 13

I. PENDAHULUAN. kesehatan, bahkan pada bungkus rokok-pun sudah diberikan peringatan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

OHM PELANGSING OBAT HERBAL MAMI PELANGSING

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak. Dampak negatif yang terjadi ialah perubahan gaya hidup, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan. Biaya untuk memenuhi pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Energy Drink, Masih Layakkah dikategorikan sebagai Minuman Fungsional?? [Kelompok 8] [Kelas E] Anggota: Reza Widyasaputra ( )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Paru-paru, jantung, pusat syaraf dan otot skelet bekerja berat dalam melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BAB I PENDAHULUAN. diperuntukkan sebagai makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH Agen KIMIA Dan MEKANISME perubahan sel Serta penyakit Yang ditimbulkannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hati merupakan organ sentral dalam metabolisme di tubuh. Berat rata

Mitos dan Fakta Kolesterol

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya jam aktivitas masyarakat serta meningkatnya kesadaran. terhadap makanan dan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan yang

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

PENDAHULUAN. puyuh (Cortunix cortunix japonica). Produk yang berasal dari puyuh bermanfaat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat asing (xenobiotic). Zat-zat ini dapat berasal dari alam (makanan, dibuang melalui urin atau asam empedu.

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Sistem Ekskresi Manusia

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DiGregorio, 1990). Hal ini dapat terjadi ketika enzim hati yang mengkatalisis reaksi konjugasi normal mengalami kejenuhan dan menyebabkan senyawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.

PENGANTAR FARMAKOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

Kinetik= pergerakan farmakokinetik= mempelajari pergerakan obat sepanjang tubuh:

BAB 1 PENDAHULUAN. dan murah yakni mengkonsumsi minuman penambah energi. Padahal dari segi

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat bervariasi dan begitu populer di kalangan masyarakat. Kafein

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bertingkat dengan empat dosis tidak didapatkan kematian pada

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis

BAB I PENDAHULUAN. bukanlah zat yang bisa dihasilkan oleh tubuh melainkan kita harus

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

EFEK EKSTRAK TANDUK RUSA SAMBAR (CERVUS UNICOLOR) TERHADAP KADAR UREUM DAN KREATININ TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dewasa yang ditandai dengan pubertas. Remaja yang sehat adalah. remaja yang produktif dan kreatif sesuai dengan perkembangannya.

TI T PS K ESEHATA T N 1

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Prestasi olahraga yang menurun bahkan di tingkat ASEAN menjadi suatu

PROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum terhadap Total Protein Darah Ayam Lokal Jimmy Farm

BIOTRANSFORMASI TOKSIKAN

STRUKTUR HISTOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE PER-ORAL

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering. memudahkan diagnosis, pasien merasakannya sebagai hal yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan (BSN,

WARNING!! SUPLEMEN BUKAN OBAT DAN TIDAK ADA HASIL INSTAN DARI SEMUA INI, SUPLEMEN ADALAH PRODUK PENAMBAH NUTRISI TUBUH ANDA.

HEALTH SECRET. Q & S Dept Travira Air

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kerja adalah segala kegiatan ekonomis yang dimaksudkan untuk

Pilose Antler Capsule, Tingkatkan Fungsi Seksual

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

7 Manfaat Daun Singkong

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Fenomena ini disambut baik sebagai wujud kemajuan. pembangunan dan perkembangan teknologi. Namun, di sisi lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. milimeter. Hati manusia mengandung sampai lobulus.

BISNIS BEKATUL KAYA MANFAAT

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 9. Ciri-Ciri Makhluk Hidup Latihan Soal 9.1

Manfaat Minum Air Putih

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang terkandung di dalamnya dalam jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. meningkatnya tekanan osmotik serta stres panas. Itik akan mengalami kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. gaya makanan junk food dan fast food yang tren di tengah masyarakat.

OBAT-OBATAN DALAM OLAHRAGA (Zat Ergogenik) Oleh: Dr.dr.BM.Wara Kushartanti, MS Klinik Terapi Fisik FIK-UNY

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

BAB I PENDAHULUAN. untuk menelitinya lebih jauh adalah Coriolus versicolor.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung termasuk penyakit jantung koroner telah menjadi

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :

BAB I PENDAHULUAN. zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI

Nutrition in Elderly

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Suplemen Berenergi 1. Definisi Suplemen Berenergi Suplemen berenergi adalah suplemen penambah energi termasuk ke dalam kategori suplemen makanan. Suplemen makanan merupakan produk yang dapat melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain yang mempunyai nilai gizi dan atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi. (Jmabuka.wordpress.com, 2009) Suplemen berenergi adalah jenis suplemen yang ditujukan untuk menambah energi seorang yang meminumnya. Bagi pengkonsumsi suplemen berenergi diminum dengan tujuan untuk mencegah kantuk. (wikipedia/minuman berenergi.com) Suplemen berenergi termasuk salah satu suplemen makanan atau minuman yang terdiri dari komponen multivitamin, makronutrien (karbohidrat, protein), efedrin, taurin, kafein, dan biasanya ditambahkan herbal seperti ginseng, jahe, dengan bentuk cair, serbuk dan tablet yang dilarutkan menjadi minuman, dalam setiap kemasannya mengandung energi minimal 100 kkal, serta indikasinya adalah untuk menambah tenaga, kesegaran, stimulasi metabolisme, memelihara kesehatan dan stamina tubuh, yang diminum pada saat bekerja keras, olah raga atau setelah berakti- 4

5 vitas yang melelahkan. (www.pom.go.id) 2. Bentuk- bentuk Suplemen Berenergi serbuk. Suplemen berenergi diformulasikan dalam bentuk cair, tablet atau a. Cair Suplemen berenergi bentuk cair mudah ditelan dan juga dapat diberi tambahan rasa, sehingga lebih menarik untuk diminum. b. Tablet Mudah disimpan dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih panjang dibanding obat bentuk lainnya. Pada vitamin dalam bentuk tablet dapat ditambahkan dengan zat pembawa yang disebut excipient. Senyawa ini membuat tablet lebih mudah dicerna di usus. c. Serbuk Seseorang yang sulit menelan kapsul atau tablet dapat mengonsumsi minuman berenergi dalam bentuk serbuk dengan cara melarutkannya dalam air. 3. Kandungan Suplemen Berenergi Zat yang terkandung dalam minuman berenergi antara lain: a. Efedrin Bahan perangsang/stimulan yang bekerja pada sistem saraf pusat. Efedrin merupakan bahan umum dalam ramuan produk pelangsing dan pelega nafas/hidung tersumbat (decongestant). (Shvoong, 2007)

6 b. Kafein Kafein berfungsi sebagai stimulant susunan saraf pusat (SSP), jantung dan pernapasan. (www.pom.go.id) c. Taurin Berfungsi sebagai penghambat neurotransmitter dan sebagai bagian dari pengemulsi asam empedu. Pada proses metabolisme, taurin berkonjugasi dengan empedu yang dapat menghambat pembentukan kolesterol dan meningkatkan ekskresi. (www.pom.go.id) d. Ginseng Sejenis akar tumbuhan yang dipercaya untuk meningkatkan stamina tubuh. (www.pom.go.id) e. Jahe Dalam minuman berenergi berkhasiat sebagai stmulan, meningkatkan nafsu makan, dan tonik. (www.pom.go.id) f. Vitamin B-kompleks Sekelompok vitamin yang dapat memecah gula menjadi energi dan memperbaiki kebugaran otot. berguna dalam pembentukan sel darah merah(eritrosit). Vitamin B-kompleks terdiri dari, vitamin B1, B2, B3, B5, B6. (Sukma Merati, 2009) g. Vitamin E Berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan. (www.pom.go.id)

7 h. Vitamin K Vitamin lipofilik dan hidrofobik yang dibutuhkan untuk modifikasi pascatranslasi dari berbagai macam protein, seperti dalam proses pembekuan darah.. (http://id.wikipedia.org/wiki/vitamin_k) i. Vitamin A Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata. ( htpp://www.1nfeksi. com) j. Vitamin D Vitamin D memegang peranan penting dalam pemeliharaan sistem organ. Fungsi vitamin D antara lain mengatur tingkat ion kalsium dan fosfor darah dengan meningkatkan penyerapan kedua ion tersebut di usus dan meningkatkan reabsorpsi ion kalsium di ginjal, meningkatkan pembentukan dan mineralisasi tulang, menghambat sekresi hormon paratiroid dan mempengaruhi sistem imun dengan meningkatkan imunosupresi, fagositosis dan aktivitas anti-tumor.(shvoong.com, 2007) k. Karbohidrat Berfungsi sebagai penghasil energi atau stamina yang diperlukan oleh tubuh pada saat melakukan aktivitas. (www.pom.go.id) l. Protein Berfungsi mengatur sirkulasi darah, fungsi darah dalam tubuh dan memelihara fungsi saraf otak. (www.pom.go.id)

8 Jika dilihat dari komposisinya, maka yang perlu diwaspadai dari suplemen berenergi adalah zat yang ada di dalam suplemen berenergi. Tubuh pada kondisi sehat, kelebihan zat pada suplemen berenergi akan diproses terlebih dahulu di dalam hati untuk kemudian di keluarkan oleh tubuh melalui cairan urin, keringat maupun faeces. ( Vitahealth, 2006). Kerja organ hati atau liver menjadi jauh lebih berat dengan adanya bahan-bahan stimulan di dalam suplemen berenergi. Toksisitas langsung akan terjadi dalam hitungan jam serta berakibat fatal dengan kematian, sedangkan efek toksisitas tidak langsung terjadi akibat akumulasi jangka panjang dengan menimbulkan kerusakan organ hati yang sangat luas secara perlahan. (Sukma Merati, 2009) Hal ini karena bahan tambahan yang terkandung dalam suplemen berenergi seperti kafein, taurin, vitamin A, D, E dan K serta berbagai macam zat lain dapat menggangu proses metabolisme di hati dan akan mengganggu fungsi hati sebagai detoksifikasi. ( Vitahealth, 2006 ). Pada suplemen berenergi kandungan taurin dan kafein lebih banyak daripada kandungan vitamin dan mineralnya. Kafein pada suplemen berenergi memiliki efek seperti halnya nikotin pada rokok yang dapat membuat orang menjadi ketergantungan. Senyawa taurin dan kafein bukan merupakan molekul sumber energi melainkan hanya berfungsi sebagai stimulan. Kombinasi taurin dan kafein dalam suplemen berenergi akan merangsang sistem saraf pusat untuk memicu reaksi katabolisme (reaksi untuk menghasilkan energi) di otot. ( Ikrob Didik Irawan, 2010 ) Kaffein bekerja sebagai stimulan susunan saraf pusa (SSP), jantung dan

9 pernapasan. Efek lain kafein adalah relaksasi otot polos, merangsang diuresis, peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan aliran darah ke otot serta menganggu fungsi hati. Kadar atau level maksimum yang diperbolehkan adanya kafein dalam tubuh yaitu tidak lebih dari 12 mikro gram dalam setiap 1 ml urin atau menjaga konsumsinya tidak lebih dari 500 mg kafein atau 7-8 gelas. (www.pom.go.id) Taurin berfungsi sebagai penghambat neurotransmitter dan sebagai bagian dari pengemulsi asm empedu. Taurin merupakan salah satu bentuk stimulan yang terdapat pada suplemen berenergi. Batas maksimum kandungan taurin pada suplemen berenergi menurut badan pengawas obat dan makanan adalah 300 mg. Konsumsi taurin yang berlebihan dapat menyebabkan adanya gangguan fungsi hati. (Enny Shopia, 2009) Vitamin A, D, E dan K biasanya disimpan didalam hati. Dalam jangka panjang, vitamin yang masih tersimpan dalam hati menjadi jenuh, kadar vitamin dalam hati dan darah akan tetap tinggi sampai tubuh menggunakan kelebihan vitamin tersebut. Apabila asupan vitamin masih dalam dosis yang tinggi akan menyebabkan terjadinya kelebihan vitamin pada hati, sehingga hati dapat membesar dan berlemak serta terjadi pembengkakan hati atau sirosis hati. (Sukma Merati, 2009) Konsumsi suplemen berenergi yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada ginjal dan liver, untuk itu, bagi pengkonsumsi suplemen berenergi perlu mengimbangi dengan berolahraga dan memakan makanan yang bergizi. Konsumsi suplemen berenergi harus memperhatikan dosis yang

10 tepat. yaitu maksimal 3 kali sehari. (Racmat Dani,2010). Gangguan fungsi hati yang berisiko terhadap pengkonsumsi suplemen berenergi diindikasikan dengan pemeriksaan kadar SGOT. Karena SGOT adalah enzim sitosilik dan indikator yang peka pada kerusakan sel-sel hati. (pabdi, 1996) B. SGOT (Serum Glutamate Oksaloasetat Transaminase). Hati merupakan alat yang paling besar dalam tubuh manusia dan merupakan tempat pusat metabolisme tubuh. Disini terjadi berbagai proses sintesis, modifikasi, penyimpanan, pemecahan dan ekskresi. Unit fungsional hati adalah lobulus hati yang berbentuk silindris terdiri atas 50.000-101.000 lobuli dan lobulus hati ini mengelilingi vena centralis yang membawa darah ke vena hepatica kemudian masuk ke vena cava inferiol. Hati menerima darah dari vena porta dan arteri hepatica dan mempunyai fungsi vaskuler, ekskresi, metabolik dan pertahanan tubuh. Saat ini banyak pemeriksaan yang berkaitan dengan ekskresi yaitu sekresi bilirubin dan metabolic protein yaitu enzim. (Lisyani, 2009) Fungsi hati 1. Vaskuler : Hati mempunyai fungsi menimbun darah dan filtrasi. 2. Ekskresi : Hati akan menghasilkan empedu dan mengekskresikan ke usus, terdiri dari

11 bilirubin, kolesterol, asam empedu 3. Metabolik : Disini hati akan memetabolisme karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin yang akhirnya memproduksi energi yang dipakai oleh tubuh 4. Pertahanan tubuh : Detoksikasi bahan-bahan beracun, dengan proses: konjugasi, reduksi, metilasi, asetilasi, oksidasi, hidroksilasi. Sel-sel kupfer di dalam hati mempunyai fungsi, fagositosis dan pembentukan anti bodi. (Lisyani, 2009) 1. Pemeriksaan Enzim Hati. Enzim adalah yang mengkatalis reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh dan umumnya terdapat didalam sel jaringan tubuh. Peningkatan kadar enzim dalam darah umumnya terjadi jika ada kerusakan sel yang mengandung enzim, serta adanya perubahan permeabilitas dinding sel. (Lisyani, 2009) Enzim yang sering dihubungkan untuk mengetahui adanya kerusakan sel hati adalah enzim GOT (Glutamate Oksaloasetat Transaminase). Enzim ini banyak terdapat di sel hati dan miokard serta jumlah kecil di muskuloskletal, ginjal, pankreas, otak dan eritrosit. (Lisyani, 2009) Enzim GOT terdapat dalam sel-sel organ tubuh, yang terbanyak otot jantung, kemudian sel-sel hati, otot tubuh, ginjal dan pankreas.

12 Kenaikan kadar transaminase mengalami nekrosis atau hancur dan Enzimenzim tersebut masuk dalam peredaran darah. Serum transaminase adalah indikator yang peka pada kertusakan sel-sel hati. SGOT adalah enzim sitosilik (pabdi, 1996). 2. Serum Transaminase Transaminase adalah sekekompok enzim dan bekerja sebagai katalisator dalam proses pemindahan gugusan amino antara asam alfa amino dengan asam alfa keto. Dua transaminase yang sering digunakan dalam menilai penyakit hati adalah SGOT (serum glutamate oksaloasetat transaminase). dan SGPT (serum glutmic pyruvic transaminase). (Pabdi, 1996) Pada pemeriksaan SGOT ada beberapa cara yaitu metode kimia basah (enzymatic) dan binding cassette. (www.ihop-net.org/unipub/i Hop/95/86165.html-42k). pada metode kimia basah (enzymatic) GOT akan mengkatalisis perpindahan amino dan kelompok keton antara zat alpha-amino dan zat alpha keton, karena merupakan transferase. Metode untuk penentuan enzim ini memerlukan zat aspartic dan zat alphaketoglutaric sebagai subtrat. Pada metode klasik zat oxalacetic yang dibentuk mengoksidasi bentuk coenzyme nicotinamide adenine dinucleotide (NADH) yang berkurang di hadapan dehydrogenase malic. Metode sederhana dimana asam oxalacetic dikarboksilasi dengan sitrat anilin untuk membentuk zat pyruvic. Metode dengan versi yang paling sederhana melibatkan kombinasi langsung dari zat oxalacetic dengan

13 dinitropenilhidrazin dan pengukuran warna dalam solusi alkali. (Joseph S. Annino, 1998)