DAFTAR PUSTAKA. Bemmelen, R.W., van, 1949, The Geology of Indonesia, Vol. I-A, Gov. Printed

dokumen-dokumen yang mirip
A B C D E A B C D E. A B C D E A B C D E // - Nikol X Nikol mm P mm

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Metamorfisme dan Lingkungan Pengendapan

Lampiran 1.1 Analisis Petrografi

Gambar 2.8. Model tiga dimensi (3D) stratigrafi daerah penelitian (pandangan menghadap arah barat laut).

Ciri Litologi

BAB III Perolehan dan Analisis Data

Gambar 3.13 Singkapan dari Satuan Lava Andesit Gunung Pagerkandang (lokasi dlk-13, foto menghadap ke arah barat )

Lokasi : Lubuk Berangin Satuan Batuan : Lava Tua Koordinat : mt, mu A B C D E F G A B C D E F G

BAB V PEMBAHASAN. Untuk mengetahui gambaran penyebaran kandungan komposisi kimia secara

Lampiran 1. Hasil analisis irisan tipis sampel tanah ultisol dari laboratorium HASIL ANALISIS PETROGRAFI 3 CONTOH TANAH NO. LAB.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Adi Hardiyono Laboratorium Petrologi dan Mineralogi, Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran ABSTRACT

Lokasi : G.Walang Nama Batuan : Tuf Gelas

LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

Subsatuan Punggungan Homoklin

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

DIAGRAM ALIR DESKRIPSI BATUAN BEKU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kastowo (1973), Silitonga (1975), dan Rosidi (1976) litologi daerah

STUDI PROVENANCE BATUPASIR FORMASI WALANAE DAERAH LALEBATA KECAMATAN LAMURU KABUPATEN BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN

dan Satuan Batulempung diendapkan dalam lingkungan kipas bawah laut model Walker (1978) (Gambar 3.8).

REKAMAN DATA LAPANGAN

BAB IV ALTERASI HIDROTERMAL

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI IGNEOUS PETROGRAFI

1.1 Hasil Analisis Petrografi 1.2. Lampiran 1

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

PENGARUH INTRUSI BASALT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA DAN KUALITAS BATUGAMPING BUKIT KARANG PUTIH PT SEMEN PADANG

Foto 3.6 Singkapan perselingan breksi dan batupasir. (Foto diambil di Csp-11, mengarah kehilir).

BAB V ALTERASI PERMUKAAN DAERAH PENELITIAN

BAB IV FASIES BATUGAMPING GUNUNG SEKERAT

PENELITIAN BATUAN ULTRABASA DI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR, PROVINSI MALUKU UTARA. Djadja Turdjaja, Martua Raja P, Ganjar Labaik

MENGENAL JENIS BATUAN DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Foto 3.24 Sayatan tipis granodiorit (HP_03). Satuan ini mempunyai ciri-ciri umum holokristalin, subhedral-anhedral, tersusun atas mineral utama

// - Nikol X - Nikol 1mm

LEMBAR DESKRIPSI PETROGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. Batugamping Bukit Karang Putih merupakan bahan baku semen PT Semen

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 34 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /

KARAKTERISTIK BATUPASIR SEBAGAI BATUAN RESERVOIR PADA SUMUR ABC-1 DAN ABC-2, DI CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

ACARA IX MINERALOGI OPTIK ASOSIASI MINERAL DALAM BATUAN

// - Nikol X - Nikol 1mm

PETROLOGI DAN PETROGRAFI SATUAN BREKSI VULKANIK DAN SATUAN TUF KASAR PADA FORMASI JAMPANG, DAERAH CIMANGGU DAN SEKITARNYA, JAWA BARAT

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

3.2.3 Satuan lava basalt Gambar 3-2 Singkapan Lava Basalt di RCH-9

DAFTAR PUSTAKA Browne, P.R.L, 1989, Corbett, G.J., Leach, T.M., 1997, Fisher, R.V. dan Schmincke, H.U., 1984

Gambar 3.6 Model progradasi kipas laut dalam (Walker, R. G., 1978).

BAB 3 Tatanan Geologi Daerah Penelitian

PETROGENESA LAVA GUNUNG RINJANI SEBELUM PEMBENTUKAN KALDERA

(25-50%) terubah tetapi tekstur asalnya masih ada.

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Adanya cangkang-cangkang mikro moluska laut yang ditemukan pada sampel dari lokasi SD9 dan NG11, menunjukkan lingkungan dangkal dekat pantai.

BAB IV STUDI BATUPASIR NGRAYONG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

batupasir batulempung Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten.

Geologi Daerah Sirnajaya dan Sekitarnya, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 27

BAB V PENGOLAHAN DATA

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BATUAN BEKU IGNEOUS ROCKS

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Geologi dan Studi Fasies Karbonat Gunung Sekerat, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

BAB IV UBAHAN HIDROTERMAL

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II TATANAN GEOLOGI

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /

Foto III.14 Terobosan andesit memotong satuan batuan piroklastik (foto diambil di Sungai Ringinputih menghadap ke baratdaya)

Bab III Geologi Daerah Penelitian

III.1 Morfologi Daerah Penelitian

BAB III ALTERASI HIDROTERMAL

BAB IV ASOSIASI FASIES DAN PEMBAHASAN

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Gambar 6. Daur Batuan Beku, Sedimen, dan Metamorf

COURSE DESIGN. Semester : 4

LABORATORIUM GEOLOGI OPTIK DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB V FASIES BATUGAMPING DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Umur GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Umur, Lingkungan dan Mekanisme Pengendapan Hubungan dan Kesebandingan Stratigrafi

BAB II TATANAN GEOLOGI

Petrogenesa Batuan Beku

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-6 Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada, Desember 2013

BAB 4 ALTERASI HIDROTERMAL

Bab III Karakteristik Alterasi Hidrotermal

BAB III STRATIGRAFI 3. 1 Stratigrafi Regional Pegunungan Selatan

Umur dan Lingkungan Pengendapan Hubungan dan Kesetaraan Stratigrafi

BAB V DIAGENESIS BATUGAMPING FORMASI CIMAPAG

IDENTIFIKASI MINERAL PADA POSISI NIKOL SILANG PERTEMUAN III

Geologi Daerah Pela dan Sekitarnya...Wahyu Haryadi 14

batuan, butiran mineral yang tahan terhadap cuaca (terutama kuarsa) dan mineral yang berasal dari dekomposisi kimia yang sudah ada.

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Karakteristik Batuan Gunungapi Daerah Manipi Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai (Implikasinya Terhadap Bencana Alam dan Sumber Daya Geologi)

INVENTARISASI MINERAL LOGAM DI KABUPATEN BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA Reza Mochammad Faisal Kelompok Penyelidikan Mineral Logam SARI

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan praktikum mineral optik hanya mendeskripsikan mineralnya saja.

Transkripsi:

DAFTAR PUSTAKA Bemmelen, R.W., van, 949, The Geology of Indonesia, Vol. I-A, Gov. Printed Office, The Hague, 7 p. Duda, W. H, 976, Cement Data Book, ed- Mc. Donald dan Evans, London, 60 hal. Dunham, R.J., 96, Classification of Carbonate Rock According to Depositional Texture, Houston, Texas, USA. Ernest G. Ehlers, 98, Petrology Igneous, Sedimentary, and Metamorphic, W.H. Freeman and Company San Francisco. Folk R. L, 959, Classification of Carbonat Rock Assoc. Petroleum Geologist Member AAPG, Tulsa, Okla. Hehuwat, F, 97, Pengantar Petrografi Batuan Karbonat, Penerbit ITB, Bandung. Huang W. T., 96 Petrology, Mc Graw-Hill Book Company, New York, San Fransisco, Toronto London. Kastowo, dkk. 97, Peta Geologi Lembar Padang, Sumatera, Skala : 50.000 Publikasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Koesoemadinata, R.P., 980, Prinsip-prinsip Sedimentologi, Departemen Teknik Geologi, ITB, Bandung. Komisi Sandi Stratigrafi Indonesia, 996, Sandi Stratigrafi Indonesia, Ikatan Ahli Geologi Indonesia. Kosasih, O, 999. Geologi dan Potensi Batugamping Daerah Indarung dan Sekitarnya, Tugas Akhir Geologi ITB. 67

Kornelis Klein, 985, Manual of Mineralogy, twentieth edition, after J. D. Dana, John Wiley & Sons. Maurice E. Tucker, 00. Sedimentary Petrology, Third Edition Department of Geological Sciences University of Durham, Blackwell Science. Paurl F. Kerr. 959. Optical Mineralogy, Third Edition, International Student Edition, Kogakusha Compani, LTD, Tokyo. Pettijohn, F.J., 975, Sedimentary Rocks, Third Edition, Franchis Pettijohn, Printed in USA, 7,8 p. Selley, R.C., 970, Ancient Sedimentary Environments, Chapman and Hall, London. Sugeng W., 999, Metode Analisis Karbonat, Laboratorium Sedimentologi Teknik Geologi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta. Thounbury, W.D., 969, Prinsiples of Geomorphology, nd -Edition, John Wiley & Sons, Inc., New York. Walker, R.G., 984, Facies Models, Second Edition, Department of Geology, Mc Master University, Hamilton, Ontario L8S 4M Canada. William, H., Turner, F.J., and Gilbert, C., 954, Petrography An Introduction to the Study of Rocks in Thin Section, University of California, 406 p. Wilson, J.L, 974, Characteristics of Carbonates Platform Margin, AAPG Bull, V.58, no 5. p 80-84 68

Lampiran : 0 No. Conto : LP-0. Kalsit. Dolomit. Mineral. Opak Nikol Silang bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur mozaik, butirannya berkemas tertutup dengan sortasi baik. Ukuran butir antara 0,05 mm sampai mm dengan bentuk butir membulat. Terlihat ukuran butir dan bentuk kristal relatif seragam. Dijumpai adanya mineral kalsit dan mineral opak. Terlihat pori-pori berupa interpartikel. Kalsit (97 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai mm. Batas kristalnya tampak jelas. Dolomit ( %) : Tidak berwarna, Bentuk butir membulat dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0,05 mm. Belahan serta batas kristalnya tidak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal pendek. Mineral Opak ( %) : Berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0, mm serta bentuk butirannya membulat tanggung. Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 96 dan Ehlers, 98) Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran polisintetik lamellae semakin jelas dan batas kristal jelas, diinterpretasikan telah terjadi metamorfose kontak. 9

Lampiran : No. Conto : LP- Lokasi : Bukit Karang Putih Nama Lapangan : Batugamping kristalin. Kalsit. Dolomit. Mineral Opak 4. Pori-pori 4 Nikol Silang bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur mozaik, butirannya berkemas tertutup dengan sortasi sedang. Ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0,5 mm dengan bentuk butir membulat tanggung. Dijumpai adanya mineral kalsit, dan mineral opak. Terlihat pori-pori berupa interpartikel hasil pelarutan. Kalsit (96 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0,5 mm. Belahan serta batas kristalnya jelas. Dolomit ( %) : Tidak berwarna, bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran butir antara 0,0 mm sampai 0, mm. Belahan serta batas kristalnya nampak jelas. Kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal terpanjang,menunjukkan kembaran lamelae Mineral Opak ( %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0, mm serta bentuk butirannya membulat tanggung. Nama Petrografis : Crystalline Limestone (Dunham, 96) 9

Lampiran : No. Conto : LP- Nama Lapangan : Batugamping kritalin. Kalsit. Mineral Opak. Pori-pori Nikol Silang bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur klastik, butirannya berkemas agak terbuka dengan sortasi sedang - baik. Ukuran butir antara 0,0 mm sampai mm dengan bentuk butir membulat menyudut tanggung. Terlihat kristalkristal kecil tertanam dalam lumpur karbonat, serta nampak urat akibat pelarutan yang diisi oleh kristal kalsit.. Dijumpai adanya, mineral kalsit, dolomit dan mineral opak. Terlihat pori-pori berupa interpartikel hasil pelarutan. Kalsit (97 %) : Pada posisi nicol bersilang maupun nikol sejajar tidak berwarna. Bentuk butir umumnya membulat sampai menyudut tanggung dengan ukuran butir 0,05 mm sampai 0, mm. Tersebar merata sebagai matriks dan fragmen batuan serta sebagai pengikat (semen) antar butiran. Dolomit ( %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0, mm. Belahan serta batas kristalnya tidak jelas. Mineral Opak ( %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna hitam, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0, mm serta bentuk butirannya membulat tanggung. Nama Petrografis : Crystalline Limestone (Dunham, 96) 94

Lampiran : No. Conto : LP-. Kalsit. Dolomit. Mineral opak Nicol Silang bersilang berwarna abu-abu sedang nikol sejajar tidak berwarna, butirannya berkemas tertutup dengan sortasi buruk. Ukuran butir antara 0,05 mm sampai 4 mm dengan bentuk butir meruncing tanggung membulat tanggung. Kristal kecil sebagian sudah mengalami perubahan dengan ukuran lebih besar karena pengaruh penambahan panas intrusi. Terlihat pori yang mengisi rekahan antar butir. Dijumpai mineral kalsit, dolomit, dan mineral opak. Kalsit (95 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 4 mm. Belahan serta batas kristalnya tidak jelas. Dolomit ( %) : Tidak berwarna, bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran butir antara 0, mm sampai,5 mm. Belahan serta batas kristalnya nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal pendek. Mineral Opak ( %) : Berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0, mm serta bentuk butirannya membulat tanggung. Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 96 dan Ehlers, 98) Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran polisintetik lamellae semakin jelas dan tekstur lebih kompak, diinterpretasikan telah terjadi metamorfose kontak. 95

Lampiran : 4 No. Conto : LP-4. Kalsit. Dolomit. Mineral opak Nicol Silang Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, pada posisi cross nikol berwarna abu-abu sedang paralel nikol tidak berwarna, tekstur mozaik, butirannya berkemas tertutup dengan sortasi buruk. Ukuran butir antara 0,05 mm sampai mm dengan bentuk butir membulat tanggung. Terdapat kristal mineral kalsit kecil menjadi besar akibat pemanasan intrusi. Dijumpai mineral kalsit, dolomit, mineral opak dan poripori yang mengisi rekahan antar butir. Kalsit (95 %) : Pada posisi nikol silang maupun nikol sejajar tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai mm. Belahan serta batas kristalnya tidak jelas. Dolomit ( %) : Tidak berwarna, bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran butir antara 0, mm sampai,5 mm. Belahan serta batas kristalnya nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal pendek. Tampak kembaran lamellae. Mineral Opak ( %) : Pada posisi nikol silang maupun nikol sejajar berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0, mm serta bentuk butirannya membulat tanggung. Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 96 dan Ehlers, 98) Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran polisintetik lamellae semakin jelas dan tekstur lebih kompak, diinterpretasikan telah terjadi metamorfose kontak. 96

Lampiran : 5 No. Conto : LP-5 Nama Lapangan : Batugamping kristalin. Kalsit. Dolomit. Mineral Opak Nikol Silang bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur mozaik, butirannya berkemas tertutup dengan sortasi bagus. Ukuran butir antara 0, mm sampai mm dengan bentuk butir membulat tanggung menyudut tanggung. Dijumpai adanya mineral kalsit, dolomit, dan mineral opaq. Kalsit (94 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0, mm sampai mm. Dolomit (5 %) : Tidak berwarna, Bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran butir antara 0, mm sampai 0,5 mm. Belahan serta batas kristalnya nampak jelas, dan tampak kembaran lamellae Mineral Opak ( %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0, mm sampai 0, mm serta bentuk butirannya membulat tanggung. Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 96 dan Ehlers, 98) Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran polisintetik lamellae semakin jelas dan batas kristal jelas, diinterpretasikan telah terjadi metamorfose kontak. 97

Lampiran : 6 No. Conto : LP-6 Nama Lapangan : Batugamping kritalin. Kalsit. Dolomit. Mineral opak Nicol Silang bersilang berwarna abu-abu sedang nikol sejajar tidak berwarna, tekstur mozaik, butirannya berkemas tertutup dengan sortasi baik. Ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0,5 mm dengan bentuk butir membulat. Dijumpai mineral kalsit, dolomit, mineral opak dan pori-pori yang mengisi rekahan antar butir. Kalsit (96 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0,5 mm. Belahan serta batas kristalnya jelas. Dolomit ( %) : Tidak berwarna, bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0, mm. Belahan serta batas kristalnya nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal pendek. Mineral Opak ( %) : Berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0, mm serta bentuk butirannya membulat tanggung. Tersebar setempat-setempat pada sayatan Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 96 dan Ehlers, 98) Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran polisintetik lamellae semakin jelas dan tekstur lebih kompak, diinterpretasikan telah terjadi metamorfose kontak. 98

Lampiran : 7 No. Conto : LP-7 Lokasi : Bukit Karang Putih Satuan Batuan : Batugamping Nama Lapangan : Batugamping kristalin. Kalsit. Mineral. Opak Nikol Silang bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur mozaik, butirannya berkemas tertutup dengan sortasi baik. Ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0.05 mm dengan bentuk butir membulat. Dijumpai adanya mineral kalsit, dolomit dan mineral opak. Kalsit (98 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0,05 mm. Belahan serta batas kristalnya tidak jelas. Dolomit ( %) : Tidak berwarna, Bentuk butir membulat dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0,05 mm. Belahan serta batas kristalnya jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal pendek. Mineral Opak ( %) : Pada posisi nikol silang maupun nikol sejajar berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0,05 mm serta bentuk butirannya membulat tanggung. Nama Petrografis : Crystalline Limestone (Dunham, 96) 99

Lampiran : 8 No. Conto : LP-8. Mikrit. Kalsit. Fosil 4. Mineral Opak 4 Nikol Silang bersilang berwarna abu-abu sedang nikol sejajar tidak berwarna, tekstur klastik, butirannya berkemas tertutup dengan sortasi sedang. Ukuran butir antara 0,0 mm sampai 0, mm dengan bentuk butir membulat sampai membulat tanggung. Terlihat jejak fosil yang telah diisi oleh lumpur karbonat. Dijumpai adanya mineral kalsit, fosil, dan mineral opak. Lumpur (7 %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna abu-abu. Bentuk butir umumnya membulat dengan ukuran butir <0,05 mm. Tersusun atas mineral-mineral kalsit. Tersebar merata sebagai matrik batuan. Kalsit ( %) Fosil (5 %) : Tidak berwarna. Bentuk butir umumnya menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,0 mm sampai 0, mm (mikrokristalin). Hadir sebagai semen yang mengikat antar butiran. : Kecoklatan, berupa ganggang dan plankton yang telah terisi oleh mineral-mineral kalsit berupa mikrit (mikritisasi). Berukuran antara 0, mm sampai 0, mm. Hadir setempat-setempat. Mineral Opak ( %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0, mm sampai 0, mm serta bentuk butirannya membulat tanggung. Nama Petrografis : Wackstone (Dunham, 96) 00

Lampiran : 9 No. Conto : LP-9 (Kontak Basalt dengan Batugamping) Lokasi : Bukit Karang Putih Satuan Batuan : Intrusi Basalt Nama Lapangan : Basalt 5 6. Plagioklas. Piroksen. Olivin 4. Gelas Vulkanik 5. Silika 6. Kalsit 7. M. Opak 7 4 Nikol Silang Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan basalt, abu-abu, derajat kristalisasi hipokristalin, ukuran kristal ( ) mm, bentuk subhedral anhedral, tekstur porfiritik, fenokris berupa plagioklas, piroksen, olivin, silika, kalsit dan mineral opak. Terlihat kontak antara basalt dengan batugamping, mineral-mineral silika dan klorit masuk ke dalam rekahan dan mengganti sebagian mineral kalsit. KOMPOSISI MINERAL: Plagioklas (0 %) : Putih abu-abu, kembaran albit, ukuran pada fenokris 0,5 mm, bentuk kristal subhedral - anhedral, pada massa dasar berupa mikrolit-mikrolit, tersebar merata dalam sayatan. Sebagian sudah terubah menjadi klorit. 0

Kalsit (0 %) Piroksen (5 %) Gelas (0 %) Klorit (0 %) Olivin (7 %) Silika (6 %) : Pada posisi nikol silang maupun nikol sejajar tidak berwarna, bentuk kristal umumnya euhedral subhedral dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai mm. Kalsit ini terjadi terobosan oleh vienlet silika sebagai indikasi kontak dengan basalt. Sebagai komposisi batugamping yang kontak dengan basalt. : Tidak berwarna, umumnya jenis augit, bentuk kristal subhedral, mempunyai belahan satu arah, sudut pemadaman miring, relief tinggi, sebagai fenokris berukuran (0, -,5) mm, hadir setempat-setempat pada sayatan. : Tidak berwarna, pengamatan pada posisi nikol silang berwarna gelap, dengan keping gips berwarna ungu muda berkabut. : Kehijauan - biru, berserabut, sebagai veinlets pengisi rekahan dan menggantikan sebagian mineral kalsit. Ukuran kristalnya 0,05 0, mm. : Tidak berwarna - abu-abu, bentuk kristal subhedral, relief tinggi, sebagai fenokris berukuran (0, ) mm. Terubah menjadi klorit dan karbonat. : Tidak berwarna, mempunyai relief rendah dan pemadaman bergelombang. Bentuk butir umumnya membulat tanggung dengan ukuran butir antara 0,04 mm sampai 0,06 mm. Mineral opak ( %) : Hitam, tidak tembus cahaya, ukuran pada fenokris (0,0 0,) mm. Hadir setempat-setempat pada masa dasar. Nama : Basalt (Streckeisen, 979) 0

Lampiran : 0 No. Conto : LP-A Lokasi : Bukit Karang Putih Satuan Batuan : Intrusi Basalt Nama Lapangan : Basalt 5. Plagioklas. Gelas Vulkanik. Klorit 4. Kalsit 5. Mineral opaq 4 Nikol Silang Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan beku, abu-abu, derajat kristalisasi hipohyalin, ukuran kristal (0,0,5) mm, bentuk kristal subhedral euhedral, tekstur porfiritik, komposisi mineral terdiri plagioklas, klorit, kalsit dan mineral opak. Terlihat sebagian plagioklas telah terubah menjadi klorit. KOMPOSISI MINERAL: Plagioklas (47 %) Gelas (7 %) Klorit ( %) : Tidak berwarna, terlihat kembaran albit, ukuran pada fenokris berukuran (0,5 ) mm, bentuk kristal subhedral - euhedral, pada massa dasar berupa mikrolit-mikrolit, tersebar merata, sebagian sudah terubah menjadi klorit. : Tidak berwarna, pengamatan pada posisi nikol bersilang berwarna gelap, dengan keping gips berwarna ungu muda berkabut. Sebagaian sudah terubah menjadi mineral lempung, sebagai masa dasar. : Kehijauan, sebagai veinlets dan merubah sebagian mineral plagioklas menjadi klorit. Ukuran kristalnya 0,05 0, mm. 0

Olivin (0 %) Kalsit (8 %) : Tidak berwarna - abu-abu, bentuk kristal subhedral - poligonal, relief tinggi, sebagai fenokris berukuran (0, ) mm, hadir setempat-setempat pada masa dasar. : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar tidak berwarna, bentuk kristal umumnya subhedral dengan ukuran kristal antara 0,05 mm sampai mm. Belahan serta batas kristalnya tidak jelas. Hadir sebagai mineral ubahan plagioklas. Mineral opak (6 %) : Hitam, tidak tembus cahaya, ukuran pada fenokris (0,0 0,) mm. Hadir setempat-setempat pada masa dasar. Nama : Basalt (Streckeisen, 979) 04

Lampiran : No. Conto : LP-B Lokasi : Bukit Karang Putih Satuan Batuan : Intrusi Basalt Nama Lapangan : Basalt 5. Plagioklas. Kalsit. Olivin 4. Gelas Vulkanik 5. Mineral Opak 6. Klorit 4 6 Nicol Silang Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan beku, abu-abu, derajat kristalisasi hipokristalin, ukuran butir fanerik halus fanerik sedang (0,05 ) mm, bentuk butir subhedral anhedral, tekstur porfiritik, fenokris berupa plagioklas, felspar, piroksen, olivin, dan mineral opak tertanam pada massa dasar berupa mikrolit (kristal halus). Plagioklas memperlihatkan kembaran albit. Terlihat veinlet diisi kalsit dan beberapa mineral plagioklas terubah menjadi klorit. KOMPOSISI MINERAL: Plagioklas (4 %) : Tidak berwarna - abu-abu, kembaran albit, ukuran pada fenokris (0,5 ) mm, bentuk kristal subhedral - anhedral, pada masadasar berupa mikrolit-mikrolit, tersebar merata dalam sayatan. Gelas volkanik (5%) : Tidak berwarna, pengamatan pada posisi nikol silang berwarna gelap, dengan keping gips berwarna ungu muda berkabut. Menunjukkan aliran dan sebagai masa dasar sebagian sudah terubah (devitrifikasi) menjadi silika dan serisit. 05

Piroksen (5 %) Olivin (5 %) Klorit (0 %) : Tidak berwarna, bentuk kristal subhedral, mempunyai belahan satu arah, warna interferensi abu-abu, sudut pemadaman miring, relief tinggi, sebagai fenokris berukuran (0, - 0,5) mm, hadir setempat-setempat pada sayatan, berjenis augit. : Tidak berwarna - abu-abu, bentuk kristal subhedral, relief tinggi, sebagai fenokris berukuran (0, ) mm, hadir setempat-setempat pada masadasar. : Warna hijau, berserabut memanjang, berfungsi sebagai vienlet. Mineral opak ( %) : Hitam, tidak tembus cahaya, ukuran pada fenokris (0,0 0,05) mm. Hadir setempat-setempat di dalam masa dasar. Kalsit ( %) : Tidak berwarna, sebagai pengisi vienlet, ukuran kristal (0,05 0,) mm Nama : Basalt (Streckeisen, 979) 06

Lampiran : No. Conto : LP-C Lokasi : Bukit Karang Putih Satuan Batuan : Intrusi Basalt Nama Lapangan : Basalt. Plagioklas. Piroksen. Klorit 4. Serisit 5. Olivin 5 4 Nicol Silang Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan beku, menunjukkan warna abu-abu, derajat kristalisasi hipokristalin, ukuran fenokris (0,,5 mm), bentuk kristal subhedral anhedral, tekstur porfiritik, komposisi mineral berupa felspar, piroksen, olivin, silika, wolastonit, serisit dan mineral opak. KOMPOSISI MINERAL: Plagioklas (40 %) Serisit (7 %) Piroksen (0 %) : Tidak berwarna, sebagai fenokris berukuran (0, 0,5) mm, bentuk kristal subhedral - anhedral, umumnya jenis plagioklas yang terubah menjadi serisit (mika) dan silika. Pada masa dasar berupa mikrolit-mikrolit, tersebar merata. : Tidak berwarna, bentuk berserabut, sebagai masa dasar, merupakan mineral ubahan dari gelas. : Tidak berwarna, bentuk kristal subhedral, mempunyai belahan dua arah, warna interferensi abu-abu, sudut pemadaman miring dan sejajar, relief tinggi, sebagai fenokris berukuran (0, ) mm, hadir setempat-setempat pada masa dasar. Jenis augit dan hipersten. 07

Olivin (0 %) : Tidak berwarna - abu-abu, bentuk kristal subhedral - poligonal, relief tinggi, sebagai fenokris berukuran (0,.5) mm, hadir setempat-setempat pada masa dasar. Mineral opak ( %) : Hitam, tidak tembus cahaya, ukuran pada fenokris (0, 0,5) mm. Hadir setempat-setempat pada masa dasar. Klorit (5 %) Silika ( %) : Kehijauan, sebagai veinlets dan pengganti mineral plagioklas serta mineral-mineral mafik (olivin). Ukuran kristalnya 0,05 0, mm. : Tidak berwarna, mempunyai relief rendah dengan pemadaman bergelombang, merupakan veinlets. Nama : Basalt (Streckeisen, 979) 08

Lampiran : No. Conto : LP-. Kalsit. Dolomit. Mineral. Opak Nikol Silang bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, butirannya berkemas tertutup dengan sortasi buruk. Ukuran butir antara 0,05 mm sampai 4 mm dengan bentuk butir menyudut tanggung membulat tanggung. Terlihat ukuran butir tidak seragam, dijumpai mineral kalsit, dolomit dan opak. Terlihat pori-pori berupa interpartikel. Kalsit (94 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 4 mm. Belahan serta batas kristalnya tampak jelas. Dolomit ( %) : Tidak berwarna, Bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran butir antara 0, mm sampai mm. Belahan serta batas kristalnya nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal pendek. Kembaran polisintetik lamellae jelas. Mineral Opak (%) : Berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0, mm sampai 0, mm serta bentuk butirannya membulat tanggung. Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 96 dan Ehlers, 98) Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran polisintetik lamellae semakin jelas dan tekstur lebih kompak, diinterpretasikan telah terjadi metamorfose kontak. 8

Lampiran : No. Conto : LP-. Kalsit. Dolomit. Mineral opak Nicol Silang bersilang berwarna abu-abu sedang nikol sejajar tidak berwarna, butirannya berkemas tertutup dengan sortasi buruk. Ukuran butir antara 0,05 mm sampai mm dengan bentuk butir membulat membulat tanggung. Terlihat fenokris dalam kalsit yang berupa mineral kalsit. Terdapat kristal mineral kalsit kecil menjadi besar akibat panas dari intrusi (magma). Kalsit (94 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai mm. Belahan serta batas kristalnya jelas. Dolomit ( %) : Tidak berwarna, bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran butir antara 0, mm sampai,5 mm. Belahan serta batas kristalnya nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal pendek. Tampak kembaran lamellae. Mineral Opak ( %) : Berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0, mm serta bentuk butirannya membulat tanggung. Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 96 dan Ehlers, 98) Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran polisintetik lamellae semakin jelas dan tekstur lebih kompak, diinterpretasikan telah terjadi metamorfose kontak. 84

Lampiran : No. Conto : LP- Lokasi : Bukit Karang Putih Nama Lapangan : Batugamping Meta. Kalsit. Dolomit Nikol Silang bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur mozaik, butirannya berkemas tertutup dengan sortasi baik. Ukuran butir antara 0,05 mm sampai mm dengan bentuk butir membulat. Kristal kecil sebagian sudah mengalami perubahan dengan ukuran lebih besar karena pengaruh penambahan panas intrusi. Terlihat pori yang mengisi rekahan antar butir (interpartikel). Kalsit (98 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai mm. Belahan serta batas kristalnya jelas. Dolomit ( %) : Tidak berwarna, bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran butir antara 0, mm sampai 0,5 mm. Belahan serta batas kristalnya nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal pendek, nampak kembaran lamelae. Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 96 dan Ehlers, 98) Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran polisintetik lamellae semakin jelas dan batas kristal jelas, diinterpretasikan telah terjadi metamorfose kontak. 85

Lampiran : 4 No. Conto : LP-4. Kalsit. Dolomit Nikol Silang Pengamatan mikroskopis pada sayatan tipis batuan sedimen karbonat, memperlihatkan warna abu-abu pada posisi nikol bersilang, sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur mozaik, butirannya berkemas tertutup dengan sortasi sedang. Ukuran butir antara 0, mm sampai mm dengan bentuk butir menyudut tanggung sampai membulat tanggung. Dijumpai adanya mineral kalsit, dolomit, dan mineral opak. Kalsit (95 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0, mm sampai mm. Dolomit (4 %) : Tidak berwarna, bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran butir antara 0,4 mm sampai 0,8 mm. Belahan serta batas kristalnya nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal pendek, menunjukkan kembaran lamelae. Mineral Opak ( %) : Hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0, mm sampai 0, mm serta bentuk butirannya membulat tanggung. Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 96 dan Ehlers, 98) Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran polisintetik lamellae semakin jelas dan tekstur lebih kompak, diinterpretasikan telah terjadi metamorfose kontak. 86

Lampiran : 5 No. Conto : LP-5 Lokasi : Bukit Karang Putih Nama Lapangan : Batugamping. Kalsit. Dolomit. Mineral Opak Nicol Silang bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur mozaik, butirannya berkemas tertutup dengan sortasi buruk. Ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0,5 mm dengan bentuk butir membulat tanggung menyudut tanggung. Terlihat ukuran kristal yang bervariasi, kristal kecil sudah mengalami perubahan menjadi kristal besar karena pengaruh penambahan suhu (intrusi). Dijumpai adanya mineral kalsit, dolomit, dan mineral opak. Kalsit (98 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0,5 mm. Belahan serta batas kristalnya tidak jelas. Dolomit ( %) : Tidak berwarna, Bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran butir antara 0, mm sampai 0, mm. Belahan serta batas kristalnya nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal terpanjang, nampak kembaran lamellae. Mineral Opak ( %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0, mm serta bentuk butirannya membulat tanggung. Nama Petrografis : Crystalline Limestone (Dunham, 96) 87

Lampiran : 6 No. Conto : LP-6 Nama Lapangan : Batugamping Meta. Mikrit. Kalsit. Mineral. Opak 4. Pori-pori 4 Nikol Silang bersilang berwarna abu-abu sedang nikol sejajarl tidak berwarna, tekstur klastik, butirannya berkemas tertutup dengan sortasi menengah, terlihat ukuran butirannya bervariasi. Ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0,5 mm dengan bentuk butir membulat tanggung - menyudut tanggung. Terlihat kristal-kristal kecil tertanam dalam lumpur karbonat. Dijumpai adanya lumpur karbonat, mineral kalsit, mineral opak. Terlihat poripori berupa interpartikel hasil pelarutan. Mikrit (6 %) : Berwarna abu-abu. Bentuk butir umumnya membulat dengan ukuran butir antara <0,05 mm sampai 0,05 mm. Tersusun atas mineral-mineral kalsit. Tersebar merata sebagai matriks batuan. Kalsit (0 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,0 mm sampai 0, mm. Hadir sebagai vienlets dan semen (sparit) antar butiran. Sparit ini tersusun oleh mineralmineral kalsit. Mineral Opak (5 %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0, mm serta bentuk butirannya membulat tanggung. Nama Petrografis : Wackstone (Dunham, 96) 88

Lampiran : 7 No. Conto : LP-7. Kalsit. Dolomit. Mineral. Opak Nikol Silang bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur klastik, butirannya berkemas tertutup dengan sortasi sedang. Ukuran butir antara 0, mm sampai mm dengan bentuk butir membulat tanggung menyudut tanggung. Dijumpai adanya mineral kalsit, dolomit dan mineral opak. Kalsit (85 %) Dolomit (0 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0, mm sampai mm. : Tidak berwarna, Bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran butir antara 0, mm sampai 0, mm. Belahan serta batas kristalnya nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal terpanjang. Menunjukkan kembaran lamellae Mineral Opak (5 %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0, mm sampai 0, mm serta bentuk butirannya membulat tanggung. Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 96 dan Ehlers, 98) Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran polisintetik lamellae semakin jelas dan tekstur lebih kompak, diinterpretasikan telah terjadi metamorfose kontak. 89

Lampiran : 8 No. Conto : LP-8. Kalsit. Dolomit. Mineral. Opak Nicol Silang bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur mozaik, butirannya berkemas tertutup dengan sortasi buruk. Ukuran butir antara 0,05 mm sampai mm dengan bentuk butir membulat tanggung menyudut tanggung. Dijumpai adanya mineral kalsit, dolomit, dan mineral opak. Kalsit (90 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai mm. Belahan serta batas kristalnya tidak jelas. Dolomit (8 %) : Tidak berwarna, bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran butir antara 0, mm sampai mm. Belahan serta batas kristalnya nampak jelas. Dengan kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal terpanjang, kembaran lamelae. Mineral Opak ( %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0, mm serta bentuk butirannya membulat tanggung. Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 96 dan Ehlers, 98) Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran polisintetik lamellae semakin jelas dan tekstur lebih kompak, diinterpretasikan telah terjadi metamorfose kontak. 90

Lampiran : 9 No. Conto : LP-9 Nama Lapangan : Batugamping. Kalsit. Dolomit. Mineral Opak Nikol Silang bersilang berwarna abu-abu sedangkan pada nikol sejajar tidak berwarna, tekstur mozaik, butirannya berkemas tertutup dengan sortasi sedang. Ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0,4 mm dengan bentuk butir membulat tanggung - menyudut tanggung. Dijumpai adanya mineral kalsit, dolomit dan mineral opak. Terlihat pori-pori sekunder berupa interpartikel. Kalsit (94 %) : Tidak berwarna, bentuk butir umumnya membulat tanggung sampai menyudut tanggung dengan ukuran butir antara 0,05 mm sampai 0,4 mm. Dolomit (5 %) : Tidak berwarna, bentuk butir membulat tanggung dengan ukuran butir antara 0, mm sampai 0, mm. Belahan serta batas kristalnya nampak jelas. Kenampakan belahan sejajar sumbu diagonal terpanjang, menunjukkan kembaran lamellae. Mineral Opak ( %) : Pada posisi nikol bersilang maupun nikol sejajar berwarna hitam, kedap cahaya, berelief tinggi dengan ukuran butir antara 0, mm sampai 0, mm serta bentuk butirannya membulat tanggung. Nama Petrografis : Meta Crystalline Limestone (Dunham, 96 dan Ehlers, 98) Catatan : Berdasarkan kenampakan dari besar butir (kristal) kalsit relatif kasar, kembaran polisintetik lamellae semakin jelas dan tekstur lebih kompak, diinterpretasikan telah terjadi metamorfose kontak. 9