PENGEMBANGAN KIT ALTERNATIF CAHAYA DAN OPTIK SEBAGAI MEDIA EKSPERIMEN SAINS DI RUMAH BAGI SISWA SLTP

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN LKS BERBASIS VIDEO PERCOBAAN HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM SUDUT UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN SIKAP TERHADAP SAINS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA UNTUK SISWA SLTP

Key words: research and development, student worksheet based on gyroscope experiment s video

Yuni Permata Sari*, Rini**, Rasmiwetti*** No. Hp:

PENGEMBANGAN LKS NON EKSPERIMEN BERBANTUKAN ALAT PERAGA JUMPING RING PADA KONSEP INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

DAFTAR ISI... PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

KARYA TULIS ILMIAH PENGEMBANGAN PERANGKAT PERCOBAAN ALTERNATIF LISTRIK DINAMIS SEBAGAI SUMBER BELAJAR FISIKA SISWA SMP KELAS IX

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI POKOK PLANTAE UNTUK SMA. Oleh

DESIGN AND VALIDATION EXPERIMENT DEVICE CALORIMETER GAS AS PHYSICAL MEDIA LEARNING SENIOR HIGH SCHOOL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

DEVELOPMENT OF MODULUS TWIST EXPERIMENT EQUIPMENT AS A MEDIA HIGH SCHOOL PHYSICS LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERKARAKTER PADA MATERI POKOK PESAWAT SEDERHANA KELAS VIII SMP

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU TOPIK CAHAYA DAN INDERA PENGLIHATAN MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI CAHAYA

BAB I PENDAHULUAN. seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. 1 Pembelajaran IPA secara

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. dari pembelajaran. Pembelajaran sains diharapkan pula memberikan

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY (SETS) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BAB ALAT OPTIK DI SMA

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP

Muhammad Habibi Rio Andika*,Hendar sudrajat**, M. Rahmad** ABSTRACT

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI ALAT INDERA UNTUK SMP

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

DAFTAR ISI... PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI PENDAHULUAN BAB I

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume II No 1, Januari 2016

JURNAL. Oleh: WAHYU NUR LEILA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS X SMKN 4 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

Rizallisa Ariyanti*), Anna Cesaria**), Merina Pratiwi**) ABSTRACT

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP ARTIKEL

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

PENGEMBANGAN LKS BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN TERHADAP LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN SAINS

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI BERBASIS INKUIRI PADA MATERI INTERAKSI ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA ALTERNATIF SEDERHANA DITINJAU DARI KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI CAHAYA KELAS VIII MTSN BUKIT RAYA PEKANBARU

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERISISTEM EKSKRESI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

THE DEVELOPMENT OF NON-EXPERIMENTAL STUDENT WORKSHEET IN NEWTONIAN GRAVITY

PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK FISIKA SEBAGAI MEDIA INSTRUKSIONAL POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

THE PRACTICALITY TEST OF MAGNETIC EXPERIMENTAL DEVICES FOR PHYSICS LEARNING OF JUNIOR HIGH SCHOOL

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

PENGEMBANGAN KIT PRAKTIKUM DAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KARAKTER SISWA SMP UNTUK MATA PELAJARAN IPA FISIKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PURNAMA INSANI MURSAL NIM.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA FISIKA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA ASLI DI KELAS VIII SMP NEGERI 32 PEKANBARU

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

KARYA TULIS ILMIAH PENGEMBANGAN ALAT PERCOBAAN LISTRIK MAGNET IPA FISIKA SMP

MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SAINS FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TAMBANG

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENDUKUNG MEDIA PEMBELAJARAN PHET SIMULATION PADA MATERI HUKUM NEWTON KELAS X

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN KIT IPA FISIKA DI SMP SE-KECAMATAN SOJOL KABUPATEN DONGGALA

I. PENDAHULUAN. Fisika merupakan salah satu pelajaran IPA yang menarik untuk dipelajari karena

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERKARAKTER PADA MATERI POKOK CAHAYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT PADA TOPIK LINGKARAN UNTUK KELAS VIII SMPN 23 PADANG ABSTRAK

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

I. PENDAHULUAN. mudah dihadirkan di ruang kelas. Dalam konteks pendidikan di sekolah,

ABSTRACT. Keyword : Worksheet,, Guided Discovery, Trigonometry

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI SEGI EMPAT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa : a. Pengelolaan pembelajaran menggunakan metode eksperimen pada materi

PF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN

DEVELOPMENT OF PHYSICS-ORIENTED LEARNING DEVICE INQUIRY APPROACH ON THERMODYNAMIC MATERIALS OF CLASS XI SMA BASED ON CURRICULUM 2013

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

Pengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa

57 PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA BERBASIS CULTURAL PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP. Abstract

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA SMP E - JURNAL TESSA MUTIARA. T NIM.

Abstrak. Kata Kunci: Petunjuk praktikum, laboratorium virtual, kinerja praktikum, motivasi belajar.

PENGEMBANGAN LKS (LEMBAR KERJA SISWA) MODEL INKUIRI TERBIMBING MATERI POKOK OPTIKA

Transkripsi:

PENGEMBANGAN KIT ALTERNATIF CAHAYA DAN OPTIK SEBAGAI MEDIA EKSPERIMEN SAINS DI RUMAH BAGI SISWA SLTP Nana Mardiana*, Zulirfan**, Zuhdi Ma aruf** Email: mdna.nana1@gmail.com ABSTRACT The purpose of this study to develop an experimental device in the form of alternative kits and worksheets on light materials for students of SMP/MTs. The research method used is a Research and Development (R & D). This research resulted in the kit and worksheet alternate light and optics to students of SMP/MTs. Developed experimental device has been tested for feasibility through empirical testing and validation. Data analysis techniques used in this study is a descriptive analysis, by calculate the index of each indicator instrument experiment. Instruments of analysis, indicated that the alternative kit with light and optical worksheet has been fit for use as a medium of learning that may show light symptoms. Keywords: Experimental device, the alternative light and optics kit, worksheets of light and optics. * Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau ** Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat percobaan berupa kit alternatif dan LKS pada materi cahaya untuk siswa SMP/MTs sederajat. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development(R&D). Penelitian ini menghasilkan perangkat percobaan kit alternatif dan LKS cahaya dan Optik untuk siswa SMP/MTs sederajat. Perangkat percobaan yang dikembangkan telah diuji kelayakannya melalui uji empirik dan validasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yakni dengan cara menghitung indeks dari setiap indikator instrument percobaan. Dari analisis Instrumen, diperoleh gambaran bahwa perangkat kit alternatif beserta LKS cahaya dan optik telah layak digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat menunjukan gejala cahaya. Kata kunci : Perangkat percobaan, perangkat kit alternatif cahaya dan optik, LKS Cahaya dan optik. PENDAHULUAN Pengajaran sains di sekolah terbagi dalam dua bagian besar yaitu sains sebagai produk dan sains sebagai proses. Konteks sains sebagai produk adalah pada pengajaran tentang fakta, teori, prinsip dan hukum alam; sedangkan sains sebagai proses adalah pengembangan kemampuan siswa dalam metode ilmiah dan pemecahan masalah sains. Untuk sains sebagai proses, maka pengajaran melalui praktikum laboratorium adalah kegiatan penerapan metode ilmiah oleh siswa. Terdapat banyak klaim bahwa kegiatan praktikum laboratorium dapat meningkatkan sikap kritis, keterampilan proses sains, ataupun sikap ilmiah siswa. (Sumintono, 2010) Disamping itu, pembelajaran sains diharapkan pula memberikan keterampilan psikomotorik, kemampuan sikap ilmiah (afektif), pemahaman, kebiasaan dan apresiasi di dalam mencari jawaban terhadap suatu permasalahan. (Trianto, 2010) Metode pembelajaran yang paling sesuai untuk mengembangkan keterampilan proses adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana subjek belajar melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. (Irianti, 2009). Uraian di atas menunjukan pentingnya pelaksanakan eksperimen bagi siswa, namun pada umumnya pelaksanaan eksperimen yang berlangsung di laboratorium sekolah sangat jarang dilakukan oleh guru. Berdasarkan hasil penelitian Jeperis penyebab guru jarang melakukan praktikum sebagai berikut : 1) tidak tersedianya laboratorium di sekolah, 2) tidak tersedianya alat-alat praktikum IPA, 3) guru tidak mempunyai latar belakang pendidikan IPA, 4) guru jarang mengikuti pelatihan mengenai penggunaan laboratorium IPA, 5) pelaksanaan pelatihan mengenai penggunaan laboratorium sangat jarang dilakukan, 6)pemahaman guru yang kurang terhadap penggunaan labor, dan 7) tidak adanya laboran di laboratorium. (Jeperis, 2009) Selain itu, berdasarkan penelitian Sumintono untuk melaksanakan praktikum di laboratorium dalam menunjang proses pembelajaran terdapat

beberapa kesulitan, antara lain; alat dan bahan yang kurang, sedikitnya waktu, ruangan yang terbatas, dan ketiadaan laboran. (Sumintono, 2010) Praktek atau percobaan menjadi kurang efektif, karena ruang lab yang tidak memadai, peralatan lab yang kurang lengkap, waktu praktek kurang efektif mengingat tidak ada atau kurangnya persiapan alat (tidak ada laboran), praktik tidak beraturan karena tidak adanya jadwal praktek. Tetapi terkadang kendala terjadi dengan ketidak cukupnya waktu dengan materi dan peralatan yang terbatas sehingga mengakibatkan sulitnya penerapan metode eksperimen diterapkan di sekolah-sekolah khususnya tingkat SMP/MTS. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode eksperimen dibutuhkan perangkat percobaan yang terdiri dari alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan serta panduan dalam melakukan percobaan untuk itu diperlukan alterternatif agar siswa/i tetap dapat melaksanakan kegiatan praktikum tanpa terkendala oleh laboratorium yang tidak ada dan tidak tersedianya alat-alat praktikum karena mahalnya kit optik. Harga bandingan dari alat lab pasma.blogspot.com per 2012/2013 yaitu Rp.5.227.200,-. Salah satu solusinya yaitu dengan memanfaatkan seperangkat alat yang bersumber dari lingkungan yang dapat dijadikan sebagai media belajar. Seperangkat alat ini kemudian disebut sebagai kit alternatif. Kit alternatif yang dimaksud adalah seperangkat alat percobaan yang praktis dan dapat dibawa pulang sehingga dapat mengatasi masalah keterbatasan waktu dan ruang. Pengembangan Kit alternatif cahaya dan optik ini juga disertai dengan pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang efektif dan efisien, sehingga guru dapat memberikan pemahaman terhadap siswa. Dipilihnya materi cahaya dan Optik karena cahaya dan optik merupakan salah satu konsep fisika yang penerapannya banyak terdapat di alam dan oleh sebab itu diperlukan perangkat untuk melakukan pengamatan dan memberikan penjelasan mengenai konsep cahaya dan optik tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1) merakit alat dan bahan dan mengemasnya dalam sebuah Kit Alternatif untuk topik cahaya dan optik, 2) menguji validitas Kit Alternatif Cahaya dan Optik, 3) menguji validitas LKS Kit Alternatif Cahaya dan Optik. METODE PENELITIAN Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development), karena bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan suatu prototipe baru atau yang sudah ada dalam rangka penyempurnaan dan pengembangan sehingga diperoleh hasil yang lebih produktif, efektif dan efisien. Penelitian dan pengembangan (research and development) merupakan metode yang digunakan untuk mengembangkan dan menguji suatu produk (Borg,W.R & Gall, M.D). Penelitian dan pengembangan merupakan pendekatan penelitian untuk menghasilkan produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Secara garis besar ada tiga langkah penelitian dan pengembangan. Pertama, studi pendahuluan, mengkaji teori dan mengamati produk atau kegiatan

yang telah ada. Kedua, melakukan pengembangan produk atau kegiatan baru. Ketiga, Menguji dan memvalidasi produk atau kegiatan baru (Sukmadinata,2007). Alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Studi Pendahuluan; Perancangan Perangkat Percobaan Pengembangan Perangkat Percobaan Uji empirik material Percobaan Validasi Perangkat Percobaan Evaluation Pengujian Perangkat Percobaan Hasil Akhir Gambar 1. Alur Penelitian Pengembangan Perangkat Kit Alternatif Cahaya dan Optik Studi pendahuluan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menganalisa kendala kebutuhan peserta didik dalam penggunaan perangkat kit praktikum standar yang digunakan di sekolah serta informasi terkait dengan masalah yang akan diteliti. Melalui informasi dari pakar dan studi literatur. Perancangan Perangkat Percobaan, pada tahap ini dilakukan dengan menentukan topik-topik percobaan yang akan dikembangkan. Perancangan pada tahap ini melalui analisis konsep yang relevan dengan karakteristik perangkat percobaan cahaya. Pengembangan Perangkat Percobaanberupa penyusunan awal perangkat percobaan dan LKS cahaya yang dilakukan dengan pemilihan alat dan bahan yang akan digunakan sebagai media alternatif untuk perangkat ini, sekaligus merancang tampilan kit dan LKS sesuai dengan tujuan pengembangan. Uji empirik material Percobaan, dalam tahap ini material perangkat alternatif yang ada di uji dan dipilih yang terbaik dalam menunjukan gejala fisis yang diharapkan sehingga dapat digunakan untuk melakukan percobaan-percobaan cahaya. Validasi Perangkat Percobaan, perangkat percobaan yang telah dibuat divalidasi oleh empat orang dosen Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau dengan mengisi lembar penilaian perangkat alternatif dan LKS cahaya. Pada lembar penilaian terdapat indikator-indikator yang akan dinilai oleh validator beserta kolom penampungan saran. Perbaikan dan penyempurnaan perangkat dilakukan berdasarkan saran-saran yang diberikan. Pengujian Perangkat Percobaan, pada tahap ini dilakukan penerapan pengujian perangkat percobaan melalui pelaksanaan uji coba praktikum terbatas oleh 10 orang siswa/i SMP/MTS sederajat di Pekanbaru. Pemilihan subjek penelitian ini didasari oleh pertimbangan keragaman kemampuan akademis. Proses uji praktikalitas dilanjutkan dengan kegiatan pengisian lembar penilaian uji praktikalitas perangkat percobaan cahaya.

Evaluation, Pada penelitian ini berlangsung evaluasi formatif yang terjadi pada setiap empat tahap di atas karena bertujuan untuk kebutuhan revisi atau perbaikan perangkat percobaan. Hasil Akhir berupa perangkat percobaan yang terdiri dari perangkat kit alternatif dan LKS cahaya dan Optik dalam ukuran yang dapat dibawa kerumah oleh siswa perorangan yang telah diuji kelayakannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian validitas perangkat percobaaan dan penilaian praktikalisas perangkat kit cahaya dan optik. Validasi dilakukan dengan pengisian instrumen penilaian kit dan penampungan saran dari empat orang dosen FKIP Fisika Universitas Riau. Penilaian praktikalitas dilakukan dengan pengisian angket oleh praktikan atau siswa setelah diberi kesempatan untuk melakukan percobaan terhadap perangkat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yakni dengan cara menghitung indeks dari setiap indikator validasi LKS dan uji praktikalitas perangkat percobaan. Kevalidan LKS ditentukan oleh skor hasil validasi oleh dosen ahli. Sedangkan uji praktikalitas percobaan ditentukan oleh skor penilaian yang diberikan siswa setelah melakukan praktikum. Analisis data hasil validasi menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menjumlahkan tiap indikator angket validasi. 2) Kategori penilaian angket oleh validator dan uji praktikalitas oleh siswa menggunakan pedoman seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Kategori Penilaian Angket No Kategori Skor 1 Sangat Setuju 4 2 Setuju 3 3 Kurang Setuju 2 4 Tidak Setuju 1 3) Mencari rata-rata tiap indikator angket validasi. 4) Mencari rata-rata keseluruhan angket validasi. 5) Menentukan kategori rata-rata indikator berdasarkan Tabel dengan menggunakan skala Likert. Tabel 2. Kategori Validasi dan Praktikalitas oleh Praktikan No Skor Rata-Rata Kategori 1 Sangat Tinggi 2 Tinggi 3 Rendah 4 Sangat Rendah Untuk menentukan rata-rata per indikator digunakan rumus:.( 1)

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Studi pendahuluan. Berdasarkan informasi dan studi literatur, peneliti mendapatkan informasi bahwa kegiatan praktikum laboratorium dapat meningkatkan sikap kritis, keterampilan proses sains, ataupun sikap ilmiah siswa. (Sumintono, 2010). Disamping itu, pembelajaran sains diharapkan pula memberikan keterampilan psikomotorik, kemampuan sikap ilmiah (afektif), pemahaman, kebiasaan dan apresiasi di dalam mencari jawaban terhadap suatu permasalahan. (Trianto, 2010). Metode pembelajaran yang paling sesuai untuk mengembangkan keterampilan proses adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana subjek belajar melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. (Irianti, 2009). Namun, berdasarkan penelitian Sumintono untuk melaksanakan praktikum di laboratorium terdapat beberapa kesulitan, antara lain; alat dan bahan yang kurang, sedikitnya waktu, ruangan yang terbatas, dan ketiadaan laboran. (Sumintono, 2010) Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode eksperimen dibutuhkan perangkat percobaan yang terdiri dari alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan serta panduan dalam melakukan percobaan untuk itu diperlukan alterternatif agar siswa/i tetap dapat melaksanakan kegiatan praktikum tanpa terkendala oleh laboratorium yang tidak ada dan tidak tersedianya alat-alat praktikum karena mahalnya kit optik. Harga bandingan dari alat lab pasma.blogspot.com per 2012/2013 yaitu Rp.5.227.200,-. Salah satu solusinya yaitu dengan memanfaatkan seperangkat alat yang bersumber dari lingkungan yang dapat dijadikan sebagai media belajar. Seperangkat alat ini kemudian disebut sebagai kit alternatif. Perancangan Perangkat Percobaan, berdasarkan hasil studi pendahuluan, perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Kit Alternatif Cahaya dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Cahaya dan Optik yang efektif dan efisien, yang mampu menyelesaikan permasalahanpermasalahan yang dipaparkan pada studi pendahuluan. Pengembangan Perangkat Percobaan, pada tahap ini dilakukan pengembangan LKS yang disesuaikan dengan percobaan ataupun kegiatan yang dirancang peneliti agar siswa dapat dengan mudah mengamati gejala cahaya secara sederhana namun tetap dapat menguasai dan memahami konsep cahaya tersebut. Selama tahap ini dilakukan beberapa kali revisi sesuai dengan kebutuhan. Uji empirik material percobaan, perangkat percobaan yang digunakan pada kit alternatif ini telah melewati uji empirik, sehingga didapatkan peralatan terbaik dari pilihan yang ada sebagai peralatan yang dapat menunjukan gejala fisis yang diperlukan. Setelah melewati uji empirik selanjutnya perangkat di validasi. Validasi Perangkat Percobaan, perangkat percobaan yang telah dibuat divalidasi oleh 4 orang dosen Program Studi Pendidikan Fisika melalui diskusi internal dengan mengisi lembar penilaian perangkat kit alternatif dan LKS Cahaya dan Optik. Hasil penilaian perangkat kit alternatif dan LKS Cahaya dapat terlihat pada uraian berikut ini. Dari penilaian perangkat Kit Alternatif Cahaya oleh Validator, diperoleh hasil analisis data yang terdapat pada Tabel3.

Tabel 3. Hasil Validasi Kit alternatif Cahaya dan Optik Berdasarkan tabel analisis di atas diperoleh gambaran bahwa kit alternatif yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat dinyatakan valid untuk percobaan yang menunjukan gejala yang terdapat pada materi cahaya. Dari penilaian LKS Cahaya oleh Validator, diperoleh hasil analisis data yang terdapat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Validasi LKS Cahaya dan Optik No. Perc. Indikator 1 2 3 4 Rata-rata Ket No. Indikator Ratarata Perc 1 2 3 4 5 6 7 8 Ket 1 3,5 3,5 3,75 3,75 3,75 4 4 3,5 29,75 3,72 ST 2 3,5 3,25 4 3,75 3,25 4 4 3,25 29 3,62 ST 3 3,5 3,5 4 3,75 3,25 4 4 3,25 29,25 3,65 ST 4 3,5 3,5 3,75 3,75 3,75 4 4 3,5 29,75 3,72 ST 5 3,5 3,5 3,75 3,75 3,75 4 4 3,25 29,50 3,68 ST 6 3,75 3,75 3,5 4 4 3,75 4 3,5 30,25 3,78 ST 7 3,25 3,5 3,5 3,75 3,5 4 4 3,25 28,75 3,59 ST 8 3,25 3,5 3,5 3,75 3,5 4 4 3,25 28,75 3,59 ST 27,75 28 29,75 30,25 24,75 31,75 32 26,75 Ratarata 3,47 3,5 3,72 3,78 3,09 3,97 4 3,35 Ket ST ST ST ST ST ST ST ST 1 3,75 3,25 3,75 3,25 14 3,5 ST 2 3,75 3,25 3,5 3 13,5 3,38 ST 3 3,75 3,25 3,5 3 13,5 3,38 ST 4 3,5 3,5 3,5 3,5 14 3,5 ST 5 3,5 3,5 3,5 3,25 13,75 3,43 ST 6 3,75 3,75 3,75 3,5 14,75 3,68 ST 7 3,75 3,75 3,75 3 14,25 3,56 ST 8 3,25 3,5 3,5 3,25 13,5 3,38 ST 9 3,25 3,5 3,5 3,25 13,5 3,38 ST 10 3,25 3,5 3,5 3,25 13,5 3,38 ST 35,5 34,75 35,75 32,25 Ratarata 3,56 3,47 3,56 3,22 Ket ST ST ST T

Berdasarkan tabel rekapitulasi penilaian validitas LKS di atas diperoleh gambaran bahwa LKS valid digunakan pada siswa SMP/MTS sederajat untuk menunjukan gejala yang terdapat pada materi cahaya. Pengujian perangkat percobaan dilakukan oleh siswa dengan mengisi lembar penilaian uji praktikalitas percobaan. Hasil penilaian uji praktikalitas percobaan untuk kit alternatif cahaya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Pengujian Oleh Praktikan No. Indikator Praktikan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ket 1 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 36 3,6 ST 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 32 3,2 T 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 33 3,3 ST 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,0 ST 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4,0 ST 6 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 40 4,0 ST 22 21 21 21 22 22 23 23 22 23 Ratarata 3,7 3,5 3,5 3,5 3,7 3,7 3,8 3,8 3,7 3,8 Ket ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST Berdasarkan tabel rekapitulasi penilaian praktikalitas LKS di atas dapat dikatakan bahwa perangkat kit alternatif dan LKS cahaya memilki tingkat praktikalitas yang sangat tinggi, dan tinggi untuk indikator 2. Hasil evaluasi atau perbaikan yang diperoleh selama penelitian ini berlangsung berupa saran oleh validator telah ditambahkan dalam perangkat percobaan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah perangkat kit alternatif dan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada materi pokok cahaya yang dikemas dalam ukuran kecil sehingga dapat di bawa kerumah sebagai media belajar bagi siswa SLTP/MTS sederajat yang terdapat pada Gambar 2.

Gambar 2. Kit Alternatif Cahaya dan Optik B. PEMBAHASAN Setelah melakukan penilaian terhadap perangkat kit alternatif dan LKS cahaya baik validator maupun praktikan secara umum memberikan penilaian positif, sehingga tidak ditemukan permasalahan yang berarti. Hal ini diperlihatkan dengan skor penilaian yang berkisar dari tinggi hingga sangat tinggi, juga dengan keantusiasan dalam memberikan tanggapan dan saran pada berbagai aspek untuk mengembangkan perangkat kit alternatif dan LKS cahaya. Perangkat kit alternatif dan LKS cahaya yang dikembangkan diharapkan dapat mengatasi permasalahan-permasalah yang dipaparkan pada studi pendahuluan. Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh perangkat ini adalah; Perangkat kit yang dikembangkan menggunakan alat dan bahan yang mudah diperoleh, percobaan yang ada merupakan percobaan yang dirancang untuk dapat dilakukan oleh individu sehingga tidak memerlukan banyak orang/ kelompok, perangkat dirancang dalam ukuran kecil sehingga dapat dibawa kerumah sebagai media belajar yang dapat menambah minat dan pengetahuan siswa, dengan perangkat kit yang dapat dibawa pulang, dapat menghemat waktu pelaksanaan untuk praktikum di sekolah yang banyak menghabiskan waktu pelajaran, perangkat disertai dengan LKS yang membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan proses yang mereka miliki. Sebagai media alternatif apabila sekolah tidak memiliki perangkat kit cahaya standar nasional. Membantu guru dalam pembelajaran. Dalam pelaksanaan penelitian ini, dari hasil penilaian praktikalitas oleh praktikan diperoleh gambaran bahwa pada beberapa aspek, perangkat kit alternatif dan LKS yang dikembangkan hanya dapat memperlihatkan gejala ataupun penanaman konsep dasar mengenai cahaya dan optik namun belum dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam untuk materi cahaya tingkat SMP/MTS sederajat. Beberapa percobaan yang dirasa lemah pada perangkat kit alternatif cahaya ini yaitu perambatan cahaya, pemantulan cahaya pada cermin lengkung, pembiasan cahaya pada lensa. Perambatan Cahaya, percobaan hanya dapat menunjukan sifat cahaya merambat lurus dan menembus benda bening. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Lengkung, percobaan belum dapat memberikan gambaran sifat nyata ataupun maya yang terdapat pada saat pembentukan bayangan oleh cermin lengkung(sferis).

Pembiasan Cahaya Pada Lensa, percobaan pembiasan cahaya pada lensa hanya memperlihatkan sifat sinar pembiasan namun tidak melihatkan secara jelas sifat bayangan yang terbentuk karena tidak diperolehnya gambar arah jalannya cahaya yang menentukan sifat bayangan. KESIMPULAN DAN SARAN Perangkat percobaan yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat kit alternatif dan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada materi pokok cahaya yang dikemas dalam ukuran kecil sehingga dapat di bawa kerumah sebagai media belajar. Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; peralatan percobaan yang dikembangkan dalam penelitian ini telah melalui uji kelayakan (uji empirik material perangkat percobaan) dan telah dapat dinyatakan layak sebagai perangkat percobaan yang dapat menunjukan gejala pada materi cahaya. Perangkat percobaan ini telah divalidasi oleh empat orang pakar dan dinyatakan layak untuk percobaan yang menunjukan gejala yang terdapat pada materi cahaya. LKS yang dikembangkan sebagai panduan percobaan telah divalidasi oleh empat orang pakar dan dinyatakan layak dengan kriteria sangat tinggi, namun untuk indikator tampilan cukup menarik dengan kriteria tinggi. Perangkat percobaan yang dikembangkan dalam penelitian ini memiliki praktikalitas percobaan oleh praktikan yang sangat tinggi untuk seluruh percobaan, dan dengan nilai tinggi pada LKS untuk indikator bahasa yang digunakan mudah dipahami. Perangkat percobaan yang dikembangkan telah layak sebagai media pembelajaran namun, karena perangkat ini hanya diujikan dalam praktikum terbatas kelompok siswa, maka disarankan agar perangkat ini diujikan kembali ke sekolah pada saat proses pembelajaran. Agar semua siswa bisa menggunakannya dan mendapatkan pengalaman belajar langsung dan pemahaman konsep yang tepat dari perangkat ini. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, A., 1996, Media Pembelajaran, Rajagrafindo Persada, Jakarta. Bahri, S., 2006, Stratregi belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta. BSNP, 2006, Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, BSNP, Jakarta. Depdiknas, 2006, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fisika, Balai Pustaka, Jakarta. Djamarah, S. dan Aswan Z., 2006, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta. Giancoli, D.C., 2001, Fisika Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Irianti, M., 2009, Pengembangan Program Pengajaran Fisika, Cendekia Insani, Pekanbaru., 2006, Dasar-Dasar Pendidikan MIPA, Cendekia Insani, Pekanbaru. Jeperis, 2009, Studi kompetensi guru IPA Fisika SMP Negeri Kota Pontianak Dalam melakukan Praktikum di Laboratorium http://jeperis,wordpress.com/.(februari,2012) Muslich, M., 2007, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Bumi Aksara, Jakarta. Mahmudin, 2009. Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA [online].http://mahmuddin.wordpress.com/2009/11/05/pendekatanketerampilan-proses-dalam-pembelajaran-ipa/ Prastowo, A., 2011, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Diva Press, Yogyakarta. Roestiyah, 2008, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta. Sanjaya, W., 2007, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta. Silvinia, 2005, Pendidikan IPA, Departeman Pendidikan Nasional, Jakarta. Sudjana, N., 2003, Media Pengajaran, Sinar Baru Algesindo, Bandung. Sudrajad, A., 2008, Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran, http://akhmadsudrajat.wordpress.com Sukmadinata, N., 2005, Metode Penelitian Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Sumintono, B.,dkk,2010, Pengajaran Sains dengan Praktikum Laboratorium: Perspektif dari guru-guru Sains SMPN di kota Cimahi, Jurnal Pengajaran MIPA, Fakultas Pendidikan Universitas Teknologi Malaysia, Johor bahru Malaysia. Susilana, R. dan Cepi R., 2007, Media Pembelajaran, CV Wacana Prima, Bandung. Sutrisno, 2006, Laboratorium Fisika Sekolah, http://file.upi.edu/direktori/fpmipa/jur._pend._fisika/19580107198 6031SUTRISNO/Perkuliahan/Bahan_ajar/Laboratorium_Fisika_Sekolah_I /LABORATORIUM_FISIKA_SEKOLAH.pdf

Trianto, 2010, Model Pembelajaran Terpadu, Bumi Aksara, Jakarta. Villa, 2011, Pengertian dan Fungsi Pendekatan, http://www.vilila.com/2011/11/pengertian-dan-fungsipendekatan.html#ixzz1ybgcxjli. Wena, M., 2009, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi Aksara, Jakarta.