Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat 44 43

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan

Mido Ester J. Sitorus, SKM, M. Kes Dosen Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia ABSTRAK

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA

Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pengetahuan, Sikap, Tindakan

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU UKS TERHADAP PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN SEKOLAH DASAR (SD)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manao. Kata kunci: PHBS, PHBS Sekolah, Pengetahuan, Sikap, Tindakan.

STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015

SKRIPSI OLEH: MALAWATI NIM : 08C

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN SISWA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH DI SMA KATOLIK ST.THOMAS AQUINO MANADO

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tingkat penerapan PHBS

STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan, anak-anak, PHBS

PENDAHULUAN Latar Belakang METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Populasi dan Sampel D. Instrumen Penelitian

ABSTRACT

ABSTRACT. Key Word: Student Knowledge, Student Attitude, Healthy and Clean Life Behavior. ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN UKS DALAM PROGRAM PHBS SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 KOTA YOGYAKARTA 2013

PENGARUH PENGETAHUAN TENTANG KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN TERHADAP SIKAP PHBS SISWA DI SEKOLAH ADIWIYATA SMPN 9 SURAKARTA

1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai danhak setiap individu agar

Departemen Kesehatan Lingkungan 2 Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

KARYA TULIS ILMIAH IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK SEKOLAH. Di SD Muhammadiyah Terpadu Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat (Ratna, 2011).

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN KEPALA KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT PADA KELUARGA DI DESA SIMALINGKAR KECAMATAN PANCURBATU

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP PERSONAL HYGIENE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN TLOGOMAS 2 MALANG ABSTRAK

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN RUMAH SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA BANDUNG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

PENYULUHAN DAN PRAKTIK PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT) DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT DESA PEDULI SEHAT

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

Universitas Sumatera Utara Departemen Kesehatan Lingkungan. Universitas Sumatera Utara, 20155, Medan, Indonesia

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

ABSTRAK. Kata Kunci : Kepemimpinan, Kinerja, Motivasi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia

GAMBARAN SIKAP TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI DI DESA GONILAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) PADA SISWA SDN BATUAH I DAN BATUAH III PAGATAN

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011.

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Kesehatan Gigi dan Mulut Mahasiswa Timor Leste.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

The Correlation between Clean and Healthy Behavior And Health Status with The Nutrional Status Among Toddler Living In Poor Households In Way Kanan

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur, salah satu agenda riset nasional bidang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA SD NEGERI IV BATURETNO KECAMATAN BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI

BAB III METODE PENELITIAN

DESI MAHFUDHAH 1. Intisari

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. (PHBS) dapat dilaksanakan di masyarakat, rumah tangga, dan sekolah. PHBS

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA SD NEGERI IV BATURETNO KECAMATAN BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. Dari lingkungan baru inilah sifat dan perilaku manusia terbentuk dengan sendirinya.

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

Kata kunci: Perilaku membuang sampah, anak sekolah

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN

OLEH: S. HINDU MATHI NIM

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TERHADAP KUALITAS HIDUP BAGIAN KOGNITIF ANAK SD N 08 PAGI RAWA BUAYA 2016

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR

Suplemen. PHBS di Sekolah. Suplemen 2011

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGETAHUAN DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI TATANAN SEKOLAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN JABON 1 MOJOANYAR MOJOKERTO

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Sanitasi Lingkungan

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat 28/11(2016), 43-52 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN TINDAKAN PHBS DI SD SWASTA LUTHER KECAMATAN SIATAS BARITA TAPANULI UTARA TAHUN 2013 Nelson Tanjung Jurusan Kesehatan Masyarakat Poltekkes Medan ABSTRACT Clean and Healthy behaviors (PHB S) is an attempt to provide a learning experience or creating a condition for individuals, families, groups and communities, with open lines of communication, provide information and to educate to improve knowledge, attitudes and behavior through leadership approaches (advocacy), atmosphere (social support) and empowerment (empowerment) as an attempt to help people recognize and know their own problems, in order of the household, in order to implement ways of healthy living in order to establish, maintain and improve health. Formulation of the problem in this research is how the relationship between knowledge and attitudes of good hygiene practices and healthy with Clean and Healthy behaviors in SD Private Actions Sub Siatas Luther North Tapanuli Banta in 2013. Order to determine the relationship of knowledge and attitudes of good hygiene practices and healthy with PHBs in SD Private Actions Sub Siatas Luther North Tapanuli Banta in 2013. Type of study design is an analytical study using cross-sectional design, in which measurements and observations on the subject of the research carried out all observations. The population in this study were all students in private elementary Luther Class V and Class VI as many as 51 people. Sample is partially or represent the population to be studied. The sample in this study was the entire population (total population) were 51 people. Based on existing research relationships students' knowledge of good hygiene practices and healthy with PHBs action where p value of 0.000. There are students' attitudes about the relationship clean and healthy behaviors with action PHBs where p value of 0.000. Expected to parents and teachers in schools in order to educate and teach children about healthy hygiene practices. To force also in order to make a visit at the school and provide education on healthy hygiene practices on student in primary school. Keywords: Knowledge, Clean and Healthy Behaviors 1. PENDAHULUAN Pembangunan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia adalah tercapainya bangsa yang maju dan mandiri, sejahtera lahir dan batin. Salah satu ciri bangsa yang maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Hanya dengan sumber daya yang sehat akan lebih produktif dan meningkatkan daya saing bangsa (DepKes, 2005). Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala aktivitas hidup sehari-hari. Untuk bisa hidup sehat, kita harus mempunyai Perilaku Hidup Bersih dan Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat 44 43 November 2016.Vol.1.No.1

44 Sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya (DepKes, 2006). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekan PHBS. Dalam PHBS ada 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan lingkungan, Gaya hidup dan Dana sehat/asuransi Kesehatan/JPKM. Penyakit yang timbul akibat rendahnya PHBS dapat mengakibatkan rendahnya derajat kesehatan Indonesia dan rendahnya kualitas hidup sumber daya manusia (DepKes, 2005). Upaya pengembangan program promosi kesehatan dan PHBS yang lebih terarah, terencana, terpadu dan berkesinambungan, dikembangkan melalui Kabupaten/Kota percontohan integrasi promosi kesehatan dengan sasaran utama adalah PHBS Tatanan Rumah Tangga (individu, keluarga, masyarakat) dan Institusi Pendidikan terutama tingkat sekolah dasar (SD). Adanya kebijakan dan dukungan dari pengambil keputusan seperti Bupati, Kepala Dinas pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, DPRD, lintas sektor sangat penting untuk pembinaan PHBS di sekolah demi terwujudnya sekolah sehat. Disamping itu, peran dari berbagai pihak terkait (Tim Pembina dan pelaksana UKS) juga penting, sedangkan masyarakat sekolah hanya berpartisipasi dalam perilaku hidup bersih dan sehat baik di sekolah maupun di masyarakat. Penerapan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6 12 tahun) seperti kecacingan, diare, sakit gigi, sakit kulit, gizi buruk dan lain sebagainya yang ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Penerapan PHBS ini dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dengan menitikberatkan kepada upaya sanitasi atau pengawasan berbagai faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Azwar, 1999). Kesehatan lingkungan adalah usaha pengendalian semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan akan menimbulkan hal-hal yang merugikan perkembangan fisiknya, kesehatannya ataupun kelangsungan hidupnya, oleh karena itu diperlukan sanitasi lingkungan yang merupakan suatu usaha untuk mencapai lingkungan sehat melalui pengendalian faktor lingkungan fisik, khusususnya hal-hal yang memiliki dampak merusak perkembangan fisik kesehatan dan kelangsungan hidup manusia (Kusnoputranto, 2007).

45 Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000 sekolah negeri, swasta maupun sekolah agama dari berbagai tindakan. Jika tiap sekolah memiliki 10 kader kesehatan saja maka ada 3 juta kader kesehatan yang dapat membantu terlaksananya dua strategi utama Departemen Kesehatan yaitu menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat serta surveilans, monitoring dan informasi kesehatan (DepKes, 2006). Berdasarkan hasil survey awal yang telah dilakukan oleh peneliti, dari 10 orang yang telah diwawancarai oleh peneliti terdapat 8 orang siswa yang tidak mengerti tentang bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga dengan pengetahuan mereka yang kurang ini maka masih banyak siswa dengan tindakan PHBS yang kurang seperti bagaimana mencuci tangan yang bersih dengan mamakai sabun, bagaimana sebaiknya mandi pakai sabun. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin mengetahui Hubungan pengetahuan dan sikap siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan Tindakan PHBS di SD Swasta Luther Kecamatan Siatas Barita Tapanuli Utara Tahun 2013. 2. METODELOGI PENELITIAN Jenis rancangan penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain cross sectional, dimana pengukuran dan pengamatan terhadap subjek penelitian dilakukan sekali pengamatan. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Swasta Luther Kelas V dan kelas VI sebanyak 51 orang. Sampel adalah sebagian atau mewakili populasi yang akan diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi ( total population) sebanyak 51 orang. Metode Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini adalah primer, dan pengumplan data pada penelitian ini adalah dilakukan dengan metode wawancara, yang dilakukan langsung kepada responden dengan menggunakan kuesioer, dan observasi dengan cara check list. Aspek Pengukuran 1. Pengetahuan Untuk mengukur pengetahuan di beri 7 pertanyaan, dengan alternatif jawaban ya dan tidak. Setiap jawaban ya di beri skor 2 dan jawaban yang tidak di beri skor 0. Sehingga nilai tertinggi 14 dan nilai terendah 0 (Sudjana, 2005). Re n tan g Banyak Kelas 14 0 3 p = 4,66 (dibulatkan 5) Maka kategorinya adalah : Pengetahuan di katakan baik jika skor : 10-14 Pengetahuan di katakan cukup jika skor : 5-9 Pengetahuan di katakan kurang jika skor : 0 4 2. Sikap

46 Untuk mengukur sikap di beri 7 pertanyaan, dengan alternatif jawaban ya dan tidak. Setiap jawaban ya di beri skor 2 dan jawaban yang tidak di beri skor 0. Sehingga nilai tertinggi 14 dan nilai terendah 0 (Sudjana, 2005). Re n tan g Banyak Kelas 14 0 3 P = 4,66 (dibulatkan 4) Maka kategorinya adalah : Sikap di katakan baik jika skor : 10-14 Sikap di katakan cukup jika skor : 5-9 Sikap di katakan kurang jika skor : 0 4 3. Tindakan PHBS Untuk mengukur Tindakan PHBS di beri 7 pertanyaan, dengan alternatif jawaban ya dan tidak. Setiap jawaban ya di beri skor 2 dan jawaban yang tidak di beri skor 0. Sehingga nilai tertinggi 14 dan nilai terendah 0. Re n tan g Banyak Kelas 14 0 3 P = 4,66 (dibulatkan menjadi 5) Maka kategorinya adalah : Tindakan di katakan baik jika skor : 10-14 Tindakan di katakan cukup jika skor : 5-9 Tindakan di katakan kurang jika skor: 0 4 Pengolahan Data dan Analisa Data Pengolahan data dilakukan setelah semua data dikumpulkan selanjutnya diolah dengan menggunakan computer, untuk menganalisa data yang diperoleh digunakan Uji Statistik yaitu Uji Chi- Square. Beberapa langkah yang harus dilakukan terhadap data: 1. Editing data Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan pada setiap pertanyaan pada kuisioner yang telah di isi, apakah jawaban telah lengkap, jelas, dan relevan. 2. Coding data Merupakan kegiatan mengubah data dari berbentuk huruf menjadi data berupa angka. Tujuannya adalah untuk memberkan kode pada setiap pertanyaan yang sudah terkumpul, yang dilakukan oleh peneliti sendiri untuk mempermudah pada saat analisis data. Variabel yang dikoding adalah umur yaitu 1=10 tahun, 2=11 tahun, 3= 30 tahun. Jenis kelamin yaitu 1=laki-laki, 2=perempuan. 3. Entry data Merupakan proses memasukkan data ke dalam program komputer untuk dilakukan analisis lebih lanjut Analisa Data Analisis data meliputi: 1. Analisis Univariat Analisis univariat yaitu melakukan analisis pada setiap variable hasil penelitian dengan tujuan untuk

47 mengetahui distribusi pada setiap variabel penelitian. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel bebas dan variabel terikat, dengan melakukan uji statistik Chi Square (Agus Riyanto, 2009) Rumus : X 2 = O E ( E) Keterangan : X2 = Nilai chi square O = Nilai hasil pengamatan E = Nilai ekspentasi (hasil yang diharapkan) 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 2 Berdasarkan penelitian mengenai Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dengan Tindakan PHBS di SD Swasta Luther Desa Lumban Siagian Kecamatan Siantar Barita Tapanuli Utara Tahun 2013, maka hasil penelitian sebagai berikut : HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sekolah Dasar Luther berada di desa Lumban Siagian Julu Kecamatan Siatas barita kabu paten Tapanuli Utara berdiri di tanah seluas 14x28, 10x14 terdiri dari 3 kelas yang dibagi menjadi 6lokal dengan jumlah seluruh siswa 120 orang siswa. Jumlah guru yang mengajar sebanyak 8 orang. Sekolah ini memiliki jamban 1, memiliki sarana air bersih, tempat sampah tidak ada (langsung bakar). Karakteristik Siswa Tabel 3.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Siswa Di SD Swasta Luther Kecamatan Siatas Barita Tapanuli Utara Tahun 2013 No Umur Frekuensi % 1 10 tahun 16 31.4 2 11 tahun 26 51.0 3 12 tahun 9 17.6 Total 51 100,0 No Jenis Kelamin Frekuensi % 1 Laki-laki 22 43.1 2 Perempuan 29 56.9 Total 51 100,0 Berdasarkan tabel 3.1 di atas dapat dilihat bahwa umur Siswa mayoritas 11 tahun sebanyak 26 orang ( 51,0%) dan jenis kelamian Siswa mayoritas Perempuan sebanyak 29 orang (56,9%).

48 Pengetahuan Siswa Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Table 3.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Siswa Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat di SD Swasta Luther Kecamatan Siatas Barita Tapanuli Utara Tahun 2013 No Pengetahuan Siswa Frekuensi % 1 Baik 10 19.6 2 Cukup 17 33.3 3 Kurang 24 47.1 Total 51 100 Berdasarkan tabel 3.2 di atas dapat dilihat bahwa pengetahuan Siswa mayoritas kurang sebanyak 24 orang (47,1%). Sikap Siswa Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Sikap Siswa Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat di SD Swasta Luther Kecamatan Siatas Barita Tapanuli Utara Tahun 2013 No Sikap Siswa Frekuensi % 1 Baik 9 17.6 2 Cukup 14 27.5 3 Kurang 28 54.9 Total 51 100 Berdasarkan tabel 3.3 di atas dapat dilihat bahwa sikap Siswa mayoritas kurang sebanyak 28 orang (54,9%). Tindakan PHBS Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi Tindakan PHBS di SD Swasta Luther Kecamatan Siatas Barita Tapanuli Utara Tahun 2013 No Tindakan PHBS Frekuensi % 1 Baik 9 17.6 2 Cukup 11 21.6 3 Kurang 31 60.8 Total 51 100

49 Berdasarkan tabel 3.4 di atas dapat dilihat bahwa tindakan PHBS Siswa mayoritas yang kurang sebanyak 31 orang (60,8%). Hubungan Pengetahuan Siswa Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dengan Tindakan PHBS Tabel 3.5 Hubungan Pengetahuan Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dengan Tindakan PHBS di SD Swasta Luther Kecamatan Siatas Barita Tapanuli Utara Tahun 2013 Tindakan PHBS Jumlah No Pengetahuan Baik Cukup Kurang P Value n % n % N % N % 1 Baik 7 13,7 1 2,0 2 3,9 10 19,6 2 Cukup 1 2,0 5 9,8 11 21,6 17 33,3 Kurang 1 2,0 5 9,8 18 35,3 24 47,1 0,000 Total 9 17,6 11 21,6 31 60,8 51 100,0 Berdasarkan tabel 3.5 di atas dapat dilihat bahwa dari 10 orang ( 19,6%) pengetahuan Siswa yang baik terdapat 7 orang (13,7%) Siswa dengan tindakan PHBS yang baik. Dari 17 orang (33,3%) pengetahuan Siswa yang cukup terdapat 11 orang (21,6%) Siswa dengan tindakan PHBS yang kurang. Dari 24 orang ( 47,1%) pengetahuan Siswa yang kurang terdapat 18 orang (3 5,3%) Siswa dengan tindakan PHBS yang kurang. Berdasarkan hasil uji chisquare diperoleh nilai p value sebesar 0,000 yang artinya ada hubungan pengetahuan siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan tindakan PHBS Hubungan Sikap Siswa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dengan Tindakan PHBS Tabel 3.6 Hubungan Sikap Siswa Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dengan Tindakan PHBS di SD Swasta Luther Kecamatan Siatas Barita Tapanuli Utara Tahun 2013 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Jumlah No Sikap Baik Cukup Kurang P Value n % N % N % N % 1 Baik 6 11,8 2 3,9 1 2,0 9 17,6 2 Cukup 2 3,9 4 7,8 8 15,7 14 27,5 Kurang 1 2,0 5 9,8 22 43,1 28 54,9 0,000 Total 9 17,6 11 21,6 31 60,8 51 100,0 Berdasarkan tabel 3.6 di atas dapat dilihat bahwa dari 9 orang (17,6%) sikap Siswa yang baik terdapat 6 orang ( 11,8%) respnden dengan tindakan PHBS yang

50 baik. Dari 14 orang (27,5%) sikap Siswa yang cukup terdapat 8 orang (15,7%) Siswa dengan tindakan PHBS yang kurang. Dari 28 orang (54,9%) sikap Siswa yang kurang terdapat 22 orang ( 41,1%) Siswa dengan PHBS yang kurang. Berdasarkan uji chisquare diperoleh nilai p value sebesar 0,000 yang artinya ada hubungan sikap siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan tindakan PHBS. PEMBAHASAN Pengetahuan Siswa Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dengan Tindakan PHBS Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 10 orang (19,6%) pengetahuan Siswa yang baik terdapat 7 orang (1 3,7%) Siswa dengan tindakan PHBS yang baik. Dari 17 orang (3 3,3%) pengetahuan Siswa yang cukup terdapat 11 orang (21,6%) Siswa dengan tindakan PHBS yang kurang. Dari 24 orang ( 47,1%) pengetahuan Siswa yang kurang terdapat 18 orang (3 5,3%) Siswa dengan tindakan PHBS yang kurang. Berdasarkan hasil jawaban kuesioner respoden, dapat dilihat bahwa masih terdapat Siswa yang kurang mengerti seperti mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun, Jajan di kantin sekolah yang sehat, mengikuti kegiatan olah raga di sekolah. Pengetahuan yang kurang dapat terjadi karena pendidikan mereka yang masih rendah (sedang belajar di SD) sehingga pemahaman mereka tentang perilaku hidup bersih dan sehat itu sendir masih tergolong kurang. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS ) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan. Penerepan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6 12 tahun), yang ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Penerapan PHBS ini dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Manfaat PHBS di sekolah adalah terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit, meningkatnya semangat proses belajar-mengajar yang berdampak pada prestasi belajar peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian juga dapat dlihat bahwa pengetahuan Siswa mayoritas kurang sebanyak 24 orang (4 7,1%). Menurut asumsi peneliti, bahwa kurangnya pengetahuan Siswa karena mereka masih belum memahami tentang

51 perilaku hidup bersih dan sehat itu sendiri. Bila dilihat dari umur mereka, maka di usia mereka sekarang adalah usia yang masih memerlukan nasehat, bimbingan ataupun arahan dari orang tua, dan guru. Tetapi kenyataannya masih banyak orang tua dan juga guru disekolah yang tidak mengajari anak tentang perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah seperti mencuci tagan dengan air bersih dan sabun, jajan di kantin sekolah yang sehat, Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan, sehingga hal inilaah yang menyebabkan pengetahuan Siswa masih kurang. Sikap Siswa Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dengan Tindakan PHBS Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 9 orang (17,6%) sikap Siswa yang baik terdapat 6 orang ( 11,8%) respnden dengan tindakan PHBS yang baik. Dari 14 orang (2 7,5%) sikap Siswa yang cukup terdapat 8 orang ( 15,7%) Siswa dengan tindakan PHBS yang kurang. Dari 28 orang (5 4,9%) sikap Siswa yang kurang terdapat 22 orang (41,1%) Siswa dengan PHBS yang kurang. Berdasarkan hasil jawaban kuesioner Siswa dapat dilihat bahwa masih terdapat reponden yang tidak setuju tentang tidak meludah disembarang tempat, menjaga kebersihan pakaian, dan mandi pakai sabun. Program PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan, bina suasana dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatannya. Salah satu manfaat PHBS disekolah adalah terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit. Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar yang berdampak pada prestasi belajar peserta didik Berdasarkan hasil penelitian juga dapat dilihat bahwa sikap Siswa mayoritas kurang sebanyak 28 orang (54,9%). Kurangnya sikap Siswa ini dapat terjadi karena kurangnya kesadaran dan pemahaman mereka tentang periaku hidup bersih dan sehat itu sendiri sehingga reaksi atau Siswa mereka masih tergolong kurang. Berdasarkan uji chisquare diperoleh nilai p value sebesar 0,000 yang artinya ada hubungan sikap siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan tindakan PHBS. 4. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai Hubungan Pengetahuan Dan

52 Sikap Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dengan Tindakan PHBS di SD Swasta Luther Desa Lumban Siagian Kecamatan Siantar Barita Tapanuli Utara Tahun 2013, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada hubungan pengetahuan siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan tindakan PHBS dimana nilai p value sebesar 0,000 2. Ada hubungan sikap siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan tindakan PHBS dimana nilai p value sebesar 0,000 SARAN 1. Diharapkan kepada orang tua dan guru disekolah agar dapat mendidik dan mengajari anak tentang perilaku hidup bersih dan sehat. 2. Kepada tenaga kesahatan juga agar dapat melakukan kunjungan di sekolah dan memberikan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa/i di Sekolah Dasar. 5. DAFTAR PUSTAKA Agus Riyanto, 2010, Pengolahan dan analisis data kesehatan, medical book, Jakarta Azwar, 1999, Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, Volume 2, No.7, Jurnal Kesehatan Ahmad, 2006, Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Sekolah, Volume 3, No.19, Jurnal Kesehatan Depkes, 2005, Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, Volume 4, No. 21 Jurnal Kesehatan Indan, 2008, Usaha Kesehatan Sekolah, Volume 3, No. 18, Jurnal Kesehatan Kusnoputranto, 2007, Pengaruh Pengelolaan Sampah, Volume 5, No. 31, Jurnal Kesehatan Notoatmodjo, 2007, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta, 2007, Metodologi Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta Slamet, 2005, Penyediaan Air Bersih, Volume 4. No. 30, Jurnal Kesehatan Suparlan, 2004, Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Tempat Umum, Volume 5, No. 29. Jurnal Kesehatan Sudjana, 2005, Metoda Statistika, Tarsindo, Bandung Tarigan, 2004, Sasaran Melakukan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, Volume 6, No.32 Jurnal Kesehatan Wardhana, 2004, Penyediaan Air Bersih, Jurnal Kesehatan