J. Kesehat. Masy. Indones. 10(2): 2015 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kerja. 3 K3 di tempat kerja harus dikelola dengan aspek lainnya seperti

15. Juliya L. Studi Deskriptif Tentang Faktor Manusia Dan Terjadinya Kecelakaan Kerja. Skripsi. Bandung; Normalita, L.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT KUNANGGO JANTAN KOTA PADANG TAHUN 2016

HUBUNGAN KEPATUHAN INSTRUKSI KERJA DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. ANEKA ADHILOGAM KARYA CEPER KLATEN

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KARYAWAN LAPANGAN PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) BANDUNG TERHADAP KESELAMATAN DAN KECELAKAAN KERJA 2010

PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE BEHAVIOUR) PADA PEKERJA DI UNIT MATERIAL PT. SANGO CERAMICS INDONESIA SEMARANG

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion

Kepatuhan Pemakaian Alat Pelindung Diri pada Pekerja Las di Indramayu

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PERILAKU DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA PETERNAK AYAM RAS DI KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM TAHUN 2011 SKRIPSI

Bagian Ilmu Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga

Universitas Diponegoro 2 Chief Environmental Engineer, Safety-Health_Environmental & Loss Control

SKRIPSI ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. BRAJA MUSTI

ABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labour Organization (ILO), bahwa di seluruh

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Analisis Faktor Risiko Kecelakaan Kerja pada Tenaga Kerja Produksi PT Indotama Omicron Kahar di Purworejo, Jawa Tengah

HUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA PEREMPUAN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE SURAKARTA SKRIPSI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR FAKTOR DETERMINAN UNSAFE ACTION KARYAWAN DI UNIT PAPER MILL 5/6/9 BAGIAN PRODUKSI 5/6 PT. BARUTAMA KUDUS 2015

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

HUBUNGAN KEPATUHAN INSTRUKSI KERJA DENGAN PERILAKU AMAN PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT ANEKA ADHILOGAM KARYA, CEPER, KLATEN

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kesehatan keselamatan kerja mulai menjadi perhatian di negara-negara

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

dimilikinya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan skill yang handal serta produktif untuk membantu menunjang bisnis

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

SKRIPSI HUBUNGAN TEMPERATUR DAN KEBISINGAN DENGAN KELELAHAN SUBJEKTIF INDIVIDU DI PT X JAKARTA

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

BAB III METODE PENELITIAN

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

: Minor injury, knowledge, attitude, obedience, fatigue, PPE

BAB I PENDAHULUAN. industri atau yang berkaitan dengannya (Tarwaka, 2008).

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN SAFETY HELMET PADA PEKERJA PT. WIJAYA KUSUMA CONTRACTORS PROYEK DR

BAB I PENDAHULUAN. adalah meningkatnya jumlah tenaga kerja di kawasan industri yang. membawa dampak terhadap keadaan sosial masyarakat.

PENDAHULUAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko

BAB IV HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN WINDING

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : DESI RATNASARI J

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PADA KARYAWAN DI PT. BARUTAMA UNIT PAPER MILL 5/6/9 KUDUS 2015

KUISIONER PENELITIAN

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WANITA BAGIAN SEWING DI CV.

HUBUNGAN BUDAYA KESEHATANDAN KESELAMATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI BAGIAN INSTALASI PG.MRITJAN KEDIRI

HUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRODUSEN DENGAN PENGGUNAAN FORMALIN PADA BAKSO SAPI KILOAN YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL DAN MODERN KOTA PONTIANAK

Unnes Journal of Public Health

kejadian yang mengganggu proses kerja? (Jika tidak pernah lanjut ke pertanyaan C) 5. Apabila pernah, jenis kejadian apa yang anda alami?

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA MAINTENANCE ELEKTRIKAL DALAM MENERAPKAN WORK PERMIT DI PT.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Afianto, et al., Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Pekerja dalam bekerja...

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

HUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI SECTION COMPONENT BODY AND WELDING DEPARTEMEN PRODUKSI MINIBUS PT.

PERBEDAAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA YANG TERPAPAR PARTIKULAT PM10 DIBAWAH DAN DIATAS NILAI AMBANG BATAS DI PT WIJAYA KARYA BETON BOYOLALI

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS PEGAWAI DAN MASA KERJA DENGAN KUNJUNGAN RAWAT JALAN DI MUHAMMADIYAH MEDICAL CENTER

HUBUNGAN PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SARUNG TANGAN DENGAN KELUHAN IRITASI KULIT BAGIAN TANGAN KARENA ASAM ASETAT DI PT X KARANGANYAR

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proses industrialisasi telah mendorong tumbuhnya industri diberbagai sektor dengan

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG TENTANG KESELAMATAN LALU LINTAS TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional Indonesia yang berdampak positif terhadap penyerapan

PANDANGAN KONTRAKTOR DAN PEMILIK TERHADAP PERAN PEMILIK DALAM KESELAMATAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU DENGAN JUMLAH KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH TK PERTIWI II BANJARNEGARA

dengan Praktik Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)

BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SILIWANGI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TASIKMALAYA 2017

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya sebuah kecelakaan. Istilah risiko (risk) memiliki banyak definisi,

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK TENTANG STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pekerja dari segi keselamatan dan kesehatan kerja. Karena bila ada

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN LAUT MANADO

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP)

Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 2, Agustus

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG APD TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN PADA PEKERJA UNIT AMONIAK PRODUKSI I PT PETROKIMIA GRESIK

PERSEPSI ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI BAHAYA ROKOK (STUDI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KOTA DEMAK)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA DI PT ANEKA ADHILOGAM KARYA CEPER KLATEN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI 1 AIRMADIDI Jimmy M. Paays*, Paul A.T. Kawatu*, Budi T.

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN SIKAP PEMBERIAN ASI EKSLKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN PENGHALUSAN DAN PEMOTONGAN DI PT WAROENG BATOK INDUSTRY CILACAP

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG)

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

Transkripsi:

KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) HUBUNGANNYA DENGAN KECELAKAAN KERJA (Studi di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java semarangtahun 2014) Linda NurAini, 1 Ratih Sari Wardani, 1 1 Fakultas KesehatanMasyarakatUniversitasMuhammadiyah Semarang ABSTRAK Latarbelakang :Kecelakaan kerja masih menjadi masalah di industri termasuk di PT. Coca Cola Amatil Indonesia Central Java, walaupun sudah menerapkan menejemen K3. Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan kerja adalah kepatuhan terhadap peraturan K3. Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia pada tahun 2012 menunjukan 23 kejadian kecelakaan kerja yang terdiri dari 16 kecelakaan ringan, 5 kecelakaan sedang, 2 meninggal dunia dan terdapat sebanyak 348 kasus penyakit akibat kerja, sedangkan pada tahun 2013 menunjukan 18 kecelakaan kerja yang terdiri dari 4 kecelakaan ringan, 14 kecelakaan sedang dan terdapat sebanyak 362 kasus penyakit akibat kerja, pada tahun ini tidak terdapat kematian.faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja dipengaruhi oleh tiga faktor diantaranya adalah faktor pekerja, faktor pekerjaan dan faktor lingkungan. Tujuan : Untuk mengetahui adakah hubungan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan dan kesehatan kerja dengan kejadian kecelakaan kerja.metode:jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel penelitian yang dibagian inspector di unit produksi sebanyak 40 responden. Variabel bebas adalah kepatuhan terhadap peraturan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan variabel terikat adalah kejadian kecelakaan kerja. analisis data yang digunakan adalah chi square.hasil :sebagian besar responden mempunyai kepatuhan sangat bagus (60%) dan 17,5% mengalami kecelakaan kerja ringan. Hasil uji chi square diperoleh tidak ada hubungan antara kepatuhan dengan kecelakaan kerja (0,407).Simpulan :Tidakadahubungan yang bermaknaantarakepatuhanterhadapperaturan K3 hubungannyadengankecelakaankerja (p = 0,407). Kata kunci :Kepatuhan K3, Kecelakaankerja. SUBMISSIVE TO OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY REGULATION AND THE CORRELATION WITH WORK ACCIDENT (Study in PT. Coca-Cola Amatil Indonesia s Central java Semarang at 2014) ABSTRAC Background: work accident still being happened in industrial affairs Including in PT.Coca cola amatil indonesia central java, altough it was OHS management. Submissive was the one of work accident causes. Report of the work accidents and occupational diseases of The Coca Cola Amatil Indonesia Company in Central showed 18 accidents happened in 2013, consist of 4 light accidents and 14 medium accident and also 362 occupational diseases. The causes of accidents work influenced by three factors them are factor workers, factor work and environmental factors. Objective: To know is there any correlation between submissive to occupational health and safety regulation with work accident. Method: This type of research was analytical with cross sectional approach. Population were 40 workers of production part. Independent variable was submissive to OHS and dependentvariable was work accident. Data analyzed by Chi Square.Result : Submissive to OHS of the workers is very good (60%), accident work experienced (17,5%), but there was no correlation between between submissive to occupational health and safety regulation with work accident p=0,407. Result: Submissive to OHS of the workers is very good (60%), accident work experienced (17,5%), but there was no correlation between betweensubmissive to occupational health and safety regulation with work accident p=0,407. Conclusion: There was no correlation between submissive to occupational health and safety regulation with work accidentkeywords: submissive to OHS, accident work. 26

ISSN 1693-3443 J. Kesehat. Masy. Indones. 10(2): 2015. PENDAHULUAN Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan sering kali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda atau properti maupun korban jiwa yang terjadi di dalam suatu proses kerja industri atau yang berkaitan dengannya. 1) Akibat dari kecelakaan memberikan dampak kerugian baik secara materi dan non materi. Kerugian secara materi yaitu dari biaya yang dikeluarkan secara langsung dan tidak langsung sebagai upaya pertanggungjawaban. Kerugian secara non materi yaitu seperti kehilangan nyawa seseorang sudah menjadi risiko yang harus ditanggung oleh perusahaan baik secara langsung dan tidak langsung. 2) Data tentang kecelakaan kerja secara umum dapat digambarkan sebagai berikut. Negara maju misalnya Inggris, kecelakaan fatal sudah relatif kecil, yaitu 4 dari 100.000 pekerja di tahun 1999. Amerika, angka persentase kecelakaan pekerjaan konstruksi mencapai 12%. 3) Data Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) menunjukkan jumlah kecelakaan kerja di Indonesia yang terjadi pada tahun 2007 sebanyak 65.474 kasus kecelakaan kerja, tahun 2008 sebanyak 83.714 kasus kecelakaan kerja, tahun 2009 sebanyak 58.600 kasus kecelakaan kerja, dan tahun 2010 sebanyak 54.398 kasus kecelakaan kerja. 4) Data Jamsostek di Jawa Tengah pada tahun 2011 terdapat 99.491 kasus, 414 kasus kecelakaan kerja per hari. 5) Data Jamsostek di Kota Semarang pada tahun 2012 sebanyak 10.626 kasus kecelakaan kerja, dan tahun 2013 sebanyak 1.525 kasus kecelakaan kerja. 4) Berdasarkan laporan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia pada tahun 2012 menunjukan 23 kejadian kecelakaan kerja yang terdiri dari 16 kecelakaan ringan, 5 kecelakaan sedang, 2 meninggal dunia dan terdapat sebanyak 348 kasus penyakit akibat kerja, sedangkan pada tahun 2013 menunjukan 18 kecelakaan kerja yang terdiri dari 4 kecelakaan ringan, 14 kecelakaan sedang dan terdapat sebanyak 362 kasus penyakit akibat kerja, pada tahun ini tidak terdapat kematian. 6) Kepatuhan merupakan salah satu bentuk perilaku yang dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Kepatuhan terhadappenggunaan alat pelindung diri merupakan perilaku keselamatan spesifik terhadap objek lingkungan kerja. Kepatuhan menggunakan alat pelindung diri memiliki peran penting dalam menciptakan keselamatan di tempat kerja. 7) Berbagai contoh perilaku atau tindakan tidak aman yang sering ditemukan di tempat kerja pada dasarnya adalah perilaku tidak patuh terhadap prosedur kerja atau operasi, seperti menjalankan mesin atau peralatan tanpa wewenang, mengabaikan peringatan dan keamanan, kesalahan kecepatan pada saat mengoperasikan peralatan, tidak menggunakan alat pelindung diri dan memperbaiki peralatan yang sedang bergerak atau tidak mengikuti prosedur kerja yang sudah ditentukan. 8) METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini bersifat analitik yaitu penelitian yang menganalisis hubungan antara 27

kepatuhan K3 dengan kejadian kecelakaan kerja, metode yang digunakan adalah metode survey, dengan menggunakan pendekatan CrossSectional dimana variabel diukur secara bersama. 9) Teknik sampling yangdigunakan dalam penelitian ini adalah simpel random sampling, dengan menggunakan teknik acak kepada seluruh karyawawan di PT coca cola, untuk teknik acak tersebut dengan menggunakan sistem undian, yaitu dengan menulis nama nama karyawan di kertas, kemudian memisahkan nama nama tersebut dengan cara menggulung satu persatu nama karyawan tersebut, dan langkah selanjutnya memilih sebanyak 40 gulungan untuk di jadikan sampel, sebagaimana sesuai dengan data yang dibutuhkan untuk diteliti. Variabel bebas adalah kepatuhan terhadap peraturan K3 dan variabel terikat adalah kejadian kecelakaan kerja. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 juni 2014 di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java yang berjumlah 40 responden di bagian inspektor di unit produksi. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara mendalam dengan responden. 1. Karakteristik Responden Umur tenaga kerja di PT. Coca- Cola Amatil Indonesia Central Java, termuda termuda 27 tahun dan tertua 55 tahun dengan rata-rata 36,05 ± 7,971 tahun, sehingga semua responden termasuk usia yang produktif. a. Gambaran Pendidikan responden di PT. CCAI Hasil penelitian menunjukkan, pendidikan pekerja di PT CCAI didapat Tabel 1Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SMP 5 12,5 SMA 26 65,0 PT 9 22,5 Berdasarkan tabel 1 pendidikan pekerja di ketahui bahwa tingkat pendidikan responden di PT. CCAI sebagian besar SMA/SMK sederajat sebanyak 26 orang (65,0%) dan hanya 5 orang (12,5 %) yang pendidikannya SMP. b. Gambaran umur responden Berdasarkan hasil penelitian di PT. CCAI didapat data umur responden termuda 27 tahun dan tertua 55 tahun dengan rata-rata 36,05 ± 7,971 tahun, sehingga semua responden termasuk 28

ISSN 1693-3443 J. Kesehat. Masy. Indones. 10(2): 2015 usia yang produktif. c. Gambaran masa kerja responden Berdasarkan hasil penelitian masa kerja pekerja di PT CCAI didapat data masa kerja responden terpendek 3 tahun dan masa kerja terlama 29 tahun dengan rata-rata 9,75 ± 7,375 tahun. Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori masa kerja dapat dilihat Tabel 2Distribusi Frekuensi Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Frekuensi Persentase (%) Baru 3 tahun 11 27,5 Lama > 3 tahun 29 72,5 Berdasarkan Tabel 2 berdasarkan masa kerja diketahui bahwa sebagian besar pekerja yang mempunyai masa kerja >3 tahun yaitu sebanyak 29 orang (72,5%). 2. Gambaran kepatuhan responden di PT. CCAI Hasil penelitian skor kepatuhan pekerja pada PT. CCAI didapat data skor terkecil sebanyak 6 dan skor terbanyak 12 dengan rata-rata 10,47 ± 1,633. Setelah dikategorikan sesuai dengan ketentuan dari PT. CCAI hasilnya Tabel 3Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepatuhan Pekerja Kepatuhan Pekerja Frekuensi Persentase (%) Kurang Baik 3 7,5 Cukup Baik 2 5,0 Baik 11 27,5 Sangat Baik 24 60,0 Hasil tabel 3 menunjukkan pekerja yang memiliki kepatuhan sangat baikberdasarkan kepatuhan K3 ada 24 orang (60,0%) dan hanya 3 orang (7,5%) yang kepatuhannya kurang baik. 29

Tabel 4Distribusi Frekuensi Berdasarkan Item Pertanyaan Kepatuhan No. Pertanyaan Tidak Iya Jumlah f % f % 1. Pekerja telah dilengkapi dengan seragam kerja 2 5,0 38 95,0 40 2. Pekerja dilengkapi dengan ID Card 2 5,0 38 95,0 40 3. Pekerja menggunakan APD* 11 27,5 29 72,5 40 4. Pekerjaan dilakukan sesuai dengan instruksi 1 2,5 39 97,5 40 kerja yang telah di tetapkan* 5. Pekerja menggunakan peralatan dengan benar* 7 17,5 33 82,5 40 6. Pekerja mengoprasikan mesin sesuai dengan 4 10,0 36 90,0 40 persyaratan teknis* 7. Pekerja mematuhi rambu-rambu peringatan* 3 7,5 37 92,5 40 8. Pekerja mentaati pembatasan ijin daerah 1 2,5 39 97,5 40 Berbahaya* 9. Pekerja bekerja dengan serius/bercanda 15 37,5 25 62,5 40 10. Posisi tubuh benar saat bekerja 8 20,0 32 80,0 40 11. Pekerja telah mendapatkan pelatihan* 3 7,5 37 92,5 40 12. Teredianya buku agenda serah terima tugas 4 10,0 36 90,0 40 sebagai komunikasi informal Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat sebagian pekerja yang tidak mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan dari PT. CCAI di antaranya yaitu : pekerja yang tidak menggunakan APD sebanyak 11 orang dengan prosentase (27,5%), misalnya pekerja yang tidak menggunakan earplug, safety soes, safty helmt dan sarung tangan yang di persyaratkan dari PT. CCAI. Pekerja yang menggunakan peralatan tidak benar sebanyak 7 orang dengan presentase (17,5%),menggunakan peralatan kerja dengan bercanda dan tidak sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan dari instansi, dan pekerja yang bekerja dengan bercanda sebanyak 15 orang dengan prosentase (37,5%), hal ini dapat menyebabkan timbulnya kejadian kecelakaan kerja di tempat kerja. 3. Gambaran kejadian kecelakaan kerja di PT. CCAI a. Pengobatan Khusus Ada atau tidaknya pengobatan khusus pekerja karena kejadian kecelakaan pada PT. CCAI di dapat Tabel 5Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengobatan Khusus Pengobatan Khusus Frekuensi Persentase (%) Iya 2 5,0 Tidak 38 95,0 30

ISSN 1693-3443 J. Kesehat. Masy. Indones. 10(2): 2015 Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat mayoritas pekerja tidak memerlukan pengobatan khusus yaitu sebanyak 38 orang (95,0%). b. Lama Pengobatan Hasil penelitian lama pengobatan pekerja pada PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java didapat Tabel 6Distribusi Frekuensi Subyek Penelitian Berdasarkan Lama Pengobatan Lama Pengobatan Frekuensi Persentase (%) Tidak 38 95,0 < 2 hari 2 5,0 Berdasarkan tabel 6 lama pengobatan responden bahwa mayoritas tidak memerlukan lama pengobatan sebanyak 38 orang (95,0%). c. Kecelakaan Kerja yang dialami Hasil dari penelitian kecelakaan kerja yang dialami pekerja di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java didapat Tabel 7Distribusi Frekuensi Subyek Penelitian Berdasarkan Kecelakaan Kerja yang Dialami KK yang dialami Ringan Frekuensi 7 Persentase (%) 17,5 Tidak Kecelakaan 33 82,5 Berdasarkan tabel 7 bahwa responden yang mengalami kecelakaan kerja ringan sebanyak 7 orang dengan prosentase 17,5%). 4. Hubungan kepatuhan terhadap peraturan K3 dengan kejadian kecelakaan kerja Tabel 4x2 dengan nilai E <5 = 0,356 % lebih dari 20 % sehingga tidak memenuhi syarat untuk uji Chi Square, setelah itu ukuran 3x2 diperoleh E <5 = 0,559% lebih dari 20 % juga tidak memenuhi syarat, sehingga ukuran tabel silang diubah menjadi 2x2. Kejadian Kecelakaan Kerja dikategorikan menjadi 2 yaitu kecelakaan ringan dan tidak kecelakaan. Kepatuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dikategorikan menjadi 2 yaitu kurang baik dan sangat baik. 31

Tabel 8. Kejadian Kecelakaan Kerja dengan Kepatuhan Keselamatan dankesehatan Kerja (K3) di PT. CCAITahun 2014. Kepatuhan K3 Kecelakaan Kerja Kecelakaan % Tidak % Jumlah % Ringan Kecelakaan Kurang - Cukup 4 25,0 12 75,0 16 100 0,407 Baik Sangat Baik 3 12,5 21 87,5 24 100 Jumlah 7 17,5 33 82,5 40 100 p Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa tenaga kerja yang kepatuhan K3 mayoritas kurang cukup bagus yaitu 75% tidak mengalami kecelakaan demikian juga yang mempunyai kepatuhan sangat baik mayoritas (87,5%) tidak mengalami kecelakaan. Hasil uji Chi Square diperoleh (p- value 0,407) menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara kejadian kecelakaankerja dengan kepatuhan keselamatan dan kesehatan kerja karena kurang dari (0,05). PEMBAHASAN 1. Hubungan Kepatuhan Terhadap Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Kejadian Kecelakaan Kerja. Kepatuhan K3 merupakan salah satu faktor yang diduga berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja. Dalam penelitian ini uji hubungan antara kepatuhan terhadap peraturan K3 dengan kejadian kecelakaan kerja dengan menggunakan uji Chi Square didapat nilai p = 0,407 artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara Kepatuhan terhadap peraturan K3 dengan kejadian kecelakaan kerja. Kepatuhan K3 dalam penelitian ini tidak memiliki hubungan dengan kejadian kecelakaan kerja, dimungkinkan karena adanya pengaruh dari faktor lain. Faktor lain yang diduga ada hubungan dengan kecelakaan adalah faktor lingkungan dan faktor perilaku. Berdasarkan hasil pengamatan kondisi lantai di ruang produksi selalu basah oleh air tumpahan dari sisa produksi dan tetesan pelumas konveyor. Petugas kebersihan hanya membersihkan setiap pagi dan sore. Kondisi lantai yang licin dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja misalnya terpeleset. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden bahwa kecelakaan kerja terpeleset sebanyak 3 orang. Hal ini sesuai dengan teori lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak nyaman dapat memberikan ketidaknyamanan pekerja dalam melakukan pekerjaanya, sehingga dapat mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. 8) Kecelakaan kerja ringan yang dialami responden yang lain adalah 32

ISSN 1693-3443 J. Kesehat. Masy. Indones. 10(2): 2015 tergores sebanyak 2 orang disebabkan karena peralatan kerja. Pekerja bila tidak diamati pengawas, ada yang lewat di bagian bawah mesin konveyor pembuatan minuman. Sebenarnya pekerja sudah mengetahui bila tempat tersebut berbahaya dan dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja, namun pekerja beralasan untuk mencari jalan pintas agar segera sampai di tempat kerja yang dituju.kecelakaan kerja terkena pecahan kaca sebanyak 2 responden. Kecelakaan ini disebabkan ada pecahan botol kaca pada saat akan mengambil botol yang posisinya tidak sama dan terjepit dengan botol lain. Perilaku yang tidak aman dalam bekerja, bekerja dengan tergesa - gesa atau sembrono bisa menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kerja karena dalam bekerja harus teliti, cermat dan hati-hati agar keselamatan dan kesehatan kerja dapat terwujud. 10) Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Liyandi Normalita (2011) bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kepatuhan K3 dengan kejadian kecelakaan kerja dengan nilai (p = 0,488) pada karyawan di penambangan batu kapur Karangdawa. 11) KESIMPULAN DAN SARAN Kepatuhan K3 pada karyawan PT.CCAI yang memiliki kepatuhan K3 kurang baik adalah 3 orang dengan prosentase 7,5%).Prosentase kecelakaan kerja paling tinggi berada pada kecelakaan kerja ringan dengan prosentase 17,5%. Tidak ada hubungan yang bermakna antara kepatuhan terhadap peraturan K3 hubungannya dengan kecelakaan kerja (p = 0,407). Berdasarkan hasil penelitian, kepatuhan kerja yang harus di perbaiki dan yang harus di tinjau kembali yaitu penggunaan APD diperketat lagi supaya karyawan yang masih melanggar bisa diperingatkan dan dipertegas kembali supaya tidak melakukan hal yang membuat dirinya celaka.mentaati pembatasan ijin masuk daerah yang berbahaya dan beresiko tinggi dipertegas kembali untuk memberikan dampak yang positif bagi pekerja.peringatan bagi pekerja yang bercanda saat bekerja, ditekankan kembali mengurangi resiko kecelakaan kerja.dibuat alat penampung atau saluran penampungan sisa produksi dan tetesan sisa pelumas conveyor untuk menghindari bahaya terpeleset bagi pekerja. Bagi peneliti selanjutnya sebagai tambahan informasi bagi penelitian berikutnya mengenai kepatuhan terhadap peraturan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) hubungannya dengan kecelakaan kerja selanjutya. DAFTAR PUSTAKA 1. Tarwaka. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Harapan Press; 2008. 2. Sumakmur PK. Higene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja. PT. Jakarta: Gunung Agung; 1984. 3. Endroyo B. Keselamatan Konstruksi : Konsepsi dan Regulasi. UNNES: Semarang; 2009. 4. Jamsostek. Data Kecelakaan Kerja. [serial online] Data kecelakaan Kerja. [Cited : Januari Kamis, 2014] from: www. PT. Jamsostek_co_id/content/news_php 33

?id=1031 5. PT. Jamsostek. Kecelakaaan kerja dalan 5 tahun klaim tanggunganjamsostek Naik 200 persent. [serial online] diunduh jumat, 25 April2014, 14:21 WIB. form: http://news.bisnis.com/read/201206 01/186/79447/kecelakaan-kerjadalam-5-tahun-klaim-tanggunganjamsostek-naik-200-percent 6. Central Java, OHS PT. Coca-Cola Central Java. Laporan Tahunan Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja. Semarang: PT. Coca- Cola Amatil Indonesia Central Java; 2013. 7. Mufarokhah L. Faktor-faktor yang Mempengaruhi PerilakuPekerjaterhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) didepartemen Engineering PT IKPP Tangerang. Fakultas Kesehatan Masyarakat.Universitas Indonesia: Skripsi. Jakarta; 2008. 8. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rhineka Cipta; 2007 9. Notoatmojo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta; 2002. 10. Tri J. Unit Produksi dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Yogyakarta : Graha Ilmu; 2010. 11. Normalita, L. Hubungan antara Perilaku Keselamatan dan KesehatanKerja dengan Kejadian Kecelakaan Kerja. Skripsi. Karangdawa; 2011. 34