BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Leony Budiaman
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan sering kali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda atau properti maupun korban jiwa yang terjadi di dalam suatu proses kerja industri atau yang berkaitan dengannya. 1) Akibat dari kecelakaan memberikan dampak kerugian baik secara materi dan non materi. Kerugian secara materi yaitu dari biaya yang dikeluarkan secara langsung dan tidak langsung sebagai upaya pertanggungjawaban. Kerugian secara non materi yaitu seperti kehilangan nyawa seseorang sudah menjadi risiko yang harus ditanggung oleh perusahaan baik secara langsung dan tidak langsung. 2) Kecelakaan dapat dicegah dengan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah Ilmu dan penerapan secara teknis dan teknologis untuk mencegah terjadinya dan penyakit akibat kerja dari setiap pekerjaan yang dilakukan. Kecelakaan kerja tidak terjadi secara kebetulan melainkan ada sebab dan akibatnya. 3) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) harus dikelola sebagaimana mestinya. Aspek K3 tidak akan bisa berjalan apa adanya tanpa adanya intervensi dari manajemen untuk mengelolanya. Semua sistem manajemen K3 bertujuan untuk mengelola risiko K3 yang ada dalam perusahaan agar kejadian yang tidak diduga atau tidak diinginkan dan dapat menimbulkan kerugian dapat dicegah. 4) Kecelakaan juga dapat terjadi karena kondisi alat atau material yang kurang baik. Kecelakaan bukanlah suatu peristiwa yang disebabkan oleh pekerjanya saja melainkan dari tempat kerjanya yang kurang aman. Kecelakaan juga dapat dipicu oleh kondisi lingkungan yang tidak aman seperti ventilasi, penerangan, kebisingan, atau suhu yang tidak aman melampaui ambang batas. Kecelakaan merupakan hasil dari serangkaian 1

2 penyebab yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Di samping itu, kecelakaan juga dapat bersumber dari manusia yang melakukan kegiatan di tempat kerja dan menangani alat atau material. 5) Data tentang secara umum dapat digambarkan sebagai berikut. Negara maju misalnya Inggris, kecelakaan fatal sudah relatif kecil, yaitu 4 dari pekerja di tahun Amerika, angka persentase kecelakaan pekerjaan konstruksi mencapai 12%. 6) Data Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) menunjukkan jumlah di Indonesia yang terjadi pada tahun 2007 sebanyak kasus, tahun 2008 sebanyak kasus, tahun 2009 sebanyak kasus, dan tahun 2010 sebanyak kasus. 7) Data Jamsostek di Jawa Tengah pada tahun 2011 terdapat kasus, 414 kasus per hari. 8) Data Jamsostek di Kota Semarang pada tahun 2012 sebanyak kasus, dan tahun 2013 sebanyak kasus. 7) Faktor yang menyebabkan terjadinya dipengaruhi oleh tiga faktor diantaranya faktor pekerja, faktor pekerjaan dan faktor lingkungan. 9) Faktor dasar pelaksanaan K3 berjalan dengan baik salah satunya adalah faktor manusianya. Menurut hasil penelitian, 85% kecelakaan terjadi disebabkan oleh faktor manusia. Masyarakat tradisional beranggapan bahwa kecelakaan merupakan nasib atau takdir masih banyak terjadi sehingga kecelakaan tidak dapat dihindarkan. Pandangan yang demikian ini yang menghalangi sulit diterimanya manajemen pencegahan. Ini pula yang menjadi faktor kurang patuhnya pekerja dalam menjalankan komitmen SMK3 yang telah diterapkan. 4) Berdasarkan laporan dan penyakit akibat kerja di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia pada tahun 2012 menunjukan 23 kejadian yang terdiri dari 16 kecelakaan ringan, 5 kecelakaan sedang, 2 meninggal dunia dan terdapat sebanyak 348 kasus penyakit akibat kerja, sedangkan pada tahun 2013 menunjukan 18 yang terdiri dari 2

3 4 kecelakaan ringan, 14 kecelakaan sedang dan terdapat sebanyak 362 kasus penyakit akibat kerja, pada tahun ini tidak terdapat kematian. 10) PT. Coca Cola adalah perusahaan manufaktur yang telah mendapatkan sertifikat SMK3. Melalui penerapan SMK3 diharapkan Perusahaan dapat meminimalkan terjadinya. Tujuan utama penerapan sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah untuk mengurangi atau mencegah kecelakaan yang mengakibatkan cedera atau kerugian materi. Kecelakaan kerja menyebabkan kerugian baik langsung maupun tidak langsung, kerugian tidak langsung ini yang terkadang tidak diperhitungkan oleh perusahaan yang justru menyumbang kerugian lebih besar dibandingkan kerugian langsung. 1) Kepatuhan tenaga kerja di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java berdasarkan hasil laporan cheklist inspeksi EOSH bagian pekerja dan cara kerja pada tahun 2013 menunjukkan masih terdapat beberapa pelanggaran yang dilakukan tenaga kerja terhadap peraturan K3. Pelanggaran tersebut berupa tidak menggunakan seragam, tidak menggunakan ID Card, tidak menggunakan APD, tidak mematuhi instruksi kerja, penggunaan peralatan kerja, pengoprasian mesin yang salah, tidak mematuhi ramburambu peringatan, mentaati pembatasan ijin masuk, bercanda saat bekerja, posisi tubuh tidak benar saat bekerja dan mengangkat beban tidak benar. 11) Kepatuhan merupakan salah satu bentuk perilaku yang dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Kepatuhan terhadap penggunaan alat pelindung diri merupakan perilaku keselamatan spesifik terhadap objek lingkungan kerja. Kepatuhan menggunakan alat pelindung diri memiliki peran penting dalam menciptakan keselamatan di tempat kerja. 12) Berbagai contoh perilaku atau tindakan tidak aman yang sering ditemukan di tempat kerja pada dasarnya adalah perilaku tidak patuh terhadap prosedur kerja atau operasi, seperti menjalankan mesin atau peralatan tanpa wewenang, mengabaikan peringatan dan keamanan, kesalahan kecepatan pada saat mengoperasikan peralatan, tidak menggunakan alat pelindung diri dan 3

4 memperbaiki peralatan yang sedang bergerak atau tidak mengikuti prosedur kerja yang sudah ditentukan. 13) B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas akan diteliti Adakah hubungan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)? C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui adakah hubungan kepatuhan terhadap peratuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). 2. Tujuan Khusus. a. Mendeskripsikan kepatuhan pekerja terhadap peraturan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). b. Mendeskripsikan kejadian di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java. c. Menganalisis hubungan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan dan kejadian (K3) di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java. D. Manfaat 1. Manfaat Praktis a. Bagi Perusahaan Memberikan informasi kepada perusahaan mendapatkan masukan tentang tingkat keberhasilan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang telah diterapkan, mengetahui hambatan-hambatan dalam peningkatan mutu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Coca- Cola Amatil Indonesia Central Java. 4

5 b. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan dapat dijadikan acuan untuk penelitian yang berkaitan dengan Kepatuhan Terhadap Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Hubungannaya dengan Kejadian Kecelakaan Kerja. 2. Manfaat Teoritis dan Metodologis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai Kepatuhan Terhadap Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Hubungannya dengan Kejadian Kecelakaana Kerja b. Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya No E. Keaslian Berdasarkan penelitian penelitian terdahulu ada penelitian yang sejenis yaitu : Nama Peneliti Judul Tabel 1.1 Keaslian Variabel Metode Hasil 1. Istiana Eka Sefitri 2010 Kejadian Kecelakaan Kerja Ditinjau Dari Faktor Manusia Pada Tenaga Kerja Dodog Cat Studi di jalan Pengenal, Kec. Bubutan, Surabaya : Kejadian variabel bebas : umur, masa kerja, dan pemakaian alat pelindung diri (APD). Analisis Cros Sectional ada beda kejadian berdasarkan umur tenaga kerja ( p < Î±), masa kerja tenaga kerja (p < Î±) dan status perkawinan ( p < Î±). Selain itu 2. Lena Juliya 2004 Studi deskriptif tentang faktor manusia dan terjadinya di divisi tempa dan cort PT. Pindad (persero) bandung.2004, PT.Pindad (persero) : kejadian Variabel bebas : usia, tingkat pendidikan, masa kerja, dan penggunaan APD Analisis Cros Sectional sebagian besar terjadi pada tenaga kerja usia antara tahun (86,96%) 15) 5

6 No Nama Peneliti Judul Variabel Metode Hasil 3. Liyandi Normalita 2011 Hubungan antara perilaku keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan kejadian di penambangan batu 2011, Karangdawa kapur. : kecelakaan kerja Variabel bebas : perilaku, pengetahuan Analisis Cros Sectional Hasil uji chisquare menunjukkan ada hubungan anatar sikap K3 dengan kejadian (p=0,03), ada hubungan praktik K3 dengan kejadian (p=0,01), dan tidak ada hubungan antara kepatuhan K3 (p=0,488). 16) 4. Hendrik Kurniawan 2003 Hubungan penerapan keamanan bekerja berdasarkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di Unit Proses Pertamina UP. IV Cilacap. 2003, Pertamina UP. IV Cilacap : kecelakaan kerja Variabel bebas : sistem kerja, pengawasan, seleksi dan penempatan Personil, lingkungan kerja, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan sarana produksi dan kesiapan menangani keadaan darurat kecelakaan survey dengan Cross Sectional Ada hubungan yang singnifikan antara sistem kerja, pengawasan, seleksi dan penempatan personil, lingkungan kerja, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan sarana produksi dan kesiapan menangani keadaan darurat kecelakaan kerja. 17) Perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya adalah variabel, untuk variabel terikatnya kejadian, dan variabel bebasnya kepatuhan peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), metode yang digunakan yaitu dengan metode analitik dan tempat penelitian di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java. 6

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. kerja. 3 K3 di tempat kerja harus dikelola dengan aspek lainnya seperti

BAB I PENDAHULUAN. kerja. 3 K3 di tempat kerja harus dikelola dengan aspek lainnya seperti kerja. 3 K3 di tempat kerja harus dikelola dengan aspek lainnya seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan program untuk mengurangi kejadian yang tidak diinginkan