BAB II PROPOSISI NILAI

dokumen-dokumen yang mirip
Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda

II. TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB II LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

APPLE SERVICE CENTER DI SURABAYA

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN. Untuk memperoleh batasan pengertian tentang pemasaran maka dikemukakan

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN. photography, wedding, bahkan ATPM yang ingin launching mobil. terbaru, kegiatan komunitas mobil dan sebagainya.

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

BAB 2 LANDASAN TEORI

a. Format proposal 1) Judul Judul dibuat secara menarik dan singkat. 2) Executive summary Ringkasan Eksekutif (Maksimum 2 halaman, dengan satu spasi)

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

a. Format proposal 1) Judul Judul dibuat secara menarik dan singkat. 2) Executive summary Ringkasan Eksekutif (Maksimum 2 halaman, dengan satu spasi)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii. Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar isi... v

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA BUSINESS MODEL. business model canvas untuk melihat kondisi instansi saat ini :

BAB III METODE PENELITIAN. bisnis Rimora Pay sebagai obyek penelitian karena merupakan bisnis baru

BAB II LANDASAN TEORI. dan jasa yang diproduksi oleh produsen umumnya kepada masyarakat, dan khususnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA. Irma Yulia Dewi

BAB II. LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN BISNIS BABAL AKI DENGAN SISTEM INFORMASI DAN PERLUASAN JARINGAN TUGAS AKHIR DESYANA

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David

MAKALAH. MARKETING MIX (Bauran Pemasaran) PT. Bank Central Asia, Tbk (BCA) ZENI YUSUP ARFAH B

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau ANTARTIKA MANAGEMENT ini adalah

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan hotel bintang dan non-bintang di Daerah

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB II LANDASAN TEORI

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB II LANDASAN TEORI

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

3.9 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Pengolahan Kuesioner Pendahuluan Identifikasi Variabel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 11,47 Triliun atau tumbuh sebesar 25,1% dibandingkan laba akhir tahun 2015 sebesar Rp.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis

BUSINESS PLAN. 27 Juni 2014 (RENCANA BISNIS)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

Studi kelayakan bisnis adalah kajian tentang berhasil tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

PENGEMBANGAN BISNIS MODEL UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI BATIK SUMENEP MADURA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,

4.3.2 Tingkat Kepuasan dan Tingkat Kepentingan (Bagian II) Ranking (Bagian III)...4-9

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

INDUSTRI DAN PEMASARAN PERTEMUAN III MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

III KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

BAB II PROPOSISI NILAI 2.1. Restoran Restoran atau rumah makan adalah jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan makanan dan minuman untuk umum (Heriawan, 2011). Restoran adalah usaha yang mencakup jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya, baik dilengkapi dengan peralatan atau perlengkapan untuk proses pembuatan atau penyimpanan maupun tidak dan telah mendapatkan surat keputusan sebagai restoran makan dari instansi yang membinanya. (BPS.go.id, 2014). 2.1.1. Analisis Industri Restoran Restoran berskala menengah dan atas di Indonesia tercatat sebanyak 2.977 perusahaan. Hal ini berarti terdapat tambahan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2.916 perusahaan atau naik 61 perusahaan dibandikan tahun 2009 (Badan Pusat Statistik, 2010). 15

16 Gambar 2.1 Jumlah Restoran 5 Besar Berdasarkan Provinsi Sumber : BPS, 2010 Gambar 2.2 Jumlah restoran berdasarkan wilayah di Jakarta Sumber : Diolah dari www.id.openrice.com

17 Provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi dengan jumlah usaha restoran terbanyak yaitu mencapai 1.359 usaha, diikuti oleh jawa barat, jawa timur, dan bali. Banyaknya jumlah usaha restoran di Indonesia sebagian besar telah berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) yaitu sebesar 58,35 persen, sedangkan 33,73 persen merupakan pemegang izin khusus dari instansi terkait, 5,85 persen berbadan CV, 1,80 persen berbadan hukum yayasan, dan sisanya 0,27 persen bebadan Firma (BPS, 2010). Biaya atau pengeluaran yang dikeluarkan oleh rata-rata pengusaha restoran berskala menengah dan atas rata-ratanya mencapai Rp. 1,83 milyar per perusahaan dan diikuti biaya umum yang meliputi bahan bakar, listrik, gas, dan lain-lain sebesar 26,31 persen. Porsi pengeluaran terendah sebesar 26,31 persen. Porsi pengeluaran terendah, sebesar 1,76 persen digunakan untuk biaya promosi seperti pemasangan iklan di media elektronik dan newspaper. Dari rata-rata biaya yang dikeluarkan (Badan Pusat Statistik, 2010) secara keseluruhan, rata-rata pendapatan dari 2.196 restoran berskala menengah dan atas di seluruh Indonesia selama satu tahun mencapai Rp. 3.22 milyar per perusahaan. Dari seluruh pendapatan 99,15 persen merupakan pendapatan yang diperoleh dari penjualan makanan dan minuman, sedangkan sisanya sebesar 0,85 persen berasal dari pendapatan lainnya.

18 Gambar 2.3 Ditribusi pendapatan usaha restoran berskala menengah dan besar 2010 Sumber : BPS, 2010 Sedangkan pendapatan usaha yang diperoleh oleh restoran 99% didapatkan dari kegiatan usaha yaitu penjualan makanan dan minuman, adapun rata-rata harga makanan yang ditawarkan pembagiannya seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini: Tabel 2.1 Pembagian Restoran berdasar rata-rata harga makanan Sumber : diolah dari www.id.openrice

19 2.2. Bisnis Model Kanvas Pengertian model bisnis menurut (Osterwalder, 2010) adalah sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. Gambar 2.4 The Business Model Canvas Sumber: Business Model Generation

20 Didalam bisnis model kanvas ini ada sembilan blok bangunan dasar yang memperlihatkan cara berpikir untuk bagaimana sebuah perusahaan menghasilkan uang. Kesembilan blok tersebut antara lain: a. Customer Segments (CS) Blok bangunan yang menggambarkan sekelompok orang atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh suatu perusahaan. Inti dari semua model bisnis adalah pelanggan. Tidak ada perusahaan yang mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama yang disebabkan tidak adanya pelanggan (yang dapat memberikan keuntungan). b. Value Propositions (VP) Blok bangunan dari gabungan antara produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan spesifik. Proporsi nilai dapat menciptakan nilai untuk segmen pelanggan melalui perpaduan elemen-elemen berbeda yang melayani kebutuhan segmen tersebut. Nilai tersebut sifatnya bisa kuantitatif ataupun kualitiatif.

21 c. Channels (CH) Blok bangunan yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memberikan proporsi nilai. Channel mempunyai beberapa fungsi yaitu meningkatkan kesadaran pelanggan atas produk dan jasa perusahaan, membantu pelanggan mengevaluasi proporsi nilai perusahaan, memungkinkan pelanggan membeli produk dan jasa yang spesifik, memberikan proporsi nilai kepada pelanggan, serta memberikan bantuan purnajual kepada pelanggan. d. Customer Relationship (CR) Blok bangunan yang menggambarkan berbagai jenis hubungan yang dibangun perusahaan bersama segmen pelanggan yang spesifik. Ada beberapa motivasi agar hubungan pelanggan dapat terdorong yaitu mendapatkan pelanggan, mempertahankan pelanggan, dan melakukan peningkatan penjualan. e. Revenue Streams (R$) Blok bangunan yang menggambarkan uang tunai yang dihasilkan perusahan dari masing-masing segmen pelanggan, dimana biaya harus mengurangi pendapatan untuk menghasilkan pemasukan.

22 Ada dua jenis arus pendapatan: (1), Pendapatan transaksi yang dihasilkan dari satu kali pembayaran, dan (2). Pendapatan berulang yang dihasilkan dari pembayaran berkelanjutan baik untuk memberikan proporsi nilai kepada pelanggan maupun menyediakan dukungan pelanggan paskapembelian. f. Key Resources Key Resources adalah Gambaran berupa aset-aset penting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi dengan baik. Sumber daya utama ini wujudnya dapat berbentuk fisik, finansial, intelektual, ataupun manusia. Dimana kebutuhan sumber daya utama ini berbeda-beda sesuai jenis model bisnis. g. Key Activities Gambaran hal-hal terpenting yang harus dilakukan perusahaan agar model bisnis dapat bekerja dengan baik. Ada beberapa kategori dalam aktivitas-aktivitas kunci, diantaranya: produksi, pemecahan masalah, dan jaringan atau platform. h. Key Partnership Gambaran jaringan pemasok dan mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja dengan baik.

23 Ada empat jenis kemitraan,diantaranya: 1. Alinasi strategis antara non-pesaing. 2. Coopetition: kemitraan startegis antarpesaing. 3. Usaha patungan untuk mengembangkan bisnis baru. 4. Hubungan pembeli-pemasok untuk menjamin pasokan yang dapat diandalkan i. Cost Structure Struktur biaya menjelaskan semua biaya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan suatu model bisnis. Biaya dapat dengan baik diperhitungkan ketika perusahaan sudah bisa menentukan sumber daya utama, aktifitas utama, dan rekan kerja utama. Pemilik ingin menekan biaya serendah mungkin dan mendapatkan pendapatan setinggi mungkin. Maka ketika membuat suatu model bisnis, diperlukan analisa dari setiap aktivitas agar dapat menentukan mana yang terbaik bagi perusahaan. 2.3. Analisis SWOT Cara efektif untuk menilai intergritas model bisnis dengan melihat semua komponen secara detail, sehingga dapat mebuat inovasi dan pembaruan. Analisis SWOT (Alexander, 2013) memberikan empat perspektif

24 untuk menilai elemen-elemen suatu model bisnis, sedangkan bisnis model memberikan fokus yang diperlukan untuk sebuah diskusi terstruktur. Analisis SWOT merupakan analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang atraktif dan selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threats), (Hasan, 2013) sebagai berikut ; 1. Strenght Menyatakan kekuatan perusahaan seperti efektivitas biaya, kualitas layanan dan loyalitas pelanggan Menyatakan kekuatan operasi perusahaan seperti fleksibilitas, inovasi, tanggapan terhadap tekanan eksternal, kreativitas, dan stabilitas perusahaan. Hubungan pengalaman (profesionalisme, waktu, dan keragaman) dengan kontak di semua area operasi bisnis, mulai dari pemasok sampai ke konsumen dan berbagai pihak pemilik kepentingan lainnya. 2. Weakness Kelemahan dalam operasi perusahaan, seperti lokasi perusahaan, prosedur dan kebijakan pemerintah, serta pengalaman manajemen.

25 Pembiayaan, kredit, pinjaman dan utang lainnya harus diindetifikasi untuk mengontrol efeknya pada perusahaan. Dampak produk baru yang terbatas di pasar, kurangnya dikenali dikarenakan kurangnya pengalaman perusahaan dalam mempromosikan 3. Oppurtunity Faktor-faktor dan kesempatan seperti inovasi yang dapat meningkatkan kemungkinan bisnis menjadi sukses. Menggunakan alat survei pelanggan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan; kualitas produk dan layanan purna jual. Hubungan fokus perusahaan kepada segmen pasar yang mungkin diabaikan pesaing 4. Threats Pesaing yang ada dan pesaing yang baru muncul - memasuki pasar Kinerja perekonomian secara keseluruhan Ketergantungan dan dukungan terhadap operasi perusahaan, seperti pemasok, akses pasar,dan masyarakat.

26 2.4. Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Perusahaan Analisis Lingkungan eksternal bisnis perusahaan menggunakan analisis PEST dan Five Forces Porter s untuk melihat bagaimana interaksi lingkungan dengan perusahaan yang sedang beroperasi. Tingkat pengangguran dan dampak terhadap penjualan dan basis pelangan secara keseluruhan dan tekanan efek eksternal terhadap bisnis. Kondisi lingkungan seperti pengangguran, PHK, resesi, tingkat suku bunga yang tinggi akan mengurangi aktivitas konsumen, dan karenanya harus dieksplorasi dalam rencana pemasaran sebagai ancaman terhadap peluang pemasaran. Adapun analisis lingkungan yang akan mempengaruhi interaksi lingkungan eksternal dengan bisnis yaitu analisis PEST dan Five Forces Porter s sebagai berikut; 2.4.1 Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi (PEST) 1. Politik dan Hukum Identifikasi peraturan, izin, asuransi, kewajiban, zonasi kota dan persyaratan perpajakan yang harus diikuti dalam menjalankan bisnis. Iklim bisnis, desa, kota dan daerah sekitarnya merupakan pengaruh penting pada hari-hari beroperasi bisnis. 2. Ekonomi Keadaan perekonomian pada waktu sekarang dan di masa yang akan datang dapat mempengaruhi kemajuan dan strategi perusahaan. Faktor-faktor ekonomi yang spesifik yang dianalisis

27 dan didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan termasuk: Pertumbuhan ekonomi, Kebijakan moneter, Pengeluaran pemerintah, Kebijakan ke arah unemployment. Ekonomi dapat diklasifikasikan seperti dalam keadaan depresi, resesi, kebangkitan atau kemakmuran. Gejala inflasi dan deflasi dalam harga barangbarang dan jasa. Kalau inflasi sangat tajam, mungkin diadakan pengendalian upah dan harga. 3. Sosial atau Budaya Sosial Budaya dalam analisis lingkungan sebagai berikut; a. Dukungan kelompok konsumen yang dapat diidentifikasi terpisah dari masyarakat umum. b. Persyaratan pengeluaran, produk dari konsumen dan karakteristik perusahaan yang mendukung produk dan layanan yang mereka butuhkan c. Menunjukan apakah produk merupakan bagian dari kegiatan sehari-hari kelompok tertentu atau masyarakat umum, identifikasi jaringan kontak di masyarakat, dan suasana masyarakat sekitar perusahaan, identifikasi pengaruhnya pada penjualan yang diproyeksikan. d. Memprediksi keterbukaan konsep produk, dan bagaimana masyarakat memandang perusahaan yang sedang dijalankan

28 e. Menjelaskan respon kelompok sosial atau budaya (kelompok khusus atau daerah yang berbeda yang diharapkan untuk iklan, dan bagaimana hal tersebut akan meningkatkan penjualan f. Menunjukan tren pasar secara keseluruhan (lebih dekat dengan publik), teknik khusus apa yang digunakan untuk menyesuaikan dengan trend tersebut. 4. Teknologi Faktor teknologi meliputi aspek teknologi seperti research and development (R&D) kegiatan, otomatisasi, insentif teknologi dan tingkat perubahan teknologi. Mereka dapat menentukan hambatan masuk, minimal tingkat produksi yang efisien. Selain itu, pergeseran teknologi dapat mempengaruhi biaya, kualitas, dan menyebabkan inovasi. Dan tidak kalah pentingnya Analisis Five Forces Porter terhadap lingkungan eskternal bisnis perusahaan yang merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis bagaimana lingkungan kompetitif akan berpengaruh terhadap pemasaran suatu produk (Kurtz, 2008). Ada lima hal dalam analisis ini, diantaranya: 1. Masuknya competitor (Threat of new entrants). Loyalitas pelanggan Diferensiasi produk

29 Biaya investasi Switching cost Akses kesaluran distribusi Kebijakan pemerintah 2. Ancaman dari produk pengganti (Threats of Subtitutes ). 3. Kekuatan penawaran pembeli (Bargaining power of buyers). 4. Kekuatan penawaran pemasok (Bargaining power of suppliers). 5. Persaingan diantara perusahaan yang ada (Rivalry among competitors). 2.5. Marketing Mix 7P McCarthy mengklasifikasikan aktifitas marketing ke dalam marketing mix, yang sering disebut dengan the four Ps of marketing: product, price, place, promotion (Kotler&Keller, 2011). Kemudian marketing mix ini dikembangkan dengan adanya people, process, dan physical evidence. 1. Produk Memberikan manfaat, memenuhi kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan konsumen. Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dari sesuatu yang ditawarkan. Pengertian yang ditawarkan menunjukkan sejumlah manfaat yang didapat oleh konsumen, baik barang atau jasa maupun kombinasi.

30 2. Harga Penetapan harga merupakan suatu hal penting. Perusahaan akan melakukan hal ini dengan penuh pertimbangan karena penetapan harga akan dapat mempengaruhi pendapatan total dan biaya. Harga merupakan faktor utama penentu posisi dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran,bauran ragam produk,dan pelayanan,serta persaingan. 3. Tempat Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan karena mudah terjangkau oleh konsumen, namun sekaligus juga menjadikan biaya rental atau investasi tempat menjadi semakin mahal. Tingginya biaya lokasi tersebut dapat terkompensasi dengan reducing biaya pemasaran, sebaliknya lokasi yang kurang strategis akan membutuhkan biaya pemasaran lebih mahal untuk menarik konsumen agar berkunjung. Dekorasi dan desain sering menjadi daya tarik tersendiri bagi para target konsumen. Kondisi bangunan juga menjadi persyaratan yang memberikan kenyamanan. 4. Pemasaran Pemasaran merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual atau produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi persuasive yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjual atau produsen, baik

31 secara langsung maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi pembelian. 5. Konsumen Merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi konsumen yang merupakan karyawan dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal. Kemampuan pengetahuan yang baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik diluar. Faktor penting lainnnya dalam sumber daya manusia (SDM) adalah perilaku dan motivasi dari karyawan dalam industry jasa. Moment of truth akan terjadi pada saat terjadi kontak antara karyawan dan konsumen. Attitude sangat penting, dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan karyawan, suara dalam bicara, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata. Sedangkan motivasi karyawan diperlukan untuk mewujudkan penyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan pada level yang diekspetasikan. 6. Proses Proses sebagai mutu layanan jasa sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan (quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus

32 dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja. 7. Physical Evidence Building merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen dalam perusahaan jasa yang memiliki karakter. Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk lighting system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan harus dapat menciptakan suasana dengan memperhatikan ambience sehingga memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat memberikan nilai tambah bagi pengunjung, khususnya menjadi syarat utama perusahaan jasa dengan kelas pasar khusus. 2.6. Analisis Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) 2.7.1 Analisis Segmentasi Pasar Menurut (Hasan, 2013), analisis segmentasi pasar adalah proses estimasi luas pasar yang memiliki respon yang sama, yang diperkirakan akan menjadi calon pembeli yang menguntungkan dengan cara:

33 1. Mendefinisikan pasar produk yang dilayani. 2. Menganalisis industri untuk mengetahui peluang dan daya tarik pasar. 3. Menganalisis pesaing kunci untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing. 4. Mengembangkan profil konsumen untuk mengetahui segmen pasar yang profitable. 2.7.2 Analisis Target Pasar Merupakan kegiatan untuk mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dan memilih segmen sasaran berdasarkan ukuran luasnya pasar, dimana jumlah pembeli aktual dari jumlah pembeli potensial (Hasan, 2013). Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan oleh para marketer untuk menetukan target pasar yang tepat, yaitu tahapan Product Life Cycle. Untuk tahap perkenalan, hanya beberapa tipe produk yang bersaing. Jika muncul subtitusi baru, maka akan muncul segmen baru. Untuk maturity kebutuhan dan peluang segmentasi bertambah, lalu segemntasi semakin komplek, serta strategi harus disesuaikan.

34 1. Deferensiasi. 2. Persaingan. 3. Posisi Perusahaan. 4. Kapabilitas dan sumber daya perusahaan. 5. Skala Ekonomi. 2.7.3 Analisis Positioning Menurut (Hasan, 2013), positioning merupakan upaya untuk membentuk citra sebuah produk muncul dalam kaitannya dengan produk lain di pasar atau di posisikan terhadap merek bersaing dalam peta persepsi konsumen. Peta persepsi konsumen mendefinisikan pasar dalam hal bagaimana cara pembeli memandang karakteristik kunci sebuah produk yang bersaing. Peta persepsi ini akan menjadi dasar bagi pembeli dalam menggunakan produk misalnya harga dan kualitas. Ada beberapa alasan mengapa positioning ini menjadi sangat penting, yaitu: 1. Produk atau perusahaan yang baru tidak dapat bersaing langsung dengan perusahaan yang sudah memiliki posisi yang terbentuk kuat. 2. Dalam penempatan, nama perusahaan atau produk adalah sesuatu yang penting, apabila nama perusahaan kurang sesuai

35 bagi produk baru yang ingin dijual, ciptakan nama perusahaan baru dan posisi 2.7. Laporan Keuangan Menurut (Fahmi, 2012) laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan keuangan suatu perusahaan dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut. 2.7.1. Laporan Laba-Rugi Menyajikan hasil usaha-pendapatan, beban, laba atau rugi bersih dan laba atau rugi per saham-untuk periode akuntansi tertentu (Lyn & Aileen, 2008). 2.7.2. Laporan Arus Kas Memberikan informasi tentang arus kas masuk dan keluar dari kegiatan operasi, pendanaan, dan investasi selama suatu periode akuntansi (Lyn & Aileen, 2008). 2.7.3. Net Present Value (NPV) Nilai keuntungan bersih atau perolehan keuntungan yang diperoleh di akhir pengerjaan proyek atau investasi (Fahmi, 2012).

36 2.7.4. Payback Period Nilai keuntungan bersih atau perolehan keuntungan yang diperoleh di akhir pengerjaan proyek/investasi (Fahmi, 2012). 2.7.5. Internal Rate of Return Mirip dengan NPV, aturan investasi IRR ini didasarkan pada konsep bahwa jika pengembalian peluang investasi anda mempertimbangkan lebih besar dari untung alternatif lain di pasar dengan risiko yang setara dan maturity, maka anda harus melakukan peluang investasi (Berk, Damarzo, & Harford, 2009). 2.7.6. Return on Investment (ROI) Return on Investment (ROI) atau pengembalian investasi adalah metode yang digunakan untuk melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan (Irham Fahmi, 2012).

37 2.8. Proposisi Nilai Keistimewaan yang ditawarkan di Restoran 90 s antara lain; 1. Konsep nuansa era 90 an dengan desain, layanan, menu makanan, suasana, musik, dan kegiatan acara yang diadakan di restoran 90 s 2. Restoran 90 s merupakan restoran yang bertujuan menciptakan pengalaman bagi pelanggan 3. Restoran 90 s adalah restoran yang bernuansa era 90 an moderen dengan fasilitas teknologi moderen seperti member card yang difasilitasi RFID, dan pemesanan kursi secara online melalui official web Restoran 90 s.