Pengelompokkan Kategori Berdasarkan Karakteristik Ruas Jalan Ruas Penggunaan Lahan Hambatan Samping On street Parking Through traffic Kategori Jalan Veteran Jalan Kartini Jalan Dr Wahidin Jalan Gresik- Lamongan Jalan Dr Sutomo Jalan Usman Sadar Jalan Gubernur Suryo Jalan Gresik- Sadang Jalan Gresik- Surabaya perdagangan jasa, perumahan, industri, pergudangan Pergudangan, perdagangan, Pasar, perdagangan jasa, Industri, pergudangan, perdagangan jasa, Industri, pergudangan, perdagangan, tinggi Tinggi Sedang II tinggi Tinggi Sedang II tinggi Tinggi Sedang II sangat tinggi Sangat tinggi Rendah III sangat tinggi Sangat tinggi Rendah III
Arahan Penanganan dengan Manajemen Kebutuhan Transportasi pada Ruas Jalan Arteri Primer Kabupaten Gresik Kategori Ruas Mengurangi jumlah perjalanan menerus Tujuan Mengendalikan aktivitas yang membangkitkan perjalanan tersebut Mengubah komposisi moda agar system pergerakan lebih efisien Strategi Volunteer : Strategi Regulation: Penerapan Strategi Volunteer : I Alternative modes zoning regulasi terutama terkait meningkatkan penyediaan dominasi penggunaan lahan Meningkatkan pelayanan dandengan kondisi KDB, KLB, GSB dan dan pelayanan angkutan adalah industri, pergudangan penyediaan transportasi umum ketinggian bangunan yang umum,, diharapkan dan perdagangan, tingkat terpadu, untuk memudahkan akses diijinkan serta jenis kegiatan yang pengendara kendaraan hambatan samping sedang, perjalanan dengan lingkup regional dikembangkan di sekitar jalanpribadi dapat beralih pada aktivitas on-street parking (dengan penetapan rute angkutan dengan tujuan tetap menjaga moda angkutan umum/ sedang dan jumlah umum yang terintegrasi secara terpeliharanya kapasitas dantransportasi publik. pergerakan menerus yang regional), menyediakan moda fungsi jalan sebagai arteri primer. tinggi; meliputi jalan alternatif berupa kendaraan Strategi Regulation Veteran, jalan Gresik- pegawai (car poling) bagi para Parking Management : :Kebijakan pengendalian Lamongan, jalan Gresik- pegawai industri Pembedaan ketersediaan parkir melalui disinsentif Sadang dan jalan Gresik- pada saat jam-jam puncak yakni, perpajakan yaitu dengan Surabaya Strategi Market : berupa pelarangan untuk onstreet parking pada saat jam-jam kendaraan bermotor menaikkan tarif pajak Meningkatkan efisiensi transportasi barang dan komersial. Implementasi road puncak. untuk mendorong pricing pada area industri dan pengguna kendaraan pergudangan beralih pada moda transportasi publik.
Kategori Ruas Mengurangi jumlah perjalanan menerus Tujuan Mengendalikan aktivitas yang membangkitkan perjalanan tersebut Strategi Volunteer : Strategi Regulation: Penerapan II Alternative modes zoning regulasi terutama terkait dominasi penggunaan lahan Meningkatkan pelayanan dandengan kondisi KDB, KLB, GSB dan adalah perdagangan jasa dan penyediaan transportasi umum ketinggian bangunan yang, tingkat terpadu, untuk memudahkan akses diijinkan serta jenis kegiatan yang hambatan samping tinggi, perjalanan dengan lingkup regional dikembangkan di sekitar jalan aktivitas on-street parking (dengan penetapan rute angkutan dengan tujuan tetap menjaga tinggi dan jumlah pergerakan umum yang terintegrasi secara terpeliharanya kapasitas dan menerus yang sedang; regional), menyediakan moda fungsi jalan sebagai arteri primer. meliputi jalan Kartini, jalan alternatif berupa kendaraan Dr Wahidin dan jalan Dr pegawai (car poling) bagi para Parking Management : Sutomo pegawai industri Pembedaan ketersediaan parkir pada saat jam-jam puncak yakni, berupa pelarangan untuk onstreet parking pada saat jam-jam puncak. Mengubah komposisi moda agar system pergerakan lebih efisien
Tujuan Kategori Ruas Mengurangi jumlah perjalanan menerus Mengendalikan aktivitas yang membangkitkan perjalanan tersebut Mengubah komposisi moda agar system pergerakan lebih efisien III dominasi penggunaan lahan adalah perdagangan jasa dan, tingkat hambatan samping sangat tinggi, aktivitas on-street parking sangat tinggi dan jumlah pergerakan menerus yang rendah; meliputi jalan Usman Sadar dan jalan Gubernur Suryo. Meningkatkan pelayanan dan penyediaan transportasi umum terpadu, untuk memudahkan akses perjalanan dengan lingkup regional (dengan penetapan rute angkutan umum yang terintegrasi secara regional), Pembangunan gedung/lapangan parkir terpadu untuk kendaraan di ruas jalan Samanhudi dan Jalan Gubernur Suryo untuk mengakomodasi kebutuhan fasilitas parkir. Berdasarkan pengamatan lapangan, terdapat sebuah lahan di ruas jalan Gubernur Suryo yang belum termanfaatkan untuk dapat dijadikan sebagai lahan atau gedung parkir yang baru untuk menampung aktivitas parkir yang dipindahkan sekaligus juga untuk memenuhi kebutuhan parkir. Pengendalian aktivitas informal : Kebijaksanaan Pemerintah untuk merelokasi tempat berjualan ke tempat khusus (tempat yang disediakan oleh Pemerintah daerah Penertiban PKL yang masih berjualan di daerah milik jalan Strategi Volunteer : meningkatkan penyediaan dan pelayanan angkutan umum,, diharapkan pengendara besarnya kendaraan pribadi dapat beralih pada moda angkutan umum/ transportasi publik. Strategi Regulation :Kebijakan pengendalian melalui disinsentif perpajakan yaitu dengan menaikkan tarif pajak kendaraan bermotor untuk mendorong pengguna kendaraan beralih pada moda transportasi publik.
KESIMPULAN DAN SARAN Arahan penanganan pada ruas jalan arteri primer Kabupaten Gresik dalam sistem transportasi regional meliputi pengembangan komponen pembentuk sistem transportasi yakni sistem jaringan, sistem aktivitas dan sistem pergerakan difokuskan pada komponen demand yang mengacu pada konsep Transport Demand Management sesuai dengan karakteristik masing-masing ruas jalan. Setelah dilakukan pengelompokkan menurut kategori karakteristik masing-masing ruas jalan, didapatkan 3 kategori ruas jalan dengan karakteristik yang sama. Berdasarkan kategori tersebur, kemudian ditentukan arahan penanganan sebagai berikut : Kategori I (ruas jalan Veteran, Gresik-Lamongan, Gresik-Sadang dan Gresik-Surabaya) : penerapan zoning regulation terkait dengan kondisi KDB, KLB, GSB dan ketinggian bangunan yang diijinkan untuk menjaga terpeliharanya kapasitas dan fungsi jalan sebagai arteri primer, pembedaan ketersediaan parkir pada saat jam-jam puncak yakni, berupa pelarangan untuk on-street parking pada saat jam-jam puncak., serta arahan untuk menyediakan moda alternatif berupa kendaraan umum dan meningkatkan efisiensi transportasi barang dan komersial dengan road pricing. Kategori II (ruas jalan Kartini, Dr Wahidin dan Dr Sutomo ) : kebijakan pengendalian guna lahan di sepanjang jalan arteri primer dengan mendistribusikan ke ruas jalan kolektor primer, mekanisme disinsentif berupa kewajiban untuk menggunakan sistem parkir off street sekurang-kurangnya 20% dari luas persil serta meningkatkan penyediaan dan pelayanan angkutan umum. Kategori III (ruas jalan Usman Sadar dan Gubernur Suryo) : merelokasi tempat berjualan ke tempat khusus (tempat yang disediakan oleh Pemerintah Daerah), pembangunan gedung/lapangan parkir terpadu untuk kendaraan di ruas jalan Samanhudi dan Jalan Gubernur Suryo untuk mengakomodasi besarnya kebutuhan fasilitas
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil kalibrasi model bangkitan perjalanan yang diadopsi dari model tarikan/bangkitan perjalanan Jawa Timur (Tamin, 1997), yang mengkorelasikan besarnya pergerakan asal tujuan tahun 2001 dengan data sosio-ekonomi (pada tahun yang sama dengan data asal tujuan, yaitu tahun 2001. Model yang dihasilkan adalah Oi = 0,0110x1 + 18,4785x2 182195,7715 dan Dd = 0,0115x1 + 18,7714x2 192432,4841. Dengan peubah bebas yaitu x1 adalah jumlah penduduk dan x2 adalah PDRB per kapita. Dengan menggunakan model/ fungsi baru hasil kalibrasi, maka dapat diperoleh besarnya bangkitan/tarikan setiap zona pada masa mendatang dengan memproyeksikan peubah bebas (jumlah penduduk dan nilai PDRB per kapita). Setelah didapatkan nilai proyeksi peubah bebas yakni jumlah penduduk dan nilai PDRB per kapita pada tahun 2028, maka didapatkan nilai pergerakan pada tahun 2028, yakni Oi 2028 = 690.832,9102 kend/hari dan Dd 2028 = 695.045,9784 kend/hari. Dari hasil pembebanan pergerakan pada ruas jaringan jalan, didapatkan nilai VCR yang merepresentasikan tingkat pelayanan jalan (Level of Service) pada masing masing jalan arteri primer yakni, Jalan Veteran dengan VCR eksisting sebesar 0,76; VCR prediksi sebesar 2,11, Jalan Kartini dengan VCR eksisting sebesar 0,75; VCR prediksi sebesar 2,08; Jalan Dr wahidin dengan VCR eksisting sebesar 0,80; VCR prediksi sebesar 2,2, Jalan Gresik-Lamongan dengan VCR eksisting sebesar 0,83; VCR prediksi sebesar 2,31, Jalan Dr Sutomo dengan VCR eksisting sebesar 0,88; VCR prediksi sebesar 2,44, Jalan Usman Sadar dengan VCR eksisting sebesar 0,92; VCR prediksi sebesar 2,55, Jalan Gubernur Suryo dengan VCR eksisting sebesar 0,73; VCR rencana prediksi 2,02, jalan Gresik Sadang dengan VCR eksisting sebesar 0,89; VCR prediksi sebesar 2,48, Jalan Gresik-Surabaya dengan VCR eksisting sebesar 0,81; VCR rencana sebesar 2,25. Berdasarkan hasil pembebanan dapat disimpulkan bahwa tingkat pelayanan jalan pada ruas jalan arteri primer Kabupaten Gresik tidak sesuai dengan ketentuan minimal jalan arteri yakni <0,70.
KESIMPULAN DAN SARAN Diperlukan penelitian yang lebih lanjut dan lebih detail untuk melihat karakteristik masing-masing guna lahan di sepanjang jalur arteri primer. Diperlukan penelitian yang lebih lanjut untuk mengetahui bahwa faktor - faktor penggunaan lahan seperti kepadatan, penggunaan campuran dan aksesibilitas regional mempengaruhi perilaku perjalanan. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menghitung pengaruh diterapkannya konsep Transport Demand Management terhadap pola perjalanan saat ini dan yang akan datang.