BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan namun kualitas dari tugas masing-masing mahasiswa cenderung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa depan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 24 jam, yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-harinya.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh. berharap agar sekolah dapat mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tertentu. Siswa SMP dalam tahap perkembangannya digolongkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang dan karenanya kita dituntut untuk terus memanjukan diri agar bisa

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi dan memiliki fakultas-fakultas, dalam fakultas tersebut

BAB I PENDAHULUAN. teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan dari Interconnected

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kata, mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan, menjadi seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. di perguruan tinggi dengan jurusan tertentu. Mahasiswa diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu sarana utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan eksternal, seperti yang dikatakan Asep Mahfuds (2011:14), factor eksternal, guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. siswa. Menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi atau Institut dalam era globalisasi saat ini memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menjadi generasi-generasi yang tangguh, memiliki komitmen terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Akademik dalam Sistem Kredit Semester Universitas Kristen Satya Wacana (2009).

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar (SD). Di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Perguruan Tinggi sebagai salah satu jenjang pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan siswa sering melakukan prokrastinasi tugas-tugas akademik. Burka dan Yuen

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan Indonesia bisa lebih tumbuh dan berkembang dengan baik disegala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dyah Kusuma Ayu Pradini, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit, merupakan semboyan yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta cakupan dan batasan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya dalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Baik itu tuntutan dari orang tua yang ingin segera melihat putra-putrinya

PANDUAN. Peraturan Akademik Studek, Magang, KKN FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi suatu proses bagi seseorang untuk memperoleh

A B S T R A K Solomon & Rothblum

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan sosok intelektual yang dikenal dengan sikap

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu syarat tercapainya Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. informal (seperti pendidikan keluarga dan lingkungan) dan yang terakhir adalah

BAB II LANDASAN TEORI. atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik. seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.

BAB I PENDAHULUAN. guna mengembangkan bakat serta kepribadian siswa. Mulyasa (2011)

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Inggris yaitu procrastination yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Semester (SKS). Dalam Sistem Kredit Semester terdapat satuan kredit yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan

BAB II KAJIAN TEORI. Prokrastinasi adalah suatu kegiatan menunda-nunda pekerjaan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Riska Tyas Perdani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. pada setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau statusnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. belajar baik di sekolah maupun di kampus. Hasil survey Litbang Media Group

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan calon intelektual atau cendikiawan muda dalam suatu

LAMPIRAN. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version

BAB I PENDAHULUAN. Masa kini semakin banyak orang menyadari arti pentingnya pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. menjalani jenjang pendidikan di universitas atau sekolah tinggi (KBBI, 1991). Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Sumber daya pada suatu organisasi merupakan kunci dari lajunya dan

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Psikologi merupakan salah satu Fakultas yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah label yang diberikan kepada seseorang yang sedang menjalani

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Andalas dengan beban sebesar empat satuan kredit semester (SKS),

Skala Prokrastinasi Akademik. Ciri-Ciri Prokrastinasi Ferrari (dalam Ghufron 2014: ) menyatakan bahwa perilaku prokrastinasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maju dan akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok. Jadi prokrastinasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Solihah, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. tetapkannya Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengerjakan tugas-tugas studi, baik itu yang bersifat akademis maupun non

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan dapat bertanggung jawab di dunia sosial. Mengikuti organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik.tidak dipungkiri lagi

sendiri seperti mengikuti adanya sebuah kursus suatu lembaga atau kegiatan

1.1 Latar Belakang. Hubungan Antara..., Bagus, Fakultas Psikologi 2016

BAB I PENDAHULUAN. non-formal dan informal. Setiap jenis pendidikan tersebut memiliki tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang akan menjadi penerus bangsa. Tidak dapat dipungkiri, seiring dengan terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk membagi waktunya dengan baik dalam menyelesaikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik.

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tingkat kehidupan masyarakat yang lebih baik. Tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi di Indonesia sangat banyak, sehingga terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran melalui sebuah tes atau ujian yang disampaikan guru. Dari hasil

SOSIALISASI AKADEMIK PRODI MANAJEMEN FE-UST

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FPTK UPI, banyak yang menyelesaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. program tertentu. Aktivitas mereka adalah belajar. Belajar ilmu pengetahuan,

M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PEROLEHAN KREDIT AKADEMIK DI UNIVERSITAS INDONESIA.

BAB I PENDAHULUAN. dunia kerja nantinya. Perguruan Tinggi adalah salah satu jenjang pendidikan setelah

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan bangsa ini. Mahasiswa sebagai elemen masyarakat yang mempunyai kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional: Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang domokratis serta bertanggung jawab. sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang ada pada dunia pendidikan khususnya perkuliahan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangkan kualitas produknya. Karyawan merupakan harta terpenting bagi

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas. Sebuah pendidikan terjadi proses belajar

MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS FEB Arsektur

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mahasiswa merupakan seorang peserta didik yang memiliki status tinggi di hadapan masyarakat, mereka sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi untuk belajar ilmu pengetahuan ataupun teknologi guna menunjang masa depannya yang harus memiliki suatu ketrampilan untuk menunjang cita-cita yang mereka inginkan. Bukan hal mudah seorang mahasiswa dapat menyelesaikan studinya, banyak hambatan dan tantangan yang akan mereka hadapi yang muncul dari dalam kampus maupun di luar kampus. Menurut As ari mahasiswa dapat dikatakan sebagai kelompok dari generasi muda yang sedang belajar atau menuntut ilmu di Perguruan Tinggi, dengan jurusan atau program tertentu. Aktivitas mereka adalah belajar. Belajar ilmu pengetahuan, belajar berorganisasi, belajar bermasyarakat dan belajar menjadi pemimpin. Kelompok ini menyandang sejumlah atribut diantaranya sebagai kelompok inti pemuda, kelompok cendekia atau golongan intelektual, calon pemimpin masa depan, manusia idealis dan kritis karena di pundak mahasiswa sebagian besar nasib masa depan suatu bangsa dipertaruhkan. 1 Mahasiswa dihadapkan pada banyak tugas mata kuliah yang harus dikerjakan, baik tugas pribadi maupun tugas kelompok yang harus diselesaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan oleh tiap masing-masing dosen. Pada umumnya mahasiswa akan mengumpulkan tugas tepat pada waktu yang ditentukan namun kualitas dari tugas masing-masing mahasiswa cenderung 1 Dini Ahmaini, 2010, Perbedaan prokrastinasi akademik antara mahasiswa yang aktif dengan yang tidak aktif dalam organisasi kemahasiswaan PEMA USU. Skripsi. Sumatra Utara:Fakultas Psikologi Universitas Sumatra Utara, hal. 13

2 berbeda-beda, salah satunya bergantung pada waktu untuk proses pengerjaan tugas. Seorang mahasiswa lebih cenderung untuk menunda-nunda dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen, dengan berbagai alasan seperti batas waktu pengumpulan tugas masih lama. Penundaan itu berdampak terhadap pengerjaan tugas yang tidak maksimal karena kondisi waktu yang mendasari batas akhir pengumpulan tugas. Perilaku menunda-nunda pekerjaan sering dikenal dengan istilah prokrastinasi sedangkan orang yang melakukan perilaku menunda pekerjaan tersebut adalah procrastinator. Prokrastinasi juga terjadi di dalam dunia pendidikan, prokrastinasi di dalam dunia pendidikan sering disebut dengan Prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik sering dilakukan oleh mahasiswa dalam penyelesaian tugas-tugas mata kuliah dari dosen. Mahasiswa umumnya melakukan prokrastinasi dalam mengerjakan tugas-tugas akademiknya. Menurut Solomon & Rothblum, Prokrastinasi akademik yang dilakukan oleh mahasiswa banyak terjadi di perguruan tinggi. Beberapa penelitian yang mendukung hal tersebut adalah penelitian Ellis dan Knaus yang melaporkan 70% mahasiswa Amerika melakukan prokrastinasi. Beberapa ahli juga menemukan bahwa di tingkat perguruan tinggi terjadi prokrastinasi dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan dan prokrastinasi itu menjadi gaya hidup mayoritas mahasiswa. 2 Hambatan yang dihadapi mahasiswa adalah kesukaran dalam pemakaian waktu belajar. Mahasiswa menunda-nunda untuk belajar ataupun mengerjakan tugas mata kuliah, menyalin catatan kuliah teman saat ujian sudah dekat. 2 Ibid. hal 16

3 Seringkali mereka kekurangan waktu belajar, padahal sesungguhnya mereka mempergunakan waktunya tidak secara efisien. Universitas Kristen Satya Wacana menggunakan sistem kredit semester atau sering disebut dengan SKS, Sistem Kredit Semester adalah satuan untuk menyatakan besarnya kegiatan akademik dalam satu semester yang akan dilakukan oleh mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Setiap mahasiswa dituntut untuk melaksanakan Sistem Kredit Semester tersebut. Satu SKS adalah terdiri dari satu jam tatap muka dengan dosen yang dilakukan di dalam kelas yang terjadwal setiap minggunya, satu jam belajar mandiri tanpa didampingi oleh dosen, dan kemudian satu jam terstruktur yaitu pemberian tugas oleh masingmasing dosen. Begitu juga dengan kelipatannya, apabila mahasiswa mengambil tiga SKS maka mahasiswa tersebut dituntut dalam satu minggu tiga jam tatap muka, tiga jam belajar mandiri dan tiga jam terstruktur. Satuan kredit semester (SKS) adalah satuan untuk menyatakan bahwa besarnya kegiatan akademik dalam satu semester. Satu satuan kredit semester (1SKS) setara dengan: 50 menit kegiatan tatap muka terjadwal per minggu 60 menit kegiatan akademik mahasiswa terstruktur, dan 60 menit kegiatan akademik mahasiswa mandiri. 3 3 PPMB, 2008, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, hal. 10

4 1.2. Permasalahan Kewajiban utama mahasiswa adalah belajar sebaik mungkin, dengan banyaknya waktu yang dimiliki mahasiswa dituntut untuk belajar dan mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh dosen secara tepat waktu. Waktu yang banyak dimiliki oleh mahasiswa memungkinkan dapat mengerjakan tugas dan tepat waktu sesuai dengan pemberian batas akhir pengumpulan tiap tugas yang diberikan oleh dosen. Waktu pengumpulan tugas yang diberikan dosen kepada mahasiswa dianggap masih lama, memungkinkan mahasiswa melakukan penundaan yang ia gunakan untuk hal yang kurang penting, seperti mengobrol dengan teman, nongkrong di kafe, on line Face Book, dan lain sebagainya. Waktu tersebut seharusnya dapat digunakan untuk mengerjakan hal-hal yang lebih penting, misalnya mengerjakan tugas kuliah dengan sebaik mungkin. Mahasiswa dalam memanfaatkan waktunya tidak sekedar mengikuti kuliah, terdapat mahasiswa yang melakukan hal-hal di luar kegiatan tersebut yaitu dengan ikut serta dalam aktifitas organisasi. Orientasi organisasi kemudian menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam aktifitas perkuliahan mahasiswa tersebut, mahasiswa bukan hanya fokus terhadap perkuliahannya saja namun dalam organisasi juga. Misalnya rapat, pengajuan proposal, pencairan dana, pelatihan, evaluasi kegiatan yang sedang berlangsung. Banyaknya kegiatan di dalam organisasi lembaga kemahasiswaan tersebut menyebabkan mereka menunda dalam mengerjakan tugas-tugas akademik.

5 Menurut Biordy dalam Ahmaini Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya prokrastinasi akademik pada mahasiswa yaitu keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan organisasi 4. Mengikuti organisasi lembaga kemahasiswaan bukanlah menjadi faktor penghambat dalam suatu studi mahasiswa. Mahasiswa seharusnya sudah mampu mengatur waktunya di dalam berorganisasi dan kuliah, tetapi mahasiswa yang mengikuti Lembaga Kemahasiswaan masih ada yang melakukan Prokrastinasi Akademik. Bukan karena tidak pandai atau malas saja yang mengakibatkan lambat dalam menyelesaikan studinya. Tidak sedikit pula mahasiswa yang berkecimpung dalam organisasi bisa lebih cepat lulus karena mahasiswa tersebut dapat membagi waktunya dan tidak membiarkan waktunya terbuang dengan sia-sia. Mahasiswa yang mengikuti organisasi dapat memperoleh berbagai pengalaman yang tidak hanya di peroleh dalam kelas saja. Mahasiswa yang mengikuti organisasi akan terbiasa bekerjasama dengan orang lain, memiliki jiwa kepemimpinan dan terbiasa dengan bekerja. Berdasarkan penelitian pendahuluan melalui metode wawancara dengan beberapa mahasiswa Pendidikan Ekonomi pada bulan Februari 2012 di sekitar halaman Gedung E Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, ditemukan gejala-gejala problematik sebagai berikut: 4 Dini Ahmaini, op. cit. hal. 17

6 1. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang aktif dalam LK a. NV melakukan keterlambatan pengumpulan tugas pada mata kuliah Ekonomi Publik dengan tugas sebanyak tiga kali, dan melakukan keterlambatan sebanyak dua kali. Matakuliah Teori Ekonomi Makro mahasiswa tersebut melakukan satu kali keterlambatan pengumpululan tugas dari dua tugas yang diberikan. Selama satu semester pengayaan tahun 2011-2012, mahasiswa tesebut melakukan keterlambatan pengumpulan tugas sebesar 58,33%. b. KK melakukan keterlambatan pengumpulan tugas pada matakuliah Teori Ekonomi Makro dengan tugas sebanyak dua kali, dan melakukan keterlambatan sebanyak satu kali. Selama satu semester pengayaan tahun 2011-2012, mahasiswa tesebut melakukan keterlambatan pengumpulan tugas sebesar 50%. c. SF melakukan keterlambatan pengumpulan tugas pada matakuliah Aplikasi Komputer Bisnis dengan tugas sebanyak dua kali, dan melakukan keterlambatan sebanyak satu kali. Mata kuliah Strategi Belajar Mengajar mahasiswa tersebut melakukan satu kali keterlambatan tugas dari tiga tugas yang diberikan. Selama satu semester pengayaan tahun 2011-2012, mahasiswa tesebut melakukan keterlambatan pengumpulan tugas sebesar 41,67%.

7 2. Mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang tidak Aktif dalam LK a. DN melakukan keterlambatan pengumpulan tugas pada matakuliah Ekonomi Publik dengan tugas sebanyak tiga kali, dan melakukan keterlambatan sebanyak satu kali. Mata kuliah Teori Ekonomi Makro mahasiswa tersebut melakukan satu kali keterlambatan tugas dari dua tugas yang diberikan. Selama satu semester pengayaan tahun 2011-2012, mahasiswa tersebut melakukan keterlambatan pengumpulan tugas sebesar 41,67%. b. AT melakukan keterlambatan pengumpulan tugas pada matakuliah Ekonomi Publik dengan tugas sebanyak tiga kali, dan melakukan keterlambatan sebanyak satu kali. Matakuliah Teori Ekonomi Makro mahasiswa tersebut melakukan satu kali keterlambatan pengumpululan tugas dari dua tugas yang diberikan. Selama satu semester pengayaan tahun 2011-2012, mahasiswa tersebut melakukan keterlambatan pengumpulan tugas sebesar 41.67%. c. AD melakukan keterlambatan pengumpulan tugas pada matakuliah Teori Ekonomi Makro dengan tugas sebanyak dua kali, dan melakukan keterlambatan sebanyak satu kali. Mata kuliah Matematika Ekonomi mahasiswa tersebut tidak pernah melakukan keterlambatan pengumpululan tugas dari dua belas tugas yang diberikan. Selama satu semester pengayaan tahun 2011-2012, mahasiswa tesebut melakukan keterlambatan pengumpulan tugas sebesar 25%.

8 3. Perbedaan mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang aktif dan tidak Aktif dalam LK. a. Terdapat 50% dari tiga mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang aktif dalam lembaga kemahasiswaan melakukan keterlambatan dalam mengumpulkan tugas yang diberikan oleh dosen selama satu semester pengayaan tahun 2011-2012. b. Terdapat 36,11% dari tiga mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang tidak aktif dalam lembaga kemahasiswaan melakukan keterlambatan dalam mengumpulkan tugas yang diberikan oleh dosen selama satu semester pengayaan tahun 2011-2012. Gejala-gejala yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan pokrastinasi akademik antara mahasiswa yang aktif dan tidak aktif dalam organisasi lembaga kemahasiswaan Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prokrastinasi akademik antara mahasiswa yang aktif dengan yang tidak aktif dalam organisasi lembaga kemahasiswaan di kalangan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dan kelompok manakah yang lebih prokrastinasi dalam bidang akademik.

9 1.4. Signifikansi Penelitian 1. Penelitian ini diharapkan dapat mendukung pendapat dari Biordy dalam Ahmaini yang mengatakan bahwa: Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya prokrastinasi akademik pada mahasiswa yaitu keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan organisasi. 5 2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai masukan bagi pihak wali studi ataupun fakultas, sehingga pihak wali studi dan fakultas dapat memberikan dukungan dan pembinaan pada mahasiswa dalam mengatasi perilaku prokrastinasi akademik. 3. Bagi mahasiswa dapat memberikan masukan bahwa aktif ataupun tidak aktif dalam Organisasi Lembaga Kemahasiswaan bukan menjadikan alasan mereka melakukan prokrastinasi akademik. 1.5. Keterbatasan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah salah satu fakultas yang ada di Universitas Kristen Satya Wacana. Dimana di dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan terdapat 7 Program Studi yaitu Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Bimbingan Konseling, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Matematika, Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Usia Dini. Peneliti disini hanya membatasi masalah atau memfokuskan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi. Peneliti juga hanya mengambil Populasi semua mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 5 Dini Ahmaini, loc. cit. hal. 17

10 Universitas Kristen Satya Wacana yang diharapkan agar dapat mempermudah dalam mencari data. Secara umum Prokrastinasi Akademik banyak terjadi di lingkup akademik. Prokrastinasi Akademik terjadi ketika mahasiswa menunda dalam mengerjakan tugas maupun menunda-nunda dalam belajar saat akan menghadapi tes atau sering disebut dengan SKS atau Sistem Kebut Semalam. Peneliti hanya membatasi pada penundaan pengerjaan tugas yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang sering ditemui peneliti atau muncul dalam gejala penelitian ini.