BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi suatu proses bagi seseorang untuk memperoleh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi suatu proses bagi seseorang untuk memperoleh"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi suatu proses bagi seseorang untuk memperoleh pengetahuan, mengembangkan kemampuan atau keterampilan serta mengubah sikap diri pada orang tersebut. Proses yang dialami seseorang dalam memperoleh pengetahuan, mengembangkan kemampuan dan mengubah sikap dirinya memerlukan waktu yang lama melalui pendidikan seumur hidup yang diperoleh dari dalam sekolah maupun luar sekolah. Pengetahuan seseorang akan mengubah sikap dirinya dalam menghadapi berbagai tantangan global yang mendorongnya meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki agar mampu bersaing dengan tantangan yang ada. Pendidikan diharapkan mampu membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan berbangsa dengan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mendukung terwujudnya bangsa yang cerdas kehidupannya. Perguruan tinggi sebagai salah satu pilar utama sistem pendidikan, mempunyai peran yang amat besar dalam menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas. Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab VI Pasal 20 : 2, menyatakan bahwa perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan tinggi kepada mahasiswa sesuai dengan minat dan kemampuannya, mendukung xiv 1

2 pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian ilmiah yang hasilnya dapat diaplikasikan melalui proses pembelajaran serta ikut berperan aktif dalam upaya pengembangan sosial budaya masyarakat. Perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam penerapan ilmu pengetahuan dan peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan mutu dapat dilihat dari proses pendidikan yang dilaksanakan sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang mampu menghadapi berbagai tantangan global. Menurut Robert B Tucker (dalam terdapat sepuluh tantangan yang harus dihadapi mahasiswa adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan (speed), 2. Kenyamanan (convinience), 3. Gelombang generasi (age wave), 4. Pilihan (choice), 5. Ragam gaya hidup (life style), 6. Kompetisi harga (discounting), 7. Pertambahan nilai (value added), 8. Pelayanan pelanggan (customer service), 9. Teknologi sebagai andalan (techno age), 10. Jaminan mutu (quality control). Dari kesepuluh tantangan tersebut, salah satu tantangan yang perlu diperhatikan adalah teknologi sebagai andalan (techno age). Teknologi yang dibahas disini terkait penggunaan media internet dikalangan akademisi, dalam hal ini adalah mahasiswa. Media internet memiliki banyak aplikasi komunikasi seperti world wide web, electronic mail, internet relay chat, dan transfer file. Mahasiswa dituntut mempunyai kemampuan menggunakan media internet dan memahami cara kerjanya agar dapat digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dan penelitian. Media internet diharapkan menjadi bagian utama dari suatu proses belajar mengajar di perguruan tinggi dengan terselenggaranya xv 2

3 komunikasi interaktif antara dosen dan mahasiswa. Mahasiswa dapat memperoleh informasi tentang materi perkuliahan dari berbagai sumber, tidak hanya berasal dari dosen sebagai sumber tunggal. Media internet mampu memperkaya wawasan yang dimiliki mahasiswa secara maksimal dan mengembangkan pengetahuan yang telah dikuasai secara optimal. Melalui media internet, mahasiswa tidak sepenuhnya tergantung lagi terhadap dosen. Mahasiswa dapat membandingkan, mencari kejelasan serta memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang materi perkuliahan melalui sumber-sumber informasi yang terdapat pada internet. Media internet memberikan kemudahan kepada mahasiswa dalam menjalankan berbagai aktivitas belajarnya. Mahasiswa dapat menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan dengan cepat karena media internet menyediakan layanan penelusuran terhadap informasi ilmiah yang terdapat pada artikel-artikel ilmiah dan jurnal-jurnal elektronik. Penelusuran terhadap jurnal-jurnal elektronik lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan penulusuran terhadap jurnal-jurnal tercetak yang ada diperpustakaan. Internet dapat dikatakan sebagai perpustakaan besar yang di dalamnya terdapat jutaan informasi yang dapat dikunjungi setiap saat dengan sumber informasi lengkap dan tanpa batas. Mahasiswa juga dapat menggunakan media internet untuk berinteraksi dengan pengguna lain secara interaktif tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Perkembangan terbaru dalam hal apapun dapat segera diinformasikan secara real time kepada pengguna lain, misalnya dengan menggunakan fasilitas chatting. Media internet dapat digunakan untuk mengetahui perolehan nilai mata kuliah atau Indeks Prestasi secara online, mengetahui tagihan pembayaran uang kuliah, melihat jadwal kuliah dalam xvi 3

4 semester yang berjalan maupun publikasi pendidikan lainnya. Media internet juga dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh yang disebut e-learning. Menurut Adryan Fitra (dalam beberapa kegunaan internet untuk pendidikan adalah pencarian informasi pendidikan, berbagi ilmu pengetahuan, sarana publikasi pendidikan, dan sarana belajar mengajar. Lembaga-lembaga pendidikan juga dituntut untuk mampu menyediakan media yang dapat mendukung mahasiswa dalam memanfaatkan kemajuan teknologi internet. Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia selalu berusaha meningkatkan mutu pendidikan sehingga menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas. Berbagai layanan penunjang disediakan agar dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswanya. POSNET dan fasilitas hotzone adalah dua media layanan internet yang disediakan oleh UKSW untuk memberikan layanan bagi mahasiswa untuk menggunakan media internet. Media internet telah menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran di UKSW Salatiga. POSNET yang didirikan dengan tujuan memberikan fasilitas belajar kepada mahasiswa melalui media internet dengan biaya yang tidak terlalu memberatkan. Jika mahasiswa menggunakan media internet di POSNET, maka tarif yang dikenakan pada mereka cenderung lebih murah dibandingkan dengan tarif di warung internet (WARNET). Hal tersebut belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa beberapa hal yang menjadi alasan yaitu kapasitas komputer belum mencukupi, koneksi lambat, sering terjadi gangguan, harus xvii 4

5 mengantri, dan banyak virus. Peningkatan pelayanan POSNET sudah tidak dapat ditunda lagi, karena pada akhirnya mahasiswa yang dirugikan. Komputer yang tersedia di POSNET kurang lebih 150 unit, padahal jumlah mahasiswa yang ingin menggunakan komputer berkali lipat jumlahnya. Mahasiswa harus bersedia mengantri sekian jam untuk menggunakan komputer karena harus bergantian dengan pengguna yang lain. Komputer yang ada di POSNET juga sering terjadi gangguan baik koneksi internet terputus, pemadaman listrik, dan lain sebagainya. UKSW Salatiga juga memiliki fasilitas penunjang lain untuk lebih membantu mahasiswa dalam akses data tanpa batas yaitu hotzone (hotspot zone). Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga juga dapat menggunakan media internet di POSNET ataupun fasilitas hotzone di lingkungan UKSW Salatiga sesuai daftar area yang ada. Sedangkan untuk mahasiswa yang tinggal atau kost di sekitar area hotzone juga dapat menggunakan media internet tanpa mengeluarkan biaya. Area yang telah tercover layanan hotzone cukup luas, namun ada beberapa permasalahan yang muncul diantaranya tidak semua mahasiswa memiliki sarana (misal : laptop, handphone, notebook) untuk memanfaatkan hotspot area, sehingga pengadaan layanan hotzone belum merata, koneksi internet yang tidak stabil, dan lain sebagainya. Penggunaan media internet sebagai fasilitas belajar mahasiswa masih terkendala karena gangguan-gangguan tersebut. Mahasiswa lebih memilih melakukan akses internet di warung internet (WARNET) karena layanan yang kurang optimal dari POSNET atau tidak menggunakan media internet karena malas mengantri. xviii 5

6 Berdasarkan pengamatan pendahuluan yang dilakukan peneliti dari bulan Juli 2011 sampai dengan bulan September 2011 di POSNET dan area hotzone di lingkungan gedung-gedung kuliah, diperoleh informasi bahwa mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga menggunakan media internet hampir setiap hari, berkaitan dengan kegiatan akademik (penyelesaian tugas perkuliahan) dan kegiatan non-akademik (kegiatan selain mengerjakan tugas perkuliahan). Penggunaan media internet yang berkaitan dengan kegiatan akademik diantaranya dalam penyelesaian tugas perkuliahan, pengembangan materi perkuliahan, dan penelusuran berbagai informasi ilmiah. Media internet juga sering digunakan untuk mengetahui perolehan nilai maupun Indeks Prestasi para mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah maupun mengirimkan berkas kuliah dari dosen dan lain sebagainya. Sedangkan kegiatan non-akademik yang sering dilakukan mahasiswa diantaranya browsing gambar, foto, lagu, video maupun akses terhadap akun facebook mereka. Mahasiswa memiliki motif tersendiri dalam menggunakan media internet. Motif tersebut dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku seseorang, termasuk dalam penggunaan media internet. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009 : 80), ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi ketika muncul ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki dengan yang diharapkan. Mahasiswa selalu berharap perolehan nilai setiap mata kuliahnya bagus, maka mahasiswa perlu mengubah cara belajarnya dengan menggunakan media yang tersedia untuk mewujudkan harapan tersebut. Mahasiswa terdorong mencari artikel-artikel dan xix 6

7 jurnal-jurnal ilmiah melalui internet untuk melengkapi materi perkuliahan dan membantu pengerjaan tugas-tugas perkuliahan. Dorongan dianggap sebagai kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau tujuan. Tujuan yang ingin dicapai mahasiswa dalam perolehan nilai tinggi di tiap mata kuliahnya membuat mahasiswa meningkatkan semangat belajarnya. Tujuan tersebut merupakan tujuan akhir sementara karena tujuan belajar yang baru muncul kembali. Mahasiswa berharap dapat menyelesaikan studi dan memperoleh pekerjaan yang layak. Harapan baru mendorong mahasiswa untuk dapat memelihara semangat belajarnya hingga tujuan tercapai. Menurut Hujair AH. Sanaky (2009 : 194), ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa yaitu cita-cita atau aspirasi siswa, kemampuan belajar, kondisi siswa, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar, dan upaya guru dalam pembelajaran siswa. Tiap faktor tidak dapat dipisahkan dan saling terkait antara satu dengan lainnya. Semua faktor memiliki peranan penting dalam peningkatan motivasi belajar mahasiswa. Mahasiswa akan termotivasi untuk mengerjakan tugas-tugas perkuliahan, meningkatkan keinginan belajar, memperkaya wawasan yang dimiliki dan mengembangkan pengetahuan yang telah dikuasai. Mahasiswa yang telah menyadari pentingnya belajar akan bersemangat dalam belajarnya, maka dapat dikatakan mahasiswa tersebut telah memiliki motivasi intrinsik. Menurut John W. Santrock (2007 : 514), motivasi intrinsik merupakan motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri sedangkan motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain. Motivasi xx 7

8 intrinsik muncul ketika mahasiswa memiliki kesungguhan dalam belajar tanpa di suruh oleh orang lain, dorongan untuk belajar berasal dari dalam diri mahasiswa. Lebih lanjut John W. Santrock (2007 : 514) mengemukakan bahwa motivasi intrinsik dapat berasal dari determinasi diri, pilihan personal dan pengalaman optimal. Determinasi diri mengarahkan mahasiswa Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga pada pencapaian tujuan belajar yang didasarkan atas kemauan sendiri, bukan karena adanya dorongan dari luar diri mahasiswa. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga juga perlu diberikan kesempatan dalam menentukan tujuan belajarnya sendiri agar terdorong untuk mengambil tanggung jawab secara personal atas pembelajaran yang diharapkan dengan perasaan senang. Motivasi intrinsik yang berasal dari pengalaman optimal terjadi ketika seseorang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh dalam melakukan kegiatan belajarnya. Motivasi ekstrinsik dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga muncul karena adanya dorongan dari luar perbuatan yang dilakukannya seperti dorongan orang tua, ajakan teman ataupun perintah dari dosen untuk mengerjakan tugas-tugas perkuliahan. Motivasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga dapat muncul karena adanya dorongan orang tua dengan menyediakan waktu belajar yang cukup dan memberikan fasilitas belajar yang dibutuhkan. Teman kuliah juga dapat mendorong mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga dalam meningkatkan motivasi ekstrinsiknya dengan diskusi dan bertukar xxi 8

9 pengalaman tentang cara belajar yang efektif. Motivasi ekstrinsik mahasiswa yang muncul karena adanya perintah dosen dalam menyelesaikan tugas perkuliahan mendorong mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga berusaha mencari sendiri pengetahuan yang diharapkan. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga yang tidak memiliki motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik cenderung tidak memiliki kemauan untuk belajar dan menurunkan kemampuannya. Salah satu persoalan yang muncul dari dalam diri ataupun luar diri mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga adalah seringnya mahasiswa menggunakan media internet untuk kegiatan non-akademik, hal tersebut mengakibatkan kemauan dan kemampuan belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga terganggu. Berdasarkan hasil pengamatan pendahuluan terhadap penggunaan media internet ditemukan gejala-gejala problematis sebagai berikut : 1. Terdapat beberapa mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP- UKSW Salatiga yang terdorong menggunakan media internet karena kemauan sendiri, sedangkan beberapa mahasiswa lain hanya menggunakan media internet ketika mencari materi perkuliahan dengan teman kuliah saja. 2. Terdapat beberapa mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP- UKSW Salatiga menggunakan media internet dengan perasaan senang, sedangkan beberapa mahasiswa lain hanya menggunakan media internet untuk menyelesaikan tugas perkuliahan yang diperintahkan oleh dosen. xxii 9

10 3. Terdapat beberapa mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP- UKSW Salatiga menggunakan media internet yang meningkatkan kemampuan belajarnya, sedangkan beberapa mahasiswa lain tidak merasakan perubahan apapun setelah menggunakan media internet. 4. Terdapat beberapa mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP- UKSW Salatiga yang menggunakan media internet karena adanya dorongan orang tua, sedangkan beberapa mahasiswa lain menggunakan media internet karena perintah dosen atau hanya ikut-ikutan teman yang mengajaknya. B. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang dan gejala problematis di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah motivasi belajar memiliki pengaruh terhadap penggunaan media internet di kalangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga? C. Tujuan Penelitian Mengacu pada perumusan masalah tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap penggunaan media internet di kalangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP- UKSW Salatiga Tahun angkatan xxiii 10

11 D. Signifikansi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan signifikansi baik secara teoritis maupun praktis. 1. Signifikansi Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat mendukung pendapat Hull dalam Dimyati dan Mudjiono (2009 : 82) bahwa dorongan sebagai motivasi penggerak utama perilaku, tetapi kemudian juga tidak sepenuhnya menolak adanya pengaruh faktor-faktor eksternal. Dari pernyataan yang dikemukakan oleh Hull dapat diperoleh informasi adanya keterkaitan erat antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik sebagai penggerak perilaku seseorang untuk menggunakan media internet. 2. Signifikansi Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang diantaranya adalah : a. Bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga terkait penggunaan media internet dalam proses pembelajaran sehingga mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi belajar dalam pencapaian tujuan pembelajaran. xxiv 11

12 b. Bagi Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi bagi Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga akan pentingnya meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dalam berbagai aktivitas akademiknya. Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga diharapkan dapat mendukung terselenggaranya proses pembelajaran yang interaktif dengan menggunakan media internet. c. Bagi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (UKSW Salatiga) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rujukan dan bahan pertimbangan bagi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (UKSW Salatiga) dalam mengambil keputusan praktis terkait peningkatan mutu pendidikan. UKSW Salatiga diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam penerapan ilmu pengetahuan dengan melalukan perbaikan layanan pendidikan, termasuk kemudahan bagi mahasiswa dalam menggunakan media internet dilingkungan kampus. E. Keterbatasan masalah Peneliti menyadari ada banyak keterbatasan dalam penelitian ini. Diantaranya pengambilan sampel yang hanya pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga Tahun angkatan yang ditentukan jumlahnya. Peneliti juga membatasi lingkup penelitian hanya pada pengaruh motivasi belajar terhadap penggunaan media internet di kalangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga. xxv 12

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan yang dilakukan pada seseorang dapat menciptakan kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan yang dilakukan pada seseorang dapat menciptakan kepribadian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan yang dilakukan pada seseorang dapat menciptakan kepribadian yang dapat dibina, ditingkatkan harkat dan martabat dan nilai-nilai kemanusiaannya. Pendidikan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TAHUN ANGKATAN 2008 2010 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORETIS. penyusunan instrumen penelitian. Variabel-variabel yang diteliti dapat dijelaskan

BAB II LANDASAN TEORETIS. penyusunan instrumen penelitian. Variabel-variabel yang diteliti dapat dijelaskan BAB II LANDASAN TEORETIS Landasan teori dalam suatu penelitian dimaksudkan untuk memberikan penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti. Menurut Sugiyono (2010 : 388), landasan teori berisi teori-teori

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin berkembang dewasa ini. Dengan memanfaatkan IPTEK yang semakin maju, manusia mulai membuat inovasi-inovasi baru yang bermanfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peradapan bangsa yang bermartabat. untuk terus-menerus belajar. Seorang mahasiswa dalam meraih tujuan

BAB I PENDAHULUAN. peradapan bangsa yang bermartabat. untuk terus-menerus belajar. Seorang mahasiswa dalam meraih tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat seberapa maju pendidikan yang dimiliki. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan salah satu tujuan negara Republik Indonesia yaitu

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan salah satu tujuan negara Republik Indonesia yaitu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pilar penting pembangunan kehidupan masyarakat Indonesia. Sesuai dengan salah satu tujuan negara Republik Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan tercipta manusia berkualitas yang mampu bersaing di era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. akan tercipta manusia berkualitas yang mampu bersaing di era globalisasi. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi identik dengan keterbukaan dan persaingan bebas yang terjadi di berbagai bidang kehidupan seperti bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harkat, martabat dan nilai-nilai kemanusiaannya. Undang Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. harkat, martabat dan nilai-nilai kemanusiaannya. Undang Undang Republik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia menjadi hal yang sangat penting dan utama dalam pembangunan suatu bangsa. Oleh karena itu pendidikan merupakan salah satu sasaran dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia, melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasi yang lain. Internet

BAB I PENDAHULUAN. dunia, melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasi yang lain. Internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya jaman, semakin meningkat pula perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan di Indonesia. Hal ini merupakan awal perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dunia berkembang sangat pesat dan telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi.

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/ MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA

SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/ MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA Drs.Fathurrozi.MARS SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/ MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA 8 Profesi yang bersaing di MEA 1.Insinyur 2.Arsitek 3.Tenaga Pariwisata 4.Akuntan 5.Dokter Gigi 6.Tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 24 jam, yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-harinya.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 24 jam, yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-harinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia hidup di dunia mempunyai waktu yang sama tanpa terkecuali yaitu 24 jam, yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-harinya. Mereka dapat menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya kesadaran manusia tentang pentingnya pendidikan maka di zaman saat ini, negara kita mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat

Lebih terperinci

Membangun Fakultas Tarbiyah sebagai LPTK untuk Menghasilkan Guru Berkualitas

Membangun Fakultas Tarbiyah sebagai LPTK untuk Menghasilkan Guru Berkualitas 1. Ajang pertemuan dalam rangka reuni alumni Fakultas Tarbiyah ini kita manfaatkan untuk melakukan refleksi tentang perjalanan fakultas ini yang menjadi cikal bakal UIN Malang yang saat ini tumbuh sejajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan namun kualitas dari tugas masing-masing mahasiswa cenderung

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan namun kualitas dari tugas masing-masing mahasiswa cenderung 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mahasiswa merupakan seorang peserta didik yang memiliki status tinggi di hadapan masyarakat, mereka sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi untuk belajar ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan taraf hidup ke arah yang lebih sempurna.pendidikan juga merupakan suatu kekuatan dinamis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi tanpa batasan ruang dan waktu. Sejak beredarnya handphone. seperti pada saat menggunakan telepon kabel.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi tanpa batasan ruang dan waktu. Sejak beredarnya handphone. seperti pada saat menggunakan telepon kabel. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan komunikasi yang pesat membuat pola hidup orang berubah. Kebutuhan komunikasi menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan bahkan sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mengadakan hubungan atau memerlukan bantuan orang lain. Tanpa bantuan,

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mengadakan hubungan atau memerlukan bantuan orang lain. Tanpa bantuan, BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Motivasi Belajar Manusia dalam kehidupannya dewasa ini tidak dapat memenuhi kebutuhan tanpa bantuan orang lain, baik kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan dari Interconnected

BAB I PENDAHULUAN. teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan dari Interconnected BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan sangat pesat. Salah satunya adalah internet, internet merupakan hasil dari kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan besar dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan berguna bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja, dunia kerja yang semula menggunakan tenaga kerja manusia pada akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. kerja, dunia kerja yang semula menggunakan tenaga kerja manusia pada akhirnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini negara Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang sedang mengalami perkembangan perekonomian, yaitu dari era pertanian menuju ke era industri dan jasa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. semakin memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Teknologi informasi kini menjadi suatu hal yang tidak bisa dilepaskan dari sendi-sendi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang masih berkembang, pendidikan di Indonesia masih. sangat rendah dari segi Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang masih berkembang, pendidikan di Indonesia masih. sangat rendah dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci pembangunan suatu bangsa. Pembangunan suatu bangsa bisa terjadi dengan adanya transformasi sosial dalam suatu bangsa yaitu salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Setiap orang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin luas ini, manusia tidak bisa lepas dari kebutuhan informasi setiap harinya. Di era ini setiap orang dituntut untuk bisa bergerak cepat,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Berapa lama anda biasa mengajar dalam sehari? (pilih salah satu) a. < 3 jam (kurang dari 3 jam) b. 3-5 jam c. > 5 jam (lebih dari 5 jam)

LAMPIRAN. 1. Berapa lama anda biasa mengajar dalam sehari? (pilih salah satu) a. < 3 jam (kurang dari 3 jam) b. 3-5 jam c. > 5 jam (lebih dari 5 jam) LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Guru 1. Berapa lama anda biasa mengajar dalam sehari? (pilih a. < 3 jam (kurang dari 3 jam) b. 3-5 jam c. > 5 jam (lebih dari 5 jam) 2. Menurut anda, apakah yang menjadi kendala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapkannya Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru

BAB I PENDAHULUAN. tetapkannya Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang guru mempunyai peran yang sangat strategis dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional khususnya di bidang pendidikan, sehingga perlu dikembangkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat dalam

BAB I PENDAHULUAN. studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor utama untuk mencapai sukses dalam segala bidang, baik berupa studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tantangan berat bangsa Indonesia adalah menyiapkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tantangan berat bangsa Indonesia adalah menyiapkan sumber BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tantangan berat bangsa Indonesia adalah menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu manusia yang cerdas, unggul dan berdaya saing. Kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komputer membawa pengaruh yang cukup besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komputer membawa pengaruh yang cukup besar bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer membawa pengaruh yang cukup besar bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Dalam berbagai aspek kehidupan, manusia terus mengembangkan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang positif untuk perkembagan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang positif untuk perkembagan pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang positif untuk perkembagan pendidikan. Ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengajar/dosen, tetapi juga dipengaruhi oleh keaktifan mahasiswa. Pengajar/dosen

I. PENDAHULUAN. pengajar/dosen, tetapi juga dipengaruhi oleh keaktifan mahasiswa. Pengajar/dosen I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perubahan paradigma pembelajaran, keberhasilan kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi tidak hanya ditentukan oleh faktor pengajar/dosen, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kaum muda Indonesia adalah masa depan bangsa. Setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus sebagai pelajar, mahasiswa, ataupun yang sudah menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting, karena menyangkut banyak aspek yang ada didalamnya. Kemajuan itu terjadi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman web (Saputro,

BAB I PENDAHULUAN. elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman web (Saputro, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman web (Saputro, 2008).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. akses kepada anak usia sekolah dengan diberikannya KIP.

BAB I PENDAHULUAN. hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. akses kepada anak usia sekolah dengan diberikannya KIP. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan setiap manusia untuk menuju generasi bangsa yang cerdas. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU N o. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional. bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU N o. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional. bahwa : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan pembangunan dalam suatu bangsa. Peningkatan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Dewasa ini dengan kemajuan teknologi yang pesat, hampir seluruh kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.

Lebih terperinci

1. Penulis : Sistem pembelajaran tata hidang yang diterapkan di SMK N 1 Salatiga ini seperti apa? 2. Penulis : Untuk prakteknya sendiri bagaimana?

1. Penulis : Sistem pembelajaran tata hidang yang diterapkan di SMK N 1 Salatiga ini seperti apa? 2. Penulis : Untuk prakteknya sendiri bagaimana? xvi Hasil Wawancara 1. Penulis : Sistem pembelajaran tata hidang yang diterapkan di SMK N 1 Salatiga ini seperti apa? Narasumber : Di sekolah ini untuk mata pelajaran tata boga, khususnya tata hidang materi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana penyebaran informasi secara luas, telah memberikan kontribusi besar dalam jumlah penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia saat ini berkembang cukup maju dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan penggunaan teknologi informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan penggunaan teknologi informasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran perlu diciptakan kondisi belajar yang menyenangkan agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Salah satu dengan pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia, dan dalam kondisi apapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan uraian keaslian penelitian. 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

2016 PENGARUH PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHAD AP PENYELESAIAN TUGAS KULIAH OLEH MAHASISWA D EPARTEMEN PEND ID IKAN GEOGRAFI

2016 PENGARUH PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHAD AP PENYELESAIAN TUGAS KULIAH OLEH MAHASISWA D EPARTEMEN PEND ID IKAN GEOGRAFI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi semakin pesat, teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara pandang manusia terhadap dunia, termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelahirannya, teknologi Internet berkembang dengan pesat dan sudah dipakai di

BAB I PENDAHULUAN. kelahirannya, teknologi Internet berkembang dengan pesat dan sudah dipakai di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komunikasi telah sukses melahirkan teknologi baru yang kita sebut dengan teknologi Internet. Semenjak kelahirannya, teknologi

Lebih terperinci

KONSEP JARINGAN KOMPUTER

KONSEP JARINGAN KOMPUTER KONSEP JARINGAN KOMPUTER Yoga Arie Wibowo yogaariewibowo@yahoo.com Abstrak Jaringan komputer merupakan sebuah system yang terdiri atas komputer komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat terangkat harkat dan derajadnya. pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat terangkat harkat dan derajadnya. pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman. Pada dasarnya pendidikan adalah wajib bagi siapa saja, kapan saja, dan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk watak serta

Lebih terperinci

INOVASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK LAYANAN INFORMASI, PENELITIAN DAN REKREASI DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA

INOVASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK LAYANAN INFORMASI, PENELITIAN DAN REKREASI DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA INOVASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK LAYANAN INFORMASI, PENELITIAN DAN REKREASI DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA Muhammad Abdullah Al Muwahhid, 135410025 A. LATAR BELAKANG Berdasarkan undang undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Abad 20 ini banyak ditandai dengan kemunculan teknologi mutakhir yang

BAB I PENDAHULUAN. Abad 20 ini banyak ditandai dengan kemunculan teknologi mutakhir yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Abad 20 ini banyak ditandai dengan kemunculan teknologi mutakhir yang memanfaatkan internet sebagai salah satu hal yang paling banyak diambil manfaatnya untuk membantu

Lebih terperinci

Sistem yang baru ini dibuat untuk menjawab permasalahan yang dihadapi oleh proses bisnis Laboratorium ACCUDI.

Sistem yang baru ini dibuat untuk menjawab permasalahan yang dihadapi oleh proses bisnis Laboratorium ACCUDI. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, penentuan tujuan dan manfaat penelitian ini. Pada bab ini juga dibahas mengenai batasan permasalahan yang di

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

Manfaat Internet Bagi Dunia Bisnis

Manfaat Internet Bagi Dunia Bisnis Manfaat Internet Bagi Dunia Bisnis Indri Julianti Kosasih indri.julianti@raharja.info Abstrak Semua orang sebagian besar tentu sudah mengerti apa itu Internet, ya Internet (Inter- Network) adalah interkoneksi

Lebih terperinci

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam strategi dan metode yang dapat digunakan

Lebih terperinci

PERAN PENGURUS HMP PGSD DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGDI PGSD FKIP UMS

PERAN PENGURUS HMP PGSD DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGDI PGSD FKIP UMS PERAN PENGURUS HMP PGSD DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGDI PGSD FKIP UMS NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Pendidikan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan alat yang menentukan untuk mencapai kemajuan dalam segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lebih tinggi. Salah satu peran sekolah untuk membantu mencapai

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lebih tinggi. Salah satu peran sekolah untuk membantu mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk lembaga pendidikan adalah sekolah. Sekolah sebagai suatu lembaga formal yang berperan dalam membantu siswa untuk mencapai tugas-tugas perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang pesat yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang pesat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang pesat yang mengakibatkan perubahan di berbagai aspek kehidupan terutama pada aspek pendidikan. pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan siswa. Pola umum ini oleh Lapp et al. (1975) diistilahkan Gaya

BAB I PENDAHULUAN. dan siswa. Pola umum ini oleh Lapp et al. (1975) diistilahkan Gaya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mengajar adalah membentuk suatu kebiasaan, sehingga melalui pengulangan-pengulangan siswa akan terbiasa melakukan sesuatu dengan baik sesuai perilaku yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer didefinisikan sebagai sekumpulan peralatan komputer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan membagi sumber daya, dimana dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan eksternal, seperti yang dikatakan Asep Mahfuds (2011:14), factor eksternal, guru

BAB I PENDAHULUAN. dan eksternal, seperti yang dikatakan Asep Mahfuds (2011:14), factor eksternal, guru 1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Menghadapi era globalisasi, diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan ini terlebih dahulu dapat dilakukan dengan peningkatan mutu pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pelanggan, Bandung: ALFABETA, 2014, h.5. 1 Rismi Somad, Donni Juni Priansa, Manajemen Komunikasi mengembangkan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pelanggan, Bandung: ALFABETA, 2014, h.5. 1 Rismi Somad, Donni Juni Priansa, Manajemen Komunikasi mengembangkan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu globalisasi perekonomian merupakan salah satu isu yang paling penting, bahkan menjadi ruh dalam globalisasi itu sendiri. Globalisasi perekonomian merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan modal utama pembangunan bangsa karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan modal utama pembangunan bangsa karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan modal utama pembangunan bangsa karena mereka telah ditempatkan sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi tantangan peningkatan mutu sumber daya manusia pada masa yang akan datang, bangsa Indonesia telah berusaha meningkatkan mutu sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan upaya mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan upaya mencerdaskan kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam kaitan ini pendidikan dapat dipandang sebagai public goods yang dapat dinikmati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional dan muatan lokal. Dan dibuatlah Suplemen Kurikulum berbagai macam sumber ilmu, tidak hanya dari guru kelas saja.

BAB I PENDAHULUAN. nasional dan muatan lokal. Dan dibuatlah Suplemen Kurikulum berbagai macam sumber ilmu, tidak hanya dari guru kelas saja. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak tahun 1990-an hingga kini, kurikulum pendidikan menengah di Indonesia sudah berganti beberapa kali. Mulai dari Kurikulum 1994 yang menuai banyak kritik

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Bab ini akan mengemukakan beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

1. PENDAHULUAN. Bab ini akan mengemukakan beberapa hal mengenai latar belakang masalah, 1 1. PENDAHULUAN Bab ini akan mengemukakan beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah. Adapun hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan dibidang kehidupan baik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era yang serba modern ini, teknologi semakin hari semakin berkembang dan menjadikan teknologi sebagai salah satu bagian penting bagi kehidupan manusia.

Lebih terperinci

Lampiran Pertanyaan Wawancara dengan Ketua STAB Nalanda. 1. Menurut Bapak, Apakah akreditasi daripada STAB Nalanda dan apa saja aspek

Lampiran Pertanyaan Wawancara dengan Ketua STAB Nalanda. 1. Menurut Bapak, Apakah akreditasi daripada STAB Nalanda dan apa saja aspek Lampiran 1 1.1. Pertanyaan Wawancara dengan Ketua STAB Nalanda 1. Menurut Bapak, Apakah akreditasi daripada STAB Nalanda dan apa saja aspek yang dinilai dalam suatu akreditasi? 2. Prestasi apa sajakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan pada era globalisasi, kini informasi bisa semakin mudah untuk diakses. Salah satu cara aksesnya adalah dengan menggunakan media

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 174 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah Perpustakaan ITS Surabaya dan Perpustakaan UK Petra Surabaya melakukan pemanfaatan fungsi ruang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup di tengah masyarakat, apalagi di perkembangan zaman yang menuntut perubahan dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia, melalui upaya pengajaran dan pelatihan, serta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini perkembangan teknologi khususnya di bidang komunikasi merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari munculnya berbagai

Lebih terperinci

Lampiran 1: Contoh Kuesioner Untuk Mahasiswa

Lampiran 1: Contoh Kuesioner Untuk Mahasiswa L - 1 Lampiran 1: Contoh Kuesioner Untuk Mahasiswa KUESIONER MAHASISWA UNTUK PENYUSUNAN TESIS PERAN TEKNOLOGI INFORMASI / SISTEM INFORMASI DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN MAHASISWA PADA STMIK MIKROSKIL Mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran sebagai bekal untuk masa depan.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007 / 2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN PADA NOTEBOOK88

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi dalam wujud ponsel merupakan fenomena yang paling unik dan menarik dalam penggunaannya, karena termasuk benda elektronik yang mudah digunakan

Lebih terperinci

2015 PENGARUH FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEBIASAAN BELAJAR SISWA

2015 PENGARUH FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEBIASAAN BELAJAR SISWA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi serta perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin pesat seperti saat ini, sangat menuntut sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

Evaluasi Penggunaan Internet sebagai Penyelesaian Tugas Sekolah di SD N Karangjati 01

Evaluasi Penggunaan Internet sebagai Penyelesaian Tugas Sekolah di SD N Karangjati 01 Evaluasi Penggunaan Internet sebagai Penyelesaian Tugas Sekolah di SD N Karangjati 01 ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan yang baik. Pendidikan menjadi pilar pembangunan bagi

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan yang baik. Pendidikan menjadi pilar pembangunan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam masa globalisasi, suatu negara dianggap maju apabila memiliki kualitas pendidikan yang baik. Pendidikan menjadi pilar pembangunan bagi suatu negara untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan akan sistem informasi mulai dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Perkembangan teknologi juga berpengaruh besar pada perkembangan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional. Melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi sangat diperlukan dalam kegiatan proses belajar-mengajar di

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi sangat diperlukan dalam kegiatan proses belajar-mengajar di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motivasi merupakan keinginan atau dorongan untuk mendapatkan hasil dan tujuan. Motivasi sangat berperan erat untuk mendorong seseorang mendapatkan tujuannya.

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS MEMBUKA USAHA WARNET. Disususn oleh

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS MEMBUKA USAHA WARNET. Disususn oleh KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS MEMBUKA USAHA WARNET Disususn oleh NAMA : FREDY SIPTA HARTANTO NIM : 11.12.5791 JURUSAN : S1 SI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA Karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan pembangunan di berbagai bidang kehidupan, seperti pendidikan, ekonomi, teknologi dan budaya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan dalam upaya mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan mampu bersaing diera globalisasi. Pendidikan mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. materialistis yang tercipta dalam dunia maya. berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak

BAB I PENDAHULUAN. materialistis yang tercipta dalam dunia maya. berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi telah mengubah dunia menjadi sebuah desa global (global village) yang mampu diakses oleh setiap individu yang ada disetiap belahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 tentang System Pendidikan Nasional bahwa: Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 tentang System Pendidikan Nasional bahwa: Pendidikan Nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia yang memiliki standar mutu profesional tentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian dan penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan, sekolahsekolah,

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian dan penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan, sekolahsekolah, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan aplikasi web yang semakin pesat sejak munculnya teknologi internet sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman, penyampaian dan penerimaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Robert K Merton menulis beberapa pernyataan penting tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Robert K Merton menulis beberapa pernyataan penting tentang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Struktural Fungsional Robert K Merton menulis beberapa pernyataan penting tentang fungsionalisme struktural dalam sosiologi (Sztompka, 2000;Tiryakin, 1991). Merton menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media.

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media. 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas secara berturut-turut mengenai (1) latar belakang, (2) pembatasan masalah, (3) rumusan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya untuk membangun generasi muda yang tangguh dan dapat diandalkan. Keberhasilan

Lebih terperinci