ARTIKEL ILMIAH. Oleh Nurasia A1C112028

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL ILMIAH. Oleh Yuniarti A1C112021

ARTIKEL ILMIAH. Oleh Ellisa Putriyani RRA1C112009

ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

ARTIKEL ILMIAH. Oleh Lamtaruli Purba RSA1C113025

ARTIKEL ILMIAH. Oleh Ferawati RRA1C113010

ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

*keperluan korespondensi, tel/fax : ,

BAB I PENDAHULUAN. fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

METODE. Kata kunci: inkuiri terbimbing, hasil belajar, larutan elektrolit dan larutan non elektrolit

Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA-2 SMA N 6 MALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA KATOLIK DISAMAKAN MAKALE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan memberikan dampak besar terhadap kemajuan sistem pendidikan terutama pada

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

Pengaruh Metode Brainstroming Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Materi Pembelajaran Wujud Zat Di Kelas VII MTs

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR ORISINIL PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT-NONELEKTROLIT MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING.

PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA

BAB I PENDAHULUAN. kepada siswa untuk memahami nilai-nilai, norma, dan pedoman bertingkah laku karena

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

ARTIKEL ILMIAH. Oleh Lilis Nopita Sari RRA1C111018

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

KeyWords :Guided Inquiry, student achievement, salt hydrolysis.

ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, AND SATISFACTION

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR LANCAR PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT NONELEKTROLIT MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Discovery Learning yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

*Keperluan korespondensi, HP: ,

OLEH: DIAH ARIYANI NPM:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MEDIA LABORATORIUM VIRTUAL DALAM PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMAN 8 MUARO JAMBI KARYA ILMIAH

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah deksriptif korelasional, yaitu penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lu luin Nur Hasanah 1 *, Endang Susilowati 2, dan Budi Utami 2. * HP:

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta

Pengaruh Model Learning Start With A Question Berbasis Eksperimen Sederhana terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X Man 2 Model Palu

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia adalah cabang dari IPA yang secara khusus mempelajari tentang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN SIKLUS BELAJAR HIPOTESIS DEDUKTIF PADA PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR SISWA KELAS XI

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

*Keperluan korespondensi, HP: ,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMPULKAN HASIL PENGAMATAN GERAK BENDA PADA SISWA KELAS III SDN MRICAN 1 KOTA KEDIRI SKRIPSI

*Keperluan korespondensi, HP: ,

ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Jambi pada semester ganjil tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Kemampuan Berpikir Kritis Sebelum Pembelajaran

PERBANDINGAN METODE ACCELERATED LEARNING DENGAN METODE ACTIVE LEARNING DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA SMP N 21 BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS HASIL BELAJAR FISIKA DI KELAS XMIA 4 NEGERI 1 MUARO JAMBI

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia adalah salah satu rumpun sains yang mempelajari tentang zat, meliputi


PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

*Korespondensi, tel : ,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT DENGAN MULTIMEDIA ADOBE FLASH CS6

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIIID SMP N 2 PAKEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SITI WARTINI, SMA NEGERI 2 CEPU, BLORA, JAWA TENGAH, INDONESIA SITI WARTINI. Publikasi PTK, Telp : ,

KEPENDIDIKAN ISBN :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

*Keperluan korespondensi, HP ,

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

I. PENDAHULUAN. Penerapan kurikulum 2013 harus diterapkan untuk memfasilitasi siswa agar terlatih

PENGARUH PENERAPAN LABORATORIUM VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI MIA MAN MODEL KOTA JAMBI

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI BERMEDIA LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUAL KELAS XI POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan kompleksnya tingkat berpikir siswa,

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI GAYA DAN MINAT BELAJAR

Siska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang

Oleh Devi Srita Ulina Br Bangun Dr. Syahnan Daulay, M.Pd.

EFEKTIVITAS LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) MODEL 5E UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran fisika merupakan salah satu wahana untuk menumbuhkan kemampuan

I. PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu kegiatan yang memberikan kesempatan kepada siswa

Dian Vitayana, Yusuf Kendek dan Fihrin Abstrak Kata Kunci :

I. PENDAHULUAN. mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan siswa yang berkualitas,

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

*Keperluan korespondensi, HP: ,

* Keperluan korespondensi:

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI LARUTAN ELEKTROLIT NON ELEKTROLIT DI SMA

Transkripsi:

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT KELAS X MAN 4 MUARO JAMBI Oleh Nurasia A1C112028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JULI 2017

ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT KELAS X MAN 4 MUARO JAMBI Oleh Nurasia 1,Fatria Dewi 2, Fuldiaratman 2 1 Alumni Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP Universitas Jambi 2 Staf Pengajar Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP Universitas Jambi email : nurasia782@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih kurangnya kemampuan berpikir kritis yang dimiliki siswa kelas X selama proses pembelajaran kimia. Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa, maka dari itu perlu diadakan analisis keterlaksanaan model ditinjau dari aktivitas guru dan siswa. Selanjutnya akan dilihat pengaruh keterlaksanaan model terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas X di MAN 4 Muaro Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment. Instrumen penelitian berupa lembar observasi keterlaksanaan model inkuiri terbimbing baik dari guru maupun siswa dan lembar observasi berpikir ktitis siswa. Untuk melihat pengaruh keterlaksanaan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan kemampuan berpikir kritis siswa dilakukan dengan uji signifikasi dengan uji t. Rata-rata persentase keterlaksanaan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing oleh guru adalah 73,33% dan oleh siswa 72.53%, dikategorikan baik. Rata-rata persentase kemampuan berpikir kritis siswa adalah 71,33% dikategorikan baik. Hubungan keterlaksanaan model inkuiri terbimbing dengan berpikir kritis di kategorikan sedang diperoleh rxy=0,508, dan terdapat pengaruh keterlaksanaan model inkuiri terbimbing terhadap berpikir kritis siswa pada thitung >ttabel (2,82>1,714) dengan dk = 28 dan α = 0,05.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan model pembelajaran berjalan dengan baik dan terdapat pengaruh antara keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi larutan elektrolit dan larutan non elektrolit dikelas X MAN 4 Muaro Jambi. Kata Kunci: Model Inkuiri Terbimbing, Berpikir Kritis, Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilaksanakan secara sadar dan memiliki rencana dalam mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar siswa secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu diperlukan peningkatan mutu pendidikan dimulai dari tingkat dasar ke perguruan tinggi. Mengingat akan pentingnya pendidikan tersebut berbagai pihak terutama pemerintah terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan seoptimal mungkin. Salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan tersebut adalah melalui proses pembelajaran.(tirtarahardja dan Sulo,2005). Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia di MAN 4 Muaro Jambi menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran kimia khususnya pada materi larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit yang memiliki karakteristik berlandaskan praktikum atau percobaan, ini terbukti dengan masih banyak siswa yang belum mencapai KKM (75) dengan jumlah 25 siswa. Permasalahan yang terjadi bahwa dalam proses pembelajaran pada materi larutan elektrolit dan larutan non elektrolit pembelajaran masih berpusat pada guru. Dalam hal ini guru hanya menyampaikan informasi dengan ceramah dan siswa mencatat informasi yang disampaikan oleh guru tanpa memahami konsepnya sehingga kemampuan berpikir kritis siswa tidak berkembang. Seperti hasil wawancara yang peneliti lakukan guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saat pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, hal yang mendasar yang perlu diperhatikan guru tidak hanya memberikan informasi tetapi harus menerapkan model pembelajaran yang mampu membangun kemampuan berpikir kritis siswa sehingga siswa tidak hanya mendengar, menerima, serta menghapal materi yang disampaikan oleh guru. Model yang baik merupakan model yang dapat berfungsi mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Salah satu model tersebut yaitu model pembelajaran inkuiri, dalam hal ini berlandaskan dengan adanya pertanyaan yang diberikan. Suyanti 2010) juga mengatakan bahwa tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah mendorong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan ketrampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan Model pembelajaran inkuiri dikelompokkan menjadi tiga type yaitu inkuiri terbimbing (Guided Inquiry), inkuiri bebas (Free Inquiry), dan inkuiri termodifikasi (Modified Inquiry). Pembelajaran dimulai dengan adanya masalah, sehingga peserta didik berkesempatan untuk membahas dan menganalisis masalah yang berujung pada penemuan prinsip konsep atau teori. Dengan menerapkan model siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang penting apabila mereka saling mendiskusikan masalah dengan temannya. Melalui diskusi dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu sehingga dapat 3

meningkatkan pemahaman belajar siswa dan memberikan pengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Gleser mendefinisikan berpikir kritis sebagai: (1) suatu sikap mau berpikir secara mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang; (2) pengetahuan tentang metode-metode pemeriksaan dan penalaran yang logis dan (3) semacam suatu keterampilan untuk menerapkan metode-metode tersebut. Berpikir kritis menuntut upaya keras untuk memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan asumtif berdasarkan bukti pendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang diakibatkannya (Fisher, 2008). Kemampuan berpikir kritis tersebut membantu siswa memahami suatu materi pelajaran yang mula-mula tidak jelas akhirnya menjadi jelas, dimengerti dan kemudian bisa dipahami dan akan tersimpan lama dalam ingatan. Wulandari dkk (2013) meneliti tentang Pembelajaran Praktikum Berbasis Inquiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Pada Materi Laju Reaksi menunjukkan bahwa secara keseluruhan, keterampilan berpikir kritis siswa meningkat sebesar 59,2% (sedang). Artinya disini,dengan menggunakan model pembelajaran Inquiri Terbimbing (Guided Inquiry) kemampuan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan. Fajariyah Nur dkk (2016) meneliti tentang penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa kelas XI SMA Al Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2014/2015 dapat disimpulkan bahwa dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi belajar siswa. Ketuntasan kemampuan berpikir kritis ditunjukkan dengan ketercapaian kategori kemampuan berpikir kritis siswa tinggi pada siklus I sebesar 54% sedangkan pada siklus II ketercapaian katergori kemampuan berpikir kritis siswa tinggi yaitu 66%. Peningkatan pada aspek pengetahuan dilihat dari siklus I 69% dan siklus II 77%.Sedangakan pada peniliaian sikap ketercapaian siklus I sebesar 94% untuk aspek keterampilan sebesar100 %. KAJIAN PUSTAKA Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Inkuiri terbimbing adalah suatu model pembelajaran inkuiri yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cukup luas kepada peserta didik. Dalam pembelajaran guru tidak melepas begitu saja kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik. Guru harus memberikan pengarahan dan bimbingan kepada peserta didik dalam melakuakn kegiatan kegiatan. Dengan demikian peserta didik yang berpikir lambat mampu mengikuti kegiatan kegiatan yang sedang dilaksanakan. (Fathurrohman, 2013). Berpikir Kritis Berpikir kritis merupakan salah satu strategi kognitif dalam pemecahan masalah yang lebih kompleks dan menuntut pola yang lebih tinggi. Berpikir kritis lebih 4

banyak berada dikendali otak kiri dengan fokus pada menganalisis dan mengembangkan berbagai kemungkinan dari masalah yang dihadapi. Berpikir kritis yaitu berpikir untuk (1) membandingkan dan mempertentangkan berbagai gagasan,(2) memperbaiki dan memperhalus, (3) bertanya dan verifikasi, (4) menyaring, memilih, dan mendukung gagasan, (5) membuat keputusan dan timbangan, (6) menyediakan landasan untuk suatu tindakan. (Surya,2015). Larutan Elektrolit dan Larutan non elektrolit Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut sedangkan zat jumlahnya banyak disebut pelarut. Larutan dapat berwujud gas (misalnya udara), padat (misalnya kuningan), atau cair (misalnya air gula). Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat mengahantarkan arus listrik, sedangakan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. siswa serta lembar observasi untuk mengamati pengaruh berpikir kritis siswa. Pengamatan di lakukan saat proses pembelajaran berlangsung HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis data hasil lembar observasi mengindikasikan bahwa guru telah melaksanakan model pembelajaran inkuiri teimbing dengan baik dan mengalami peningkatan setiap pertemuannya. Peningkatan tersebut terlihat dari kenaikan persentase dari pertemuan pertama yaitu 70,00%, pertemuan kedua76,67%. Hal ini terjadi peningkatan setiap pertemuan karena guru telah memperbaiki kesalahan yang terjadi pada pertemuanpertemuan sebelumnya dan guru telah terbiasa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperiment). Peneliti menggunakan satu kelas sebagai kelas eksperimen untuk melihat pengaruh antara pelaksanaan model inkuiry terbimbing (Guided Inquiry) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Peneliti menggunakan lembar observasi untuk mengamati keterlaksanaan penerapan model pembelajaran model inkuiri terbimbing pada aktivitas guru dan Gambar 1.1 Diagram keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing Oleh Guru Sama halnya dengan peningkatan keterlaksanaan model oleh guru, persentase keterlaksanaan model inkuiri terbimbing oleh siswa juga mengalami peningkatan disetiap pertemuannya. Hal ini terbukti pada pertemuan pertama persentase yang diperoleh adalah 71,13% dengan kategori baik kemudian meningkat pada pertemuan kedua menjadi 73,93% dengan kategori baik. Berarti 5

siswa sudah mulai menerima penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing di kelas dan mampu mengikuti pembelajaran sesuai dengan sintaks model serta aktif dalam proses pembelajaran.. Gambar 1.2 Diagram keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing oleh siswa Sementara data lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa menunjukkan bahwa persentase kemampuan berpikir kritis siswa meningkat pada setiap pertemuannya. Dimana persentase kemampuan berpikir kritis siswa pada pertemuan pertama sebesar 70,11% dengan kategori baik, pertemuan kedua sebesar 72,56% siswa dengan menggunakan rumus korelasi produk moment. Hasil analisis data menunjukkan tingkat hubungan sedang (r=0,508). Untuk melihat signifikansi antara keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan kemampuan berpikir kritis siswa dilakukan uji lanjut dengan uji t dengan syarat data harus normal dan homogen. hasil analisis regresi diperoleh thitung >ttabel (2,82>1,714) dengan dk = 28 dan α = 0,05.Sehingga terdapat pengaruh antara keterlaksanaan model tehadap kemampuan berpikir kritis siswa. KESIMPULAN Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing telah terlaksana dengan baik dan mengalami peningkatan pada setiap pertemuaan. Keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing tersebut memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritissiswa. Gambar 1.3 Diagram Persentase Kemampuan Berpikir Kritis Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk melihat hubungan antara keterlaksanaan model dengan kemampuan berpikir kritis 6

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Pada Materi Laju Reaksi. diakses Agustus 2016. Fajariyah, Nur dkk. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas Xi Sma Al Islam 1 Surakarta. diakses Agustus 2016. Irham, M. & Wiyani, A. N. 2013. Psikologi Pendidikan Teori Dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA Suyanti, Dwi R. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Fisher, A. 2009.Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta : Erlangga Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media. Surya, Muhammad. 2015. Strategi Kognitif Dalam Proses Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Tirtarahardja, Umar dan Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Wulandari, dkk.2016. Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk 7