HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA PETUGAS SECURITY. Oleh: SUPARJO ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PERILAKU PROSOSIAL PADA MAHASISWA. (Prosocial Behavior Among Student) Eva Nuari Lensus. Abstrak

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KONTROL DIRI PADA ANGGOTA INTELKAM POLRES CILACAP. Oleh : Fajar Kurniawan*) Retno Dwiyanti**) ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA KARANG TARUNA DI DESA JETIS, KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

SELF-COMPASSION DAN ALTRUISME PADA PERAWAT RAWAT INAP RSUD KOTA SALATIGA

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISME PADA KARANG TARUNA DESA PAKANG NASKAH PUBLIKASI

ALTRUISME DITINJAU DARI EMPATI PADA SISWA SMK. Mochammad Bagus Setiawan Lucia Rini Sugiarti Fakultas Psikologi Universitas Semarang.

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA


HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISTIK PADA SISWA SMK BINA PATRIA 2 SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia dikatakan makhluk sosial yang mempunyai akal pikiran di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk saling tolong-menolong ketika melihat ada orang lain yang

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KINERJA GURU DI SMA X

Hubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PERSEPSI DISIPLIN KERJA KARYAWAN KPP PRATAMA KOTA BOGOR

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISME PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Wahyu Hidayat Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK

PERILAKU PROAKTIF REMAJA PUTRI YANG TINGGAL DI LOKALISASI DITINJAU DARI CITRA DIRI Sri Indah Martiningsih FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEMARANG

Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet

KOMITMEN KARYAWAN DITINJAU DARI SELF EFFICACY DAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI,DI CV. WAHYU JAYA SEMARANG

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

PERILAKU KONSUMEN REMAJA MENGGUNAKAN PRODUK FASHION BERMEREK DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN REKAN KERJA DENGAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,

HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR DASAR KOMPETENSI KEJURUAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 PADANG

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN SELF EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMP

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2

Hubungan Antara Self-efficacy Akademik Dengan Hasil Belajar Siswa

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan pepatah berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Nilai kesetiakawanan,

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI SOSIAL 1 * KODE MATAKULIAH / SKS = MKK / 3 SKS

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN MOTIF AFILIASI PADA SISWA KELAS X TEKNIK ELEKTONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA DI PT. PERTIWI AGUNG

BAB I PENDAHULUAN. sejak masih zaman Yunani kuno. Para filsuf klasik berpandangan bahwa bagian

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa

HUBUNGAN ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN INTENSI MENYONTEK

PENGARUH KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP SIKAP PROSOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA PAWYATAN DAHA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ada dimasyarakat dan biasanya dituntut untuk dilakukan (Staub, dalam Baron

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa. bantuan orang lain dan terjadi ketergantungan juga

HUBUNGAN ANTARA ATRIBUSI DENGAN PERILAKU ALTRUISME PADA PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA SURAKARTA

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara bertahap yaitu adanya suatu proses kelahiran, masa anak-anak, remaja,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. satunya adalah pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar. Pada saat sekarang ini

HUBUNGAN ANTARA INTERNAL LOCUS OF CONTROL DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (1) Pendidikan adalah Usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, individu, dan berketuhanan.

Burnout Pada Karyawan Ditinjau Dari Persepsi Terhadap Lingkungan Kerja Psikologis Dan Jenis Kelamin

HUBUNGAN ANTARA PENALARAN MORAL DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA

PERCEPTION OF COMPENSATION AND JOB SATISFACTION ON EMPLOYEES OF PT KUDA INTI SAMUDERA, SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA REMAJA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN LAPAS ANAK KELAS II A KUTOARJO

Rika Dewi Ernawati 1, Zulkifli N 2, Devi Risma 3

HUBUNGAN PENERAPAN ETIKA PERKANTORAN PARA PEGAWAI ADMINISTRASI DENGAN KEPUASAN MAHASISWA

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

HUBUNGAN KEPUASAN TERHADAP GAJI DENGAN ETOS KERJA KARYAWAN KPRI DI KOTA SEMARANG

ABSTRAK. Kata Kunci : Store Atmosphere, Kepuasan, Paris Van Java Mal

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti kegiatan di sekolah, peduli terhadap orang lain, berkenan membantu

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP METODE PEMBELAJARAN GURU DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI GISIKDRONO 02 DAN 04 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Sebagai makhluk sosial manusia tumbuh bersama-sama dan mengadakan

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA. Wheny Ervita Sari Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang diciptakan untuk. dasarnya ia memiliki ketergantungan. Inilah yang kemudian menjadikan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA NON FISIK DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KETAKUTAN AKAN KEGAGALAN DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA UKM RESEARCH AND BUSINESS (R nb) UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. diupayakan dan mewujudkan potensinya menjadi aktual dan terwujud dalam

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal SPIRITS, Vol.5, No.2, Mei ISSN:

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR

SURAKARTAA ABSTRAKSI

Rizki Ramadhani. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Intisari

Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

HUBUNGAN KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA WANITA SKRIPSI IMAM DAMARA

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN JOB INSECURITY PADA KARYAWAN CV. ELFANA SEMARANG

PERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena

iii Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. objek lainnya (Hatch dalam Sugiono, 2006). Penelitian ini menggunakan

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS SKRIPSI ADE RIZA RAHMA RAMBE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI CV.BARUTAMA SAMARINDA

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG MENJELANG PENSIUN.

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA PETUGAS SECURITY Oleh: SUPARJO ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan perilaku prososial pada petugas security. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara self efficacy dengan perilaku prososial pada petugas security. Subjek dalam penelitian ini adalah 53 orang security, yang terbagi atas 35 security Giant Penggaron dan 18 security ADA Majapahit Semarang. Penelitian ini adalah penelitian populasi. Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data Skala Perilaku Prososial pada Petugas Security dan Skala Self Efficacy. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara self efficacy dengan perilaku prososial pada petugas security yang ditunjukkan nilai r xy = 0,489 (p < 0,01), sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima. Kata Kunci : perilaku prososial pada petugas security, self efficacy Correlation self efficacy with prososial behavior at the security Abstract The aim of research is to discover the relationship between self efficacy with the behavior of prosocial on security officers. The hypothesis presented in this study is there is a positive relationship between self efficacy with the behavior of prosocial on security officers. Subjects in this study were 53 people security, which is divided into 35 security Giant Penggaron and 18 security ADA Majapahit Semarang. The research is the research population. This study collecting data using the tool Behavior Scale Prosocial on Security Officers and Self Efficacy Scale. The results of analysis of the data shows that there is a very significant positive relationship between self efficacy with prosocial behavior in the security officer who demonstrated the value of rxy = 0,489 (p < 0.01), so the hypothesis in this study was received. Keywords: prososial behavior at the security officers, self efficacy 50

PENDAHULUAN Manusia merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak bisa hidup tanpa adanya orang lain dan selalu berinteraksi dengan satu sama lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Interaksi antara satu sama lain menimbulkan rasa ketergantungan dan saling membutuhkan satu sama lain dan semua ini akan sangat terasa saat kira berada di dalam kesulitan. Keterikatan ini mengarah pada ketergantungan individu satu terhadap individu lainnya, serta terjadi pada seluruh lapisan masyarakat. Keterikatan antar individu diharapkan dapat menumbuhkan kesediaan untuk memberikan bantuan kepada orang lain kapanpun dan tanpa mengharapkan imbal balik dari orang lain yang ditolongnya. Munculnya kesediaan untuk menolong karena individu sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan bantuan dan tidak dapat hidup secara terpisah tanpa peran orang lain, sehingga menumbuhkan kesediaan untuk memberikan bantuan. Rushton (dalam Sears, dkk, 1994: 47) menyatakan perilaku prososial adalah perilaku yang berkisar altruisme yang tidak mementingkan diri sendiri atau tanpa pamrih sampai tindakan menolong yang sepenuhnya dimotivasi kepentingan sendiri. Perilaku menolong dapat menggambarkan bahwa manusia sebagai makhluk yang tidak egosi dan dermawan, mampu untuk memberikan perhatian yang nyata untuk kesejahteraan orang lain dan merasa bahwa dirinya mempunyai kemampuan memberikan bantuan pada orang lain. Pandangan tentang perilaku prososial juga diungkapkan oleh Faturochman (2006: 74) yakni sebagai perilaku yang memiliki konsekuensi positif pada orang lain, bentuk yang paling jelas ialah perilaku menolong. Perilaku prososial dimulai dari tindakan altruisme tanpa pamrih sampai tindakan yang dimotivasi oleh kepentingan pribadi atau pamrih. Kesediaan untuk menunjukkan perilaku prososial hendaknya juga dapat ditunjukkan oleh petugas security, baik selama bekerja ataupun ketika terlepas dari pekerjaan. Petugas security mempunyai tugas pokok menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan atau satuan kerja khususnya yang berhubungan dengan pengamanan fisik. Pengamanan dalam bidang fisik meliputi orang yang mengingat keadaan perlu diamankan, gedung kantor, bangunan penting, instalasi dan peralatan yang melekat dengan gedung atau bangunan tersebut serta lingkungan dari setiap perbuatan atau tindakan yang dapat menimbulkan gangguan (Kemenag, 2012). Petugas security dalam menyelenggarakan tugas-tugas 51

pengamanan mempunyai fungsi melaksanakan segala usaha dan kegiatan melindungi dan mengamankan dari setiap gangguan dan ancaman dan ketertiban serta pelanggaran hukum. Petugas security membantu Polri dalam pembinaan keamanan dan ketertiban terutama di bidang tertib hukum dan pelaksanaan penegakan hukum di lingkungan atau satuan kerja. Petugas security diharapkan tetap dapat menunjukkan perilaku prososial dalam kehidupan sehari-hari. Petugas security tidak hanya melaksanakan tugas-tugas pokok satuan pengamanan saja tetapi juga melaksanakan tugas-tugas ekstra yang disebut sebagai tugas pelayanan, tugas-tugas pelayanan ini meliputi banyak hal yang terkait dengan pelaksanaan tugas seorang anggota security sehari-hari, tugas pelayanan itu sering kali di luar tanggung jawab seorang security, seperti mencarikan taksi bagi karyawan ataupun tamu yang berkunjung, memesankan makanan dari rumah makan yang terdekat untuk karyawan, dan lain sebagainya (Syukur, 2010). Tugas tambahan tersebut membutuhkan adanya nilainilai prososial, sehingga petugas security mampu menjalankannya dengan baik dan penuh kesungguhan. Kartono dan Gulo (2003: 380) menyatakan bahwa perilaku prososial adalah suatu perilaku sosial yang menguntungkan, dimana di dalamnya terdapat unsur-unsur kebersamaan, kerjasama, kooperatif, dan altruisme. Perilaku prososial mencakup kategori yang lebih luas meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain tanpa memperdulikan motif-motif si penolong. Petugas security diharapkan menunjukkan kesediaan memberikan bantuan atau menunjukkan perilaku prososial meskipun orang yang membutuhkan bantuan tersebut di luar tanggung jawab tugasnya. Ketika melihat ada pengunjung mall yang kesulitan karena banyaknya barang bawaan, petugas security diharapkan dapat menunjukkan perilaku prososial. Kurangnya perilaku prososial yang ditunjukkan petugas security dapat terlihat pada kejadian kebakaran Mall Ciputra di Pekan baru pada bulan Mei 2012. Para pengunjung berdesak-desakan keluar gedung mall karena alarm di lantai 3 dan 4 berdering keras. Kepanikan para pengunjung makin menjadi-jadi ketika berkembang desas-desus telah terjadi kebakaran di salah satu mal terbesar di Pekanbaru tersebut. Petugas security mall terkesan cuek dengan kepanikan pengunjung. Para pengunjung dibiarkan 52

begitu saja berebutan keluar dari pintu-pintu mall (Tribunnews, 2012). Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 28-29 Oktober 2011 terhadap security, diketahui bahwa security di salah satu mall yang ada di Semarang masih kesulitan dalam menunjukkan perilaku prososial. Petugas security hanya semata-mata melakukan pekerjaan karena takut mendapatkan hukuman dari atasan. Saat tidak bekerja, petugas security terkesan tidak peduli dengan lingkungan sekitar maupun rekan kerjanya. Kesediaan untuk bekerja sama dikarenakan adanya tekanan dan paksaan dari atasan. Petugas security hanya berusaha melakukan pekerjaan agar mendapatkan pujian dan dianggap berprestasi, sehingga dapat memperoleh kenaikan kesejahteraan berupa gaji. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa petugas security telah dapat menunjukkan self efficacy dalam menjalani tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Selain itu, petugas security juga setiap perilaku yang akan ditunjukkan telah melalui berbagai pertimbangan sehingga petugas security yakin dalam melakukannya. Wade dan Tavris (2009: 21) menyatakan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi pembentukan perilaku menurut perspektif belajar adalah faktor pengalaman. Kreitner dan Kinicki (2003: 169) menyatakan bahwa pengalaman-pengalaman mengenai kemampuan kognisi, sosial, bahasa dan fisik akan membentuk self efficacy dalam diri individu. Self efficacy dalam diri petugas security diharapkan dapat menumbuhkan perasaan yakin dengan keputusan yang akan diambil untuk memberikan bantuan kepada orang lain. Menurut Pervin (dalam Smet, 1994: 189) individu dengan self efficacy yang tinggi memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu menghadapi situasi dalam mencapai tujuan yang diharapkan, sedangkan individu dengan self efficacy yang rendah, tidak yakin dengan kemampuan yang dimiliki sehingga cenderung ragu-ragu dalam mengambil keputusan dan tindakan, mudah putus asa dan akan mengurangi usahanya bila terbentur pada kesulitan dan hambatan, sehingga pencapaian tujuan bisa tertunda. Bandura (dalam Sutton, Baum dan Johnston, 2005: 156) menyatakan bahwa self efficacy adalah keyakinan terhadap kemampuan individu untuk mengatur dan melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk menghasilkan pencapaian yang diinginkan. Hal ini menempatkan self efficacy yang dimiliki individu ikut memengaruhi individu dalam menentukan 53

tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, termasuk di dalamnya perkiraan berbagai kejadian yang akan dihadapi. Self efficacy akan menjadikan petugas security secara mandiri memutuskan untuk memberikan bantuan ketika melihat orang lain yang sedang kesulitan meskipun hal tersebut terlepas dari tugas dan tanggung jawabnya. Kenyataannya, petugas security masih kesulitan dalam menunjukkan perilaku prososial dan bantuan yang diberikan hanya berdasarkan pada tugasnya semata agar terhindar dari teguran atasan. Kenyataannya, petugas security masih kesulitan menunjukkan perilaku prososial. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui apakah ada hubungan antara self efficacy dengan perilaku prososial pada petugas security? METODE PENELITIAN Batasan populasi yang akan digunakan oleh peneliti adalah petugas security ADA Majapahit dan GIANT, serta telah mengikuti sertifikasi petugas security. Penelitian ini menggunakan semua subyek yang sesuai dengan karakteristik pada populasi. Penelitian yang meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitian disebut penelitian populasi atau disebut juga sampling jenuh atau sensus (Sugiyono, 2010: 85). Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data Skala Perilaku Prososial pada Petugas Security dan Skala Self Efficacy. Dalam penelitian ini data yang diperoleh akan diolah menggunakan metode statistik, karena data yang diperoleh berwujud angka-angka dan metode statistik dapat memberikan hasil yang obyektif. Selain itu dengan metode statistik dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, karena berdasarkan perhitungan yang tepat dan teratur. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah teknik Korelasi Product Moment dari Pearson. Korelasi ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan perilaku prososial pada petugas security. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara self efficacy dengan perilaku prososial pada petugas security. Semakin tinggi self efficacy maka semakin tinggi perilaku prososial pada petugas security, demikian pula sebaliknya. Hasil penelitian ini mendukung pendapat yang diutarakan oleh 54

Wade dan Tavris (2009: 21) menyatakan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi pembentukan perilaku adalah menurut perspektif belajar adalah faktor pengalaman. Kreitner dan Kinicki (2003: 169) menyatakan bahwa pengalaman-pengalaman mengenai kemampuan kognisi, sosial, bahasa dan fisik akan membentuk self efficacy dalam diri individu. Self efficacy dalam diri petugas security diharapkan dapat menumbuhkan perasaan yakin dengan keputusan yang akan diambil untuk memberikan bantuan kepada orang lain. Petugas security dengan self efficacy yang tinggi akan merasa yakin bahwa ketika harus memberikan pertolongan, tindakannya tidak akan merugikan pekerjaan yang dijalaninya. Petugas security dengan self efficacy yang tinggi akan tetap dapat menunjukkan perilaku prososial ketika ada pengunjung mall yang mengalami kesulitan. Alwisol (2011: 287) menyatakan self efficacy merupakan keyakinan bahwa diri memiliki kemampuan melakukan tindakan yang diharapkan. Self efficacy pada petugas security akan dapat menunjang perilaku prososial yang ditunjukkan ketika sedang melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Petugas security tetap dapat melaksanakan pekerjaan dengan maksimal meskipun harus sejenak memberikan pertolongan kepada pengunjung. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sawitri (2009: 9) yang menunjukkan bahwa individu dengan self efficacy akan berusaha melakukan penilaian diri, pencarian informasi, melakukan pemilihan, membuat perencanaan, dan memecahkan masalah. Self efficacy akan membantu individu dalam membuat suatu keputusan. Self efficacy pada petugas security akan membantu dalam memberikan pertimbangan untuk melakukan perilaku prososial. Selain itu, petugas security juga dapat menentukan langkah yang akan diambil untuk melakukan perilaku prososial tanpa harus mengganggu pekerjaan utamanya menjaga keamanan. Pada variabel perilaku prososial pada petugas security diperoleh Mean Empirik sebesar 35,04, Mean Hipotetiknya sebesar 31,5 dan Standar Deviasi Hipotetiknya sebesar 10,5. Mean Empirik variabel perilaku prososial pada petugas security pada area (+) 1SD dari Mean Hipotetiknya. Hal ini mengindikasikan bahwa perilaku prososial pada petugas security tergolong pada kategori sedang. Hal ini berarti petugas security cukup dapat menunjukkan kesediaan untuk memberikan bantuan ketika ada pengunjung mall maupun rekan kerjanya mengalami kesulitan. 55

Berdasarkan hasil data penelitian yang diperoleh, variabel self efficacy diperoleh Mean Empirik sebesar 63,17, Mean Hipotetiknya sebesar 52,5 dan Standar Deviasi Hipotetiknya sebesar 10,5. Mean Empirik variabel self efficacy pada area (+) 1SD hingga (+) 2SD. Hal ini mengindikasikan bahwa self efficacy pada kategori tinggi, bahwa petugas security memiliki keyakinan terhadap kemampuan atas kinerja tugas yang diberikan untuk mencapai tujuan atau mengatasi masalah. Sumbangan efektif variabel self efficacy terhadap perilaku prososial pada petugas security 24%. Sisanya sebesar 76% dari variabel lain seperti faktor internal, meliputi kepribadian, suasana hari, rasa bersalah, distres diri dan rasa empatik, moral, orientasi seksual, empati, locus of control, serta egosentrisme rendah dan faktor yang eksternal, meliputi situasi, biaya menolong, norma, serta karakteristik orang yang terlibat. Kelemahan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan penelitian yang bertepatan dengan jam kerja petugas security, sehingga skala penelitian harus dititipkan kepada kepala security. Hal ini memiliki kelemahan karena dikhawatirkan respon yang diberikan bukan respon yang sesungguhnya dari subjek penelitian. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan ada hubungan positif antara self efficacy dengan perilaku prososial pada petugas security. Semakin tinggi self efficacy maka semakin tinggi perilaku prososial pada petugas security, demikian pula sebaliknya, sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima. DAFTAR PUSTAKA Alwisol. 2011. Psikologi Kepribadian. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Faturochman. 2006. Pengantar Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pinus. Kartono, K., dan Gulo, D. 2003. Kamus Psikologi. Bandung: CV Pionir Jaya. Kemenag. 2012. Kankemenag Kota Serang Adakan Pembinaan Petugas Keamanan. http://banten.kemenag.go.id/index.php? a=berita&id=90042. Diakses pada tanggal 08 Mei 2012. Kreitner, R., dan Kinicki, A. 2003. Perilaku Organisasi. Alih Bahasa: Erly Syandy. Jakarta : Salemba Emban Patria. Sears, D.O, Fredman, J. L., dan Peplau, L.A. 1994. Psikologi Sosial. Jilid II. Alih Bahasa: Michael Ardiyanto. Jakarta: Erlangga. Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grafindo. 56

Sutton, S., Baum, A., dan Johnston, M. 2005. The Sage of Health Psychology. Sage Publication Ltd. http://books.google.co.id/books?id=fk795 eyrli8c&pg=pa156&dq=aspect+self+effi cacy+are+magnitude,+generality,+strengt h&hl=id&sa=x&ei=uuowuo_ic8mjrae j_4cibw&ved=0cc0q6aewatgk#v=on epage&q=aspect%20self%20efficacy%20 are%20magnitude%2c%20generality%2 C%20Strength&f=false. Diakses pada tanggal 24 November 2012. Syukur, M. 2010. Serba-Serbi Security. http://muhammadsyukur80.blogspot.com/ 2010/09/pkwt-security.html. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2012. Tribunnews. 2012. Alarm Berdering Pengunjung Mal Ciputra Berhamburan. http://www.tribunnews.com. Diakses pada tanggal 08 Mei 2012. Wade, C., dan Tavris, C. 2009. Psikologi. Edisi Kesembilan. Jilid 1. Alih Bahasa: Padang Mursalin. Jakarta: Erlangga. 57