BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pelaporan Pajak Tahun Sebelum Pembetulan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penghitungan Pajak yang Dilakukan oleh PT Semar Jaya Indah Tahun

BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Nama :... (1) NPWP :... (2) Alamat :... (3) Daftar Jumlah Penghasilan dan Pembayaran PPh Pasal 25. Peredaran Usaha (Perdagangan) Alamat

1

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam setiap perusahaan yang belum mampu melakukan pembukuan maka

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SOSIALISASI

menggunakan PTKP lama dan baru serta penghitungan kompensasi kelebihan bayar pph 21 akibat perubahan PTKP pada PT. PJK.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS PENERAPAN PEMOTONGAN DAN PENYETORAN SERTA PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 26 TAHUN (STUDI KASUS: PERUM PERURI)

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91/PMK.03/2015 TENTANG

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tangga dimana mengenal sumber penerimaan dan pos pos pengeluaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. membayar pengeluaran umum (Mardiasmo 2011). Pajak merupakan sektor

BAB III PEMBAHASAN. A. Pembahasan Masalah. Tahun 2015 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

NPWP dan Pengukuhan PKP

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak. 3) Di.. 4)

Landasan Hukum: Pasal 25 UU PPh PMK No. 208/ PMK.03/ 2009 Keputusan Dirjen Pajak No. KEP.537/ PJ./ 2000

BAB 1 PENDAHULUAN. membayar pajak secara langsung maupun tidak langsung. negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Tansuria, 2010).

ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA

Pengabdian Masyarakat 2016 BAGIAN 3 PELATIHAN PENYUSUNAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN WAJIB PAJAK BADAN PADA KOPERASI DI KOTA BANDUNG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 06/PJ/2012 TENTANG

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

Nomor :... (1)... (2) Lampiran :... (3) Hal : Permohonan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi

BAB II LANDASAN TEORI. pajak, diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J. A. Adriani

BAB IV PEMBAHASAN. Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang

Y. PEMBERITAHUAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PPh WP ORANG PRIBADI FORMULIR TAHUN PAJAK

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisa Pelaksanaan Pemotongan / Pemungutan PPh Pasal 23 PT DEF

PER - 5/PJ/2010 TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB PAJAK, SUBJEK PAJAK, DAN OBJEK PAJAK DI WILAYAH KECAMA

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/006/

sebagai akibat dari (15): keterlambatan penyampaian SPT atas: SPT :... (16) Tahun Pajak/Masa Pajak*) :... (17) Tanggal :... (18)

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

PENGANTAR PERPAJAKAN HAK WAJIB PAJAK

BADAN KANTOR PELAYANAN PAJAK ORANG PRIBADI. Syarat Objektif Syarat Subjektif. Wilayah tempat kedudukan. Wilayah tempat tinggal

BAB IV PEMBAHASAN. komersial, namun untuk menjadi dasar pelaporan SPT Tahunan, PT. Dipta Adimulia

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis

KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

PELATIHAN PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA USAHA KECIL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 27/PJ/2008 TENTANG

2017, No dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pe

Nama : NPWP : Alamat :

Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Tata Cara Pembetulan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118/PMK.03/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, pemerintah mengandalkan sumber-sumber penerimaan negara. Nota Keuangan dan APBN Indonesia tahun 2015 yang diunduh dari

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen

PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP UNTUK TUJUAN PERPAJAKAN

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

Soal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 32/PJ/2010 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-32/PJ/2013 Tanggal 25 September 2013

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pajak Pertambahan Nilai-nya sebagai Pengusaha Kena Pajak dengan

BAB 4 ANALISIS EFEKTIVITAS SUNSET POLICY

ANGSURAN PAJAK PENGHASILAN (PPh Pasal 25)

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Perhitungan dan Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : 21/PJ/2009 TANGGAL : 02 MARET 2009

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2013 TENTANG

AMNESTI PAJAK A. Pengertian Umum

a. Rp ,00 d. Rp ,00 b. Rp ,00 e. Rp ,00.

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)

Pelaporan SPT Tahunan Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 117/PMK.04/2008 TENTANG

PAJAK PENGHASILAN PAJAK 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang berkaitan dengan masa pajak sebelumnya atau periode tertentu tanpa takut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2017, No tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tenta

1. Pembayaran dalam tahun berjalan: a. Pembayaran angsuran PPh Pasal 25 b. Pemotongan/Pemungutan oleh pihak lain c. Pembayaran PPh yang bersifat

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9/PMK.03/2018 TENTANG

2018, No Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Perubahan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 7/PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan tol.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9/PMK.03/2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai

Transkripsi:

pembetulan. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pelaporan Pajak Tahun 2011-2014 Sebelum Pembetulan Bapak Agung merupakan klien KKP Indojasa Pratama sejak Tahun 2007 memiliki usaha dibidang perdagangan alat-alat listrik dan telah memiliki NPWP. Status Bapak Agung menikah dan memiliki 3 anak, istrinya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan ke 3 anaknya masih duduk di bangku sekolah. Bapak Agung melaporkan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi dari 2011-2014 selalu tepat waktu. Berikut ini adalah tanggal setor dan lapor SPT Tahunan Orang Pribadi formulir 1770 Bapak Agung: Tabel 4.1 Tanggal Setor dan Lapor SPT Tahun Setor Lapor 2011 3/28/2012 3/30/2012 2012 3/28/2013 3/30/2013 2013 3/28/2014 3/30/2014 2014 3/28/2015 3/30/2015 Sumber: KKP Indojasa Pratama, 2016 33

2011-2014. Berikut ini adalah pencatatan peredaran bruto Bapak Agung tahun Tabel 4.2 Rekap Peredaran Bruto Bapak Agung SPT Normal Bulan 2011 2012 2013 2014 januari 10,107,626 10,613,008 27,645,951 17,969,900 februari 10,537,792 8,957,123 22,360,830 14,534,500 maret 13,043,903 12,391,705 35,100,553 22,815,400 april 12,094,343 16,327,365 28,531,764 18,545,600 mei 14,691,394 18,364,242 35,015,764 22,760,200 juni 15,431,813 19,289,765 30,477,829 19,810,600 juli 13,706,781 17,133,477 27,070,894 17,596,100 agustus 11,847,063 14,808,828 17,030,152 11,069,600 september 13,094,606 16,368,258 23,406,609 15,214,300 oktober 14,444,938 13,722,690 19,623,447 12,755,200 nopember 13,579,156 12,900,198 18,447,283 11,990,700 desember 11,666,434 10,813,113 15,848,852 10,301,800 Jumlah 154,245,849 171,689,772 300,559,928 195,363,900 Sumber: KKP Indojasa Pratama, 2016 34

Harta yang dimiliki Bapak Agung yang dilaporkan dalam SPT Tahun 2011 hingga 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Daftar Harta Bapak Agung SPT Normal jenis harta tahun perolehan harga perolehan Perabot Rumah Tangga 1991 3.000.000 lemasri Es NASIONAL 1991 150.000 Rumah,Jl.Gusti Putri II / 17,Semarang 1993 9.000.000 TV, SHARP 2003 1.300.000 Sepeda Motor,YAMAHA VEGA R 2003 9.500.000 Rumah,Jl.Sido Luhur Raya No.15,Semarang 2003 50.000.000 Perhiasan dan Uang Tunai 946.000.000 Jumlah 1.018.950.000 Sumber: KKP Indojasa Pratama, 2016 Selama tahun 2011 sampai 2013 Bapak Agung telah mengangsur PPh 25 sebagai berikut: Tabel 4.4 PPh 25 Bapak Agung Tahun PPh 25 Keterangan 2011 1.156.844 Januari-desember 2012 1.289.698 Januari-desember 2013 946.586 Januari-juni Sumber: KKP Indojasa Pratama, diolah 2016 35

Bapak Agung: Berikut ini adalah data perhitungan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tabel 4.5 Penghitungan PPh Terutang Tahun 2011-2014 SPT Normal TAHUN 2011 2012 JAN-JUN 2013 JUL-DES 2013 2014 Penghasilan brutio 154,245,849 171,689,772 179,132,691 121,427,237 195,363,900 Norma dagang 30% 30% 30% Tarif PPh final 1% 1% Penghasilan netto 46,273,755 51,506,932 53,739,807 PTKP (K/3) 21,120,000 21,120,000 32,400,000 Penghasilan Kena Pajak 25,153,755 30,386,932 21,339,807 Pembulatan 25,153,000 30,386,000 21,339,000 Tarif pasal 17 5% 5% 5% Terhutang (progresif) 1,257,650 1,519,300 1,066,950 PPh 25 1,156,844 1,289,698 946,586 Sumber: Data diolah, 2016 Jadi Bapak Agung menghitung pajaknya dengan cara melakukan pencatatan penghasilan bruto tiap bulannya dari usaha perdagangan alat-alat listrik. Selanjutnya Bapak Agung membayar sendiri angsuran PPh pasal 25 nya setiap tanggal 15 bulan berikutnya, PPh pasal 25 tersebut sebagai kredit pajak PPh terutang. Kemudian Bapak Agung melaporkan semua harta yang dimiliki nya di dalam SPT. 36

Pada tahun 2011 sampai 2013 januari sampai juni Bapak Agung menggunakan norma penghitungan penghasilan netto sebesar 30%. Normapenghitungan penghasilan netto tersebut dikalikan dengan penghasilan bruto hasil nya adalah penghasilan netto, penghasilan netto dikurangi PTKP menghasilkan Penghasilan Kena Pajak. Lalu Penghasilan Kena Pajak dikalikan tarif pasal 17 menghasilkan PPh terutang dikurangi dengan PPh pasal 25 yang sudah dibayar oleh Bapak Agung hasilnya adalah PPh kurang bayar yang harus dibayar. Bapak Agung menggunakan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi formulir 1770 dan melaporkannya setiap 30 maret tahun berikutnya. 4.2 Pembetulan Pelaporan pajak Tahun 2011-2014 SPT pembetulan dilakukan oleh wajib pajak atas kemauannya sendiri terhadap kesalahan yang terjadi dalam pengisian SPT yang pernah dibuat dan dilaporkan sebelumnya. Pasal 8 ayat 1 UU KUP mengatur bahwa wajib pajak dengan kemauan sendiri dapat membetulkan SPT yang telah disampaikan dengan menyampaikan pernyataan tertulis, dengan syarat DJP belum melakukan pemeriksaan (www.kemenkeu.go.id). 37

Tahun 2015 Bapak Agung menyadari adanya kesalahan pelaporan SPT tahun 2011 sampai 2014 terkait pelaporan omset dan aset, sehingga memanfaatkan reinventing policybapak Agung kemudian melakukan pembetulan. Tabel 4.6 Perbandingan Omset SPT Normal dan Pembetulan Bapak Agung 2011 2012 2013 2014 sebelum sesudah selisih sebelum sesudah selisih sebelum sesudah selisih sebelum sesudah selisih Januari 10,107,626 20,983,000 10,875,374 10,613,008 24,069,000 13,455,992 27,645,951 40,069,000 12,423,049 17,969,900 40,179,000 22,209,100 Februari 10,537,792 20,393,000 9,855,208 8,957,123 24,030,000 15,072,877 22,360,830 40,030,000 17,669,170 14,534,500 41,905,000 27,370,500 Maret 13,043,903 23,313,000 10,269,097 12,391,705 25,562,000 13,170,295 35,100,553 41,562,000 6,461,447 22,815,400 42,886,000 20,070,600 April 12,094,343 24,988,000 12,893,657 16,327,365 28,952,000 12,624,635 28,531,764 41,952,000 13,420,236 18,545,600 44,323,000 25,777,400 Mei 14,691,394 24,227,000 9,535,606 18,364,242 27,108,000 8,743,758 35,015,764 40,108,000 5,092,236 22,760,200 46,681,000 23,920,800 Juni 15,431,813 23,914,000 8,482,187 19,289,765 27,131,000 7,841,235 30,477,829 40,131,000 9,653,171 19,810,600 44,762,000 24,951,400 Juli 13,706,781 25,250,000 11,543,219 17,133,477 26,685,000 9,551,523 27,070,894 40,685,000 13,614,106 17,596,100 45,213,000 27,616,900 Agustus 11,847,063 23,711,000 11,863,937 14,808,828 28,256,000 13,447,172 17,030,152 40,256,000 23,225,848 11,069,600 42,021,000 30,951,400 September 13,094,606 23,852,000 10,757,394 16,368,258 28,082,000 11,713,742 23,406,609 41,082,000 17,675,391 15,214,300 41,036,000 25,821,700 Oktober 14,444,938 25,235,000 10,790,062 13,722,690 29,472,000 15,749,310 19,623,447 41,472,000 21,848,553 12,755,200 43,378,000 30,622,800 Nopember 13,579,156 23,812,000 10,232,844 12,900,198 29,224,000 16,323,802 18,447,283 40,224,000 21,776,717 11,990,700 42,565,000 30,574,300 Desember 11,666,434 22,465,000 10,798,566 10,813,113 28,670,000 17,856,887 15,848,852 40,670,000 24,821,148 10,301,800 41,171,000 30,869,200 Jumlah 154,245,849 282,143,000 127,897,151 171,689,772 327,241,000 155,551,228 300,559,928 488,241,000 187,681,072 195,363,900 516,120,000 320,756,100 Sumber: SPT formulir 1770, 2015 38

Tabel 4.7 Perbandingan Harta SPT Normal dan Pembetulan BapakAgung Harta Normal Harta Pembetulan Jenis harta Tahun perolehan Harga perolehan Jenis harta Tahun perolehan Harga perolehan perabot rumah tangga 1991 3,000,000 lemari es Nasional 1991 150,000 rumah JL.gusti putri 1993 9,000,000 sepeda motor, YAMAHA 2003 9,500,000 rumah JL sido luhur 2003 50,000,000 perhiasan dan uang tunai 2015 946,000,000 perabot rumah tangga 1991 3,000,000 lemari es Nasional 1991 150,000 rumah JL.gusti 1993 9,000,000 TV SHARP 2003 1,300,000 TV sepeda SHARP 2003 1,300,000 motor, YAMAHA 2003 9,500,000 rumah JL sido luhur 2003 50,000,000 perhiasan dan uang tunai 2015 946,000,000 rumah JL.kebon raya (Pembetul an) 2011 120,000,000 Sumber: SPT formulir 1770, 2015 39

Reinventing policy menganut pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.03/2015 yang berisi tentang pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, atas keterlambatan penyampaian surat pemberitahuan, pembetulan surat pemberitahuan dan keterlambatan surat pembayaran atau penyetoran pajak. Direktur Jenderal Pajak atas permohonan Wajib Pajak dapat mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi dalam hal sanksi administrasi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya. Dalam hal ini Bapak Agung belum melaporkan rumahnya karena kekhilafannya, berikut ini adalah harta yang belum dilaporkan Bapak Agung: Tabel 4.8 Harta yang belum dilaporkan Bapak Agung Jenis harta Tahun Perolehan Rumah, JL. Kebon Raya No 4 Semarang 2011 Sumber: data diolah, 2016 40

Bapak Agung melaporkan omsetnya pada SPT Normal tahun 2011 Rp 154.245.849, tahun 2012 Rp 171.689.772, tahun 2013 Rp 300.559.928 tahun 2014 Rp 195.363.900. Sedangkan dalam SPT pembetulan Bapak Agung melaporkan omsetnya pada tahun 2011dengan omset Rp 282.143.000, tahun 2012 Rp 327.241.000, tahun 2013 Rp 488.241.000, tahun 2014 Rp 516.120.00. Kemudian harta yang belum dilaporkan oleh Bapak Agung berupa rumah di Jl.Kebon Raya No. 4 Semarang. Berikut ini data selisih omset normal dan setelah pembetulan: Tabel 4.9 Selisih Omset Bapak Agung Tahun Omset Normal Omset Pembetulan Selisih Omset 2011 154.245.849 282.143.000 127.897.151 2012 171.689.772 327.241.000 155.551.228 2013 300.559.928 488.241.000 187.681.072 2014 195.363.900 516.120.000 320.756.100 Sumber: datadiolah, 2016 41

Berikut ini adalah perhitungan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Bapak Agung setelah pembetulan: Tabel 4.10 Penghitungan PPh Terutang Tahun 2011-2014 SPT Pembetulan TAHUN 2011 2012 JAN-JUN 2013 JUL-DES 2013 2014 Penghasilan bruto 282.143.000 327.241.000 243.852.000 244.389.000 516.120.000 Norma dagang 30% 30% 30% Tarif PPh final 1% 1% Penghasilan netto 84.642.900 98.172.300 73.155.600 PTKP(K/3) 21.120.000 21.120.000 32.400.000 Penghasilan Kena Pajak 63.522.900 77.052.300 40.755.600 Pembulatan 63.522.000 77.052.000 40.755.000 Tarif pasal 17 (5%) 2.500.000 2.500.000 2.037.750 Taril pasal 17 (15%) 2.028.300 4.057.800 - Terhutang (PROGRESIF) 4.528.300 6.557.800 2.037.750 2.443.890 5.161.200 PPh 25 1.156.844 1.289.698 946.586 PPh yang sudah dibayar 100.806 229.602 120.364 1.214.272 1.953.639 PPh kurang bayar 3.270.650 5.038.500 970.800 1.229.618 3.207.561 Sumber: Data diolah, 2015 42

Berikut ini adalah rincian Pph Final per Masa Bapak Agung: Tabel 4.11 Rincian PPh Final per Masa Masa Januari Februari Maret April Mei Juni Bruto Normal Final Normal Bruto Pembetulan Final Pembetulan Kurang bayar Final Juli 27.070.894 270.709 40.685.000 406.850 136.141 Agustus 17.030.152 170.302 40.256.000 402.560 232.258 September 23.406.609 234.066 41.082.000 410.820 176.754 Oktober 19.623.447 196.234 41.472.000 414.720 218.486 November 18.447.283 184.473 40.224.000 402.240 217.767 Desember 15.848.852 158.489 40.670.000 406.700 248.211 Jumlah 121.427.237 1.214.272 244.389.000 2.443.890 1.229.618 Masa Bruto Normal Final Normal 2013 2014 Bruto Pembetulan Final Pembetulan Kurang bayar Final Januari 17.969.900 179.699 40.179.000 401.790 222.091 Februari 14.534.500 145.345 41.905.000 419.050 273.705 Maret 22.815.600 228.156 42.886.000 428.860 200.704 April 18.545.600 185.456 44.323.000 443.230 257.774 Mei 22.760.200 227.602 46.681.000 466.810 239.208 Juni 19.810.500 198.105 44.762.000 447.620 249.515 Juli 17.596.100 175.961 45.213.000 452.130 276.169 Agustus 11.069.600 110.696 42.021.000 420.210 309.514 September 15.214.300 152.143 41.036.000 410.360 258.217 Oktober 12.755.200 127.552 43.378.000 433.780 306.228 November 11.990.700 119.907 42.565.000 425.650 305.743 Desember 10.301.800 103.018 41.171.000 411.710 308.692 Jumlah 78.927.700 789.277 516.120.000 5.161.200 3.207.560 Sumber: Data diolah, 2015 43

Hasil dari penghitungan PPh Kurang Bayar SPT pembetulan diatas lebih besar daripada SPT normal, dikarenakan penghasilan brutonya juga lebih tinggi dari sebelumnya. PPh kurang bayar tersebut disetor ke bank CIMB Niaga menggunakan SSP dan melaporkannya melewati SPT Tahunan Orang Pribadi formulir 1770 Pembetulan: Berikut ini langkah-langkah yang sudah dilakukan untuk 1. Bapak Agung membayar PPh kurang bayar pada SPT Pembetulan Tahun 2011-2014 di bank CIMB Niaga dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) pada tanggal 20 desember 2015. 2. Bapak Agung melaporkan SPT Pembetulan Tahun 2011-2014 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gayamsari pada bulan desember 2015 3. Bapak Agung menerima Surat Tagihan Pajak (STP) dari KPP pada tanggal 10 maret 2016 STP tersebut berisi besarnya sanksi administrasi dari Tahun 2011-2014 akibat SPT Pembetulan. 44

4. Bapak Agung kemudian mengajukan lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91 tentangpengurangan atau penghapusan sanksi administrasi atas pembetulan SPT tahun 2011-2014 kepada KPP, permohonan tersebut dilampiri dokumen berupa Surat Pernyataan yang ditandatangani diatas materai oleh wajib pajak yang menyatakan SPT pembetulan dilakukan karena kekhilafannya, fotocopy SPT, fotocopy bukti penerimaan surat, fotocopy SSP, fotocopy STP pada tanggal 10 april 2016 5. Bapak Agung menerima surat dari KPP mengenai dihapuskan besarnya sanksi administrasi yang tertera didalam STP pada tanggal 10 mei 2016 6. KPP menyetujui permohonan pembebasan sanksi yang telah diajukan oleh Bapak Agung. Sehingga permohonan tersebut dikabulkan pada tanggal 15 mei 2016 dan Bapak Agung tidak harus membayar sanksi administrasi Itulah langkah-langkah yang dilakukan Wajib Pajak, dalam hal ini Bapak Agung yang seharusnya membayar sanksi administrasi terkait dengan SPT pembetulan menjadi tidak membayar sanksi karena adanya reinventing policy. 45

Berikut ini adalah perkiraan penghitungan sanksi administrasi yang seharusnya dibayarkan oleh Bapak Agung, jika tidak ada kebijakan Reinventing Policy: Tabel 4.12 Perkiraan Penghitungan Sanksi Administrasi Bapak Agung Tahun 2011 2012 2013 2014 Kurang Bayar 3.270.650 5.038.500 2.200.418 3.207.561 Presentase Sanksi 2% 2% 2% 2% Jatuh tempo pembayaran 31/03/2012 31/03/2013 31/03/2014 31/03/2015 Realita Pembayaran 30/12/2015 30/12/2015 30/12/2015 30/12/2015 Keterlambatan Bulan 45 bulan 33 bulan 21bulan 9bulan Sanksi Administrasi 2.943.585 3.325.410 924.175,56 577.361 Sumber: Data diolah, 2016 Karena adanya reinventing policy Bapak Agung tidak membayar sanksi diatas, setelah mengajukan permohonan sesuai PMK 91 tahun 2015 kepada Direktorat Jenderal Pajak.Bapak Agung mengajukan reinventing policy pada tanggal 20 April 2016, selanjutnya permohonan tersebut dikabulkan seluruhnya oleh KPP dan dijawab pada tanggal 30 mei 2016. 46