BAB I PENDAHULUAN. 41,4% dan osteoporosis selalu menyertai usia lanjut baik perempuan maupun laki-laki,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PEMBAHASAN. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kadar NO serum awal penelitian dari

BAB I PENDAHULUAN. terbakar, bahan kimiawi, nutrisi, dan imunologik. 1. superior cavum abdominis, berperan pada berbagai fungsi metabolisme,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Minat dan kesadaran untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut semakin

ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN OSTEOPOROSIS

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat saat ini. Penelitian yang dilakukan Sony (1990) menyatakan bahwa

PENINGKATAN KADAR NITRIC OXIDE DAN OSTEOKALSIN PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY YANG DIBERI ASAM LEMAK TRANS DOSIS TINGGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat. Kejadian ulkus lambung berkisar antara 5% - 10% dari total populasi

BAB I PENDAHULUAN. utama morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. The World Health

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sel Leydig merupakan sel berbentuk poligonal dan. berukuran besar, terletak di interstisial testis (Ross

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengambil kebijakan di bidang kesehatan. Beberapa dekade belakangan ini,

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya patah tulang. Selama ini osteoporosis indentik dengan orang tua tapi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Di seluruh dunia dan Amerika, dihasilkan per kapita peningkatan konsumsi fruktosa bersamaan dengan kenaikan dramatis dalam prevalensi obesitas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik karbohidrat, yang

BAB I PENDAHULUAN. Hormon testosteron merupakan bagian penting dalam. kesehatan pria. Testosteron memiliki fungsi utama dalam

BAB I. PENDAHULUAN. orang pada tahun 2030 (Patel et al., 2012). World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. mekanime patologi. Penyembuhan tulang atau union dapat dinilai dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pada pria dan 21,6% pada wanita (Zhu et al., 2011). Data tahun 2012 pada populasi

BAB I. PENDAHULUAN. berhentinya siklus menstruasi disebabkan oleh jumlah folikel yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. atau berlebih yang dapat mengganggu kesehatan. Dahulu obesitas identik dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia yang telah memasuki usia diatas 55 tahun mengalami proses penuaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. merupakan salah satu tujuan kesehatan gigi, khususnya di bidang ilmu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 telah dilakukan di RS

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit periodontal merupakan penyakit yang terjadi pada jaringan

OBAT YANG MEMPENGARUHI HOMEOSTASIS MINERAL TULANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 6 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian pada 75 ibu hamil dengan usia kehamilan antara 21

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri pinggang bawah atau dalam istilah medisnya Low Back Pain (LBP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dunia dan mencapai 50% dari jumlah populasi dewasa (Carranza & Newman,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu masalah gizi yang paling umum di Amerika merupakan faktor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dan metabolisme dalam tubuh. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Obesitas telah menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia. Prevalensi

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Asam urat berhubungan dengan beberapa faktor risiko kardiometabolik,

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

Gambaran Kepadatan Tulang Wanita Menopause Pada Kelompok X di Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Setiap perempuan akan mengalami proses fisiologis dalam hidupnya,

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit perlemakan hati non alkohol atau non alcoholic fatty liver

BAB I PENDAHULUAN. Sepsis merupakan sindroma klinik akibat respon yang berlebihan dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. dari 14 tahun. Kasus SN lebih sering ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. 1,5 juta kasus kematian disebabkan langsung oleh diabetes pada tahun 2012.

GASTROPATI HIPERTENSI PORTAL

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gigi akibat akumulasi bakteri plak. Gingivitis dan periodontitis merupakan dua jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversibel,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI PEMBAHASAN. Pemberian asam lemak trans dosis 5 % dan 10 % selama 8 minggu dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pilosebasea yang ditandai adanya komedo, papul, pustul, nodus dan kista dengan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

serta terlibat dalam metabolisme energi dan sintesis protein (Wester, 1987; Saris et al., 2000). Dalam studi epidemiologi besar, menunjukkan bahwa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik hiperglikemia (kadar gula darah yang tinggi) yang terjadi karena

Vitamin D and diabetes

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakatakan hidup sehat. menyebabkan jumlah usia lanjut menjadi semakin banyak, tak terkecuali di

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kasus cedera di Indonesia dapat dilihat melalui data morbiditas dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada sel beta mengalami gangguan dan jaringan perifer tidak mampu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Nitric oxide (NO) adalah molekul radikal yang sangat reaktif, memainkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Cedera otot merupakan salah satu penyebab morbiditas dan penurunan

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Prevalensi overweight dan obesitas meningkat baik pada dewasa dan anakanak

BAB I PENDAHULUAN. umum dijumpai diusia tua. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada perempuan

PENDAHULUAN. Secara alamiah seluruh komponen tubuh setelah mencapai usia dewasa tidak

LATIHAN, NUTRISI DAN TULANG SEHAT

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat kadar kolesterol darah sangat sulit dikendalikan dan dapat menimbulkan

Patogenesis dan Metabolisme Osteoporosis pada Manula

BAB I PENDAHULUAN. kematian yang tertinggi seluruh dunia. Sepsis merupakan. penyebab kematian yang ke-10 terbesar di Amerika Serikat,

Pedoman umum mengacu pada prinsip gizi seimbang: tumpeng gizi seimbang (TGS) Gizi seimbang bertujuan mencegah permasalahan gizi ganda Bentuk pedoman

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Masyarakat telah mengetahui bahwa kebiasaan. berolah raga adalah cara yang efektif untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi di seluruh dunia oleh World Health Organization (WHO) dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Terjadinya diabetes melitus ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. TB Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh. Mycobacterium tuberculosis, yaitu kuman aerob yang mudah mati dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

BAB I PENDAHULUAN. DM yaitu DM tipe-1 dan DM tipe-2. Diabetes tipe-1 terutama disebabkan

B A B I PENDAHULUAN. meningkat. Di Amerika Serikat angka kejadian SM telah mencapai 39%. SM

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kerangka Pemikiran

BAB IV METODE PENELITIAN. membandingkan dua kelompok atau lebih dengan cara randomisasi, dan pengujian

BAB I PENDAHULUAN. proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup. Proses menjadi tua memang

BAB I PENDAHULUAN. Badan Federasi Diabetes Internasional (IDF) memperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif yang. menjadi permasalah global di bidang kesehatan termasuk di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan jumlah penyandang diabetes cukup besar untuk tahun-tahun

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus juga meningkatkan resiko persalinan prematur. KPD yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. gangguan pada berbagai organ. Sampai saat ini preeklamsia masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari lemak tumbuhan maupun dari lemak hewan. Minyak goreng tersusun

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Para ahli tulang Indonesia sepakat bahwa dengan meningkatnya harapan hidup rakyat Indonesia penyakit kerapuhan tulang akan sering dijumpai. Sejak tahun 1990 sampai 2025 diprediksi akan terjadi kenaikan jumlah penduduk Indonesia mencapai 41,4% dan osteoporosis selalu menyertai usia lanjut baik perempuan maupun laki-laki, meskipun diupayakan pengobatan untuk mengatasi osteoporosis yang sudah terlambat dan upaya pencegahan dengan mempertahankan massa tulang sepanjang hidup jauh lebih dianjurkan. 1,2 Hasil penelitian menunjukkan bahwa fast food banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Fast food tidak saja mengandung tinggi kalori, tinggi lemak, namun juga mengandung asam lemak trans. asam lemak trans di masyarakat Indonesia sehari- hari, terutama didapat dari fast food, produk roti, margarin, makanan gorengan dan dalam jumlah kecil berasal dari produk susu, dan daging. 3,4 Di Indonesia asam lemak trans dipasaran dijumpai dalam bentuk mentega putih atau yang biasa disebut shortening. Produknya bervariasi dari yang sangat lunak sampai sangat keras. Mentega putih biasanya digunakan oleh industri pangan, terutama pada pembuatan biskuit. Keistimewaan asam lemak trans yaitu dapat membuat makanan terasa enak di lidah, tidak mudah leleh, terasa krispi ( renyah ), gurih dan sedap.

Asupan asam lemak trans di Indonesia tampaknya belum pernah diteliti, namun dengan mengetahui kandungan rata- rata dari jenis makanan yang dikonsumsi terutama bahan makanan yang digoreng, maka dapat diperkirakan bahwa asupan asam lemak trans mungkin termasuk tinggi. Hal ini karena orang Indonesia banyak mengonsumsi makanan gorengan pada hampir semua lapisan masyarakat dan termasuk margarin pada masyarakat menengah atas. Asupan asam lemak trans di Indonesia dapat ditentukan setelah terlebih dahulu diketahui kadar asam lemak trans dalam makanan yang dikonsumsi. 4 Asam lemak jenuh dahulu dianggap sebagai jenis lemak yang memberikan efek buruk terhadap kesehatan, namun sekarang ternyata asam lemak trans sangat menarik perhatian karena berpengaruh lebih buruk terhadap kesehatan dibanding asam lemak jenuh. 5,6 Studi observasional dan randomized trial menunjukkan bahwa pada umumnya asupan asam lemak trans meningkatkan inflamasi sistemik pada manusia sehat. Metabolisme asam lemak trans di dalam tubuh dapat menimbulkan stres oksidatif. 7,8 Sebenarnya sel yang sehat, selalu dalam keadaan stabil, namun rentan terhadap stimulus buruk yang berpengaruh terhadap sel, dan dapat berakibat kerusakan sel yang fatal, sekresi insulin dan yang paling berperan dalam patofisioliginya adalah dapat merusak sel. 9 Dua jenis sel utama yang bertanggungjawab untuk pembentukan tulang adalah osteoklas, yang menyerap tulang, dan osteoblas, yang membentuk tulang baru. Remodeling tulang diatur oleh beberapa hormon sistemik, seperti hormon paratiroid (PTH), 1,25 dihydroxyvitamin D3, hormon seks dan kalsitonin, serta oleh faktor lokal

seperti NO, prostaglandin, faktor pertumbuhan, dan sitokin. Target molekular dari aksi NO pada sel tulang belum dipastikan. Awalnya diperkirakan NO mempunyai efek inhibit pada osteoklas yang dimediasi oleh mekanisme cgmp independent. 10,11 Peningkatan kadar osteokalsin semakin tinggi risiko fraktur. Akan tetapi hal tersebut mempunyai variabilitas yang berbeda-beda, dan belum ada data-data yang akurat untuk penggunaan osteokalsin apabila dibandingkan dengan pemeriksaan densitas tulang (BMD) pada osteoporosis. 12 Tes laboratorik dapat berperan sebagai tes saring, pemantauan pengobatan, dan penentuan penyebab osteoporosis. Salah satu petanda proses membentuk tulang adalah osteokalsin atau bone-gla (g-carboxyglutamil acid)- protein (BGP), yang merupakan protein non kolagen dalam matriks tulang, yang disintesis oleh osteoblas, dan disekresi ke dalam cairan jaringan penyokong utama tulang. Fragmen osteokalsin juga akan dilepaskan ke dalam peredaran darah dan dapat diukur kadarnya. Dalam aliran darah terdapat bentuk osteokalsin utuh dan NMIDfragment. Oleh karena itu pemeriksaan osteokalsin merupakan parameter yang baik untuk menentukan gangguan metabolisme tulang dalam hal pembentukan tulang dan turnover tulang, dan dapat digunakan untuk memprediksi kecepatan penurunan densitas massa tulang dan keberhasilan pengobatan. 13,14,15,16,17 Mengingat latar belakang tersebut penelitian ini akan mengukur NO yang merupakan mediator pada proses penghambatan remodeling akibat pemberian tinggi asam lemak trans, yang kemudian dapat meningkatkan kadar osteokalsin. Penelitian ini dilakukan selama 8 minggu, mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dorfman et al,2009, dimana sudah dapat dilihat gangguan metabolik. 18

I.2. Rumusan Masalah Berdasarkan belum jelasnya keterkaitan maupun patofisiologi pengaruh asupan tinggi asam lemak trans terhadap kadar osteokalsin, maka rumusan masalah penelitian ini : apakah pemberian tinggi asam lemak trans dapat meningkatkan kadar osteokalsin darah melalui agen stres oksidatif NO pada tikus Sprague Dawley. I.3. Tujuan Penelitian I.3.1. Tujuan Umum Penelitian ini untuk membuktikan bahwa pemberian tinggi asam lemak trans meningkatkan kadar NO dan kadar osteokalsin darah tikus Sprague Dawley. I.3.2. Tujuan Khusus I.3.2.1. Membuktikan bahwa pemberian tinggi asam lemak trans meningkatkan kadar NO. I.3.2.2. Membuktikan bahwa pemberian tinggi asam lemak trans meningkatkan kadar osteokalsin darah. I.3.2.3. Membuktikan adanya hubungan peningkatan kadar NO dengan kadar Osteokalsin darah setelah pemberian tinggi asam lemak trans.

I.4. Manfaat hasil penelitian I.4.1. Untuk ilmu pengetahuan : I.4.1.1. Memberikan sumbangan pemikiran tentang efek asam lemak trans terhadap kadar osteokalsin darah. I.4.1.2. Memberikan informasi pengaruh asam lemak trans terhadap kadar NO. I.4.2. Pelayanan kesehatan masyarakat. Memberikan informasi tentang konsumsi makanan mengandung asam lemak trans terhadap terjadinya peningkatan kadar osteokalsin darah, dapat sebagai bahan kajian penelitian lebih lanjut sehingga dapat diaplikasikan pada manusia. I.5. Orisinalitas Penelitian. Penelitian mengenai efek asam lemak trans terhadap kadar osteokalsin melalui pengaruh mediator NO belum pernah diteliti. I.5.1. Tabel 1. Orisinalitas penelitian No Peneliti, judul Tahun Desain Subyek Variabel bebas Variabel tergantung Hasil 1 Umer Saleem. et al, Serum Osteocalcin is associated with measures insulin resistance, adipokine levels, of and 2010 Regresi multiva riabel Pasien rawat jalan Serum Osteoca lcin Resistensi insulin, Level adipokin, sindrom metabolik Serum osteokalsin berhubungan dengan resistensi insulin, level adipokin, dan sindrom metabolik

the presence of metabolic syndrome 2 R.J. van t Hof, et al Requirement of the inducible nitric oxide synthase pathway for IL-1 induced osteoclastic bone resorption 2000 Prospec tive cohort study Tikus Nitrit okside IL-1 Jalur inos penting dalam resorpsi tulang melalui IL-1 dan mengaktivasi prekursor osteoklas 3 Hong Zheng., et al RANKL Stimulates Inducible Nitric-oxide Synthase Expression and Nitric Oxide Production in Developing Osteoclasts 2006 Experi mental Laborat ories Kultur Sel Tulang RANK L Nitric Oxide, IFN IFN diinduksi oleh RANKL dan merangsang inos ekspresi dan pelepasan NO 4 Md Mizanur Rahman, et al. Conjugated linoleic acid inhibits osteoclast differentiatio n of RAW 264.7 cells by modulating RANKL 2006 Experi mental laborat ories Tikus Asam linoleic terkonj ugasi Apoptosis sel tulang Asam linoleic terkonjugasi menghambat osteoklastogen esis

signaling 5 Robert J., et al. Cytokine- Induced Nitric Oxide Inhibits Bone Resorption by Inducing Apoptosis of Osteoclast Progenitors and Suppressing Osteoclast Activity 1997 Eksperi mental Tikus Kultur sel IFN, IL-1, TNF-α NO memberikan pengaruh kuat terhadap osteoklasosteoblast pada penghambatan resorpsi tulang,