COBIT 5 SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

dokumen-dokumen yang mirip
FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI. Titien S. Sukamto

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

KONSEP SISTEM INFORMASI

I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. audit keamanan informasi. Framework yang digunakan pada penelitian ini yaitu

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Gambar 2.1 Perkembangan Cobit

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

IT GOVERNANCE (TATA KELOLA IT)

BAB II LANDASAN TEORI

VAL IT SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI 2 Titien S. Sukamto

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA

EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS FRAMEWORK COBIT 5

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

Audit Sistem Informasi Akademik Menggunakan COBIT 5 di Universitas Jenderal Achmad Yani

MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan Informasi Teknologi (IT) menjadi semakin dibutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, ini terjadi oleh karena kurang

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KONSEP TATA KELOLA TI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat. Sistem informasi dan teknologi turut

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Analisa Teori IT Governance menggunakan COBIT 5

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi

BAB II LANDASAN TEORI

RISK MANAGEMENT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. disebut Enterprise Governance dan yang kedua merupakan lingkungan yang

DAFTAR ISI CHAPTER 5

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI BISNIS

BEST PRACTICES TATA KELOLA TI DI PERUSAHAAN Titien S. Sukamto

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelola TI yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing instansi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

AUDIT SISTEM INFORMASI PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN PERMINTAAN LAYANAN DAN INSIDEN MENGGUNAKAN COBIT

PRAKTEK PENILAIAN RISIKO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan

BAB II LANDASAN TEORI

Taryana Suryana. M.Kom

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan para pemegang saham (shareholder) saja dan juga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Evaluasi Tata Kelola Teknologi Untuk Proses Pengelolaan Data Pada Perguruan Tinggi XYZ Untuk Meningkatkan Daya Saing Bisnis Perguruan Tinggi

PENILAIAN TINGKAT CAPABILITY TATA KELOLA TI PADA ASPEK MANAJEMAN SUMBER DAYA MANUSIA

Irman Hariman., 2 Purna Riawan 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA DIGILIB UNIVERSITAS XYZ MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.0

Bab II Tinjauan Pustaka

DAFTAR ISI... LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG TUGAS AKHIR... LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN...

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA KAJIAN AKADEMIS KELEMBAGAAN PUSAT DATA DAN SARANA INFORMATIKA

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan layanan teknologi informasi (TI) terasa sangat berpengaruh untuk

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Penyusunan COBIT, ITIL, dan iso 17799

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Gambar I.1 Contribution of IT to the Business Sumber : (ITGI, 2011)

pelaksanaan aktifitas dan fungsi pengolahan data pada Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) di STMIK Catur Sakti Kendari. Untuk mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sekarang ini Teknologi Informasi (TI) bukanlah hal baru, khususnya pada

MAKALAH KEAMANAN INFORMASI. Oleh : Muhammad Shodiqil Khafili Djakfar. Dosen Pengajar : Ferry Astika Saputra, ST, M.Sc

BAB 6. STANDAR DAN PROSEDUR (BAGIAN KEDUA)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini operasional bisnis dijalankan dengan. dukungan teknologi informasi. Dengan semakin berkembangnya teknologi

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA UNIVERSITAS BINA DARMA MENGGUNAKAN COBIT 5.0

BAB I PENDAHULUAN. Mitigasi risiko operasional menjadi isu sentral dalam peningkatan skala

Penilaian Penerapan Tata Kelola Teknologi Informasi Di Universitas Telkom Menggunakan Framework Cobit 5

PERENCANAAN MASTER PLAN PENGEMBANGAN TI/SI MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.0 (STUDI KASUS DI STIKOM)

BAB I PENDAHULUAN. teknologi menjadi permasalahan manajemen dan pengelolaan. Hal tersebut dipicu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2015 IT PERFORMANCE MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Framework Penyusunan Tata Kelola TI

PENGUKURAN M ANAJEMEN RISIKO TI DI PT.X MENGGUNAKAN COBIT 5. Myrna Dwi Rahmatya, Ana Hadiana, Irfan Maliki Universitas Komputer Indonesia

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN LOGISTIK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UKSW SALATIGA)

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK

VAL IT SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PENILAIAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN MODEL COBIT 4.1

Model Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Pada Proses Pendidikan Dan Pelatihan Pengguna

IMPLEMENTASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PERGURUAN TINGGI BERDASARKAN COBIT 5 PADA LABORATORIUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Transkripsi:

COBIT 5 SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

The COBIT 5 Framework COBIT 5 membantu perusahaan menciptakan nilai optimal dari TI dengan menjaga keseimbangan antara menyadari manfaat dan mengoptimalkan tingkat risiko dan penggunaan sumber daya. COBIT 5 membuat informasi dan teknologi yang saling berhubungan dapat dikelola secara holistik bagi keseluruhan perusahaan, mengambil seluruh tanggungjawab bisnis dan fungsional, memperhatikan kepentingan TI terkait stakeholder internal dan eksternal. Prinsip dan kemampuan COBIT 5 dapat diterapkan pada perusahaan berskala kecil besar, baik yang swasta atau non-profit, juga pada sektor pelayanan publik. 2

COBIT 5 Enablers Source: COBIT 5, figure 12. 2012 ISACA All rights reserved. 3

Evolution of scope COBIT 5: Now One Complete Business Framework for Governance of Enterprise IT IT Governance Management Val IT 2.0 (2008) Control Audit Risk IT (2009) COBIT1 COBIT2 COBIT3 COBIT4.0/4.1 COBIT 5 1996 1998 2000 2005/7 2012 An business framework from ISACA, at www.isaca.org/cobit 2012 ISACA All rights reserved. 4

Perbedaan COBIT 5 dengan COBIT 4.1 COBIT 4.1 dengan COBIT 5 mempunyai beberapa perbedaan, terutama dalam pembagian domain dan aktivitas proses kerjanya. Pada kerangka kerja COBIT 5, terdapat pemisahaan yang tegas antara tata-kelola dengan manajemen. Dengan adanya pemisahan ini, maka akan memudahkan bagi institusi yang ingin secara jelas memisahkan antara tata kelola dengan proses operasional rutin. 5

COBIT 5 Framework COBIT 5: Produk utama COBIT 5 secara keseluruhan Berisi ringkasan eksekutif dan uraian lengkap dari semua komponen framework COBIT 5 The five COBIT 5 principles The seven COBIT 5 enablers plus Pengantar panduan pelaksanaan yang disediakan oleh ISACA (implementasi COBIT 5) Pengantar program penilaian COBIT (tidak spesifik ke COBIT 5) dan pendekatan kemampuan proses yang diadopsi oleh ISACA untuk COBIT 6

COBIT 5 Product Family Source: COBIT 5, figure 11. 2012 ISACA All rights reserved. 7

COBIT 5 Principles Source: COBIT 5, figure 2. 2012 ISACA All rights reserved. 8

Five COBIT 5 Principles Lima Prinsip COBIT 5 : 1. (Meeting Stakeholder Needs) Memenuhi kebutuhan stakeholder 2. (Covering the Enterprise End-to-End)Meliputi seluruh kegiatan perusahaan 3. (Applying A Single Intgrated Fmarework) Menerapkan satu framework terpadu 4. (Enabling a Holistic Approach) Memungkinkan pendekatan holistik 5. (Separating Governance from Management) Memisahkan tata kelola dan manajemen 9

1. Memenuhi Kebutuhan Stakeholder Perusahaan ada untuk memberi nilai/keuntungan bagi stakeholder Source: COBIT 5, figure 3. 2012 ISACA All rights reserved. 10

1. Memenuhi Kebutuhan Stakeholder cont... Perusahaan memiliki banyak stakeholder dan memberikan nilai/keuntungan mempunyai arti yang berbeda dan kadang menimbulkan konflik antara satu sama lain. Tata kelola adalah mengenai negosiasi dan memutuskan antar kepentingan stakeholder yang berbeda. Sistem tata kelola seharusnya mempertimbangkan semua stakeholder, ketika membuat keputusan mengenai laba, sumber daya, dan penilaian resiko. Untuk setiap keputusan, hal-hal berikut dapat dan seharusnya ditanyakan : - Siapa yang menerima keuntungan? - Siapa yang menanggung resiko? - Apa sumber daya yang dibutuhkan? 11

1. Memenuhi Kebutuhan Stakeholder cont... Kebutuhan stakeholder harus bertransformasi menjadi strategi praktis perusahaan. Tujuan COBIT 5 menerjemahkan kebutuhan stakeholder dalam tujuan yang spesifik dan praktis dalam konteks perusahaan, tujuan TI dan tujuan enabler. Source: COBIT 5, figure 4. 2012 ISACA All rights reserved. 12

1. Memenuhi Kebutuhan Stakeholder cont... Keuntungan dari tujuan COBIT 5 Memungkinkan mendefinisikan prioritas pelaksanaan, perbaikan dan jaminan tata kelola perusahaan TI didasarkan pada tujuan strategis dan risiko yang terkait dari perusahaan. Dalam praktek, tujuannya : Mendefinisikan tujuan dan sasaran yang relevan dan nyata di berbagai tingkat tanggung jawab. Filter basis pengetahuan dari COBIT 5, berdasarkan pada tujuan perusahaan untuk menjabarkan panduan yang relevan untuk dimasukkan dalam pelaksanaan, perbaikan, atau jaminan proyek-proyek tertentu. Dengan jelas mengidentifikasi dan berkomunikasi bagaimana pentingnya enabler untuk mencapai tujuan perusahaan. 13

2. Meliputi Seluruh Kegiatan Perusahaan Key components of a governance system Source: COBIT 5, figure 8. 2012 ISACA All rights reserved. Source: COBIT 5, figure 9. 2012 ISACA All rights reserved. 14

2. Meliputi Seluruh Kegiatan Perusahaan COBIT 5 ditujukan untuk tata kelola dan manajemen informasi dan teknologi terkait dari sebuah perusahaan dengan perspektif end-to-end. Ini berarti COBIT 5: Mengintegrasikan tata kelola TI perusahaan dalam tata kelola perusahaan, yaitu sistem tata kelola untuk TI perusahaan yang diusulkan oleh COBIT 5 diintegrasikan dalam setiap sistem tata kelola, karena COBIT 5 menyelaraskan dengan pandangan terbaru dalam tata kelola. Meliputi semua fungsi dan proses dalam perusahaan; COBIT 5 tidak fokus hanya pada 'fungsi IT', tapi memperlakukan informasi dan teknologi yang terkait sebagai aset yang harus ditangani sama seperti aset lainnya oleh semua orang dalam perusahaan. 15

3. Menerapkan Satu Framework Terpadu COBIT 5 selaras dengan standar dan framework terbaru yang relevan dan digunakan oleh perusahaan : Enterprise: COSO, COSO ERM, ISO/IEC 9000, ISO/IEC 31000 IT-related: ISO/IEC 38500, ITIL, ISO/IEC 27000 series, TOGAF, PMBOK/PRINCE2, CMMI Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menggunakan COBIT 5 sebagai tata kelola menyeluruh dan framework manajemen integrasi. ISACA (Information Systems Audit and Control Association) merencanakan memfasilitasi pengguna COBIT dalam memetakan praktik dan aktivitas untuk referensi pihak ke tiga. 16

4. Memungkinkan Pendekatan Holistik Yang dapat membuat COBIT 5 berjalan dengan baik : Faktor-faktor yang secara individu dan kolektif mempengaruhi apakah sesuatu akan bekerja dalam kasus COBIT, tata kelola dan manajemen atas TI perusahaan. Didorong oleh rincian tujuan, yaitu tingkat tujuan TI lebih tinggi dengan mendefinisikan apa saja enabler yang harus mencapai. Digambarkan oleh framework COBIT 5 dalam 7 ketegori 17

4. Memungkinkan Pendekatan Holistik 7 kategori framework COBIT 5 Source: COBIT 5, figure 12. 2012 ISACA All rights reserved. 18

4. Memungkinkan Pendekatan Holistik cont... 1. Proses (2), menggambarkan sebuah set terorganisir dari praktek dan aktivitas organisasi untuk mencapai tujuan tertentu, dan membuat keluaran/output untuk mendukung pencapaian tujuan TI secara keseluruhan. 2. Struktur Organisasi (3), adalah kunci pembuatan keputusan untuk menciptakan kesatuan dalam sebuah organisasi. 3. Budaya, etika, dan perilaku (4), dari individu dan oragnisasi sering kali diabaikan sebagai faktor sukses dalam aktivitas tata kelola dan manajemen organisasi. 4. Prinsip, kebijakan dan framework (1), adalah sarana untuk menerjemahkan perilaku yang diinginkan dalam panduan praktis untuk manajemen sehari-hari. 5. Informasi (5), berhubungan dengan semua informasi yang dibuat dan dugunakan perusahaan. Informasi dibutuhkan untuk menjaga agar organisasi berjalan dan dikelola dengan baik, tapi pada level operasional, informasi sangat sering menjadi produk utama dari organisasi itu sendiri. 6. Layanan, infrastruktur dan aplikasi (6), termasuk dalam infrastruktur, teknologi dan aplikasi yang menyediakan bagi perusahaan informasi mengenai proses teknologi dan layanan. 7. SDM, keahlian, dan kompetensi (7), berhubungan dengan SDM dan membutuhkan penyelesaian semua aktivitas dengan sukses untuk membuat keputusan yang tepat dan mengambil tindakan pembenahan. 19

4. Memungkinkan Pendekatan Holistik cont... Tata kelola dan manajemen yang sistemik melalui enabler yang saling berhubungan. Untuk mencapai tujuan utama perusahaan, harus selalu dipertimbangkan enabler yang saling berhubungan, dimana setiap enabler : Membutuhkan masukan dari enabler yang lain untuk membuatnya benar-benar efektif, misalnya: proses membutuhkan informasi, struktur organisasi membutuhkan keahlian dan perilaku. Memberikan keluaran untuk keuntungan enabler yang lain, contoh: proses memberi informasi, keahlian dan perilaku membuat proses menjadi efisien. Ini adalah prinsip utama yang muncul dari usaha pengembangan ISACA pada Business Model for Information Security (BMIS). 20

4. Memungkinkan Pendekatan Holistik cont... Dimensi enabler pada COBIT 5 : Semua enabler mempunyai sebuah set dimensi yang umum : Menyediakan sebuah cara yang umum, sederhana, dan terstruktur untuk berurusan dengan enabler. Mengijinkan entitas untuk mengelola interaksi enabler yang kompleks/rumit. Memfasilitasi keluaran yang sukses dari enabler 21 Source: COBIT 5, figure 13. 2012 ISACA All rights reserved.

5. Memisahkan Tata Kelola dari Manajemen Framework COBIT 5 membuat perbedaan yang jelas antara tata kelola dan manajemen. Dua hal ini (tata kelola dan manajemen ): Mencakup berbagai kegiatan yang berbeda Membutuhkan struktur organisasi yang berbeda Melayani tujuan yang berbeda Tata Kelola dalam sebagian besar perusahaan, tata kelola adalah tanggung jawab dari dewan direksi dibawah kepemimpinan seorang konisaris. Manajemen dalam sebagian besar perusahaan, manajemen adalag tanggung jawab manajemen eksekutif dibawah kepemimpinan seorang CEO. 22

5. Memisahkan Tata Kelola dari Manajemen cont... COBIT 5 tidak preskriptif (memberikan arahan atau aturan), tetapi menganjurkan bahwa organisasi menerapkan proses tata kelola dan manajemen sedemikian rupa sehingga area utama tata kelola dan manajemen perusahaan tertangani, seperti yang ditunjukkan gambar di bawah. Source: COBIT 5, figure 15. 2012 ISACA All rights reserved. 23

5. Memisahkan Tata Kelola dari Manajemen cont... Framework COBIT 5 menggambarkan 7 kategori dari enabler. Dimana proses adalah salah satu di antara kategori tersebut. Sebuah perusahaan dapat mengatur proses selama hal itu sesuai, asalkan semua tujuan tata kelola dan manajemen yang diperlukan terpenuhi. Perusahaan kecil mungkin memiliki proses yang lebih sedikit; sedangkan perusahaan besar yang lebih kompleks mungkin memiliki banyak proses, semuanya untuk menangani tujuan yang sama. COBIT 5 termasuk sebuah model referensi proses, yang mendefinisikan dan menjelaskan secara rinci sejumlah proses tata kelola dan manajemen. 24