PENGGUNAAN BENTUK SUDU SETENGAH SILINDER ELLIPTIK UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TURBIN SAVONIUS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

Studi Eksperimental tentang Karakteristik Turbin Angin Sumbu Vertikal Jenis Darrieus-Savonius

BAB II LANDASAN TEORI

PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Turbin angin poros vertikal tipe Savonius bertingkat dengan variasi posisi sudut

Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin

Studi Simulasi dan Eksperimental Pengaruh Pemasangan Plat Bersudut Pada Punggung Sudu Terhadap Unjuk Kerja Kincir Angin Savonius

RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN SAVONIUS UNTUK MEMBANGKITKAN ENERGI LISTRIK SKALA KECIL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Pemasangan Sudu Pengarah dan Variasi Jumlah Sudu Rotor terhadap Performance Turbin Angin Savonius

PRINSIP KERJA TENAGA ANGIN TURBIN SAVOUNIUS DI DEKAT PANTAI KOTA TEGAL

PERANCANGAN TURBIN STRAIGHT BLADE DARRIEUS DENGAN TIGA SUDU

UNJUK KERJA TURBIN ANGIN SAVONIUS DUA TINGKAT EMPAT SUDU LENGKUNG L

SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik EKAWIRA K NAPITUPULU NIM

ANALISIS TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL DENGAN 4, 6 DAN 8 SUDU. Muhammad Suprapto

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

PENGARUH PEMASANGAN SUDU PENGARAH DAN VARIASI JUMLAH SUDU ROTOR TERHADAP UNJUK KERJA TURBIN ANGIN SAVONIUS

PERFORMANSI TURBIN ANGIN SAVONIUS DENGAN EMPAT SUDU UNTUK MENGGERAKKAN POMPA SKRIPSI

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMASANGAN SUDU PENGARAH DAN VARIASI JUMLAH SUDU ROTOR TERHADAP PERFORMANCE TURBIN ANGIN SAVONIUS TIPE L

Studi Eksperimental Vertical Axis Wind Turbine Tipe Savonius dengan Variasi Jumlah Fin pada Sudu

Studi Eksperimen Pengaruh Sudut Plat Pengganggu Di Depan Returning Blade Turbin Angin Tipe Savonius Terhadap Performa Turbin

Studi Eksperimental Vertical Axis Wind Turbine Tipe Savonius dengan Variasi Jumlah Fin pada Sudu

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

ANALISA PEMANFAATAN POTENSI ANGIN PESISIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

ANALISIS PENGARUH RASIO OVERLAP SUDU TERHAD AP UNJUK KERJA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE

Unjuk Kerja Model-Model Kincir Angin Savonius Dua Tingkat Dengan Kelengkungan Sudu Termodifikasi

PENGARUH JUMLAH BLADE DAN VARIASI PANJANG CHORD TERHADAP PERFORMANSI TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL (TASH)

OPTIMASI DAYA TURBIN ANGIN SAVONIUS DENGAN VARIASI CELAH DAN PERUBAHAN JUMLAH SUDU

BAB II LANDASAN TEORI

UJI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDU PENGARAH ALIRAN (GUIDE VANE) TERHADAP DAYA PADA TURBIN SAVONIUS SKRIPSI

PENGARUH JUMLAH SUDU TERHADAP UNJUK KERJA TURBIN ANGIN SAVONIUS TYPE L

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Peletakan Multi Horisontal Turbin Secara Bertingkat

Prestasi Kincir Angin Savonius dengan Penambahan Buffle

BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka

PEMBUATAN PROGRAM PERANCANGAN TURBIN SAVONIUS TIPE-U UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

Simulasi Kincir Angin Savonius dengan Variasi Pengarah

Bab IV Analisis dan Pengujian

KAJI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK TIPE SAVONIUS JENIS SPLIT S DENGAN SISTEM MAGNETIC LEVITATION SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

Studi Eksperimen Pengaruh Silinder Pengganggu Di Depan Returning Blade Turbin Angin Savonius Terhadap Performa Turbin

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH SUDUT PITCH TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN DARRIEUS-H SUMBU VERTIKAL NACA 0012

BAB III METODOLOGI PENGUKURAN

TURBIN ANGIN POROS VERTIKAL UNTUK PENGGERAK POMPA AIR

STUDI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN SAVONIUS SUDU U DENGAN PENAMBAHAN SUDU NACA 0012

PENGEMBANGAN METODE PARAMETER AWAL ROTOR TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE SAVONIUS

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Oleh : GALIH PERMANA NIM. I

BAB II LANDASAN TEORI

Studi Numerik 2D dan Uji Eksperimen tentang Karakteristik Aliran dan Unjuk Kerja Helical Savonius Blade dengan Variasi Overlap Ratio 0,1 ; 0,3 dan 0,5

ANALISIS KINERJA KINCIR ANGIN SEDERHANA DENGAN DUA SUDU POROS HORIZONTAL

EDISI 8 NO 1 AGUSTUS 2016 ITEKS ISSN Intuisi Teknologi Dan Seni

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Desain Turbin Angin Sumbu Horizontal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH SUDU TERHADAP TORSI DAN PUTARAN TURBIN SAVONIUS TYPE U

UJI KINERJA TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE DARRIEUS-H NACA 0018 MODIFIKASI DENGAN VARIASI SUDUT PITCH 35 0,40 0,45 0,50 0,55 0,60 0

RANCANGAN MODEL TURBIN SAVONIUS SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK. Daniel Parenden, Ferdi H. Sumbung ;

Pengujian Kincir Angin Horizontal Type di Kawasan Tambak sebagai Energi Listrik Alternatif untuk Penerangan

PENGARUH SUDUT PUNTIR SUDU PADA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE SEMICIRCULAR BLADE APLIKASI ALIRAN DALAM PIPA

Turbin Angin Poros Vertikal Sebagai Alternatif Energi Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU)

Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN

PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KARAKTERISTIK RANCANGAN AWAL ROTOR TURBIN ANGIN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL TIGA SUDU BERDIAMETER 3,5 METER. Adi Andriyanto

START STUDI LITERATUR MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN. PENGUMPULAN DATA : - Kecepatan Angin - Daya yang harus dipenuhi

PENGARUH VARIASI OVERLAP SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA KINCIR ANGIN SAVONIUS TIPE U

Rancang Bangun Turbin Angin Vertikal Jenis Savonius dengan Variasi Jumlah Blade Terintegrasi Circular Shield untuk Memperoleh Daya Maksimum

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN TURBIN ANGIN TIPE SAVONIUS L SUMBU VERTIKAL. Hendra Darmawan Penulis, Program Studi Teknik Elektro, FT UMRAH,

BAB II TEORI DASAR. sering disebut sebagai Sistem Konversi Energi Angin (SKEA).

BAB I LANDASAN TEORI. 1.1 Fenomena angin

PENGARUH SUSUNAN SUDUT TURBIN ANGIN SAVONIUS TERHADAP KARAKTERISTIK DAYA TURBIN. Rusnoto dan Laudi Shofani ABSTRAK

PEMBUATAN KODE DESAIN DAN ANALISIS TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL DARRIEUS TIPE-H

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Energi Angin

RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN PENGUJIAN BENTUK SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN

BAB II LANDASAN TORI

E =Fu... (1) F = ρav(v-u) BAB II TEORI DASAR. 2.1 Energi Angin. Menurut Kadir (1987) bahwa sebagaimana telah banyak diketahui, angin

Simulasi Peningkatan Kinerja Kincir Angin Savonius dengan Empat Plat Pengarah


BAB II LANDASAN TEORI

Bab 2 Dasar Teori Prinsip Konversi Energi Angin Energi kinetik dalam benda bergerak dirumuskan dengan persamaan (2.1)

PENGARUH JUMLAH SUDU TURBIN ANGIN SUMBU TEGAK (TAST) TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI TURBIN LENNI PABRINA PANGARIBUAN

Rancang Bangun Turbin Angin Vertikal Jenis Savonius Dengan Integrasi Obstacle Untuk Memperoleh Daya Maksimum

RANCANG BANGUN TURBIN ANGIN VERTIKAL JENIS SAVONIUS DENGAN VARIASI JUMLAH STAGE DAN PHASE SHIFT ANGLE UNTUK MEMPEROLEH DAYA MAKSIMUM

RANCANG BANGUN TURBIN ANGIN SAVONIUS 200 WATT

KARAKTERISTIK KINCIR ANGIN MAGWIND 5 SUDU

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemodelan Matematika (Mathematical Modeling) (biasanya bertujuan untuk memahami realita tersebut) dan mempunyai feature

Kaji Numerik Optimasi Kinerja Rotor Savonius Dua Bilah dan Tiga Bilah

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH VARIASI BENTUK SUDU TERHADAP KINERJA TURBIN AIR KINETIK (Sebagai Alternatif Pembangkit Listrik Daerah Pedesaan)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin

SISTEM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL SAVONIUS DENGAN BLADE TIPE L

Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai

STUDI EKSPERIMENTAL SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK PADA VERTICAL AXIS WIND TURBINE

KAJI EKSPERIMEN TURBIN ANGIN POROS HORIZONTAL TIPE KERUCUT TERPANCUNG DENGAN VARIASI SUDUT SUDU UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

PENGARUH VARIASI DIAMETER NOSEL TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN AIR

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.3 Tahun 2013: ISSN X. Pengaruh Variasi Sudut Input Sudu Mangkok Terhadap Kinerja Turbin Kinetik

Transkripsi:

5 PENGGUNAAN BENTUK SUDU SETENGAH SILINDER ELLIPTIK UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TURBIN SAVONIUS Muhammad Irsyad Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung Keywords : Turbin Angin Savonius Sudu Elliptik Koefisien Drag Abstract : Turbin angin poros vertikal rotor tipe savonius mampu bekerja optimum pada kecepatan angin yang rendah sehingga sesuai dengan kondisi di Indonesia. Secara umum turbin angin savonius hanya memanfaatkan drag force dari angin. Sudu turbin dengan bentuk potongan silinder elliptik, menghasilkan koefisien drag pada sisi cembung lebih kecil dibandingkan dengan sisi cekung. Bertambahnya rasio L/D memperbesar perbedaan antara koefisien drag sisi cekung dan cembung. Pada penelitian ini turbin angin Savonius yang digunakan berbentuk potongan silinder elliptik dengan rasio L/D sebesar /,.25,.5/,.75/, 2/. Dipasang pada wind tunnel dengan kecepatan udara 5 dan 6 m/s. Berdasarkan hasil pengujian dengan variasi penggunaan sudu pada turbin angin savonius diperoleh beberapa kesimpulan kenaikan rasio L/D sudu, meningkatkan kecepatan putaran, torsi, daya, dan efisiensi turbin Savonius. Kenaikan terbesar pada rasio L/D 2:, dimana besar kenaikan kecepatan putaran 27.88%, torsi sebesar 4.8%, daya sebesar 34 % dan efisiensi sebesar 34,6 %. PENDAHULUAN Angin merupakan salah satu sumber energi yang tersedia di bumi yang jumlahnya sangat banyak dan tidak akan pernah habis walupun digunakan secara terus menerus. Untuk dapat memanfaatkan energi angin, maka diperlukan alat yang dapat mengkonversi energi angin sehingga menghasilkan tenaga atau kerja yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Turbin angin merupakan salah satu alat yang dapat mengkonversi enegi angin menjadi kerja berupa torsi yang dapat digunakan untuk menggerakan peralatan lain. Kemampuan turbin angin Savonius beroperasi pada kecepatan angin yang rendah dengan menghasilkan torsi yang besar sangat cocok digunakan sebagai tenaga penggerak sistem pompa, aerasi tambak, atau peralatan hasil pertanian. Turbin jenis Savonius memiliki kelebihan yang lain yaitu: tidak mengalami masalah pada waktu start awal atau dengan kata lain, turbin angin Savonius bisa berputar tanpa diberi energi awal dari luar pada saat start. Salah satu jenis turbin angin yang cocok dengan kecepatan rata-rata angin di Indonesia yang rendah adalah turbin angin tipe savonius. Turbin ini berputar karena adanya perbedaan gaya drag dari sudu-sudunya, sehingga salah satu faktor yang mempengaruhi performansi dari turbin angin savonius adalah besarnya koefisien drag dari sudu yang digunakan. Apabila koefien drag sudu bagian cekung semakin besar dan koefisien drag pada sudu bagian cembung makin kecil maka torsi yang dihasilkan oleh turbin angin akan semakin meningkat sehingga performansinya juga akan meningkat. Penelitian turbin Savonius telah banyak dilakukan baik model sudu, jumlah dan posisi pemasangan. Gupta dkk (26) melakukan studi eksperimental dengan membandingkan performansi turbin angin Savonius tipe S dengan turbin angin gabungan Savonius-Darrieus pada kondisi overlap dan tanpa overlap, dimana dari hasil penelitian tersebut didapatkan simpulan bahwa turbin angin Savonius tipe S tanpa overlap meniliki koefisien performa (C p ) sebesar 6% pada TSR.8, pada kondisi overlap sebesar 6.2% nilai C p adalah 8% pada TSR.22, pada kondisi overlap 2% nilai C p adalah 2% pada TSR.24. Sargolzaei dkk (27), menggunakan metode jaringan syaraf tiruan untuk mengoptimasi sudu turbin Savonius. Dengan menvariasikan kecepatan dari 8 4 m/s dan variasi model dan jarak sudu, didapat torsi maksimum dan minimum pada posisi sudu 6 dan 2. Hermawan (2), melakukan penelitian pada turbin savonius dengan sudu dua dan tiga buah dan bertingkat tiga. Selain itu juga divariasikan posisi ketiga sudu tersebut. Hasil yang didapatkan adalah torsi yang dihasilkan turbin dua sudu lebih besar dibandingkan turbin tiga sudu. Posisi sudu sejajar pada turbin dua sudu menghasilkan daya turbin paling besar. Saha, U.K., dkk (26), menguji model turbin tiga sudu yang dipasang melengkung dengan sudut tertentu. Performansi optimum terjadi pada sudut

6 kelengkungan 5. Atmadi, S. (28), menjelaskan parameter yang mempengaruhi daya turbin yang dihasilkan. Untuk kecepatan angin yang sama, semakin besar daya yang dihasilkan, maka luas, diameter, dan tinggi rotor yang diperlukan juga semakin besar. Kecepatan rotor semakin rendah. Koefisien drag pada potongan setengah silinder, semakin besarnya nilai rasio L/D (Panjang/Diameter) koefisien drag untuk silinder elliptik pada bagian cembung memilki nilai yang semakin kecil bila dibandingkan dengan koefisien drag pada bagian cembung dari tabung. Meskipun koefisien drag pada bagian cekung dari potongan silinder elliptik ini belum diketahui, namun dari hal tersebut mengindikasikan bahwa dengan menggunakan sudu yang terbuat dari potongan silinder elliptik akan meningkatkan torsi yang dihasilkan karena koefisien drag pada bagian cembung nilainya akan semakin kecil seiring dengan bertambahnya rasio L/D sehingga torsi lawan yang diakibatkan oleh sudu bagian cembung ini nilainya akan semakin kecil. Dari hal-hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui performansi dari turbin angin tipe savonius dengan sudu yang berbentuk potongan setengah silinder elliptik dan kemudian membandingkanya dengan sudu yang tebuat dari potogan setengah tabung. Dalam menentukan daya turbin, untuk kecepatan angin (V ) yang diketahui, dapat menghitung besarnya daya maksimum yang dihasilkan dengan menurunkan P terhdap V 2, dan hasilnya adalah: 8 3 P Pmax AV pada V2 V 27 3 () Daya maksimum yang tersedia dari balingbaling adalah besarnya laju aliran massa yang meleawti baling-baling dikalikan dengan energi kinetik total angin, sehingga: 2 3 P avail mv AV 2 2 (2) Sehingga besarnya efisiensi maksimum dari turbin angin ideal yang biasanya ditunjukan dengan koefisien daya adalah: P C p AV 3 2 (3) Dengan memasukan nilai daya maksimum dari persamaan () pada persamaan (3), maka besarnya koefisien daya maksimum adalah: C p,max = 6/27 =.593 (4) Tedjo Narsoyo Reksoatmojo (24) melakukan penelitian mengenai Vertical-Axis Differential Drag windmill, dimana pada penelitian tersebut diturunkan persamaan untuk penerapan teori Betz pada turbinangin Savonius, dimana untuk penerapan teori Betz pada turbin angin Savonius perlu memperhatikan penyimpangan-penyimpangan dari asumsi-asumsi yang digunakan oleh Betz. Pertama, Betz mengasumsikan jumlah sudu-sudu turbin takterhingga, sedangkan pada turbin Savonius jumlah sudu-sudu hanya dua buah. Kedua, Betz mengasumsikan aliran udara laminar, sedangkan dalam kenyataannya, terutama pada kecepatan angin pada B N (Bilangan Beaufort) =, aliran udara diperkirakan tidak sepenuhnya laminar sehingga pengaruh bilangan Reynold perlu diperhatikan. Selain itu bentuk sudu-sudu akan menentukan besarkecilnya koefisien drag. Ketiga, jika jumlah sudu sedikit (seperti halnya pada turbin angin Savonius) putaran rotor menjadi kurang stabil. Karena adanya perbedaan koefisien hambatan pada sudu-sudu, maka penerapan teori Betz dilakukan dengan asumsi V = V dan V 2 = C = R (kecepatan rotor). Gaya aerodinamik yang bekerja pada sudu-sudu berbanding lurus dengan (V + C) 2 pada arah melawan hembusan angin dan (V C) 2 pada arah hembusan angin. Dengan demikian daya yang dihasilkan dapat dinyatakan dengan persamaan: P = -/2 ρa[c d (V-C) 2 C C d2 (V + C) 2 C] (5) Tanda minus pada awal persamaan (5) menunjukan bahwa, daya yang dihasilkan merupakan reaksi terhadap daya angin. Dari persamaan (5) terlihat bahwa daya dari turbin angin Savonius sangat tergantung dari perbedaan koefisien drag dari sudu yang digunakan. Semakin besar nilai koefisien drag pada bagian cekung (Cd) dan semakin kecil nilai koefien drag pada bagian cembung (Cd2) maka daya turbin angin akan meningkat. METODE Pengujian dilakukan pada turbin angin dengan lima variasi model sudu, yaitu: sudu yang berbentuk setengah tabung, dan sudu yang bebebntuk setengah silinder elliptik dengan rasio L/D sebesar.25:,.5:,.75: dan 2:. Pengujian dilakukan pada kecepatan 5 dan 6 m/s. Data yang diambil adalah kecepatan putaran sudu, dan torsi maksimum untuk setiap model sudu dan varisasi kecepatan. Torsi maskimum diambil untuk setiap posisi sudu dengan kelipatan 2 o, untuk setengah putar. Data hasil pengujian digunakan untuk menghitung Daya dan efisiensi turbin Savonius. Model sudu dan alat uji terlihat pada gambar berikut: Gambar. Model sudu turbin Savonius.

7 Gambar 2. Instalasi Pengujian. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data hasil pengujian dapat di kelompokkan atas dua bagian yakni, distribusi torsi pada setiap posisi sudu dan pengaruh rasio L/D sudu terhadap unjuk kerja turbin Savonius berupa, putaran, torsi, daya dan efisiensi yang dihasilkan. Distribusi Torsi pada Posisi Sudu Torsi maksimum yang terjadi pada setiap posisi sudu terlihat pada gambar 3, dan gambar 4. Torsi maksimum terbesar untuk sudu berbentuk setengah tabung (rasio L/D = : ) terjadi pada sudut 6 o dan 32 o, Sedangkan Torsi maksimum terkecil terjadi pada sudut 2 o dan 24 o. Perubahan posisi sudu mempengaruhi koefisien drag untuk masngmasing sudu. Gaya dorong akibat kecepatan angin dipengaruhi oleh koefisien drag sudu. Sudu cekung dengan koefisien drag yang lebih besar akan memberikan gaya dorong lebih besar dibandingkan sudu cembung. Momentum masing-masing sudu saling berlawanan, sehingga torsi maksimum akan didapat pada posisi tertentu. Distribusi Torsi Sudu : Torsi (N.cm) 9 8 7 6 5 4 3 2 4.33 4 2 4 6 8.67 3 3.33.33 9 6.33 2 4 6 7.33 4.33 4 Sudut (Derajat).67 3 3.33 8 2 22 24 26 28.33 9 6.33 3 32 34 7.33 Gambar 3. Distribusi Torsi Turbin Angin Savonius Sudu Setengah Tabung. Distribusi torsi maksimum untuk setiap perubahan rasio L/D terlihat pada gambar 4. Berikut ini dijelaskan besar torsi maksimum tertinggi dan terendah untuk masing-masing rasio L/D. Torsi maksimum tertinggi pada turbin angin savonius dengan sudu berbentuk potongan silinnder elliptic dengan rasio L/D =.25 : adalah pada sudut 6 dan sudut 34 dengan torsi sebesar 9 N.cm. Sedangkan untuk torsi maksimum terendah adalah pada sudut 8 dan 26 dengan torsi sebesar N.cm. Sama untuk rasio L/D =.5 :, terlihat bahwa besarnya torsi maksimum tertinggi terjadi pada sudut 6 dan 34 dengan nilai torsi 9 N.cm. Sedangkan untuk torsi maksimum terendah pada

8 kecepatan angin 5 m/s dan 6m/s adalah pada sudut 8 dan 26 dengan nilai yaitu N.cm. Untuk rasio L/D =.75 :, torsi maksimum tertinggi terjadi pada sudut 4 dan 32 sebesar 9.33 N.cm, dan torsi maksimum terendah pada sudut 6 dan 24 dengan nilai 2 N.cm. Untuk rasio L/D = 2 :, torsi maksimum tertinggi pada sudut 4 dan 22 dengan nilai torsi.33 N.cm. Sedangkan torsi maksimum terendah pada sudut 8 dan 26 sebesar N.cm. Semakin besar rasio L/D atau model sudu ellipsnya semakin lancip, torsi maksimum tertinggi terjadi pada sudut yang lebih rendah. Gambar 4. Distribusi Torsi maksimum untuk setiap perubahan rasio L/D. Pengaruh rasio L/D sudu terhadap unjuk kerja turbin Savonius Perubahan rasio L/D pada sudu turbin savonius berpengaruh terhadap kecepatan putaran, torsi, daya dan efisiensi turbin. Pada gambar 5, kecepatan putaran turbin meningkat dengan bertambahnya rasio L/D sudu. Pada rasio L/D 2 :, memberikan menghasilkan putaran maksimum, yakni 63,3 rpm untuk kecepatan 6 m/s. Besarnya peningkatan putaran poros turbin angin savonius dari sudu dengan rasio L/D sebesar.5/ ke sudu dengan rasio L/D sebesar.75/ adalah 8.823%, dari sudu dengan rasio L/D sebesar.75/ ke sudu dengan rasio L/D sebesar 2/ adalah 8.6% dan dari sudu dengan rasio L/D sebesar.5/ ke sudu dengan rasio L/D sebesar 2/ adalah 8.8%. Besarnya peningkatan putaran poros dari sudu dengan rasio L/D sebesar / ke sudu dengan rasio L/D sebesar 2/ adalah 27.88%. Kenaikan ini dikarenakan koefisien drag atau koefisien hambatan dari sudu bagian cembung dari potongan silinder elliptik memiliki nilai yang semakin kecil seiring dengan meningkatnya rasio L/D dari silinder elliptik, sehingga gaya hambatan dari sudu bagian cembung akan semakin kecil dan menyebakan poros turbin angin berputar lebih kencang. vs Putaran Poros Putaran Poros (rpm) 8 6 4 2 8 6 4 2 63.3 53.6 43.3 27.7 34.5 37.4 4.7 44.2 /.25/.5/.75/ 2/ Gambar 5. Pengaruh Terhadap Putaran Poros Turbin Angin Savonius.

9 Pengaruh rasio L/D terhadap torsi yang dihasilkan terlihat pada gambar 6. Torsi yang dihasilkan naik seiring dengan naiknya rasio L/D sudu. Besarnya peningkatan torsi keluaran dari turbin angin savonius pada kecepatan angin 5 m/s dari sudu dengan rasio L/D sebesar.5/ ke sudu dengan rasio L/D sebesar.75/ adalah 6.88%, dari sudu dengan rasio L/D sebesar.75/ ke sudu dengan rasio L/D sebesar 2/ adalah 6.33% dan dari sudu dengan rasio L/D sebesar.5/ ke sudu dengan rasio L/D sebesar 2/ adalah 3.62%. Pada kecepatan angin sebesar 6 m/s besarnya peningkatan torsi keluaran dari sudu dengan rasio L/D sebesar / ke sudu dengan rasio L/D sebesar 2/ adalah 4.8%. Kenaikan torsi ini disebabkan oleh koefisien drag atau koefisien hambatan dari sudu bagian cembung dari potongan silinder elliptik memiliki nilai yang semakin kecil seiring dengan meningkatnya rasio L/D dari silinder elliptik, sehingga gaya hambatan dari sudu bagian cembung akan semakin kecil dan torsi lawan dari sudu bagian cembung ini nilai akan semakin kecil, sehingga torsi rata-rata yang dihasilkan turbin angin savonius akan semakin meningkat. vs Torsi Rata-Rata Torsi Rata-Rata (N.cm) 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2.5.5 4.48 4.58 4.59 4.629 4.73 2.72 2.888 3.73 /.25/.5/.75/ 2/ Gambar 6. Pengaruh Terhadap Torsi Rata-Rata Keluaran Dari Turbin Angin Savonius. Daya maksimum terjadi pada kondisi torsi dan kecepatan putaran bernilai setengah nilai maksimum. Dari gambar 7, terlihat bahwa daya maksimum meningkat dengan bertambahnya rasio L/D sudu turbin. Pada kecepatan angin 5 m/s, besarnya peningkatan daya dari turbin angin savonius dari sudu dengan rasio L/D sebesar.5/ ke sudu dengan rasio L/D sebesar.75/ adalah.7%, dari sudu dengan rasio L/D sebesar.75/ ke sudu dengan rasio L/D sebesar 2/ adalah 6.3% dan dari sudu dengan rasio L/D sebesar.5/ ke sudu dengan rasio L/D sebesar 2/ adalah 28.57%. Sedangkan pada kecepatan angin 6 m/s, besarnya peningkatan daya keluaran dari sudu dengan rasio L/D sebesar / ke sudu dengan rasio L/D sebesar 2/ adalah 34%. Kenaikan daya maksimum yang dihasilkan disebabkan oleh karena daya berbanding lurus dengan torsi dan putaran. Bertambahnya rasio L/D sudu menaikkan nilai torsi dan putaran turbin. vs Daya.25 Daya Maksimum Rata-Rata (Watt).2.5..5.2.86.72.5.59.26.3.36 /.25/.5/.75/ 2/ Gambar 7. Pengaruh Terhadap Daya Keluaran Dari Turbin Angin Savonius

Perubahan efisiensi akibat perubahan rasio L/D sudu terlihat pada gambar 8. Efisiensi naik seiring bertambahnya rasio L/D sudu. Pada kecepatan angin 5 m/s, besarnya peningkatan effisiensi dari turbin angin savonius dari sudu dengan rasio L/D sebesar.5/ ke sudu dengan rasio L/D sebesar 2/ adalah 34.5%. vs Effisiensi Effisiensi Maksimum Rata- Rata (%) 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2..5..5. 3.877 3.589 3.32 3.67 2.888.88.25.85.. /.25/.5/.75/ 2/ Gambar 8. Pengaruh Terhadap Effisiensi Dari Turbin Angin Savonius Pada kecepatan 6 m/s, besarnya peningkatan effisiensi dari sudu dengan rasio L/D sebesar / ke sudu dengan rasio L/D sebesar 2/ adalah 34.6%. Dari hasil pengujian diketahui bahwa performansi terbaik terjadi pada turbin angin savonius dengan rasio L/D sebesar 2:. Besarnya peningkatan luas permukaan kontak sudu tiap L/D rata rata sebesar 3.6 %, sedangkan peningkatan effisiensi dan daya keluaran rata rata adalah sebesar 34,6 % dan 34 %. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian dengan variasi penggunaan sudu pada turbin angin savonius diperoleh beberapa kesimpulan kenaikan rasio L/D sudu, meningkatkan kecepatan putaran, torsi, daya, dan efisiensi turbin Savonius. Kenaikan terbesar pada rasio L/D 2:, dimana besar kenaikan kecepatan putaran 27.88%, torsi sebesar 4.8%, daya sebesar 34 % dan efisiensi sebesar 34,6 %. DAFTAR PUSTAKA Gupta, R., Das, R., dan Sharma, K.K.26. Experimental Study Of A Savonius-Darrieus Wind Machine.Silchar Assam, India: National Institute Of Tecnology. Sargolzaei, J., and Kianifar, A., 27. Estimation of the power ratio and torque in wind turbine Savonius rotors using artificial neural networks, International Journal of Energy, Issue 2, Vol.. Darmawan, 2, Unjuk Kerja Model Turbin Angin Poros Vertikal Tipe Savonius dengan Variasi Jumlah Sudu dan Variasi Posisi Sudut Turbin, Prosiding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9palembang, 3-5 Oktober 2, MI 3 MI 37 Saha, U.K., Rajkumar, M.J., 26, On the Performance Analysis of Savonius Rotor with Twisted Blades, Renewable Energy 3hal. 776 788, Elsevier. Atmadi, S.,Jamaluddin, A., 28, Pengembangan Metode ParameterAwal Rotor Turbin Angin Sumbu Vertikal Tipe Savonius, Jurnal Teknologi Dirgantara Vol.6 No., Juni 28, 4-5. Reksoadmojo, Tedjo Norsoyo. 25. Differential- Axis Drag Windmill. Cimahi:Universitas Jendral Ahmad Yani.