BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menggunakannya, dan hanya dilakukan oleh pemerintah kota belum sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Projek Gagasan awal. Projek akhir arsitektur berjudul Pusat Rekreasi dan Interaksi

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

PERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE PROPOSAL PENGAJUAN TEMA TUGAS AKHIR

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROPOSAL TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN DAN WARNA FURNITUR PADA SEKOLAH ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS GILGAL DI PANTAI INDAH KAPUK

BAB I PENDAHULUAN. ketatausahaan yang diartikan sebagai kegiatan penyusunan keteranganketerangan

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

bangunan saung dengan struktur kayu berfokus pada pengolahan layout dan furniture yang sesuai dengan karakteristik saung tersebut.

PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG 1

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT KELAS ADI KOTA BANDUNG

BAB I. A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia kereta api di negara-negara sekarang ini

Redesain Gedung Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro 1

a) Bagaimana merancang perpustakaan pusat yang berstandar internasional?

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang


BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang meliputi sandang, pangan, dan papan serta kebutuhan rohaniah. Kebutuhan

Kementerian Pendidikan Nasional merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. salah satu langkah yang di

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROPOSAL SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DESAIN FURNITURE SEKOLAH TK DI KELAPA GADING, JAKARTA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang Pendidikan menjadi sebuah kebutuhan mutlak dan primer saat ini. Sebelumnya, pendidikan hanya menjadi milik kalangan atas namun

BAB I PENDAHULUAN. orang membutuhkan informasi sebagai suatu hal yang hakiki. Karena tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1 Jumlah Penduduk Usia 2-6 Tahun Pada Tahun 2013 di DKI Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia, oleh sebab itu industri dan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior Peningkatan kualitas hidup suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, hal tersebut dapat dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting sebagai salah satu sistem pembangunan bangsa, dapat dikatakan bahwa kemajuan pendidikan suatu bangsa menggambarkan keberadaban bangsa di mata dunia. Memandang pentingnya peran pendidikan bagi suatu bangsa, pemerintah diharapkan mampu menjalankan fungsi dan tugasnya dalam mencapai tujuan-tujuan negara. Seperti yang terdapat dalam Undang Undang Dasar 1945 di alenia keempat yaitu : Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melaksanakan ketertiban dunia. Mencerdaskan kehidupan bangsa harus selalu diupayakan agar negara memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, dan dapat menghadapi berbagai tantangan yang semakin besar dalam era persaingan global masa kini serta di masa yang akan datang. Pendidikan pada masa kini telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki oleh setiap masyarakat, maka dari itu diperlukan media perantara guna menyampaikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas khususnya para pelajar. Dalam praktiknya pendidikan terbagi menjadi dua tipe yaitu pendidikan formal dan pendidikan non formal, pendidikan formal dapat di peroleh melalui sebuah institusi yang dikenal dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sedangkan pendidikan non formal diperoleh melalui beberapa institusi yang mendukung tujuan dari pendidikan formal, salah satunya yaitu perpustakaan. 1

2 Keberadaan sebuah perpustakaan di dalam suatu lingkup masyarakat karena hal-hal sebagai berikut : 1. Adanya keinginan yang datang dari kalangan masyarakat luas untuk terselenggaranya perpustakaan, karena mereka membutuhkan. 2. Adanya keinginan dari suatu organisasi, lembaga, atau pemimpin selaku penanggung jawab institusi tersebut untuk membangun perpustakaan. 3. Adanya kebutuhan yang dirasakan oleh kelompok masyarakat tertentu tentang pentingnya sebuah perpustakaan. 4. Diperlukannya wadah atau tempat yang dapat menampung, mengolah, memelihara dan memberdayakan berbagai hasil karya umat manusia dalam bentuk ilmu pengetahuan, sejarah, penemuan, budaya dan lain sebagainya. (Sutarno NS, 2006:67) Keberadaan perpustakaan merupakan hal yang mutlak ada di tengah-tengah masyarakat dan mempunyai peran strategis dalam kehidupan masyarakat. Perpustakaan menjadi media, pusat informasi, dan sumber ilmu pengetahuan yang tidak akan pernah habis untuk diperdalam dan dikembangkan. Melalui perpustakaan, masyarakat dapat saling bertukar pikiran, menambah wawasan, dan pengalaman serta nilai tambah dalam mengembangkan sistem kehidupan. Melihat pentingnya keberadaan perpustakaan di tengah masyarakat, maka didirikanlah salah satu jenis perpustakaan yakni perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan salah satu perangkat pemerintah daerah berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah (bupati/walikotamadya).(sutarno NS, 2006:71) Perpustakaan amat penting bagi kehidupan kultural dan kecerdasan bangsa karena perpustakaan umum merupakan gerbang menuju pengetahuan, mendukung perorangan, dan kelompok untuk melakukan kegiatan belajar seumur hidup, pengambilan keputusan mandiri dan pembangunan budaya. (Blasius dalam Purwono dan Sri Suharmini, 2006: 8) Sehubungan dengan hal tersebut, maka perpustakaan umum dituntut untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat. Karena kepuasan masyarakat merupakan kesuksesan atau keberhasilan atas pelayanan yang diberikan. Akan tetapi dalam kenyataannya, perpustakaan umum di kota-kota besar di Indonesia khususnya di Jakarta masih kurang menumbuhkan minat yang besar bagi masyarakat luas terutama para pelajar.

3 Berdasarkan hasil wawancara penulis terhadap pelajar Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Kejuruan mengenai tanggapan mereka akan wajah perpustakaan umum sekarang ini : Perpustakaan kurang teratur penempatan bukunya, menyulitkan saya mencari buku yang diinginkan, lebih cepat cari informasi di internet ujar Alfin siswa Sekolah Menengah Kejuruan setempat. Perpustakaan kurang nyaman, jarak antar rak terlalu sempit, tidak ada fasilitas yang menunjang kegiatan membaca ujar Riska siswi Sekolah Menengah Pertama setempat. Dapat disimpulkan dari tanggapan diatas, membuat masyarakat khususnya pelajar semakin menjauh dari dunia informasi buku dan semakin beralih ke dunia digital seperti internet. Jika dibandingkan antara dunia buku dan dunia digital, dunia buku lebih banyak memuat informasi yang akurat dibandingkan dunia digital yang lebih banyak memuat informasi subjektif. Tetapi masyarakat tidak mungkin meninggalkan era digital dewasa ini, dikarenakan sudah menjadi suatu kebutuhan pokok. Maka dari itu, penulis merasa tertantang untuk merancang perpustakaan umum Jakarta sebagai bahan Tugas Akhir. Perancangan inipun dipilih berdasarkan fakta yang penulis temui mengenai program wajib kunjung perpustakaan umum di kota-kota besar, yang ditunjukkan bagi siswa-siswi Pendidikan Anak Usia Dini hingga Sekolah Menengah Atas. Salah satu tujuan pengadaan program ini yaitu untuk menumbuhkan minat baca sedini mungkin di kalangan masyarakat luas, dengan harapan mampu menjadikan kegiatan membaca sebagai sesuatu yang menyenangkan. Melihat dari segi segmentasi tersebut, maka salah satu faktor pendukung dalam mensukseskan program ini adalah sebuah desain yang mampu melahirkan image baru perpustakaan umum Jakarta, yang berfungsi bukan hanya sebagai sarana informasi saja, melainkan pengadaan edukasi dan entertainment didalamnya, dengan memperhatikan kenyamanan sirkulasi yang baik dan penerapan era digital yang berkembang dewasa ini. Sehingga kesan formal, ketidak nyamanan, dan membosankan yang selama ini melekat di perpustakaan, dapat berubah menjadi sebuah tempat yang menyenangkan dan dapat di kunjungi kapan saja terlepas dari program wajib kunjung yang ada.

4 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1) Bagaimana melahirkan image baru perpustakaan umum Jakarta yang mengedepankan informasi, edukasi, dan entertainment, sehingga menjadi daya tarik serta ciri khas tersendiri di dalamnya. 2) Bagaimana membentuk suasana interior perpustakaan umum Jakarta yang mampu memberikan kebebasan beraktivitas dan menanggalkan kesan formal, sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung untuk datang ke perpustakaan. 3) Bagaimana menciptakan perpustakaan umum Jakarta yang memiliki penataan furnitur, zoning dan teknologi informasi yang baik, sehingga berbagai kegiatan dapat tertampung dan tidak mengganggu aktivitas antara pengunjung dan staf. 1.3 Tujuan Perancangan 1) Melahirkan image baru perpustakaan umum Jakarta sebagai ruang publik yang mengedepankan informasi, edukasi dan entertainment, sehingga menjadi daya tarik serta ciri khas tersendiri di dalamnya. 2) Memberikan kebebasan beraktivitas dan menanggalkan kesan formal pada perpustakaan umum Jakarta, sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung untuk datang ke perpustakaan. 3) Menciptakan penataan furnitur, zoning dan teknologi informasi yang baik pada interior perpustakaan umum Jakarta, sehingga berbagai kegiatan dapat tertampung dan tidak mengganggu aktivitas antara pengunjung dan staf.

5 1.4 Ruang Lingkup 1.4.1 Kawasan Penelitian Kegiatan penelitian dilakukan di sekitar wilayah Jakarta, dengan objek penelitian di Kantor Perpustkaan Umum Kotamadya Jakarta Barat yang terletak di Jl. Tanjung Duren Barat No. 36 Jakarta Barat. Kemudian penulis meneliti Perpustakaan Nasional yang terletak di Jl. Jalan Salemba Raya 28A Jakarta Pusat dan Perpustakaan Umum Freedom Institute yang terletak di Jalan Proklamasi No. 41 Menteng Jakarta Pusat sebagai studi banding. 1.4.2 Batasan Penelitian Batasan-batasan yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1) Data Pengumpulan data internal dari objek penelitian, seperti sejarah berdirinya perpustakaan, visi misi perpustakaan, dan sistem perpustakaan. 2) Fasilitas dan aktivitas yang dilakukan Meneliti aktivitas apa saja yang dilakukan di perpustakaan, baik dari sisi pengunjung, staf perpustakaan, aktivitas jalur barang dan service. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kapasitas pengunjung dan fasilitas tambahan apa saja yang dibutuhkan di dalam suatu perpustakaan. Selain itu, juga diperlukan penelitian dan pengamatan terhadap siapa saja yang datang ke lokasi perpustakaan, yang nantinya akan berhubungan dengan flow activity pada perpustakaan tersebut. 3) Survey lokasi Meliputi penelitian, pengamatan, dan pengambilan gambar lokasi dari objek yang di teliti. 1.4.3 Batasan Perancangan 1) Perpustakaan umum Jakarta yang akan dirancang dibatasi pada fasilitas dan area publik. Ruang khusus yang akan dikerjakan mencakup area lobby, ruang baca pelajar-umum, dan fasilitas lain. 2) Pengolahan zoning yaitu pemisah antara area publik, semi publik, privat, dan service sehingga mempermudah pengunjung untuk mengakses ke ruang baca tanpa harus mengganggu kegiatan pada area lainnya.

6 1.5 Kontribusi Perancangan 1) Diharapkan perancangan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Desain Interior Binus University untuk menambah informasi yang terkait dengan perpustakaan umum. 2) Diharapkan perancangan ini juga dapat bermanfaat untuk mahasiswa lain baik dari Binus maupun non-binus yang akan mengambil judul mengenai perpustakaan umum. 1.6 Metode Pengumpulan Data Metode pembahasan yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu menguraikan, memaparkan data-data, baik data primer maupun data sekunder. Guna melaksanakan perencanaan dan perancangan perpustakaan umum Jakarta, di perlukan data sebagai berikut : 1.6.1 Data Primer Data Primer merupakan data yang didapat secara langsung di lapangan (pihak yang bersangkutan) dengan melakukan pengamatan dan pendokumentasian. Data ini dibutuhkan agar kita bisa mengerti permasalahan dan kondisi lingkungan yang terjadi pada hal-hal yang sedang kita teliti. Dalam tahap ini pengumpulan data dilakukan melalui beberapa metode pengambilan data, yaitu : 1) Wawancara, dilakukan kepada pengurus perpustakaan untuk mengetahui data non-fisik seperti visi, misi, dan harapan pihak pengelola terhadap perpustakaan umum ke depan. Melalui pihak pengelola perpustakaan juga dapat diketahui kondisi, batasan-batasan, serta hambatan pihak pengelola perpustakaan dalam mengelola perpustakaan. Wawancara pada pengguna perpustakaan bertujuan untuk mengetahui pandangan masyarakat, kebutuhan, serta harapan masayarakat untuk pembenahan perpustakaan kedepan. 2) Survey lapangan, dilakukan dengan pengamatan langsung pada lokasi atau tapak perancangan maupun obyek lainnya sebagai studi banding atau kasus. Data survey yang dibutuhkan mencakup foto kondisi lapangan, aktivitas pengunjung, dan flow activity.

7 3) Observasi, Mengamati secara langsung berbagai aktivitas yang terjadi di perpustakaan umum, seperti interaksi antara petugas, pengunjung dan pihak-pihak lain yang berada di dalamnya. Observasi juga dilakukan dengan mengamati kondisi fisik gedung dan kondisi lingkungan sekitar. 1.6.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapatkan dari pihak yang tidak berkaitan langsung dan didapatkan dengan jalan menghimpun data yang ada dan menjadi sumber perolehan data yang akan dianalisis. Dalam tahap ini pengumpulan data dilakukan melalui beberapa metode pengambilan data, yaitu : 1) Studi literatur, diambil dari buku yang berkaitan dengan perpustakaan umum dan literatur lainnya. 2) Referensi, didapat dari pengumpulan data baik cetak maupun elektronik, peta dan peraturan dari tempat perpustakaan umum terkait. 1.7 Metode Perancangan Setelah semua data dan informasi telah didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa masalah atau kendala yang ditemukan dari perpustakaan umum. Dari semua masalah yang ditemukan tersebut akan menjadi panduan dalam perancangan interior perpustakaan umum Jakarta ini nantinya. Tahap selanjutnya adalah membuat program ruang yang meliputi program aktivitas-fasilitas, perhitungan kebutuhan ruang, hubungan antar ruang, dan diagram matriks berdasarkan kedekatan ruang. Setelah semua data pemrograman ruang didapatkan, lanjut ke tahap pembuatan konsep. Penyusunan konsep harus dibuat secara mendalam karena konsep ini akan menjadi panduan dalam mendesain ruang di tahap selanjutnya. Bila konsep sudah didapatkan, maka proses pembuatan layout sudah dapat dikerjakan. Pengerjaan layout disesuaikan dengan data dari program aktivitas-fasilitas yang telah dibuat sebelumnya. Gambar kerja lain dapat dikerjakan setelah layout sudah disetujui.

8 Setelah pengerjaan semua gambar kerja telah diselesaikan, maka tahap selanjutnya adalah membuat realisasi perancangan desain dengan pembuatan gambar 3d dari ruang-ruang khusus tertentu. Dari gambar 3d tersebut dapat memberikan gambaran mengenai desain, penggunaan material, serta permainan warna yang digunakan dalam perancangan interior ini. 1.8 Sistematika Penulisan BAB 1 - PENDAHULUAN Membahas tentang latar belakang pemilihan proyek, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, konstribusi penelitian, ruang lingkup penelitian, metode pengumpulan data, tinjauan pustaka, sistematika penulisan, dan rencana jadwal kerja. BAB 2 - LANDASAN TEORI Membahas tentang tinjauan mengenai teori yang digunakan dan keterkaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Teori yang digunakan untuk mendukung perancangan dijabarkan secara terperinci. Tinjauan umum berisi penjelasan secara umum mulai dari definisi, fungsi, jenis-jenis, sarana, prasarana, serta semua hal umum lain yang berkaitan dengan perpustakaan umum. Tinjauan khusus berisi data-data proyek perpustakaan umum yang diambil lebih spesifik. Hal ini terkait dengan sejarah, kebutuhan ruang, jenis kegiatan yang dilakukan, jumlah karyawan, dan sebagainya. BAB 3 - METODE PENELITIAN Membahas masalah yang timbul pada judul yang dipilih, serta menganalisa bagaimana menemukan pemecahan atau solusi dari permasalahan yang ada, kemudian dipergunakan untuk mendapatkan konsep perancangan. BAB 4 - HASIL DAN PEMBAHASAN Membahas tentang penekanan desain dan penjelasan konsep yang akan digunakan sebagai pedoman dasar dalam perencanaan dan perancangan interior Perpustakaan Umum Jakarta.

9 BAB 5 - KESIMPULAN DAN SARAN Membahas tentang kesimpulan dan saran dari perancangan yang dilakukan. Semua yang telah dijelaskan pada Bab 1-4 akan dirangkum dan dijabarkan untuk mendapatkan kesimpulan dari keseluruhan proses perancangan yang telah dilakukan.

10