KAJIAN UMUM WILAYAH Pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kawasan Transmigrasi dirancang dengan kegiatan utamanya pertanian termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman, pelayanan jasa permukiman, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Menurut Depnakertrans (2006) dalam hal ini pengembangan KTM menggunakan konsep Agropolitan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan KTM diantaranya luas kawasan transmigrasi, memiliki produk unggulan, skala ekonomi, akses, dan tingkat kepadatan penduduk yang relatif rendah. Disamping itu unit-unit permukiman transmigrasi yang telah ada diarahkan menjadi KTM harus memenuhi beberapa persayaratan diantaranya ketersediaan lahan, potensi sumber daya alam dan manusia, serta kelembagaan masyarakat yang mendukung. Wilayah Administrasi, Letak Geografis dan Aksesbilitas Kabupaten Tulang Bawang dibentuk berdasarkan Undang-undang No.02 Tahun 1997, yang semula merupakan bagian dari Kabupaten Utara. Luas wilayah Kabupaten Tulangbawang adalah 7.770,84 Km2 dan merupakan Kabupaten terluas di Propinsi, kurang lebih 22% dari luas wilayah Propinsi. Kabupaten Tulang Bawang dipilih sebagai salah satu lokasi KTM karena memiliki potensi yang sangat besar sebagai kawasan pengembangan pertanian pangan dan perkebunan seperti padi, jagung, karet dan kelapa sawit. Kawasan Transmigrasi Mesuji dipilih sebagai lokasi KTM karena letaknya yang strategis. Kawasan Transmigrasi Mesuji terletak di sekitar Jalan Lintas Timur Sumatera yang menghubungkan antara Kota Bandar Provinsi dan Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Lokasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) berada di Kawasan Transmigrasi Mesuji yang meliputi Kecamatan Mesuji Timur dan Mesuji. Secara geografis, lokasi KTM Mesuji Kabupaten Tulang Bawang berada pada posisi lintang dan bujur masing-masing antara 03 o 42 04 o 5 Lintang Selatan sampai dengan 105 o 23-105 o 38 Bujur Timur. Luas wilayah KTM Mesuji Kabupaten
42 Tulang Bawang ini adalah 46.559,94 Ha. Batas-batas lokasi ini adalah sebagai berikut: Sebelah Utara Sebelah Barat Sebelah Selatan Sebelah Timur : Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan : Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan : Kecamatan Rawajitu Utara, dan : Kecamatan Tanjung Raya. Kecamatan Mesuji Timur dan Mesuji terdiri dari 22 desa, sebagaimana disajikan pada Tabel 7 dan Gambar 4. Tabel 7. Desa-desa di Lokasi KTM Kabupaten Tulang Bawang No Nama Desa Lokasi Penempatan Tahun Kecamatan Keterangan Penempatan 1 Tanjung Mas Mesuji Atas SP6 1995-1996 Mesuji Timur Transmigrasi Makmur 2 Pangkal Mas Jaya Mesuji Atas UPT II 1993-1994 Mesuji Timur Transmigrasi 3 Pangkal Mas Mesuji Atas SP SP4 1994-1995 Mesuji Timur Transmigrasi Mulya 4 Muara Mas Mesuji Atas SP5 1994-1995 Mesuji Timur Transmigrasi 5 Tanjung Mas Jaya Mesuji Atas SP7 1995-1996 Mesuji Timur Transmigrasi 6 Tanjung Mas Mesuji Atas SP8 1995-1996 Mesuji Timur Transmigrasi Mulya 7 Eka Mulya Mesuji F SP1 1992-1993 Mesuji Timur Transmigrasi 8 Dwi Karya Mesuji F SP2 1993-1994 Mesuji Timur Transmigrasi Mustika 9 Wonosari Mesuji F SP3 1992-1993 Mesuji Timur Transmigrasi 10 Sungai Cambai Kampung Asli - Mesuji Timur Kampung Asli 11 Tanjung Meneng Mesuji I SP2 1983-1984 Mesuji Timur Transmigrasi 12 Talang Batu Kampung Asli - Mesuji Timur Kampung Asli 13 Margojadi Mesuji F SP1 1983-1984 Mesuji Timur Transmigrasi 14 Wiralaga I Kampung Asli - Mesuji Kampung Asli 15 Wiralaga II Kampung Asli - Mesuji Kampung Asli 16 Sungai Badak Kampung Asli - Mesuji Kampung Asli 17 Nipah Kuning Kampung Asli - Mesuji Kampung Asli 18 Sidomulyo Mesuji B SP 8 1983-1984 Mesuji Transmigrasi 19 Mulyasari Mesuji Atas SP11 1997-1999 Mesuji Transmigrasi 20 Sumber Makmur Mesuji Atas SP12 1997-1999 Mesuji Transmigrasi 21 Tanjung Serayan Mesuji Atas SP 10 1996-1998 Mesuji Transmigrasi A,B 22 Tirta Laga Msuji Atas SP9 1996-1997 Mesuji Transmigrasi Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Tulang Bawang (2007)
43 Ibukota Kecamatan Mesuji adalah Wiralaga, sedangkan Ibukota Kecamatan Mesuji Timur adalah Tanjung Mas Makmur. Jarak tempuh dari Wiralaga ke ibukota Kabupaten adalah 102 km, sedangkan jarak tempuh dari Tanjung Mas Makmur ke Ibukota Kabupaten adalah 117 km. Berdasarkan studi Widiatmaka et al. (2006) rencana pusat Kota Transmigrasi Mandiri adalah Desa Tanjung Mas Makmur (Mesuji Atas SP.6). Jumlah transmigran yang telah dimukimkan di Desa Tanjung Mas Makmur adalah 500 Kepala Keluarga dan Penempatannya dilaksanakan pada Tahun 1995/1996. Secara administratif pembinaan warga transmigran di Desa Tanjung Mas makmur telah diserahkan kepada Pemda Kabupaten Tulangbawang pada Tahun 1999/2000. Sarana dan prasarana yang terdapat di wilayah tersebut adalah jalan dan jembatan yang dibangun pada awal penempatan transmigran, sehingga kedua sarana dan prasarana tersebut kondisinya sudah memprihatinkan. Di musim kemarau jalan masih dapat dilalui, namun pada saat musim hujan kendaraan roda empat tidak dapat melintas di jalan tersebut. Ruas jalan yang terdapat pada wilayah KTM Mesuji adalah ruas jalan Simpang Pematang Wiralaga sepanjang 40 Km dan ruas jalan Wiralaga Mesuji Atas sepanjang 14 Km. Kondisi kedua ruas jalan ini dalam keadaan rusak berat. Ruas jalan ini juga merupakan jalan utama menuju ke Unit Pemukiman Transmigrasi binaan dan memiliki nilai aspek ekonomis untuk mendukung kegiatan ekonomi terhadap wilayah pemukiman transmigrasi disekitarnya. Kawasan Transmigrasi Mesuji dipilih sebagai Lokasi KTM karena letaknya yang strategis yaitu terletak di antara Kota Bandar Provinsi dan Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan yang dihubungkan oleh Jalan Lintas Timur Sumatera. Sehingga apabila didukung dengan pengembangan aksesbilitas di Kawasan tersebut diharapkan tingkat pertumbuhannya akan tinggi, sebagai pengaruh dari adanya mobilitas ekonomi antara Sumatera Selatan dan yang melintasi kawasan tersebut.
44
Gambar 4 Peta Administrasi Wilayah Penelitian di Wilayah Perencanaan KTM Kawasan Transmigrasi Mesuji Kabupaten Tulang Bawang
45 Kondisi Fisik Wilayah Kawasan Transmigrasi Mesuji merupakan wilayah dataran. Lokasi KTM di Kawasan Transmigrasi Mesuji, lahannya didominasi oleh kelas lereng <3 %, yaitu dengan luas lahan 46.411,68 hektar atau 97,95 % dari luas calon KTM Tulang Bawang. Di areal calon lokasi KTM tidak terdapat lahan yang memiliki kelas lereng >25 %. Ditinjau dari ketinggiannya, wilayah calon KTM sebagian besar memiliki kelas ketinggian <10 m dpl, yaitu dengan luas mencapai 87,86 % dari luas wilayah atau 41.631,83 hektar (Widiatmaka et al., 2006). Sebaran lahan berdasarlakan lereng dan ketinggian disajikan pada Tabel 8 dan 9 Tabel 8 Sebaran Lahan Berdasarkan Tingkat Kelerengan di Lokasi KTM Kawasan Transmigrasi Mesuji No Lereng (%) Luas Ha % 1 <3 46.411,68 97,95 2 3 8 969,00 2,04 3 8 15 3,28 0,01 4 15 25 - - 5 25 40 - - 6 >40 - - Jumlah 47.383,96 100,00 Tabel 9. Sebaran Lahan Berdasarkan Ketinggian di Lokasi KTM Kawasan Transmigrasi Mesuji No Ketinggian (mdpl) Luas Ha % 1 <10 41.631,83 87,86 2 10 20 3.932,25 8,30 3 20 30 1.610,20 3,40 4 30 40 209,69 0,44 5 40 50 - - 6 50 60 - - 7 >60 - - Jumlah 47.383,96 100,00 Jenis tanah di kawasan transmigrasi Mesuji dapat digolongkan menjadi tiga kelompok besar tanah, yaitu kelompok-kelompok tanah lahan kering, kelompok-kelompok tanah lahan basah yang memiliki ciri hidromorfik dan kelompok tanah gambut. Kelompok terakhir ini hanya memiliki luasan yang sangat kecil. Kelompok tanah lahan kering diantaranya adalah dari ordo tanah
46 (USDA, 1987) Kanhapludults, Hapludox, dan Tropohumods. Kelompok tanah dengan ciri hidromorfik diantaranya adalah dari ordo Dystropepts, Fluvaquents, Sulfaquents, Quartzipsamments dan Psammaquents. Kelompok tanah pertama terutama menempati areal lahan kering di bagian barat areal studi, sementara kelompok tanah lahan basah berada di bagian timur, di sepanjang aliran Sungai Mesuji. Kelompok tanah gambut, yaitu dari ordo Tropohemists dan Sulfihemists hanya ada dalam jumlah sangat sedikit. Cakupan formasi geologi di di Lokasi KTM di Kawasan Transmigrasi Mesuji terdiri atas Formasi Aluvium, Endapan Rawa, dan Muaraenim. Formasi Aluvium tersebar di sepanjang Sungai Mesuji yang merupakan batas dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan cakupan areal sebesar 10.914,40 hektar atau 23,44 % luas wilayah calon KTM Tulang Bawang. Formasi geologi lainnya adalah Endapan Rawa, yaitu mencakup 27.589,62 hektar (59,26 %). Formasi ini merupakan formasi yang memiliki luasan terbesar di wilayah calon lokasi KTM Mesuji. Formasi Muaraenim merupakan formasi yang paling kecil di wilayah calon KTM, cakupannya hanya sebesar 17,30 % dari luas calon KTM atau sebesar 8.055,92 hektar. Sebaran formasi geologi ini berada di bagian barat sampai ke selatan Lokasi calon KTM (Widiatmaka et al. 2006). Sebaran formasi geologi selengkapnya disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Formasi Geologi di Lokasi KTM di Kawasan Transmigrasi Mesuji No Geologi Luas Simbol Formasi Ha % 1 Qa Aluvium 10.914,40 23,44 3 Qs Endapan Rawa 27.589,62 59,26 5 Tmpm Formasi Muaraenim 8.055,92 17,30 Total 46.559,94 100,00 Kawasan Transmigrasi Mesuji beriklim tropis dengan musim hujan dan musim kemarau yang bergantian sepanjang tahun. Jumlah curah hujan pada tahun 2004 adalah sebesar 1.689,2 mm/tahun, sedangkan menurut data dari Kantor Statistik Utara Tahun 1996 curah hujan di Wilayah Mesuji mencapai 2955 mm/th. Musim kemarau di daerah ini terjadi pada bulan Juni sampai Oktober, sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan Nopember sampai Mei. Jumlah hari hujan pada tahun 2006 berkisar antara 1-23 hari hujan, sebagaimana
47 disajikan pada pada Tabel 11 dan 12. Suhu udara rata-rata maksimum adalah sebesar 31 o C. Bila diklasifikasikan berdasarkan sistem klasifikasi iklim Oldeman, wilayah Kabupaten Tulang Bawang termasuk tipe iklim D4 yaitu tipe iklim dengan bulan basah 3-4 bulan berturut-turut, dan bulan keringnya >6 bulan berturut-turut. Sedangkan berdasarkan klasifikasi iklim Schmidth-Ferguson, wilayah ini termasuk tipe iklim C, karena perbandingan antara bulan kering (<60 mm) dengan bulan basah (>100 mm) terdapat pada selang 33,3-60 %. Tabel 11. Curah Hujan Rata-rata dan Iklim Kabupaten Tulang Bawang Curah Hujan (mm) Rata- Hari Hujan (hari) No Bulan rata 2000 2001 2002 2003 2004 CH 2000 2001 2002 2003 2004 1 Januari 285 264 239,7 248,8 331,1 273,7 13 12 15 16 21 2 Pebruari 240 270 280 210 345,2 269,1 15 14 15 14 23 3 Maret 202 208 240 148 238,5 207,3 10 12 19 16 23 4 April 140 210 240 116 117,4 164,7 10 14 13 12 19 5 Mei 162 174 180 60 127 140,6 11 9 16 1 13 6 Juni 121 140 120 20 41,9 88,6 8 9 17 1 19 7 Juli 90 74 80 20 15,2 55,8 3 4 2 2 1 8 Agustus 30 40 90 15 14 37,8 8 6 2 3 1 9 September 60-50 40 31,8 45,5 7-1 3-10 Oktober - - 40-54 47 - - 1 11-11 Nopember - - 180-110,5 145,3 - - 18 13 10 12 Desember - - 210-262,6 236,3 20 2 20 17 14 Jumlah 1.330 1.380 1.949,7 877,8 1.689,2 105 82 139 109 144 Sumber : Database Perkebunan dan Kehutanan, 2005 dan Depnakertrans (2006) Tabel 12 Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan Bulanan di Wilayah Mesuji Tahun 1995 Hari Hujan (hari) No Bulan Curah Hujan (mm) 1 Januari 21 402 2 Pebruari 11 239 3 Maret 10 188 4 April 0 0 5 Mei 4 739 6 Juni 0 0 7 Juli 0 0 8 Agustus 3 112 9 September 2 312 10 Oktober 3 213 11 Nopember 0 0 12 Desember 16 746 Jumlah 70 2.995 Sumber : Kantor Statistik Utara, 1996
48 Berdasarkan kondisi-kondisi fisik tersebut Kawasan Transmigrasi Mesuji cocok untuk pengembangan pertanian terutama tanaman pangan dan perkebunan. Areal pengembangan tanaman perkebunan seperti kelapa sawit dan karet sebagian besar terdapat di lahan kering. Areal ini terletak di bagian barat Kawasan Transmigrasi Mesuji. Tanaman pangan seperti padi dan jagung banyak diusahakan di bagian timur kawasan transmigrasi di dataran sepanjang sungai Mesuji. Lokasi Permukiman dan pusat-pusat pelayanan tersebar di seluruh Kawasan membentuk spot-spot. Kawasan lindung berada di sepanjang DAS sungai Mesuji.