BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang terindetifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB 3. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

Bab III METODELOGI PENELITIAN

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan ini dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah data primer dan sekunder. Data Primer yaitu data yang diperoleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Jogiyanto (2007:61) mengemukakan bahwa, obyek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian penjelasan (explanatory

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. Colombia yang beralamat di Jl. Tuanku

BAB III METODE PENELITIAN. berurutan, yaitu dengan alat-alat dan prosedur apa suatu penelitian dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tentang pengaruh pendidikan dan motivasi terhadap kinerja karyawan BNI syari ah

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan karateristik masalah yang diteliti, jenis penelitian yang akan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun,

BAB III METODE PENELITIAN. (MOG) yang terletak di Jl. Kawi no. 24 Malang. Perusahaan ini merupakan pusat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan di analisis yaitu dari tahun 2009 sampai dengan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Riau, jalan Jendral Sudirman Pekanbaru Riau. Untuk melakukan penelitian ini maka yang digunakan adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Malang. Dengan pertimbangan peneliti ingin mengetahui pengembangan karir di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah pada pada PT. Medco E & P yang

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah yang terindetifikasi, pengumpulan dasar teori yang memeperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga penentuan teknik pengujian statistik yang dipergunakan. Sedangkan, waktu penelitian dilakukan sejak bulan Februari - Juni 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT BCA Finance yang berlokasi di Wisma BCA Pondok Indah, Jalan Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta Selatan. Penelitian ini mencakup pengaruh penerapa Kaizen dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di Departemen Customer Service kantor pusat. B. Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian ilmiah, peneliti harus mengikuti aturanaturan metode ilmiah yang ada. Untuk menerapkan metode ilmiah dalam 61

62 penelitian maka diperlukan suatu desain penelitian. Desain penelitian ini sendiri harus mengikuti metode penelitian. Desain penelitian yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini menggunakan penelitian kausal. Desain penelitian kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Desain kausal menguji hubungan sebabakibat. Menurut Sugiyono metode kausal (2013) adalah melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab akibat, sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen (eksogen) dan variabel dependen (endogen). Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti variabel independen yaitu Kaizen dan Disiplin Kerja terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan di Departemen Customer Service PT BCA Finance. C. Definisi dan Operasional Variabel Berdasarkan judul skripsi yang diambil penulis yang berjudul Pengaruh Penerapan Kaizen dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Departemen Customer Service PT BCA Finance. Maka penulis mendefinisikan masing-masing variabel bebas dalam penelitian ini adalah : 1. Definisi variabel Menurut Sugiyono (2013) variabel penelitian adalah suaut atribut atau sifat, nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi

63 tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. a. Variabel independen (eksogen) Menurut Sugiyono (2013) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain atau menjadi sebab perubahannya atau timbunya variabel dependen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : Kaizen (X1) Menurut Imai Maasaki (2008), Kaizen berarti penyempurnaan berkesinambungan yang melibatkan setiap orang baik manajer maupun karyawan. Pada intinya Kaizen adalah kesadaran bahwa manajemen harus memuaskan pelanggan dan memenuhi kebutuhan pelanggan, jika perusahaan ingin tetap eksis, memperoleh laba, dan berkembang. Kaizen dengan Suggestion System atau Sumbang Saran (SS) dan secara kelompok yang disebut dengan Quality Control Cirle (QCC) serta menerapkan unsur 5S (Seiri, Seiton, Sesio, Seiketsu, Shitsuke). Disiplin kerja (X2) Menurut Rivai (2009) juga menyebutkan disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta

64 sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma norma sosial yang berlaku. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan disiplin kerja merupakan suatu sikap kesadaran dan kesediaan seseorang dalam menaati semua peraturan peraturan dan normaindikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplina karyawan suatu organisasi atau perusahaan menurut Soejono (2005) yaitu ketepatan waktu, menggunakan peralatan kantor dengan baik, teanggung jawab yang tinggi dan ketaatan terhadap aturan kantor. b. Variabel Dependen (Endogen) Menurut Sugiyono (2013) variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kinerja (Y) : Kinerja Karyawan Menurut Mathis dan Jackson (2006) kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, memiliki pengetahuan yang bermanfaat untuk pekerjaan dan perusahaan, keandalan serta mampu membangun hubungan kerja yang baik.

65 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Kaizen VARIABEL DIMENSI INDIKATOR KETERANGAN KAIZEN (X1) Suggestion System (SS) Quality Control Circle (QCC) 1. Jumlah SS 1. 1 SS/bulan 2. Implementasi SS 2. S/Q/C/D/M 1. Adanya circle/kelompok 2. Metode 8 langkah 3. 7 tools 4. Fasilitator/Atasan Seiri Barang sesuai keperluan Seiton Sumber : Imai, Masaaki. (2008) 1. Penempatan barang 2. Identitas banrang 1. 1 Circle bernggotakan 4-10 orang 2. Menggunakan metode 8 langkah 3. Menggunakan alat bantu 7 tools 4. Fasilitator/atasan yang mendukung Tidak ada barang yang tidak perlu 1. Semua barang ada tempatnya 2. Semua barang ada identitasnya SKALA PENGUKURAN Seiso Menjaga kebersihan Tidak ada sampah Seiketsu Standarisasi Adanya standarisasi penempatan barang 1. Terbiasa 5S 1. Spontan diperbaiki ketika ada abnormality Shitsuke 2. Adanya check sheet 2. Patrol berkala dan monitoring 5S

66 Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Disiplin Kerja VARIABEL DIMENSI INDIKATOR KETERANGAN SKALA PENGUKURAN 1. Datang dan pulang 1. Tidak terlambat dan tepat waktu tidak pulang larut Ketepatan waktu 2. Menggunakan 2. Memanfaatkan waktu waktu yang baik dan teratur 1. Menggunakan 1. Menggunakan peralatan kantor peralatan kantor dengan secara efektif dan baik efisien DISIPLIN KERJA (X2) Sumber: Soejono (2007) Penggunaan peralatan kantor dengan efisien Mempunyai tanggung jawab yang tinggi Ketaatan pada peraturan perusahaan 2. Merawat saran dan prasarana kantor 3. Berhati-hati dalam menggunakan peralatan kantor 1. Menyelesaikan tugas/pekerjaan tanpa menunggu perintah 2. Tidak menunda pekerjaan 3. Bertanggung jawab atas pekerjaannya 2. Menggunakan dengan baik seperti milik sendiri 3. Tidak gegabah dalam menggunakan peralatan kantor 1. Berinisiatif dan kreatif dalam bekerja 2. Melakukan pekerjaan sesuai Service Level 3. Semua yang dilakukan dapat dipertanggungjawabka n 4. Tidak melakukan 4. Mengerjakan penyimpangan atas pekerjaan sesuai dengan standar dan prosedur standar dan prosedur perusahaan 1. Mengerti dan menaati peraturan perusahaan 1. Peraturan dijadikan acuan dalam bertindak 2. Memberikan informasi ketidakhadiran 2. Terjalin komunikasi kepada atasan/pihak yang jelas dan jujur terkait

67 Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel Kinerja VARIABEL DIMENSI INDIKATOR KETERANGAN Kuantitas hasil kerja 1. Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti unit, jumlah siklus pekerjaan yang diselesaikan. 2. Kuantitas yang diukur dari persepsi karyawan terhadap jumlah pekerjaan yang ditugaskan beserta hasilnya 1. Jumlah yang diperoleh sebanding dengan jumlah konsumen yang datang atau menghubungi perusahaan 2. Persamaan persepsi antara karaywan dan perusahaann mengenai jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan SKALA PENGUKURAN Kualitas hasil kerja KINERJA (Y) Pengetahuan Keandalan Hubungan Kerja Sumber: Mathis dan Jackson (2006) 1. Hasil pekerjaan yang dikehendaki mendekati sempurna 2. Memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu pekerjaan 1. Pengetahuan yang dimiliki bermanfaat untuk pekerjaannya 2. Pengetahuan yang luas yang dimiliki oleh karyawan bermanfaat bagi perusahaan Kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang disyaratkan dengan supervise minimum Dapat bekerjasama dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan 1. Tidak ada kesalahan/error, kreatif dan melebihi harapan 2. Tercapainya service level layanan 1. Bekerja dengan dasar pengetahuan untuk apa yang dilakukannya 2. Terus menambah wawasan tidak sebatas urusan pekerjaan Bekerja mandiri dengan hasil yang baik dan tidak tergantung dengan atasan Dapat bekerja dalam tim dengan optimal, membangun keeratan hubungan yang sehat dan profesional D. Skala Pengukuran Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert. Skala Likert merupakan metode yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Menurut Sugiyono (2014) Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling

68 banyak digunakan dalam riset berupa survei.skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban, yaitu Sangat Setuju, Setuju, Cukup Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju. Untuk penelitian ini, Penulis menggunakan tipe pengukuran skala Likert yang dimodifikasi dari 5 menjadi 4 kategori jawaban dengan meniadakan jawaban ditengah dengan alasan (Hadi, 2007) : a. Kategori di tengah tersebut memiliki arti ganda, bisa diartikan belum bias memutuskan sesuatu atau memberi jawaban bahkan ragu-ragu; b. Tersedianya jawaban di tengah akan menimbulkan kecenderungan untuk menjawab ke tengah, bagi mereka yang ragu-ragu atas arah kecenderungan jawaban; c. Untuk melihat kecenderungan pendapat responden, ke arah setuju atau ke arah tidak setuju. Rentang skala yang digunakan untuk mengukur derajat sangat tidak mirip atau sangat mirip untuk setiap variabel dalam penelitian ini adalah 1 (satu) sampai 4 (empat) yaitu dengan tingkat pembobotan sebagai berikut : a. jawaban sangat setuju/sangat baik/selalu, bobot nilai 4 b. jawaban setuju/baik/sering, bobot nilai 3 c. jawaban tidak setuju/buruk/kadang-kadang, bobot nilai 2 d. jawaban sangat tidak setuju/sangat buruk/tidak pernah, bobot nilai 1

69 Tabel 3.4 Skala Likert Jawaban Kode Skor Sangat Setuju SS 4 Setuju S 3 Tidak Setuju TS 2 Sangat Tidak Setuju STS 1 E. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Departemen Customer Service PT BCA Finance. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, (Sugiyono, 2014). Penetapan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis metode Convenience Sampling. Adapun caranya adalah dengan memberikan kuesioner kepada karyawan di Departemen Customer Service Kantor Pusat. Untuk mengetahui ukuran sampel representative yang didapat berdasarkan rumus sederhana sebagai berikut: n = N Nd 2 + 1 Dimana: N = besarnya populasi n = besarnya sampel d = tingkat ketepatan yang diinginkan 10%

70 Dengan rumus tersebut, maka ukuran sampel dari populasi 360 (Data Desember 2015) dengan mengambil tingkat ketepatan (d) = 10% sebagai berikut: 260 n = = 72,22 (dibulatkan menjadi 72) (260) (0.10) 2 + 1 F. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data penelitian lapangan (field research). Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan survei dan observasi langsung. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner yang diajukan kepada karyawan. Untuk jenis data, terdapat dua jenis data dalam penelitian, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumbernya langsung dengan menggunakan wawancara, kuesioner dan survei ke lokasi objek penelitian, pedoman perusahaan, serta sumber lain yang dianggap relevan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data primer yang diperoleh melalui survey. G. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, penulis mempergunakan analisis deskriptif kuantitatif, dengan dibantu oleh perangkat lunak SPSS. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut:

71 1. Analisis Karakteristik Responden Metode analisi ini digunakan untuk mengetahui karakteristik dari responden yang memberikan jawab atas kuesioner dalam penelitian ini. Karakteristik responden ini dilihat dari jenis kelamin, kelompok usia, tingkat pendidikan, masa kerja, dan level jabatan responden. 2. Pengujian Alat Ukur Penelitian Alat ukur dalam penelitian sosial biasanya tidak mutlak seperti halnya bersifat eksak. Kuesioner adalah bentuk alat ukur penelitian, biasanya digunakan pendekatan statistika melalui validitas dan realiabilitas alat ukur. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui keakuratan instrumen yang disiapkan (validitas) dan juga keandalan dan konsistensi hasil pengukuran atau jika pengukuran dilakukan beberapa kali (realiabilitas). Pengujian alat ukur penelitian bisa juga dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Pengujian alat ukur secara kualitatif adalah dengan cara pertimbangan bahwa suatu item layak dipergunakan dalam suatu penelitian yang dilihat dari isi atau makna yang tercantum dalam pertanyaan kuesioner tersebut (expertist judgement), sedangkan pengujian secara kuantitatif adalah dengan cara penerapan ilmu ilmu statistika melalui analisis berikut : a. Analisa Validitas Item Sebelum di uji regresi berganda, maka data kuesioner akan diuji validiitasnya dengan tujuan untuk mengetahui apakah suatu instrument alat ukur telah menjalankan fungsi ukurnya. Menurut

72 Sekaran (2006) validitas menujukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Data kuesioner dikatakan valid jika nilai faktor loadingnya > 0,5. b. Analisis Realiabilitas Alat Ukur Perhitungan Koefisien Realiabilitas menggunakan perumusan Alpha-Cronbach berikut ini : k σ 2 x σ 2 i : jumlah item : varians skor total : varians skor setiap item Perhitungan koefisien realiabilitas baik terhadap seluruh item pada setiap alat ukur maupun terhadap item-item pada setiap aspek. Kesimpulan mengenai tinggi rendahnya realiabilitas aspek maupun alat ukur menggunakan kriteria sebagai berikut (Kaplan & Saccuzo, 2012). 0,00 0,19 : tidak reliabel 0,20 0,39 : kurang reliabel 0,40 0,69 : cukup reliabel 0,70 0,89 : reliabel 0,90 1,00 : sangat reliabel

73 Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menetapkan angka realiabilitas minimal 0,60 sebagai syarat kecukupan realiabilitas alat ukur penelitian. c. Analisa Asumsi Klasik Dalam analisis ini terdapat beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi. Pengujian asumsi regresi linear klasik akan diuraikan dalam uraian berikut. Pengujian Multikolinearitas, yaitu pengujian ada atau tidaknya hubungan linear antar variabel bebas. Asumsi mode regresi linear berganda mensyaratkan tidak adanya hubungan kombinasi linear antara variabel bebas yang satu dengan yang lainnya. Pengujian multikolinearitas dengan menggunakan Variance Influence Factor (VIF), bila nilai VIF kecil dari 10, tidak terdapat multikolinearitas; Pengujian Heteroskedastisitas, yang bertujuan untuk mengukur apakah terdapat homoskedastisitas ataukah heteroskedastisitas varians residual antar pengamatan. Pengujian heteroskedastisitas diantaranya denga melihat pola sebaran data antara nilai prediksi (ŷ i = f(x)) dengan nilai residual (e = y i - ŷ i ). Apabila sebaran data terlihat acak, tidak mengkuti suatu pola tertentu seperti mengumpul, menyempit dan kemudian melebar, dapat disimpulkan bahwa dalam data pengamatan bersifat heterokedastisitas. Model regresi yang diinginkan adalah homomedastisitas atau yang tidak terjadi problem heterokedastisitas.

74 Uji Autokorelasi Tujuan uji korelasi adalah menguji tentang ada atau tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 pada persamaan regresi linier. Apabila terjadi korelasi maka menunjukkan adanya problem autokorelasi. Problem autokorelasi mungkin terjadi pada data time series (data runtut waktu), sedangkan pada data crossection (silang waktu), masalah autokorelasi jarang terjadi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas autokorelasi. Salah satu cara untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan Uji Durbin-Watson (DW). Uji Durbin- Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (First order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstata) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel bebas. Dimana dikatakan data tidak terjadi autokorelasi apabila nilai DW berkisar antara du dan 4-du dalam hal ini adalah 1,56 < 1,845 < 2,44. 3. Analisis Regresi Linear Berganda Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara dua variabel bebas dengan satu variabel terikat. Pendekatan statistika untuk hal ini adalah melalui analisis regresi linear berganda yang berguna untuk menentukan besaran pengaruh antara dua atau lebih variabel sekaligus melihat taraf pengaruh tersebut. Metode ini juga biasanya digunakan

75 untuk meramalkan atau menduga nilai suattu variabel antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat. Syarat penentuan besaran pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lainnya adalah sebagai berikut : a. Hubungan antara variabel harus merupakan hubungan yang linear dan aditif; b. Kekeliruan dalam pengukuran (ɛ) berasal dari populasi yang berdistribusi normal; c. Antar variabel residu tidak berkorelasi satu sama lain (tidak terdapat autokorelasi); d. Tidak terdapat keeratan hubungan (multikolinearitas) antarvariabel bebas; e. Kesamaan varians dari residual atau galat antar-pengamatan (homoskedastisitas); f. Skala pengukuran pada setiap variabel adalah sekurang kurangnya interval. Syarat dan ketentuan di atas biasanya disebut dengan asumsi regresi linear berganda. Apabila persyaratan tersebut dipenuhi, maka nilai koefisien jalur dapat dihitung dengan langkah langkah berikut : a. Bentuk persamaan regresi linear, dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependen dan dua variabel independen sehingga bentuk model persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y i = β 0 + β 1 X 1i + β 2 X 2i + ɛ i

76 Atau ke dalam bentuk persamaan matriks : y = Xβ + ɛ dengan : y : vektor variabel terikat X : matriks variabel bebas β : vektor parameter koefisien regresi (β 0, β 1, dan β 2 ) ɛ : vektor kekeliruan dalam pengukuran atau variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model i : unit sampel atau pengamatan ke-i, dengan i = 1, 2,..., n n : ukuran sampel b. Taksiran nilai koefisien regresi ( β ) dapat ditentukan melalui metode kuadrat terkecil maupun Likelihood Ratio dengan perhitungan ( β ) = (X 1 X) -1 X 1 y c. Untuk keperluan perhitungan, hitung korelasi antarvariabel dengan rumus berikut : d. Koefisien korelasi berganda dapat dihitung dengan rumus berikut : R 2 rxi = ( y y ) -1 β (X y)

77 Pengujian keberartian dari koefisien regresi perlu dilakukan dalam penelitian ini. Pengujian dalam analisis regresi dilakukan dalam dua tahapan, yaitu pengujian model secara keseluruhan dan pengujian koefisien regresi secara individual dengan langkah langkah sebagai berikut : Pengujian secara keseluruhan Hipotesis untuk pengujian secara keseluruhan adalah : H 0 : β 0 = β 1 = β 2 = 0 H 1 : sekurang kurangnya ada sebuah β k 0, dengan k = 0, 1, 2 dengan statistik uji : Kriteria pengujian adalah H 0 ditolak jika F F (1-α;k,n-k) yang artinya model dapat diterima atau cocok. Cara lain untuk mementukan kecocokan model adalah membandingkan antara nilai kekeliruan dalam sampel (p-value) dengan taraf signifikansi (α). Jika perolehan p-value lebih kecil daripada tingkat signifikansi α, maka model dapat dikatakan cocok. Nilai α dalam penelitian ini ditetapkan sebesar 5%. Pengujian secara individual Hipotesis penelitian untuk pengujian koefisien jalur secara individual adalah sebagai berikut : H 0 : β k = 0

78 H 1 : β k 0 Statistik uji untuk pengujian secara individual adalah t = β k SE (β k ) dengan: β k : koefisien jalur, dengan k = 0, 1, 2 SE (β k ) : kekeliruan baku Kriteria pengujian adalah H0 ditolak jika t - t (1-α/2;k-1,n-k-1) atau t t (1-α/2;k-1,n-k-1), dengan k adalah jumlah variabel bebas. Jika H0 ditolak, maka artinya koefisien jalur berpengaruh secara signifikan. Cara lain untuk menentukan kecocokan model adalah membandingkan antara nilai kekeliruan dalam sampel (p-value) dengan taraf signifikansi (α). Jika peroleh p-value lebih kecil daripada tingkat signifikansi α, maka koefisien regresi dapat dikatakan signifikan atau berarti. Pengaruh dari variabel variabel indenpen terhadap variabel dependen dapat dihitung melalui nilai koefisien determinasi yaitu kuadrat dari nilai koefisien korelasi berganda yang telah diperoleh dari pengujian keberartian model dan dikalikan dengan 100% (ṕ 2 x 100%). Koefisien determinasi menunjukkan persentase dari pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya, sedangkan pengaruh masing masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dihitung melalui

79 kuadrat dari koefisien jalur atau standardize coefficient yang dikalikan dengan 100%.