PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2009 DAN

KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 MARET 2010 DAN

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

30 Juni 31 Desember

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

30 September 31 Desember Catatan

JUMLAH ASET LANCAR

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT MITRA INVESTINDO Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

Revisi PT MITRA INVESTINDO Tbk

JUMLAH AKTIVA

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT MITRA INVESTINDO Tbk


PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

Laporan Keuangan Untuk Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 Dan PT SUGIH ENERGY Tbk TIDAK DIAUDIT

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

PT. PUSAKO TARINKA, Tbk

Jumlah aset lancar

PT ALKINDO NARATAMA TBK

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7

PT ALLBOND MAKMUR USAHA

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan Perubahan Ekuitas...

Revisi PT MITRA INVESTINDO Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

Jumlah Aset Lancar

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

LAPORAN KEUANGAN. 31 Maret 2018 dan (Tidak diaudit) PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk

PT Alam Karya Unggul Tbk (d/h PT Aneka Kemasindo Utama Tbk) dan Entitas Anak

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-3. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 4

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

Transkripsi:

LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN PER 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)

LAPORAN KEUANGAN PER 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAFTAR ISI Halaman Laporan Posisi Keuangan per 30 September 2011 (Tidak Diaudit ) dan 31 Desember 2010 (Diaudit) 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Tanggal 30 September 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) 3-4 Laporan Perubahan Ekuitas untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Tanggal 30 September 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) 5 Laporan Arus Kas untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir Tanggal 30 September 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) 6 Catatan Atas Laporan Keuangan 7-19

LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) Catatan A S E T ASET LANCAR Kas dan Bank 3c, 3l, 4, 21 224,858,089 119,200,699 Piutang Usaha - Pihak Ketiga 3d, 3e, 3l, 5, 21 228,127,828,387 145,798,439,725 Piutang Lain lain 6 3,225,000 750,000 Biaya Dibayar Dimuka 3f, 7 52,442,000 24,750,000 JUMLAH ASET LANCAR 228,408,353,476 145,943,140,424 ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan 3m, 11 156,608,498 136,111,749 Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp 360,745,178 dan Rp 337,274,861 masing-masing per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 3g, 3h, 8 92,039,582 115,509,899 Uang Jaminan 9 3,000,000 - JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 251,648,080 251,621,648 JUMLAH ASET 228,660,001,556 146,194,762,072 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan Dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan 1

LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) Catatan LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang Usaha - Pihak Ketiga 3l, 10, 21 205,707,907,680 124,215,015,385 Hutang Pajak 3m, 11 177,473,890 95,202,141 Biaya Yang Masih Harus Dibayar 12 174,874,852 97,557,385 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 206,060,256,422 124,407,774,911 LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas diestimasi untuk Imbalan Pasca Kerja Karyawan 3i, 3j, 13 626,433,994 544,447,000 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 626,433,994 544,447,000 JUMLAH LIABILITAS 206,686,690,416 124,952,221,911 EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal Saham - Nilai Nominal per Saham Rp 100 Modal Dasar - 440.000.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor 110.000.000 saham 14 11,000,000,000 11,000,000,000 Tambahan Modal Disetor - Bersih 15 4,215,565,685 4,215,565,685 Saldo Laba Ditentukan penggunaanya - - Tidak ditentukan penggunaannya 6,757,745,455 6,026,974,476 Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 21,973,311,140 21,242,540,161 Kepentingan nonpengendali - - Jumlah Ekuitas 21,973,311,140 21,242,540,161 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 228,660,001,556 146,194,762,072 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan Dari Laporan Keuangan Secara keseluruhan 2

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) Catatan 30 September 2011 30 September 2010 PENJUALAN BERSIH 3k, 16 213,419,878,331 141,419,654,155 BEBAN POKOK PENJUALAN 3k, 17 (209,882,613,641) (139,164,568,948) LABA KOTOR 3,537,264,690 2,255,085,207 BEBAN USAHA 3k, 18 Penjualan 805,823,388 769,734,745 Umum dan Administrasi 1,573,595,660 673,561,953 Jumlah Beban Usaha 2,379,419,048 1,443,296,698 LABA USAHA 1,157,845,642 811,788,509 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 3k Selisih Kurs - Bersih (175,435,957) (599,837,349) Penghasilan Bunga 387,601 353,001 Lain-lain (4,177,306) (1,887,966) Penghasilan (Beban) Lain-Lain - Bersih (179,225,662) (601,372,314) LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN 978,619,980 210,416,195 BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN BADAN 3m, 11 Periode Berjalan 268,345,750 68,869,000 Tangguhan (20,496,749) (14,518,875) Jumlah 247,849,001 54,350,125 LABA PERIODE BERJALAN 730,770,979 156,066,070 Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 730,770,979 156,066,070 Kepentingan nonpengendali - - Laba periode berjalan 730,770,979 156,066,070 LABA BERSIH PER SAHAM 3n, 20 6.64 1.42 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan Dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan 3

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) LABA PERIODE BERJALAN 730,770,979 156,066,070 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - LABA BERSIH KOMPREHENSIF 730,770,979 156,066,070 Jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 730,770,979 156,066,070 Kepentingan nonpengendali - - Jumlah laba komprehensif periode berjalan 730,770,979 156,066,070 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan Dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan 4

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) Saldo Laba Tambahan Modal Ditentukan Tidak Ditentukan Kepentingan Catatan Modal Saham Disetor - bersih Penggunaannya Penggunaannya nonpengendali Ekuitas Saldo per 1 Januari 2010 14, 15 11,000,000,000 4,215,565,685-5,567,486,629-20,783,052,314 Laba bersih komprehensif periode berjalan - - - 156,066,070-156,066,070 Saldo per 30 September 2010 11,000,000,000 4,215,565,685-5,723,552,699-20,939,118,384 Laba bersih komprehensif periode berjalan - - - 303,421,777-303,421,777 Saldo 31 Desember 2010 11,000,000,000 4,215,565,685-6,026,974,476-21,242,540,161 Laba bersih komprehensif periode berjalan - - - 730,770,979-730,770,979 Saldo 30 September 2011 11,000,000,000 4,215,565,685-6,757,745,455-21,973,311,140 Lihat Catatan Atas Laporan Keuangan yang Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan Dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan 5

LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) 30 September 2011 30 September 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan 131,090,489,669 215,735,446,408 Pembayaran Kas kepada Pemasok dan Karyawan (129,536,216,696) (213,948,447,438) Kas yang Dihasilkan dari Operasi 1,554,272,973 1,786,998,970 Pembayaran Beban Usaha (1,089,925,505) (557,377,720) Pembayaran Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai (176,464,416) (158,284,736) Uang Jaminan (3,000,000) - Penghasilan (Beban) Lainnya - Bersih (3,789,705) (1,534,965) Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi 281,093,347 1,069,801,549 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aktiva Tetap - (4,175,000) Arus Kas Bersih yang Digunakan Untuk Aktivitas Investasi - (4,175,000) PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA KAS DAN BANK (175,435,957.00) (599,837,349) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 105,657,390 465,789,200 KAS DAN BANK AWAL PERIODE 119,200,699 60,239,806 KAS DAN BANK AKHIR PERIODE 224,858,089 526,029,006 Lihat Catatan Atas Laporan Keuangan yang Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan Dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan 6

1. GAMBARAN UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Akbar Indo Makmur Stimec, Tbk (Perusahaan) didirikan di Indonesia pada tanggal 7 Mei 1997 berdasarkan akta notaris Drs. Hanifa Halim, SH No. 24 pada tanggal yang sama. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No.C2-7398.HT.01.01.Th.97 tanggal 31 Juli 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.16 Tambahan No.1232 tanggal 24 Pebruari 1998. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta No. 46 tanggal 24 Juni 2011 oleh Notaris Irma Bonita, S.H. dan telah dalam proses pelaporan di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia b. Bidang Usaha Perusahaan bergerak dalam bidang pendistribusian dan perdagangan umum yang pada saat ini lebih terkonsentrasi di perdagangan batu bara. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan berkantor Pusat di Gedung Wisma Bisnis Indonesia 2, Jl. H. Juanda III No 32 Lantai 3-01, Jakarta Pusat 10120. Berdasarkan akta Notaris Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, SH., M.Kn., No.9 tanggal 10 Nopember 2004, perusahaan melakukan diversifikasi dengan menambah divisi perdagangan dan pertambangan batubara. c Komisaris dan Direksi Berdasarkan akta No. 46 tanggal 24 Juni 2011 oleh Notaris Irma Bonita, SH., susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama (Komisaris Independen) Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur : Ir. Agus Gurlaya Kartasasmita : Tengku Alwin Aziz : Peter Rulan Isman : Yulius Leonardo 2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) Pada tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) revisi dan PSAK baru, dan Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut yang telah diterbitkan oleh Ikantan Akuntan Indonesia yang berlaku efektif sejak tanggal atau setelah tanggal 1 Januari 2011: - PSAK No. 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan - PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas - PSAK No. 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi - PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan - PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset Ketika penerapan PSAK atau ISAK tersebut diyakini memiliki dampak pada laporan keuangan atau kinerja keuangan Perusahaan, maka dampak tersebut diuraikan sebagai berikut: Penerapan PSAK 1 menghasilkan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan antara lain: - Menyajikan dalam laporan perubahan ekuitas, seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (pendapatan komprehensif) disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif. - Menyajikan laporan posisi keuangan (Neraca) pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap dengan menerapkan kebijakan terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap dengan menerapkan kebijakan PSAK 25 7

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan disusun atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas disusun dengan konsep harga perolehan/nilai historis. Laporan arus kas disusun berdasarkan metode arus kas langsung yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Sejak tanggal 1 Januari 2000, Perusahaan menyajikan laporan arus kas dari aktivitas operasi sesuai dengan Peraturan No.VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No.Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Perubahan Peraturan No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam Laporan Keuangan adalah Rupiah. b. Pengunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dalam laporan keuangan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. c. Kas dan Bank Kas dan Bank meliputi kas dan bank, tidak digunakan sebagai jaminan serta tidak dibatasi penggunaannya d. Piutang Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan e. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun. f. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. g. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai 8

biaya tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method ) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut : tahun Peralatan Kantor 4-8 Kendaraan 4-8 Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. h. Penurunan Nilai Aset Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aset. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Jumlah aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi. Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi tahun berjalan. i. Kewajiban Diestimasi Kewajiban diestimasi diakui apabila Perusahaan mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan handal. 9

j. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, bonus dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca setelah dikurang dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laba rugi tahun berjalan. Imbalan Pasca-kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial (jika ada) bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karwayan. k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan diakui pada saat penyerahan barang di atas tongkang atau kapal kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada periode yang bersangkutan (accrual basis). l. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut : 1 Dolar Amerika Serikat 8,823 8,991 Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi atau penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi. 10

m. Perpajakan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan termporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan (jika ada) juga diakui sebagai aset pajak tangguhan sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi. Pajak tangguhan diukur dengan kemungkinan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan (apabila ada) disajikan di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tanguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. n. Laba per Saham Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham perusahaan yang beredar selama periode yang bersangkutan. o. Pelaporan Segmen Pelaporan Segmen disajikan berdasarkan segmen usaha yang teridentifikasi. Segmen usaha merupakan komponen yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk dan jasa dan kelompok tersebut memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. 4. Kas dan Bank Kas Rupiah 14,792 1,758,892 Bank 224,843,297 117,441,807 Jumlah Kas dan Bank 224,858,089 119,200,699 a. Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero), Tbk 5,409,283 61,522,103 PT Bank CIMB Niaga 192,889,224 - Jumlah Rupiah 198,298,507 61,522,103 Mata uang asing PT Bank Mandiri (Persero), Tbk 17,950,041 55,919,704 PT Bank CIMB Niaga 8,594,749 - Jumlah Mata Uang Asing 26,544,790 55,919,704 Jumlah Bank 224,843,297 117,441,807 11

b. Informasi Lainnya Rincian bank dalam mata uang asing adalah sebagai berikut : 30 September 2011 31 Desember 2010 Mata uang asli Ekuivalen Rp. Mata uang asli Ekuivalen Rp. Dolar Amerika Serikat 3,008.59 26,544,790 6,219.52 55,919,704 Jumlah 26,544,790 55,919,704 5. Piutang Usaha Pihak Ketiga Rupiah 25,507,848,695 9,625,027,327 Mata Uang Asing 202,619,979,692 136,173,412,398 Jumlah Piutang Usaha 228,127,828,387 145,798,439,725 Umur piutang usaha adalah sebagai berikut : Belum jatuh tempo 21,691,054,011 27,760,585,796 Lewat Jatuh tempo 1-30 hari 34,781,128,661 26,333,391,139 31-60 hari 30,564,161,437 35,928,292,963 Lebih dari 60 hari 141,091,484,278 55,776,169,827 Jumlah 228,127,828,387 145,798,439,725 Manajemen tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha karena manajemen berpendapat bahwa piutang usaha tersebut dapat ditagih. Mata uang asli Ekuivalen Rp. Mata uang asli Ekuivalen Rp. Dolar Amerika Serikat 22,964,975.60 202,619,979,692 15,145,524.68 136,173,412,398 Jumlah 202,619,979,692 136,173,412,398 6. Piutang Lain lain Karyawan 3,225,000 750,000 Jumlah 3,225,000 750,000 Perusahaan memberikan pinjaman kepada karyawannya tidak dikenakan bunga. Pinjaman ini dilunasi secara angsuran melalui potongan gaji bulanan. Manajemen tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang lain-lain karena manjemen berpendapat bahwa piutang lain-lain tersebut dapat ditagih 12

7. Biaya Dibayar Dimuka Sewa 50,000,000 24,750,000 Asuransi 2,442,000 - Jumlah 52,442,000 24,750,000 8. Aset Tetap Harga Perolehan Pemilikan langsung 1 Januari 2011 Penambahan Pengurangan 30 September 2011 Peralatan kantor 331,784,760 - - 331,784,760 Kendaraan 121,000,000 - - 121,000,000 Jumlah 452,784,760 - - 452,784,760 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Peralatan kantor 328,566,531 782,811-329,349,342 Kendaraan 8,708,330 22,687,506-31,395,836 Jumlah Akumulasi Penyusutan 337,274,861 23,470,317-360,745,178 Nilai Buku 115,509,899 92,039,582 Harga Perolehan Pemilikan langsung 1 Januari 2010 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2010 Peralatan kantor 327,609,760 4,175,000-331,784,760 Kendaraan 11,000,000 110,000,000-121,000,000 Jumlah 338,609,760 114,175,000-452,784,760 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Peralatan kantor 305,918,492 22,648,039-328,566,531 Kendaraan 4,812,497 3,895,833-8,708,330 Jumlah 310,730,989 26,543,872-337,274,861 Nilai Buku 27,878,771 115,509,899 Jumlah penyusutan untuk Aset Tetap pemilikan langsung yang dibebankan pada laporan laba rugi adalah sebesar Rp 23,470,317 dan Rp 26,543,872 masing-masing untuk periode yang berakhir tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 9. Uang Jaminan Akun ini merupakan uang jaminan sewa ruangan di Gedung Wisma Indonesia sebesar Rp. 3,000,000 per 30 September 2011. 10. Hutang Usaha Pihak ketiga Rupiah 16,011,986,441 - Mata Uang Asing 189,695,921,239 124,215,015,385 Jumlah 205,707,907,680 124,215,015,385 13

Hutang usaha berasal dari pembelian barang Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : Mata uang asli Ekuivalen Rp. Mata uang asli Ekuivalen Rp. Dolar Amerika Serikat 21,500,161.08 189,695,921,239 13,815,483.86 124,215,015,385 Jumlah 189,695,921,239 124,215,015,385 11. Perpajakan a. Hutang Pajak Pajak Penghasilan : Pasal 21 7,241,448 16,880,965 Pasal 23 1,905,166 1,934,678 Pasal 25 13,065,625 4,060,500 Pasal 29 154,562,207 71,685,998 Pasal 4 (2) 699,444 640,000 Jumlah 177,473,890 95,202,141 b. Beban Pajak Penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 30 September 2011 30 September 2010 Laba sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi 978,619,980 210,416,195 Beda waktu : Imbalan Kerja 81,986,994-58,075,501- Beda tetap : Penghasilan bunga (387,601) (353,001) Pengobatan 13,163,999 7,337,550 Taksiran laba fiskal Perusahaan - periode berjalan 1,073,383,372 275,476,245 Taksiran pajak penghasilan dan perhitungan hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Taksiran laba fiskal Perusahaan (dibulatkan) 1,073,383,000 275,476,000 Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan 268,345,750 68,869,000 Pajak penghasilan dibayar dimuka PPh pasal 25 (113,783,543) (115,529,502) Taksiran hutang pajak penghasilan 154,562,207 (46,660,502) 14

Taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi terdiri dari komponen sebagai berikut : Periode berjalan 268,345,750 68,869,000 Tangguhan (20,496,749) (14,518,875) Taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi 247,849,001 54,350,125 Kewajiban pajak tangguhan timbul dari perbedaan dasar pencatatan menurut pembukuan dan pelaporan pajak karena metode atau dasar penentuan yang digunakan untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak. c. Aset Pajak Tangguhan Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan 31 Desember 2010 Laba Rugi Tahun 2011 30 September 2011 Aset pajak tangguhan Imbalan kerja 136,111,749 20,496,749 156,608,498 Penyusutan aset tetap - - - Aset Pajak Tangguhan - Bersih 136,111,749 20,496,749 156,608,498 Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan 1 January 2010 Laba Rugi Tahun 2010 31 Desember 2010 Aset pajak tangguhan Imbalan kerja 108,251,919 27,859,830 136,111,749 Penyusutan aset tetap 118,797,736 (118,797,736) - Jumlah aset pajak tangguhan 227,049,655 (90,937,906) 136,111,749 Kewajiban pajak tangguhan Penyusutan aset tetap (110,952,503) 110,952,503 - Jumlah kewajiban pajak tangguhan (110,952,503) 110,952,503 - Aset Pajak Tangguhan - Bersih 116,097,152 20,014,597 136,111,749 d. Administrasi Undang-undang perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa masing-masing Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang secara individu. Berdasarkan UU yang berlaku, Direktorat Jenderal Pajak ( DJP ) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terhutangnya pajak 15

12. Biaya yang Masih Harus Dibayar Gaji & THR 144,001,349 78,693,914 Jamsostek 25,708,176 13,482,144 Sewa 3,276,000 3,740,000 Asuransi 1,628,000 - Konsultan - 1,620,000 Listrik Air & Telp 21,327 21,327 Lain-lain 240,000 - Jumlah 174,874,852 97,557,385 13. Liabilitas diestimasi untuk Imbalan Pasca Kerja Karyawan Liabilitas diestimasi imbalan kerja Liabilitas diestimasi imbalan kerja dihitung oleh PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen. Asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalah sebagai berikut : Tingkat Diskonto 7.55% 7.55% Kenaikan gaji di masa datang 9% 9% Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut : Biaya jasa kini 50,368,500 122,948,000 Biaya bunga 26,305,497 29,962,000 Biaya jasa lalu 83,250 111,000 Kerugian aktuarial bersih yang diakui selama tahun berjalan 5,229,747 4,812,000 Jumlah 81,986,994 157,833,000 Mutasi liabilitas yang diakui pada neraca adalah sebagai berikut : Nilai kini liabilitas 626,433,994 673,932,000 Nilai wajar aset program - - Keuntungan aktuarial yang belum diakui - (128,411,000) Biaya jasa lalu yang belum diakui - (1,074,000) 626,433,994 544,447,000 16

14. Modal Saham Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT. Sinartama Gunita (biro administrasi efek) No 01/SG-CA/LB-AIMS/X/2011 tanggal 7 Oktober 2011, adalah sebagai berikut : 30 September 2011 Jumlah Saham ditempatkan Persentase dan disetor penuh Kepemilikan Jumlah PT Citra Bumi Sentosa 53,000,000 48.18% 5,300,000,000 Labuan Resources Investment Corp 15,000,000 13.64% 1,500,000,000 Lain - lain (masing - masing dibawah 5%) 42,000,000 38.18% 4,200,000,000 Jumlah 110,000,000 100.00% 11,000,000,000 31 Desember 2010 Jumlah Saham ditempatkan Persentase dan disetor penuh Kepemilikan Jumlah PT Stimec International 31,250,000 28.41% 3,125,000,000 Labuan Resources Investment Corp 15,000,000 13.64% 1,500,000,000 Lain - lain (masing - masing dibawah 5%) 63,750,000 57.95% 6,375,000,000 Jumlah 110,000,000 100.00% 11,000,000,000 15. Tambahan Modal Disetor - Bersih Agio saham 6,000,000,000 6,000,000,000 Biaya emisi saham (1,784,434,315) (1,784,434,315) Jumlah 4,215,565,685 4,215,565,685 16. Penjualan - Bersih 30 September 2011 30 September 2010 Penjualan 213,419,878,331 141,419,654,155 Jumlah 213,419,878,331 141,419,654,155 Penjualan Perusahaan adalah kepada PT. Baramulti Sugih Sentosa dan PT Hasil Bumi Kalimantan, pihak ketiga. 17. Beban Pokok Penjualan 30 September 2011 30 September 2010 Pembelian 209,882,613,641 139,164,568,948 Jumlah 209,882,613,641 139,164,568,948 Pembelian Perusahaan adalah dari PT. Sumber Kurnia Buana dan PT Muara Alam Sejahtera, pihak ketiga. 17

18. Beban Usaha 30 September 2011 30 September 2010 Penjualan Gaji dan THR 603,056,000 542,500,000 Sewa 85,904,444 157,785,844 Imbalan pasca kerja karyawan 81,986,994 58,075,501 Pemeliharaan 28,349,950 6,229,900 Lain - lain 6,526,000 5,143,500 Jumlah Beban Penjualan 805,823,388 769,734,745 Umum dan Administrasi Gaji dan THR 543,439,350 282,749,580 Beban kantor 38,194,969 38,917,850 Jasa Profesional 86,172,500 81,400,000 Pengobatan 13,163,999 7,337,550 Penyusutan 23,470,317 24,556,660 Administrasi Efek 29,105,000 29,050,000 Pelatihan 1,250,000 2,000,000 Listrik, Air dan Telepon 41,620,600 42,544,220 Lain - lain 797,178,925 165,006,093 Jumlah Beban Umum dan Administrasi 1,573,595,660 673,561,953 19. Informasi Segmen Usaha Rincian penjualan, harga pokok penjualan dan laba (rugi) usaha yang dimiliki dan diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut : 30 September 2011 30 September 2010 Penjualan Produk batu bara 213,419,878,331 141,419,654,155 Penjualan bersih 213,419,878,331 141,419,654,155 Harga Pokok Penjualan Pembelian produk batu bara 209,882,613,641 139,164,568,948 Harga pokok penjualan 209,882,613,641 139,164,568,948 Laba Usaha Produk batu bara 1,157,845,642 811,788,509 Laba Usaha 1,157,845,642 811,788,509 20. Laba per Saham Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan. 30 September 2011 30 September 2010 Laba bersih 730,770,979 156,066,070 Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar 110,000,000 110,000,000 Laba per saham 6.64 1.42 18

21 Aset dan Kewajiban Moneter Dalam Mata Uang Asing Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: Aset USD USD Bank 3,008.59 6,219.52 Piutang Usaha 22,964,975.60 15,145,524.68 Jumlah 22,967,984.19 15,151,744.20 Kewajiban Hutang Usaha 21,500,161.08 13,815,483.86 Jumlah Kewajiban 21,500,161.08 13,815,483.86 Jumlah Aset - Bersih 1,467,823.10 1,336,260.34 Ekuivalent dalam Rupiah 12,950,603,242 12,014,316,717 22. TANGGAL OTORISASI PENERBITAN LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 28 Oktober 2011, manajemen Perusahaan mengotorisasi penerbitan laporan keuangan. 19