BAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia adalah rendahnya kinerja karyawan. Salah satu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api (Persero) DAOP II Bandung dituntut agar selalu

BAB I PENDAHULUAN. maksimal. Sebagaimana diungkapkan Faustino Cardoso Gomes (2000:177, dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. timbul di dalam suatu perusahaan. Kepuasan kerja memiliki arti yang beragam,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam keberlangsungan perusahaan dan pencapaian tujuan. memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan listrik ternama di Indonesia, PT PLN (Persero) Distribusi

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang hendak dicapai melalui aktivitas yang dilakukannya. Agar

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan. tercapainya kinerja yang tinggi dalam bidang kerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk lebih Smart dalam mengelola SDM dan organisasinya. Pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. PLN P3B RJBR sadar akan hal tersebut sehingga berusaha melakukan penilaian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya yang paling penting dalam setiap organisasi adalah Sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas suatu perusahaan tidak dapat dipisahkan dari potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas adalah mengenai menurunnya kinerja karyawan pada divisi MSDM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang dewasa ini sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. skala nasional maupun internasional. Persaingan bisnis yang semakin ketat serta

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, dan persaingan, tetapi juga perlu menganalisis faktor internal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aset utama dari suatu instansi maupun perusahaan. Setiap sistem organisasi baik

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan memerlukan apa yang berkaitan dengan usaha-usaha. untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. (Rivai, 2004: 309). Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya suatu perusahaan dipengaruhi oleh unsur-unsur. manusia ini turut memengaruhi kemajuan perusahaan. Hal ini membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh perusahaan. Dengan kriteria-kriteria tertentu, berdasarkan pada apa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menimbulkan persaingan diantara pelaku-pelaku ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan. Perusahaan pada

I. PENDAHULUAN. keberhasilan dan pencapaian tujuan organisasi, dalam rangka pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan tentang adanya masalah loyalitas kerja karyawan dialami pula

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan motivasi kerja karyawan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. di desa Pulo Ampel kabupaten Serang Provinsi Banten ini berdiri dari tahun 1985

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan, pemanfaatan, dan pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya. Semakin baik kinerja

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki dekade kedua dalam kiprah usahanya, PT. Industri

BAB I PENDAHULUAN. adalah asset suatu organisasi karena tanpa adanya sumber daya manusia maka

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting utama dalam organisasi. Di era

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. efisien dan efektif. Startegi management perusahaan dalam hal ini haruslah

BAB I PENDAHULUAN. strategi pengembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia atau yang sering

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good govermance) adalah mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Langkat merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Langkat yang

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

2014 PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT

2015 PENGARUH TRAINING (PELATIHAN) TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peran bagi oraganisasi dalam mencapai tujuanya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini berkembang semakin pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan usaha, seringkali ditemukan beberapa masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Ketercapaian tujuan organisasi sangat ditentukan oleh manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pengelola dan pembuat gagasan. Menurut Hasibuan (200:9), manusia

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB I PENDAHULUAN. kota/kabupaten se-jawa Barat dan Banten, dan publik. Pada saat ini Bank bjb

BAB I PENDAHULUAN. Yayasan Darul Hikam yang didirikan pada tahun 1943 oleh. KHE.Hasbullah Hafidzi merupakan penyelenggara kegiatan sekolah mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. utama sebuah perusahaan dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan bagian yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dan kinerja karyawan dalam suatu organisasi adalah stress kerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Menghadapi persaingan di era globalisasi yang semakin cepat,

Fenomena pengangguran, pemutusan hubungan kerja, demonstrasi dan. unjuk rasa merupakan masalah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan terbaru memandang sumber daya manusia bukan hanya sekedar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia di era globalisasi saat ini menjadi promotor utama

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang menarik untuk dikaji dalam ruang lingkup manajemen sumber daya manusia adalah rendahnya kinerja karyawan. Salah satu sumber keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan kinerja yang tinggi adalah tenaga kerja yang berkualitas dan mempunyai efektivitas kerja yang memadai. Potensi sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam proses pembangunan industrial saat ini. Kinerja karyawan yang menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang baik sesuai dengan standar akan mendapat kepercayaan dari masyarakat. Menurut A. A. Anwar Prabu Mangkunegara (2002:9) mengemukakan kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Persaingan di dunia usaha juga dihadapi oleh perusahaan pada saat ini, hal ini dapat berdampak negatif bagi keberlangsungan perusahaan. Kinerja karyawan yang rendah merupakan permasalahan besar bagi perusahaan, karena dapat mengakibatkan kerugian apabila tidak di atasi dengan tepat. Hal ini merupakan persoalan yang dapat dialami oleh setiap perusahaan. Salah satu perusahaan yang mengalami permasalahan yang cukup kompleks adalah PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung.

2 PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung merupakan salah satu perusahaan yang menjadi tempat penelitian penulis yang berlokasi di Jalan Simpangan Industri 12 Arjuna Cicendo Bandung 40172, yang merupakan perusahaan gas industri yang didirikan pada tahun 1969 yang merupakan perusahaan gas industri pertama, dimana PT Aneka Gas Industri setiap tahunnya mengalami perkembangan atau pertumbuhan. PT Aneka Gas Industri memproduksi dan memasok gas industri untuk konsumen di indonesia. PT Aneka Gas Industri menyediakan gas industri, termasuk oksigen, nitrogen, argon, acytilene, karbondioksida, hidrogen, es kering, nitrous oxide, helium, propana, dan refrigeran gas, dan gas anestesi, oksigen dan udara tekan, oksida nitrat, dan gas sterilisasi. Melayani berbagai industri, seperti karya logam, metalurgi, proses kimia dan petrokimia, elektronik dan listrik, medis dan farmasi, makan dan minuman, pengolahan air minum, pengolahan air limbah, agribisnis. PT Aneka Gas Industri untuk saat ini berkonsentrasi di pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat. Salah satu pusat industri Jawa Barat yaitu Bandung. Kegiatan inti PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung adalah memproduksi dan memasarkan oksigen dan CO2. Oksigen dan CO2 merupakan penjualan terbesar di PT Aneka Gas Industri. Sumber Daya Manusia (SDM) yang diperlukan di PT Aneka Gas Industri adalah para tenaga professional yang memliki kompetensi khusus. PT Aneka Gas Industri selalu berupaya terus untuk meningkatkan efektifitas kerja para karyawannya melalui pembinaan sumber daya manusia yang terarah dan berkesinambungan sehingga para karyawan tersebut memiliki kemampuan menangani berbagai permasalahan baru yang muncul dalam dunia kerja. Akan

3 tetapi pada kenyataannya efektifitas kerja karyawan mengalami penurunan yang mengakibatkan kinerja karyawan tidak stabil dalam upaya meningkatkan produktivitas perusahaan sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaan. Seperti yang terlihat pada tabel berikut: Tabel 1. 1 Data Target dan Realisasi Produksi PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung Tahun 2013 Bulan TARGET REALISASI PERSENTASE REALISASI JANUARI 6.200 Tabung 6.200 Tabung 100 FEBRUARI 6.200 Tabung 6.300 Tabung 101.6 MARET 6.200 Tabung 5.700 Tabung 91.9 APRIL 6.200 Tabung 6.200 Tabung 100 MEI 6.200 Tabung 6.000 Tabung 96.7 JUNI 6.200 Tabung 6.700 Tabung 108 JULI 6.200 Tabung 5.100 Tabung 82 AGUSTUS 6.200 Tabung 6.000 Tabung 96.7 SEPTEMBER 6.200 Tabung 5.800Tabung 93.5 OKTOBER 6.200 Tabung 5.500 Tabung 88.7 NOVEMBER 6.200 Tabung 5.000 Tabung 80.6 DESEMBER 6.200 Tabung 4.600 Tabung 74.1 Sumber: Staf SDM PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa realisasi produksi PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung seringkali tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Kondisi yang paling buruk yaitu terjadi pada bulan Agustus sampai dengan bulan Desember. Di mana realisasi setiap bulannya mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena kurangnya kemampuan karyawan dalam memanfaatkan waktu. Tidak tercapainya target produksi PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung mengakibatkan terjadinya penurunan kinerja karyawan.

4 Sedarmayanti (2009:260) mengemukakan beberapa kata kunci mengenai pengertian kinerja, yaitu: 1. Hasil kerja 2. Pekerja, proses atau organisasi 3. Terbuka secara konkrit 4. Dapat diukur Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan kinerja merupakan hasil kerja yang memiliki proses pada sebuah organisasi atau perusahaan. Pengukuran kinerja tentu harus berdasarkan ukuran serta apa yang telah ditentukan perusahaan karena tanpa pengukuran yang pasti, kinerja tidak akan dapat terlihat. Salah satu perusahaan yang menggunakan penilaian kinerja ialah PT. Aneka Gas Industri Cabang Bandung. PT. Aneka Gas Industri Cabang Bandung adalah suatu perusahaan di Indonesia yang memasok dan memproduksi gas industri. PT. Aneka Gas Industri Cabang Bandung menggunakan Sistem Manajemen Kinerja Individu (SMKI) untuk penilaian individu karyawan. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemberian umpan balik terhadap pekerjaan karyawan setiap tiga bulan sekali. Penilaian yang dilakukan pada PT. Aneka Gas Industri Cabang Bandung menunjukkan terjadinya penurunan hasil nilai kinerja karyawan. Hal ini ditunjukkan pada tabel mengenai nilai kinerja karyawan yang telah didapatkan selama tiga tahun terakhir. Penerapan SMKI pada PT. Aneka Gas Industri Cabang Bandung ini baru terjadi pada tahun 2011.

5 Tabel 1. 2 Hasil Nilai SMKI PT. Aneka Gas Industri Cabang Bandung Periode 2011-2013 Tahun 2011 2012 2013 Triwulan Nilai Optimal Perolehan Nilai Keterangan () I 3000 1872 - II 3000 2174 Naik 1,06 III 3000 2215 Naik 1,01 IV 3000 2456 Naik 1,05 I 3000 2550 Naik 1,02 II 3000 2450 Turun 0,98 III 3000 2121 Turun 0,94 IV 3000 2199 Naik 1,02 I 3000 2163 Turun 0,99 II 3000 2079 Turun 0,98 III 3000 2083 Turun 1,00 IV 3000 1999 Turun 0,98 Sumber: Staf SDM PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung Tabel 1.2 menunjukkan perolehan nilai yang didapat masih belum mencapai nilai optimal. Perolehan nilai kinerja menunjukkan pada tahun 2011, kinerja karyawan mengalami kenaikan sampai dengan tahun 2012 triwulan pertama. Kenaikan dari triwulan pertama 2011 sampai dengan triwulan pertama 2012 berturut-turut adalah 1,06, 1,01, 1,05 dan 1,02. Namun, pada tahun 2012 terjadi penurunan nilai yang diperoleh pada triwulan kedua sebanyak 0,98 dan penurunan pada triwulan ketiga sebanyak 0,94. Perolehan nilai pada triwulan pertama tahun 2013 terus mengalami penurunan hingga triwulan keempat tahun 2013, yakni sebanyak 0,99 pada

6 triwulan pertama, penurunan 0,98 pada triwulan kedua, 1 penurunan pada triwulan ketiga dan penurunan sebanyak 0,98 pada triwulan keempat. Tabel 1.2 di menunjukkan perolehan nilai yang didapatkan mengalami penurunan pada dua tahun terakhir, dan terutama pada tahun 2013 mengalami penurunan dari triwulan pertama hingga triwulan keempat. Selain Tabel 1.2 di atas, permasalahan dalam menurunnya kinerja ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah karyawan yang mengalami penurunan nilai seperti pada tabel di bawah ini. Tabel 1. 3 Perkembangan Nilai Sistem Kinerja Individual (SMKI) PT. Aneka Gas Industri Cabang Bandung Tahun Naik Ket () Tetap Ket () Turun Ket () 2011 7-8 - 9-2012 13 Naik 1,86 10 Naik 1,25 11 Naik 1,22 2013 8 Turun 0,61 4 Turun 0,40 10 Turun 0,91 Rata-rata 28 22 66 Sumber: Staf SDM PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung Tabel 1.3 menunjukkan perkembangan nilai kinerja yang diperoleh karyawan mengalami fluktuatif. Namun Tabel 1.3 di atas menunjukkan karyawan yang mengalami penurunan lebih mendominasi dibandingkan karyawan yang mengalami kenaikan nilai atau nilai yang tetap. Pada tahun 2012 terjadi kenaikan perolehan nilai baik nilai itu naik, tetap ataupun turun. Tahun 2011 merupakan tahun pertama penerapan nilai SMKI di PT. Aneka Gas Industri Cabang Bandung. Perkembangan nilai pada PT. Aneka Gas Industri Cabang Bandung menunjukkan penurunan kinerja yang diperoleh karyawan. Sedangkan mengenai perolehan nilai yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan kategori nilai kinerja karyawan adalah sebagai berikut:

7 Tahun Kurang ( 60) Tabel 1. 4 Hasil Penilaian Kinerja Karyawan PT. Aneka Gas Industri Cabang Bandung Ket () Cukup (61-79) Ket () Baik (80-89) Ket () Sangat Baik (90-100) 2011 4-2 - 12-10 - 2012 7 2013 13 Naik 1,7 Naik 1,8 1 1 Turun 0,6 Tetap 1,0 6 5 Turun 0,4 Turun Rata-rata 25 5 23 31 Sumber: Staf SDM PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung Tabel 1.4 di atas mengenai kategori nilai karyawan menunjukkan, karyawan dengan kategori sangat baik atau mendapatkan nilai 90-100 mengalami kenaikan pada tahun 2011 sebanyak 1,2 namun mengalami penurunan 0,7 pada tahun 2013. Nilai 80-89 atau dengan kategori baik terus mengalami penurunan nilai dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 yakni sebanyak 0,4 dari tahun 2011 sampai 2012, dan 0,9 penurunan pada tahun 2013. Nilai dengan kategori cukup dengan nilai 61-79 mengalami penurunan 0,6 pada tahun 2011 sampai 2012, dan tidak naik ataupun turun atau 1,0. Sedangkan karyawan yang mendapatkan nilai dengan kategori kurang atau 60 mengalami kenaikan pada tahun 2012 sebanyak 1,7 dan kembali naik pada tahun 2013 sebesar 1,8. Hal ini perlu dikaji karena sering muncul fenomena baru dalam masalah rendahnya kinerja karyawan untuk bekerja. Dampak dari keadaan di atas berpengaruh terhadap kehadiran dan kedisplinan karyawan. Berikut merupakan hasil pra-penelitian mengenai presentase kehadiran dan ketidakhadiran karyawan. 0,9 12 9 Ket () Naik 1,2 Turun 0,7

8 BULAN Tabel 1. 5 Data Rekapitulasi Kehadiran dan Ketidakhadiran Karyawan PT Aneka Gas Cabang Bandung Tahun 2010-2012 TAHUN Jumlah Karyawan Sakit 2010 2011 2012 Izin Tanpa Alasan Sakit Izin Tanpa Alasan Sakit Januari 31 - - 1 1 1-2 - - Februari 31 1 1 - - - - - 2 1 Maret 31 - - 1-2 - 2 2 - April 31-1 - 2 - - - - - Mei 31-3 - - - - - - - Juni 31 1-1 2 1-1 - 2 Juli 31-2 - 1 - - - - - Agustus 31 1 - - - - 2 - - 1 September 31-2 - 1-1 - 1 - Oktober 31 - - 1 - - - - - - November 31 2 - - - - - - 1 - Desember 31 - - 2 - - - - - - Jumlah Ketidakhadiran 5 9 6 7 6 3 5 6 4 Persentase Ketidakhadiran 16,12 29, 03 19,35 22,58 19,35 9,67 Sumber : PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung (data diolah) 16,12 Izin 19,35 Berdasarkan tabel 1.5 dapat diketahui bahwa tingkat kehadiran karyawan di PT Aneka Gas masih belum mencapai tingkat kehadiran maksimal, dimana tingkat ketidakhadiran tanpa keterangan masih di batas 10. Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa tingkat kehadiran bisa berimplikasi pada kinerja. Perusahaan hendaknya memikirkan cara yang tepat untuk meningkatkan kinerja karyawannya karena hal ini akan memberikan suatu perkembangan yang baik bagi perusahaan dalam meningkatkan daya saingnya pada suatu lingkungan bisnis. Dalam hal ini juga perusahaan harus berupaya untuk membangkitkan Tanpa Alasan 12,90

9 kinerja karyawan dan berusaha agar para karyawan bisa bekerja sama dengan baik dengan sesama rekan kerjanya dan juga dengan atasan. Salah satu masalah yang menyebabkan kinerja perusahaan menurun dan tidak mencapai target yaitu berasal dari karyawan itu sendiri yang kurang optimal dalam bekerja diantaranya perilaku karyawan yang sering bolos dan pulang lebih awal dari jam kerja. Penurunan kinerja karyawan ini muncul dari ketidakpuasan karyawan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan. Peran dari fungsi SDM dalam perusahaan dituntut untuk bisa mendukung dan mendorong kemajuan karyawan, fungsi SDM dan para praktisinya harus mampu mengetahui dan mampu memotivasi karyawannya agar bias memberikan kontribusinya kepada perusahaan. Salah satu upaya perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan cara memberikan program jaminan sosial tenaga kerja. Program jaminan sosial tenaga kerja yang diberikan oleh perusahaan akan dapat memberikan ketenangan dan perasaan aman pada karyawan. Peran karyawan untuk meningkatkan kinerjanya itu disertai berbagai tantangan dan resiko yang dihadapinya, maka dari itu karyawan perlu diberikan perlindungan, pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraan agar karyawan dapat meningkatkan kemampuan mapun keterampilannya dalam menjalankan pekerjaannya sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Program jaminan sosial tenaga kerja adalah program wajib yang diberikan pemerintah untuk memberikan hak dan menentukan kewajiban masyarakat terutama pekerja. Jaminan soial dapat mengurangi ketidakpastian para pekerja dan keluarga, sehingga menciptakan angkatan kerja yang stabil sehat dan produktif.

10 Jaminan sosial tenaga kerja di Indonesia diselenggarakan oleh PT Astek (persero) yang meliputi program jaminan kesecelakaan kerja, hari tua dan kematian. Program tersebut baru beroperasi tahun 1978, pemerintah telah mengembangkan program dengan pemeliharaan kesehatan, pension dan jaminan pesangon, kemudian pada tahun 1993 berdasarkan peraturan pemerintah no 36 tahun 1995 pemerintah menunjuk PT Jamsostek (persero) sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Sentanoe Kertonegoro (1986:29) mengemukakan bahwa: Jaminan sosial dapat diartikan sebagai perlindungan yang diberikan masyarakat bagi anggota-anggotanya untuk risiko-risiko atau peristiwaperistiwa tertentu dengan tujuan sejauh mungkin untuk menghindari terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut yang dapat mengakibatkan hilangnya atau turunnya sebagian besar penghasilan, dan untuk memberikan pelayanan medis dan/atau jaminan keuangan terhadap konsekuensi ekonomi dari terjadinya peristiwa tersebut, serta jaminan untuk tunjangan keluarga dan anak. Jaminan sosial tenaga kerja sangatlah penting bagi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Seperti yang dikemukakan oleh Iman Soepomo (1983: 138) tujuan dari pemberian jaminan sosial adalah: 1. Perusahaan menginginkan karyawan dapat bekerja lebih baik. 2. Untuk memenuhi kebutuhan karyawan agar dapat tercapai tingkat produktivitas yang tinggi. 3. Untuk menambah kegairahan kerja dan semangat kerja yang tinggi dari karyawan. 4. Karyawan betah bekerja sehingga turn over karyawan menjadi lebih rendah. Bedasarkan pemaparan tersebut terdapat salah satu point yaitu point satu yang menjelaskan bahwa perusahaan menginginkan karyawan dapat bekerja lebih baik, maka dapat disimpulkan dengan diberikannya program jaminan sosial tenaga kerja diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan.

11 Apabila program jaminan sosial tenaga kerja tidak terlaksana dengan baik maka semakin membuat kinerja karyawan semakin menurun dan pada akhirnya dapat merugikan perusahaan. Program jaminan sosial tenaga karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kinerja karyawan, maka diperlukan pendekatan tertentu untuk memecahkan masalah tersebut, dan berdasarkan permasalahan yang dikaji maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi tentang perilaku, khususnya teori perilaku organisasi. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji dan mengadakan penelitian lebih lanjut dalam skripsi yang berjudul: Pengaruh Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Terhadap Kinerja Karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung. 1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah Untuk meningkatkan kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan adalah program jaminan sosial tenaga kerja. Program jaminan sosial tenaga kerja merupakan kegiatan yang melibatkan karyawan untuk memberikan ketenangan dan perasaan aman. Adanya program jaminan sosial tenaga kerja dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan. Untuk meningkatkan kinerja karyawan lebih tinggi, perusahaan perlu memperhatikan masalah jaminan sosial yang merupakan faktor pendorong dalam meningkatkan kinerja karyawan, karena dengan meningkatnya kinerja karyawan lebih tinggi akan dapat menjamin

12 kelangsungan hidup perusahaan. Untuk meningkatkan kinerjanya para karyawan pun disertai berbagai tantangan dan resiko, maka dari itu karyawan harus diberikan perlindungan, pemeliharaan Oleh karena itu, fokus masalah dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan yang dikaitkan dengan program jaminan sosial tenaga kerja di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka penulis merumuskan masalah menjadi sebagai berikut: 1. Bagaimana efektivitas program jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek) yang diberikan kepada karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung? 2. Bagaimana tingkat kinerja yang dicapai karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung? 3. Adakah pengaruh efektivitas program jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek) terhadap kinerja karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan data dan informasi yang berhubungan sejauhmana pengaruh pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja dengan kinerja karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung. Adapun tujuan yang ingin di capai adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui bagaimana gambaran efektivitas program jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek) di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung? 2. Mengetahui bagaimana gambaran tingkat kinerja yang dicapai karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung?

13 3. Mengetahui tentang pengaruh positif program jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek) terhadap kinerja karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung? 1.5 Manfaat Penelitian Peneitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat dalam memahami dan menerapkan manajemen sumber daya manusia, dan juga dapat berguna baik secara teoritis maupun secara praktis. Kegunaan dari penelitian ini adalah: 1.5.1 Manfaat Teoritis Diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia serta memperluas wawasan yang berkaitan dengan pengaruh program jaminan sosial tenaga kerja terhadap kinerja karyawan di PT Aneka Gas Industri Cabang Bandung. 1.5.2 Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan terhadap peningkatan kinerja karyawan melalui variabel-variabel yang mempengaruhinya terutama pengaruh dari program jaminan sosial tenaga kerja.