BAB V PENUTUP. membiarkan diri dibanjiri oleh gelombang-gelombang kebudayaan yang datang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dinamakan mampu berbuat hamemayu hayuning bawana (Suwardi Endraswara,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sudah dilanda dengan modernitas. Hal ini menyebabkan kebudayaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. wilayah ini sangatlah dinamis melalui tahapan-tahapan yang tidak mudah.

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dokumentasi yang ditemukan di tempat penelitian yaitu Dusun Modinan,

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan upacara adat 1 Sura dalam pelaksanaanya terdapat dua

BAB V PENUTUP. untuk mendeskripsikan setting, asal-usul, prosesi, sesaji, makna simbolik, serta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB V PENUTUP. multikultural pada anak melalui permainan tradisional yang telah peneliti

ANALISIS SOSIOLOGI BUDAYA DALAM KESENIAN TRADISIONAL JATHILAN TRI TUNGGAL MUDA BUDAYA DUSUN GEJIWAN DESA KRINJING KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. teknologi informasi dan komunikasi, telah membawa dampak luas dan

TEKNIK PERMAINAN INSTRUMEN DAN FUNGSI MUSIK IRINGAN BEKAKAK BREGADA MANGKUBUMI GAMPING TENGAH DI KELURAHAN AMBARKETAWANG KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI SURAN DI MAKAM GEDIBRAH DESA TAMBAK AGUNG KECAMATAN KLIRONG KABUPATEN KEBUMEN

BAB V PENUTUP. dengan rumusan masalah bahwa permainan playstation telah membawa. maupun prestasi pada anak usia sekolah sebelum dan sesudah gemar

Kajian Folklor dalam Tradisi Nyadran di Desa Ketundan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

BAB V PENUTUP. pendatang yang kebanyakan berasal dari daerah Cilacap yang datang ke Pantai

BAB V PENUTUP. hasil dari kreatufutas masyarakat di Desa Ngalang, kecamatan gedangsari,

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Kesenian tradisional pada

MITOS PESAREAN MBAH DAMARWULAN DALAM TRADISI SELAMETAN SURAN DI DESA SUTOGATEN KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

BAB V PENUTUP. segala kegiatan yang menyangkut Desa Wisata. Pemberdayaan Masyarakat di

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM PELAKSANAAN TRADISI MERON (Studi Kasus di desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati) NASKAH PUBLIKASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. modern. Salah satu pasar tradisonal yang masih eksis di Yogyakarta yaitu

DAFTAR PUSTAKA. Afrizal Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tradisi Menguras Sumur Di Pemandian Air Panas Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Pembangunan terlaksana dengan baik dan lancar. Jalan yang sebelumnya

I. PENDAHULUAN. Kebudayaan terjadi melalui proses belajar dari lingkungan alam maupun

PERGESERAN MAKNA SENI TARI PRAJURITAN DESA TEGALREJO KECAMATAN ARGOMULYO

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V PENUTUP. terdiri dari pengrajin, pekerja, pemasok, pengepul, dan pihak pabrik. Relasi yang

ANALISIS KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT JAWA DALAM NOVEL ZAMAN GEMBLUNG KARYA SRI WINTALA ACHMAD

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Perancangan buku visual Sarwaboga: Kuliner dalam Serat. Centhini ini dalam proses penyusunannya mengalami beberapa kendala di

BENTUK DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI GUYUBAN BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PASIR AYAH KEBUMEN

Kajian Folklor dalam Tradisi Guyang Jaran di Desa Karangrejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

LAPORAN OBSERVASI SETING LOKAL UPACARA ADAT DISTRIKAN DANAU RANU GRATI DESA RANUKLINDUNGAN KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN

BAB V PENUTUP. 1. Bersama Membangun Solidaritas Untuk Bertahan Hidup

Pola Perilaku Kesurupan Endhang Mayit dalam Kesenian Kuda Kepang Turangga Mudha di Desa Banioro Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen

Sosiologi dan Antropologi

BAB V PENUTUP. terkena pembangunan Waduk Sermo. Pembangunan Waduk Sermo yang di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ageng Sine Yogi, 2014

BAB V PENUTUP. terperinci simpulannya adalah sebagai berikut: 2. Asal mula mitos di Gunung Slamet di Dusun Bambangan yaitu mitosnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia yang mempunyai ribuan pulau dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. atau pola kelakuan yang bersumber pada sistem kepercayaan sehingga pada

2015 KREASI TARI RONGGENG LENCO DI DESA CURUG RENDENG KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT

BAB V PENUTUP. kehidupan masyarakat Desa Serang. 1. Dampak sosial alih fungsi lahan Desa Serang

DAFTAR PUSTAKA. Abidin, Slamet Aminuddin (1999) Fiqih Munakahat 1, Bandung: Pustaka Setia.

PEMAKNAAN PESAN KOMUNIKASI PADA MEDIA TRADISIONAL SENI BANTENGAN (Studi Resepsi Pada Anggota Padepokan Gunung Ukir Di Kota Batu) SKRIPSI

BAB V PENUTUP. motif batik terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Dusun. Dongkelan Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul

BAB V PENUTUP. frekuensi berbelanja minimal 3x dalam sebulan. Namun mereka. orang tua, yaitu dari hasil kerja sambilan.

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta terletak antara 70 33' LS ' LS dan ' BT '

BAB V PENUTUP. tetap dapat menjalin komunikasi. Adanya fasilitas-fasilitas untuk. berkomunikasi seperti media sosial dan instant messenger yang bisa

BAB V PENUTUP. Perubahan di dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, pola

BAB I PENDAHULUAN. dalam lagi bahasa tercakup dalam kebudayaan. Bahasa menggambarkan cara berfikir

ABSTRAK. Kata Kunci : Budaya, Feature, Nusantaraku, Produser, Rasulan. xii + 82 halaman; 17 gambar; 10 tabel Daftar acuan: 14 ( )

SENI TRADISI UJUNGAN PADA MASYARAKAT DESA GUMELEM WETAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

I. PENDAHULUAN. maupun dilestarikan. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang

BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan : telah hilang terkubur oleh pasir dan material erupsi lainnya.

BAB V PENUTUP. ditarik kesimpulan bahwa Pesan Non Verbal dalam Upacara Adat Grebek Sekaten

Oleh : Siti Masriyah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan penggemar boyband Korea

Prosesi Dan Makna Simbolik Upacara Tradisi Wiwit Padi di Desa Silendung Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo

BAB V PENUTUP. a. Musik sebagai identitas atau simbol masyarakat daerah kalibawang. b. Musik sebagai pembelajaran tentang agama islam, musik yang

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. a. Tinjauan Simbol dan Makna. tertentu yang dilekatkan padanya 1. Sedangkan menurut Ahimsa-Putra

BAB I PENDAHULUAN. pijakan dalam menenukan suatu tindakkan seperti prilaku masyarakat seharihari.

Persepsi Masyarakat terhadap Kirab Budaya dalam Nawu Sendhang Seliran di Mataram Islam Sayangan Jagalan Banguntapan Bantul

BAB III HASIL PENELITIAN

BAB IV PENUTUP. Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Kesimpulan yang. dihasilkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang dibangun di atas keheterogenan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama rahmatan lil alamin.ajarannya diperuntukkan bagi umat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS BENTUK DAN NILAI KESENIAN NDOLALAK PUTRI DWI LESTARI DESA PLIPIR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

BAB V PENUTUP. A. Simpulan Penelitian Sajen Peturon di desa Rowodadi, Kecamatan Grabag,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengelola, karyawan, dan anak asuh memiliki ikatan batin yang kuat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan merupakan corak kehidupan di dalam masyarakat yang

BAB V PENUTUP. terhadap norma-norma yang ada. Norma-norma tersebut dibuat untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR PUSTAKA. Bintarto, R Urbanisasi dan Permasalahannya. Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia.

BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KUDA LUMPING TURONGGO TRI BUDOYO DI DESA KALIGONO KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. negara ikut serta dalam memajukan kebudayaan nasional Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar 9 Tahun Dalam Sastra Dayak Ngaju, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2003), 20.

POLA PERGAULAN REMAJA DI KAWASAN TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BANYUWANGI SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. PGALB (Pendidikan Guru Agama Luar Biasa) ini adalah madrasah

BAB II. Tindakan Sosial Max Weber dan Relevansinya dalam Memahami Perilaku. Peziarah di Makam Syekh Maulana Ishak

BAB II DESKRIPSI TEORETIS DAN FOKUS PENELITIAN

Pola Perilaku Agama Kejawen Padepokan Bedogol Desa Sidaurip Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik. 1) Secara garis besar peran guru dalam menanamkan nilai budi pekerti

Pola Perilaku Spiritual dalam Kelompok Kebatinan Santri Garing di Desa Kajoran Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Orang dan semuanya adalah perempuan. Rebana Salsabila dibentuk tahun

ETOS KERJA PETANI. (Studi DiDesa Sukamaju Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo) SUMIATI PAKAYA DR. RAUF A HATU M.SI

BAB I PENDAHULUAN. beraneka ragam. Begitupun negara Indonesia. Dengan banyak pulau dan suku

CERITA RAKYAT GUNUNG SRANDIL DI DESA GLEMPANG PASIR KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP (TINJAUAN FOLKLOR)

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Pertanyaan yang menjadi ciri khas dari kebudayaan Jawa adalah bahwa cirinya terletak dalam kemampuan luar biasa kebudayaan Jawa untuk membiarkan diri dibanjiri oleh gelombang-gelombang kebudayaan yang datang dari luar dan dalam banjir itu mempertahankan keasliannya. Kebudayaan jawa justru tidak menemukan diri dan berkembang kekhasannya dalam isolasi, melainkan dalam pencernaan masukan-masukan kultural dari luar. Perkembangan kebudayaan itu tidak lepas dari perkembangan dari perubahan kehidupan sosial masyarakat yang dipengaruhi oleh kebudayaan asing yang mempengaruhi tingkah laku, pikiran dalam kehidupan masyarakat. Pada akhirnya perkembangan dari sosial masyarakat itulah yang menentukan sikap dari masyarakat terhadap kebudayaan lokalnya bisa berakibat pada perubahan yang progesif dimana kebudayaan asing bisa juga menjadi pengaruh negatif yang cenderung merusak atau menghilangkan kebudayaan asli. Hal semacam ini salah satu kebudayaan lokal yang telah mengalami perubahan akibat sikap masyarakat yang sudah terakulturasi oleh budaya asing adalah Tradisi Suran Mbah Demang. Desa Banyuraden merupakan desa yang memiliki tradisi sebagai pariwisata. Tradisi tersebut adalah tradisi Suran Mbah Demang yang dilaksanakan di Dusun Modinan tepatnya tanggal 7 Muharram (Sura) sampai

dengan tanggal 8 Muharram (Sura). Acara tersebut merupakan acara yang rutin dilaksanakan di desa tersebut. Acara tersebut dilaksanakan sebagai wujud kesetiaan dan penghormatan kepada Mbah Demang yang sudah meninggal karena jasa-jasanya. Awalnya persiapan pada acara Suran Mbah Demang adalah semua masyarakat sekitar dan keturunan Mbah Demang membersihkan sekitaran sumur, makam pusaka, rumah Mbah Demang dan Makam Mbah Demang. Kemudian setelah itu dari tanggal 1 sampai 7 Muharram (Sura) ada acara tahlilan yang diikuti oleh keturunan Mbah Demang dan warga sekitar. Setelah hari ke 7 semua mempersiapkan acara sebagai puncak dan penutupnya serangkaian acara Tradisi Suran Mbah Demang. Semua keturunan perempuan Mbah Demang memasak dan menyajikan sesaji sebagai pelengkap dalam acara sholawatan. Serangkaian acara selanjutnya sekitar pukul 08.00 WIB Kirab Budaya yang berisikan arak-arakan gunungan, kendhi ijo, kesenian seperti: jathilan, hadroh, tari-tarian, anak kecil berkuda, ogoh-ogoh, dan prajurit-prajurit pengiring gunungan mulai berdatangan. Semua itu berjalan mulai dari Balai Desa Banyuraden sampai depan rumah Mbah Demang. Setelah sampai di depan rumah Mbah Demang Kirab Budaya yang dipimpin oleh Dinas Kebudyaan tersebut disambut oleh keluarga Mbah Demang. Dinas Kebudayaan menyerahkan Kitab Bendhe dan foto Mbah Demang kepada keluarga atau keturunan Mbah Demang sebagai simbol serah terima pusaka. Kemudian setelah acara tersebut selesai ditutup dengan berdoa, semua penonton yang menyaksikaan dari mulai awal hingga kirab selesai, baik warga

sekitar maupun warga luar kota mengambil gunungan dan Kendhi Ijo secara berebut. Perebutan gunungan dan Kendhi Ijo bertujuan untuk mendapatkan berkah lantaran Mbah Demang. Semua orang berebut sampai ada yang terinjak dan terjatuh. Itu semua adalah fenomena yang terjadi di sana. Setelah semuanya selesai kemudian mereka mengambil air di sumur Tobat Maring Allah dengan menggunakan kendhi atau mereka membawa botol sendiri. Tujuan dari hal tersebut adalah mereka percaya bahwa dengan adanya air sumur tersebut dengan meminum atau berwudhu dapat memberikan berkah bagi mereka. Pada puncak acara yaitu sholawatan yang dipimpin oleh orang yang dituakan di Desa tersebut. Setelah pukul 00.00 WIB keluarga dari keturunan yang dituakan yaitu bapak Bd mandi dan membakar menyan di Sumur Tobat Maring Allah tersebut. Banyak sekali orang yang datang setelah pukul 00.00 WIB karena berkah berlipat datang setelah waktu menunjukkan 00.00 WIB. Kearifan lokal juga muncul dalam tradisi suran Mbah Demang tersebut yaitu pertama adanya Kitab Bendhe. Kitab Bendhe adalah kitab yang ditulis dengan huruf hijaiyah tetapi pembacaannya dengan bahasa jawa sering dikenal dengan arab jawa. Kitab ini berisikan tentang kehidupan manusia, kitab ini menjadi pedoman keturunan Mbah Demang dalam kehidupan sehari-hari karena isi dari kitab tersebut tentang kebaikan. Kedua, Sumur Tobat Maring Allah yang selama ini masih dijaga kelestariannya sehingga orang-orang bisa memanfaatkan air tersebut untuk kehidupan sehari dan juga untuk mendapatkan berkah. Hal tersebut yang selama ini dijalankan Trah Mbah

Demang sebagai bekal dikehidupan yang berada di desa yang solidaritasnya tinggi. Partisipasi masyarakat sebegai pendukung acara tersebut juga terlihat mulai dari kerjasama dan gotong royong dari persiapan sampai akhir acara, yaitu: 1) Partisipasi uang. Uang merupakan hal pokok dalam acara Suran tersebut karena seluruh rangkaian tradisi tidak luput dari uang. Uang ditanggung oleh keluarga dari Mbah demang tetapi anggaran dari Dinas Kebudayaan juga ada karena tradisi ini sudah menjadi pariwisata. 2) Partisipasi harta. Seluruh warga dengan gotong royong dalam pengadaan tenda,kursi, alat masak, sound system, meja, dan lainnya. 3) Partisipasi tenaga. Banyak sekali yang berperan dalam acara ini seperti halnya kaum perempuan memasak keperluan sesaji, makanan, minuman, sedang kaum laki-laki menyiapkan segala yang diperlukan dalam acara yaitu: persiapan kirab budaya, bersihbersih lingkungan, menyiapkan tempat dan sebagainya. 4) Partisipasi keterampilan. Terlihat pada kirab budaya ketika semua persiapan dan juga keperluan kirab budaya disiapkan warga. Kreatifitas dan pemikiran warga dapat terlihat adanya banyak sekali kesenian-kesenian yang ditampilkan seperti: wayangan, jathilan, hadroh, ogoh-ogoh, tari-tarian dan sebagainya. Perubahan juga terjadi pada tradisi Suran Mbah Demang, terbukti adanya perubahan pada tempat air yang dahulunya kendhi sekarang dengan botol, adanya tempat pasar malam, dahulunya banyak penjual kendhi dan sekarang hanya tinggal satu orang saja, rumah Mbah Demang yang dahulu besar

sekarang hanya tinggal sebidang saja, kemudian dahulu banyak penjual jajanan pasar sekarang sudah ganti dengan jajanan modern. SARAN 1. Bagi Masyarakat Setempat: a. Supaya tetap menjaga dan melestarikan kearifan lokal yang ada pada Tradisi Suran Mbah Demang. b. Supaya tetap menjaga Sumur Tobat Maring Allah sehingga bisa tetap asri. 2. Bagi Panitia/Trah: a. Lebih matang lagi mempersiapkan acara seperti: memberi jarak antara peserta kirab dan penonton sehingga nyaman untuk semua pihak. b. Lebih meningkatkan lagi publikasi tentang Tradisi Suran Mbah Demang sehingga dapat dikenal masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA Burhan Bungin. 2010. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Edi Sedyawati. 2007. Keindonesiaan dalam Budaya. Jakarta: Wedatama Widya Sastra. Franz Magnis-Suseno SJ. 2001. ETIKA JAWA (sebuah analisa falsafah tentang kebijaksanaan hidup jawa). Jakarta: PT. Gramedia. Hartono Hadikusumo dalam John Pemberton. 2003. JAWA. Yogyakarta: Mata Bangsa. Hartono, dkk. 2003. Upacara Adat Masyarakat (Propinsi Daerah Istimewa Yogayakarta). Yogyakarta: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Husaini Usman, dkk. 1995. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara. Keith Davis, dalam Santoro Sastropetro. Partisipasi Komunikasi Persuasi dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional. Bandung: Alumni. Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Kuntowijoyo. 2006. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya. Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Naning Margasari. 2004. Profil, Kedudukan dan Peran Perempuan dalam Badan Perwakilan Desa di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Parsudi Suparlan. 1984. Manusia, Kebudayaan, dan Lingkungannya. Jakarta: CV. Rajawali. Poloma Margaret M. 2007. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo Persada. P. Soemitro dalam Hans Antlov and Sven Cederroth. 2001. Kepemimpinan Jawa (Perintah, Halus, Pemerintahan Otoriter). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Ritzer, George dan Douglas, J. Goodman. 2010. Teori Sosiologi (dari Teori Sosiologi Klasik sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern). Yogyakarta: Kreasi Wacana Offset. Suharsini. 1993.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakstis. Jakarta: Rineka. Suwardi Endraswara. 2003. Budi Pekerti dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: CV. Adipura. Falsafah Hidup Jawa. Tangerang: Cakrawala. Sumintarsih. 2007. Dewi Sri dalam Tradisi Jawa. Jantra. Vol. II. No. 3. Juni. Suwardi Endraswara. 2003. Falsafah Hidup Jawa. Tangerang: Cakrawala. Wahjudi Pantja Sanjata. 1993. Tradisi Suran Desa Modinan. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jederal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional. W. Gulo. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Skripsi: Erlina Lestariningsih. 2011. Kearifan Lokal Masyarakat Tlogo dalam Mempertahankan Kepercayaan Empu Pitu di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Skripsi. UNY: Yogyakarta. Rian Alfia Dewi. 2009. Pelestarian Upacara Adat Bekakak di Bulan Sapar Desa Ambarketawang Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. Skripsi. UNY: Yogyakarta.