BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh E-Service Quality Terhadap Kepuasan Konsumen Kereta Api Dalam Pembelian E-Ticketing

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan ditengah-tengah badai persaingan. darat, laut dan udara. Salah satu alat transportasi darat yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

BAB I PENDAHULUAN. atau kendaraan pribadi. Sebagai perusahaan yang mengelola perkeretaapian di

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan lintasan rel. Sementara Bus dan shuttle Travel menggunakan jalanan

BAB I PENDAHULUAN. dan atau jasa yang ditawarkan dari sebuah perusahaan transportasi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi

KUESIONER UNTUK PENGGUNA JASA KERETA API KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi Laut, dan Transportasi Udara, namun transportasi yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan dan mengoperasikan sistem informasi yang berbasiskan komputer.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Moda transportasi kereta api hingga kini masih menjadi primadona

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang

PRESENTASI TUGAS AKHIR DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penulisan

I. PENDAHULUAN. yang sangat banyak yaitu kurang lebih 210 juta, dengan total wilayahnya

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Semakin banyak permintaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Panjaitan dkk, 2010:01)

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat terus berkembang. Hal ini disebabkan oleh persaingan bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. penerbangan, dan banyak yang lainnya. Timbulnya persaingan yang sangat ketat. persaingan dan mendapatkan keunggulan kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pembangunan ekonomi negara kita masa kini dan masa

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. diberikan antara satu penyedia jasa (service provider) dengan pemberi jasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Malasah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masroulina, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, perkembangan dan peranan sektor jasa makin

BAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi

I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi transportasi saat ini yang sangat pesat membuat

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan dan kemudahan dalam pembelian tiket pesawat (Restuti et al, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya bisnis yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas diberbagai tempat, tidak heran jika manusia selalu membutuhkan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. transportasi darat seperti kereta, mobil, bis, dan lain-lain.

BAB I PENDALUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. transportasi darat, transportasi laut dan transportasi udara. Alat transportasi darat

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Persaingan yang kian tajam membuat perusahaan harus jeli dalam menentukan

LAMPIRAN A QUISIONER

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan itu berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

BAB 4 KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI PENGGUNA POTENSIAL KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB V PENUTUP SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN. pengaruh kepercayaan, persepsi risiko, kemudahan dan manfaat

BAB I INTRODUKSI. laba.kerugian demi kerugian terus dialami oleh KAI hingga tahun 2008,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

Analisis Pelayanan Penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) Trayek Yogyakarta - Solo

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cepat, baik itu perkembangan usaha yang bergerak di bidang manufaktur maupun di

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Suatu proses bidang kegiatan dalam kehidupan masyarakat yang paling

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor Price Perceptions (Persepsi akan Harga) yang terdapat pada penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Peranan transportasi di dalam kehidupan merupakan hal yang paling penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. baik transportasi darat, laut maupun udara. Perkembangan ini diiringi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Peranan transportasi merupakan kebutuhan yang mutlak dibutuhkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi logis yaitu timbulnya lalu lintas pergerakan antar pulau untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan lain sebagainya. Sementara dari sisi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i DAFTAR ISI... i DAFTAR LAMPIRAN... iv Sistematika Pembahasan BAB III... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan penduduk maka semakin banyak kebutuhan masyarakat. mampu menampung arus pergerakan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM OTOMASI PEMBELIAN TIKET BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN MEMBERSHIP CARD TUGAS AKHIR

Bab 1 Pendahuluan. angkutan darat di mata para penikmat moda transportasi umum di tanah air.saat ini, persaingan

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. KAI (Persero) mempunyai visi yaitu Menjadi Penyedia Jasa Perkeretaapian

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi persaingan yang ketat (Jurnas, 2013). Persaingan ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

TINGKAT PEMAHAMAN PENUMPANG LCC (LOW COST CARRIER) TERHADAP PENGEMBALIAN UANG (REFUND) DI BANDARA INTERNASIONAL ADI SOETJIPTO YOGYAKARTA

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertambahan jumlah penduduk serta mobilitas penduduk yang semakin tinggi, terutama antar-kota, telah mendorong peningkatan kebutuhan akan jasa transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa transportasi. Untuk jarak dekat, misalnya Bandung-Jakarta, jumlah perusahaan penyedia jasa transportasi darat (travel service) mengalami peningkatan sehingga persaingan bisnis di sini cukup ketat. Untuk jarak jauh, dalam lingkup Pulau Jawa, terjadi persaingan antara jasa transportasi bis, kereta api, dan penerbangan. Persaingan bisnis di jasa transportasi ini semakin ketat karena para pelakunya cenderung bersaing dengan berlomba-lomba memberikan tarif yang murah. Maskapai penerbangan, misalnya, menawarkan tarif yang relatif murah dan kompetitif dibandingkan tarif kereta api untuk tujuan perjalanan yang sama, namun dengan waktu tempuh yang jauh lebih singkat. Akan tetapi, pada akhirnya, persaingan harga akan mencapai ambang batas yang mampu ditoleransi oleh perusahaan agar tidak merugi. Dalam menghadapi persaingan bisnis jasa transportasi yang semakin ketat, pilihan yang lebih rasional untuk jangka panjang ialah dengan memperbaiki kualitas jasa yang diberikan. Perusahaan yang mampu memberikan jasa dengan kualitas sangat baik berpeluang besar untuk mampu menarik konsumen yang bersedia membayar sedikit lebih mahal. 1

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan jasa transportasi darat, baik untuk penumpang maupun barang, P.T. Kereta Api Indonesia (KAI) menyadari situasi persaingan tersebut dan melakukan berbagai pembenahan, mulai dari organisasi, infrastruktur, sarana, keamanan perjalanan, ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan kereta, sumber daya manusia, penetapan harga, layanan pelanggan, maupun sistem pemesanan dan pembelian tiket. Tujuan pembenahan ini ialah untuk meningkatkan kualitas jasa dengan harapan dapat memberi kepuasan kepada pengguna jasa transportasi kereta api. Di tengah upaya pembenahan penyelenggaraan jasa transportasi kereta api, terjadi penurunan jumlah penumpang yang diangkut secara nasional. Tabel 1.1 memperlihatkan kecenderungan peningkatan jumlah penumpang setelah tahun 2011 untuk semua jurusan dan untuk semua kelas, baik kelas ekonomi, bisnis, maupun eksekutif. Tabel 1.1 Jumlah Penumpang Kereta Api Indonesia, Tahun 2009-2014 Tahun Jumlah Penumpang (Juta Orang) 2009 207 2010 203 2011 199 2012 202 2013 216 2014 277 Sumber: bps.go.id Penurunan jumlah penumpang kereta api secara nasional dari 207 juta orang pada 2009 menjadi 203 juta orang pada 2010 terjadi karena tingkat persaingan yang ketat di antara moda transportasi dan tarif angkutan udara cenderung semakin murah. Di samping itu, sebagai bagian dari upaya pembenahan, pada 2

2010 diberlakukan kebijakan pembatasan jumlah penumpang dalam satu gerbong maksimal 150% dari kapasitas. Pembatasan ini bersifat bertahap dan mulai 2011 bahkan diberlakukan kebijakan pembatasan penumpang dalam satu gerbong maksimal 100% atau sesuai dengan tempat duduk yang tersedia. Pemberlakuan kebijakan ini menurunkan jumlah penumpang yang diangkut dengan kereta api secara nasional, dari 203 juta penumpang pada 2010 menjadi 199 juta penumpang pada 2011. Jumlah penumpang yang memakai jasa kereta api dan berangkat Stasiun Bandung disajikan dalam Tabel 1.3. Tabel ini mencakup pengguna jasa kereta api kelas bisnis dan eksekutif untuk semua jurusan, dan tidak termasuk kelas ekonomi yang berangkat dari Stasiun Kiaracondong. Tabel 1.2 Jumlah Penumpang Kereta Api dari Stasiun Bandung, Tahun 2012-2014 Tahun Jumlah Penumpang (Orang) 2012 1.093.213 2013 1.369.538 2014 1.459.694 Sumber: Daops 2 P.T. KAI Dengan pembatasan jumlah penumpang untuk setiap gerbong sesuai tempat duduk yang tersedia, maka penumpang kereta api menjadi merasa lebih nyaman dan aman dalam bepergian. Stasiun-stasiun juga dibenahi sehingga lebih bersih, lebih tertib, dan lebih aman. Gerbong kelas ekonomi jarak jauh pun dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC) sehingga lebih nyaman. Untuk mengimbangi kebijakan pembatasan penumpang setiap gerbong harus sesuai tempat duduk yang tersedia, jumlah kereta dan gerbong pun ditambah. 3

Dalam Laporan Tahunan P.T. KAI Tahun 2012 disebutkan bahwa jumlah kereta ditambah dari 1.363 pada 2011 menjadi 1.514 pada 2012 atau meningkat 11,08%. Sementara itu, pada waktu yang sama, jumlah gerbong ditingkatkan dari 3.794 buah pada 2011 menjadi 5.233 buah pada 2012 atau meningkat sebanyak 37,93%. Pada tahun 2012 pula, P.T. KAI mulai menyediakan fasilitas pemesanan tiket secara online. Berbagai pembenahan yang dilakukan oleh P.T. KAI tersebut mulai memperlihatkan hasilnya berupa peningkatan jumlah penumpang dari semula 199 juta orang pada 2011 menjadi 202 juta orang pada 2012. Dengan semakin meningkatnya tingkat kemacetan lalu lintas kendaraan bermotor karena peningkatan ruas jalan yang tidak mampu mengimbangi peningkatan jumlah kendaraan bermotor, jasa transportasi kereta api kembali diminati oleh masyarakat seperti terlihat pada peningkatan jumlah penumpang menjadi 216 juta orang pada 2013 dan meningkat lagi menjadi 277 juta orang pada 2014. Berbagai upaya pembenahan tersebut dimaksudkan agar konsumen jasa kereta api memperoleh pengalaman terbaik. Sebagaimana diketahui, pengalaman konsumen dalam menggunakan jasa transportasi kereta, termasuk pengalaman dalam membeli tiket kereta, dapat memengaruhi keputusan konsumen untuk kembali memakai jasa tersebut atau tidak. Persepsi konsumen terhadap kualitas layanan transportasi kereta ini dapat memuaskan konsumen atau sebaliknya dapat mengecewakan. Oleh karena itu, memberikan pengalaman terbaik dalam menggunakan jasa transportasi kereta, termasuk dalam membeli tiket, menjadi perhatian utama P.T. KAI sebagai penyedia jasa transportasi kereta api. 4

Sebagai bagian dari peningkatan kualitas jasa transportasi kereta api, P.T. KAI memperbarui jasa yang ditawarkan, termasuk sistem penjualan tiket kereta. Sejak tahun 2012, pengguna jasa kereta api telah dapat memesan tiket secara online (e-ticketing), baik di website P.T. KAI (www.kereta-api.co.id), maupun di gerai-gerai lain yang bekerjasama dengan P.T. KAI, antara lain Indomart, Alfamart, dan Kantor Pos. Penumpang dapat memesan tiket perjalanan melaui internet sejak H-90 hingga H-2 sebelum tanggal keberangkatan kereta api. Dengan demikian, calon penumpang dapat memesan dan membeli tiket tanpa harus berdiri dalam antrian di depan loket penjualan. Penyediaan layanan pemesanan tiket secara online ini memecahkan persoalan antrian panjang di depan loket-loket penjualan tiket di stasiun kereta api di samping mengatasi masalah percaloan tiket yang menyebabkan harga tiket lebih mahal daripada yang ditetapkan oleh P.T. KAI. Penggunaan teknologi internet diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan pembelian tiket kereta api, karena calon penumpang dapat membeli tiket kereta di luar loket penjualan di stasiun. Mengingat sistem pemesanan dan pembelian tiket kereta secara online ini baru berusia sekitar 2 (dua) tahun, perlu diteliti apakah penyelenggaraan layanan pembelian tiket tersebut sudah memenuhi harapan konsumen. Untuk memahami persepsi pengguna jasa kereta api mengenai beberapa aspek layanan pembelian tiket kereta api secara online, dilakukan survei pendahuluan dengan menyebarkan kuesioner terhadap 30 responden. Hasil survei pendahuluan tersebut disajikan dalam Tabel 1.3 berikut ini: 5

Tabel 1.3 Hasil survei pendahuluan No. Pertanyaan Frekuensi Tanggapan Responden Total Item SS S KS TS STS 1 Apakah layanan online 4 7 7 8 4 30 memudahkan Anda dalam memesan tiket kereta api? 2 Apakah pemesanan tiket 3 6 8 7 6 30 secara online lebih efisien dan lebih praktis dibandingkan dengan mengantri di loket stasiun? 3 Apakah layanan online 3 7 7 8 5 30 tersebut dapat diandalkan dan dapat diakses 24 jam? 4 Apakah informasi 7 6 7 5 5 30 mengenai perjalanan kereta api tersedia lengkap? (Rute, jadwal, kelas, harga tiket, ketersediaan kursi) 5 Apakah informasi yang 4 6 8 7 5 30 tersedia di website P.T. KAI akurat dan dapat dipercaya? 6 Apakah pembayaran tiket 5 8 9 5 3 30 online mudah dilakukan dan tersedia banyak pilihan? 7 Apakah Anda percaya 4 7 9 8 2 30 bahwa P.T. KAI menjaga keamanan data pribadi Anda? 8 Apakah Anda percaya website P.T. KAI aman dan tidak mudah diretas? 3 6 8 9 4 30 Sumber: Pengolahan data, 2015 Dari hasil survei pendahuluan dengan teknik penyebaran kuesioner kepada 30 responden tersebut terlihat bahwa responden memberikan tanggapan yang beragam. Jumlah responden yang belum meyakini bahwa layanan pembelian tiket secara online memberi kemudahan kepada konsumen terlihat relatif lebih 6

dominan. Mereka beranggapan bahwa membeli tiket secara online kurang efisien dan kurang praktis dibandingkan dengan membeli tiket di loket penjualan di stasiun. Di samping itu, mayoritas responden juga belum meyakini bahwa layanan tiket online P.T. KAI dapat diakses selama 24 jam setiap hari. Kemungkinan mereka menduga bahwa akan ada gangguan seperti terputusnya koneksi internet, server down, ataupun website mengalami page error. Dari sisi ketersediaan informasi di website P.T. KAI terkait dengan perjalanan kereta, seperti tujuan, jadwal keberangkatan dan tiba, kelas, harga tiket, serta ketersediaan tempat duduk, responden umumnya mengakui kelengkapannya. Namun demikian, sebagian responden meragukan akurasinya, terutama terkait dengan tempat duduk yang masih tersedia untuk setiap perjalanan kereta. Unsur keamanan sangat menjadi pertimbangan konsumen dalam menggunakan layanan online, karena menyangkut data pribadi, seperti nama, umur, alamat, dan pekerjaan, maupun data finansial seperti kartu kredit maupun internet banking. Dalam hal ini, kebanyakan responden masih meragukan tingkat keamanan layanan tiket online P.T. KAI, termasuk keamanan server dan website perusahaan dari kemungkinan diretas oleh pihak lain. Untuk memahami lebih jauh masalah ini, penulis melakukan penelitian dengan memelajari layanan pembelian tiket online dengan responden yang dibatasi pada penumpang yang naik dari Stasiun Bandung. Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui mutu layanan (e-service quality) tersebut di mata pengguna jasa dan bagaimana pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. 7

Berdasarkan keseluruhan uraian dan permasalahan di atas, penulis merumuskan judul penelitian ini sebagai berikut: Pengaruh e-service Quality terhadap Kepuasan Konsumen Kereta Api dalam Pembelian e-ticketing. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat diindetifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana e-service quality P.T. KAI dalam pembelian e-ticketing? 2. Bagaimana kepuasan konsumen kereta api dalam pembelian e- ticketing? 3. Seberapa besar pengaruh e-service quality P.T. KAI terhadap kepuasan konsumen kereta api dalam pembelian e-ticketing? 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data mengenai pengaruh e-service quality P.T. KAI terhadap kepuasan konsumen dalam pembelian e- ticketing, serta mengolah, menganalisis, dan mengintepretasikan data tersebut dalam rangka penyusunan skripsi yang merupakan syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana pada Jurusan S1 Manajemen STIE Ekuitas Bandung. Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini ialah: 1. Untuk mengetahui e-service quality P.T. KAI dalam pembelian e- ticketing kereta api. 2. Untuk mengetahui kepuasan konsumen kereta api dalam pembelian e- ticketing P.T. KAI. 8

3. Untuk mengetahui pengaruh e-service quality P.T. KAI terhadap kepuasan konsumen kereta api dalam pembelian e-ticketing. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Pengembangan Ilmu Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai e-service quality, khususnya berkaitan dengan pembelian tiket secara online (e-ticketing). Penerapan e-service sudah dilakukan di berbagai bidang usaha, seperti hotel untuk pemesanan kamar dan jasa penerbangan untuk pemesanan tiket pesawat. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat memberi gambaran mengenai pengaruh e-service quality terhadap kepuasan konsumen dalam pembelian tiket. 1.4.2 Kegunaan Operasional Penulis berharap hasil penelitian ini juga memberi manfaat teoritis, akademis, maupun operasional sebagai berikut: 1. Kegunaan teoritis (ilmiah): hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran di bidang manajemen pemasaran serta dapat bermanfaat bagi mereka yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai topik serupa. 2. Kegunaan praktis Bagi penulis: Penelitian ini merupakan salah satu bentuk penerapan ilmu pengetahuan yang telah penulis pelajari selama perkuliahan di samping memperluas wawasan penulis mengenai pengaruh e- 9

service quality terhadap kepuasan konsumen dalam pembelian tiket secara online (e-ticketing). Bagi akademik: Laporan dan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian serupa di masa mendatang. Bagi P.T. KAI: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan atau umpan balik berkaitan dengan kualitas layanan pemesanan tiket secara online yang disediakan oleh P.T. KAI. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada P.T. Kereta Api Indonesia (KAI) dalam hal ini Stasiun Bandung yang termasuk ke dalam Daerah Operasional (Daops) 2 P.T. KAI. Penelitian dilakukan oleh penulis sejak Februari 2015 hingga Mei 2015. 10