ULAS BALIK. Evolusi Mikrobe dan Kaitannya dengan Sistematik Molekuler PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB X TAHAP-TAHAP TERBENTUKNYA KEHIDUPAN

ULAS BALIK. Evolusi Mikrobe dan Kaitannya dengan Sistematik Molekuler PENDAHULUAN

dari reaksi kimia. d. Sumber Aseptor Elektron

Permulaan. Asal Mula dan Evolusi Kehidupan. Atmosfer Pertama. Kondisi pada Awal Bumi

BAB VIII PROSES FOTOSINTESIS, RESPIRASI DAN FIKSASI NITROGEN OLEH TANAMAN

SIKLUS OKSIGEN. Pengertian, Tahap, dan Peranannya

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

PERTEMUAN XIV: EKOSISTEM DAN BIOLOGI KONSERVASI. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN RESPIRASI PADA TUMBUHAN. Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fisiologi Tumbuhan

KONSEP EKOSISTEM Living in the Environment BI2001 Pengetahuan Lingkungan SITH ITB 2013

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel

Metabolisme Energi. Pertemuan ke-4 Mikrobiologi Dasar. Prof. Ir. H. Usman Pato, MSc. PhD. Fakultas Pertanian Universitas Riau

DISKUSI BIOKIMIA DIMULAI DENGAN SEL KARENA SEL MERUPAKAN KERANGKA ALAMIAH DARI HAMPIR SEMUA REAKSI BIOKIMIA

Pendahuluan. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Pohon Kehidupan. Tiga Domain Kehidupan

Oleh: Suharyanto Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu MATERI ILMU ALAMIAH DASAR sumber)

Tentang Penciptaan Manusia

I. PENDAHULUAN: OVERVIEW BIOLOGI. Preview mata kuliah satu semester. Ciri makhluk hidup, metoda & hirarki biologi KOMPETENSI PEMBELAJARAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

1 Asimilasi nitrogen dan sulfur

DAUR AIR, CARBON, DAN SULFUR

ARUS ENERGI DALAM EKOSISTEM

DAUR BIOGEOKIMIA 1. DAUR/SIKLUS KARBON (C)

POKOK BAHASAN I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan pendahuluan mahasiswa dapat: 1. Memahami ruang lingkup

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

TEORI EVOLUSI KELOMPOK 14 INDRIANI ( ) ESSY DUMAYANTI ( )

PEMISAHAN ZAT WARNA SECARA KROMATORAFI. A. Tujuan Memisahkan zat-zat warna yang terdapat pada suatu tumbuhan.

ANALISIS SK / KD. Indikator Pencapaian. 1. Membedakan pengertian. pertumbuhan dan perkembangan

EVOLUSI. Pengertian evolusi - Bukti adanya evolusi - Mekanisme evolusi

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK

III. NUTRISI DAN MEDIUM KULTUR MIKROBA

METABOLISME 2. Respirasi Sel Fotosintesis

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian Biologi Laut

FOTOSINTESIS. Pemanfaatan cahaya untuk membuat makanan. Pengungkapan fotosintesis perjalanan panjang para ilmuwan:

Kehidupan. Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi. 7 karakteristik kehidupan. Aspek kimia dalam tubuh - 2

BAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA

Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup.

TINJAUAN PUSTAKA. memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif seperti hewan. Inti

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

1. ILMU-PENGETAHUAN dan ASAL USUL KEHIDUPAN. GASAL Enny Zulaika 1. Science & Konsep Hidup 1

2014 KINETIKA PERTUMBUHAN DAN ISOLASI GENOMIK KONSORSIUM BAKTERI HYDROTHERMAL VENT KAWIO MENGGUNAKAN MEDIUM MODIFIKASI LB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.4

HASIL DAN PEMBAHASAN

STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL. Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. Sri Sugiwati, SSi., MSi.

BAB II LANDASAN TEORI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelompokan tanaman

Pengantar Biokimia. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizki Indah Permata Sari,2014

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

METABOLISME MIKROORGANISME

Faktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber daya alam untuk keperluan sesuai kebutuhan hidupnya. 1 Dalam suatu

POTENSI EMISI METANA KE ATMOSFER AKIBAT BANJIR

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM

adalah proses DNA yang mengarahkan sintesis protein. ekspresi gen yang mengodekan protein mencakup dua tahap : transkripsi dan translasi.

organel yang tersebar dalam sitosol organisme

BIOKIMIA adalah ilmu yang mempelajari segala bentuk perubahan molekul atau perubahan struktur kimia

4.1 PENGERTIAN DAUR BIOGEOKIMIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mikroorganisme banyak ditemukan di lingkungan perairan, di antaranya di

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

PROSES PEMBENTUKAN BIOGAS

II. Pertumbuhan dan aktivitas makhluk hidup

TEORI PEMBENTUKAN ATP, KAITANNYA DENGAN PERALIHAN ASAM-BASA. Laurencius Sihotang BAB I PENDAHULUAN

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Oksigen Terlarut Sumber oksigen terlarut dalam perairan

Air adalah wahana kehidupan

Pertumbuhan Total Bakteri Anaerob

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam habitat akuatik/perairan maupun terestrial/daratan. Keanekaragaan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan bahan persediaan bahan bakar fosil berkurang. Seiring menipisnya

BAB V FOTOSINTESIS. 5. proses terjadinya rreaksi terang dan gelap dalam proses fotosintesis.

Energi Alternatif. Digester anaerob. Penambahan Bahan Aditif. Tetes Tebu

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

Sel : Unit Kehidupan Terkecil. Konsep Kunci

Definisi Biokimia, Sel dan fungsi organel. Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia Budidaya Perairan FPIK UB

EVOLUSI. SMA REGINA PACIS JAKARTA By Ms. Evy Anggraeny

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034%

II. TINJAUAN PUSTAKA. : Volvocales. : Tetraselmis. Tetraselmis sp. merupakan alga bersel tunggal, berbentuk oval elips dan memiliki

2. TINJAUAN PUSTAKA. kondisi yang sulit dengan struktur uniseluler atau multiseluler sederhana. Contoh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tanah adalah kumpulan tubuh alami pada permukaan bumi yang dapat berubah atau dibuat oleh manusia dari penyusunnya yang meliputi bahan organik yang

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BAB 7. MIKROBIOLOGI HASIL PERIKANAN. 7.1 Jenis-jenis Mikroba Pada Produk Perikanan

I. PENDAHULUAN. berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi untuk tanaman dan

PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10

REAKSI KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

2. Membran berfungsi dalam mengeluarkan hasil-hasil buangan metabolisme, dan dalam sintesa dinding sel. 3. pada sel prokariot, membran sitoplasma

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA

BIOKIMIA. Marisa Handajani

HASIL DAN PEMBAHASAN

KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR

Transkripsi:

Hayati, Desember 1994, hlm. 26-31 ISSN 0854-8587 Vol. 1, No. 2 ULAS BALIK Evolusi Mikrobe dan Kaitannya dengan Sistematik Molekuler ANTONIUS SUWANTO Jurusan Bwlogi FMIPA IPB, J ab Raya Pajajaran, Bogor 16144 dun PAW Bwteknologi IPB, Kotak Pos 1, Darmaga, Bogor 16610 Diterima 11 Mei 1994/Disetujui 31 Agustus 1994 PENDAHULUAN Dengan pencacah radioakti f, para pakar geologi memperkirakan bahwa umur bumi sekitar 4.6 biliun tahun. Air cair sudah ada sekitar empat biliun tahun yang lalu, yang memungkinkan perkembangan yang pesa t dan menjadi sy ara t mu tlak untuk menyokong semua kehidupan di bumi. Bukti-bukti fosil mikrobe pada stromatoli t, yaitu lapisan massa mikrobe prokariot berfilamen yang terperangkap dalam sedimen, menunjukkan bahwa sudah ada kehidupan sedikitnya pada 3.5 biliun tahun yang lalu. Stromatolit yang berumur lebih tua dari 2.5 biliun tahun diperkirakan hanya terdiri dari fototrof anoksigen (bakteri ungu dan hijau), karena kondisi bumi pa& waktu itu masih anaerob. Sedangkan stromatolit yang lebih muda umumnya terdiri dari sianobakter. Bukti-bukti fosil tersebut juga menunjukkan bahwa prokariot telah menampilkan keragaman morfologi yang luar biasa antara 2-3 biliun tahun yang lalu (Brock dan Madigan, 1991). Kohdisi atmosfer bumi yang masih primi ti f bersifat anaerob sehingga merupakan lingkungan yang tereduksi. Selain uap air, gas-gas lain yang terdapat dalam jumlah banyak ialah CH4, CO2, N2, dan NHs. Sedangkan CO, Hz, dan H2S hanya terdapat dalam jumlah sedikit sekali. Pada waktu bumi masih berumur setengah biliun tahun, temperatur bumi diperkirakan lebih dari 100'C (Brock dan Madigan, 199 I), sehingga air cair mungkin tidak terdapat di bumi pada waktu itu sampai suhu bumi menjadi lebih dingin (Woese, 1979). Oleh karena itu organisme termofil atau setidaknya termotoleran sangat mungkin merupakan penghuni-penghuni bumi yang pertama (Woese, 1987). Radiasi ultraviolet dari matahari, halilintar, radioakti f, dan energi termai dari aktivitas gunung berapi merupkan energi yang mendorong terbentuknya senyawa-senyawa organik dari lingkungan bumi yang tereduksi. Berbagai macam molekul biokimia yang penting seperti gula, asam amino, purin, pirimidin, berbagai nukleotida, dan asam lemak dapat terbentuk; demikian juga polimer dari beberapa molekul-molekul tersebut (Corliss et al., 1981). Oleh karena itu, bumi yang primitif menjadi tempat penumpukan bahan organik (semacam kaldu nutrien) yang menjadi dasar untuk memulai evolusi biologi. ORGANISME PRIMITIF Seperti apakah bentuk organisme yang pertama? Meskipun a8a berbagai teori tentang pembentukan organisme yang pertama, yang jelas tiap organisme harus memiliki si fatsi fat beri kut: (i) metabolisme, yai tu kemampuan mengakumulasi, mengubah, dan mentransformasikan nutrien dm energi; dan (ii) mckanisme pewarisan sfat, yaitu kemampuan untuk bereplikasi dan memindahkan sifat-si fatnya pada ketunmannya. Kedua karakter tersebut memerlukan adanya struktur seluler. Struktur tersebut diduga terbentuk karena agregasi spontan dari molekul-molekul lipid dan protein. Agregat tersebu t kemudian membentuk struktur membran yang me1 ingkupi sejumlah polinukleotida, polipeptida, dan senyawa lain (Corlisq et al., 1981). Dengan demikian organisme pemula (primordial) tersebut mestinya mempunyai struktur yang amat sederhana yang mirip dengan sel prokariot dan juga bergantung pada cara-cara yang sangat sederhana dalam produksi energi maupun mekanisme replikasinya (Brock dan Madigan, 1991). Adanya fosil mikrobe yang ditemukan pada batuan berumur 3.5 biliun tahun menunjukkan bahwa awal kehidupan mulai terbentuk antara 3.5 dan 3.8 biliun tahun yang lalu (Corliss et al., 1981). Karena air cair diperkirakan ada sejak 4.0-4.2 biliun tahun yang lalu, rnaka pembentukan organisme pemula berlangsung sangat cepat (200-400 juta tahun) setelah bumi menjadi lebih dingin (ada air cair). Metabolisme primitif mungkin anaerob clan organotrof, fototrof, atau litotrof. Namun, karena organisrne tersebut harus sederhana secara biokimia, maka metabolisme yang paling mungkin adalah fermentatif organotrof (Brock dan Madigan, 1991). Setelah organisrne tersebut dapat membentuk senyawa porfirin, mplailah terjadi perubahan gaya produksi energi dari fermentatif ke litotrof den fotosintetik. Pada - mulanya fotosintesis hanya bersifat anoksigen, yang berlanjut dengan ditemukannya dua macam fotosistem yang menjadi ciri organisme fotosintetik oksigen. Produksi oksigen oleh organisme fotosirltetik oksigen membuat bumi menjadi semakin teroksidgsi. Meskipun demikian awal eukariot modem dan metazoa baru mulai terbentuk setelah konsentrasi oksigen di bumi memungkinkan terbentuknya lapisan ozon (sekitar 2-1 biliun tahun yang lalu). Kelompok dinosaurus baru terdapat di bumi sekitar 180 juta tahun yang lalu (Gambar 1). Dari kronologi evolusi yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dilihat bahwa metazoa hanya menempati kurang dari seperempat sejarah bumi. sedangkan mikroorganisme menempati hampir seluruh sejarah bumi. Oleh karena itu keragaman metabolisme yang luar biasa pada mikroorganisme merupakan hasil evolusi yang sudah berlangsung setua umur bumi itu sendiri (Woese, 1994).