BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Information System (IS)

dokumen-dokumen yang mirip
Pembangunan Sistem lnformasi (2)

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

TUGAS 1 SISTEM INFORMASI BERBASIS INTERNET ( SIBI )

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjkl zxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop

BAB II LANDASAN TEORI

Visi dan Prospek Membangun e-business

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

BAB 5 SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

Gambaran Umum SI dan TI

P4 Pemanfaatan Komputer Di Berbagai Bidang. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Sistem Informasi Manajemen (dan Bisnis)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Objek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KSI Lanjut Konsep Dasar KONSEP DASAR

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

Komponen Sistem Informasi

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah

Lintang Yuniar Banowosari Pengantar Sistem Informasi IT / 2 SKS

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) FT. UMS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

Macam-macam Sistem Informasi

Sistem Informasi Mananjemen

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF. Sistem Informasi Pariwisata

Sistem Informasi Eksekutif & Sistem Informasi Pemasaran. Lecture s Structure. Tentang Eksekutif

Information System Design and Analysis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SISTEM INFORMASI. Apakah Sistem Informasi Itu?

Manajemen Sistem Informasi Publik

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TI 1 SISTEM INFORMASI TUGAS SIBI 1 DI SUSUN OLEH : ADE MAS BAGUS ( ), FANDY ADITYA SOEPRIADI( ), TEKNIK INFORMATIKA Kelompok 1

EVOLUSI DAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

Tipe-tipe Sistem Informasi

Modul ke: CHAPTER 2. Sistem Informasi dalam Perusahaan. Fakultas PASCA SARJANA. Dr. Istianingsih. Program Studi Magister Akuntansi

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems)

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma

KONSEP SISTEM INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

KonSIL pertemuan - 1 KONSEP DASAR

Lecture s Structure. Proses Data Warehouse. Proses Data Warehouse

BAB III LANDASAN TEORI

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan

BAB I LANDASAN TEORI 1. Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah I. Objek Penelitian 1. Lingkung Tugas Akhir 2. Batasan Masalah

ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI DALAM JARINGAN. Oleh : Nama : Erwiyan NIM :

Decision Support System (DSS)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM

Sistem Informasi Manajemen

E volusi dan aplikasi sistem informasi berbasis komputer. S umber : Internet

Konsep Sistem Informasi. Dari BITS sampai Database

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Pengantar System Analyst. Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI

PENGEMBANGAN SISTEM DAN ANALIS SISTEM & STRATEGI PENGEMBANGANNYA. Oleh : Arvian Triantoro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan. Sehubungan dengan. bahwa informasi bebas dari kesalahan (Kadir, 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat turut memacu

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen 01

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Sistem informasi manajemen. Ahmadi Aidi, Akt, Ak, CA, M.Kom

MANAJEMEN INFORMASI. Manajer mengelola lima sumber daya utama yang ada di perusahaan : 1. Man (Manusia) 2. Material

BAB III LANDASAN TEORI. order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) daripada kumpulan kebenaran itu sendiri. (Stair, 2006)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

komponen Sistem informasi 1

BUSINESS INTELLIGENCE. Management Database & Informasi

BAB I PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE)

TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI P E N G A N T A R T E K N O L O G I I N F O R M A S I ( T I F )

BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM

KONSEP DASAR lanjutan

Pengembangan Sistem Informasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.

Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing

ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

SISTEM INFORMASI. Menurut Burch dan Grudnitski (1989), kualitas informasi ditentukan oleh 3 faktor yaitu :

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

Jenis Jenis Sistem Informasi. Oleh : Mutiara Jannati Jurusan Sistem Informasi Semester I

I R A P R A S E T Y A N I N G R U M

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Information System (IS) Information System (IS) atau yang dikenal dengan Sistem Informasi (SI) oleh Oetomo (2002, p11) didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Dengan kata lain, SI merupakan kesatuan elemen - elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan. SI juga mampu mendukung para pengelola dan staf perusahaan untuk menganalisis permasalahan, mengvisualisasikan ikhtisar analisis melalui grafik - grafik dan tabel - tabel, serta memungkinkan terciptanya produk serta layanan yang baru. SI yang baik tentu memiliki sistematika yang jelas, ringkas, dan sederhana. Mulai dari tahap pemasukan data, pengolahan dengan prosedur yang telah ditentukan, penyajian informasi yang akurat, interpretasi yang tepat dan distribusinya. Jika pada awalnya SI diposisikan sebagai alat bantu untuk mengintegrasikan data dan meningkatkan kualitas informasi semata, maka kini SI telah menjadi strategi bisnis yang sangat hebat. Penerapan SI di hampir semua bidang usaha bisnis merupakan salah satu strategi untuk menjawab tekanan - tekanan yang dialami oleh perusahaan. Banyak manfaat yang dapat dipetik oleh perusahaan dengan membangun SI, antara lain : 1. Integrasi data dan informasi.

2. Sistem pengorganisasian data yang memungkinkan sistem bebas redundansi data. 3. Meningkatkan kecepatan dan keakuratan penyusunan laporan manajerial. 4. Meningkatkan kualitas produk dan kecepatan layanan konsumen. 5. Meningkatkan Citra Perusahaan. Sedangkan Kadir (2003, p11) merangkum berbagai definisi Sistem Informasi dari berbagai sumber, yaitu : Alter (1992), Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Bodnar and Hopwood (1993), Sistem Informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna. Hall (2001), Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai. Turban, McLean dan Wetherbe (1999), Sebuah Sistem Informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang sepesifik. 2.2 Executive Information System (EIS) Menurut Kadir (2003, p120), Sistem Informasi Eksekutif merupakan sistem informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi manajer dan eksekutif untuk mengakses informasi eksternal dan internal yang mengidentifikasi masalah atau mengenali peluang. Dalam website wikipedia, Executive Information System (EIS) adalah sebuah sistem berbasis komputer yang bertujuan memfasilitasi dan

mendukung informasi dan pengambilan keputusan yang dibutuhkan oleh eksekutif senior dengan cara menyediakan akses yang mudah kepada informasi, baik internal maupun eksternal yang bertujuan menemukan tujuan strategis dari sebuah orgainisasi. EIS sering dianggap sebagai bentuk yang spesifik dari Decision Support System (DSS). Penekanan utama dari EIS adalah pada tampilan pengguna yang menampilkan grafik dan mudah digunakan. EIS menawarkan pelaporan yang kuat dan kemampuan drill-down. Secara umum, EIS adalah DSS untuk keseluruhan perusahaan yang membantu eksekutif kelas atas untuk menganalisis, membandingkan dan memperhatikan sebuah trend pada variabel yang penting. Sehingga mereka bisa memantau kinerja dan mengidentifikasi kesempatan dan masalah. EIS tidak dapat dipisahkan dengan teknologi data warehousing. Dalam beberapa tahun terakhir, istilah EIS jarang digunakan. Istilah yang paling sering digunakan untuk mendeskripsikan domain area ini adalah Business Intelligence. 2.2.1 Sejarah EIS Secara tradisional, EIS adalah sebuah program berbasis komputer yang didesain untuk mainframe. Tujuan utamanya adalah menyatukan data data perusahaan dan menyajikan kinerja penjualan atau riset pasar secara statistik untuk pengambil keputusan, seperti direktur keuangan, direktur pemasaran dan direktur utama, yang kurang mengenal komputer. Tujuannya adalah untuk mengembangkan aplikasi komputer yang akan menyoroti informasi yang dapat memenuhi kebutuhan eksekutif senior. Biasanya, suatu EIS hanya akan menyediakan data yang dibutuhkan bagi level eksekutif untuk mengambil keputusan, dibandingkan untuk kesuluruhan perusahaan.

Pada masa kini, aplikasi EIS tidak hanya digunakan pada komputer corporate. Tetapi juga diinstall pada personal computer (PC) atau workstation lain dalam suatu jaringan Local Area Network (LAN). EIS menggabungkan hardware komputer dengan informasi yang terpadu kedalam mainframe, PC dan mikrokomputer. Dengan perusahaan penyedia jasa masa kini mengadaptasi enterprise information system yang terbaru, maka karyawan bisa menggunakan PC mereka untuk mendapat akses ke data perusahaan dan memutuskan data mana yang relevan untuk pengambilan keputusan mereka. Susunan ini membuat semua pengguna mampu mengkostumasi akses mereka kedalam data perusahaan yang tepat dan menyediakan informasi yang relevan untuk level mana pun di dalam perusahaan 2.2.2 Komponen EIS Secara garis besar, komponen EIS dapat diklasifikasikan dalam kategori : Hardware, Software, Interface dan Telekomunikasi. a) Hardware Ketika kita menyinggung masalah hardware dalam lingkungan EIS, kita harus memfokuskan pada hardware yang memenuhi kebutuhan para eksekutif. Mereka harus menjadi prioritas utama, dan kebutuhan mereka harus didefinisikan sebelum pemilihan hardware. Hardware dasar yang dibutuhkan dalam EIS ada empat komponen, yaitu : 1. Input data-entry devices. Alat ini digunakan untuk memasukkan, melakukan verifikasi dan memperbaharui data secara segera.

2. The central processing unit (CPU) Yaitu sebagai inti dari segalanya, karena CPU ini yang akan mengendalikan komponen lain dalam sistem. 3. Data storage files Para eksekutif bisa menggunakan komponen ini untuk menyimpan informasi bisnis yang berguna. Dan komponen ini juga membantu para eksekutif untuk mencari data historis mengenai informasi bisnis dengan mudah. 4. Output devices Yaitu komponen yang menyediakan tampilan visual atau dokumen tercetak bagi para eksekutif untuk disimpan atau dibaca. Komponen ini biasanya adalah printer atau visual output device lainnya. Sebagai tambahan, dengan berkembangnya teknologi LAN, kini tersedia produk EIS untuk workstation yang terhubung satu sama lain. Sistem ini membutuhkan sedikit support dan hardware yang tidak begitu mahal. Sistem ini juga meningkatkan akses informasi EIS kepada banyak pengguna dalam satu perusahaan b) Software Untuk merancang suatu EIS yang efektif, kita harus memilih software yang tepat. Dengan demikian, software sebagai suatu komponen dan bagaimana cara mengintegrasikan data kedalam suatu sistem, sangatlah penting untuk diketahui. Secara mendasar, software yang dibutuhkan dalam suatu EIS ada empat komponen, yaitu :

1. Text Base Software Software berbentuk teks yang paling umum, dan biasanya berbentuk dokumen pemrosesan kata. 2. Database Database yang baik adalah database yang mudah untuk diakses oleh para eksekutif, baik data internal maupun eksternal. 3. Graphics Base Grafik bisa memproses teks dan data statistik menjadi informasi visual bagi para eksekutif. Tipe grafik yang sering digunakan adalah : time series charts, scatter diagrams, maps, motion graphics, sequence charts, dan comparison-oriented graphic. 4. Model Base Yaitu model EIS yang memuat data statistik, keuangan dan analisis kuantitatif lain yang dikeluarkan secara rutin. c) Interface Struktur EIS dapat menyediakan beberapa interface, seperti laporan periodik, tanya jawab, menu-driven, command language, natural language, dan input/output. EIS interface yang baik haruslah sesuai dengan kebutuhan dan cara pengambil keputusan dalam mengambil keputusan. Apabila pengguna eksekutif tidak merasa nyaman dalam cara penyajiannya, maka EIS tidak akan dapat dipergunakan secara maksimal. Interface yang baik untuk

suatu EIS haruslah sederhana dan fleksibel, serta memiliki performa yang konsisten yang dapat merefleksikan dunia para eksekutif dan memuat informasi yang dapat membantu dan menampilkan error message. Sejak metode desentralisasi menjadi tren pada perusahaan perusahaan besar dewasa ini, telekomunikasi memiliki peranan penting dalam mempersatukan Sistem Informasi. Proses pengiriman data dari satu tempat ke tempat lainnya telah menjadi suatu proses yang penting dalam membangun sebuah jaringan yang bagus. Sebagai tambahan, kombinasi telekomunikasi dengan EIS dapat mempercepat akses yang dibutuhkan untuk mendistribusikan data data yang penting. 2.2.3 Aplikasi EIS EIS membantu para eksekutif dalam menemukan data sesuai dengan kriteria yang diinginkan dan menambah nilai dari Informasi itu sendiri. Tidak seperti Sistem Informasi Manajemen tradisional, EIS dapat membedakan antara data yang penting dan data yang jarang digunakan., dan melacak aktivitas penting yang berbeda untuk para eksekutif, dimana keduanya sangat membantu dalam proses evaluasi untuk menemukan tujuan perusahaan. Setelah mengetahui keuntungannya, kini banyak orang yang mulai menerapkan EIS dibanyak bidang, terutama pada Manufakturing, Pemasaran dan Keuangan. a) Manufacturing Pada dasarnya, manufacturing adalah proses pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual, atau proses penengah yang melibatkan proses produksi atau penyelesaian akhir dari barang

setengah jadi. Pengendalian operasional Manufacturing berfokus pada operasional harian, dan perhatian utama dari proses ini adalah efektifitas dan efisiensi. Untuk mengendalikan proses manufacturing dengan baik, para ekseskutif harus melakukan perubahan dalam proses pengambilan keputusan. EIS dapat menyediakan evaluasi vendor dan pembeli, evaluasi material yang telah dibeli, dan analisis pembelian. Oleh karena itu, para eksekutif dapat melihat dan mereview operasi pembelian secara efektif dengan EIS. Sebagai tambahan, karena perencanaan produksi dan pengendalian tergantung dari banyaknya data base dan bagaimana cara mengkomunikasikannya dengan semua pusat manufactur, EIS juga menyediakan suatu pendekatan untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalian produksi. b) Pemasaran Dalam sebuah organisasi, peranan para Marketing Executive adalah untuk menciptakan masa depan. Tugas utama mereka adalah mengatur sumber daya pemasaran yang tersedia untuk membuat masa depan yang lebih efektif. Untuk ini, mereka harus membuat suatu pertimbangan mengenai risiko dan ketidakpastian dari sebuah proyek dan akibatnya untuk perusahaan dalam jangka panjang dan jangka pendek. Untuk membantu Marketing Executive dalam membuat keputusan marketing yang efektif, sebuah EIS dapat diterapkan. EIS menyediakan pendekatan untuk memperkirakan penjualan, dengan cara membandingkan perkiraan penjualan dengan penjualan sebelumnya. EIS juga menawarkan suatu pendekatan untuk penentuan harga, yang ditemukan dalam analisis. Marketing Executive dapat mengevaluasi teknik penetapan harga, agar harga barang dapat disesuaikan dengan kualitasnya. Secara singkat, paket software

EIS memungkinkan Marketing Executive untuk memanipulasi data dengan cara membaca tren, melakukan audit data penjualan dan mengkalkulasi total, rata-rata, perubahan, perbedaan dan perbandingan data tersebut. Semua fungsi analisis penjualan tadi membantu Marketing Executive untuk memebuat keputusan akhir. c) Keuangan Melakukan analisis keuangan adalah salah satu langkah terpenting yang harus dilakukan semua perusahaan. Para eksekutif memerlukan rasio keuangan dan analisis arus kas untuk memperkirakan tren dan membuat keputusan investasi modal. Sebuah EIS dapat mengintegrasikan perencanaan atau penganggaran, sehingga EIS dapat membantu para Financial Executive. Pada dasarnya, EIS berfokus pada akuntabilitas dari kinerja keuangan dan akan mengenali pentingnya standarisasi biaya dan penganggaran yang fleksibel dalam rangka mengembangkan kualitas dari informasi yang disediakan untuk semua level eksekutif. EIS memungkinkan para eksekutif untuk lebih memfokuskan ke rencana jangka panjang, yang berarti bahwa para eksekutif tersebut tidak hanya bisa mengatur keuangan pada tahun berjalan, tetapi juga dapat memperkirakan arus kas dalam beberapa tahun kedepan sehingga dapat digunakan untuk pengembangan usaha pada tahun tahun berikutnya. Selain itu juga, kombinasi antara EIS dan EDI akan membantu manajer keuangan untuk mereview struktur keuangan perusahaan, sehingga metode pembiayaan yang terbaik untuk proyeksi modal yang telah disetujui dapat disimpulkan. Sebagai tambahan, EIS adalah sebuah alat yang baik untuk membantu para eksekutif untuk meninjau rasio keuangan, tren keuangan dan mengenalisa performa perusahaan dan para pesaing.

2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan EIS Kelebihan - Memudahkan eksekutif kelas atas untuk mengakses Informasi - Menyediakan kesimpulan Informasi mengenai perusahaan secara real time - Informasi yang disediakan lebih mudah untuk dimengerti - Menyaring data untuk manajemen - Memudahkan pencarian Informasi - Menawarkan efisiensi untuk pengambil keputusan Kekurangan - Memiliki fungsi yang terbatas, sehingga tidak bisa melakukan perhitungan yang rumit - Sulit untuk mengkuantifisir keuntungan dan memberi penilaian dari Implementasi EIS - Para eksekutif bisa saja menemukan Informasi yang berlebih - Sistem bisa menjadi lamban, karena datanya terlalu besar sehingga sulit diatur - Sulit untuk menjaga data sekarang - Bisa mengakibatkan data menjadi kurang handal dan tidak aman - Untuk perusahaan kecil, mungkin akan merasakan bahwa biaya Implementasi EIS adalah mahal 2.2.5 Tren EIS di Masa Depan Masa depan dari EIS, tidak hanya dibatasi oleh sistem komputer mainframe. Tren ini membuat para eksekutif tidak perlu lagi mempelajari sistem operasional komputer yang berbeda, sehingga

akan menurunkan biaya implementasi dari perusahaan, dikarenakan apabila ingin menggunakan aplikasi software yang sudah tersedia, maka para eksekutif harus mempelajari bahasa khusus EIS. EIS dimasa depan tidak hanya menyediakan informasi untuk eksekuif kelas atas, tapi juga untuk eksekutif kelas menengah. EIS dimasa depan akan dipilah berdasarkan aplikasi dan teknologi yang ada didalam sistem, seperti intelijensia semu, karakteristik multimedia terpadu dan untuk EIS 2.3 Metode Perancangan Sistem Menurut Oetomo (2002, p147) Untuk membangun suatu system yang kompleks secara sistematis dan terintegrasi, dibutuhkan metode metode pembangunan sistem agar dapat menuntun pembuat untuk menghasilkan suatu sistem yang standar. Ada tiga macam metode yang dapat digunakan untuk membangun SI : 2.3.1 Metode Prototype Metode ini memberikan ide bagi analis sistem atau pemrogram untuk menyajikan gambaran yang lengkap. Dengan demikian, pemesan sistem akan dapat melihat pemodelan dari sistem itu baik dari sisi tampilan maupun teknik procedural yang akan dibangun. Metode ini cocok untuk pembangunan sistem skala kecil, karena kurang rincinya tahapan yang dilalui dan kurangnya proses dokumentasi. Metode ini juga sangat cocok untuk digunakan dalam pembangunan SI yang inovatif, berdasarkan perspektif pemakai dan tuntutan waktu penyelesaian yang cepat.

Metode Prototype ini memiliki dua jenis metode prototype yang dikembangkan oleh para ahli. Metode pertama lebih singkat dan kurang rinci dibandingkan metode kedua. Metode prototype yang pertama, mempunyai langkah langkah meliputi : 1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. 2. Mengembangkan prototype. 3. Menentukan prototype. 4. Penggunaan prototype. Metode prototype yang kedua, langkah langkahnya sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. 2. Mengembangkan prototype. 3. Menentukan prototype. 4. Mengadakan sistem operasional. 5. Menguji sistem operasional. 6. Menentukan sistem operasional. 7. Implementasi sistem. Adapun keunggulan dalam menggunakan metode ini adalah : 1. Pengembang sistem dapat berkomunikasi aktif dengan pemakai, khususnya dalam hal persamaan persepsi terhadap pemodelan sistem yang akan menjadi dasar pengembangan sistem operasionalnya. 2. Pemesan atau pemakai ikut terlibat secara aktif dan partisipasi dalam menentukan model sistem dan sistem operasionalnya. Dengan kata lain, metode ini akan menghasilkan sistem dengan perspektif pemakai.

3. Penggunaan metode ini meningkatkan kepuasan dari sisi pemesan karena sesuai dengan keinginan dan harapannya dapat terimplementasi dengan baik, sementara biaya pengembangan sistem menjadi lebih hemat. Selain keunggulan, metode ini juga mempunyai kekurangan, seperti : 1. Kurangnya dokumentasi secara rinci dalam setiap tahapan akan mengakibatkan deteksi dan kontrol tiap langkah menjadi kurang cermat, sehingga bila terjadi kesalahan, akan cukup sulit untuk memperbaikinya. Di samping itu, jika sistem yang berhasil dibangun itu akan dikembangkan lagi, bisa jadi akan mengalami kesulitan karena ide ide yang dihasilkan lebih bersifat insidensial. 2. Pemesan dapat mengembangkan ide dan gagasannya di tengah perjalanan pembangunan sistem sehingga kadang kadang menjadi sangat luas dan sulit untuk diimplementasikan. 2.3.2 Metode Daur Hidup Metode ini terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu : tahap perencanaan, analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan, dan pemeliharaan. Sementara itu, dalam setiap tahapan dilakukan proses pendokumentasian atas segala yang telah dilakukan atau disepakati dalam setiap tahap tersebut.

Metode Daur Hidup ini terbagi beberapa tahapan : 1. Tahap Perencanaan Tahap Perencanaan adalah tahap awal untuk membangun suatu sistem. Pada tahap ini pembuat sistem mencoba memahami permasalahan yang muncul dan mendefinisikannya secara rinci, kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasikan kendala kendalanya. Hasilnya dituangkan dalam proposal proyek yang memuat tentang TI yang akan digunakan dan prioritas prioritas SI. Perencanaan SI meliputi seluruh aspek aliran informasi dalam organisasi. Tanpa perencanaan yang baik, sistem yang dibangun menjadi tidak optimal atau bahkan tidak dapat digunakan. 2. Tahap Analisis Pada tahap ini, tim pembuat sistem akan menganalisis permasalahan secara lebih mendalam dengan menyusun suatu studi kelayakan. Tahap ini harus dilakukan seobyektif mungkin, agar hasilnya baik. Karena kegagalan dalam melakukan studi kelayakan dapat mengakibatkan pada kegagalan total pembangunan SI, maka tahap ini harus dilakukan secara hati - hati oleh orang- orang yang telah berpengalaman. Bila ada ketidaklayakan dari hasil analisis tersebut, maka perlu dilakukan penelitian penyebab ketidaklayakan. Kemudian dilakukan pertimbangan secara cermat, dari tahap ini akan menghasilkan rekomendasi, yang menentukan sistem layak dibangun atau tidak. Jika rekomendasi menunjukkan bahwa sistem layak untuk dibangun maka sebaiknya diikuti juga dengan usulan usulan perancangannya termasuk perkiraan biaya yang dibutuhkan.

3. Tahap Perancangan Tahap ini, tim pembuat sistem dapat membuat rancangan SI terlebih dahulu. Tim pembuat sistem juga harus memperhatikan kebutuhan perusahaan, kebutuhan operator, kebutuhan pemakai, kebutuhan teknis. Proses perancangan diperlukan untuk menghasilkan suatu rancangan sistem yang baik, karena dengan adanya rancangan yang tepat akan menghasilkan sistem yang stabil dan mudah dikembangkan di masa mendatang. Perancangan yang kurang baik akan mengakibatkan sistem yang dibangun harus dirombak total atau sistem yang dibangun akan sangat berlebihan dari kebutuhan yang diperlukan. Tahap perancangan disebut juga tahap pemecahan masalah, yaitu dengan menyusun suatu algoritma, alur sistem, masukan, prosedur proses, keluaran dan database. 4. Tahap Penerapan Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah disusun agar dapat diwujudkan. Proses implementasi untuk prosedur dalam teknologi komputer akan menggunakan bahasa komputer. Untuk proses yang terdapat di luar sistem computer, disusunlah konvensi atau perjanjian / tata tertib agar setiap orang yang terlibat dapat mengikuti alur yang telah ditetapkan. Realisasi sistem pada tahap penerapan ini ditempuh dengan beberapa metode, antara lain penggunaan paket aplikasi, pengembangan oleh staf sendiri (insourcing) dan pengembangan yang dilakukan dengan kerjasama dari pihak luar seperti konsultan atau software house (outsourcing).

5. Tahap Evaluasi Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji coba ini diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar, sesuai karakteristik yang ditetapkan dan tidak ada kesalahan kesalahan yang terkandung di dalamnya. Proses uji coba dapat dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, pengujian dilakukan dengan mengecek alur sistem secara keseluruhan, untuk menentukan kesesuaian harapan atau tidak. Tahap kedua, dilakukan pengecekan dengan sampel data dan dilakukan penelusuran, untuk melihat prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi sudah benar dan beroperasi sesuai dengan logika sistem yang tepat. Tahap ketiga, dilakukan pengecekan dengan melibatkan data yang sesungguhnya. Disamping itu, evaluasi juga harus dilakukan terhadap perangkat keras yang digunakan. 6. Tahap Penggunaan dan Pemeliharaan Tahap ini adalah tahap paling akhir dari suatu pembangunan SI. Pada tahap ini, sistem yang telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai digunakan untuk menangani prosedur bisnis yang sesungguhnya. Selama sistem digunakan, tim teknis harus memperhatikan masalah pemeliharaan sistem. Hal ini penting untuk memelihara keutuhan data dan informasi yang telah dihimpun di dalamnya. Pemeliharaan sistem secara rutin dapat meliputi penataan ulang database, mem-backup dan scanning virus. Sementara itu, pemeliharaan juga termasuk melakukan penyesuaian penyesuaian untuk menjaga kecanggihan sistem atau perbaikan atas kesalahan kesalahan yang mungkin terjadi dan belum diketahui sebelumnya.

2.3.3 Metode Spiral Metode ini dikembangkan sebagai gabungan dari metode Prototype dan Daur Hidup. Metode ini dirancang secara evolusioner dengan tahapan yang jelas, tetapi juga terbuka bagi partisipasi pemesan untuk ikut serta guna menentukan pemodelan dari sistem yang dirancang tersebut. Metode ini membutuhkan biaya yang mahal dan sangat lambat karena setiap tahapan yang dilalui harus mengikutsertakan partisipasi pemesan. Penggunaan metode ini akan membutuhkan perhatian yang sangat besar dari para ahli untuk merespon evaluasi dari pemesan sistem. Bisa jadi permintaan pemesan akan melebar dan meluas, sehingga tidak semua permintaan dapat diakomodasikan. Perancang sistem akan mengalami kesulitan besar jika pemesan berubah ubah keinginannya. Secara umum Metode Spiral digambarkan dalam bentuk kuadran, yang memiliki fungsi masing masing kuadran sebagai berikut : Kuadran 1 : Perencanaan Pada kuadran ini, kegiatan yang dilakukan adalah menentukan tujuan, sasaran, alternatif - alternatif dan batasan - batasan sistem Kuadran 2 : Analisis Risiko Pada kuadran ini, dilakukan analisis terhadap alternatif alternatif yang ada dan mengidentifikasikan risiko - risiko yang ada dan mengidentifikasi risiko-risiko yang akan terjadi. Kuadran 3 : Teknis Pada kuadran ini, dilakukan pembangunan sistem secara teknis dan bertahap.

Kuadran 4 : Evaluasi Pemesan Pada kuadaran ini, dilakukan penilaian terhadap hasil pembangunan sistem tersebut oleh pemesan, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. 2.4 Fabrikasi Menurut website Wikipedia, dalam dunia perindustrian, istilah Fabrikasi dapat digunakan untuk pembangunan mesin dan penyusunan struktur yang terdiri dari pemotongan, pembentukan dan perakitan komponen yang terbuat dari bahan mentah. Bengkel fabrikasi besi dan bengkel mesin biasanya memiliki kapabilitas yang saling berhubungan. Perbedaan fungsinya adalah, bengkel fabrikasi berkonsentrasi untuk menyiapkan bahan logam, pengelasan, dan perakitan berbagai macam aspek, sedangkan bengkel mesin lebih berkonsentrasi pada bagian yang berhubungan dengan mesin. Salah satu jenis fabrikasi adalah fabrikasi metal. Fabrikasi pada dunia industri diaplikasikan pada pembuatan mesin dan struktur dengan melakukan pemotongan, pembentukan dan penggabungan berbagai komponen yang dimulai dari bahan mentah. Dalam proses engineering, fabrikator biasanya mempunyai ahli dalam atau mengontrak ahli dalam proses desain yang kemudian diajukan kepada konsumen untuk selanjutnya mendapatkan persetujuan konsumen agar bisa segera di produksi. Material yang biasanya digunakan oleh fabrikator seperti plate metal, formed and expanded metal, sectional metal, welding wire. Ada beberapa tahapan yang dilalui dalam proses fabrikasi, antara lain perencanaan, penentuan material yang akan digunakan, pemotongan dan pembentukan, dan penyatuan berbagai macam komponen.