1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

dokumen-dokumen yang mirip
HAMBATAN GESEK ALIRAN LUMPUR DALAM PIPA 1/2 DAN PIPA SPIRAL P/Di = 4,3

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisa aliran berkembang..., Iwan Yudi Karyono, FT UI, 2008

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ALAT PENGUJIAN

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

Analisa Pengaruh Penambahan Rambut dan Serat Pisang Terhadap Nilai Minor Losses pada Pipa Spiral Lengkung

Analisa Pengaruh Penambahan Serat Bambu dan Serat Kelapa Terhadap Nilai Minor Losses pada Pipa Spiral Lengkung

BAB IV PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN KEBUN VERTIKAL

Kerugian Tekanan dan Model Matematika Aliran Lumpur dalam Pipa Bulat. Ridwan

KARAKTERISTIK ALIRAN LUMPUR(SULRRY) PADA PIPA 12,7 mm

Karakteristik Aliran Lumpur (Mud Slurry) Pada Pipa 1 Inchi

2 yang mempunyai posisi vertikal sama akan mempunyai tekanan yang sama. Laju Aliran Volume Laju aliran volume disebut juga debit aliran (Q) yaitu juml

JURNAL ANALISA KERUGIAN ALIRAN AKIBAT PERLUASAN DAN PENYEMPITAN ANTARA DIAMETER PIPA AWAL 2 INCHI KE DIAMETER 1 INCHI

ANALISIS DEBIT FLUIDA PADA PIPA ELBOW 90 DENGAN VARIASI DIAMETER PIPA

BAB I PENDAHULUAN. industri, transportasi, perkapalan, maupun bidang keteknikan lainnya. Namun

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

UNIVERSITAS INDONESIA EFEK LARUTAN TINTA TERHADAP KOEFISIEN GESEK PADA PIPA ACRYLIC Ø 12,7 MM SKRIPSI

Gambar 3-15 Selang output Gambar 3-16 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk Gambar 3-17 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

KARAKTERISTIK ZAT CAIR Pendahuluan Aliran laminer Bilangan Reynold Aliran Turbulen Hukum Tahanan Gesek Aliran Laminer Dalam Pipa

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

Pengaruh Diameter Gelembung Hidrogen Terhadap Penurunan Tekanan (Pressure Drop) Pada Saluran Tertutup Segi-Empat

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

PENGARUH DEBIT ALIRAN TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA

PENGARUH REYNOLD NUMBER ( RE ) TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA ( BERJARI JARI DAN PATAH )

ANALISA PRESSURE DROP DALAM INSTALASI PIPA PT.PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA DENGAN PENDEKATAN BINGHAM PLASTIC

BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA. beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

Aliran Fluida. Konsep Dasar

JUDUL TUGAS AKHIR ANALISA KOEFISIEN GESEK PIPA ACRYLIC DIAMETER 0,5 INCHI, 1 INCHI, 1,5 INCHI

BAB I PENDAHULUAN. Analisa efek secondary..., Paian Oppu Torryselly, FT UI, 2008

Analisis Aliran Fluida Terhadap Fitting Serta Satuan Panjang Pipa. Nisa Aina Fauziah, Novita Elvianti, dan Verananda Kusuma Ariyanto

KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI).

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ALIRAN FLUIDA. Kode Mata Kuliah : Oleh MARYUDI, S.T., M.T., Ph.D Irma Atika Sari, S.T., M.Eng

Analisa Pengaruh Variasi Sudut Sambungan Belokan Terhadap Head Losses Aliran Pipa

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama dalam sektor industri, energi, transportasi, serta dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari

BAB II LANDASAN TEORI. bisa mengalami perubahan bentuk secara kontinyu atau terus-menerus bila terkena

Analisa Rugi Aliran (Head Losses) pada Belokan Pipa PVC

BAB I PENDAHULUAN. zat cair melalui saluran tertutup. Pompa menghasilkan suatu tekanan yang

Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS BAB II

Aliran Turbulen (Turbulent Flow)

Pengaruh Serat ( Fiber ) Daun Nanas Terhadap Koefisien Gesek Aliran Dalam Pipa Spiral

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

Pengaruh Serat (Fiber) Daun Pandan Terhadap Koefisien Gesek Aliran Dalam Pipa Spiral

ANALISIS KELAYAKAN-PAKAI MINYAK PELUMAS SAE 10W-30 PADA SEPEDA MOTOR (4TAK) BERDASARKAN VISKOSITAS DENGAN METODE VISKOMETER BOLA JATUH

ANALISIS FAKTOR GESEKAN PADA PIPA HALUS ABSTRAK

FLUID FLOW ANALYSIS IN PIPE DIAMETER 12.7 MM ACRYLIC (0.5 INCHES) AND 38.1 MM (1.5 INCH) Eko Singgih Priyanto, Ridwan., ST., MT

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

PENGARUH DIAMETER NOZEL UDARA PADA SISTEM JET

ANALISIS PENGARUH KEKASARAN PERMUKAAN PIPA TERHADAP BESARNYA HEADLOSSES SISTEM PERPIPAAN DI KAPAL

JURNAL. Analisa Head Losses Akibat Perubahan Diameter Penampang, Variasi Material Pipa Dan Debit Aliran Fluida Pada Sambungan Elbow 900

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap Di Kecamatan Alas 8.1. DATA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU LAPORAN AKHIR VIII - 1

KOEFISIEN GESEK PADA RANGKAIAN PIPA DENGAN VARIASI DIAMETER DAN KEKASARAN PIPA

POMPA. 1. Anindya Fatmadini ( ) 2. Debi Putri Suprapto ( ) 3. M. Ronal Afrido ( )

Pendahuluan. Krida B et al., Analisis Penurunan Head Losses... Bagus Krida Pratama Mahardika 1, Digdo Listyadi Setiawan 2, Andi Sanata 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF)

2.5 Persamaan Aliran Untuk Analisa Satu Dimensi Persamaan Kontinuitas Persamaan Energi Formula Headloss...

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

TUGAS AKHIR PERENCANAAN SYSTEM HYDROLIK PADA MOVABLE BRIDGE DERMAGA KAPASITAS 100 TON

KLASIFIKASI PADATAN MENGGUNAKAN ALIRAN FLUIDA

Panduan Praktikum 2012

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

BAB III LANDASAN TEORI

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

OLEH : AHMAD FARHUN (D )

8. FLUIDA. Materi Kuliah. Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

DAFTAR ISI Novie Rofiul Jamiah, 2013

pipa acrylic diameter 5, mm (1 inci) dan pipa acrylic diameter 38,1 mm (1,5 inci) Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan penulis yai

ANALISIS PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI SURFAKTAN PADA PIPA MINYAK BERSIFAT PARAFFINIC WAX DARI LAPANGAN X (STUDI LABORATURIUM DAN SIMULASI)

UNIVERSITAS INDONESIA PENGURANGAN KOEFISIEN GESEK DENGAN MENGGUNAKAN PEG PPM, 400 PPM, 600PPM PADA PIPA BULAT DIAMETER 3MM SKRIPSI

ANALISA POMPA AIR PADA GEDUNG BERTINGKAT

Losses in Bends and Fittings (Kerugian energi pada belokan dan sambungan)

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini, akan diuraikan latar belakang masalah

Karakteristik Drag Reduction dan Profil Distribusi Kecepatan Aditif CMC pada Aliran Crude Oil dalam Pipa Spiral

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pendinginan untuk mendinginkan mesin-mesin pada sistem. Proses pendinginan

PERHITUNGAN EFISIENSI POMPA SENTRIFUGAL PADA SOLAR WATER PUMP

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

STUDI EKSPERIMENTAL PENGUKURAN HEAD LOSSES MAYOR (PIPA PVC DIAMETER ¾ ) DAN HEAD LOSSES MINOR (BELOKAN KNEE 90 DIAMETER ¾ ) PADA SISTEM INSTALASI PIPA

Kehilangan Energi Pada Pipa Baja Dan Pipa Pvc

FENOMENA KEHILANGAN ENERGI PADA PIPA MENGGUNAKANPENDEKATANMODEL FISIK SKALA LABORATORIUM ABSTRAK

UJI PERFORMANSI POMPA BILA DISERIKAN DENGAN KARAKTERISTIK POMPA YANG SAMA

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I Efflux Time BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN

2015 ANALISIS SEDIMEN DASAR (BED LOAD) DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA PADA SUNGAI CIKAPUNDUNG BANDUNG, JAWA BARAT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Thrust bearing [2]

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam kasus Semburan Lumpur Lapindo Brantas yang sudah berjalan 2 tahun terakhir ini, pemerintah dan pihak yang terkait disibukkan dengan cara mengatasi/penanggulangannya, akan tetapi walau apapun itu seiring waktu semburan tersebut tidak bisa dibiarkan terus oleh sebab itu bagaimanapun harus ditindak lanjuti lebih jauh salah satunya dengan cara mengalirkan aliran tersebut ke aliran sungai porong. Pada dasarnya aliran yang dipakai menggunakan aliran dalam pipa. Fluida dalam suatu pipa berfungsi untuk memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain. Pada umumnya fluida yang akan di pindahkan memiliki nilai kekentalan yang berbeda-beda. Nilai kekentalan ini sangat penting untuk diketahui agar dapat menentukan kebutuhan energi yang diperlukan. Disamping itu pula kekentalan fluida ini akan menentukan sember energi yang akan digunakan (pompa atau kompressor) untuk memindahkannya. Banyak faktor yang akan mempengaruhi kekentalan dari suatu fluida, antara lain temperatur, kandungan zat dalam fluida tersebut dan lain sebagainya. Fluida secara umum dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu fluida Newtonion dan fluida Non-Newtonion yang mempunyai sifat yang sangat berbeda. Untuk fluida Newtonion viskositasnya tidak mengalami perubahan ketika ada gaya yang bekerja padanya, viskositas fluida ini akan mengalami perubahan jika terjadi perubahan temperatur. Sementara fluida Non-Newtonion akan mengalami perubahan viskositas ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida tersebut, fluida Non-Newtonion tidak tahan terhadap tegangan geser (shear stress), kekentalan fungsi dari waktu, gradien kecepatan (shear strain) dan temperatur. Energi yang diperlukan untuk memindahkan fluida ini sangat besar, begitu pula dengan bentuk daripada pipa penyalurnya, dengan pipa spiral diharapkan tidak terjadi pengendapan pada saat fluida dialirkan dalam kecepatan rendah.

Mud Slurry (lumpur) merupakan salah satu contoh fluida Non-Newtonion fluida ini akan mengental seiring dengan waktu. Pada kasus lumpur Lapindo slurry lumpur bercampur dengan clay sehingga tidak begitu mudah untuk dialirkan karena lumpur ini akan cendrung mengendap sehingga membentuk padatan/sludge yang tidak bisa dialirkan sama sekali. Kondisi ini dipersulit dengan kandungan padatan yang lebih tinggi pada material yang telah terakumulasi dibanding dengan lumpur segar pada pusat semburan. Titik pusat semburan Gambar 1.1 pusat semburan di Lapindo Brantas porong Sidoarjo Sistem transportasi mud slurry dalam pipa harus mengindari dua kondisi ekstrim, yaitu kecepatan terlalu rendah yang membuat padatan mulai mengendap atau kecepatan yang terlalu tinggi yang menyebabkan tingkat abrasi pipa dan pressure drop yang terlalu berlebihan. Banyak study telah dilakukan untuk mendapatkan kecepatan alir yang optimum dari sisi pencegahan pengendapan padatan dan kebutuhan daya.

Gambar 1.2 Proses mengalirkan lumpur ke aliran sungai porong Sidoarjo Dengan penggunaan pipa spiral untuk mengaliri slurry maka dapat diharapkan menguragi pengendapan padatan meskipun dalam kecepatan yang rendah, kerugian tekanan yang berupa head loss, pressure drop, dan friction losses dapat dikurangi, sehingga slurry dapat dialirkan dengan energi sekecil mungkin. 1.2 TUJUAN PENELITIAN Penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa besar terjadinya pressure drop fluida Non-Newtonion (lumpur) jika dialirkan dalam sebuah pipa spiral dengan P/Di =4,3. Disamping itu bertujuan pula untuk mengetahui seberapa besar kerugian akibat friction factor fluida ini dalam pipa serta mengetahui karakteristik daripada lumpur lapindo tersebut. 1.3 METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pipa halus (PVC) dengan diameter pipa sebesar ½ inch dan pipa spiral dengan perbandingan P/Di = 4,3 inch, dengan dua buah manometer yang dipasang dengan jarak tertentu. Sedangkan fluida yang digunakan adalah Fluida Non-Newtonion berupa lumpur Lapindo yang diambil berupa sampel di dekat pusat semburan lumpur.

Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian langsung dan pengujian tidak langsung. Pengujian langsung adalah pengujian dimana variabel yang diukur dapat langsung diketahui nilainya dari pengujian tersebut, pengujian ini meliputi perbedaan tekanan pada manometer, debit aliran, berat jenis fluida. Sedangkan pengujian tidak langsung adalah pengujian dimana variabel yang diperoleh dari pengujian harus diolah dulu dengan rumus-rumus yang telah ada baru kemudian diperoleh suatu hasil. Penelitian tidak langsung ini meliputi : Kapasitas aliran, kecepatan, bilangan Reynolds, Koefisien gesek, power low index dan apparent viscosity. Selain pengujian juga dilengkapi dengan studi literatur baik dari bukubuku yang membahas tentang penelitian ini ataupun dari journal-journal yang telah di publikasikan yang berkaitan dengan penelitian ini. 1.4 BATASAN MASALAH Penelitian hanya untuk mengetahui viskositas (apparent viscosity), bilangan reynold, friction factor losses, power low index serta karakteristik dari salah satu jenis fluida Non-Newtonin dalam hal ini lumpur lapindo. Jadi untuk faktor-faktor lain selain diatas belum sempat dilakukan penelitian. 1.5 METODE PENELITIAN Dalam penulisan tugas akhir ini penulis melakukan beberapa metode yaitu: 1. Konsultasi dengan dosen pembimbing Tujan daripada konsultasi dengan dosen pembimbing untuk merumuskan tema yang akan dibahas dalam skripsi serta alat uji yang harus dibuat untuk mendukung penelitian pada tema skripsi tersebut dan memperoleh informasi mengenai dasar teori yang digunakan dalam pengolahan data yang akan dilakukan serta hasil yang hendak diporoleh dari penelitian tersebut. 2. Membuat alat uji di laboratorium Membuat alat uji laboratorium sesuai dengan rancangan awal yang telah di konsultasikan dengan dosen pembimbing, serta mengenai bahan-bahan yang akan digunakan dalam penelitian tersebut 3. Pengumpulan data

Data yang diperoleh dari penelitian tersebut selanjutnya dibandingkan dengan dasar teori yang telah di jelaskan oleh dosen pembimbing, data-data dan keterangan didapat dari studi percobaan (data percobaan), studi literatur (dari sumber-sumber yang berhubungan dengan penelitian) serta melakukan diskusi dengan team skripsi dan dosen pembimbing 4. Pengolahan data Data mentah dari penelitian kemudian di masukan ke dalam persamaanpersamaan yang terdapat pada dasar teori sehingga didapatkan data yang dibutuhkan yang kemudian digunakan untuk melakukan analisis dan proses selanjutnya 5. Analisa data Data-data dari hasil pengolahan digunakan untuk menganalisis hubungan antara tegangan geser dan gradient kecepatan serta hubungan antara friction factor dan bilangan Reynolds, dari hubungan antara tegangan geser dan gradient kecepatan maka dapat diketahui karakteristik dari fluida Non-Newton tersebut. 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Penulisan tugas akhir ini meliputi beberapa bab yaitu: BAB I : Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang permasalahan, tujuan penelitian, metode penelitian, batasan permasalahan yang di bahas dalam tugas akhir ini, metode penelitian dalam hal ini bagaimana penulis mendapatkan informasi mengenai penelitian ini serta sistematika penulisan BAB II : Bab ini menjelaskan tentang landasan teori, jenis-jenis fluida, jenis aliran dalam pipa, sifat-sifat fluida, persamaan umum mekanika fluida BAB III : Pada bab ini dijelaskan mengenai rancangan alat uji, peralatan-peralatan pendukung dalam pengujian, kondisi dalam pengujian serta prosedur pengujian dan pengambilan data BAB IV :Bab ini menjelaskan mengnai pengolahan data, menampilkan data penelitian, grafik yang di dapat dari pengujian, hasil dari pengujian serta analisa dari hasil penelitian

BAB V : Bab ini merupakan bab penutup, pada bab ini akan diberikan kesimpulan serta saran seandainya penelitian ini akan dilanjutkan suatu saat sehingga memperoleh hasil yang lebih akurat.