Analisis Kemampuan Menulis Berita Mahasiswa. Khairun Nisa Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
Paul De Massenner dalam buku Here s The News: Unesco Associate, berita atau news adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta

Penulisan Berita Sabtu, 08 November 2014

BAB II LANDASAN TEORI

Teknik Reportase dan Wawancara

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG

MENGENAL DUNIA REPORTER DAN JURNALISTIK TV

Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan

Apa itu Straight News?

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah dunia penyiaran atau dalam hal ini dunia pertelevisian.

Ciri khas tulisan feature

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

Menulis Berita. Silahkan mencoba menulis sebuah berita sesuai kaedah ejaan yang benar. Drs. Masari, MM. Modul ke: Fakultas TEKNIK

Berita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news values): aktual, faktual, penting, dan menarik.

Mata Kuliah : PR Writing 1. Topik ke-8: Menulis Feature. abdurrahman/prw1/2009 1

RANCANGAN PEMBELAJARAN

BAB III SEGEMENTASI PASAR DAN BERITA

Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer

BAB 1 PENDAHULUAN. tidaknya suatu komunikasi, bila proses gerakan komunikasi itu mampu

DASAR DASAR JURNALISTIK

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.

Kutipan Wawancara dengan Wartawan Waspada yang Meliput Demo Mahasiswa terkait Kenaikan Harga BBM

Produksi Media PR AVI

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

Dasar- dasar Jurnalistik TV

Teknik Reportase dan Wawancara

Oleh : Endar Widodo (EWI KR)

Teknik Reportase & Wawancara

Komunikasi Massa menurut bittner (Ardianto, 2007:3) adalah pesan yang

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit

BAB 1 PENDAHULUAN. Dwi Sukmalanita, 2013 Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita

Produksi Berita TELEVISI (MK 41034)

BAB I PENDAHULUAN. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang

LITBANG KOMPAS NURUL FATCHIATI

BELAJAR MENULIS. GKJ Brayat Kinasih Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

CREATIVE THINKING. Merancang Produksi Program Acara TV : News. Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Penyiaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Membuat Press Release

TEKNIK MENULIS RILIS WORKSHOP MEDIA KEMENTERIAN PERTANIAN RI

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. TVRI Stasiun Yogyakarta yang keberadaannya sudah lama di Yogyakarta dan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan kepentingannya. Seperti yang diibaratkan oleh Djafar Assegaf. sarana untuk mendapatkan informasi dari luar.

BAB I PENDAHULUAN. besarnya manfaat komunikasi yang di dapatkan manusia. 1 Manfaat tersebut berupa

BAB I PENDAHULUAN. massa baru bermunculan. Secara umum, media massa tergolong. media elektronik (televisi dan radio), serta media online.

BAB I PENDAHULUAN. Kebebasan pers ini mengundang suatu lembaga maupun perorangan untuk

meningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan

BERITA TELEVISI. Kuliah Jurnalistik Televisi oleh I Made Denny Chrisna P., S.Sn., M.Sn. 26 September 2013

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

TEKNIK MENULIS BERITA & MEMBUAT JUDUL. fitri dwi lestari

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui

12/29/2017. M Zainal Abidin Kepala Biro Jepara (Jawa Pos Radar Kudus)

11Ilmu PENULISAN NASKAH BERITA TELEVISI MENULIS CONTENT STAND UP MENGAPA STAND UP. Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas

Syarat Berita. 1. Benar terjadi. 2. Aktual. 3. Lengkap. 4. Apa adanya. 5. Tersusun Baik. 6. Menarik. 7. Berguna bagi pembaca.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menyatakan bahwa wartawan dipahami sebagai orang yang

oleh Stephani Arum Sari Drs. Mario Antonius Birowo, M.A., Ph.D

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte

ANALISIS ISI PROGRAM KABAR SIANG DI TVONE DILIHAT DARI KESESUAIAN TEKNIK PENULISAN BERITA DAN PEMENUHAN UNSUR NILAI BERITA

Penulisan Media PR Ekternal

PUBLIKASI MELALUI PENULISAN BERITA

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

Materi Perkuliahan I BERITA TV

ANALISIS KESALAHAN PEMENGGALAN KATA PADA MEDIA MASSA PUTRA KELANA EDISI JUNI 2012

BAB I PENDAHULUAN. Rohmadi (2011:75) bahasa jurnalistik meliliki kaidah-kaidah tersendiri

KONTRIBUSI KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

JERNIH MENULIS. Dimulai dari hati dilanjutkan oleh kepala. Oleh Bambang Mulyantono

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 29 KABUPATEN SIJUNJUNG

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MEMBUAT PAKET BERITA TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Seiring dengan hal tersebut maka pemerintah sebagai

Oleh Abdurrahman. Universitas Indonusa Esa Unggul. Jakarta Barat

Priska / Birowo. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Atma Jaya Yogyakarta

TEKNIK MENULIS BERITA YANG BAIK. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN. siaran atau tayangan berita. Menurut Charnley dalam Wahyudi (1996:27) News is

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Sembilan Elemen Jurnalisme Bill Kovach dan Tom Rossenstiel merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

Media Cetak Vs Media Online

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. tanggungjawab sosial memiliki asumsi utama bahwa di dalam kebebasan terkandung

BAB II LANDASAN TEORI

RENCANA PROGAM PEMBELAJARAN

REPORTASE DAN PENYIAPAN BERITA UNTUK WEBSITE

Berita Utama Surat Kabar Lokal di Bogor Studi Analisis Isi pada Jurnal Bogor dan Radar Bogor

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dengan semakin banyaknya media massa yang beredar di tanah air

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 40 tahun 1999 Tentang Pers, telah ditetapkan dalam

KEMAMPUAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SEKAMPUNG. Oleh

BENTUK DAN ANATOMI BERITA

RENCANA PROGAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan manusia lainnya. Menurut Chaer (2006:1) sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK BERITA KRIMINAL DALAM MEDIA ONLINE SKRIPSI

Teknik Reportase & Wawancara

Transkripsi:

Analisis Kemampuan Menulis Berita Mahasiswa Khairun Nisa Email: nisakhairun2206@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan mahasiswa dalam menulis berita yang telah mengikuti perkuliahan keredaksian, berita dan fotografi, hingga akhirnya mengikuti perkuliahan praktik jurnalistik yang bertujuan agar mahasiswa dapat menghasilkan berita yang layak dipublikasikan kepada masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Sampel yang digunakan sebanyak 50 orang yang terbagi menjadi 10 kelompok. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif yang terdiri dari 4 tahap yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa 10 kelompok sudah memilih dengan baik berita yang ingin tulis. Dengan pemilihan jenis berita yaitu; 7 kelompok memilih menulis berita hard news dan 3 kelompok menulis softnews. Sedangkan, kelengkapan unsur berita yang ditulis mahasiswa masih ada yang belum memenuhi unsur 5W + 1 H yang yang yaitu: 8 sudah melengkapi unsur 5W+1H dan terdapat 2 berita yang masih belum memenuhi unsur 5W+1H. Kata Kunci: menulis, berita Abstract This study aims to describe the ability of students in writing news that has followed lectures of editorship, news and photography, to finally follow the lectures of journalistic practices aimed at making the students can produce news that deserve to be published to the public. The research method used is qualitative descriptive. The sample used is 50 people divided into 10 groups. Data analysis technique used is interactive analysis consisting of 4 stages namely, data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Based on the observation results, it is known that 10 groups have chosen well the news to write. With the selection of news types namely; 7 groups chose to write hard news and 3 groups wrote soft news. Meanwhile, the completeness of the news elements written by students still exist that have not fulfilled the 5W + 1 H element which is: 8 has already completed the 5W + 1H element and there are 2 news that still not fulfill the 5W + 1H element. Keywords: writing, news Pendahuluan Berita merupakan salah satu informasi yang harus diketahui dikalangan masyarakat luas. Tanpa adanya berita, masyarakat tidak akan tahu apa yang sedang terjadi di Negaranya. Maka peran berita sangatlah penting bagi kehidupan bermasyarakat di setiap Negara. Seperti yang diungkapkan oleh Sumadiria (2005:65)

berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik, atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet. Menurut Sumadiria (2005:66) berdasarkan sifatnya berita terbagi menjadi berita diduga dan berita tak terduga. Berita diduga adalah peristiwa yang sudah direncanakan dan sudah di- ketahui sebelumnya. Sedangkan berita tak terduga adalah peristiwa yang sifatnya tiba-tiba, tidak direncanakan, dan tidak diketahui sebelumnya. Kesimpulan dari pendapat Sumadiria yaitu berita diduga merupakan berita yang membahas mengenai peristiwa yang sudah diketahui sebelumnya dan peristiwa tersebut pasti akan terjadi. Sedangkan peristiwa tak terduga merupakan berita yang ditulis berdasarkan peristiwa yang terjadi tanpa diketahui, direncanakan, dan terjadi secara mendadak. Menurut Junaedi (2013:6) secara garis besar, berita dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu hardnews dan softnews. Hard news adalah jenis berita langsung yang memiliki sifat timely atau terikat waktu. Berita jenis ini sangat tergantung pada aktualitas waktu, sehingga keterlambatan berita akan menyebabkan berita menjadi basi. Beberapa peristiwa yang bisa digolongkan sebagai hardnews antara lain: rapat kabinet, peristiwa olahraga, kecelakaan, bencana alam, dan meninggalnya orang terkenal. Senada dengan Sumadiria, Mulyana (2005: 40) mengungkapkan bahwa hard news adalah berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok maupun organisasi. Berita tersebut misalnya tentang mulai diberlakukannya sesuatu kebijakan baru pemerintah. Ini tentu saja menyangkut hajat orang banyak sehingga orang ingin mengetahuinya. Karena itu harus segera diberitakan. Sedangkan, softnews adalah berita tidak langsung yang tidak memiliki sifat timeless atau tidak langsung yang tidak memiliki sifat timeless atau tidak terikat waktu. Berita jenis ini tidak tergantung pada waktu, sehingga selalu bisa di baca, di dengar, dan dilihat kapan pun tanpa terikat pada aktualitas. Beberapa peristiwa yang bisa diklasifikasikan dalam berita jenis ini antara lain: penemuan ilmiah, kisah sukses, dan kisah tragis. Berbeda dengan Sumadirian, Faqih (2003:42-43) mengungkapkan bahwa jenis berita yang lazim dipakai di media massa terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

1. Straight News Berita langsung, dalam perkembangan kemudian sering hanya disebut berita. Staright news dibuat untuk menyampaikan fakta yang baru dan harus segera diketahui masyarakat. Hal yang paling penting dalam staright news adalah aktualitas, karena persaingan media, fakta harus secepat mungkin dipublikasikan, jika terlambat sudah tidak actual lagi (karena mungkin lelah dimuat media lain). Sebagian besar halaman depan surat kabar (headline news) berisi berita jenis ini. Demikian pula berita radio, televisi, dan media online sebagian berupa besar berita jenis ini. 2. Hard News Sama dengan Straight News, yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi aktualitas dan kepentingan atau amat penting segera diketahui pembaca. Ada juga yang mengartikan Hard News dengan beritaberita "serius" menegangkan, misalnya berita teroris, kerusuhan, dan sejenisnya. 3. Soft News Merupakan berita ringan, jenis ini tidak mengutamakan aktualitas, tapi menekankan aspek manusiawi (human interest) dalam suatu peristiwa. Nilai beritanya (new values) di bawah Hard News, tidak sepenting Straight News. Bisa pula diartikan sebagai berita yang "tidak menegangkan". Contohnya, ada seorang bayi yang selamat dari sebuah kecelakaan pesawat, sedangkan penumpang lain tewas. Peristiwa tersebut bisa dituis dalam bentuk soft news. Berita tentang selamatnya bayi tersebut bisa ditulis beberapa hari setelah peritiwa itu terjadi. Hal yang perlu diperhatiakan, dalam soft news penulis tidak perlu mengungkapkan secara detail, cukup hanya permukaan saja. 4. Depth News Berita mendalam. Tidak sekilas, lebih panjang dan "lebih lama" dari berita yang lain. Wartawan melakukan pendalaman dengan latar belakang, dampak, pandangan pakar, dan sebagainya. 5. Investigation News Investigative News. Berita Investigasi. Berita yang disusun dan diolah berdasarkan penyelidikan. Wartawan meliput sebuah peristwa layaknya "intelijen". Butuh waktu, butuh keberanian juga, bahkan kadangkadang harus menyamar layaknya intel. 6. Interpretative News Berita interpretasi. Berita yang disusun berdasarkan "penafsiran" atau pendapat narasumber tentang suatu peristiwa atau masalah. Ada satu peristiwa, lalu wartawan mengembangkannya dengan mewawancarai pengamat atau narasumber lain yang kompeten. 7. Opinion News

Berita yang berisi pendapat ahli, pengamat, atau narasumber tentang suatu peristiwa atau masalah. Bisa juga berupa berita yang berisi pemikiran atau "isi pidato" seorang pejabat atau pengamat di sebuah acara, seminar misalnya. Wartawan mencatat poin penting, intisari, atau "isi omongan" yang sekiranya penting dan menarik untuk diketahui publik. 8. Feature Berita kisah, khas. Merupakan jenis tulisan mengenai suatu fakta yang dapat menambah pengetahuan pembaca dan atau menyentuh perasaan pembaca. Jenis berita ini tidak terpengaruh pada unsur aktualitas, yang diutamakan adalah detail suatu fakta. Unsur terpenting dalam penulisan feature adalah sisi manusiawi. Djuharie dan Suherli (2005:35) juga menyebutkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis berita, antara lain adalah : 1. Tulisan berita harus bisa menyentuh kebutuhan manusia akan informasi. 2. Berita yang ditulis harus aktual sehingga tidak menjadi berita yang basi. 3. Penulisan berita untuk surat kabar harus cepat dan singkat tetapi kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. 4. Tulisan berita harus bisa menjawab pertanyaan apa, kapan, siapa, dimana, mengapa, bagaimana. 5. Tulisan berita yang berkelanjutan tentang suatu hal, pada bagian akhir berita harus diungkapkan lagi tentang latar belakang peristiwanya. Menurut Junaedi (2013:11) untuk memahami jurnalisme, maka perlu untuk mengetahui tentang unsur berita yang dikenal dengan rumus 5W dan 1H. Unsurunsur ini bisa dijabarkan sebagai berikut. (1) What berarti apa yang terjadi/akan terjadi. Ini berkaitan dengan apa yang diberikan. Dalam jurnalisme, what (apa) menunjuk-kan tema apa yang diangkat dalam berita. (2) Who (siapa) berarti kepada siapa suatu peristiwa terjadi, atau siapa yang melakukan atau terlibat peristiwa. Who harus berkaitan dengan what sehingga mampu memberikan informasi yang cukup kepada khalayak sekaligus dapat mendekatkan berita dengan khalayak. (3) Where (dimana) menunjukkan dimana peristiwa yang diberitakan terjadi. Biasanya where berisi tempat atau lokasi kejadian dari berita yang di tulis. (4) When (kapan) unsur when memberi informasi tentang kapan peristiwa tersebut terjadi. Jika tidak ada unsur ini, khalayak akan kebi-ngungan kapan peristiwa yang diberitakan terjadi, apakah sedang terjadi

saat diberitakan, kemarin, seminggu yang lalu, sebulan yang lalu, atau bahkan setahun yang lalu. (5) Why (mengapa) memberikan keterangan tentang mengapa peristiwa tersebut terjadi. Disini pembuat peristiwa dituntut kemampuan-nya untuk mampu menggali informasi mengapa peristiwa terjadi dan kemudian menjadikannya menjadi berita. (6) How (bagaimana) menjelaskan bagaimana peristiwa yang diberitakan itu terjadi. How biasanya menjaelaskan tentang bagaimana suatu peristiwa itu dapat terjadi. Pada perkuliahan di Universitas Asahan terdapat mata kuliah Praktik Jurnalistik yang tentunya mereka harus belajar mata kuliah keredaksian, berita dan fotografi sebelumnya sehingga pada akhirnya mahasiswa dapat memproduksi berita dan menyajikan berita dengan baik. Perkuliah praktik jurnalistik menuntut mahasiswa agar mampu menghasilkan berita yang aktual dan layak dikomsumsi publik dari segi pemilihan berita hingga penyajian berita. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menulis berita mentah menjadi berita yang layak dikomsumsi oleh masyarakat setelah mengikuti perkuliahan keredaksian dan berita dan fotografi. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif. Yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan mahasiswa dalam menulis berita. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 50 orang. Data penelitian ini yaitu hasil akhir berita yang telah diolah oleh mahasiswa yang dibagi menjadi 10 kelompok yang terdiri dari 5 orang perkemlompok. Teknik analisis data mengunakan model analisis interaktif yang terdiri dari empat tahap yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan mahasiswa dalam memilih berita dan kelengkapan unsur berita sudah baik. Akan tetapi penyajian akhir masih perlu perbaikian dari segi penulisan berita hingga peliputan berita. Data yang diperoleh disajikan sebagai berikut. a. Hasil akhir berita berdasarkan pemilihan berita yang layak dipublikasikan

Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa 10 kelompok sudah memilih dengan baik berita yang ingin tulis. Dengan pemilihan jenis berita yaitu; 7 kelompok memilih menulis berita hard news dan 3 kelompok menulis softnews dengan judul sebagai berikut: 1. Terjadi kebakaran di Tanjung Balai yang melahap rumah warga. 2. Pembunuhan seorang gadis yang ditemukan diperkebunan karet. 3. Akan diadakan lomba futsal di Universitas Asahan. 4. Demo yang dilakukan mahasiswa UNA berakhir damai. 5. Misteri gadis yang terbunuh. 6. Melihat meriahnya pesta kembang api di Kisaran. 7. Aktivitas KONI Kisaran. 8. Penanaman pohon bakau oleh aktivis kampus UNA. 9. Serunya wisata di pantai galau. 10. Lima destinasi utama di Tanjung Balai. Pada 10 judul berita tersebut berita hardnews terdapat pada nomo 1 sampai dengan 7, sedangkan berita softnews terdapat pada nomor 8 sampai dengan 10. b. Hasil akhir berita berdasarkan kelengkapan unsur 5W + 1H Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kelengkapan unsur berita yang ditulis mahasiswa masih ada yang belum memenuhi unsur 5W + 1 H yang dijabarkan sebagai berikut: 1. Terjadi kebakaran di Tanjung Balai yang melahap rumah warga. sudah baik mngemasnya hanya saja teknik penulisannya yang harus dibenahi yaitu dari segi Ejaan Bahasa Indonesia. 2. Pembunuhan seorang gadis yang ditemukan diperkebunan karet. pada judul berita ini masih ditemui ketidaklengkapan pada unsur 5 W + 1 H yaitu, pada unsur who. Berita tersebut tidak menyebutkan siapa yang menjadi korbannya. 3. Akan diadakan lomba futsal di Universitas Asahan.

4. Demo yang dilakukan mahasiswa UNA berakhir damai. 5. Misteri gadis yang terbunuh. pada judul berita ini masih ditemui ketidaklengkapan pada unsur 5 W + 1 H yaitu, pada unsur where. Berita tersebut tidak menyebutkan dimana kejadian itu terjadi. 6. Melihat meriahnya pesta kembang api di Kisaran. 7. Aktivitas KONI Kisaran. 8. Penanaman pohon bakau oleh aktivis kampus UNA. 9. Serunya wisata di pantai galau. sudah baik mengemasnya baik dari 10. Lima destinasi utama di Tanjung Balai.

Simpulan Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa 10 kelompok sudah memilih dengan baik berita yang ingin tulis. Dengan pemilihan jenis berita yaitu; 7 kelompok memilih menulis berita hard news dan 3 kelompok menulis softnews. Sedangkan, kelengkapan unsur berita yang ditulis mahasiswa masih ada yang belum memenuhi unsur 5W + 1 H yang yang yaitu: 8 sudah melengkapi unsur 5W+1H dan terdapat 2 berita yang masih belum memenuhi unsur 5W+1H. Daftar Pustaka Djuharie, O Setiawan, dan Suherli. 2005. Panduan Membuat Karya Tulis. Bandung: Yrama Widya. Faqih, A Rohim. 2003. Dasar-Dasar Jurnalistik. Yogyakarta: LPPAI UII. Junaedi, Fajar. 2013. Jurnalisme Penyiaran dan Reportase Televisi. Jakarta. Kencana Prenada Media Group. Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Sumadiria, Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature, Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.