ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PEMECAHAN MASALAH DI KELAS V

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN KETERAMPILAN PROSES PADA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH PANJAITAN F

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS II SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ROMIDA NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERBANTUAN POWERPOINT DI SDS KANISIUS

Syafaryani, Siti Halidjah, K.Y. Margiati. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan .

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SD

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh SISKA DAMAYANTI NIM F

PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 3 SUNGAI KUNYIT

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS II

MINAT PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEAD TOGETHER ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN DI KELAS II SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DIKSUSI DI KELAS III SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE CLARIFICATION TEHNIQUE DI SD

PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK PADA SISWA KELAS V SDN 21 TANJUNG PANTI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SD SUBSIDI PAHAUMAN ARTIKEL PENELITIAN. ZULKIPLI ILUS Nim: F

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIK KELAS IV SDN 48 KETANJAK MELIAU ARTIKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR OPERASI PENGURANGAN BILANGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA SISWA KELAS II SDN 01 MENTEBAH

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

Desi Suryaningsih et al., Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan...

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA JURNAL. Oleh

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOOPERATIF DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SEKOLAH DASAR 17 KETAPANG ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MURID MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL DISKUSI KELAS DENGAN STRATEGI THINK-PAIR-SHARE PADA IPS SD ARTIKEL PUJIYATUN NIM F

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MATA PELAJARAN IPA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH RUSMITRIYANI F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERKALIAN BILANGAN BULAT DENGAN STRATEGI POLAMATIKA DI SD ARTIKEL PENULISAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN TEKNIK MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK MURID KELAS V SDN 14 BADAT ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH ARTIKEL. Oleh SRI ASTUTI F

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUMON

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

p-issn : e-issn :

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN IPA ARTIKEL PENELITIAN OLEH : WINY DWI FEBNITA NIM.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PERAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS X.A SMA

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN BAHASA ISYARAT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN BENDA ASLI PADA SISWA TUNARUNGU KELAS I ARTKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA TEMA INDAHNYA NEGERIKU MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFC DI SDN 07 SUNGAI AUR PASAMAN BARAT ABSTRACT

Economic Education Analysis Journal

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN

MENINGGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR HEWAN KELAS II SDN 35 TUMABANG LANDAK ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE INKUIRI DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 08 PADANG PIO ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE DISCOVERY ARTIKEL PENELITIAN OLEH : RINI EKOWATI NIM : F

EMILIANA NIM.F

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SISWA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR

Joyful Learning Journal

PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK JURNAL. Oleh PUTU AYU DAHLIAWATI Dr. Hi. Darsono, M.Pd. Dra. Hj. Yulina Hamdan, M.Pd.

Transkripsi:

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PEMECAHAN MASALAH DI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN OLEH HENNY AGUSNANDARIA SARI F34210533 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNG PURA PONTIANAK 2013

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PEMECAHAN MASALAH DI KELAS V Henny Agusnandaria Sari, Zainuddin, Rosnita PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email: hennyas87cl@yahoo.com Abstrak : Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran matematika menggunakan metode pemecahan masalah di kelas V. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah peningkatan Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran Matematika menggunakan metode pemecahan masalah di kelas V? Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Bentuk penelitian ini adalah survei. Subjek penelitian ini adalah 1 orang guru dan peserta didik kelas V berjumlah 16 orang dengan rincian laki-laki 8 orang dan perempuan 8 orang dan guru kelas V. Teknik pengumpulan datanya dengan teknik observasi langsung. Alat pengumpul datanya menggunakan lembaran pengamatan. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan rumus persentase. Hasil diperoleh menunjukkan adanya peningkatan aktifitas sebagai berikut : aktifitas fisik meningkat 30% dari 62% menjadi 92%, aktifitas mental meningkat 35% dari 45% menjadi 80%, aktifitas emosional meningkat 32,5% dari 47,5% menjadi 80%. Akhirnya kesimpulan dari penelitian ini yaitu : bahwa dengan metode pemcahan masalah mampu meningkatkan aktifitas fisik, mental, emosional, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Kata Kunci : Aktivitas peserta didik, Metode Pemecahan Masalah, Matematika. Abstract : Classroom Action Research aims to increase student activities in learning Mathematics by using problem-solving method in grade V. The problem in this research is how to increase student activities in learning Mathematics by using problem-solving method in grade V SD Bunda Pontianak district?. The method used is descriptive method. Forms of research is survey. The subject of this study is 1 person teacher and fifth grade students of were 16 people with the details of 8 men and 8 women people and fifth-grade teacher. Data collection techniques with techniques of direct observation techniques. Data collection tool uses observation sheets. While the technique of data analysis using the percentage formula. The results obtained showed an increase in activity as follows: physical activity increased by 46,88% from 45,31% to 92,19%, mental activity increased 46,08% from 31% to 77,08%, emotional activity increased 41,58% from 35,42% to 77%. Finally, the conclusions of this study are: that the problem pemcahan method capable of increasing physical activity, mental, emotional, and learning outcomes of students in learning mathematics. Keyword : Student activities, Problem-solving method, Mathematic.

B erdasarkan pengamatan peneliti selama mengajar mata pelajaran Matematika di Sekolah Dasar (SD) bahwa peserta didik kurang aktif, sehingga aktivitas belajar peserta didik dalam belajar sangat kurang terutama pada materi bilangan bulat. Terlihat di tahun ajaran 2013/2014 ada 56,25% atau 9 dari 16 peserta didik belum mampu menjumlahkan bilangan bulat yang diminta guru padahal anak kelas V dituntut untuk bisa menjulahkan bilangan bulat dengan cepat dan tepat tetapi kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. Penyebab munculnya fenomena tersebut mungkin berkaitan dengan model pembelajaran yang diterapkan guru selama ini masih menganut pola konvensional dan monoton. Pola pembelajaran masih berpusat pada pendidik, bukan pada peserta didik. Metode dan pendekatan yang digunakan kurang bervariasi, sehingga membuat peserta didik merasa bosan untuk belajar. Peneliti juga menyadari faktor-faktor penyebab rendahnya aktivitas belajar matematika pada peserta didik, salah satunya adalah materi yang disampaikan pendidik cenderung bersifat abstrak, pendidik kurang mengaitkan pembelajaran matematika dengan struktur kognitif peserta didik dan tidak menggunakan alat peraga sehingga pemahaman konsep matematika peserta didik kurang aktif saat pembelajaran berlangsung. Penulis mengangkat judul Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta Didik Menggunakan Metode Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Matematika Kelas V SD Bunda Kabupaten Pontianak karena salah satu Standar Kompetensi yang telah ditetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2005. Adapun Kompetensi dasar yang diharapkan peserta didik dapat menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Hal ini pula yang dialami peserta didik SD Bunda Kabupaten Pontianak belum mampu menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat secara aktif, cepat, dan tepat. Bilangan bulat merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki peserta didik untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat pada peserta didik kelas V SD sangatlah penting bagi pencapaian prestasi, ujian akhir nasional, bermanfaat meningkatkan daya pikir atau mengingat, meningkatkan keterampilan menjumlahkan dan mengurangkan bilangan lain, dan pola berpikir kreatif. Namun kemampuan peserta didik kelas V SD Bunda dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat, perlu adanya suatu proses dan pembelajaran melalui alat peraga yang menarik dan menyenangkan. Salah satu kunci suksesnya pembelajaran menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat melalui metode pemecahan masalah berbantu alat peraga untuk mengembangkan aktivitas belajar siswa.terlihat dari pengamatan awal pada aktivitas fisik terdapat 45,31%, aktivitas mental 31%, dan aktivitas emosional 35,42%. Secara umum tujuan penelitian adalah untuk peningkatan Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran Matematika menggunakan metode pemecahan masalah di kelas V SD Bunda Kabupaten Pontianak, sedangkan secara khusus bertujuan untuk : (1) Untuk meningkatkan aktivitas fisik peserta didik dalam pembelajaran Matematika menggunakan metode pemecahan masalah di kelas V SD Bunda Kabupaten Pontianak. (2) Untuk meningkatkan aktivitas mental peserta didik dalam pembelajaran Matematika menggunakan metode pemecahan masalah di

kelas V SD Bunda Kabupaten Pontianak (3) Untuk meningkatkan aktivitas emosional peserta didik dalam pembelajaran Matematika menggunakan metode pemecahan masalah di kelas V SD Bunda Kabupaten Pontianak Menurut Hamalik (1999:151) metode pemecahan masalah adalah suatu metode mengajar dengan cara siswa dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahkannya berdasarkan data atau informasi yang akurat sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Sedangkan pemecahan masalah adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan suatu masalah dan memecahkannya berdasarkan data dan informasi yang akurat sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat. Metode Pemecahan Masalah memberikan kesempatan peserta didik berperan aktif dalam mempelajari, mencari dan menemukan sendiri informasi atau data untuk diolah menjadi konsep, prinsip, teori atau kesimpulan. Kemampuan memecahkan masalah harus ditunjang oleh kemampuan penalaran, yakni kemampuan melihat hubungan sebab akibat. Kelebihan metode pemecahan masalah : Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.(1)proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para peserta didik menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, apabila menghadapi permasalahan di dalam kehidupan dalam keluarga, bermasyarakat, dan bekerja kelak, suatu kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia.(2)metode ini merangasang pengembangan kemampuan berpikir peserta didik secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya peserta didik banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan.(3)melatih peserta didik untuk mendesain suatu penemuan.(4)memecahkan masalah yang dihadapi secara realsitis.(5)mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.(6)menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan. Kekurangan metode pemecahan masalah: (1)Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir peserta didik, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki peserta didik sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.(2)proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain.(3)mengubah kebiasaan peserta didik belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi peserta didik. (a)langkah-langkah penggunaan metode pemecahan masalah adalah Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.(b)mencari data atau keterangan yang dapat digunakan unuk memecahkan masalah tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya dan lain-lain.(c)menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu saja berdasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua diatas.(d)menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini peserta didik harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban

sementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran jawaban ini tentu saja diperlukan metode-metode lainnya seperti demonstrasi, tugas diskusi, dan lain-lain.(e)menarik kesimpulan. Artinya peserta didik harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tadi. Menurut Anton M.Mulyono (2001:26) Aktivitas belajar adalah seluruh kegiatan peserta didik yang dilakukan secara fisik maupun nonfisik dalam pembelajaran. Kegiatan fisik merupakan kegiatan keterampilan dasar seperti memprediksi, mengukur, mengobservasi, mengklasifikasi, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan sesuatu yang telah dilakukan.aktivitas dipergunakan oleh pendidk untuk memotivasi keaktifan belajar peserta didik. Peserta didik melakukan kegiatan sedangkan pendidik mengarahkan dan membimbing. Tujuan pembelajaran tidak akan tercapai tanpa adanya aktivitas. Dengan adanya aktivitas belajar akan membentuk peserta didik yang berkarakter rasa ingin tahu, menghargai prestasi, dan kerja keras (perilaku yang menunjukkan upaya sungguhsungguh dalam mengatasi berbagai habatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya). Menurut Oemar Hamalik (2001:158) Motivasi adalah perubahan energi pada diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis: (1) motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang mencakup situasi belajar, menemui kebutuhan, dan tujuan-tujuan murid. Motivasi ini disebut motivasi murni karena timbul dari diri siswa sendiri, seperti keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperoleh informasi, mengembangkan sikap untuk berhasil, dan lainnya. (2) motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, misalnya ijazah, tingkatan hadiah, medali, dan lainnya. Motivasi ini masih dilakukan di sekolah, sebab pengajaran atau pembelajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat siswa. Oleh sebab itu motivasi perlu dibangkitkan oleh guru, sehingga siswa mau dan ingin belajar.menurut Anton M. Mulyono (2001:26) aktivitas adalah kegiatan atau keaktivan melakukan sesuatu secara fisik maupun nonfisik. Belajar menurut Oemar Hamalik (2001:28), adalah Suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Aspek tingkah laku tersebut adalah: pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. Jika seseorang telah belajar maka akan terlihat terjadinya perubahan pada salah satu atau beberapa aspek tingkah laku tersebut. METODE Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang merupakan prosedur pemecahan masalah dalam suatu penelitian yang berdasarkan pada kenyataan dan kondisi sebagaimana adanya, pada saat penelitian dilaksanakan.menurut Nurul Zuriah (2009:47) menyatakan bahwa metode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Hadari Nawawi (2005:63) berpendapat bahwa metode deskriptif diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subjek atau

objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta tampak atau sebagaimana adanya.berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia tetapi subjek ataupun objek penelitian pada saat sekarang sesuai dengan fakta-fakta pada waktu penelitian dilaksanakan di lapangan. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.menurut Daniel dalam Balipaper (2010), Survei merupakan pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu atau suatu studi ekstensif yang dipolakan untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan.pertama Survei untuk tujuan eksplorasi atau penjajagan. Dalam hal ini, peneliti tidak memiliki hipotesis atas permasalahan yang akan dipecahkan melalui survei yang dilakukaannya. Sebagai contoh pada saat pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang kurikulum baru maka peneliti dapat melakukan survey eksplorasi untuk mengetahui sikatp guru terhadap kurikulum baru tersebut. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) disebut dengan classroom action research. Penelitian Tindakan Kelas dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat refleksi oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dan tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakantindakan yang dilakukannya itu serta memperbaiki kondisi dimana praktekpraktek pembeljaran dilaksanakan (Stephen Kemmis: 1993:44).Penelitian ini bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.bogdan dan Taylor (Iskandar, 2009:74) menyatakan bahwa Analisis data adalah proses mencari usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan ide seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan ide itu. Dari pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan menyeleksi atau memilah-milah data yang diperlukan. Setelah semua data terseleksi, data tersebut dideskripsikan dan disajikan dalam bentuk tabel. Langkah terakhir adalah kesimpulan. Penyajian data melalui teknik observasi langsung dalam penelitian ini dianalisis dengan rumus Anas Sudijono (2008:43), yakni:p = f N x 100%

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Dari pelaksanaan penelitian siklus I dan siklus II diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 1 Hasil rekapitulasi persentase Aktivitas peserta didik siklus I dan siklus II Selisih Selisih Kategori base base Base Siklus selisih line Siklus line No. Indikator pada line I ke II ke siklus siklus siklus II I II a Aktivitas fisik 1. Peserta didik aktif memperhatikan instruksi guru 2. Peserta didik mengamati media yang digunakan guru 3. Peserta didik maju ke depan kelas untuk menyelesaikan masalah dalam soal 37,50 43,75 6.25 87,50 50 Sedang 50 56,25 6,25 87,50 37,50 Rendah 50 56,25 6,25 93,75 43,75 Sedang 4. Peserta didik menulis hasil kerja kelompok 43,75 43,75-100 56,25 Sedang Rata-rata 45,31 50 4,69 92,19 46,88 Sedang b. Aktivitas mental 1. Peserta didik terampil memecahkan masalah 2. Peserta didik dapat menjumlahkan bilangan bulat dengan tepat 25 43,75 18,75 81,25 56,25 Sedang 43,75 68,75 25 87,50 43,75 Sedang

3. Peserta didik dapat menyimpulkan materi bilangan bulat 25 31,25 6,25 62,50 37,50 Rendah Rata-rata 31 47,92 16,92 77,08 46,08 Sedang c Aktivitas emosional 1 Peserta didik berani menjawab pertanyaan tentang bilangan bulat 2 Peserta didik aktif mengajukan pertanyaan sesuai materi 37,50 37,50-75 37,50 Rendah 31,25 31,25-62,50 31,25 Rendah 3 Peserta didik saling memberikan pendapat 37,50 50 12,50 93,75 56,25 Sedang Rata-rata 35,42 39,58 4,16 77 41,58 Sedang Berdasarkan tabel di atas peningkatan Aktivitas fisik, Aktivitas mental dan aktivitas emosional peserta didik dalam penelitian termasuk dalam kategori sedang. Pembahasan Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa aktivitas belajar siswa selama kegiatan pembelajaran pada pra siklus ada yang meningkat dari siklus I ke siklus II, Pra siklus ke siklus I dan ke siklus II ada pula yang tetap. Hal tersebut dapat ditinjau dari : (1)Aktivitas belajar peserta didik dalam aktivitas fisik : point I meningkat 50% dari 37,50% menjadi 43,75 % dan 87,50%. Point 2 meningkat 37,5% dari 50% menjadi 56,25% menjadi 87,50%. Point 3 meningkat 43,75% dari 50% menjadi 56,25% menjadi 93,75%. Point 4 tetap dari 43,75% pra siklus, siklus I 43,75% tetapi pada siklus II meningkat cukup signifikan 56,25% menjadi 100%. Rata-rata siklus II meningkat dibanding siklus I dan pra siklus meningkat 45,31%, siklus I 50% dan siklus II 67,19% peningkatan mencapai 21,88%. (2)Aktivitas belajar siswa dalam aktivitas mental : point I meningkat 56,25% dari 23% menjadi 43,75% menjadi 81,25%. Point 2 meningkat 43,75% dari 43,75% menjadi 68.75% menjadi 87,50%. Point 3 meningkat 37,50% dari 25% menjadi 31,25% menjadi 62,50%. Rata-rata siklus II meningkat dibanding siklus I dan pra siklus dari 31,25% pra siklus menjadi 47,92% siklus I dan 77,08% siklus II peningkatan mencapai 45,83%. (3)Aktivitas belajar siswa dalam aktivitas emosional. Point I tetap di 37,50% pra siklus, pada siklus I 37,50% tetapi pada siklus II meningkat 37,5% menjadi 75%. Point 2 tetap di 31,25% pra siklus, pada siklus I 31,25% tetapi pada siklus II meningkat 31,25% menjadi 62,50%. Point

4 meningkat 56,25% dari 37,50% menjadi 50% menjadi 93,75%. Rata-rata siklus II meningkat disbanding siklus I dan pra siklus, dari 35,42% pra siklus, 39,58% siklus I dan 78,08% siklus II peningkatan mencapai 42,66%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penyajian data dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan kesimpulan umum penelitian ini adalah aktivitas belajar peserta didik dengan menggunakan metode pemecahan masalah pada pembelajaran Matematika kelas V SD Bunda Kabupaten Pontianak meningkat. Siklus I, aktifitas belajar peserta didik 46,25% dan siklus II 83,13%, sehingga mengalami peningkatan sebesar 36,88%. Adapun kesimpulan khusus berdasarkan data pembahasan di atas adalah sebagai berikut:(1)dengan metode pemecahan masalah, aktivitas belajar peserta didik dalam aktivitas fisik pada pembelajaran matematika kelas V SD Bunda Kabupaten Pontianak dapat meningkat mencapai 21,88%. (2)Dengan metode pemecahan masalah, aktivitas belajar peserta didik dalam aktivitas mental pada pembelajaran matematika kelas V SD Bunda Kabupaten Pontianak dapat meningkat mencapai 45,83%. (3)Dengan metode pemecahan masalah, aktivitas belajar peserta didik dalam aktivitas emosional pada pembelajaran matematika kelas V SD Bunda Kabupaten Pontianak dapat meningkat mencapai 42,66%. Saran Berdasarkan hasil penelitian dalam refleksi pada pelaksanaan pemecahan masalah siklus I dan siklus II masih terdapat kekurangan, maka disarankan : (1) Bagi peserta didik yang kurang dalam memahami pembelajaran matematika tentang bilangan bulat sebaiknya sering berlatih di rumah dengan memberikan tugas/pr atau dapat juga memacu peserta didik untuk bertanya tentang kesulitankesulitan yang dialami dalam pembelajaran, sehingga baru dapat mencarikan jalan keluar dan solusinya.(2) Pendidik hendaknya dapat memotivasi peserta didik dengan pujian ataupun bimbingan secara indivudu maupun berkelompok sehingga dalam kerja kelompok semua peserta didik aktif, suasana pembelajaran bermakna dan tidak hanya ketua kelompok yang aktif.supaya pelaksanaan metode pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik tentang bilangan bulat, pendidik dapat mempersiapkan rancangan pembelajaran yang mudah diapahami peserta didik dan menyediakan media pembelajaran sehingga dapat membuat peserta didik menjadi lebih aktif, baik fisik, mental maupun emosionalnya. DAFTAR PUSTAKA Anton M. Mulyono. 2000. Kamus Besar Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Hadari Nawawi, 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Iskandar, 2009. Penelitian Tindakan Kelas, Ciputat : Gaung Persada Press. Nurul Zuriah, 2009. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Malang : Bumi Aksara.

Nyimas Aisyah, 2007. Pengembangan Matematika SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Oemar Hamalik, 2005. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Jakarta : Bumi Aksara. Oemar Hamalik, 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Sardiman A.M, 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajagrafindo Persada. Singarimbun, M., Effendi, S, 1989, Metode Penelitian Survey. Jakarta : PT. Pustaka LP3ES