ANALISA PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) DAN MVA (MARKET VALUE ADDED) PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PERIODE TAHUN 2002-2012 NAMA : ANNIZSA DYNDA.P KELAS : 3EB03 NPM : 20210911 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI
Latar Belakang Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dinilai dengan menggunakan beberapa alat analisis keuangan, salah satunya yaitu laporan keuangan dengan menggunakan pendekatan beberapa rasio keuangan misalnya rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio laverage dan lain-lain. Namun alat pengukuran kinerja keuangan yang selama ini dikenal seperti analisa rasio memiliki keterbatasan yang bisa menimbulkan kurang akuratnya hasil yang diperoleh. Untuk memperbaiki adanya kelemahan pada analisis rasio kemudian muncullah pendekatan baru yang disebut EVA (economic value added) dan MVA (market value added). EVA digunakan untuk mengukur nilai tambah yang dihasilkan perusahaan dari kegiatan operasionalnya.perusahaan yang berhasil menciptakan return diatas biaya modalnya berarti sudah menciptakan nilai tambah. Sebaliknya bila return-nya rendah dibanding biaya modal berarti penghancuran nilai di perusahaan tersebut.sedangkan MVA adalah perbedaan antara nilai pasar saham perusahaan dengan jumlah ekuitas modal investor yang telah diberikan. (Brigham: 2006: 68). MVA juga merupakan indikator yang dapat mengukur seberapa besar kemakmuran yang telah dicapai.
Rumusan masalah : Rumusan Masalah - Bagaimana kinerja keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia(TELKOM),Tbk untuk periode 2002-2012 dengan menggunakan metode EVA (Economic Value Added) dan MVA (Market Value Added)? - Bagaimanakah kondisi perusahaan setelah diukur dengan menggunakan metode EVA (Economic Value Added) dan MVA (Market Value Added) dalam kurun waktu 2002 2012? apakah perusahaan dapat menciptakan nilai tambah atau bahkan sebaliknya merusak nilai tambah tersebut dan apakah perusahaan mampu menciptakan kemakmuran bagi pemegang saham atau sebaliknya menghancurkan kemakmuran pemegang saham
Batasan Masalah dan Tujuan Penelitian Batasan masalah : Dalam penulisan ini, penulis membatasi pokok permasalahannya adalah untuk mengukur kinerja keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) Tbk periode 2002-2012 dengan menggunakan metode EVA (Economic Value Added) dan MVA (Market Value Added) Tujuan Penelitian : - Untuk mengetahui kinerja PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, untuk periode 2002-2012 dengan menggunakan metode EVA dan MVA -Untuk mengetahui kondisi perusahaan setelah diukur menggunakan metode EVA dan MVA dalam periode 2002-2012. Apakah perusahaan dapat menciptakan nilai tambah atau bahkan merusak nilai dan apakah perusahaan mampu menciptakan kemakmuran bagi pemegang saham atau sebaliknya menghancurkan kemakmuran pemegang saham.
Metode penelitian Objek Penelitian, Dalam penelitian ini dilakukan pada PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (TELKOM), Tbk. Yang berkantor pusat di Jalan Japati No. 1, Bandung 40133, Jawa Barat. Data / Variabel Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang didapat tidak secara langsung, melainkan didapat dari situs www.telkom.co.id, dimana data tersebut berupa laporan keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM),Tbk yakni periode Desember 2002 - Desember 2012. Laporan keuangan yang digunakan yaitu neraca dan laporan laba/rugi. Metode Pengumpulan Data Studi Pustaka dengan mengumpulkan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan metode EVA (Economic Value Added) dan MVA (Market Value Added) dan dengan mempelajari beberapa buku dan jurnal, baik yang berhubungan langsung maupun yang tidak langsung dengan permasalahan ini. Metode dokumentasi dilakukan dengan menggunakan Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM),Tbk yang diperoleh melalui website http://telkom.co.id/, http://idx.co.id/ Alat Analisis, Metode EVA yaitu menghtiung NOPAT, Invested Capital, WACC, Capital Charge dan nilai EVA Metode MVA yaitu menghitung Nilai Pasar dari Ekuitas, Nilai Pasar dari Hutang,Nilai Buku dan Modal yang Diinvestasikan
EVA = NOPAT Capital Charge Hasil Perhitungan EVA Periode Tahun 2002-2012 Tahun NOPAT Capital Charge EVA Perubahan % Nilai 2002 Rp.9,879,842 Rp. 7,061,589 Rp. 2,818,253 0,00 0 % + 2003 Rp.7,440,673 Rp. 3,534,166 Rp. 3,906,507 Rp. 1,088,254 139 % + 2004 Rp.7,884,704 Rp. 1,977,927 Rp. 5,906,777 Rp. 2,000,270 151 % + 2005 Rp.9,170,834 Rp. 2,161,302 Rp. 7,009,532 Rp. 1,102,755 119 % + 2006 Rp.12,291,931 Rp. 1,887,477 Rp. 10,404,454 Rp. 3,394,922 148 % + 2007 Rp.14,293,183 Rp. 2,860,997 Rp. 11,432,186 Rp. 1,027,732 110 % + 2008 Rp.12,201,288 Rp. 2,845,922 Rp. 9,355,366 Rp. (2,076,820) 82 % + 2009 Rp.13,332,163 Rp. 3,145,906 Rp. 10,186,257 Rp. 830,891 109 % + 2010 Rp.13,460,034 Rp. 3,536,216 Rp. 9,923,818 Rp. (262,439) 97 % 2011 Rp.17,061,000 Rp. 5,429,940 Rp. 11,631,060 Rp. 1,707,242 117 % 2012 Rp.19,473,000 Rp. 5,019,000 Rp. 14,454,000 Rp. 2,822,940 124 % + + +
Hasil Perkembangan EVA Tahun 2002 2012
Grafik diatas menggambarkan pergerakan hasil perhitungan EVA dari kurun waktu 2002 hingga 2012, yang mana untuk mempermudah dalam melihat kinerja perusahaan. Dari grafik ini penulis melihat bahwa EVA PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dari tahun 2002 sampai dengan 2012 bergerak secara fluktuatif. Pada tahun 2002 hingga 2007 mengalami peningkatan EVA yaitu sebesar Rp. 11,432,186 atau 110 % dikarenakan NOPAT yang dihasilkan perusahaan pada tahun 2002 hingga 2007 mengalami kenaikan dan dapat menutupi Capital Charge, sehingga menghasilkan nilai EVA yang positif (+) yang artinya perusahaan dapat menghasilkan nilai tambah ekonomis. Pada tahun 2008 mengalami penurunan yaitu sebesar Rp. 9,355,366 atau 82 % dikarenakan penurunan NOPAT dan Capital Charge, namun NOPAT yang dihasilkan pada tahun 2008 dapat menutupi Capital Charge nya sehingga tetap menghasilkan nilai EVA yang positif (+) meskipun mengalami penurunan. Pada tahun 2009 mengalami kenaikan kembali sebesar Rp. 10,186,257 atau 109 % dan tahun 2010 mengalami penurunan kembali sebesar Rp. 9,923,818 atau 97 % tetap menghasilkan nilai EVA yang positif dikarenakan NOPAT yang dihasilkan dapat menutupi Capital Charge yang meningkat.
Pada tahun 2011 dan 2012 nilai EVA yang dihasilkan dapat meningkat kembali yaitu sebesar Rp. 14,454,000 atau 124 % hal ini dikarenakan meningkatnya nilai NOPAT dan menurunnya Capital Charge sehingga EVA yang dihasilkan mengalami peningkatan yang tinggi dibanding tahun tahun sebelumnya, sehingga menghasilkan nilai EVA yang positif (+) yang artinya perusahaan dapat menghasilkan nilai tambah ekonomis.
MVA = Nilai Pasar Modal yang Diinvestasikan Tahun Nilai Pasar 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Hasil Perhitungan MVA Periode Tahun 2002-2012 Modal yang diinvestasikan Rp. 10,083,444,198 Rp. 43,842,651 Rp. 10,039,601,547 Rp. 17,391,709,158 Rp. 53,839,172 Rp 17,337,869,986 Rp. 24,826,939,657 Rp. 59,621,263 Rp 24,767,318,394 Rp. 30,246,306,492 Rp. 64,562,854 Rp 30,181,743,638 MVA Perubahan % Nila i 0.00 0 % + Rp 7,298,268,440 173% + Rp 7,429,448,410 143% + Rp 5,414,425,240 122% + Rp. 50,912,188,900 Rp. 77,801,142 Rp 50,834,387,758 Rp 20,652,644,120 Rp. 51,165,306,277 Rp. 85,092,860 Rp 51,080,213,417 Rp 245,825,659 Rp. 34,785,684,793 Rp. 94,161,123 Rp 34,691,523,670 Rp -16,388,689,747 Rp. 47,638,934,568 Rp. 100,902,807 Rp 47,538,031,761 Rp 12,846,508,091 Rp. 40,079,996,943 Rp. 103,832,261 Rp 39,976,164,682 Rp -7,561,867,079 2011 Rp. 35,532,000,583 2012 Rp. 45,612,000,681 Rp. 107,090,000 Rp 35,424,910,583 Rp -4,551,254,099 Rp. 114,762,000 Rp 45,497,238,681 Rp 10,072,328,098 168% + 100% + 68% + 137% + 84% + 89% + 128% +
Hasil Perkembangan MVA Periode Tahun 2002-2012
Berdasarkan grafik diatas menggambarkan pergerakkan hasil perhitungan MVA dari kurun waktu 2002 hingga 2012, yang mana untuk mempermudah dalam melihat kinerja perusahaan. Dari grafik ini penulis melihat bahwa MVA PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dari tahun 2002 2012 bergerak secara fluktuatif. Pada tahun 2002 sampai dengan 2007 mengalami kenaikan MVA yaitu sebesar Rp. 51,080,213,417 hal ini dikarenakan Nilai Pasar yang dihasilkan perusahaan pada tahun 2002 hingga tahun 2007 mengalami kenaikan dan dapat menutupi Modal yang diinvestasikan, sehingga menghasilkan nilai MVA yang positif (+) yang artinya perusahaan menunjukkan dapat menciptakan kekayaan yang substansial bagi pemegang saham dan perusahaannya. Pada tahun 2008 mengalami penurunan yaitu sebesar Rp. 34,691,523,670 atau 68 % hal ini dikarenakan menurunnya Nilai pasar yang diikuti dengan meningkatnya Modal yang diinvestasikan namun meskipun nilai pasarnya menurun tetapi dapat menutupi Modal yang diinvestasikan sehingga tetap menghasilkan nilai MVA yang positif (+).
pada tahun 2009 Nilai MVA yang dihasilkan dapat meningkat kembali dan di tahun 2010 hingga 2011 nilai MVA yang dihasilkan perusahaan mengalami penurunan kembali yaitu masing masing sebesar Rp. 39,976,164,682 dan Rp. 35,424,910,583 hal ini dikarenakan Nilai pasar yang dihasikan pada tahun tersebut mengalami penurunan dan Modal yang diinvestasikan mengalami peningkatan. namun tetap menghasilkan nilai MVA yang positif (+) dikarenakan Nilai pasar dapat menutupi Modal yang diinvestasikan. Pada tahun 2012 nilai MVA yang dihasilkan dapat meningkat kembali dan menghasilkan nilai yang positif (+) yang artinya perusahaan dapat menciptakan kemakmuran bagi pemegang saham dan perusahaannya.
Kesimpulan Berdasarkan analisa pengukuran kinerja keuangan perusahaan menggunakan laporan keuangan dengan menggunakan metode EVA dan MVA pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan kinerja keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang dinilai dengan menggunakan metode EVA dan MVA pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2012 melalui perhitungan EVA yaitu NOPAT, IC, WACC, Capital Charge dapat diketahui bahwa NOPAT mengalami penurunan yang menurun pada tahun 2008, IC yang mengalami penurunan yang menurun pada tahun 2008, WACC yang fluktuatif meningkat pada tahun 2011 dan Capital Charge yang mengalami peningkatan pada tahun 2007 dan 2011. Melalui perhitungan MVA yaitu Nilai pasar dari Ekuitas, Nilai Pasar dari Hutang, dan Modal yang diinvestasikan dapat diketahui Nilai Pasar dari Ekuitas mengalami penurunan pada tahun 2008, 2010 dan 2011, Nilai Pasar dari Hutang yang fluktuatif meningkat pada tahun 2006 dan Modal yang diinvestasikan mengalami peningkatan pada tahun 2012.
Kondisi perusahaan dengan menggunakan metode EVA dan MVA menghasilkan nilai yang positif (+). Pada metode EVA tahun 2008 dan 2010 mengalami penurunan dikarenakan menurunnya nilai NOPAT yang dihasilkan perusahaan tetapi tetap menghasilkan nilai yang positif karena nilai NOPAT dapat menutupi Capital Charge.dan metode MVA pada tahun 2008, 2010 dan 2011 mengalami penurunan dikarenakan menurunya Nilai Pasar yang dihasilkan perusahaan tetapi tetap menghasilkan nilai MVA yang positif dikarenakan Nilai Pasar dapat menutupi Modal yang Diinvestasikan.
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis memberikan beberapa saran yang dapat diberikan kepada perusahaan yaitu agar kinerja PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dapat dikatakan lebih baik maka perusahaan tersebut harus meningkatkan EVA dan MVA setiap tahunnya. Meningkatkan nilai EVA dapat dicapai jika perusahaan mampu meningkatkan laba operasi tanpa ada tambahan modal, seperti memperluas pangsa pasar, peningkatan penjualan, meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Perusahaan juga dapat meningkatkan nilai MVA dengan cara meningkatkan nilai pasar tanpa ada tambahan modal yang diinvestasikan, nilai pasar perusahaan dapat dikatakan baik apabila mempunyai harga saham yang tinggi dibandingkan dengan nilai buku perusahaan. Harga saham yang tinggi dapat membuat nilai perusahaan yang tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan. hal ini juga akan meningkatkan minat investor untuk menanamkan sahamnya di perusahaan. TERIMA KASIH