Patria Asda, A., Perbedaan Persepsi Pasien...

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Yogyakarta. Semua responden penelitian berdomisili di

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

SWAMEDIKASI PADA PENGUNJUNG APOTEK DI APOTEK MARGI SEHAT TULUNG KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan lebih terkait pada dimensi ketanggapan petugas memenuhi

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Fajarina Lathu INTISARI

DAMPAK KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS WARAKAS JAKARTA UTARA

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN OBAT DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN INFORMASI OBAT TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI PERUSDA ANEKA USAHA UNIT APOTEK SIDOWAYAH FARMA KLATEN

KEPATUHAN PERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DAN KESIAPAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA STROKE DI DESA KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR

Nur Gutanto 1, Sri Hendarsih 2, Christin Wiyani 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. penangan oleh tim kesehatan. Penanganan yang diberikan salah satunya berupa

Ninda Karunia Rahayu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Ruang Rawat Inap Kelas III

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RUMAH SAKIT X

Dian Taviyanda. Keyword : Perception, Therapeutic Communication, Nurse

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI BERHUBUNGAN DENGAN KETAATAN KONTROL GULA DARAH PADA PENDERITA DM DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

PERBEDAAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN UMUM DAN KEPEMILIKAN KIS PADA LANSIA DI PUSKESMAS DAU MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

HUBUNGAN KEBIASAAN CUCI TANGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 WATES TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLABASKET

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

Komunikasi Terapeutik Perawat Berhubungan dengan Kepuasan Pasien. Nurse s Therapeutic Communications is Related with The Patient s Satisfaction

KARAKTERISTIK TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN ANTARA PENGGUNAAN OBAT GENERIK DAN OBAT PATEN DI APOTEK KETANDAN FARMA KLATEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDAPATAN DENGAN KEPATUHAN DALAM PERAWATAN PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD dr. R. SOEDJATI PURWODADI

HUBUNGAN PERSEPSI DAN HARAPAN TENTANG MUTU PELAYANAN MAKANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KASIH IBU SURAKARTA

CHARISA CHAQ ( S) RIZKA YUNI FARCHATI ( S)

Kustriyanti 1),Priharyanti Wulandari 2)

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Kegiatan Pemberantasan Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sakti Kabupaten Pidie Tahun 2010)

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS DAN NON BPJS PADA MUTU PELAYANAN PENDAFTARAN RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN UDARA dr. S. HARDJOLUKITO BANTUL

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

KUESIONER PENELITIAN. Persepsi Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Perawat di Ruang Rawat Inap Kelas III Bangsal Rumah Sakit Imelda Medan Tahun 2013

Widi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG OBAT GOLONGAN ACE INHIBITOR DENGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM PELAKSANAAN TERAPI HIPERTENSI DI RSUP PROF DR

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh untuk kualitas hidup setiap orang dengan menyimak dari segi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

Achmad Rizal* Elvi Juliansyah**

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Oleh: Suryati 3 ABSTRACT

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

METODE PENELITIAN. n =

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI PANTI ASUHAN EVANGELINE BOOTH DAN ASRAMA MADANI

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

1. Nama :... Jenis Kelamin : Pria Perempuan. 3. Pekerjaan : PNS Dosen / Guru. 4. Pendidikan Terakhir : SD SLTP. Doktor (S3)

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

Kata Kunci : Persepsi Pasien, Mutu Jasa Pelayanan.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

Santoso, et al, Perbedaan Kepuasan Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI BANGSAL MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

ABSTRAK PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU SISWA-SISWI SMA NEGERI X DENGAN SMA SWASTA X KOTA BANDUNG TERHADAP INFFEKSI MENULAR SEKSUAL

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

THE RELATIONSHIP OF FOOD CONSUMPTION TOWARDS STAY LENGTH AND PATIENT NUTRITIONAL STATUS BY RICE DIET IN PKU MIHAMMADIYAH HOSPITAL OF YOGYAKARTA

Transkripsi:

9 PERBEDAAN PERSEPSI PASIEN TERHADAP PEMBERIAN TERAPI ORAL DAN INJEKSI DENGAN TERAPI INJEKSI SAJA Differences in Perception Of Patients on Giving Oral Treatment And Injection With Injection Therapy Only Patria Asda, Agung Kristanto,Tuti rohmayati Prodi Ilmu Keperawatan STIKES Wira Husada Yogyakarta RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten ABSTRAK Pengobatan secara injeksi banyak digemari oleh pasien diseluruh dunia. Para pasien merasa bahwa bila diberi injeksi penyakitnya akan lebih cepat sembuh dibandingkan dengan pemberian obat secara oral. Begitu pula di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, ada pasien yang lebih percaya dengan terapi injeksi dan adapula yang mengatakan lebih cocok dengan kombinasi terapi oral dan injeksi. Studi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi pasien terhadap pemberian terapi oral dan injeksi dengan terapi injeksi di Bangsal Melati II dan III RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan metode komparatif dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap Bangsal Melati II dan III sebanyak responden. Alat penelitian yang digunakan adalah checklist, teknik analisis menggunakan Mann- Whitney U-Test. Hasil penelitian menyatakan persepsi pasien Bangsal Melati II dan III terhadap pemberian terapi oral dan injeksi kategori baik yakni (%) sedangkan pemberian terapi injeksi kategori baik yakni (%). Ditemukan pula tidak ada perbedaan persepsi pasien terhadap pemberian terapi oral dan injeksi dengan pemberian terapi injeksi saja ditunjukkan dengan ρ- value=,9>,5. Kata Kunci: Persepsi, persepsi terapi oral dan injeksi, persepsi terapi injeksi. ABSTRACT The Injection therapy prefered by patient in the world. Many patient feel recovered after the injection therapy giving, rather than oral therapy giving. In RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, there are patient believe in injection therapy, and the other patient believe ini combination of injection and oral therapy. The aim of this study is to know difference of patient s perception towards oral and injection therapy giving and injection therapy in Melati II and III room, RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten. Method of this study is a quantitative research with comparative method and cross-sectional design. This research sample is hospitalized patients in Melati II and III shed with the total is respondents. The research tool used is checklist and the analysis technique is Mann-Whitney U-Test. The Result are Patient s perception in Melati II and III room towards oral and injection therapy giving belonging to good category (.5%), as well as with injection therapy giving which belonging to good category (.5%). The research result reveals that there is no difference between patient s perception towards oral and injection therapy and injection therapy by p-value is.9 >.5 Keyword: patient s perception, therapy perception, oral and injection, perception of injection therapy PENDAHULUAN Persepsi atau tanggapan adalah proses mental yang terjadi pada diri manusia yang akan menunjukkan bagaimana kita melihat, mendengar, merasakan, memberi, serta meraba (indera kerja) di sekitar kita. Jenis terapi yang diberikan di rumah sakit adalah terapi oral (melalui mulut), parenteral atau injeksi (dengan mencoblos

9 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. No. Januari beberapa jaringan badan), inhalasi (berupa gas diisap melalui hidung), pengunaan obat pada selaput lendir dan penggunaan obat pada kulit². Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa 5% pasien lebih memilih injeksi sebagai pengobatan. Sebanyak -% pasien di Uganda memperoleh injeksi, sementara di Indonesia mencapai -9% pasienpasien Puskesmas mendapatkan terapi injeksi. Popularitas injeksi merupakan hasil kesukesesan pengobatan dan program eradikasi pada masa lalu dan juga penelitian yang dilakukan yang terhadap masyarakat yang pernah menjalani pengobatan primer memperlihatkan bahwa antara -9% diantara pasien memperoleh suntikan dalam pengobatannya. Keinginan kuat masyarakat untuk memperoleh pengobatan suntik diunit pelayanan kesehatan primer masih cukup besar (,%), bahkan dari beberapa penelitian di daerah pedesaan pengobatan di praktik swasta (dokter maupun selain dokter) hampir % pasiennya memperoleh suntikan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan metode komparatif dan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap Bangsal Melati II dan III RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten sebanyak responden. Sampel diambil dengan metode accidental sampling. HASIL PENELITIAN. Karakteristik responden Tabel Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden. No Karakteristik Oral & Injeksi Injeksi Total f % f % f % Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 9 5,5 55, 5, 5,5,5 Umur < -5 5-5 >5,5 5,,,,,, 5 9,5 5, 5,,5 Pendidikan Terakhir SD SMP SMA PT 55, 5, 5, 5, 5 5,, 5 5,5.,5,5

9 5 Pekerjaan Buruh/tani IRT Wiraswasta PNS Pelajar/ Mahasiswa Kunjungan kali kali kali > kali 9, 5,,5 5,,,5, 5,,,,,,,,, 59 5,5 5,,5,,5,5 5, Total,,, Tabel menunjukkan bahwa responden atau pasien yang menggunakan terapi oral dan injeksi sebagian besar berjenis kelamin lakilaki yakni responden (5,5%) sedangkan pasien yang menggunakan terapi injeksi sebagian besar juga berjenis kelamin laki-laki yakni responden (55%). Mayoritas umur responden yang menggunakan terapi oral dan injeksi berdasarkan klasifikasi adalah umur -5 tahun yakni responden (5%) sedangkan mayoritas umur responden yang menggunakan terapi injeksi berdasarkan klasifikasi adalah umur -5 tahun yakni responden (%). Berdasarkan pendidikan terakhir responden yang menggunakan terapi oral dan injeksi paling banyak adalah SD sebanyak responden (55%) sedangkan pendidikan terakhir responden yang menggunakan terapi injeksi paling banyak mayoritas pekerjaan responden yang menggunakan terapi oral dan injeksi adalah petani/buruh sebanyak responden (%) sedangkan responden yang menggunakan terapi injeksi memiliki pekerjaan terbanyak adalah buruh/tani yakni responden (5%). Dari penelitian didapatkan jumlah kunjungan yang menggunakan terapi oral dan injeksi tertinggi adalah kali kunjungan sebanyak responden (%) sedangkan responden yang menggunakan terapi injeksi kunjungan tertinggi adalah kali kunjungan yaitu responden (%). Tabel Persepsi Pasien terhadap Pemberian Terapi Oral dan Injeksi Berdasarkan Karakteristik Responden no Karakteristik Kategori persepsi Total SB B TB STB F % f % f % F % Jenis kelamin Laki-laki Perempuan,5, 5 5, 9 5,5

9 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. No. Januari Umur < tahun -5 tahun 5-5 tahun >5 tahun, 5, 5,,5,5 5, 5, 5,,5 5,, Pendidikan terakhir SD SLTP SLTA PT Pekerjaan Buruh/tani IRT Wiraswasta PNS Pelajar/ Mahasiswa 5,,5,5,5 5,,,, 5 9 5 5,,5,5,5,5,,5 5, 55, 5, 5, 5,, 5,,5 5, Total 5,5 5, Keterangan: SB (sangat baik), B (baik), TB (tidak baik), STB (sangat tidak baik). Tabel menunjukkan adalah kelompok usia -5 tahun persepsi pasien terhadap sebanyak responden (5%). pemberian terapi oral dan injeksi Berdasarkan pendidikan terakhir berdasarkan karakteristik yang memiliki persepsi baik responden yaitu berdasarkan jenis terbanyak adalah SD yakni kelamin terbanyak yakni laki-laki responden (5%). Berdasarkan memiliki kategori baik sebanyak karakteristik pekerjaan yang responden (5%). Berdasarkan memiliki persepsi baik terbanyak karakteristik umur responden yang memiliki persepsi baik terbanyak adalah tani/buruh sebanyak 5 responden (,5%). Tabel Persepsi Pasien terhadap Pemberian Terapi Injeksi Berdasarkan Karakteristik Responden Kategori persepsi Total Karakteristik SB B TB STB F % F % f % f % F % Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Umur < tahun -5 tahun 5-5tahun >5 tahun Pendidikan terakhir SD SLTP SLTA PT,,,5 5, 5,,,,, 5 5, 5,,,, 5,,,,, 5,,5,,, 55, 5,,,,, 5 5,,

9 Pekerjaan Buruh/tani IRT Wiraswasta PNS Pelajar/ Mahasiswa,,5 5,,,5,5 5,,,,,, 5,,,,, Total, 9, Keterangan: SB (sangat baik), B (baik), TB (tidak baik), STB (sangat tidak baik). Tabel menunjukkan persepsi pasien terhadap pemberian terapi injeksi berdasarkan karakteristik responden yaitu berdasarkan jenis kelamin yang memiliki persepsi baik terbanyak yakni laki-laki sebanyak 5 responden (%). Berdasarkan karakteristik umur responden yang menggunakan terapi injeksi memiliki persepsi baik hampir sama dengan responden yang menggunakan terapi oral dan injeksi adalah -5 tahun sebanyak responden (5%). Berdasarkan pendidikan terakhir responden yang memiliki persepsi baik terbanyak adalah SD responden (%). Berdasarkan karakteristik pekerjaan yang memiliki persepsi baik adalah tani/buruh sebanyak responden (,5%). Tabel Persepsi Pasien terhadap Pemberian Terapi Oral dan Injeksi di Bangsal Melati II Dan III RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Persepsi Frekuensi (f) Persentase (%) Sangat Tidak Baik Tidak Baik Baik Sangat Baik 5 5,,,5 Total, Keterangan: SB (sangat baik), B (baik), TB (tidak baik), STB (sangat tidak baik). Tabel menunjukkan bahwa persepsi pasien terhadap pemberian terapi oral dan injeksi kategori baik yakni 5 responden (%). Tabel 5 Persepsi Pasien terhadap Pemberian Terapi Injeksi di Bangsal Melati II dan III RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Persepsi Frekuensi (f) Persentase (%) Sangat Tidak Baik Tidak Baik Baik Sangat Baik 9,, Total,

9 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. No. Januari Tabel 5 menunjukkan bahwa persepsi pasien terhadap pemberian dan injeksi kategori baik yakni 9 responden (%) Tabel Perbedaan Persepsi Pasien terhadap Pemberian terapi Oral dan Injeksi dengan Terapi Injeksi saja Kategori persepsi total ρ - value SB B TB STB Terapi Oral dan injeksi 5 5 Injeksi 9,9 Total Keterangan: SB (sangat baik), B (baik), TB (tidak baik), STB (sangat tidak baik). Hasil uji statistik menggunakan Mann-Whitney U-Test yaitu dengan taraf kesalahan (p)=,5,n= di perolehkan hasil U hitung =,9. Nilai U hitung =,9 lebih besar dari U tabel =,5, jadi tidak ada perbedaan persepsi pasien terhadap pemberian terapi oral dan injeksi dengan terapi injeksi di Bangsal Melati II dan III RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. PEMBAHASAN terapi oral dan injeksi terbanyak berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki yakni sebanyak responden (5,5%), karena pada periode bulan Mei (periode penelitian) lebih banyak pasien laki-laki dan 5 reponden (5%) memiliki persepsi terhadap terapi oral dan injeksi kategori baik sesuai dengan penelitian yang menyatakan responden pria yang cenderung berani resiko dari pada wanita, pria memberi kontribusi pada status emosionalnya untuk menampilkan interpretasi persepsi yang lebih baik dari wanita. Karena kecerdasan emosional adalah faktor intrinsik yang mempengaruhi persepsi 5. terapi oral dan injeksi terbanyak berdasarkan umur adalah usia -5 tahun sebanyak responden (5%), karena di Bangsal Melati II dan III merupakan rawat inap untuk dewasa dan responden (5%) memiliki persepsi terhadap terapi oral dan injeksi baik, dikuatkan oleh toeri yang manyatakan faktor usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi, umur responden termasuk fase perkembangan dewasa yaitu lebih dari tahun di mana usia di atas tahun yaitu pada tingkat perkembangan dewasa seharusnya sesorang ahli dalam persepsi sosial dikuatkan oleh teori yang menyatakan

95 semakin tinggi umur seseorang maka semakin tinggi persepsinya. terapi oral dan injeksi berdasarkan pendidikan terakhir terbanyak adalah SD yakni responden (55%), karena sosial ekonomi responden rendah dibuktikan dengan responden membayar perawatan menggunakan jamkesmas, BPJS kelas III dan responden (5%) juga memiliki persepsi yang baik bertolak belakang dengan teori yang menyatakan bahwa pengetahuan sesorang merupakan faktor yang sangat berperan dalam menginterpretasikan stimulus yang diperoleh dari pengetahuan sesorang dapat dilihat dari tingkat pendidikannya. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin tinggi pengetahuannya dan makin baik interpretasi persepsi terhadap suatu stimulus. terapi oral dan injeksi terbanyak berdasarkan pekerjaan adalah sebagai petani/buruh yakni responden (%), karena rata-rata responden berpendidikan sampai SD sehingga memilih pekerjaan sebagai petani dan 5 responden (,5%) memiliki persepsi kategori baik, selanjutnya berdasarkan kunjungan pasien ke rumah sakit terbanyak kali kunjungan yakni responden (%) karena responden merasa senang berobat ke RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten dan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Responden terbanyak yang menggunakan terapi injeksi berdasarkan jenis kelamin sama halnya dengan responden yang menggunakan terapi oral dan injeksi adalah laki-laki yakni responden (55%) dan 5 responden (%) memiliki persepsi kategori baik. Pada karakteristik berdasarkan umur hampir sama dengan responden yang menggunakan terapi oral dan injeksi yaitu usia -5 tahun yakni responden (5%) dan responden (5%) memiliki persepsi kategori baik, hal ini sesuai dengan teori hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan faktor usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi. terapi injeksi berdasarkan pendidikan terakhir adalah SD yakni responden (5%) dan responden (%) memiliki persepsi kategori baik hal ini bertolak belakang dengan teori sunaryo () yang mengatakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi adalah tingkat pengetahuan. Selanjutnya berdasarkan pekerjaan adalah sebagai petani/buruh yakni responden (5%) dan responden (,5%) memiliki persepsi kategori baik. Berdasarkan kunjungan adalah kali kunjungan yakni responden (%).

9 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. No. Januari Hasil penelitian tentang persepsi pasien terhadap pemberian terapi oral dan injeksi dengan terapi injeksi dikategorikan baik yakni 5 responden (%) dengan 9 responden (%) dikuatkan oleh penelitian Halawa (9) persepsi pasien terhadap pemebrian terapi oral dan injeksi dikategorikan baik yakni responden (,%) dan 59 responden (55,%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi pasien terhadap pemberian terapi oral dan injeksi dengan injeksi di Bangsal Melati II dan III RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten yakni U hitung =,9 lebih besar dari U tabel =.5 Hasil penelitian berbeda dengan pendapat peneliti yaitu peneliti berpersepsi bahwasanya pasti ada perbedaan pemberian terapi oral dan injeksi dengan injeksi karena di berikan dua obat seperti obat oral dan injeksi akan lebih cepat sembuh dibandingkan hanya diberikan obat satu saja yaitu injeksi saja sesuai dengan teori yang menyatakan pemberian melalui oral mendapatkan efek sistemik, yaitu obat beredar melalui pembuluh darah keseluruh tubuh dan pemberian obat melalui jalur injeksi dapat menimbulkan efek sistemik atau lokal. Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa 5% pasien lebih memilih injeksi sebagai pengobatan. Keinginan kuat masyarakat untuk memperoleh pengobatan suntik atau injeksi diunit pelayanan kesehatan primer masih cukup besar (,%), bahkan dari beberapa penelitian di daerah pedesaan pengobatan di praktik swasta (dokter maupun selain dokter) hampir % pasiennya memperoleh suntikan. Masyarakat berpendapat yang berbeda tentang terapi injeksi yaitu orang Indonesia kebanyakan takut disuntik. Hasil studi menunjukkan, seperlima hingga sepertiga jumlah penderita diabetes menolak disuntik insulin. Alasannya adalah mereka takut jarum suntik. Bahkan ada pasien yang sengaja melewatkan rutinitas suntikan insulin karena takut atau malu. KESIMPULAN. Persepsi pasien terhadap pemberian kombinasi terapi oral dan injeksi kategori baik (%). Persepsi pasien terhadap pemberian terapi injeksi saja masuk dalam kategori baik (%). Tidak ada perbedaan persepsi pasien terhadap pemberian terapi oral dan injeksi dengan pemberian terapi injeksi saja di Bangsal Melati II dan III RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten SARAN. Bagi institusi pelayanan kesehatan khususnya RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, melihat nilai

9 persepsi pasien terhadap pemberian terapi oral dan injeksi dengan tearapi injeksi dikategorikan baik dan perlu dipertahankan persepsi pasien dengan memberikan informasi kepada petugas kesehatan atau perawat tentang pelayanan professional yaitu sebelum melakukan tindakan kepada pasien sebaiknya memberitahukan fungsi atau manfaat dari tindakan yang di lakukan.. Bagi perawat atau petugas kesehatan sebaiknya sebelum melakukan tindakan memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarga tentang prosedur tindakan yang akan di lakukan.. Perlu penelitian lebih lanjut tentang kepuasan pasien terhadap pelayanan pemberian obat oral dan injeksi. DAFTAR PUSTAKA. Walgito, B. (). Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi. Anief. (). Apa Yang Perlu Diketahui tentang Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.. Dinkes, DIY. (). Jumlah Pasien yang Menggunakan Terapi Injeksi. (diakses tanggal 5 November ), tersedia di: Www.Dinkes_Diy.Org. Halawa, S. H. (9). Persepsi Pasien terhadap Pemberian Terapi Oral dan Injeksi Di Pusksmas Lolotifu Moi Kabupaten Nias. Skripsi. PSIK Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada 5. Sobur, A. (). Psikologi Umum: dalam lintasan sejarah Cetakan Pertama. Bandung: Pustaka Setia. Notoatmodjo.. Promosi Kesehatan dan Prilaku Kesehatan. Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta.. Sunaryo. (). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC