82 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan Bedasarkan tujuan penelitian serta pembahasan dari bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kinerja PT HM Sampoern, Tbk sangat baik dan jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis PT HM Sampoerna, Tbk berada di urutan pertama. Hal ini tercermin dari setiap analisis yang digunakan baik dengan menggunakan time series analysis dan cross section analysis atau membandingkan rasio keuangan PT HM Sampoerna, Tbk dengan rata-rata industri. Adapun kesimpulan dari penelitian tersebut sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan mengenai kinerja keuangan PT HM Sampoerna, Tbk melalu time series analysis dapat ditarik kesimpilan sebagai berikut: a. Hasil analisis ratio likuiditas PT HM Sampoerna, Tbk cukup baik khususnya untuk current ratio karena hasil current ratio menghasilkan angka lebih dari 1 yang menunjukkan bahwa perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan harta lancarnya. Artinya setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh Rp 1,75 harta lancar atau 1,75:1 antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Sedangkan
83 untuk cash ratio perusahaan terus menerus mengalami penurunan karena kas perusahaan yang terus menurun sedangkan hutang perusahaan terus meningkat hal ini kurang baik karena apabila sewaktu-waktu perusahaan diharuskan untuk membayar kewajibannya perusahaan bisa membayarnya dan asset lancar berupa kas yang bisa cepat untuk dicairkan. b. Hasil analisis solvabilitas PT HM Sampoerna, Tbk menunjukkan hasil yang cukup baik walaupun kedua ratio baik debt to equity ratio dan debt to total asset ratio berfluktuasi tiap tahunnya. Nilai debt to equity ratio dalam batas baik karena hasil dari debt to equity ratio kurang dari 1 (< 1) sedangakan nilai debt to total asset ratio masih berada dibawah 50%. Hal ini menandakan perusahaan terus mengalami peningkatan kinerja tercermin rasio nampak menurun ditahun 2013. c. Hasil analisis profitabilitas PT HM Sampoerna, Tbk menunjukkan hasil yang baik walaupun ketiga ratio yang terdiri net profit margin, return on investment dan return on equity mengalami fluktuasi namun menggambarkan nilai yang positif, hal ini menunjukkan bahwa kinerja PT HM Sampoerna, Tbk berada dalam level yang baik walaupun mengalami penurunan ditahun 2012. d. Hasil analisis aktivitas PT HM Sampoerna, Tbk mencerminkan keadaan yang baik dalam perputaran aktiva mencapai hasil yang produktif karena hasil perputaran aktiva perusahaan diatas 1 (>1) meskipun mengalami
84 penurunan di tahun 2012. Sedangkan untuk perputaran piutang mengalami penurunan di tahun 2013 mencerminkan bahwa perusahaan mengalami penurunan kemampuan dalam melakukan penagihan atas piutang. Namun penurunan tersebut tidak terlalu signifikan. 2. Berdasarkan hasil analisis cross section tahun 2011 jika dibandingkan dengan perusahaan industri sejenis, ratio PT HM Sampoerna, Tbk menunjukkan hasil yang paling baik diantara PT Gudang Garam, Tbk dan PT Bentoel International Investama. Hal ini ditunjukkan dari hasil rasio perusahaan yang selalu berada di atas rata-rata. Sedangkan analisis cross section untuk tahun 2012 mengalami penurunan pada ratio likuiditas dan solvabilitas khususnya pada debt to tatal asset ratio. Untuk ratio likuiditas dan solvabilitas posisi yang terbaik yaitu PT Gudang Garam, Tbk. Namun untuk ratio profitabilitas dan aktivitas PT HM Sampoerna paling baik diantara perusahaan sejenis. Selanjutnya di tahun 2013 analisis cross section untuk ratio likuiditas, profitabilitas dan aktivitas masih diungguli oleh PT HM Sampoerna, Tbk sedangkan untuk ratio solvabilitas PT Gudang Garam, Tbk masih lebih baik.
85 1.2. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dari bab-bab sebelumnya, maka dalam kesempatan ini penulis ingin mencoba mengemukakan saran-saran dalam menganalisis kinerja keuangan. Adapun saran-saran dari penulis yaitu: 1. PT HM Sampoerna, Tbk harus bisa meningkatkan harta lancar yang mudah dicairkan seperti kas dan setara kas perusahaan dengan cara menjual asset tetap perusahaan yang dinilai kurang efektif dalam operasional perusahaan serta kurang efektif dalam menghasilkan pendapatan agar apabila perusahaan sewaktu-waktu diharuskan untuk membayar kewajibannya mampu untuk membayar tanpa harus memerlukan waktu untuk menjual sebagian dari aktiva lancarnya seperti menjual persediaan. 2. PT HM Sampoerna, Tbk dalam pengelolaan hutang usaha, perusahaan dapat mengajukan perpanjangan masa jatuh tempo atau menjadikan hutang tersebut menjadi hutang jangka panjang. 3. PT HM Sampoerna, Tbk dalam menghasilkan laba diharapkan bisa bertambah terus tiap tahunnya agar kinerja perusahaan bisa terus meningkat, walaupun dalam kondisi saat ini yang sedang marak akan pembatasan merokok dan perusahaan diharuskan untuk memperlihatkan/memasang gambar akibat merokok disetiap bungkus rokok yang dijual yang bisa mengakibatkan penurunan omset penjualan karena munculnya kesadaran akibat bahayanya merokok. Namun hal tersebut harus bisa dihadapi oleh
86 perusahaan untuk menghasilkan laba yang maksimal bagi perusahaan. Adapun dengan cara sebagai berikut: a. Memperluas jaringan distribusi serta meningkatkan kualitas produk guna menarik dan menjaga kepercayaan konsumen. b. Membuat iklan yang menarik sehingga menarik daya beli masyarakat. c. Menerbitkan produk rokok baru yang berbeda dengan perusahaan sejenis lainnya sehingga bisa menciptakan rasa sensasi yang baru. d. Perusahaan juga harus terus memantau produk dan harga yang ditawarkan oleh perusahaan lainnya untuk menjadi evaluasi dan menentukan kebijakan untuk menyaingi pasar dan menarik konsumen yang akan berdampak langsung pada pendapatan perusahaan. 4. PT HM Sampoerna, Tbk diharapkan terus memperhatikan perkembangan kinerja keuangan perusahaan serta melakukan perbandingan kinerja keuangan dengan perusahaan sejenis lainnya pada setiap periode agar dapat mengetahui pencapaian perusahaan serta mengetahui kinerja keuangan perusahaan, jika dibandingkan dengan rata-rata industri tahun 2011-2013 perusahaan diharapkan untuk terus meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan atas asset dan hutang perusahaan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya diatas.