PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER LENGAN TERHADAP KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA CABANG OLAHRAGA KARATE DOJO KHUSUS UNIMED

BAB I PENDAHULUAN. menjadi status sosial dalam beberapa komunitas. Karate juga merupakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN (X) O 1 O 2 (Y 1, Y 2 ) C O 1 O 2 (Y 1, Y 2 )

BAB I PENDAHULUAN. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH IMAJERY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN HASIL SHOOTING SEPAK BOLA DI SSB JAVA PUTRA YUDHA

BAB I PENDAHULUAN. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan

2015 KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP HASIL TENDANGAN USHIRO GERI DALAM KARATE

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini alat ukur yang dipakai adalah tes keterampilan bola basket. Tes

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1.1 (Kelompok Latihan Push

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PINGGUL DAN KESEIMBANGAN TERHADAP DAYA LEDAK TENDANGAN JODAN MAWASHI GERI.

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. Karate merupakan olahraga bela diri yang mempunyai ciri khas yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian prestasi maksimal seorang atlet harus memeliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kihon (gerakan dasar) yang mencakup antara lain : a) Dachi (kudakuda) b) Uke (Tangkisan) c) Tsuki (pukulan) d) Geri (tendangan)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya

BAB I PENDAHULUAN (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong,

meningkatkan prestasi dalam pertandingan kumite dan kata. Kata adalah jurus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET

LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dalam menggunakan

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

EFEKTIVITAS MODEL LATIHAN PASSING CONTROL FEBI FUTSAL GAMES TERHADAP PENINGKATAN HASIL PASSING CONTROL OLAHRAGA FUTSAL UNTUK PEMAIN PEMULA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas gaya

BAB I PENDAHULUAN. secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga sesuai dengan minatnya.

PERBANDINGAN HASIL TENDANGAN PENJAGA GAWANG ANTARA TEKNIK HALF VOLLEY, DROP KICK, DAN FORWARD KICK DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pengolahan data dan Analisis Data

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah latihan half squat jump dan split

Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti. Universitas Pendidikan Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seminggu dan dilaksanakan sesuai dengan dikeluarkannya SK penelitian.

Gambar 3.1 Desain Penelitian

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil tes masih merupakan skor mentah, supaya

JUJUR GUNAWAN MANULLANG

III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi subjek peneletian adalah siswa SMA N 1 Gorontalo yang berjumlah 15 orang.

2015 DAMPAK LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP PENINGKATKAN SERANGAN TENDANGAN TEKNIK MAWASHI GERI PADA CABANG OLAHRAGA KARATE

METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri.

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP KETRAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai mana pada tabel I, dalam lampiran. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Dan Uji Statistik Deskriptif Kemampuan Melakukan Smash

PENGARUH LATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP PENINGKATAN POWER TENDANGAN LONG PASSING PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TELAGA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli mini SD Negeri

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lebih lanjut Surakhmad (1998, hlm. 131) menjelaskan bahwa:

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA KELAS VII SMP SANTA MARIA KOTA SELATAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. fisik karena kemampuan kondisi fisik yang prima sangat menentukan tinggi

BAB III METODE PENELITIAN. jam belajar siswa SMP Santa Maria kelas VII, sesuai dengan dikeluarkannya surat

SKRIPSI. Oleh: TRI SANDI ADI PANGESTU NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TERHADAP SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 7 KUNINGAN ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL SMASH DENGAN METODE LATIHAN PLIOMETRIK DAN MEMPERHATIKAN PANJANG TUNGKAI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Pre-Experimental Design. Penelitian ini terdiri dari satu variabel

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 13 (1) Januari Juni 2014: 23-33

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rxy1. Gambar 3.1 Desain Penelitian. : Hubungan BMI terhadap kelincahan. : Hubungan Daya tahan kardiovaskular

BAB I PENDAHULUAN. kedalam kesadaran di seluruh dunia serta perkembangan kebudayaan manusia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (power otot tungkai Sebelum Eksperimen)

BAB I PENDAHULUAN. gerak yang dipertandingkan yaitu kata dan kumite. Menurut Nakayama

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN, SLEMAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN SPLIT JUMP TERHADAP POWER TUNGKAI PADA KARATEKA DI SMP NEGERI 3 GORONTALO NI WAYAN SUMIASIH AHMAD LAMUSU MARSA LIE TUMBAL

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan Ma.Muhamadiyah kota gorontalo.

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sering dipertandingkan yaitu kata dan kumite. Menurut Abdul Wahid (2006: 75)

sama maka diadakan babak tambahan untuk menentukan pemenang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lapangan, karena itu diadakan pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PELATIHAN DECLINE PUSH-UP TERHADAP KECEPATAN PUKULAN LURUS PADA SISWA EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT MADRASAH ALIYAH NEGERI BATUDAA

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan diri dari serangan luar. Oleh karena itu manusia perlu beladiri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah MTs Negeri I Telaga Biru. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 299 Bandung Email: sovaazmisaputra@gmail.com Abstrak Untuk melakukan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan yang baik maka dibutuhkan Kecepatan dan Power Lengan yang baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Latihan Karet Dan Latihan Beban Terhadap Peningkatan Power Lengan Dan Kecepatan Pukulan Gyaku Tsuki Chudan Pada Karateka Dojo Smp N 2 Pemalang. Metode penelitian menggunakan eksperimen dengan pendekatan kuantitatif, teknik pengambilan sampel yaitu non probability sampling dengan menggunakan sampling jenuh dengan jumlah sampel yaitu 20 atlet karateka dojo SMP Negeri 2 Pemalang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Two hand Medicine Ball dan 4 detik untuk pukulan. Hasil analisis data statistik diketahui nilai korelasi tes kecepatan pukulan sebelum dan setelah latihan beban dan karet sebesar 0,804 dengan nilai signifikansi 0,000, sedangkan korelasi tes power lengan sebelum dan sesudah latihan beban dan karet sebesar 0,922 dengan nilai signifikansi 0,000. Hal ini menunjukan bahwa latihan beban dan karet memberikan pengaruh terhadap kecepatan dan power lengan pukulan secara signifikan. Ketika atlet meningkatkan latihan beban dan karet maka akan meningkatkan kecepatan dan power lengan pukulan gyaku tsuki pada olahraga karate. Kata Kunci: kecepatan, power lengan, latihan beban dan latihan karet PENDAHULUAN Prestasi olahraga yang tinggi tentu selalu didambakan oleh setiap atlet, terutama bagi atlet atau mereka yang menekuninya baik secara individu atau kelompok. Untuk mencapai hal tersebut, cara yang tepat dilakukan adalah adanya upaya pembinaan dan latihan untuk setiap cabang olahraga prestasi dengan suatu program latihan yang baik menurut aturan dan ketentuan yang berlaku dalam berlatih. Salah satu cabang olahraga adalah Karate. Kata 'karate' berarti 'tangan kosong. Seperti namanya itu adalah seni pertempuran tidak menggunakan senjata. Wahid (2007:5) mendefenisikan bahwa: karate merupakan sebuah metode khusus untuk mempertahankan diri melalui penggunaan anggota tubuh yang terlatih secara baik dan alami yang didasari dan bertujuan sesuai nilai filsafat timur. Dalam pertandingan karate ada dua kategori yang dipertandingkan yaitu nomer kata (rangkain gerakan) dan nomer kumite (pertarungan). Kumite adalah pertarungan body contact dimana peraturnaya sudah ditetapkan oleh WKF (World Karate Federation). Pertandingan kumite dibagi tiga tingkatan poin/score yaitu yuko (satu), wazari (dua), dan ippon (tiga). Pukulan merupakan salah satu teknik yang dominan dalam olahraga beladiri karate. Pukulan gyaku tsuki chudan yaitu teknik pukulan dengan memotong serangan lawan / balikan serangan lawan ke arah ulu hati. Tangan memukul berlawanan arah dengan kaki, pinggul diputar untuk mendapatkan pukulan yang maksimal. 32

Meskipun Didalam pertandingan karate pukulan hanya bernilai satu, akan tetapi pukulan dapat digunakan untuk menyerang, memotong maupun membalas serangan lawan. Hal inilah yang kurang disadari oleh para atlet akan pentingnya pukulan gyaku tuski. Permasalah tersebut juga terjadi pada atlet Karate Gokasi SMP Negeri 2 Pemalang. Ada beberapa masalah yang dihadapi oleh para atlet, antara lain : a. Pukulan gyaku tsuki selalu diantar (tidak ada sentakan), b. Pukulan gyaku tsuki tidak tepat mengenai sasaran, c. Pukulan gyaku tsuki tidak cepat ditarik, d. Pukulan gyaku tsuki selalu dikepal keras dan memukul dengan kaku (tidak rileks). Permasalahan tersebut menyebabkan kecepatan, ketepatan dan power pukulan menjadi kurang maksimal. Oleh karena itu perlu dilakukan latihan secara maksimal. Adapun bentuk latihan yang diterapkan adalah latihan karet dan latihan beban. Metode latihan power mengunakan karet sangat mudah dilakukan dan pelatihan ini masih banyak digemari oleh sebagian pelatih untuk melatih atlitnya Karet elastis yang digunakan dalam penelitian ini adalah karet ban yang dipotong membelah sehingga menjadi panjang sehingga dapat dipergunakan sebagai alat bantu tahanan resisten untuk meningkatkan power lengan. Karena karet elastis mempunyai sifat kembali semula secara utuh sesudah gaya dilepas, maka karet dapat digunakan sebagai alat bantu dalam latihan power. Sedangkan metode yang digunakan peneliti untuk latihan power dengan menggunakan beban adalah Latihan bench press. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan power lengan dengan straight arm pullover dan arm curl berpengaruh terhadap hasil pukulan dropshot (Muhammad Rifqi, 2012). Selain itu, latihan beban dapat meningkatkan kekuatan otot kaki dan kemampuan menendang pemain sepak bola (Tommy Apriantono, 2013). Dan yang terakhir Metode Latihan Dan Power Lengan berpengaruh terhadap Kemampuan pukulan Smash Bulutangkis (Yogo dan Amirullah, 2013). Berasarkan uraian diatas penulis ingin meningkatkan kecepatan dan power pukulan dengan menerapkan latihan menggunakan beban dan karet. Dari penelitian ini penulis ingin mengetahui dan meneliti tentang pengaruh latihan beban dan latihan karet terhadap kecepatan dan power pukulan gyaku tsuki pada atlet Karate Gokasi SMP Negeri 2 Pemalang. Oleh karena itu, tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis adalah Untuk mengetahui pengaruh latihan karet dan latihan beban terhadap peningkatan power lengan dan kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan pada atlet Karate Gokasi SMP Negeri 2 Pemalang. METODE Metode dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah atlet karateka dojo SMP Negeri 2 Pemalang yang berjumlah 20 orang. Seluruh jumlah populasi dijadikan sampel di dalam penelitian ini. Hal ini disebabkan oleh jumlah populasi yang tidak terlalu besar. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan menggunakan sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2014:154), non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. sedangkan sampling jenuh (Sugiyono, 2014:156) adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu tes kecepatan memukul dengan waktu dan tes power lengan. Tes kecepatan memukul dengan waktu, peneliti mengunakan waktu 4 detik untuk mengetahui banyaknya pukulan, semakin banyak pukulan semakin cepat pukulan tersebut. Alat ukur yang digunakan untuk power lengan adalah two hand medicene ball putt dengan validitas 0,77 dan 33

realibitas 0,81. Tes tersebut digunanakan untuk mengukur power lengan, tes dipakai untuk pria dan wanita usia 12 tahun sampai tingkat mahasiswa (nurhasan 2007,174). Teknik analisis data untuk Peneliti ini menggunakan statistic parametric Uji-t yaitu Paired Sample t-test untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah latihan beban dan latihan karet terhadap power lengan dan kecepatan pukulan gyaku tsuki. Sebelum melakukan uji analisis terlebih dahulu dilakukan dengan sejumlah uji persyaratan untuk mengetahui kelayakan data. Adapun uji persyaratan tersebut meliputi uji homogenitas varian dan uji normalitas. Pengolahan dan analisis data merupakan rangkaian yang dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh kesimpulan penelitian. Analisis data dengan menggunakan program Statistical Product for Social Science (SPSS) Seri 20. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penghitungan rata rata dan standar deviasi dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 berikut ini : Tabel 1. Hasil perhitungan Mean dan Simpangan Baku Kecepatan Pukulan Bentuk Tes Mean SB Pre Test Latihan Beban 8 0,667 Latihan Karet 7,40 0,843 Post Test Latihan Beban 11,20 1,229 Latihan Karet 9,60 1,713 Tabel 1 menunjukan bahwa nilai rata-rata skor tes awal kecepatan pukulan tanpa latihan beban sebesar 8 dengan simpangan baku 0,667, sedangkan rata-rata tes awal kecepatan pukulan tanpa latihan karet sebesar 7,4 dengan simpangan baku 0,843. Kemudian nilai rata-rata skor tes akhir kecepatan pukulan dengan latihan beban sebesar 11,20 dengan simpangan baku 1,229, sedangkan rata-rata skor kecepatan pukulan dengan latihan karet sebesar 9,6 dengan simpangan baku 1,713. Tabel 2. Hasil perhitungan Mean dan Simpangan Baku Power Lengan Bentuk Tes Mean SB Pre Test Latihan Beban 2,695 0,434 Latihan Karet 2,399 0,543 Post Test Latihan Beban 3,251 0,465 Latihan Karet 2,666 0,603 Tabel 2 menunjukan bahwa nilai rata-rata skor tes awal power lengan tanpa latihan beban sebesar 2,695 dengan simpangan baku 0,434, sedangkan rata-rata tes awal power lengan tanpa latihan karet sebesar 2,399 dengan simpangan baku 0,543. Dan yang terakhir nilai rata-rata skor tes akhir power lengan dengan latihan beban sebesar 3,251 dengan simpangan baku 0,465, sedangkan rata-rata skor power lengan dengan latihan karet sebesar 2,666 dengan simpangan baku 0,603. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk menetapkan apakah teknik pengujian menggunakan parametrik jika datra bormal dan sebaliknya jika data berdistribusi tidak normal, maka menggunakan pengujian non parametrik. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian dari hasil tes tersebut, karena data tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen, maka uji yang dilakukan adalah uji Paired Sample T-test. Hasil uji paired sample t-test dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini Tabel 3. Uji Paired Sample T-test Correlation Sig. kecepatan sebelum dan.804.000 setelah latihan beban dan karet Power lengan sebelum dan.922.000 setelah latihan beban dan karet 34

Berdasarkan tabel 5 di peroleh korelasi tes kecepatan pukulan sebelum dan setelah latihan beban dan karet sebesar 0,804 sedangkan korelasi tes power lengan sebelum dan sesudah latihan beban dan karet sebesar 0,922. Selain itu dari tabel 5 di dapatkan nilai signifikansi untuk kecepatan pukulan sebelum dan sesudah latihan beban dan karet adalah 0,000. Karena nilai signifikansinya < 0,05 maka H 0 ditolak atau dengan kata lain H 1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa latihan beban dan karet memberikan pengaruh terhadap kecepatan pukulan secara signifikan. Masih dari tabel 5 diperoleh juga nilai signifikansi untuk power lengan sebelum dan sesudah latihan beban dan karet adalah 0,000. Karena nilai signifikansinya < 0,05 maka H 0 ditolak atau dengan kata lain H 1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa latihan beban dan karet memberikan pengaruh terhadap power lengan secara signifikan. Hasil analisis dan pengelolaan data menjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan anatara latihan beban dan latihan karet terhadap kecepatan dan power lengan pukulan gyaku tsuki. Sebagaimana terlihat dalam grafik peningkatan tes awal dan tes akhir kecepatan pukulan dan power lengan sebelum dan sesudah latihan beban dan karet dalam gambar 1 dan gambar 2. Gambar 1 Grafik Tes Kecepatan Pukulan sebelum dan sesudah latihan beban dan karet Gambar 2 Grafik Tes Power Lengan sebelum dan sesudah latihan beban dan karet Dilihat dari grafik diatas, sebagian besar mengalami peningkatan Kecepatan Pukulan dan Power Lengan dari sebelum latihan beban dan karet dan sesudah latihan beban dan karet. Ratarata dari semua atlet yang melakukan latihan beban dan karet mengalami peningkatan yang signifikan. Akan tetapi ada beberapa sampel yang mengalami peningkatan relative kecil jika dibandingkan yang lain. Contohnya tiana dan arsel. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data serta pengolahan data, penggunaan latihan beban dan karet memberi pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan dan power lengan untuk pukulan gyaku tsuki pada cabang olahraga karate. Penemuan yang di peroleh yakni ketika melakukan program latihan beban dan karet, seperti pada set pertama masih terasa ringan namun setelah masuk set berikutnya terasa berat. Karena terlihat ketika melaksanakan latihan beban dan karet perhitungan belum selesai tetapi atlet sudah berhenti. Selain itu dalam pelaksanaan latihan sering terjadi kesalahan, maka harus didukung juga dengan pengawasan dari pelatih agar latihan dilakukan secara baik dan konsisten yang pada akhirnya akan meningkatkan kecepatan pukulan dan power lengan. Hal ini lah yang menyebabkan mengapa ada beberapa atlet yang mengalami peningkatan relative sedikit jika dibandingkan yang lainnya, Jadi, para atlet harus bersungguh sungguh atau serius di dalam melakukan latihan beban dan karet serta pelatih juga harus melakukan pengawasan yang baik agar Latihan beban dan 35

karet yang di berikan secara khusus pada atlet karate efektif dapat meningkatkan kecepatan pukulan dan power lengan saat melakukan pukulan gyaku tsuki. Hal ini telah dibuktikan oleh peneliti dengan melakukan tes awal pre-test (kecepatan pukulan) dan tes akhir post-test (kecepatan pukulan) serta tes awal pre-test (power lengan) dan tes akhir post-test (power lengan) yang hasilnya di kumpulkan, diolah dan hasil maka dapat disimpulkan bahwa latihan beban dan kareta mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan dan power lengan pukulan gyaku tsuki pada cabang olahraga karate. KESIMPULAN Kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh latihan menggunakan karet terhadap peningkatan power lengan dan kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan pada karateka Dojo SMP 2 Pemalang karena memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 2. Terdapat pengaruh latihan menggunakan beban terhadap peningkatan power lengan dan kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan pada karateka Dojo SMP 2 Pemalang karena memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 3. Latihan menggunakan beban memberikan pengaruh yang lebih besar dan signifikan terhadap kecepatan dan power lengan pukulan gyaku tsuki jika dibandingkan dengan latihan menggunakan karet elastis. Berdasarkan kesimpulan diatas, maka selanjutnya peneliti mengemukakan beberapa saran. Adapun saran-saran tersebut adalah : 1. Kesalahan yang sering dilakukan pada saat melakukan gerakan pukulan gyaku tsuki pada cabang olahraga karate-do adalah Pukulan gyaku tsuki selalu diantar (tidak ada sentakan), Pukulan gyaku tsuki tidak tepat mengenai sasaran, Pukulan gyaku tsuki tidak cepat ditarik,dan Pukulan gyaku tsuki selalu dikepal keras dan memukul dengan kaku (tidak rileks) dapat hilang jika kecepatan dan power lengan maksimal pada saat melakukan pukulan tesebut. Untuk memperoleh kecepatan dan power lengan yang maksimal diperlukan latihan menggunakan beban dan karet 2. Pelatih harus rutin memberikan latihan beban dan karet serta melakukan pengawasan dan evaluasi. Sehingga hasil latihan tersebut dapat terlihat dan dirasakan oleh para atlit karate. 3. Pelatih memberikan program latihan harus sesuai norma dan prinsip latihan yang sesuai dengan kaidahnya. Sehingga hasilnya akan signifikan dan juga agar tidak terjadi mall praktek. 4. Bagi atlit harus melakukan latihan secara sungguh dan semangksimal mungkin agar peningkatanya pun signifikan. 5. Untuk para pelatih agar power lengan dan kecepatan pukulan gyaku tsuki chudan meningkat secara maksimal perlu latihan yang cocok, latihan tersebut ialah latihan beban pelatih dapat menentukan beban yang cocok untuk 36

DAFTAR PUSTAKA. Muhammad Rifqi (2012) Pengaruh Panjang Dan Latihan Power Lengan Terhadap Hasil Pukulan Dropshot Pada Permainan Bulutangkis Pb. Satria Kabupaten Tegal. Skripsi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Nurhasan dan Hasanudin-Cholil. (2007). Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Bandung : UPI.. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta Tommy Apriantono (2013) Pengaruh Latihan Beban Terhadap Kekuatan Otot Kaki Dan Kemampuan Menendang Pemain Sepak Bola. Cakrawala Pendidikan, Juni 2013, Th. XXXII, No. 2 Wahid, Abdul. (2007). SHOTOKAN (Sebuah Tinjauan Alternatif terhadap aliran Karate- Do Tersebar di Dunia). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Yogo dan Amirullah (2013) Pengaruh Metode Latihan Dan Power Lengan Terhadap Kemampuan Smash Bulutangkis. Jurnal Keolahragaan, Volume 1 Nomor 1 37