BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh Quality of Work Life terhadap Employee Engagement dan apakah Employee engagement memiliki dampak terhadap loyalitas karyawan. 3.2. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian manajemen PT. Puhan Indonesia, Salatiga. Sampel dari penelitian ini adalah 43 karyawan. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saturated sampling method karena jumlah penelitian ini menggunakan semua anggota populasi sebagai sampel. 3.3. Variabel, Definisi dan Indikator Pada penelitian ini variabel Quality of Work life menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Walton (1975) dan dimodifikasi oleh Timossi et al. (2008). Terdiri dari delapan dimensi yang menurut peneliti berpengaruh langsung terhadap karyawan dan merupakan cakupan dari aspek dasar lingkungan kerja karyawan. Untuk variabel Employee engagement menggunakan instrument yang digunakan oleh Saks (2006). Selanjutnya, untuk pernyataan mengenai variabel loyalitas karyawan disusun berdasarkan pengertian dari Siagian (2005). 17
Variabel Definisi Aspek Indikator Quality of Work Life Kepuasan karyawan dengan berbagai 1. Adequate and fair Kepuasan terhadap gaji ragam kebutuhan compensation Keadilan gaji melalui sumber daya, kegiatan, dan Kepuasan terhadap tunjangan hasil dari berpartisipasi di. (Sirgy, 2. Safe and healthy environment Jam kerja yang sesuai dengan peraturan 2001) Beban kerja yang sesuai Peralatan teknologi yang digunakan Kepuasan terhadap kondisi kerja Keamanan lingkungan pekerjaan 3. Development Otonomi of human capacity Pentingnya tugas atau pekerjaan Penilaian kinerja Tanggung jawab yang diberikan berhubungan dengan pekerjaan atau tugas 4. Growth and security Kesempatan peningkatan karir Program pelatihan yang disediakan 5. Social integration Hubungan dengan rekan kerja dan atasan Komunikasi yang 18
baik Kepuasan akan komitmen yang dimiliki oleh rekan kerja untuk menyelesaikan tugas 6. Constitutionali sm Perusahaan menghargai hak karyawan Kebebasan berpendapat Kepuasan terhadap nilai dan norma yang terdapat di 7. Total life space Waktu untuk keluarga Waktu untuk berlibur Kestabilan jadwal kerja 8. Social relevance Rasa kebanggaan akan kinerja Citra dikalangan masyarakat Kepuasan akan pelayanan dan produk yang dihasilkan atau ditawarkan Kepuasan terhadap cara memperlakukan 19
karyawan Employee Sikap positif yang Karyawan terbenam Engageme ditunjukkan oleh dalam pekerjaan nt karyawan terhadap organisasi dan nilai organisasi (IES, 2004) Karyawan terbawa suasana saat bekerja sehingga lupa waktu Pekerjaan membutuhkan banyak waktu dan karyawan totalitas dalam menyelesaikan pekerjaan Pikiran karyawan terkadang menyimpang dari pekerjaan Karyawan merasa senang menjadi karyawan di Terlibat dalam urusan menjadi hal yang menarik Karyawan tidak benar-benar terlibat dengan urusan Karyawan merasa hidup karena menjadi bagian dari Menjadi bagian dari 20
sangat membangun karyawan Loyalitas Kecenderungan Karyawan berniat karyawan untuk untuk menghabiskan tidak pindah ke sisa karir di lain (Siagian, 2005) Karyawan tidak memiliki keinginan untuk mencari pekerjaan ditempat lain Karyawan merasa berat untuk pindah 3.4. Sumber Data Pengumpulan data data penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner yang berisi daftar pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Pernyataan yang diajukan bersifat tertutup dengan menggunakan skala Likert dengan lima tingkat jawaban sebagai pilihan jawaban untuk memudahkan responden saat menjawab. Untuk variabel Quality of Work life, terdiri dari 25 item pertanyaan dengan lima tingkat jawaban mulai dari skor 1 untuk jawaban sangat tidak puas hingga skor 5 untuk jawaban sangat puas. Kemudian, untuk variabel Employee engagement dan loyalitas karyawan, masing-masing terdiri dari 11 item dan 3 item pernyataan dengan tingkat jawaban dari skor 1 untuk sangat tidak setuju hingga skor 5 untuk jawaban sangat setuju. 21
3.5. Teknik Analisis 3.5.1 Pengujian Instrumen Penelitian Dalam penelitian keabsahan alat ukur yang digunakan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan dicapai apabila alat ukur yang dipakai tidak valid maka hasil yang ditunjukkan tidak akan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Dalam penelitian ini pengujian instrument penelitian menggunakan Program SPSS for Windows ver 16.0. dengan pengujian: 3.5.1.1 Uji Validitas Uji Validitas merupakan uji homogenitas item-item pertanyaan setiap variabel yang merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran variabel yang dimaksud. Uji Validitas dilakukan dengan menggunakan Product Moment Pearson dengan menunjukkan pearson correlation diatas 0,30 (Imam Ghozali, 2005). 3.5.1.2 Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,60 (Ghozali, 2005). 22
3.5.2 Uji Asumsi Klasik Pada penelitian yang menguji hipotesis perlu didapatkan persamaan regresi yang baik, maka perlu dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi: 3.5.2.1 Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan periode pengamatan yang lain, sehingga dapat dikatakan model homokedastisitas. 3.5.2.2. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Untuk menguji ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF (Varian Inflation Factor) dan tolerance. Jika nilai tolerance > 0,10 berarti tidak terjadi multikolinearitas, jika nilai tolerance <0,10 maka terjadi multikolinearitas. Kemudian, apabila dilihat dari VIF, maka jika nilai VIF < 10,0 berarti tidak terjadi multikolinearitas, sedangkan jika nilai VIF > 10,0 berarti terjadi multikolinearitas (Imam Ghozali, 2005). 3.5.2.3 Uji Normalitas Imam Ghozali (2005) menyatakan uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen dan dependen, keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati 23
normal. Dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov smirnov, jika p value < 0,05 berarti data terdistribusi tidak normal. 3.6. Uji Hipotesis 3.6.1 Uji F Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Pengujian seluruh hipotesis menggunakan alpha sebesar 0,05. 3.6.2 Analisis Regresi Sederhana Analisis regresi sederhana dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif. 3.6.3 Sobel Test Untuk mengetahui pengaruh variabel mediator menggunakan Sobel Test. Uji Sobel ini dilakukan dengan menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel independen terhadap variabel dependen melalui variabel mediasi pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan cara mengalikan jalur X M dengan jalur M Y. 3.7. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi merupakan besarnya variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat dalam persamaan regresi. Besarnya koefisien determinasi (R 2 ) adalah 0 (nol) sampai dengan 1. Koefsien determinasi (R 2 ) nol variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. 24