MENGGAPAI CITA-CITAKU Oleh : Eva Imania Eliasa, S.Pd. Pertanyaan pertanyaan diatas sering ditanyakan oleh anak-anak, juga orang tua pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Sastra Inggris,

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir dalam

Moses Laksono Singgih

Gaya Gravitasi Manusia Oleh: Famila Takhwifa

Jalan hidup memang tak selamanya mudah, pasti ada tikungan, tanjakan, dan rintangan yang harus kita lewati. Tak usah takut kawan, hadapilah dengan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 PALEMBANG

ETIK UMB TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PRESTASI

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENGUKUHAN PASUKAN PENGIBAR BENDERA KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakang dari penelitian ini yaitu permasalahan yang dihadapi

SATUAN LAYANAN (SATLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING

Dasar-dasar Penulisan Esensi kegiatan menulis dalam konteks ilmu komunikasi massa adalah melaporkan seluk beluk suatu peristiwa yang telah, sedang ata

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG GELAR DAN SEBUTAN BAGI LULUSAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

kegiatan sehari hari pelajaran 2

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Perkembangan kemajuan bangsa sedikit

Wejangan Presiden RI pada Lomba Cipta Seni Anak-anak Nasional, tgl. 7 Juli 2013, di Istana Cipanas Minggu, 07 Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dunia sedang memasuki zaman informasi, bangsa-bangsa yang belum maju ada

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. tanpa terkecuali dituntut untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada.

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 036/U/1993 TENTANG GELAR DAN SEBUTAN LULUSAN PERGURUAN TINGGI

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

AKU YANG SAYA KENAL. Written by Mudjia Rahardjo Monday, 07 April :48 - Last Updated Monday, 07 April :54. Bagian I

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya Sin

Manajemen. Ekonomi Pembangunan. Akuntansi. Ekonomi Islam. Nama Program Studi. Kuota Daya Tampung Jurusan SLTA : Semua Jurusan SMA/MA/SMK

PROFESIONAL MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan yang teratas dan juga terakhir adalah

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Paskibraka, di Jakarta, tgl.18 Agt 2014 Senin, 18 Agustus 2014

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang ingin berhasil dalam hidupnya dan semua orang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. ilmunya dalam dunia pendidikan hingga tingkat Perguruan Tinggi. Dalam jenjang

Keberanian Menjalankan Langkah-Langkah Sukses

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perguruan tinggi merupakan satuan penyelenggara pendidikan yang

JIKA ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KITA DALAM AGAMA, MENGAPA MANUSIA MENAFSIRKAN ALKITAB SECARA BERLAINAN?

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

REKAPITULASI INDEK PRESTASI LULUSAN PER PROGRAM STUDI PER PERIODE WISUDA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

*Artikel ini dimuat juga di Tabloid Gaya Hidup Sehat

PETUNJUK TEKNIS KULIAH KERJA PROFESI JURUSAN KRIYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1981 TENTANG PENATAAN FAKULTAS PADA UNIVERSITAS/INSTITUT NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1989 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL. penjelasan pasal demi pasal BAB I KETENTUAN UMUM.

BAB I PENDAHULUAN. atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga

BAB IV ANALISIS TENTANG POLA BIMBINGAN KARIR BAGI SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN AL-FALAH DAN KETERKAITANNYA DENGAN TEORI BIMBINGAN KARIR

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang dibutuhkan bagi peningkatan dan akselerasi pembangunan

PENATAAN FAKULTAS PADA UNIVERSITAS/INSTITUT NEGERI (Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1981 Tanggal 14 Agustus 1981) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perdagangan, ekonomi, teknologi, dan lain sebagainya. Sedemikian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA SISWA PROGRAM AKSELERASI

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan belajar manusia dapat berkembang dan berubah dalam sikap dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi

1. Pendahuluan. Putu Diah Pramita Dewi 1, Yuliana Pebri Heriawati 2, Febi Sanjaya 3

DAFTAR UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) KATEGORI 5, 6, 7, dan 8 Jenjang S1 di UNESA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 20 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat Indonesia yang maju, modern, dan sejajar dengan

Sukses Dimulai dari Impian Besar

BAB I PENDAHULUAN. tercapaikah tujuan pembelajaran matematika. Hasil belajar diperoleh dari

diri yang memahami perannya dalam masyarakat. Mengenal lingkungan lingkungan budaya dengan nilai-nilai dan norma, maupun lingkungan fisik

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 062 TAHUN 2017

STRATEGI BELAJAR. Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd*)

BAB I PENDAHULUAN. Karir merupakan bagian dari kehidupan setiap orang. Bahkan karir bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah survei menunjukkan bahwa salah satu sumber kegelisahan terbesar para siswa di Sekolah Menengah adalah soal

Perjuangan Meraih Cita-cita

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG TUNJANGAN DOSEN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Tips Memilih Perguruan Tinggi

DAFTAR UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) KATEGORI 5, 6, 7, dan 8 Jenjang S1 di UNESA

Sambutan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2012, Jakarta, 29 Agustus 2012 Rabu, 29 Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. spesialis, dan doktor. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik,

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, semakin bertambah juga tuntutan-tuntutan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahayu Kusumaningratyas,2013

STRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

PROFIL RESPONDEN. Undelivered Gross responden Nett responden (total-undelivered) Responden mengisi Gross Response Rate 39.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, berbagai sektor kehidupan mengalami

pesimis, tidak percaya diri, bahkan tidak ikut andil dalam kegiatan apa pun. Perbedaan itulah yang membuatnya merasa minder.

BAB 1 PENDAHULUAN. Individu dengan beragam potensi yang dimilikinya melakukan berbagai

SMA NEGERI 1 SANDEN Alamat. JL. Ngentak, Murtigading, Sanden, Bantul, 55763

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membawa dampak pada terjadinya persaingan di segala bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

BAB I PENDAHULUAN. individu untuk menuju kedewasaan atau kematangan adalah masa remaja

UNIVERSI RS TAS A S SE S BE B LAS A S MARE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SOLUSI CEPAT MELEJITKAN POTENSI, MINAT DAN BAKAT PELAJAR MENJADI PEKERJAAN YANG PROFESIONAL

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. oleh mahasiswa. Prestasi adalah hasil dari usaha mengembangkan bakat secara

Copyright 2012 by (Agus Setiawan) Desain Sampul: (Welly Huang) Diterbitkan melalui:

Ketika Anda memutuskan untuk mendaftar di sebuah perguruan tinggi, berarti Anda sudah tahu konsekwensi yang mesti Anda hadapi. Anda telah memilih

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

MENGGAPAI CITA-CITAKU Oleh : Eva Imania Eliasa, S.Pd Ayo, anak-anak, apa cita-citamu? Kalau sudah besar ingin jadi apa? Ingin jadi tentara, dimana sekolahnya? Kalau mau jadi dokter, harus kemana sekolahnya? Aku ingin jadi guru, boleh tidak? Aku ingin jadi pengusaha seperti bapakku, sekolahnya dimana? Ibu, aku bingung, mau jadi apa besok? Pertanyaan pertanyaan diatas sering ditanyakan oleh anak-anak, juga orang tua pada anaknya, mungkin lebih banyak pertanyaan dan keinginan lain yang tidak terungkap diatas tentang cita-cita. Besar kemungkinan anak-anak masih bingung dengan apa itu cita-cita, keinginan dan langkah-langkah menggapai cita-citanya. Nah, makalah ini sedikit memberikan pemahaman bagi kita, apa itu cita-cita? Langkah-langkah yang harus ditempuh demi cita-cita, apa yang harus dipersiapkan? Bagaiamana dan dimana belajarnya? APA ITU CITA-CITA? Banyak anak-anak yang menanyakan, apakah itu cita-cita? Sama halnya dengan harapan, tidak?ya, cita-cita adalah suatu harapan dan keinginan dari seseorang. Namun citacita itu lebih ke sifat suatu profesi, pekerjaan dan karir yang tertinggi, tidak hanya keinginan. Seperti sebuah peribahasa Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Mengapa harus setinggi langit? Kalau kita memiliki impian, jangan setengah-setengah atau biasa-biasa saja. Ibaratnya, jika kita bercita-cita menjadi presiden, bila tidak terlaksana, bisa jadi menteri, kalaupun tidak terlaksana juga, bisa jadi peneliti. Tetapi ditengah jalan tidak sesuai dengan harapan, jadi gurupun tidaklah masalah. Jadi kita bisa membuat peringkat cita-cita. Namun bila cita-cita pertama saja sudah jelas ingin menjadi tentara, tidak ingin menjadi yang lain,bila tidak kejadian, maka kita akan stres, hancur dan salah jalan. Oleh karena itu, milikilah impian 1

yang besar, beranilah bermimpi besar, itu ibaratnya sama dengan menggantungkan cita-cita setinggi langit. APA YANG HARUS DIPERHATIKAN? Sebelum kita menentukan cita-cita, ada yang harus diperhatikan supaya keinginan kita tercapai. Hal hal itu adalah : 1. Ketahuilah apa bakat dan minat yang dimiliki Kegiatan ini bisa dilakukan dengan melihat hasil belajar kita. Di raport, berapa nilai untuk semua mata pelajaran, dari prestasi itu bisa diamati kecenderungan bakat. Di sekolah, bila ada ekstra, bidang apa yang minati. 2. Cari informasi tentang bakat dan minat Apabila sudah terlihat kecenderungan prestasimu, sekarang adalah mencari informasi tentang hasil penelusuran bakat dan minat tadi. Misalnya prestasi bahasa inggrismu bagus, Sains juga baik, berarti pilihan lebih terbuka, bisa teknik, sains, bisa bercita-cita menjadi dokter, sarjana teknik sipil, arsitek, ahli biologi, dosen sains, TNI, diplomat, peneliti, guru sains atau cita-cita yang bergerak di bidang matematika dan sains lainnya. Namun apabila hasil penelusuran bakat dan minat bidang IPS, bahasa, akan lebih baik bercita-cita menjadi ahli bidang sosial, dosen ilmu sosial, guru ilmu sosial, pengacara, notaris atau profesi lainnya. Apabila sudah mengetahui bakat dan minat sendiri, maka kita akan menjalaninya dengan sepenuh hati, tidak ada paksaan dan pasti akan dijalani dengan kesungguhan. Sebelum melangkah lagi, akan lebih baik mengenal dahulu perbedaan universitas, institut, sekolah tinggi dan akademi agar kita lebih yakin dalam memilihnya. a. Universitas : perguruan tinggi yang mempunyai program studi beragam dan dikelompokkan dalam fakultas-fakultas, seperti UGM, UNY,U,UPN,UAJ. Fakultas- 2

fakultas yang ada itu dibagi lagi ke dalam beragam jurusan misalnya teknik, biologi, matematika, komunikasi, sosial, psikologi, keguruan, pertanian, peternakan, bahasa. UNIVERSITAS S FAKULTAS A FAKULTAS B JURUSAN C JURUSAN D JURUSAN E b. Institut : perguruan tinggi yang mempunyai program studi dengan ilmu yang sejenis. Misalnya institut pertanian memiliki program studi pertanian, peternakan dan kehutanan, atau institut teknologi mengajarkan beragam ilmu yang berhubungan dengan teknik. INSTITUT FAKULTAS A JURUSAN A c. Sekolah Tinggi : perguruan tinggi yang hanya menyelenggarakan satu program profesi sesuai dengan spesialisasinya. Misalnya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi memiliki program profesi spesialis ekonomi, atau Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia memiliki jurusan Seni Lukis, Seni Patung dll. SEKOLAH TINGGI A BIDANG STUDI A c. Akademi dan Politeknik : institusi pendidikan tinggi yang hanya menyelenggarakan satu program studi dan lebih menekankan pada keterampilan praktek kerja dan kemampuan 3

untuk mandiri. Lama pendidikan tiga tahun dan tidak memberikan gelar. Hanya saja, di politeknik porsi praktek lebih besar. Nah, kalau sudah mengetahui bakat minat, kemudian menentukan cita-cita, sekarang jalan menuju cita-cita itu bisa dilihat, misalnya : Bercita-cita menjadi arsitek : PT Jurusan Arsitek Bercita-cita menjadi tentara / TNI : AKADEMI MILITER Bercita-cita menjadi diplomat : PT Jurusan Hubungan Internasional Bercita-cita menjadi pengacara : PT Jurusan Hukum Bercita-cita menjadi dokter : PT Jurusan Kedokteran 3. Sering bertanya kepada guru, orang tua 4

Kalau sudah menentukan cita-cita kita, akan lebih baik sering bertanya pada orang tua tentang seluk beluk cita-cita itu, biar kita mendapatkan tambahan informasi dan kekuatan untuk menempuhnya. Selain bertanya pada otang tua, juga lebih bagus mencari tahu dari ahli yang bersangkutan, karena bagaimanapun ada hal yang perlu diketahui lebih mendalam dari profesi itu. 4. Rajin belajar di sekolah Dari mulai dini, sejak sekolah dasar, terus rajin belajar. Selalu menuruti perintah bapak ibu guru, bapak ibu di rumah agar hasil belajarnya bagus. Belajar juga tidak hanya dari bapak ibu guru di kelas, bisa juga menambah pengetahuan dari buku-buku di perpustakaan. 5. Disiplin diri Di rumah selalu menyiapkan diri untuk terus belajar, mendisiplinkan diri dalam waktu belajarnya, misalnya diagendakan setiap jam 17.00 atau 19.00 sampai selesai. Apabila sudah ditetapkan sendiri, maka kita pasti akan disiplin waktu, pekerjaan sekolah dapat dikerjakan di rumah. Mempelajari materi belajar untuk besok hari agar siap menghadapi pelajaran. 6. Selalu berdo`a dan jangan berputus asa Kegiatan ini harus selalu diikuti dengan berdo`a dan berdo`a, karena bagaimanapun kehendak Tuhan belum tentu sama dengan keinginan kita dan berharap agar harapan kita sesuai dengan kenyataan di esok hari. Apabila ternyata gagal atau tidak sejalan, kita menganut prinsip bahwa kegagalan adalah sukses yang tertunda. Pantang menyerah dan segera mencari penyebab kegagalan dan perbaiki dengan niat yang optimis. 5

PENUTUP Dari uraian diatas, dapatlah kita tarik garis merah, bahwa hendaknya kita mempunyai cita-cita setinggi mungkin, berharapan tinggi dan yakin bahwa cita-cita itu akan tercapai. Usahanya adalah dengan mengetahui kelemahan dan kelebihan diri untuk dijadikan pedoman buat langkah ke depan. Kemudian menyusun strategi belajar yang baik agar usaha kita berhasil. Baik di sekolah maupun di rumah, terus haus akan ilmu pengetahuan yang baru. Selalu mendiplinkan diri akan tugas dan jadwal belajar. Tidak segan-segan bertanya pada orang tua, bapak dan ibu guru juga para ahli di bidangnya. Tidak ada salahnya mempelajari langsung, misalnya survey tentang profesi dokter, dari majalah, internet, jalan-jalan ke rumah sakit, atau sekarang ada Kidztania di Jakarta, sebuah miniatur tempat pembelajaran bagi anakanak tentang dunia cita-cita dan kita bisa mencobanya untuk merasakan seperti apa profesi itu, misalnya ingin menjadi pilot, disana ada bentuk ruangan dalam pesawat yang mini bagian pilotnya, sehingga bisa menjadi pilot beneran. Langkah yang harus tetap dijalankan adalah tetap terus berdo`a, pantang menyerah dan berharap tinggi kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar tindakan kita dilancarkan dan berbuah hasil yang bagus juga perjalanan menggapai cita-cita sesuai dengan jalan kehendaknya. Buku Paket Bimbingan Karir di DAFTAR PUSTAKA http://www.sekolahindonesia.com/sidev/newdetailartikel.asp?iid_artikel=112&ctipe_artike l=2 http://www.lauardihayati.com/menggalibakatdanminatanak 6